menghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering terjadi bahkan di

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya tumbuh berbagai Suku, Agama, dan bahasa daerah berbeda sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah negara dengan penduduk yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan kebutuhan hidup manusia secara kodrati, dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Awal kesenian musik tradisi Melayu berakar dari Qasidah yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berlaku dalam masyarakat suku bangsanya sendiri-sendiri. Kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. lebih dimana mereka tinggal dan tersebar diberbagai pulau-pulau di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil pemekaran Kabupaten Pasaman berdasarkan UU No.38 Tahun dasar Bhineka Tunggal Ika, memiliki makna yang tinggi.

SENI ORNAMEN DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU RIAU

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, hokum adat, organisasi sosial dan kesenian. Keberagaman keindahan,

BAB I PENDAHULUAN. lampau dimana kawasan Sumatera Utara masuk dalam wilayah Sumatera Timur

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. disusun selaras dengan irama musik, serta mempunyai maksud tertentu. Tari pada

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Suku bangsa Melayu di Sumatera Timur mendiami daerah pesisir timur

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan dan merupakan tiang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebudayaan merupakan suatu pola hidup yang kompleks, namun menjadi

BAB I PENDAHULUAN. universal artinya dapat di temukan pada setiap kebudayaan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk yang. terdiri dari ribuan pulau-pulau dimana masing-masing penduduk dan suku

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tersebut membuat orang lebih berpikir maju dan berwawasan tinggi. Pendidikan. majunya teknologi informasi dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam membedakan suku-suku yang ada di Sumatera Utara. Yaitu ende dan ende-ende atau endeng-endeng. Ende adalah nyanyian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Barat Daya. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya etnis yang mendiami wilayah Indonesia. ciri khas itu adalah tingkat perubahan. Setidaknya dua komponen yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang dikenal dunia kaya akan suku dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33. dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara:

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan etnis dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu masyarakat. Hal ini disebabkan karena hukum waris itu sangat erat kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya. Menurut Koenrtjaraningrat (1996:186), wujud kebudayaan dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki dengan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dapat

BAB I PENDAHULUAN. satu suku yang dapat ditemui di Sumatera bagian Utara yang ber-ibukota Medan.

BAB I PENDAHULUAN. Tari adalah ekspresi jiwa manusia, dalam mengekspresikan diri

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Simalungun adalah salah satu kabupaten yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dominan adalah Suku Dayak bukit sebagai penduduk asli kesamaan itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Dairi, Nias, Sibolga, Angkola, dan Tapanuli Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya. Salah satu adat budaya yang ada di Indonesia adalah adat budaya

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. fenomena/gejala kian merenggangnya nilai-nilai kebersamaan, karena semakin suburnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan kebudayaan mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya merupakan sebuah kebisaan yang lahir atas dasar perilaku seharihari yang dianggap berkaitan erat dengan kehidupan dan proses perilaku kebiasaan itu menjadi sebuah budaya dan diterima untuk dijadikan kebudayaan dalam masyarakat tertentu. Setiap suku bangsa di dunia memiliki kebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut menjadi keragaman tersendiri sebagai sebuah fenomena budaya. Menurut Tuti Rahayu (2005:01) kebudayaan ialah : Terwujud oleh tingkah laku, bahasa, upacara, kesenian dan adat istiadat masyarakat yang melembaga. Dalam proses perkembangan yang terjadi antara kebudayaan yang satu dengan yang lain memberi proses saling sentuh yang kemudian akan membawa dampak besar terhadap eksistensi dan fenomena datangnya budaya baru. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang memiliki beberapa kabupaten dengan berbagai macam suku. Keanekaragaman tersebut bersatu menjadi sebuah identitas bagi Sumatera Utara. Keragaman budaya di Sumatera Utara merupakan menjadi sebuah interaksi yang menghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain. Sebagai daerah yang majemuk dan beranekaragam suku, Sumatera Utara sangat berkaitan erat dengan interaksi antar penduduk asli dan penduduk pendatang. Sumatera Utara terdiri dari 8 (delapan) etnis asli dan beberapa etnis yang pendatang dan mendiami daerah di Sumatera Utara. Dengan kebudayaan yang begitu majemuk ini, sampai saat ini, Sumatera Utara tidak memiliki budaya 1

2 yang dominan. Mereka hidup segregatif disatu sisi dan integritas di sisi lain. Para pendatang ini melakukan pola migrasi. 1 Istilah migrasi menurut Muhammad Takari (2009:113) Dapat didefinisikan sebagai gerakan pindah pendudukan dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan maksud mencari nafkah atau menetap. Migrasi tersebut ada yang terjadi karena didatangkan oleh seseorang atau suatu lembaga, dan ada juga yang terjadi berdasarkan kemauan sendiri. Sebagai wilayah yang tingkat migrasi cukup besar, menjadikan Sumatera Utara sebagai tempat pencarian suaka bagi para imigran dari daerah-daerah lain untuk memilih bertahan hidup. Hal ini juga berdampak pada semua aspek kehidupan yang ada di Sumatera Utara itu sendiri. Melayu pesisir yang luput dari arus migrasi yang tinggi juga terkena dampaknya baik dari kebudayaan, adat dan aspek kehidupan lainnya. Melayu pesisir sebagai salah satu penghuni asli Sumatera Utara merupakan suku yang memiliki anekaragam kebudayaan. Kebudayaan tersebut baik berupa, rupa, tari, musik, adat-adat istiadat dan sebagainya. Untuk menjelaskan identitas suku Melayu, sebenarnya banyak menghadapi kesukaran, karena pada kenyataannya istilah Melayu banyak diartikan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda. Menurut Husny dalam Tuti Rahayu (2005:33) bahwa definisi Melayu berlandaskan falsafah hidupnya yang terdiri dari : Islam, beradat, berbudaya, berturai, 2 dan berilmu. 1 Patersen dalam Takari mendefinisikan migrasi sebagai perpindahan seseorang yang relatif permanen dalam jarak yang cukup berarti. 2 Berturai adalah mempunyai susunan-susunan Sosial dan berusaha menjaga integrasi dalam perbedaan-perbedaan diantara individu-individu.

3 Hingga sampai saat ini definisi Melayu itu sendiri masih belum disepakati oleh para ahli dikarenakan pengertian yang majemuk itu. Jika ditinjau asal usul Melayu secara kelompok etnik, kata Melayu sudah disebut-sebut dalam catatan I- Tsing yang mengunjungi Sriwijaya pada tahun 672. Kata Melayu dipakai sebagai nama tempat yang menunjukan Jambi sekarang. (Muhammad Takari, 2009:124). Berdasarkan Kronik Dinasti Tang di China, terdapat nama kerajaan di Sumatera yang disebut Mo-Lo-Yue pada tahun 644 dan 645 Masehi. Untuk melihat pengertian Melayu secara luas, perlu adanya pemahaman dan pendapat-pendapat diluar orang Melayu itu sendiri dalam melihat konteks Melayu baik secara linguistik, harfiah dan hakikat Melayu itu sendiri. Lah Husni dalam Takari (2009:132) menyatakan; Orang Melayu adalah kelompok yang menyatukan diri dalam ikatan perkawinan antar suku, dan selanjutnya memakai adat resam serta bahasa Melayu dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya Husni menambahkan bahwa orang Melayu Pesisir merupakan turunan campuran antara orang Melayu yang sudah memang menetap di Pesisir Sumatera Timur dan suku-suku Melayu pendatang, seperti Johor, Melaka, Riau, Aceh, Mandailing, Jawa, Minangkabau, Karo, India, Bugis dan Arab, yang selanjutnya memakai adat resam dan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar dalam pergaulan antara sesama atau dengan orang dari daerah lain, serta yang terpenting adalah beragama Islam. Hal ini yang mengakibatkan terjadinya percampuran aspek-aspek kehidupan baik, sosial, budaya dan adat-adat bagi masyarakat Melayu itu sendiri. Percampuran itu juga berdampak pada adatistiadat dan masuk ke dalam ranah musik, tari dan upacara-upacara ritual adat

4 yang masuk melalui percampuran atau akulturasi kebudayaan di dalam masyarakat Melayu Pesisir itu sendiri. Tari Gobuk atau Kesenian gobuk menurut Pak Padil (wawancara 2016) merupakan sebuah tradisi masyarakat pesisir yang digunakan untuk proses penyembuhan. Pada awalnya tari gobuk adalah sebuah upacara ritual pengobatan. Awal mula kesenian yang memuat tarian ini berawal pada sekitar tahun 1895 lalu ketika ada seorang warga Desa Lima Laras Kecamatan Tanjung Tiram yang merupakan anak dari seorang penguasa desa mengalami sakit. Akulturasi yang terjadi pada musik iringan Tari Gobuk di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara menjadi sebuah perhatian peneliti dikarenakan adanya alat musik di luar dari alat musik Melayu sendiri. Terdapatnya alat musik bansi yang merupakan alat musik minangkabau tentu menjadi sebuah temuan yang menarik untuk dijadikan sebuah penelitian, mengingat alat musik ini umumnya digunakan pada musik tradisional minangkabau sendiri. Secara bentuk, struktur Musik pada iringan tari gobuk di Kecamatan Tanjung Tiram juga akan dikaji bagaimana proses penyajian musik dalam mengiringi tari gobuk. Dalam penelitian ini juga akan dikaji fungsi Tari Gobuk bagi masyarakat Melayu pesisir di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara sendiri serta peran ritual gobuk itu sendiri. Melihat terdapatnya akulturasi alat musik tersebut, tentu akan dijelaskan juga alat musik apa saja yang digunakan dalam memainkan musik pengiring tari Gobuk. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik dan ingin melakukan sebuah penelitian mendalam tentang Akulturasi Alat Musik Tradisional Bansi

5 (Minangkabau) Pada Iringan Tari Tradisi Gobuk (Melayu) di Lembaga Kesenian YUSDA Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara. Untuk dijelaskan dalam bentuk karya ilmiah. B. Identifikasi Masalah Tujuan dari identifikasi masalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah, serta cakupan masalah tidak terlalu luas. Hal ini sejalan dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang menyatakan bahwa : identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaankebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan-pertanyaan. Sesuai dengan pendapat di atas dan dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas maka masalah dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Alat musik apa saja yang digunakan dalam memainkan musik pengiring tari Tradisi Gobuk? 2. Apa saja akulturasi yang terjadi pada musik iringan Tari Tradisi Gobuk di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara? 3. Bagaimana bentuk penyajian pada iringan tari Tradisi gobuk di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara? 4. Apa fungsi Tari Tradisi Gobuk bagi masyarakat Melayu pesisir di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara?

6 5. Bagaimana apresiasi dan tanggapan masyarakat mengenai akulturasi yang terjadi pada musik iringan tari Tradisi gobuk? C. Pembatasan Masalah Mengingat dari cakupan luasnya permasalahan, maka penulis membuat batasan masalah terhadap materi penelitian yang akan dilakukan. Batasan masalah merupakan batas-batas masalah penelitian yang akan diteliti. Menurut Hariwijaya dan Trinton (2008:47) mengemukakan bahwa, suatu masalah mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perumusan masalah dan belum tentu masalah-masalah yang telah diidentifikasi dapat diteliti. Dalam sebuah penelitian, proses pembatasan masalah sangat diperlukan, untuk membatasi kajian yang akan diteliti. Proses ini diperlukan sebagai upaya dalam penganalisisan data-data yang sudah dikumpulkan nantinya. Selain itu, dengan adanya pembatasan masalah maka pembatasan tidak akan melebar, sehingga penelitian akan lebih terarah, dan proses penelitian dapat berjalan lancar. Untuk itu berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: 1. Alat musik apa saja yang digunakan dalam memainkan musik pengiring tari Tradisi Gobuk? 2. Apa saja akulturasi yang terjadi pada musik iringan Tari Tradisi Gobuk di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara? 3. Bagaimana bentuk penyajian pada iringan tari Tradisi gobuk di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara?

7 4. Apa fungsi Tari Tradisi Gobuk bagi masyarakat Melayu pesisir di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara? D. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan sebuah peneilitian yang akan dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan daripeneliti. Oleh karena itu, perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan peneliti. Menurut Arikunto (1993:7) bahwa, agar penelitian dapat dilaksanakan dengan sebaiknya, maka peneliti harus meneruskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus dimulai, kemana harus pergi dan dengan apa. Untuk lebih memfokuskan masalah dalam penelitian maka penulis merumuskan sebagai berikut: Bagaimana Akulturasi musik tradisional pada iringan tari Tradisi Gobuk di Lembaga Kesenian YUSDA Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara? E. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, yang merupakan salah satu kunci dari keberhasilan penelitian yaitu tujuan penelitian, dari tujuan penelitian merupakan jawaban atas atas pertanyaan dalam penelitian. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian terlihat dari tercapainya atau tidaknya tujuan penelitian. Ali (1987:9) mengemukakan bahwa:

8 kegiatan seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, karena penelitian pada dasarnya merupakan titik anjak dari titik tuju yang akan dicapai seseorang dalam kegiatan penelitian yang dilakukan. Itu sebabnya tujuan penelitian harus mempunyai rumusan yang tegas, jelas, operasional. Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui alat musik yang digunakan dalam memainkan musik pengiring tari Tradisi Gobuk. 2. Mengetahui akulturasi yang terjadi pada musik iringan Tari Tradisi Gobuk di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara 3. Mengetahui bentuk Penyajian pada iringan tari Tradisi gobuk di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara 4. Mengetahui fungsi Tari Tradisi Gobuk bagi masyarakat Melayu pesisir di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara F. Manfaat Penelitian Dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka diharapkan dapat memberi manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan terhadap masyarakat luas. Manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan wawasan mengenai akulturasi yang terjadi pada kebudayaan Melayu pesisir serta musik sejenis yang digunakan pada masyarakat adat. 2. Sebagai bahan motivasi bagi setiap pembaca, khususnya berkecimpung dalam dunia pendidikan Musik.

9 3. Sebagai bahan bacaan dan pelestarian budaya bagi seluruh masyarakat. 4. Sebagai referensi bagi penelitian-penelitian lainnya yang hendak meneliti bentuk kesenian ini lebih jauh.