BAB II KAJIAN TEORI. keputusan (Brigham, 2001:89). Untuk dapat menjaga. hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pengukuran tingkat profitabilitas yaitu gross profit margin, operating profit

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dimasa yang akan datang. Untuk dapat berinvestasi, sebuah perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan atau

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

Transkripsi:

10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Profitabilitas 2.1.1 Pengertian Profitabilitas Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan (Brigham, 2001:89). Untuk dapat menjaga kelangsungan hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan menguntungkan (Profitable). Tanpa adanya keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Para kreditor, pemilik perusahaan dan terutama pihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan ini, karena disadari betul betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yag dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut. Dalam kegiatan operasional perusahaan, profit merupakan elemen penting dalam menjamin kelangsungan perusahaan. Dengan adanya kemampuan memperoleh laba dengan menggunakan semua sumber daya

11 perusahaan maka tujuan-tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Pengguna semua sumber daya tersebut memungkinkan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi. Laba merupakan hasil dari pendapatan oleh penjualan yang dikurangkan dengan beban pokok penjualan dan beban-beban lainnya. Tujuan penggunaan profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu 2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang 3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu 4. Untuk mengukur produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri 5. Mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. 6. Untuk mengukur produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan. 7. Dan tujuan lainnya. Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk 1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode; 2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

12 sekarang; 3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu 4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri; 5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri 6) Manfaat lainnya. 2.1.2 Jenis-jenis Profitabilitas Menurut Tangkilisan (2003: 156) Profitabilitas dapat diukur dari tiga pendekatan yakni pendekatan penjualan dan pendekatan investasi. Ukuran yang banyak digunakan adalah return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan return on investment (ROI). Salah satu ukuran rasio profitabilitas yang sering juga digunakan adalah return on equity (ROE) yang merupakan tolak ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan total modal sendiri yang digunakan. Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi investasi yang nampak pada efektivitas pengelolaan modal sendiri. Cara menilai profitabilitas perusahaan adalah bermacam-macam tergantung dari total aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Rasio Marjin Laba Kotor (gross profit margin), diperoleh dengan menunjukan kemampuan penjualan dalam menghasilkan laba kotor.

13 Rasio marjin laba kotor = laba kotor Penjualan bersih Rasio marjin laba bersih (net profit margin), diperoleh dengan membandingkan laba bersih dengan penjualan bersih. Rasio marjin laba bersih = laba bersih Penjualan bersih Rasio pengembalian total aktiva (return on asset), diperoleh dengan membandingkan laba bersih dengan total aktiva. Rasio pengembalian total aktiva = laba bersih Total aktiva Return on assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on assets merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Return on assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila return on assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak

14 memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan. Rasio pengembalian investasi (return on investment), diperoleh dengan membandingkan laba dengan total aktiva rata-rata. Rasio pengembalian investasi = laba bersih Total aktiva rata-rata Laba atas investasi adalah rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut dapat disebut bunga atau laba/rugi. Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal, pokok, basis biaya investasi. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan bukan dalam nilai desimal. ROI tidak memberikan indikasi berapa lamanya suatu investasi. Namun demikian, ROI sering dinyatakan dalam satuan tahunan atau disetahunkan dan sering juga dinyatakan untuk suatu tahun kalendar atau fiskal. (wikipedia) ROI juga dikenal sebagai tingkat laba (rate of profit) atau hasil suatu investasi pada saat ini, masa lampau atau prediksi di masa mendatang. Atau bahasa sederhananya ROI merupakan pengembalian keuntungan atas investasi. Seringkali kita hanya berfokus pada margin keuntungan atas produk atau jasa, akan tetapi kita seharusnya juga menghitung ROI secara akurat untuk mendapatkan kepastian dan keyakinan bahwa usaha yang dijalankan mampu terus berkembang. Dalam menjalankan bisnis, seorang entrepeneur

15 harus memperhatikan jumlah dana yang harus diinvestasikan dalam mencapai target penjualan, jumlah margin keuntungan yang diperoleh dan bagian dari margin keuntungan tersebut yang akan digunakan untuk mengembangkan bisnis. Apabila investasi yang dilakukan hanya menghasilkan margin keuntungan yang sedikit, maka usaha tersebut akan mengalami kesulitan untuk berkembang di masa yang akan datang dan bahkan dalam jangka panjang akan mengalami kegagalan. Rasio pengembalian ekuitas (return on equity), diperoleh dengan membandingkan laba bersih denga ekuitas. Rasio Pengembalian Ekuitas = laba bersih Ekuitas ROE mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham. Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan sektor perusahaan pembiayaan yang terdaftar di BEI digunakan Return On Equity (ROE), karena ROE mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan dalam bentuk penyertaan modal sendiri yang ditanamkan oleh pemegang saham. Rasio ini menggambarkan tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan oleh manajemen, oleh sebab itu akan diperhatikan oleh pemilik modal karena investor jangka panjang sangat berkepentingan degan analisa profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar

16 akan diterima dalam bentuk deviden. Dan rasio ini juga menunjukkan kesuksesan manajemen dalam memaksimalkan pengembalian pada pemegang saham, semakin tinggi rasio ini akan semakin bail karena memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar pada pemegang saham perusahaan. 2.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap profitabilitas suatu perusahaan, dapat digunakan rasio keuangan. Menurut Rosalina (2012), mengklasifikasikan angka-angka rasio keuangan sebagai berikut. 1. Rasio Likuiditas Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek (atau lancar) yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut. Macam-macam rasio yang terdapat pada rasio likuiditas antara lain : a. Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. b. Rasio Cepat (Acid-Test (Quick) ratio) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang paling likuid (cepat).

17 2. Rasio Aktivitas Disebut juga sebagai rasio efisiensi atau perputaran, mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan berbagai aktivanya. Menurut Rosalina (2012), contoh dari rasio aktivitas, antara lain : a. Average payable period Merupakan periode rata-rata yang diperlukan untuk membayar hutang dagang. b. Average day s inventory Periode menahan persediaan rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang dagang di gudang. 3. Ukuran perusahaan Menurut Widjayanti (2012), ada tiga teori yang secara implisit menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dan tingkat keuntungan, antara lain : a. Teori teknologi, yang menekankan pada modal fisik, economies of scale, dan lingkup sebagai faktor-faktor yang menentukan besarnya ukuran perusahaan yang optimal serta pengaruhnya terhadap profitabilitas. b. Teori organisasi, menjelaskan hubungan profitabilitas dengan ukuran perusahaan yang dikaitkan dengan biaya transaksi organisasi, didalamnya terdapat teori critical resources.

18 c. Teori institusional mengaitkan ukuran perusahaan dengan faktor-faktor seperti sistem perundang-undangan, peraturan anti-trust, perlindungan patent, ukuran pasar dan perkembangan pasar keuangan. 2.1.4 Harga Saham Menurut Widoatmojo (1996: 46) dalam Rosalina (2010) Harga dari suatu saham yang ditentukan pada saat pasar saham sedang berlangsung dengan berdasarkan kepada permintaan dan penawaran pada saham yang dimaksud. Harga saham merupakan salah satu indikator pengelolaan perusahaan. Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan kepuasan bagi investor yang rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan keuntungan, yaitu berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga memudahkan bagi manajemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan. Setiap perusahan yang menerbitkan saham sangat memperhatikan harga sahamnya. Penilaian harga saham merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi perusahaan yang diramalkan (atau yang di amati) menjadi perkiraan tentang harga saham. Variabel-variabel ekonomi tersebut seperti misalnya laba perusahaan, deviden yang dibagikan, varibilitas laba, dan sebagainya (Puspita sari: 2013) Upaya untuk merumuskan bagaimana menghitung harga saham yang seharusnya (nilai intrinsik), dilakukan oleh setiap analis dengan tujuan untuk

19 memperoleh tingkat pengembalian yang memuaskan. Namun demikian, sulit bagi investor untuk terus menerus mengalahkan pasar dan memperoleh tingkat pengembalian di atas normal. Hal ini disebabkan karena adanya faktor faktor yang memengaruhi harga saham. Sebenarnya faktor-faktor tersebut mudah diketahui, masalahnya adalah bagaimana menerapkan faktor-faktor tersebut kedalam suatu gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga memudahkan manajemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan. Menurut Hidayat (2010:103) setiap saham yang dikeluarkan oleh perusahaan memiliki harga. Harga nominal saham adalah harga yang tercantum pada lembar saham yang diterbitkan. Harga ini akan digunakan untuk tujuan akuntansi yaitu mencatat modal disetor penuh. Menurut Rosalina (2010) harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu harga nominal, harga perdana, dan harga pasar. Untuk lebih jelasnya maka akan dijelaskan sebagai berikut: 1) Harga Nominal Harga nominal merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oieh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.besaraya harga nominal membenkan arti penting saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.

20 2) Harga Perdana Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek.harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya intuk menentukan harga perdana. 3) Harga Pasar Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lama.harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa.transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar. Seorang investor dalam membuat keputusan dalam berinvestasi atau untuk membeli saham tertentu, sebelumnya terlebih dahulu menganalisis saham tersebut. Hal ini untuk menentukan kualitas, prospek, dan tanggungan risiko saham. Sehubungan dengan uraian di atas, berikut beberapa pendekatan perhitungan harga saham yang seharusnya (nilai intrinsik), selanjutnya diikuti dengan berbagai model untuk penerapannya.

21 1. Analisis Fundamental Analisis fundamental merupakan teknik analisis saham dengan menggunakan data historis, terutama data keuangan (misalnya laba, pembagian deviden, penjualan, dll) untuk menilai jenis saham tertentu. Secara singkat analisis fundamental bertitik tolak pada anggapan setiap investor adalah rasional. Oleh karena itu, para fundamentalis mempelajari hubungan antara harga saham yang memiliki nilai intrinsik yang akan diestimasi oleh investor. Hasil estimasi nilai intrinsik kemudian dibandingkan dengan harga pasar sekarang yang terjadi. Perbandingan yang dilakukan akan menunjukkan bahwa harga saham under value atau over value. Nilai pasar lebih kecil dari pada nilai intrinsik menunjukkan bahwa harga saham dijual dengan harga yang lebih rendah (under value), karena investor membayar saham tersebut lebih kecil dari harga yang seharusnya dibayar. Sebaliknya nilai pasar yang lebih besar dari nilai intrinsiknya menunjukkan bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang lebih mahal (over value). Analisis fundamental membandingkan antara nilai intrinsik suatu saham dengan dengan harga pasarnya guna menentukan apakah harga pasar saham tersebut sudah mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum. Nilai intrinsik suatu saham ditentukan oleh faktor-faktor fundamental yang memengaruhinya. Ide dasar pendekatan ini adalah bahwa harga saham akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaannya. Kinerja perusahaan itu sendiri dipengaruhi oleh kondisi industri dan perindustrian secara makro.

22 2. Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah analisis pasar atau sekuritas yang memusatkan perhatian pada indeks saham, harga atau statistik pasar lainnya dalam menemukan pola yang mungkin dapat memprediksikan gambaran yang telah dibuat. Atau analisis yang menganggap bahwa saham adalah komoditas perdagangan yang pada gilirannya, permintaan dan penawarannya merupakan manifestasi kondisi psikologis dari pemodal dalam Puspitasari (2013) Teori konvensional (The Conventional Theory of Stock Price) menjelaskan bahwa harga saham bergerak sebagai antisipasi terhadap perubahan pendapatan perusahaan. Kondisi ini disebut kondisi fundamental perusahaan. Teori kedua, teori confidence (the confidence theory of stock price), menjelaskan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan pergerakan harga saham adalah pengharapan para investor bahwa harga saham, pendapatan, dan dividen di masa mendatang akan bergerak naik atau turun. Teori ini mengikutsertakan sentimen pasar dalam perhitungannya. Teori ini disebut teori teknikal. Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar, dalam arti tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran saham itu sendiri. Pergerakan harga suatu saham dalam jangka pendek tidak dapat diterka secara pasti. Semakin banyak orang yang ingin membeli saham, maka harga saham tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang

23 yang ingin menjual maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak turun. 2.1.5 Hubungan Profitabilitas dengan Harga Saham Hubungan profitabilitas dengan harga saham dinilai dari besarnya tingkat pengembalian perusahaan dapat dilihat melalui besar kecilnya laba atau keuntungan dari perusahaan tersebut. Jika dilihat laba perusahaan makanan dan minuman meningkat maka tingkat pengembalian dari keuntungan atau laba perusahaan makanan dan minuman akan meningkat pula sehingga membuat investor akan tertarik untuk membeli saham dari perusahaan tersebut yang nantinya akan berdampak baik bagi perusahaan sehingga harga saham perusahaan makanan dan minuman akan mengalami kenaikan. Jika profitabilitas terus menerus tidak stabil dan cenderung menurun tentunya akan menunjukan bahwa kinerja perusahaan kurang baik sehingga akan mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan investor untuk berinvestasi diperusahaan tersebut, hal ini sesuai dengan hukum ekonomi dalam Tarigan (2010) apabila permintaan terhadap pasar naik maka harga juga akan mengalami kenaikan diluar faktor-faktor eksternal yang lain. 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu 1. Penelitian Sasongko & Wulandari (2006) Judul penelitian Pengaruh EVA dan rasio-rasio profitabilitas terhadap harga saham. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya Earning per Share yang

24 berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan EVA, Return on Asset, Return on Equity tidak berpengaruh terhadap harga saham. 2. Penelitian Sihasale (2001) Judul penelitian Pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hasilnya menunjukkan bahwa secara bersama-sama EVA, ROE, ROA berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara individual EVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan ROA dan ROE mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. 3. Penelitian Rosalina (2012) Judul penelitian Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI periode 2007-2010. Hasilnya menunjukan bahwa variabel Net Profit Margin (NPM), Return On Investment ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Deviden Per Share (DPS) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. 4. Penelitian Shidiq (2012) Judul penelitian Pengaruh EVA, Rasio Profitabilitas dan EPS Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa EVA dan EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sedangkan Return on Equity (ROE) dan Return on Sales (ROS) berpengaruh negatif tidak

25 signifikan terhadap harga saham dan Return on Asset (ROA) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham. Tabel 1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama Judul Variabel yang Digunakan Metode Analisis Hasil Penelitian Sasongko & Wulandari (2006) Sihasale (2001) Rosalina (2012) Pengaruh EVA dan Rasio Profitabilitas terhadap harga saham Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Economic Value Added (EVA), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) Economic Value Added (EVA), Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA) Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS) Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda Hasilnya Rasio EPS berpengaruh terhadap harga saham sedangkan EVA, ROA, ROE tidak Hasilnya EVA, ROE, ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham Hasilnya variabel NPM, ROI, ROE, EPS, DPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham

26 Shidiq (2012) Pengaruh EVA, Rasio Profitabilitas dan EPS terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sumber : Data diolah peneliti, 2013 Economic Value Added (EVA), Return On Equity (ROE), Return On Sales (ROS), Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS) Analisis Regresi Linier Berganda Hasilnya EVA dan EPS berpengaruh positif signifikan, ROE, ROS berpengaruh negatif tidak signifikan, ROA berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham 2.3 Kerangka Konseptual Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada. Sehingga analisis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk melihat pergerakan harga saham ialah analisis rasio profitabilitas. Return On Asset yakni salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.

27 ROI berpengaruh terhadap harga saham, hal ini didukung oleh teori Path Goal yang menyatakan Goal theory indicated that an individual behavior is regulated by his or her conscious idea intention (Luthans, 1995), yang artinya bahwa penilaian kinerja ini dapat memberikan umpan balik bagi manajemen bawah dan manajemen menengah tentang bagaimana manajemen puncak menilai kinerja mereka dalam mendayagunakan seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi investor. Return On Equity Rasio ini digunakan untuk memprediksi seberapa besar equity atau modal sendiri mampu menciptakan laba bersih perusahaan. Hal ini berarti ROE merupakan tingkat hasil pengembalian investasi bagi pemegang saham. ROE yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan semakin efektif dalam menghasilkan laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin mampu perusahaan memberikan keuntungan bagi pemegang saham, maka akan menyebabkan permintaan akan saham tersebut naik, dan selanjutnya akan mengakibatkan harga saham juga ikut naik. Dengan demikian ROE dapat mempengaruhi harga saham. Dalam Ringga (2010). Dalam penelitian ini, variabel independent yang digunakan adalah profitabilitas dengan alat ukur ROA, ROI dan ROE. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham.

28 Gambar 1 : Model Kerangka Konseptual Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Profitabilitas Return On Asset (ROA) Return On Investment (ROI) Return On Equity (ROE) Harga Saham Sumber : Data diolah Peneliti 2013

29 2.4 Hipotesis Penelitian Menurut sugiyono (2007 : 51) dalam Husin (2012) hipotesis dikembangkan dari telaah teoritis sebagai jawaban sementara dari masalah atau pernyataan penelitan yang memerlukan ujian secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari penelitian yang akan dilakukan. Hipotesis diduga bahwa profitabilitas berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.