INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

dokumen-dokumen yang mirip
X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

Penataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CIA (CIHIDEUNG ILIR IN ACTION): GERAKAN CINTA LINGKUNGAN DAN KEBERSIHAN SITU CIHIDEUNG ILIR

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL KEGIATAN WIRAUSAHA PENJUALAN TANAMAN OBAT SEBAGAI ORNAMENTAL HERBS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

I. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam

STRATEGI USAHA PENGEMBANGAN PETERNAKAN YANG BERKESINAMBUNGAN

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS KOMODITAS PERKEBUNAN

SEBAGAI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DALAM PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

LAPORAN AKHIR USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh: M Aldi Khusnul Khuluq D Ivan Noveanto D Fransiska Rahmadani D

DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1)

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

Karya Ilmiah Bisnis ayam jawa super online

BISNIS PETERNAKAN BEBEK

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

YAYASAN PONDOK PESANTREN WALISONGO SRAGEN

PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI TANAMAN TERNAK MENDUKUNG PERTANIAN ORGANIK

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat. Sektor pertanian

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL PELAKSANAAN MINAPADI DI DESA PAYAMAN NGANJUK

I. PENDAHULUAN. lainnya, baik dalam bentuk mentah ataupun setengah jadi. Produk-produk hasil

LAPORAN AKHIR PKM-K JUDUL PROGRAM. CELLO MINI (PARCEL ORGANIK MINI) : Paket Komplit Tanaman Organik Untuk Lahan Sempit

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERSEPSI PETANI TERHADAP PERAN KELEMBAGAAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI DI KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK. Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terjadi peningkatan produksi tanaman (Syekfani,2000). Pupuk

RENCANA DEFINITIF KELOMPOK (RDK) TAHUN...

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. TERKAM (Budidaya Ternak dan Penggemukan Kambing Milik Individu)

BAB I PENDAHULUAN. terletak dalam satu kawasan (Ayres dan Ayres,2002). Kawasan ini bertujuan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

.000 WALIKOTA BANJARBARU

M.Yazid, Nukmal Hakim, Guntur M.Ali, Yulian Junaidi, Henny Malini Dosen Fakutas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRAK

ANALISA PERBANDINGAN SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG SEBELUM DAN SETELAH ADANYA PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

I. PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah sapi perah dengan produk

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH PERTANIAN BERKELANJUTAN

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

OLEH : BUDI SANTOSO, STP. MMA. KA UPT BBP BARONGAN KAB. BANTUL UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN BERAS TIDAK LEPAS DARI BENIH PADI

PEMANFAATAN KOTORAN KAMBING PADA BUDIDAYA TANAMAN BUAH DALAM POT UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU SOSIAL SANTRI PONDOK PESANTREN PUTERI AL HIKMAH TUGUREJO-TUGU SEMARANG

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dan membangun pertanian. Kedudukan Indonesia sebagai negara

LAPORAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ECO-FERMENTOR: ALTERNATIF DESAIN WADAH FERMENTASI ECO-ENZYME UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKTIVITAS ECO-ENZYME

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Bahan Kuliah ke 9: UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Fakultas Peternakan Unpad KEBIJAKAN DALAM INDUSTRI TERNAK NON RUMINANSIA

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

PENGARUH TANAMAN PENUTUP TANAH TERHADAP SERANGAN PENGGEREK POLONG

LAPORAN AKHIR PKM-M. Nama Anggota NIM Tahun Angkatan oleh : Nama Anggota NIM Tahun Angkatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

II. TINJAUAN PUSTAKA Agribisnis Cabai Merah

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan makanan pada saat masa penggantian dari makanan kuning telur ke

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Yayasan merupakan salah satu bentuk organisasi kemasyarakatan yang

PADA MITRA KABUPATEN BOGOR. Oleh: F I T R I A L

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Ayam Broiler

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

AgroinovasI. Badan Litbang Pertanian. Edisi Desember 2011 No.3436 Tahun XLII

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

I. PENDAHULUAN. melaksanakan usaha-usaha yang paling baik untuk menghasilkan pangan tanpa

BAB I. PENDAHULUAN 1.2 Analisis Situasi Mitra pupuk organik.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PKM-M PENERAPAN SISTEM PETERNAKAN TERPADU DENGAN KONSEP LEISA (LOW EXTERNAL INPUT AND SUSTAINABLE AGRICULTURE) DI PONDOK PESANTREN TERPADU DARUL AMAL, SUKABUMI Siti Khoiri Inayah D14100089 (2010) Nely Nurul Fa izah D24100084 (2010) Nurul Hidayah D24100085 (2010) Arini Falahiyah A24100154 (2010) Fitro Adi Cahyo A24100156 (2010) INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

3 ABSTRAK Sistem peternakan terpadu merupakan suatu sistem yang menggabungkan kegiatan peternakan (on farm) dengan kegiatan pertanian untuk mendapatkan suatu integrasi yang menguntungkan satu dengan yang lainnya. Kegiatan peternakan terpadu yang akan dilaksanakan pada Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) ini adalah dengan mengintegrasikan pemeliharaan ayam broiler dan layer, pengelolaan tanaman bayam dan caesin, serta pemeliharaan ikan lele dengan metode longyam (balong-ayam) dengan konsep LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture). Kegiatan ini akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal, Sukabumi selama 4 bulan. Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal terletak di Kabupaten Sukabumi. Pondok tersebut bergerak dalam pendidikan dan sosial Islam dengan jumlah santri saat ini adalah 688 santri. Hampir sebagian santri berasal dari kaum dhu afa (lemah secara ekonomi) sehingga proses kegiatan belajar mengajar (KBM) termasuk makan sehari-hari para santri dan guru-guru banyak ditopang oleh para donatur. Penerapan sistem peternakan terpadu dengan konsep LEISA diharapkan mampu mensuplay kebutuhan dapur pondok untuk meminimumkan dana pembelian bahan pokok dapur. Selain itu, keberadaan peternakan terpadu ini dapat dijadikan media pembelajaran kepada santri dan masyarakat sekitar untuk beternak dan bertani bersama-sama. Wilayah Sukabumi merupakan salah satu wilayah yang cukup agraris sehingga sektor pertanian sudah menjadi mata pencaharian sebagian penduduknya. Konsep LEISA merupakan bentuk pertanian yang berupaya mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia secara lokal dengan mengkombinasikan komponen yang berbeda dalam sistem lapang produksi (tanaman, hewan, air, iklim, dan manusianya) sehingga komponen-komponen tersebut saling melengkapi dan memiliki pengaruh sinergik yang maksimal dalam sistem LEISA. Dengan demikian resiko ekologik dari masukan eksternal yang tinggi dapat dihindari. Salah satu syarat dalam pelaksanaan peternakan terpadu adalah secara ekologi (ramah lingkungan) kegiatan dilakukan dapat diterima dan meminimumkan limbah (Surahman dan Sudradjat 2009). Berdasarkan komponen-komponen yang dalam sistem peternakan terpadu yang akan dilaksanakan, tanaman (bayam dan caesin) akan menghasilkan produk samping berupa hijauan yang dapat digunakan sebagai pakan ternak dan ikan. Kotoran ternak dapat digunakan untuk memupuk tanaman dan pakan ikan, sedangkan kotoran ikan juga dapat digunakan untuk memupuk tanaman. Sehingga dari ketiga jenis kegiatan tersebut terdapat aliran energi/biomasa yang berkelanjutan yang dapat menunjang konsep LEISA.

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-nya Program Kreativitas Mahasiswa bidang pengabdian kepada masyarakat yang berjudul Penerapan Aiatem Peternakan Terpadu dengan Konsep LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture) di Pondok pesantren Terpadu Darul Amla, Sukabumi ini dapat diselesaikan dengan baik pada tenggat waktu yang telah ditentukan. Sholawat beserta salam tidak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Teriring doa semoga Allah SWT meridhoi apa yang penulis lakukan. Karya tulis ini dibuat sebgai laporan akhir Program Kreativitas Mahasiswa pada bidang pengabdian masyarakat yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi. Pembuatan karya tulis ini didasarkan pada kegiatan yang tim PKMM LEISA lakukan di Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal, Sukabumi sebagai bekal bagi anggota tim dalam melakukan pengabdian kepada pesantren pasca kampus. Penerapan sistem peternakan dengan pertanian saat ini merupakan program yang sedang gencar dilaksanakan sebagai bagian dari sistem pertanian dalam arti yang sangat luas. Konsep LEISA dengan meminimalkan input dari luar dan memaksimalkan input dari dalam lingkaran sistem peternakan yang terintergasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak serta dapat membantu melestarikan lingkungan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Pendidikan Tinggi yang sudah mendanai penelitian ini, bapak M. Baihaqi SPt MSc selaku dosen pendamping, pimpinan YAPSI, kepala pondok, guru-guru, dan para santri PPT Darul Amal, serta seluruh rekan-rekan yang terlibat dalam pembuatan karya tulis ini. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Bogor, 27 Juli 2014

5 I. PENDAHULUAN Kebutuhan akan pangan tidak akan pernah berhenti selama makhluk hidup di atas bumi ini ada. Bahkan dengan meningkatnya jumlah populasi masyarakat dunia menjadikan sumberdaya alam yang merupakan komoditas pangan lebih serius untuk diperhatikan. Keberadaan sistem pertanian sebagai salah satu sektor nomor satu dalam menghasilkan pangan membutuhkan perhatian yang serius dari berbagai pihak khususnya pemerintah. Pertanian dalam arti luas tidak hanya bergantung pada satu komoditas pertanian saja. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai pertanian, metodologi serta teknis konsep pertanian di lapangan semakin memerlukan konsep pendekatan yang prospektif dan berkelanjutan. Salah satu konsep terbaru yang saat ini mulai dikembangkan adalah sistem pertanian terpadu dengan konsep LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture). Konsep LEISA ini merupakan bentuk pertanian yang berupaya mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia secara lokal dengan mengombinasikan komponen yang berbeda dalam sistem lapang produksi (tanaman, hewan, tanah, air, iklim, dan manusianya) sehingga komponenkomponen tersebut saling melengkapi dan memiliki pengaruh sinergik yang maksimal dalam konsep LEISA. Dengan demikian resiko ekologik dari masukan ekternal yang tinggi dapat dihindari. Darul Amal sebagai sebuah yasan Pendidikan dan Sosial Islam (YAPSI) yang dalam programnya banyak menghabiskan dana untuk kemajuan kaum dhu afa diharapkan mampu menjadi lembaga percontohan yang independen dalam penerapan konsep ini. Saat ini dengan aliran dana dari para donatur dan sebagian kecil iuran santri yang cukup mampu, perkembangan dan proses KBM sudah berjalan cukup baik dengan fasilitas yang jauh memadai jika dibandingkan lembaga lain. Jumlah santri dan karyawan yang semakin meningkat setiap tahunnya memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kebutuhan pangan. Kebutuhan akan makanan pokok yang disediakan oleh dapur semakin meningkat dan hal ini menyebabkan kebutuhan akan bahan baku dapur juga semakin meningkat. Oleh karena itu, penerapan konsep pertanian terpadu berpotensi baik jika diterapkan di Darul Amal. Selain lokasi yang strategis dan cocok untuk

lahan pertanian, sistem ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak yang ada di sekitar pondok. II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal terletak di Kampung Selajati, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal merupakan satuan unit pendidikan dari yasan Pendidikan dan Sosial Islam (YAPSI) Darul Amal. Sebagai sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial, Darul Amal bergerak dalam pengembangan dan kemajuan pendidikan kaum dhu afa yang secara lokasi berada di perkampungan yang pada umumnya dipandang terbelakang. Saat ini jumlah santri yang belajar di Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal adalah 688 santri dengan sebagian besar mendapat tunjangan bantuan dana dari para donator. Fasilitas yang dimiliki saat ini adalah asrama putra dan putri yang masing-masing berkapasitas 400-500 orang, gedung sekolah, laboratorium, minimarket, serta masjid yang merupakan pusat seluruh kegiatan pesantren. Aktivitas belajar santri berjalan dari mulai santri bangun tidur sampai tidur lagi di asrama dengan bimbingan guru pengasuhan, sedangkan KBM formal di sekolah berlangsung dari jam 07.00-15.00. Luas tanah yang dimiliki saat ini adalah sekitar 20 Ha dan untuk menunjang proses KBM khususnya kebutuhan makan santri dan karyawan, sebagian lahan tersebut sudah digunakan untuk lahan pertanian. Kegiatan pertanian yang sudah ada saat ini adalah penanaman padi, 4 pemeliharaan ikan mas dan lele, serta perkebunan jati. Peternakan terpadu yang akan diterapkan diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar pondok, mensuplay sebagian bahan pokok dapur, serta menjadi media pembelajaran yang aplikatif bagi santri untuk mendalami kegiatan bertani dan beternak. III. METODE PENDEKATAN Tahapan perencanaan kegiatan peternakan terpadu di Pondok Pesantren Terpadu Darul Amal, Sukabumi dijelaskan dalam skema bagan di bawah ini. Tahapan ini mengacu pada sistem pertanian terpadu yang dijelaskan Surahman dan Sudradjat dalam Naskah Akademis IPB (2009).

7 Penetapan Lokasi dan Penilaian Potensi Lahan Penetapan Peruntukan Lahan dan Jenis Ragam Komoditas (Ternak, Tanaman, dan Ikan) Seleksi dan Penetapan Komoditi untuk LEISA Penyusunan Pola Tanam dan Tata Letak Pertanaman dan Ternak/Ikan di Lahan yang Digunakan Penetapan Cara Penanganan Produk dan Sarana Produksi Implementasi Kegiatan Pertanian Terpadu dengan Sistem LEISA (Pengelolaan Limbah menjadi Input) Evaluasi dan Keberlanjutan Kegiatan dengan Konsep LEISA Gambar 1. Tahapan Perencanaan Kegiatan Selain itu untuk memanajemen proses produksi terkait sumber daya manusianya (santri) dilakukan pre-test sebelum pelaksanaan serta post-test sesudahnya. Hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat penegtahuan serta keterampilan santri dalam pencapaiannya sesudah program PKMM dilaksanakan.

IV. PELAKSANAAN PROGRAM Waktu dan Tempat Pelaksanaan Lama waktu kegiatan pengabdian yang akan dilaksanakan adalah selama 4 bulan yang bertempat di komplek PPT Darul Amal. Kegiatan peternakan terpadu yang akan dilaksanakan adalah mengintegrasikan ternak berupa ayam broiler, tanaman bayam dan casein, serta ternak ikan lele. Pengelola atau sumber daya manusia (SDM) yang akan terlibat adalah anggota PKMM dan Dosen Pendamping sebagai pengawas kegiatan, civitas pondok dan masyarakat sekitar sebagai masyarakat sasaran serta pemerintah setempat. Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan No Kegiatan Waktu Keterangan 1 Survey Lahan 10 Februari 2014 Lahan yang akan digunakan adalah seluas 27x18 m2 untuk pembangunan kandang ayam broiler dan layer. Lahan lainnya yang akan digunakan untuk pertanian masih didiskusikan karena saat ini lahan yang akan digunakan masih ditanami palawija dan sayuran lain. 2 Kumpul Tim 13 Feb 2014 Membahas Jobdesk, pengenalan pondok, PKMM 3 Konsultasi dengan Dosen Pembimbing 4 1. Survey harga dan tempat untuk SAPRONAK 2. Diskusi kembali dengan pihak Pondok 5 Pembukaan di Pondok Pesantren agenda berikutnya, serta hadil survey lahan. 21 Feb 2014 1. Jobdesk 2. Jadwal kegiatan 3. Informasi bibit dan SAPRONAK 4. Modul 5. Pre-test dan post-test 6. Lain-lain 28 Feb 4 Maret 2014 1. Japfa Comfeed di Tipar, Kota Sukabumi 2. Sierad Produce di Cikembar, Kab. Sukabumi 1. Pembuatan kandang 2. Pembukaan 3. Pre-test 4. Manajemen santri 15-16 Maret 2014 Semua tim PKMM dan dosen pendamping, ketua yayasan, kepala pondok, dan santri sasaran 6 Pre-test 15-16 Maret 2014 Santri sasaran : kelas 4 dan 5 (1 dan 2 SMA) 7 Pembuatan Akhir Februari kandang akhir Maret 2014 1. Pembersihan lahan 2. Pembuatan sumur 3. Penyediaan bahan baku kandang

9 8 Mulai Pemeliharaan 9 Piket pemeliharaan dan penyiraman 10 1. Panen broiler 2. Telur 11 Penanaman Sayur Instrumen Pelaksanaan 12-13 April 2014 Setiap hari oleh santri sasaran 17-18 Mei 2014 Setiap hari Kondisional (lahan sudah siap) 4. Pembangunan 5. Peralatan pemeliharaan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah survey lahan, pembukaan lahan, pembersihan, pembuatan sumur serta pre-test. Survey lahan dilakukan untuk menentukan lahan yang strategis untuk peternakan dan pertanian yang akan dibuat, sedangkan untuk kolam ikan lele sudah ada sebelumnya namun jaraknya cukup berjauhan dengan lahan yang sudah ditentukan dari hasil survey tersebut. Luas lahan yang akan digunakan untuk pertanian dan peternakan adalah 28 x 17 m 2. Survey dilakukan oleh tim PKMM didampingi oleh Kepala Pondok Pesantren serta Koordinator Proyek Pembangunan. Pembukaan lahan dan pembuatan sumur sebagai sumber air untuk kegiatan pertanian dan peternakan. Pre-test dan post test dilakukan kepada santri kelas 2 SMA dengan jumlah 52 orang. Hasil pre-test disajikan dalam grafik pie berikut. 27% Minat santri terhadap bidang pertanian 73% Minat santri terhadap bidang peternakan 60% 40% 23% Pengalaman di bidang pertanian 77% Pengalaman di bidang peternakan 48% 52%

11 Bukan Petani 40% Pekerjaan Orang Tua Petani 60% Pekerjaan Orang Tua Bukan Peternak 83% Peternak 17% Kepunyaan Lahan Pertanian dan Ternak yang Dipelihara 12% 88% Pengetahuan tentang LEISA 2% Pengetahuan tentang Pemeliharaan Ayam Broiler 4% 98% 96%

% Pengetahuan tentang Penanaman Sayuran 62% 38% Pengetahuan Biologi dan Kimia pada Proses Pertumbuhan Tanaman 87% 13% Peningkatan Pengetahuan 120 100 80 60 40 20 0 LEISA Budidaya Broiler Budidaya Holtikultura Proses Kimia- Biologi Tumbuhan Pre Test Post Test Pengetahuan

13 Wirausaha Pertanian/Peternakan Menguntungkan? 4% 96% Minat Profesi di Masa Depan PNS 29% Wirausaha 71% Manajemen pelaksanaan program dilakukan terpisah untuk santri putra dan putri. Santri putra melaksanakan program pertanian dan budidaya broiler sedangkan santri putri melaksanakan program budidaya ayam kampung dan ikan lele. Kedua program yang terpisah ini berkaitan satu sama lain sesuai dengan konsep LEISA yang diterapkan. Semua input yang dipakai seperti pakan ikan dan ayam kampung berasal dari limbah sisa makan para santri, sedangkan untuk budidaya pertanian menggunakan pupuk kompos dan pupuk kandang yang berasal dari limbah pertanian dan sisa-sisa bahan baku dapur.

LAMPIRAN Lampiran 1 Rincian penggunaan dana NO RINCIAN JUMLAH HARGA TOTAL SATUAN 1 Bahan habis pakai Benih bayam Rp 10.000 Benih caisim Rp 10.000 Furadan 2 kg Rp 14.000 Rp 28.000 Bibit ayam kampung 20 ekor Rp 25.000 Rp 500.000 Pakan 1 karung Rp 150.000 Rp 150.000 Total Rp 698.000 2 Alat penunjang kegiatan Mesin pompa air 1 Rp 360.000 Rp 360.000 Kored 6 Rp 25.000 Rp 150.000 Gembor 10 L 1 Rp 55.000 Rp 55.000 Garpu 1 Rp 150.000 Rp 150.000 Cangkul 2 Rp 200.000 Rp 200.000 Total Rp 915.000 3 Transportasi Survey dan izin penggunaan 2 Rp 200.000 Rp 400.000 lokasi Pembelian alat dan bahan (2 2 Rp 200.000 Rp 400.000 orang) Pelaksanaan kegiatan (Tim PKM 5 orang) 5 (3 kali) Rp 200.000 Rp 3.000.000 Total Rp 3.800.000 4 Lain lain Banner 1 (ukuran Rp 45.000 Rp 45.000 3x15) Print proposal 2 Rp 10.000 Rp 20.000 Print laporan kemajuan 2 Rp 15.000 Rp 30.000 Konsumsi (Tim PKM 5 orang) 5 Rp 100.000 Rp 500.000 Konsumsi kegiatan 50 santri Rp 10.000 Rp 500.000 Pembukaan lahan Rp 1000.000 Total Rp 2.095.000 JUMLAH TOTAL Rp 7.508.000

15 Lampiran 2 Dokumentasi Survey dan Pembukaan Lahan Pembuatan Sumur Pelaksanaan Pre-test

Kolam Ikan Lele Pemeliharaan Ayam Kampung Pembedengan Lahan Pertanian

Lampiran 3 Nota-nota 17

Lampiran 4 Pembuatan Modul