BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, komputerisasi di berbagai kalangan sudah tidak asing lagi dan teknologi informasi digunakan secara luas tanpa batas, oleh karena itu, diperlukan suatu pengaturan dalam hal pembatasan hak akses dan penggunaan aplikasi yang berlisensi. Namun semua itu dapat diatasi dengan adanya aplikasi yang berupa Software License Management. Sistem di dalam software tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengecekan lisensi pada setiap aplikasi yang berjalan didalam sebuah komputer. Selain itu, sistem juga dapat melakukan pemberian perizinan dalam penggandaan (penyalinan) dari software itu sendiri. Dalam pemberian lisensi, tidak cukup hanya dengan adanya segel pada bagian luar pelindung software tersebut, tetapi juga dengan melakukan penggunaan kode rahasia untuk tetap dapat menjaga kerahasiaan dan keamanan dari license key yang akan digunakan. Untuk membantu pola pembuatan kode rahasia pada license key diterapkan sebuah metode enkripsi (kriptografi) dengan algoritma tertentu pada license key dari sistem aplikasi tersebut. Teknik yang digunakan untuk merubah suatu kode atau data menjadi kode yang tidak dapat dipahami oleh semua pengguna dikenal dengan nama kriptografi. Di dalam proses kriptografi sendiri, terbagi menjadi dua, yaitu enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah proses dimana plaintext atau cleartext(data atau kode yang asli dan dapat dibaca) diubah ke ciphertext(bentuk yang diinginkan dan tidak dapat terbaca) dengan menggunakan algoritma atau teknik tertentu yang sudah disepakati. Sedangkan dekripsi 1
2 adalah proses pembalikan kode atau data yang sudah dienkripsi yang berupa ciphertext ke dalam bentuk plaintext, dengan menggunakan algoritma yang sama ketika enkripsi dilakukan. Saat ini sudah cukup banyak algoritma yang dapat diterapkan dan dikembangkan dalam proses kriptografi, misalnya Data Encryption Standard (DES), Blowfish, Multilevel Random Encryption (MRE), RC4, Square, Safer, dan lain-lain. Pada tahun 1997, the National Institute of Standard and Technology (NIST) menyelenggarakan pemilihan algoritma enkripsi yang dianggap terbaik untuk menggantikan algoritma DES. Satu tahun kemudian, komunitas kriptografi berhasil memilih lima algoritma terbaik yaitu MARS, RC6, Rijndael, Serpent, dan Twofish. Akhirnya algoritma Rijndael terpilih sebagai Advanced Encryption Standard (AES), pengganti algoritma DES, dikarenakan algoritma ini memiliki tingkat sekuritas yang tinggi dalam hal pengamanan data, lebih dari 3DES, dan bahkan dapat meningkatkan efisiensi. Didalam skripsi ini, penulis akan menggunakan algoritma Rijndael untuk melakukan proses kriptografi, yang telah terbukti sebagai algoritma terbaik dalam pemilihan AES. 1.2. Ruang Lingkup Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat suatu piranti lunak (software) yang dapat digunakan untuk mengontrol lisensi aplikasi yang berjalan pada sistem berbasiskan jaringan. Permasalahan ini kemudian dibatasi dalam ruang lingkup sebagai berikut : 1. Digunakan pada aplikasi yang berjalan di dalam jaringan, seperti web based application.
3 2. Berjalan dalam jaringan yang terdiri dari client dan server 3. Enkripsi dan dekripsi pada license key dengan Algoritma Rijndael 4. Software License Management membatasi jumlah user dan penyalinan aplikasi ke komputer lain. 1.3. Tujuan dan Manfaat Tujuan penelitian : Menganalisa dan merancang sebuah piranti lunak berupa Network License Manager. Membatasi penggandaan (penyalinan) aplikasi yang berjalan pada sistem. Manfaat penelitian : Menjaga kerahasiaan dan keamanan lisensi dari software dengan cara mengenkripsi license key dengan algoritma Rijndael. Memudahkan para sistem administrator untuk mengatur dan mengelola lisensi aplikasi-aplikasi yang berjalan pada sistem. 1.4. Metodologi Adapun cara yang kami lakukan dalam penerapan sistem ini melalui metodologi analisa dan perancangan. Metode analisa dilakukan dengan cara melakukan survey dan wawancara / interview. Metode perancangan dilakukan dengan pendekatan waterfall. Perancangan digambarkan dalam bentuk diagram UML.
4 1.5. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dan mempersingkat pemahaman dari keseluruhan skripsi ini, maka pada masing-masing bab terdiri dari sub bab yang lebih memperinci materi pembahasan bab tersebut, seperti pada susunan berikut ini : BAB 1 : PENDAHULUAN Didalam bab ini berisi keterangan mengenai gambaran tentang skripsi ini secara umum. Seperti penjelasan mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang dari perancangan aplikasi ini, ruang lingkup penulisan, tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi ini, metodologi penelitian yang diterapkan dan juga sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini mengulas secara keseluruhan mengenai teori-teori yang dapat menunjang analisa dan perancangan dari Software License Management yang berhubungan dengan Kriptografi, Algoritma kriptografi dan kunci-kuncinya,terutama algoritma Rijndael yang akan digunakan pada bab-bab selanjutnya dan Metodologi Unified Modelling Language(UML). BAB 3 : ANALISA dan PERANCANGAN Bahasan yang terdapat didalam bab ini mencakup beberapa hal tentang analisa kebutuhan untuk membangun sistem, cara kerja aplikasi di dalam sistem, dan perancangan sistem.
5 BAB 4 : IMPLEMENTASI dan EVALUASI Pada bab ini terdapat penjelasan mengenai implementasi dari aplikasi yang telah dibuat serta evaluasi dalam penggunaan program, guna mengurangi dan mengantisipasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi. BAB 5 : KESIMPULAN dan SARAN Di bab terakhir ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran saran sehubungan dengan hasil penelitian dan rancangan aplikasi serta hasil dari keseluruhan apliskasi untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.