TRIAKSIAL PADA KONDISI UNCONSOLIDATED-UNDRAINED (ASTM D (1999))

dokumen-dokumen yang mirip
IX. UJI TEKAN BEBAS (ASTM D )

GESER LANGSUNG (ASTM D

KONSOLIDASI (ASTM D )

CBR LABORATORIUM (ASTM D )

TRIAXIAL UU (UNCONSOLIDATED UNDRAINED) ASTM D

UJI KUAT GESER LANGSUNG TANAH

percobaan, perhitungan rencana tiang cerucuk, hasil,

II. Kuat Geser Tanah

MEKANIKA TANAH KRITERIA KERUNTUHAN MOHR - COULOMB. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

III. KUAT GESER TANAH

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) ASTM D

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 4

BAB III METODE PENELITIAN

V. BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH

Kuat Geser Tanah. Mengapa mempelajari kekuatan tanah? Shear Strength of Soils. Dr.Eng. Agus Setyo Muntohar, S.T., M.Eng.Sc.

KUAT GESER TANAH. Materi Kuliah : Mekanika Tanah I Oleh : Tri Sulistyowati

UNCONFINED COMPRESSION TEST (UCT) ASTM D

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

PEMADATAN TANAH (ASTM D a)

No. Job : 07 Tgl :12/04/2005 I. TUJUAN

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS CAMPURAN TANAH SEMEN

LABORATORIUM UJI BAHA JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BAB IV METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah : Dalam penelitian ini tanah yang digunakan adalah tanah berbutir halus

KUAT GESER TANAH YULVI ZAIKA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAK.TEKNIK UNIV. BRAWIJAYA

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang

Cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 2006/2007 BAB X KONSOLIDASI 1 REFERENSI

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST) ASTM D2435

VII. UJI TEKAN SILINDER BETON

BATAS CAIR TANAH (ASTM D )

UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) ASTM D1883

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang berasal dari

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

LAMPIRAN 1 HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL UNCOSOLIDATED UNDRAINED (UU)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. saringan nomor 200. Selanjutnya, tanah diklasifikan dalam sejumlah kelompok

PENINGKATAN KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CERUCUK ABSTRAK

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

V. UJI TARIK BAJA TULANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

juga termasuk mempertahankan kekuatan geser yang dimiliki oleh tanah bidang geser dalam tanah yang diuji. Sifat ketahanan pergeseran tanah

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENGUJIAN CBR LABORATORIUM

BAB IV HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

PENGARUH GEOTEKSTIL TERHADAP KUAT GESER PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN UJI TRIAKSIAL TERKONSOLIDASI TAK TERDRAINASI SKRIPSI. Oleh

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB X UJI KUAT TEKAN BEBAS

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

Metode uji kuat geser langsung tanah tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KEPADATAN BERAT ISI TANAH DI LAPANGAN DENGAN BALON KARET

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

NAMA PRAKTIKAN : Genta Dewolono Grace Helen Y. T Muh. Akram Ramadan KELOMPOK : R 11 TANGGAL PRAKTIKUM : 17 Maret 2016

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

BAB 3 METODE PENELITIAN

Keywords: shear strenght, soil stabilization, subgrade, triaxial UU, unconfined compression.

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

BAB III METODE PENGUJIAN

Praktikum 3 : CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO)

Analisis Tegangan dan Regangan

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap kuat geser dan tekan bebas dapat disimpulkan bahwa :

II METODE PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Stabilisasi Tanah 3.2. Analisis Ukuran Butiran 3.3. Batas-batas Atterberg

BAB II DASAR TEORI. Elastik Linier (reversible)

Disusun oleh : RETNO SANTORO MELYANNY SITOHANG INDAH SEPTIANY DWITARETNANI DIMAZ PRASETYO

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

UJI KOMPAKSI ASTM D698 DAN ASTM D1557

Uji Kompetensi Semester 1

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

MEKANIKA TANAH KEMAMPUMAMPATAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Derajat Kejenuhan Terhadap Kuat Geser Tanah (Studi Kasus : di Sekitar Jalan Raya Manado-Tomohon)

III. METODOLOGI PENELITIAN. melakukan penelitian di laboratorium. Persiapan penelitian terdiri dari:

Cara uji geser langsung batu

Metode uji kelulusan air pada tanah jenuh dengan menggunakan sel triaksial

DAFTAR ISI JUDUL PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

dengan kadar air asli lapangan. Pengambilan tanah terganggu dilakukan dengan cara

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

Cara uji kepadatan tanah di lapangan dengan cara selongsong

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

XII. TRIAKSIAL PADA KONDISI UNCONSOLIDATED-UNDRAINED (ASTM D 2850-95 (1999)) I. MAKSUD Maksud percobaan adalah untuk menentukan parameter geser tanah dengan alat triaksial pada kondisi unconsolidated undrained tanpa pengukuran tekanan pori. II. BENDA UJI Benda uji yang perlu disediakan sekurang-kurangnya 3 buah. Benda uji berupa silinder tanah dengan perbandingan antara tinggi dan diameter antara 2 :1 dan 3 : 1. Diameter minimum benda uji adalah 3,3 cm. Apabila diameter benda uji < 7,1 cm, butir tanah terbesar yang diijinkan ada dalam benda uji adalah 1/10 kali diameter benda uji, sedang bila diameter benda uji > 7,1 cm butir tanah terbesar yang diijinkan adalah 1/6 kali diameter benda uji. III. ALAT 1. Sel triaxial dengan dinding transparan dan perlengkapannya. 2. Alat untuk memberikan tekanan yang konstan pada cairan dalam sel dengan ketelitian 0,1 atau 0,05 kg/cm 2. 3. Alat kompresi untuk menekan benda uji secara axial, dengan kecepatan yang dapat diatur antara 0,05 7,5 mm/meniit. 4. Arloji ukur untuk mengukur pemendekan axial benda uji. 5. Membran karet yang sesuai dengan ukuran benda uji, alat peregang membran dan gelang karet pengikat. 6. Cetakan tanah, gergaji, alat bubut tanah, den sebagainya. 7. Alat-alat pemeriksa kadar air tanah. Alat Uji TriaksialMembran, Alat cetak tanah dan timbangan XII-1

IV. PELAKSANAAN A. Persiapan benda uji 1. Bila contoh tanah yang diperiksa adalah contoh asli dari tabung contoh yang diameternya sudah sesuai dengan benda uji yang diinginkan, maka keluarkan contoh tanah dari tabung, dorong dengan alat pengeluar contoh masuk tabung cetak belah. Potong benda uji rata bagian atas dan bawahnya. Bila perlu permukaan yang tidak rata dapat ditambal kemudian keluarkan dari tabung cetak. 2. Bila contoh tanah asli ukurannya lebih besar dari benda uji yang diinginkan, bentuk/potonglah contoh tanah dengan pisau atau gergaji kawat, atau dibubut sehingga didapat ukuran yang diinginkan. 3. Bila contoh tanah berupa tanah padat buatan maka dapat berupa a. Contoh tanah rusak (gagal dalam persiapan/pelaksanaan percobaan) dapat dibentuk kembali dengan memasukkan dalam kantong plastik/karet, remas dengan jari sampai rata seluruhnya. Hindarkan tambahnya udara dalam pori tanah. Kemudian bentuk kembali dan padatkan dalam cetakan sehingga kepadatannya sama dengan aslinya. b. Contoh tanah padat buatan dapat diperoleh dengan memadatkan contoh tanah dengan kadar air dan kepadatan sesuai dengan yang diinginkan. Pemadatan dapat dilaksanakan dengan menumbuk tanah pada silinder pemadatan kemudian dorong keluar dengan alat pengeluar contoh masuk tabung contoh atau dapat pula dengan dipotong dan dibubut. Pemadatan dapat pula dilaksanakan langsung pada cetakan belah. c. Bila dikehendaki, contoh tanah dapat dijenuh sebelum percobaan. Bila demikian catat dan cantumkan pada laporan. 4. Ukur dengan teliti dan catat ukuran diameter dan tinggi dari benda uji. Juga timbanglah benda uji untuk menghitung berat volume benda uji. B. Pemasangan benda uji 1. a. Taruh benda uji di atas tutup bawah benda uji (specimen cap). Kemudian letakkan tutup atas di atas benda uji. Pada percobaan unconsolidated drained gunakan tutup yang tidak berlubang. XII-2

b. Gunakan peregang membran (di vakuum), selubungkan membran pada benda uji. Matikan pompa vakuum, kemudian selubungkan membran pada benda uji dan ikat membran pada tutup atas maupun bawah dengan gelang karet pengikat. Untuk menjamin rapat air dapat dioleskan pelumas pekat (silicon grease) pada tepi tutup benda uji. 2. Pasanglah benda uji yang sudah dibungkus membran pada tumpuan pada dasar sel triaxial. Aturlah agar kedudukannya benar-benar sentris. 3. a. Isilah sel triaxial dengan air dan berikan tekanan air (tekanan sel) sampai harga yang diinginkan. b. Jalankan/atur dengan pemutar tangan agar piston beban hampir (belum) menempel benda uji. Baca dan catat arloji ukur cincin beban yang akan mengukur gaya akibat tekanan ke atas oleh air sel dalam piston, berat piston dan gesekan yang dipakai sebagai koreksi pada pembacaan beban selanjutnya. c. Atur lagi sehingga piston beban mulai menempel benda uji. d. Atur arloji cincin beban, sehingga dapat diperhitungkan koreksi tersebut tadi arloji membaca nol. e. Atur arloji regangan/pemendekan benda uji pada pembacaan nol. C. Pembebanan 1. Jalankan mesin beban dengan kecepatan 0,5 2 persen/menit. Baca dan catat pembacaan arloji ukur cincin beban dan arloji ukur pemendekan benda uji pada kedudukan-kedudukan pemendekan 0,1; 02; 0,3; 0,4; 0,5; persen, kemudian pada 1,0; 2,0; 2,5; 3,0 persen setelah itu setiap tambahan 1 persen. Selanjutnya setelah pemendekan 10 persen (jika tanah belum pecah) dapat dibaca setiap 2 persen. Lanjutkan pembacaan ini sampai pemendekan 15 persen (meskipun) tanah sudah pecah) atau jika tanah belum pecah lanjutkan pembacaan sampai pemendekan 20 persen. 2. Setelah selesai pembacaan, hentikan mesin beban keluarkan air dalam sel, kemudian buka sel dan keluarkan benda uji. 3. Bukalah membran karet dan catat/buat skets bentuk pecahnya tanah. 4. Timbang dan catat berat benda uji. XII-3

5. Laksanakan pemeriksaan kadar air benda uji. Kerjakan dengan cara yang sama benda uji kedua dan ketiga dengan tekanan sel yang berbeda besarnya. V. HITUNGAN 1. Hitung regangan axial tanah, untuk setiap beban yang dibaca, yaitu : ε ΔL L o dimana L = perpendekan benda uji yang terbaca pada arloji ukur Lo = panjang/tinggi benda uji semula. 2. Hitung luas rata-rata penampang tanah, A, pada setiap beban. Ao A 1 ε Ao = luas penampang benda uji semula. 3. Hitung tegangan deviator pada setiap beban, (1-3 ), yaitu : P 1 3, P A beban yang bekerja 4. Gambarkan grafik hubungan antara tegangan deviator dan regangan, dengan tegangan deviator sebagai ordinat dan regangan sebagai absis. Cari dari grafik ini tegangan deviator dan regangan yang memecahkan benda uji, yaitu tegangan deviator maksimum atau tegangan deviator pada regangan 20 %, mana yang lebih dulu terjadi pada pemeriksaan. 5. a. Hitunglah tegangan utama mayor dan minor pada saat pecah yaitu : Tegangan utama minor = 3 = tekanan sel Tegangan utama mayor = 1 = tegangan deviator + tekanan sel. b. Gambarkan lingkaran Mohr dari tegangan pada saat pecah pada salib sumbu dengan tegangan geser sebagai ordinat & tegangan normal sebagai absis, sebagai berikut : Buatlah setengah lingkaran dengan pusatnya terletak pada sumbu tegangan normal dengan absis sama dengan 1 3. 2 1 3 2 dan dengan jari-jari sama dengan XII-4

6. Gambarkan lingkaran-lingkaran Mohr dengan cara yang sama bagi benda-benda uji lainnya yang telah diperiksa. 7. Gambarkan garis singgung persekutuan yang menyinggung lingkaran-lingkaran Mohr. Garis ini disebut garis selubung (strength envelope atau failure envelope). Perpotongan garis selubung dengan sumbu vertikal (sumbu tegangan geser) merupakan nilai kohesi semu c u dan sudut garis selubung mendatar adalah sudut gesek intern semu u. 8. Untuk mendapatkan nilai c u dan u dapat pula diperoleh dengan menggunakan grafik dengan ordinat 1 3 dan absis 2 masing-masing benda uji memberikan satu titik pada grafik ini. 1 3. Data pemeriksaan pada 2 Tarik garis lurus penghubung terbaik pada titik-titik tersebut. Apabila garis ini memotong sumbu vertikal pada jarak b (dari 0,0) dan membentuk sudut dengan sumbu mendatar, maka nilai c u dan u dapat dihitung dari hubungan di bawah ini. sin Laporan : c u u tg b cos u Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam laporan adalah sebagai berikut : 1. Lingkaran Mohr yang menentukan unconsolidated undrained-strength Apabila dilakukan pemeriksaan hanya dengan satu benda uji cantumkan tegangan utama minor dan tekanan deviator. 2. Grafik tegangan-regangan. 3. Benda uji yang diperiksa : tanah asli atau tanah padat buatan atau tanah yang remolded. 4. Ukuran tinggi dan diameter benda uji. 5. Diskripsi visual tanah : nama tanah, simbul, dsb. 6. Kepadatan tanah semula, kadar air, derajad kekenyangan (bila tanah direndam, catat derajad kekenyangan yang dicapai). 7. Regangan pada saat benda uji pecah, dalam persen. 8. Kecepatan regangan rata-rata pada saat pecah dalam persen/menit, dan cantumkan bahwa prosedurnya adalah strain control (atau mungkin stress control). XII-5

9. Sebutkan apabila dilaksanakan reduksi end restraint (periksa catat). 10. Catat semua keadaan yang menyimpang atau data lain, yang mungkin perlu dipakai dalam mengadakan interpretasi hasil pemeriksaan. Catatan : Untuk mereduksi pengaruh gesekan dan adhesi terhadap pengembangan mendatar antara benda uji dengan tutup dasar dan tutup atas dapat digunakan dua lapis lembaran karet bulat, yang diolesi dengan pelumas pekat (silikon grease) antara kedua karet dengan tutup bawah/atas. Karet ini dipasang di atas maupun di bawah benda uji. Diameter karet dibuat sama dengan tutup bawah/alas dan tebalnya minimum 0,13 mm dan maksimum 0,80 mm. Jika digunakan cara ini, tinggi benda uji yang dipakai boleh diambil antara 1,2 2 kali diameternya. XII-6

UJI TRIAXIAL Sketsa tanah setelah diuji Benda uji I Benda uji II Benda uji III Benda Uji IV BENDA UJI I Diameter Contoh = cm Berat volume = gr/cm 3 Tinggi contoh (Lo) = cm Kadar air mula-mula = % Luas contoh mula-mula (Ao) = cm 2 Derajat kekenyangan = Volume contoh (Vo) = cm 3 Kadar air sesudah uji = % Berat contoh = gr Berat sesudah uji = gr BENDA UJI II Diameter Contoh = cm Berat volume = gr/cm 3 Tinggi contoh (Lo) = cm Kadar air mula-mula = % Luas contoh mula-mula (Ao) = cm 2 Derajat kekenyangan = Volume contoh (Vo) = cm 3 Kadar air sesudah uji = % Berat contoh = gr Berat sesudah uji = gr BENDA UJI III Diameter Contoh = cm Berat volume = gr/cm 3 Tinggi contoh (Lo) = cm Kadar air mula-mula = % Luas contoh mula-mula (Ao) = cm 2 Derajat kekenyangan = Volume contoh (Vo) = cm 3 Kadar air sesudah uji = % Berat contoh = gr Berat sesudah uji = gr BENDA UJI IV Diameter Contoh = cm Berat volume = gr/cm 3 Tinggi contoh (Lo) = cm Kadar air mula-mula = % Luas contoh mula-mula (Ao) = cm 2 Derajat kekenyangan = Volume contoh (Vo) = cm 3 Kadar air sesudah uji = % Berat contoh = gr Berat sesudah uji = gr XII-7

Pembacaan arloji Pemendekan L a x 10-3 (cm) Regangan = L/Lo (%) 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 20,00 Tekanan Sel 3 = 3 = 3 = 3 =.. kg/cm 2. kg/cm 2. kg/cm 2. kg/cm 2 Pembacaan Pembacaan Pembacaan Pembacaan arloji arloji arloji arloji Hari/Tanggal Praktikum : No. Kelompok: Nama Praktikan : No. Mahasiswa: 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. Asisten/Laboran Mahasiswa. XII-8

Waktu detik Regangan (%) 1- A=Ao/(1-) Pembacaan Dial P (kg) 1 - = (P/A) 3 1 =d+ 3 ( 1-3 )/2 ( 1 + 3 )/2 L Penurunan Lo - L Laboratorium Mekanika TanahTeknik Sipil SV UGM XII-9