Peningkatan Keterampilan Membaca Surat-Surat Pendek melalui Strategi Partice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. rumusan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan dimiliki peserta didik

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

Volume 07, Nomor 02, Desember 2016

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

Volume 07, Nomor 01, Juni 2016

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh. dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu terkait dari urutan-urutan kegiatan

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini terbagi atas 3 bagian sebagaimana berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Lawiran Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar tahun pelajaran

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) dan istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Actions

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN MEMBACA PETA LINGKUNGAN PROVINSI SETEMPAT DENGAN STRATEGI PICTURE AND PICTURE LEARNING

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

Transkripsi:

Volume 07, Nomor 01, Juni 2016 Peningkatan Keterampilan Membaca Surat-Surat Pendek melalui Strategi Partice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo Abstrak: Latar belakang penelitian ini adalah siswa kurang memiliki kemampuan membaca surat-surat pendek yang disebabkan kurangnya inovasi dalam menggunakan strategi pembelajaran. Dari 30 siswa hanya 15 siswa (50%) yang tuntas sedangkan 15 siswa (50%) yang belum tuntas. Untuk meningkatkan kemampuan membaca tersebut, peneliti menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pairs. Strategi ini bertujuan untuk meyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan ketrampilan dengan benar. Rumusan masalah ini adalah bagaimana penerapan strategi Practice-Rehearsal Pairs pada mata pelajaran al-qur an Hadits kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo? dan bagaimana peningkatan keterampilan membaca siswa kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo setelah mengunakan strategi Practice-Rehearsal Pairs?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan model PTK Kurt Lewin. Tindakan ini menggunakan satu siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan membaca surat-surat pendek dengan menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pair dan kemampuan membaca siswa meningkat dari 50% menjadi 80% dan di atasnya dan KKM al-qur an hadits adalah 75. Kata Kunci: Strategi pembelajaran Practice-Rehearsal Pair, Kemampuan Membaca PENDAHULUAN Menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan

Lilik indawati - Miftakhul Rohma potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 2, ayat 1). Mata pelajaran al-qur an Hadits di madrasah ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-qur an dan hadits dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-qur an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan. Strategi pembelajaran Practice-Rehearsal Pairs memiliki peran untuk memudahkan belajar siswa terutama pada bidang studi al-qur an Hadits sebab strategi ini memiliki langkah-langkah kegiatan yang bertujuan untuk meyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan ketrampilan dengan benar dan merupakan suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan membawa suasana pembelajaran menyenangkan. Dari hasil observasi yang dilaksanakan peneliti di MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo pada kelas III adalah siswa tidak dapat membaca surat-surat pendek dengan baik dan benar. Dari 30 peserta didik rata-rata hanya 15 anak (50%) yang memilki kemampuan membaca dalam meteri membaca surat-surat pendek dan yang belum tuntas mencapai 15 anak (50%) (Hasil wawancara dengan Lilik Indawati, 11 April 2015). KKM Mata pelajaran al-qur an hadits di MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo yang di tetapkan dan harus dicapai adalah 75 namun hasilnya masih kurang atau dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) tersebut. Menurut hasil wawancara pada guru kelas III MI Baitur Rohim bahwa masalah yang ditimbulkan karena berbagai faktor dari kemampuan membaca siswa mata pelajaran al-qur an Hadits. Setelah dinalisis, ternyata ditemukan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo dalam membaca yakni, dari pihak peserta didik: 1) Kondisi kelas yang kurang kondusif. 2) Latar belakang keluarga: Kurang perhatian dari keluarga karena sebagian kedua orang tua mereka berkerja, broken home dan Sebagian siswa ada yang belum mengaji, dan ada yang masih sampai Jilid. 3) Strategi yang digunakan monoton atau ceramah. 4) Media Pembelajaran hanya buku. 5) Motivasi masih rendah. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah pembelaajaran al-qur an Hadits dikarenakan gurunya yang kurang kretaif dan inovatif dalam menyampaikan pembelajaran karena mengajarkan membaca al-qur an pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits hanya menggunakan strategi yang monoton atau ceramah. Oleh karena itu dalam meningkatkan kemampuan peserta didik MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo diperlukan upaya pengembangan dengan memilih dan 30 Jurnal

Pembelajaran PAI melalui Strategi Practice-Rehearsal Pairs menerapkan strategi pembelajaran tertentu yang sekaligus dapat menghasilkan peningkatan keterampilan membaca al-qur an MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo. Strategi pembelajaran yang memugkinkan dapat tercapainya keterampilan membaca al-qur an seperti yang disebutkan di atas adalah strategi pembelajaran Practice-Rehearsal Pairs. Strategi ini merupakan bagian dari konsep pembelajaran aktif (active learning) yang ditawarkan Melvin Silberman memiliki langkah-langkah kegiatan yang bertujuan untuk meyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan ketrampilan dengan benar. Strategi pembelajaran Practice-Rehearsal Pairs (praktek berpasangan) adalah strategi yang digunakan untuk mempraktekkan suatu ketrampilan atau prosedur dengan berpasangan dengan teman belajar. Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah diuraikan di atas, maka dalam Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti memilih judul Peningkatan Kemampuan Membaca Surat-Surat Pendek Melalui Strategi Partice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas III Mi Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan strategi Practice-Rehearsal Pairs pada mata pelajaran al-qur an Hadits kelas III Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo? dan bagaimana peningkatan kemampuan membaca siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo setelah mengunakan strategi Practice-Rehearsal Pairs?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penerapan strategi Practice-Rehearsal Pairs pada mata pelajaran al-qur an Hadits kelas III Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo dan mengetahui peningkatan kemampuan membaca siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo setelah mengunakan strategi Practice-Rehearsal Pair. Manfaat dari penelitian ini adalah secara umum: dapat meningkatkan keterampilan membaca pada mata pelajaran al-qur an hadits dengan materi bacaan surat-surat pendek dengan pengunaan strategi Practice-Rehearsal Pair, dapat meningkatkan pemahaman serta wawasan peneliti dalam membuat karya ilmiah dan dapat dijadikan sebagai pengalaman, masukan, refleksi peneliti ketiaka menjadi tenaga pendidik dan untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) pada tempat, kelas, setinggan, metode yang berbeda. Sedangkan Manfaat secara khusus: bagi Sekolah dapat memberikan kontribusi dalam hal meningkatan mutu tenaga pendidik, dan peserta didik. Bagi guru dapat memberikan kontribusi dalam hal inovasi atau variasi strategi di dalam proses pembelajaran al-qur an Hadits dan dapat memberikan masukan kepada guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan melakukan uji coba dengan setting kelas dan siswa yang lain serta untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik. Bagi peserta didik dapat meningkatkan motivasi dan semangat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung, dapat menghilangkan kejenuhan, kebosanan dalam proses pembelajaran yang berlangsung. dan dapat Jurnal 31

Lilik indawati - Miftakhul Rohma meningkatkan kemampuan membaca surat- surat pendek bagi peserta didik dalam proses pembelajaran mata pelajaran al-qur an Hadits. KERANGKA KONSEPTUAL Istilah keterampilan membaca al-qur an terdiri dari tiga kata yaitu keterampilan, membaca dan al-qur an. Namun demikian ketiga kata tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan mempunyai hubungan yang erat antara satu dengan yang lain. Dengan demikian ketiganya mewakili satu pengertian yang utuh atau bulat, yakni pengertian keterampilan membaca al-qur an, maksudnya kemampuan atau kecakapan membaca al-qur an. Keterampilan membaca al-qur an adalah suatu kecakapan atau kemampuan secara baik dan benar (fasih) dalam membaca teks atau ayat-ayat al-qur an (wahyu Allah), yaitu dengan cara melafalkan secara lisan (cara pengucapan) yang sesuai kaidah serta dengan petunjuk- petunjuk untuk membantu dalam pembacaan yang sebenarnya. (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, 1993:57) Pembelajaran al-qur an-hadits adalah bagian dari upaya untuk mempersiapkan sejak dini agar siswa memahami, terampil melaksanakan dan mengamalkan isi kandungan al-qur an-hadits melalui kegiatan pendidikan. Mata pelajaran al-qur an Hadits di Madrasah Ibtida iyah menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-qur an dan Hadits dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-qur an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan. Strategi Practice-Rehearsal Pairs (praktek berpasangan) adalah salah satu strategi yang berasal dari active learning, yang menjelaskan bahwa strategi yang digunakan untuk mempraktekkan suatu ketrampilan atau prosedur dengan berpasangan dengan teman belajar terdapat 2 peran dalam pasangan. Peran pertama bertugas menilai (mengamati) dan peran yang kedua bertugas mempraktekkan keterampilan. Setelah peran yang kedua selesai mempraktikan keterampilan pasangan bertukar peran. Proses diteruskan sampai semua ketrampilan atau prosedur dapat dikuasai (Hisyam Zaini, 2008: 81). Strategi Practice-Rehearsal Pairs (praktek berpasangan) bertujuan untuk melibatkan peserta didik aktif dalam pembelajaran, yaitu untuk meyakinkan dan memastikan bahwa kedua pasangan dapat memperagakan keterampilan atau prosedur dengan benar, selain itu juga dengan praktek berpasangan dapat meningkatkan keakraban dengan siswa dan untuk memudahkan dalam mempelajari materi yang bersifat psikomotorik. Strategi Practice-Rehearsal Pairs (praktek berpasangan) dalam penerapannya mempunyai langkh-langkah atau prosedur, antara lain: 1) Guru memilih satu keterampilan yang akan dipelajari oleh peserta didik. 2) Guru membentuk peserta didik berpasangan dalam setiap pasangan 32 Jurnal

Pembelajaran PAI melalui Strategi Practice-Rehearsal Pairs terdapat dua peran. a. Penjelas atau pendemonstasi b. Penilai atau pengamat 3) Setelah guru membentuk pasangan, guru meminta kepada penjelas atau pendemonstasi mendemontrasikan cara megerjakan keterampilan yang telah ditentukan, penilai/pengamat bertugas mengamati dan menilai penjelasan atau pendemonstasi yang dilakukan temanya. 4) Guru meminta kedua pasangan untuk bertukar peran 5) Guru meminta siswa untuk melakukan keterampilan atau prosedur tersebut dilakukan sampai selesai dan dapat dikuasai oleh peserta didik (Mel. Silberman, 2004: 81). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi perbaikan mutu pada proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti terjun ke lapangan untuk mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses pembelajaran atau mengajar. Peneliti dalam melakukan penelitian tindakan mengunakan bentuk kolaboratif, dimana guru sebagai mitra kerja peneliti. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dillaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo pada mata pelajaran al-qur an Hadist di Kelas III. Adapun waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester genap kelas III tahun ajaran 2014/2015. Waktu Penelitian Waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah karena dalam PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar yang efektif di kelas. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo Pelajaran 2014/2015. Yang berjumlah 30 siswa, siswa laki-laki berjumlah 16 siswa dan siswa perempuan berjumlah 14 siswa pada pokok bahasan materi surat-surat pendek. Desain Penelitian Penelitian Tindakan Kelas digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang merupakan langkah yang berurutan dalam satu siklus atau daur yang berhubungan dengan siklus berikutnya. Akar pelaksanaan PTK digambarkan dalam bentuk spiral tindakan (Aip Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat, 2010: 20) sebagai berikut: Jurnal 33

Lilik indawati - Miftakhul Rohma Identifikasi Masalah Perencanaan Refleksi Observasi Tindakan Siklus 1 Perencanan Ulang Siklus II Dst Gambar 1: Prosedur PTK Model Kurt Lewin Dalam penelitian ini yang digunakan adalah model Kurt Lewin. Model PTK Kurt Lewin menyatakan bahwa dalam satu siklus terdapat empat langakah pokok, meliputi 1) perencanaan (planning), 2) pelaksanaan (acting), 3) pengamatan atau observasi (observing) dan 4) refleksi (reflecting). Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang diambil atau dilakukan peneliti adalah pertama observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena yang diteliti. Kedua wawancara adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para responden. Ketiga dokumentasi adalah laporan tertulis yang berupa gambar, dokumen-dokumen resmi, foto mengenai peristiwa yang isisnya meberikan penjelasan atas gambaran terhadap suatu peristiwa. (Arikunto, 1998:159). Keempat non-tes adalah (Performance Assessement) adalah Penilaian yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu (Sukandarrumidi: 2006). Analisis Data Data peneliti dianalisis dengan menggunakan teknik data secara kuantitatif berdasarkan dengan hasil tindakan yang dilaksanakan pada setiap siklus. hasil tindakan pada setiap siklus dibandingkan dengan hasil pra siklus untuk mengetahui 34 Jurnal

Pembelajaran PAI melalui Strategi Practice-Rehearsal Pairs persentase peningkatan keterampilan membaca surat-surat pendek siswa kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo. Pada setiap siklus dideskripsikan jumlah skor yang diperoleh semua siswa, daya serap, dan rata-rata skor untuk aspek Makhorijul Huruf, Kelancaran, Ketepatan Tajwid, dan Volume suara. Selain itu, dideskripsikan jumlah skor, jumlah nilai, ratarata nilai, tingkat daya serap, dan ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus. Kriteria Keberhasilan Tindakan Indikator kinerja merupakan suatu kriteria yang digunakan peneliti untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam meningkatkan serta memperbaiki mutu hasil belajar siswa dalam suatu materi pelajaran. Kriteria ketuntasan minimal setiap kompetensi dasar berdasrkan pada indikator yang berkisar antara 0%-100%. Setelah adanya penelitian tindakan kelas (PTK) diharapkan tingkat keberhasilan siswa kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo dalam peningkatan kemampuan membaca materi membaca surat-surat pendek pada mata pelajaran al-qur an Hadits meningkat dari prosentase 50% menjadi 75% hingga di atasnya dari 30 siswa atau sekitar 20-26 siswa, diukur dari kemampuan membaca siswa sebelum adanya tindakan perbaikan menggunakan strategi Partice-Rehearsal Pairs dan sesudah adanya tindakan perbaikan menggunakan strategi Partice-Rehearsal Pairs. Hasilnya dapat dilihat dari tabel hasil tes lisan pada siklus 1 dalam proses pembelajaran setelah adanya tindakan perbaikan menggunakan strategi Partice-Rehearsal Pairs. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Penerapan Pembelajaran Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan strategi Partice-Rehearsal Pairs dikatakan cukup berhasil dan membawa dampak positif bagi peserta didik. Hal ini dibuktikan dari data hasil kemampuan membaca siswa sebelum menggunakan strategi Partice-Rehearsal Pairs (Pra Siklus) dan sesudah menggunakan strategi Partice-Rehearsal Pairs. Hal ini disebabkan karena dengan strategi Partice- Rehearsal Pairs menjadikan siswa lebih percaya diri dalam mempraktikkan kemampuannya dalam proses belajar mengajar. Pra-Siklus Sebelum menggunakan Strategi Partice-Rehearsal Pairs, siswa kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo adalah siswa tidak dapat membaca surat surat pendek dengan baik dan benar. Dari 30 peserta didik hanya 15 siswa yang memilki kemampuan membaca dalam meteri membaca sura-surat pendek dan yang belum tuntas mencapai 15 siswa jika diprosentasikan rata-rata hanya 50% yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Sedangkan KKM Mata pelajaran al-qur an Jurnal 35

Lilik indawati - Miftakhul Rohma hadits di MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo yang di tetapkan oleh sekolah yaitu mencapai nilai 75 dengan prosentase sebesar 85% namun hasilnya masih kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) tersebut. Penyebab rendahnya kemampuan membaca siswa dalam membaca surat-surat pendek mata pelajaran pembelajaran al-qur an Hadits dikarenakan gurunya yang kurang kretaif, inovatif dan bervariasi dalam menggunakan strategi, metode dan media. Tabel 1: Hasil Wawancara Guru Pra Siklus - Daftar Nilai PTK No Jumlah Siswa KKM Nilai Keterangan T TT 1. 7 Peserta Didik 75 100-95 2. 6 Peserta Didik 75 94-85 3. 2 Peserta Didik 75 84-75 4. 10 Peserta Didik 75 74-65 5. 5 Peserta Didik 75 64-55 Jumlah Nilai 2,409 15 15 Rata-rata Kelas 80,3 Prosentase Ketuntasan 50% 50% Keterangan: T : Tuntas TT : Tidak Tuntas Jumlah siswa yang tuntas : 15 Jumlah siswa yang belum tuntas : 15 Klasikal : Belum Tuntas 12 10 8 6 4 2 0 64-55 74-65 84-75 94-85 100-95 Grafik 1: Hasil Wawancara Guru Pra-Siklus Daftar Nilai PTK 36 Jurnal

Pembelajaran PAI melalui Strategi Practice-Rehearsal Pairs Berdasarkan tabel dan grafik di atas, menunjukkan bahwa diperoleh nilai ratarata 80,3 dengan prosentase ketuntasan mencapai 50 % atau 15 siswa dari 30 jumlah siswa yang mengikuti tes lisan pada pra siklus I sudah tuntas belajar. Sedang jumlah siswa yang belum tuntas belajar secara individual sebanyak 15 orang atau 50 %. Data ini menunjukkan bahwa siswa selama ini kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran al-qur an hadits, sehingga berpengaruh pada kemampuan membaca siswa. bahwa tingkat kemampuan siswa sebelum menggunakan strategi Partice- Rehearsal Pairs rendah. Siklus 1 Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan: a. Pennyusunan rencana pembelajaran atau RPP mengenai bacaan surat-surat pendek dengan mengunakan Strategi Practice-Rehearsal Pairs. b. Mempersiapkan instrumen penialain untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang diperoleh. c. Menganalisis proses dan hasil tindakan seperti lembar observasi untuk guru dan siswa. d. Mempersiapka media pembelajaran yang digunakan untuk proses pembelajaran. Perencanaan siklus 1 ini berlangsung selama 2 jam pelajaran 2 X 35 menit dilaksanakan pada tanggal 7 April 2015 di kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo dengan jumlah siswa 30 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran pada materi bacaan surat-surat pendek dengan menerapakan Strategi Practice-Rehearsal Pairs. Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut: a. Guru memberikan motivasi kepada sisswa, agar siap dalam memulai materi yang akan disampaikan dan diajarkan. b. Guru melakukan apersepsi mengenai pengaitan materi dengan materi sebelumnnya atau mengaitakan materi dengan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. c. Guru memperkenalkan kepada siswa mengenai strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yakni Strategi Practice-Rehearsal Pairs. d. Guru melakukan umpan balik dan selanjutnya memberikan test kepada peserta didik dengan Strategi Practice-Rehearsal Pairs yang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 1, sebagai berikut Menyiapkan lembar pengumpulan data dengan bantuan guru yang mengajar. Peneliti melakukan penelitian pada semua proses pembelajaran serta aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam melakukan pembelajaran. Dan melaksanakan tes untuk semua siswa pada akhir siklus. Untuk melaksanakan PTK agar sesuai dengan RPP dan lembar observasi yang telah dibuat untuk merekam semua proses yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini peneliti sekaligus bertindak sebagai guru pada proses belajar Jurnal 37

Lilik indawati - Miftakhul Rohma mengajar digunakan pendekatan pembelajaran active learning. Hasil test formatif akan dijadikan acuan untuk menentukan nilai dan ketercapaian KKM individual atau klasikal, sehingga peneliti mendapatkan data hasil evaluasi yang valid untuk menetapkan siswa yang tuntas pada siklus 1. Gambaran data hasil evaluasi pada siklus I. Tabel 2: Hasil Tes Lisan Siswa Siklus 1 - Daftar Nilai PTK No Nama Nilai Keterangan T TT 1. 12 Peserta Didik 75 100-95 2. 9 Peserta Didik 75 94-85 3. 5 Peserta Didik 75 84-75 4. 3 Peserta Didik 75 74-65 5. 1 Peserta Didik 75 64-55 Jumlah Nilai 2,486 26 4 Rata-rata Kelas 82,9 Prosentase Ketuntasan 92% 8% Keterangan: T : Tuntas TT : Tidak Tuntas Jumlah siswa yang tuntas : 24 Jumlah siswa yang belum tuntas : 4 Klasikal : Tuntas 14 12 10 8 6 4 2 0 64-55 74-65 84-75 94-85 100-95 Grafik 1: Hasil Tes Lisan Siswa Siklus I - Daftar Nilai PTK Berdasarkan tabel dan grafik di atas, menunjukkan bahwa diperoleh nilai ratarata 82,9 pada siklus 1, hasil ini menunjukkan adanya peningkatan hasil 38 Jurnal

Pembelajaran PAI melalui Strategi Practice-Rehearsal Pairs dibandingkan nilai rata-rata pra siklus (80,3) dengan prosentase ketuntasan mencapai 92% atau 26 siswa dari 30 jumlah siswa yang mengikuti tes lisan pada siklus I sudah tuntas belajar. Sedang jumlah siswa yang belum tuntas belajar secara individual sebanyak 4 orang atau 8 %. Hasil belajar pada siklus I mengalami peningkatan secara kualitatif dan kuantitatif dibandingkan hasil pada pra siklus. Data ini menunjukkan bahwa menggunakan strategi Partice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa. Tahap Pengamatan Pada tahap pengamatan ini, peneliti melakukan pengamatan mengenai semua proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung untuk melakukan proses perbaikan pembelajaran dengan penerapan Strategi Practice-Rehearsal Pairs untuk meningkatkan keterampilan membaca al-qur an Hadist pada siswa kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo. Pengamatan yang dilakukan di antaranya, sebagai berikut: a. Mengamati semua proses pembelajaran dan mencatat semua masalah atau kekurangan pada pembelajaran al-qur an Hadist dengan mengunakan Strategi Practice-Rehearsal Pairs untuk meningkatkan keterampilan membaca. b. Meneliti data yang diperlukan dalam peneleitian seperti lembar observasi yang meliputi lembar pengamatan siswa, lembar pengamatan guru, lembar kerja siswa. Untuk mengamati setiap perkembangan yang terjadi selama penelitian tindakan kelas, peneliti menggunakan lembar observasi, hasil observasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. No Tabel 3: Instrumen Observasi Kegiatan Siswa Siklus 1 Indikator / Aspek Yang Diamati 1. Siswa merespon apersepsi/motivasi (ice breaking) yang diberikan oleh guru. 2. Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran disampaikan. 3. Siswa memusatkan perhatian pada materi membaca suratsurat pendek yang dipelajari. 4. Siswa antusias ketika mempelajari bacaan surat-surat pendek dengan menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pair 5. Siswa melaksanakan strategi Practice-Rehearsal Pair (praktik berpasangan) dengan benar 6. Siswa memberi tanggapan saat guru mengecek bacaan yang dilakukan siswa. 7. Siswa merespon kesimpulan materi pembelajaran yang disampaikan guru. skor perolehan nilai perolehan = skor maksimal Skor Penilaian BS B C Jurnal 39

Lilik indawati - Miftakhul Rohma Keterangan: BS : Baik Sekali B : Baik C : Cukup Berdasarkan tabel 3 di atas. Dapat diketahui antusiasme ketika mempelajari bacaan surat-surat pendek dengan menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pair siswa mengikuti pembelajaran dengan sangat baik. Bahwa telah terjadi interaksi siswa selama PBM interaksi antar siswa, siswa dengan guru, Partisipasi siswa dalam melaksanakan strategi Practice-Rehearsal Pair (praktik berpasangan) sudah baik. Hubungan antar siswa ditinjau dari keakraban, kerjasama, dan kompetisi dengan baik. Di bawah ini adalah Rubik penilaian membaca surat at-tin siswa. No Kriteria 1) Makhorijul Huruf Tabel 4: Rubrik Membaca Surat at-tin Siswa Pada Siklus 1 Baik Sekali Baik Cukup Menggunakan Makhorijul Huruf dengan sangat benar dan sangat baik 2) Kelancaran Membaca dengan sangat lancar 3) Ketepatan Tajwid 4) Volume Suara Perlu Bimbingan 4 3 2 1 Menggunakan Menggunakan Makhorijul Makhorijul Huruf dengan Huruf dengan cukup benar kurang benar dan cukup baik dan kurang Menggunakan kaidah tajwid dengan sangat benar dan sangat baik Voleme suara sangat keras dan sangat jelas Membaca cukup lancar Menggunakan kaidah tajwid dengan cukup benar dan cukup baik Volume suara cukup keras dan cukup jelas baik Membaca dengan kurang lancar Menggunakan kaidah tajwid dengan kurang benar dan kurang baik Volume suara pelan dan kurang jelas Belum Menggunakan Makhorijul Huruf dengan benar dan baik Membaca dengan terbatabata Belum Menggunakan kaidah tajwid dengan benar dan baik Suara sangat pelan dan tidak jelas Berdasarkan hasil pengamatan aktifitas guru selama proses KBM adalah melaksanakan pembelajaran pendekatan active learning dengan menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pair yang disesuaikan dengan RPP. Aktifitas guru dalam pembelajaran, melakukan apersepsi, memberikan motivasi, menjelaskan langkahlangkah KBM. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan semangat memberikan gambaran kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran. Pada proses kegiatan ini guru melakukan pembimbingan dan kontrol terhadap pelaksanaan praktek berpasangan 40 Jurnal

Pembelajaran PAI melalui Strategi Practice-Rehearsal Pairs untuk memastikan bahwa kegiatan berpasangan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tahap Refleksi Pada tahap ini akan merefleksikan kembali apa yang telah dilaksanakan selama peneliti tindakan kelas dilakukan daridata yang diperoleh dapat diuraikan, (1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan pembelajaran dengan cukup baik dengan strategi Practice-Rehearsal Pair, meskipun ada beberapa bagian yang masih belum sempurna, tetapi presentasi pelaksanaan untuk masing-masing kegiatan cukup baik, (2) Berdasarkan data hasil lembar observasi siswa, tingkat keaktifan, antusias saat melakukan praktek berpasangan semakin meningkat dari pra siklus (sebelum siklus) ke siklus 1 dan (3) Hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara kualitatif dan kuantitatif dari pra siklus I ke Siklus I. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil pembelajaran yang sudah dilakukan sebanyak 1 siklus, dan pembahasan seluruh proses serta analisis yang sudah dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi Partice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan kemampuan membaca surat-surat pendek siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo yang ditandai dengan peningkatan kemampuan membaca sebelum melakukan siklus (pra siklus) yaitu pada pra siklus nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 80,3 sedangkan prosentase ketuntasan belajar yaitu 50 % atau sebanyak 15 siswa yang tuntas belajar. Pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar, nilai rata-rata 82,9 ketuntasan belajar secara klasikal 92 % atau sebanyak 26 siswa yang tuntas belajar. Saran Agar kegiatan pembelajaran berhasil dengan baik, maka seorang guru hendaknya aktif membimbing dan mengarahkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan mempersiapkan media, strategi, dan metode yang inovatif dan bervariasi. Strategi Partice-Rehearsal Pairs sangat cocok digunakan untuk pembelajaran al-qur an Hadits. Untuk siswa hendaknya lebih memahami, terampil melaksanakan dan mengamalkan isi kandungan al-qur an Hadits agar merasa senang dalam mempelajari al-qur an dan bisa bermanfaat bagi kehidupan dan masa depan. Jurnal 41

Lilik indawati - Miftakhul Rohma DAFTAR PUSTAKA Aip Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat. 2010. Cara Mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Mata Pelajaran. Jakarta: CV. Trans Info Media. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta. Hisyam Zaini, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Lilik Indawati. 2015. Guru Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Kleas III MI Baitur Rohman Gedangan Sidoarjo, 11 April 2015. Mel. Silberman. 2004. Active Learning 101 Cara Aktif Siswa Aktif. Bandung: Nusa Media & Nuansa. Sukandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitihan Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, Yogjakarta: Gadjah mada University Press. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Jakarta: Balai Pustaka, cet. 4. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2, ayat 1. 42 Jurnal