TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. air yang cukup. Bagi manusia, kebutuhan akan air ini amat mutlak, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berasal dari Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) dengan persentase ratarata

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Konsentrasi (mg/l) Titik Sampling 1 (4 April 2007) Sampling 2 (3 Mei 2007) Sampling

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Selain untuk dikonsumsi air juga digunakan hampir

BAB I PENDAHULUAN. disimpan sebagai cadangan di dalam tubuh. Proses biologis di dalam tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak negatif akibat aktivitas manusia adalah turunnya kualitas

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

BAB I PENDAHULUAN. ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu kebutuhan air tidak pernah berhenti (Subarnas, 2007). Data

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai jenis kulit, warna kulit, iklim, cuaca, waktu penggunaan, umur dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai penghasil buah dan sayuran yang dikonsumsi oleh sebagian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TPA sampah terletak di Kelurahan Tanjung Kramat Kec. Kota Selatan

BAB I PENDAHULUAN. yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi, kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan merkuri (Hg) (Widodo, 2008). Merkuri (Hg) merupakan

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perindustrian kini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus

Turunnya Harga Premium, Tingkatkan Kadar Timbal

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

Waspada Keracunan. Akibat Kandungan Logam Berat pada Kosmetik

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan di dunia ini ( Arya, 2004: 27).

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dijelaskan

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

II. TINJAUAN PUSTAKA Sawi Hijau (Brassica rapa I. Subsp. PerviridisBayley)

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Toksisitas merkuri di sekitar kita. Arry Yanuar Departemen Farmasi FMIPA-Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dijual kembali (Godam, 2008). Produk Konsumen menjadi kebutuhan sehari hari bagi

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hamahama

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1993 TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut. Tindakan medik. sulung maupun permanen (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia, akan tetapi pembangunan di bidang industri ini juga memberikan. berat dalam proses produksinya (Palar, 1994).

PENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan

tanah apabila melebihi kemampuan tanah dalam mencerna limbah akan

mendirikan pabrik bertujuan untuk membantu kemudahan manusia. Namun, hal

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber pencemar bagi lingkungan (air, udara dan tanah). Bahan

ANALISIS KADAR LOGAM BERAT (Timbal dan Kadmium) PADA FECES SAPI YANG DIPELIHARA DI TPA TANJUNG KRAMAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eva Tresnawati, 2013

PENDAHULUAN. Kemajuan sektor perindustrian di Indonesia yang semakin meningkat

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh manusia itu sendiri (Mulia, 2005). fungsi tersebut dengan sempurna. Konsumsi air rata-rata setiap orang adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan alam, semakin menambah kepekatan udara (Yuantari, 2009).

Keselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan industri adalah limbah bahan berbahaya dan beracun. Penanganan dan

12/3/2015 PENGELOLAAN SDA PENGELOLAAN SDA PENGELOLAAN SDA

Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 Tentang : Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja

BAHAN KIMIA DI RUMAH

KEPPRES 22/1993, PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi

Elektroda tempat terjadi reaksi reduksi disebut katoda sedangkan tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kandungan Timbal Pada Air dan Padi di Daerah Industri Leuwigajah Cimahi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sewon dibangun pada awal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan mengancam pemukiman dan lingkungan, sehingga pemerintah membuat

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam arti (toksisitas) yang tinggi, biasanya senyawa kimia yang sangat

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

PENCEMARAN TANAH DAN CARA PENANGGU LANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan

Soal Toksikologi Lingkungan

Transkripsi:

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

Keterangan: A = Agen (Agent) P = Pejamu (Host) L = Lingkungan (Environment) A L P P (1) P A L L A (2) P Teori John Gordon A (3) A L L P (4) (5)

Air Raksa (Hg) Aluminium (Al), Arsen (As), Timbal (Pb), Flour (F) Cadmium (Cd) Food additives Pestisida AGEN KIMIA

AIR RAKSA (Hg) Metal yang menguap pada suhu kamar. Karena sifat fisik kimianya, merkuri pernah digunakan sebagai campuran obat. Banyak digunakan dalam industri pembuatan amalgam, perhiasan, fungisida, dll. Nilai ambang batas merkuri 0,001 mg/l. Hg merupakan racun sistemik dan diakumulasi di hati, ginjal, limpa dan tulang. Oleh tubuh diekskresikan lewat urine, feces, keringat, saliva dan air susu. Keracunan Hg menimbulkan gejala susuan syaraf pusat, gigi mudah lepas dan penyakit kulit. Merkuri berasal dari bahan makanan terutama ikan dan sumber bahan pencemar lingkungan lainnya

ALUMINIUM (Al) Aluminium (Al) adalah metal yang dapat dibentuk, dan karenanya banyak digunakan, sehingga terdapat banyak di lingkungan dan berbagai macam makanan. Sumber alamiah terutama adalah bauksit dan cryolit. Industri kilang minyak, peleburan metal, dan lain lain. Dalam dosis tinggi Al dapat menimbulkan luka pada usus. Al juga dapat menimbulkan iritasi kulit, selaput lendir, dan saluran pernapasan. Pada standar kualitas air minum kadar maksimum Al yang diperbolehkan adalah 0,2 mg/l.

ARSEN (As) Metal yang mudah patah, berwarna keperakan dan sangat toksik. Berada di alam bersama-sama Cu. Bentuk kimia dari arsenik tergantung pada sumbernya (anorganik arsen berasal dari buangan industri, insektisida; organik arsenik berasal dari buangan industri, insektisida, aktivitas biologi di organik arsenik. Konsentrasi diatas 0,05 mg/l hendaknya ditolak secara mutlak. Konsentrasi di atas ambang ini menimbulkan keracunan, efek kronis, bahkan karsinogenik pada beberapa kontak dengan makanan dan lain-lain. Keracunan akut menimbulkan gejala muntaber disertai darah, koma dan dapat menyebabkan kematian. Secara kronis dapat menimbulkan anorexia (kelainan psikis kurang nafsu makan ), kolik, mual, pendarahan ginjal dan kanker kulit.

TIMBAL (Pb) Metal berwarna kehitaman, bersifat racun sistemik. Konsentrasi di atas 0,05 mg/l harus ditolak. Keracunan yang ditimbulkan oleh logam Pb dapat terjadi karena masuknya persenyawaan logam tersebut ke dalam tubuh yang dapat melalui makanan, minuman, udara dan perembesan atau penetrasi pada selaput atau lapisan kulit. Sebagian Pb yang terhirup akan masuk ke dalam pembuluh darah paru-paru. Tingkat penyerapan itu sangat dipengaruhi oleh ukuran partikel senyawa Pb yang ada dan volume udara yang mampu dihirup pada saat bernapas. Keracunan yang disebabkan oleh logam Pb dalam tubuh dapat mempengaruhi organ-organ tubuh antara lain sistem saraf, ginjal, sistem reproduksi, sistem endokrin dan jantung. Logam Pb dapat menyebabkan gangguan pada otak, sehingga anak mengalami gangguan kecerdasan dan mental (Misal: Penyakit minamata)

FLUOR (F) Senyawa fluor, merupakan halogen yang sangat reaktif, karenanya di alam selalu didapat dalam bentuk senyawa. Pada kadar 8 20 mg/l merusak sistem tulang pada manusia. Pada umur 20 tahun ke atas menyebabkan Crippling Fluorisis yaitu gigi rapuh dan mudah patah. Kadar 2250 4500 mg/l merupakan lethal dose. Fluorida anorganik bersifat lebih toksik dan iritan daripada yang organik. Keracunan kronis menyebabkan orang menjadi kurus dan pertumbuhan tubuh terganggu.

CADMIUM (Cd) Metal berbentuk kristal putih keperakan. Didapat bersama-sama dengan Zn, Cu, Pb dalam jumlah kecil. Cadmium memiliki toksik yang sangat tinggi dan pernah diimplikasikan melalui beberapa kasus pada makanan. Sedikit Cadmium dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal manusia. Cadmium juga dapat menyebabkan kanker. Cadmium yang terkandung dalam air dapat dihasilkan dari buangan industri dan kerusakan pada pipa galvanis. Konsentrasi diatas 0,1 mg/l harus absolut ditolak.