BAB I PENDAULUAN. dunia bisnis menuntut perusahaan agar memiliki ketepatan dalam pengelolaan. besarnya persediaan kas yang optimal bagi perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seperti keuntungan dari potongan dagang (trade discount),

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang menjadi acuan bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan dirinya (going

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan go public harus memerhatikan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. diantara tujuan-tujuan didirikannya perusahaan terdapat dua hal paling

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tujuan didirikan perusahaan, yang pertama adalah untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN. et al, 2010). Argumen yang dikembangkan Jensen (1986) mengemukakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, sehingga dapat memberikan kemakmuran bagi pemilik atau. yang tercermin pada harga saham (Martono & Harjito, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang cukup pesat di dunia bisnis, sering kali kita

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis sudah semakin maju. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seorang manajer mendapatkan kepercayaan dari pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dengan demikian semakin bertambah pula jumlah penduduk yang. menikmati penghasilan atau pendapatan yang layak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan dengan menetapkan keputusan struktur modalnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

Bab 1 Pendahuluan. Peristiwa yang terjadi pada dunia global membawa perubahan-perubahan baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

: AYU ASTREA NINGSIH B.

PENDAHULUAN. mengukur dari working capital management (WCM). Siklus konversi kas secara

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen, badan usaha dituntut untuk tumbuh. Growth dapat diwujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) merupakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB 1 PENDAHULUAN. negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Pendapat sejenis dikemukakan oleh Ginglinger et al. (2012) yang menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dipicu oleh fenomena gagal bayar subprime mortgage bertransformasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha dan industri menjadi semakin ketat. Perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern),

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Oktober 2015 menjelaskan bahwa saat ekonomi Indonesia melemah properti

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan Salvatore dalam. Kusumajaya, Dewa Kadek Oka (2011:19). Nilai perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya perusahaaan-perusahaan sejenis yang bermunculan,

BAB 1 PENDAHULUAN. pengelolaan pada manajer. Pengelolaan asset yang telah dipercayakan kapada

BAB I PENDAHULUAN. dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. untuk mentransaksikan sekuritas (Tandelilin, 2010:13). Transaksi sekuritas terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Wijaya dan Sedana (2015). Menurut Ika dan Shidiq (2013) nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sangat krusial demi berlangsungnya kestabilan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan dari dibuatnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Upaya tersebut merupakan dilema tersendiri bagi perusahaan, karena menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mengembalikan dana yang diperoleh tersebut. melakukan penerbitan dan penjualan saham di Pasar Modal atau Bursa Efek.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan pertanggung jawaban manjemen atas sumber

BAB I PENDAHULUAN. dana yang dimilikinya. Pada dasarnya tujuan di dirikannya suatu perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kasus praktik income smoothing (perataan laba) yang pernah terjadi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah. mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat tinggi. Baik menghadapi pesaing perusahaan yang berasal dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Pada tahun 2012 industri manufaktur menyumbang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tampak dari bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baik pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pemimpin dalam sebuah perusashaan atau manajemen untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. perusahaan adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. panjang saja, contohnya: investasi, struktur modal, dividen, dll (Megarifera,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Usaha yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

Transkripsi:

BAB I PENDAULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang didirikan untuk memperoleh laba, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pemilik maupun karyawannya. Semakin ketatnya persaingan dunia bisnis menuntut perusahaan agar memiliki ketepatan dalam pengelolaan keuangan perusahaan, salah satunya adalah manajemen kas untuk menentukan besarnya persediaan kas yang optimal bagi perusahaan. Ketersediaan kas sangat penting bagi perusahaan karena kas merupakan bentuk aktiva yang paling likuid dan dapat digunakan dengan segera untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Keberadaan kas dalam sebuah perusahaan sangat penting karena tanpa kas akan mengakibatkan aktivitas perusahaan tidak dapat berjalan. Perusahaan harus menjaga jumlah kas agar sesuai dengan kebutuhan. Wijaya (2011) menyebutkan bahwa terdapat empat motif utama dari memegang kas, yaitu: motif transaksi, dimana perusahaan memegang kas dengan tujuan untuk mengurangi biaya likuidasi aset ketika kas dibutuhkan dalam waktu yang mendesak; motif berjaga-jaga, yaitu perusahaan memegang uang ekstra untuk menghadapi situasi yang tidak bisa diprediksi sebelumnya yang membutuhkan pengeluaran modal; motif pajak, di mana perusahaan lebih memilih untuk 1

2 memegang kas daripada membayar dividen karena tingginya pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan; dan motif keagenan, di mana manajer yang terlatih cenderung memegang kas daripada membayarkannya ke pemegang saham ketika perusahaan mempunyai peluang investasi yang buruk dan menggunakan kas yang menganggur tersebut untuk mendapatkan keuntungan bagi diri mereka sendiri. Sebuah perusahaan dalam menjaga jumlah kas atau uangnya biasanya disimpan pada bank dan ada pula yang disimpan di perusahaan. Penempatan kas di bank (cash in bank) yaitu uang kas yang dimiliki perusahaan yang tersimpan di bank dalam bentuk giro/bilyet. Kas ini dipakai untuk pembayaran yang jumlahnya besar dengan menggunakan cek. Jumlah kas yang disimpan pada bank dapat ditarik setiap saat, sedangkan kas yang berada dalam perusahaan disebut dengan cash holding. Menurut Wijaya (2011) cash holding merupakan jumlah kas yang dipegang perusahaan untuk menjalankan berbagai kegiatan perusahaan. Menurut Wijaya (2011), ada beberapa keuntungan dari cash holding yaitu untuk membiayai berbagai transaksi, mengantisipasi peristiwa yang tidak terduga dari aspek pembiayaan, untuk berspekulasi mengamati berbagai kesempatan bisnis baru yang dianggap menguntungkan, dan memperoleh keuntungan dari adanya berbagai perbedaan kebijakan antar negara. Misalnya transaksi dalam penggunaan kas untuk investasi memiliki risiko kegagalan investasi yang menyebabkan nilai perusahaan yang turun yang menjadikan

3 penilaian terhadap kinerja manajer menjadi buruk. Jumlah cash holding yang tinggi dalam perusahaan bisa dianggap sebagai indikasi adanya masalah keagenan (Wijaya, 2011). Fungsi kas yang ada di perusahaan antara lain untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan dan investasi. Wijaya (2011) menyebutkan bahwa cash holding perusahaan berkaitan dengan upaya perusahaan untuk meminimalisir biaya pendanaan eksternal. Perusahaan memiliki kas dalam jumlah besar dengan harapan investasi dapat terlebih dahulu dibiayai dengan sumber pendanaan internal, apabila kurang baru kemudian menggunakan pendanaan eksternal. Fungsi kas yang lain untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja perusahaan (Growth Opportunity) di masa mendatang. Melalui fungsi ini, maka dapat dikatakan bahwa memiliki aset dalam bentuk likuid akan lebih menguntungan untuk perusahaan yang memiliki peluang investasi yang lebih besar daripada perusahaan yang memiliki ketidakpastian akan peluang investasi dikarenakan masalah keuangan yang dihadapinya (William dan Fauzi 2013). Adanya peluang investasi yang besar dapat meningkatkan keuntungan perusahaan, tumbuhnya kesempatan meningkatkatan keuntungan menyebabkan mningkatnya modal kerja (Net Working Capital), Menurut Syamsudin (2002) net working capital atau modal kerja bersih perusahaan seringkali didefinisikan sebagai selisih antara aktiva lancar dengan utang

4 lancar. Selama aktiva lancar melebihi utang lancar, maka berarti perusahaan memiliki net working capital tertentu, dimana jumlah ini sangat ditentukan oleh jenis usaha dari masing-masing perusahaan. Modal kerja yang positif diperlukan untuk memastikan bahwa perusahaan mampu untuk melanjutkan operasi dan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi utang jangka pendek dan biaya operasional mendatang. Keuntungan lain dari memiliki net working capital yaitu dapat melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi modal kerja yang diperlukan, merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana keuangan di dalam jangka pendek, dan menilai kecepatan perputaran modal kerja dalam arti yang menyeluruh. Manajemen kas yang efektif dan efisien dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam memastikan tersedianya kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu bentuk pengelolaan kas perusahaan yaitu dengan menahan kas pada titik yang optimal (Wijaya,2011). Kas diperoleh dari modal maupun hutang, jika kas diperoleh dari hutang maka fungsi analisis leverage harus digunakan. Leverage merpakan rasio yang menunjukan total hutang terhadap total asset perusahaan (mamburaku dan hadiprajitno, 2014). Apabila kondisi leverage perusahaan bagus maka akan berpengaruh terhadap harga sahamnya. Menurut Wijaya (2011), tingkat leverage yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menerbitkan hutang. Perusahaan menggunakan hutang sebagai pengganti untuk memegang kas dalam jumlah besar. Ketika

5 biaya menerbitkan hutang lebih mahal dibandingkan dengan biaya memegang kas, maka perusahaan akan mengurangi hutang dan menambah saldo kas yang dimilikinya. Semakin tinggi tingkat leverage perusahaan maka semakin rendah tingkat cash holding-nya, dan sebaliknya. Fenomena ini terjadi karena masih banyak perusahaan manufaktur yang kurang optimal dalam melakukan manjemen kas, sehingga ketika terjadi masalah dengan keuangan peusahaan aktivitas perusahaan jadi terganggu. Kas menjadi sesuatu yang sangat penting pada saat terjadi resesi. Krisis kredit yang dimulai dari akhir tahun 2007 memiliki dampak yang besar dan berkelanjutan pada operasional perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Perusahaan dengan saldo kas yang cukup dapat lolos dari krisis dengan masuk ke pasar modal yang semakin mahal dan terbatas (Wijaya, 2005). Dengan masuk ke pasar modal tersebut, perusahaan masih tetap bisa beroperasi di tengah krisis yang sedang melanda, hal yang tidak bisa dilakukan oleh perusahaan dengan saldo kas kecil karena keterbatasan dana yang mereka miliki. Perusahaan dengan tingkat cash holding rendah tersebut tidak mampu bertahan lama disaat krisis karena mereka tidak bisa beroperasi lagi akibat tidak memiliki cukup dana untuk membeli bahan baku yang semakin mahal. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh growth opportunity, net working capital dan leverage terhadap cash holdings perusahaan karena beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan hal ini menghasilkan simpulan yang beragam penelitian yang dilakukan Afza dan

6 Adnan (2007) menemukan hubungan negatif net working capital terhadap cash holding. Wijaya, Bandi, dan Hartoko (2010) menemukan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap cash holding. Menurut Teruel et al. (2009) hubungan antara leverage dan cash holding adalah negatif. Penelitian William dan Fauzi (2013) menemukan bahwa growth opportunity, net working capital, dan cash conversion cycle berpengaruh terhadap cash holdings. Anggita Langgeng Wijaya, Bandi dan Sri Hartoko (2010) hasil penelitiannya menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap cash holding.. Jinkar (2013) menunjukkan adanya hubungan positif antara net working capital dan cash holding. Ogundipe et al. (2012) hasil yang didapatkan leverage berhubungan positif dengan cash holding. Keberagaman hasil penelitian terdahulu menarik peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengaruh growth opportunity, net working capital dan leverage terhadap cash holdings perusahaan untuk menemukan simpulan yang tepat dan berguna bagi pihak- pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan investasi. Peneliti akan mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis melakukan penelitian dengan topik ANALISIS PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, NET WORKING CAPITAL DAN LEVERAGE TERHADAP CASH HOLDINGS

7 PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI) 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah Growth Opportunity berpengaruh terhadap Cash Holding perusahaan? 2. Apakah Net Working Capital berpengaruh terhadap Cash Holding perusahaan? 3. Apakah Leverage berpengaruh terhadap Cash Holding perusahaan? 4. Apakah Growth Opportunity, Net Working Capital, Leverage berpengaruh terhadap Cash Holding perusahaan? 1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh Growth Opportunity terhadap Cash Holding perusahaan 2. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh Net Working Capital terhadap Cash Holding perusahaan

8 3. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh Leverage terhadap Cash Holding perusahaan 4. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh Growth Opportunity, Net Working Capital, Leverage berpengaruh terhadap Cash Holding perusahaan 1.3.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi baru bagi Universitas sehingga dapat dimanfaatkan oleh khalayak umum kkhususnya mahasiswa, dosen, dan segenap lingkungan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 2. Bagi Perusahaan yang Diteliti Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan informasi mengenai perusahaan dalam mengambil keputusan keuangan yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan bagi investor dan calon investor dalam mengambil keputusan investasi di suatu perusahaan yang terkait dengan Cash Holdings Perusahaan tersebut.

9 3. Bagi Peneliti Penelitian ini bertujuan untuk penerapan ilmu dan teori yang diperoleh peneliti selama mengikuti perkuliahan dengan permasalahan yang sebenarnya. Sehingga memperoleh gambaran yang jelas sejauh mana tercapainya keselarasan antara pengetahuan secara teoritis dan praktiknya. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pengembangan penelitian, serta dapat digunakan sebagai pembanding.