PSIKOLOGI BELAJAR DAPAT MEMBANTU PARA GURU MEMBANGUN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA Oleh Drs. Rusli, M.Si. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. A. Motivasi Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di Madrasah. karena itu peran seorang guru bukan hanya semata-mata mentransfer ilmu

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dibangkitkan, dipertahankan dan selalu dikontrol baik oleh siswa itu sendiri, guru

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 2 No. 2 Mei 2018

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan menjadi pilar pembangunan bagi

BAB II LANDASAN TEORI. yang berdasarkan faham konstruktivis. 1 Menurut Hamid Hasan, kooperatif

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada hakekatnya pendidikan merupakan sarana yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat diamati oleh panca indera maupun yang tidak dapat diamati oleh panca indera. Karena IPA

ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIVITAS MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 BOLAANG UKI

BAB II KAJIAN TEORI. tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan) 1. meningkatkan kemampuannya setinggi mungkin dalam setiap

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. pembawaan, atau kebiasaan yang di miliki oleh individu yang relatif tetap.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi pada Kompetensi Mengelola Dokumen Transaksi

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Guru Meningkatkan Motivasi Ekstrinsik Menghafal Juz Amma. SD Islam Miftahul Huda Plosokandang Tulungagung

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

MENDIDIK SISWA SESUAI DENGAN BAKAT, MINAT DAN KECERDASAN Oleh Drs. Rusli, M.Si

PERAN GURU DALAM MENDIDIK SISWA BERDASARKAN PSIKOLOGI. Juwanda Jurdiksatrasia Unswagati Cirebon. Abstrak

MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan yang terus berkembang membawa konsekuensikonsekuensi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Tugas Dan Syarat-syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB I PENDAHULUAN. dia pimpin memiliki tugas yang tidak ringan. Sebab baik buruknya lembaga. tersebut tidak lepas dari pengawasan kepala sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad saw (Q.S Al Anbiya: 107), tetapi kebanyakan manusia masih. Rahmat yang diberikan Allah swt kepada manusia bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

BAB II KAJIAN TEORI. pembangkit tenaga munculnya satu tingkah laku tertentu 8. motivation dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin motivum yang

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

MENINGKATKAN KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI KELAS IV SDN 181/V INTAN JAYA

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

BAB II KERANGKA TEORETIS

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

BAB II KAJIAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan memiliki peranan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup.

II. KERANGKA TEORETIS. kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu

TEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sagala (2010:37), belajar adalah suatu proses perubahan perilaku dan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi.

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

Kata kunci : Fasilitas Belajar, Lingkungan Belajar, prestasi belajar Sosiologi

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TUGAS PADA SISWA KELAS V SDN 5 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

BAB II KERANGKA TEORETIS. agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya.

BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Motivasi Belajar. a. Pengertian Motivasi Belajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR KEPADA PESERTA DIDIK SEBAGAI BENTUK APLIKASI DARI TEORI-TEORI BELAJAR

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu akan mencakup kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai

PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hlm.5

BAB I PENDAHULUAN. awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. a. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR (KOGNITIF) ANAK DI KELOMPOK B2 TK ALKHAIRAAT TAVANJUKA Siti Romlah 1

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran tim pendengar. Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti

Epy Purwasih 1. Balinggi? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya peranan. di Kelompok B PAUD Terpadu Tri Dharma Santi Lebagu Kecamatan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, implementasi metode Amṡāl Qur ānī pada

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. bersifat membentuk atau merupakan suatu efek.

BAB I PENDAHULUAN. cara menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar (learning). Di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran maupun dalam mengatasi kesulitan- kesulitan belajar mereka.

BAB II KAJIAN TEORI. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

BAB II KAJIAN TEORI. pengertian dari belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu. aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. A. Penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving, motivasi belajar

Jurnal Swarnadwipa Volume 1, Nomor 2, Tahun 2017, E-ISSN PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 6 METRO

BAB II KAJIAN TEORI. mau kalah dari individu atau kelompok lainnnya. Kompetisi atau persaingan. dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh bagi seseorang. Tidak terkecuali bagi seorang siswa dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata

BAB II KAJIAN TEORITIS. menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksi belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses

Transkripsi:

PSIKOLOGI BELAJAR DAPAT MEMBANTU PARA GURU MEMBANGUN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA Oleh Drs. Rusli, M.Si Abstrak Tulisan ini menjelaskan tentang peran sekaligus posisi psikologi belajar dalam meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa. Motivasi mengandung tiga komponen pokok yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia. psikologi belajar ternyata diperlukan adanya prosedur-prosedur yang dapat digunakan para pendidik untuk merubah dan memberikan masukanmasukan kepada peserta didik agar memiliki pola dan tingkah laku yang sesuai dengan harapan para pendidik dan orang tua mereka. Sedangkan minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Adapun metode psikologi belajar dalam membangkitkan motivasi serta minat belajar siswa adalah (a) Memberi angka (b) Hadiah (c) Kompetisi (d) Ego-involvement (e) Memberi ulangan (f) Mengetahui hasil (g) Pujian (h) Hukuman. Kata kunci : Psikologi belajar, motivasi, minat Pendahuluan Dunia pendidikan khususnya di Indonesia dari dahulu sampai sekarang terus mengalami tantangan sekaligus perubahan yang begitu cepat. Tantangan itu berupa isi materi yang tidak lagi sesuai dengan konteks kekinian, kemudian fungsi pendidikannya yang hanya bertujuan untuk memenuhi ranah pengetahuan (knowledge oriented). Terakhir, struktur pemikiran para guru yang kurang benar sekaligus tepat dalam memahami posisi juga kondisi dari siswa yang notabane merupakan roh utama dalam pendidikan itu sendiri. Sedangkan perubahan itu meliputi keyakinan (belief) dan cara pandang (worldview) guru terhadap diri siswa. Ada yang memiliki keyakinan dan cara pandang bahwa siswa itu adalah partner dalam menyukseskan kegiatan belajar mengajar dan oleh karena itu wajib hukumnya untuk diberdayakan dan ada juga yang memperlakukannya sekadar 1

objek pasif yang duduk mendengar sepanjang hari tanpa diberi kesempatan untuk mengkritisi. Akhirnya perbedaan-perbedaan yang ada di dalam diri siswa hanya dipandang sebagai suatu kebetulan semata bahkan tidak dikelola dan diabaikan begitu saja. Menurut Philip R.E Verson, pada hakikatnya perbedaan-perbedaan individu adalah perbedaan-perbedaan dalam kesiapan belajar. Anak-anak yang masuk sekolah masing-masing memiliki tingkat kecerdasan, perhatian, dan pengetahuan yang berbeda dengan kesiapan belajar yang berbeda-beda. Mereka berbeda dalam potensi bahkan dalam karakternya. 1 Fenomena ini jika tidak cepat disadari oleh kelompok guru maka proses pembelajaran akan kacau dan tidak efektif. Kalau seperti demikian adanya, cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tidak akan terwujud. Pembahasan 1. Pengertian Psikologi Belajar Psikologi berasal dari perkataan Yunani yang terdiri atas dua suku kata yaitu psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Secara etimologis, psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejala, proses, maupun latar belakangnya. 2 Sedangkan secara umum, belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman atau tingkah laku. Pengalaman adalah segala kejadian (peristiwa) yang secara sengaja maupun tidak sengaja dialami setiap orang. Sedangkan latihan merupakan kejadian yang dengan sengaja dilakukan setiap orang secara berulang-ulang. Dengan demikian, belajar 1 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2004), Cet ke-iv, h. 17 2 Popi Sopiatin & Sohari Sahrani, Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), Cet ke-i, h. 3 2

bukan hanya berupa kegiatan mempelajari suatu mata pelajaran di rumah atau di sekolah secara formal, tetapi belajar juga merupakan masalahnya setiap orang. Fungsi alat indra dalam proses belajar sangat penting. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitas pesan secara fisik. Melalui alat indera juga, manusia dapat memperoleh pengetahuan dan kemampuan berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat indera, anda tidak akan dapat melihat senyum manis Mahasiswi anda yang dialamatkan kepada anda. Jadi, sangat masuk akal kalau Barkeley menyatakan bahwa dunia tidak akan ada tanpa alat indera. Dalam aplikasinya, psikologi belajar ternyata diperlukan adanya prosedurprosedur yang dapat digunakan para pendidik untuk merubah dan memberikan masukan-masukan kepada peserta didik agar memiliki pola dan tingkah laku yang sesuai dengan harapan para pendidik dan orang tua mereka. Dengan demikian, para pendidik perlu memahami aspek psikologis dalam belajar mengajar. Hal ini sangat penting karena peserta didik (siswa) biasanya tidak memiliki pemikiran yang sama, pemahaman keluarga yang sama, latar belakang keluarga yang sama. 3 Telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadi suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat tercapai atau dengan kata lain, berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor. Adapun faktor-faktor itu dapat kita bedakan menjadi dua golongan : (a) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual. (b) Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk dalam faktor individual antara lain faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, serta motivasi sosial. 4 3 Ibid., h. 14 4 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet ke-21, h. 102 3

Memahami psikologi belajar pada akhirnya akan melahirkan motivasi sekaligus minat belajar pada diri siswa. Menurut Vroom, motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacammacam bentuk kegiatan yang dikehendaki. Menurut kebanyakan definisi, motivasi mengandung tiga komponen pokok yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu, memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Mengarahkan berarti menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Terakhir, menopang berarti menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan juga kekuatan-kekuatan individu. 5 Sedangkan secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (1988), minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Namun terlepas dari masalah populer atau tidak, minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. 6 Misalnya ada seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap bidang studi agama, maka otomatis akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Lalu, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi tersebut yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. 2. Metode Psikologi Belajar Dalam Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Siswa. Hakekat kejiwaan manusia terwujud dengan adanya kekuatan-kekuatan serta aktifitas-aktifitas kejiawaan dalam diri manusia, yang semua itu 5 Ibid., h. 72-73 6 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999), Cet ke-i, h. 136 4

menghasilkan tingkah laku yang lebih sempurna dari pada makhluk lain. 7 Tanpa disadari manusia secara tidak langsung telah melakukan suatu perubahan dimana perubahan tersebut terbentuk dari tidak bisa menjadi biasa, tidak tahu menjadi tahu dan seterusnya hingga manusia tersebut menjadi manusia sempurna (insan kamil). Dalam proses itu, manusia akan selalu belajar dan belajar. Kegiatan belajar ini dalam konsepnya dapat diuraikan dengan jelas melalui ilmu psikologi belajar. Belajar bukanlah kegiatan yang hanya berlangsung di dalam kelas saja, tetapi juga berlangsung dalam kehidupan sehari-hari. Belajar tidak hanya melibatkan yang benar saja, tetapi juga melibatkan yang tidak benar, missal ada murid yang salah mengeja kata, kita tidak dapat mengatakan bahwa tidak belajar, hanya saja dia mengeja yang salah. Jadi belajar tidaklah selalu dalam hal pengetahuan atau keterampilan, tetapi juga dapat berkenaan dengan sikap, tingkah laku, kejiwaan dan perasaan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses belajar melibatkan pisik dan psikis peserta didik, sehingga diperlukan memberikan rasa aman dan yaman dengan memberikan rangsangan berupa: a. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja. 7 DR. H. Syaiful Sagala, M.Pd., Konsep dan MAkna Pembelajaran, Alfabeta Bandung, 2005, 122 5

b. Hadiah Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa. c. Kompetisi Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik. d. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi. e. Memberi Ulangan Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka. f. Mengetahui Hasil Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya. g. Pujian 6

Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. h. Hukuman Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut. Kesimpulan Berdasarkan latarbelakang dan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan pada diri seseorang. Perubahan itu terjadi karena pengalaman. Pengalaman secara filosofis adalah persentuhan indra seseorang dengan lingkungannya. Lingkungan tiada lain adalah segala sesuatu di luar diri seseorang. Memahami psikologi belajar pada akhirnya akan melahirkan motivasi sekaligus minat belajar pada diri siswa. motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki. Motivasi mengandung tiga komponen pokok yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia. Sedangkan minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Adapun metode psikologi belajar dalam membangkitkan motivasi serta minat belajar siswa adalah (a) Memberi angka (b) Hadiah (c) Kompetisi (d) Ego-involvement (e) Memberi ulangan (f) Mengetahui hasil (g) Pujian (h) Hukuman. 7

Daftar Pustaka DR. H. Syaiful Sagala, M.Pd., Konsep dan MAkna Pembelajaran, Alfabeta Bandung, 2005, 122 Hamalik, Oemar Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2004. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999. Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006. Sopiatin, Popi & Sahrani, Sohari Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam, Bogor : Ghalia Indonesia, 2011. 8