Aplikasi Pengelolaan Sampah Terpadu Di Kelurahan Tembalang Kota Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)

Gerhana Anggraeni Vironica

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENDAHULUAN. Winardi Dwi Nugraha *), Endro Sutrisno *), Ratna Ayu Sylvia Resty. Abstract

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN SEMARANG TENGAH, KOTA SEMARANG Hamida Syukriya*), Syafrudin**), Wiharyanto Oktiawan**)

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU (Studi Kasus RW 6, 7 dan 8 Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang)

ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA KELURAHAN BERINGIN DAN KELURAHAN NGALIYAN KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG TAHUN 2015

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG Elysa Nur Cahyani *), Wiharyanto Oktiawan **), Syafrudin **)

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU (STUDI KASUS RW 5, 6, 7, dan 8 KELURAHAN TANJUNG MAS, KECAMATAN SEMARANG UTARA, KOTA SEMARANG)

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH KAWASAN KECAMATAN JEKULO-KUDUS

Area : Luas wilayah 400,61 km² Administrative : Divided into 16 Distric and 103 sub distric Population : Total ± ,1 person (Source: Data

Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Melalui Sosialisasi Persampahan Dan Rumah Sehat Di Permukiman Tpa Desa Neglasari, Tangerang

HAK MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH DI KOTA DENPASAR

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU (Studi Kasus RW 01, 02, 03, dan 04 Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang)

Kajian Timbulan Sampah Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis 3R Studi Kasus RW 17 Kelurahan Cilengkrang Kabupaten Bandung

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

TINJAUAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMBUANGAN SAMPAH DOMESTIK DI DESA LAM ILIE MESJID KECAMATAN INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

Aisyah. Abstrak. Kata kunci : Pengelolaan Sampah, sampah berbasis masyarakat

PERENCANAANSISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU STUDI KASUS RW 1, 2, dan 12 KELURAHAN BANDARHARJO KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

HUBUNGAN PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DIBIDANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PELAYANAN TPA KALIGENDING KABUPATEN KEBUMEN

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

I Made Arnatha Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

BUPATI POLEWALI MANDAR

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN PEMBUANGAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN KEBERFUNGSIAN TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU (TPST) SAEMAN PADANGSARI, KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dan meningkatnya kegiatan pembangunan (Thrihadiningrum, 2010).

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 3 (2015)

STRATEGI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI WILAYAH PERKOTAAN DALAM MENCAPAI TARGET LAYANAN (Studi Kasus Pengelolaan Persampahan di Kota Mojokerto)

JURNAL PENGELOLAAN SAMPAH PASAR SEGIRI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN SUNGAI KARANGMUMUS DI KOTA SAMARINDA

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN JATI, KABUPATEN KUDUS TAHUN

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

1. Pendahuluan ABSTRAK:

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

Penerapan Komposter Anaerobik Dalam Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Basah Di Perumahan Pondok Cempaka Indah Kota Malang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

PERAN KELUARGA DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PERENCANAAN TEKNIS PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU STUDI KASUS KELURAHAN JABUNGAN, KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN

1:.Y::::;jMSj STUDI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DIKOTABANDARLAMPUNG. Nama Mahasiswa HAPPY SURYATI H NIM. Program Studi

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

MODEL BANK SAMPAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK BERBASIS MASYARAKAT DI PERUM CISALAK KELURAHAN SUKAMANAH KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA

PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

RINGKASAN ANALISIS PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA BANDUNG

STUDI PENANGANAN SAMPAH DI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR JATIBARANG BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

KAJIAN KINERJA PELAYANAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KARANGANYAR DITINJAU DARI ASPEK TEKNIK OPERASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Terhadap. Program Pengolahan Sampah di Tempat Pengelolaan Sampah

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia.

Kajian Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Di Kampung Menoreh Kota Semarang. Tugas Akhir

KAJIAN PENINGKATAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH SEMENTARA SEBAGAI TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI APLIKASI SWAT OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SURABAYA

PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

Kata Kunci: Pengelolaan sampah, berbasis masyarakat

MANAJEMEN PENGANGKUTAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH DI DESA PENARUNGAN KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

PERENCANAAN PEWADAHAN DAN PENGUMPULAN SAMPAH KELURAHAN GAYUNGAN SURABAYA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH KOTA SEMARANG MENURUT PERDA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

EVALUASI PROGRAM PENGOLAHAN SAMPAH BERSKALA KELUARGA DI KELURAHAN TEMBALANG. Nindy Hapsari

STUDI EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R (STUDI KASUS : KEC. CILANDAK, JAKARTA SELATAN)

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 3R BERBASIS MASYARAKAT Sri Subekti Fakultas Teknik, Teknik Lingkungan Universitas Pandanaran Semarang

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEREDUKSI SAMPAH DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO, SURABAYA TIMUR

PENGOLAHAN SAMPAH DI TPA PUTRI CEMPO MOJOSONGO SURAKARTA TUGAS AKHIR

REVITALISASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU DI KELURAHAN PUDAKPAYUNG SEMARANG

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

STUDI KUALITATIF PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

OLEH : KHAIRUN NISAQ NPM

Keyword : Solid Waste Management, Pedurungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Aplikasi Pengelolaan Sampah Terpadu Di Kelurahan Tembalang Kota Semarang *) **) Elzha Af idatul Himmah *), Nur Endah W. **), Tri Joko **) Mahasiswa Bagian Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Staf Pengajar Bagian Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro ABSTRACT Garbage is a classic problem for developing countries such as Indonesia, high population density and human activities lead to a growing amount of waste that is produced also increased and varied. The total population of around 47,763 souls Tembalang Village consists of 5,334 natives and newcomers. High number of population and environmental impacts of solid waste problems especially. Every day TPS got a shipment exceeding 24 m 3 of garbage containers. So that not all waste can be transported to the landfill. Based on data from Semarang City Health Office in 2012-August 2013 in the village Tembalang there were 43 cases of Dengue Hemorrhagic Fever. As for cases of diarrhea based on the data of Semarang City Health Office in 2012 to April 2013 there were 198 cases of diarrhea. This study aims to identify the application of integrated waste management in Sub Tembalang This study is a descriptive study using a qualitative approach to the collection of data through observation depth interview. Subjects taken by purposive sampling, a total of 8 people each RW is in the Village Tembalang, 2 officers garbage collector and three informants triangulation. Analysis of the data using interactive model analysis technique used is content analysis. These results are the source of waste generation from the activities of the household population and non- domestic activities. Operating technic is by shelter, the collection, and transportation. Organic waste processing activities carried residents from 8 RW 2 RW available (25%) and inorganic waste processing done PKK. Community participation in the form of retribution for the collection, sorting garbage, sewage treatment, and the provision of bins. The integration of waste management is a form of guidance, cooperation and partnership in supply/procurement of waste management facilities. Keywords : Garbage, Engineering Operations, Public participation, integration of waste management 62

PENDAHULUAN Sampah merupakan masalah klasik untuk negara berkembang seperti Indonesia, kepadatan penduduk yang tinggi dan aktivitas manusia yang makin berkembang mengakibatkan jumlah sampah yang diproduksi juga meningkat dan bervariasi. 1 Fasilitas yang tersedia kurang memadai dibanding dengan peningkatan jumlah sampah menyebabkan ketidaknyamanan lingkungan terutama di lokasi yang berdekatan dengan lokasi tempat pemrosesan akhir (TPA) ataupun tempat penampungan sementara (TPS). 2 Untuk mengurangi timbulan sampah di perkotaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dengan program unggulan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) diharapkan timbulan sampah dapat berkurang atau bahkan tidak tersisa sama sekali yang sering diistilahkan zero waste system. 3 Menteri Lingkungan Hidup mengungkapkan Produksi sampah dari 33 kota di seluruh Indonesia mencapai 132.192 m3 per hari. Tahun 2012 Kota Semarang memiliki jumlah penduduk 1.723.371 jiwa, jumlah timbulan sampahnya ± 4747.10 m 3 perhari. 60-70% total sampah langsung masuk ke TPA Jatibarang dan 30-40% sisanya dilakukan pengolahan. 1 Sampah dapat menimbulkan berbagai masalah jika tidak ditangani dengan baik. Sampah dapat meningkatkan wabah penyakit menular seperti tipus, kolera, muntaber, disentri, pes, leptospirosis, salmonelosis,dan demam gigitan tikus, diare, demam berdarah dengue (DBD). Di Kota Semarang angka kejadian DBD sangat tinggi 360 kasus dengan 11 kasus kematian pada tahun 2012. Pada tahun 2010 diare (28.723) dan demam tifoid (7.507) masuk sebagai 3 besar penyakit menular di kota Semarang setelah DBD. Kelurahan Tembalang merupakan kelurahan dengan jumlah penduduk 47.763 jiwa 4 yang terdiri dari 5.334 penduduk asli dengan 1245 KK dan selebihnya merupakan pendatang yaitu mahasiswa maupun non mahasiswa. Di wilayah Tembalang terdapat empat perguruan tinggi yaitu UNDIP, Polines, Politekkes dan UNPAND. Jumlah penduduk yang sangat tinggi dan padat untuk satu wilayah kelurahan menimbulkan dampak bagi lingkungan terutama masalah persampahan. 5 Kelurahan Tembalang ditunjuk sebagai kelurahan ramah lingkungan berdasarkan Surat Keputusan Walikota Semarang No 140/8 Tahun 2011. Pada kenyataannya di Kelurahan Tembalang masih terdapat sampah yang belum dikelola dengan baik. Selain itu Kelurahan Tembalang hanya memiliki 2 kontainer dengan kapasitas masing-masing 16m 3 sampah. Setiap hari TPS tersebut mendapat kiriman sampah dari rumah-rumah penduduk di tembalang dan sekitarnya melebihi dari 24m 3 kontainer yang disediakan. Sehingga tidak semua sampah yang ditampung di TPS tersebut dapat diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Akhirnya sampah yang tidak terangkut menumpuk di TPS, sebagian sampah dibakar dan tumpukan sampah yang belum dibakar menimbulkan bau busuk di sekitar TPS tersebut. 5 Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2012-Agustus 2013 di Kelurahan Tembalang terdapat 43 kasus Demam Berdarah Dengue. Sedangkan untuk kasus diare berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2012-April 2013 terdapat 198 kasus diare. 6 Untuk menanggulangi permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah di Kelurahan Tembalang seperti pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit karena lingkungan yang kotor, maka diperlukan pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan. Kelompok Tani Cinta Bunga, salah satu organisasi masyarakat di Kelurahan Tembalang memperkenalkan metode pemilahan sampah dan pengomposan untuk pengelolaan sampah di Kelurahan Tembalang sebagai tindak lanjut dari SK Walikota tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan sampah terpadu di Kelurahan Tembalang. 63

METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang dimaksudkan untuk mengetahui aplikasi pengelolaan sampah terpadu. 7 Subyek untuk penelitian ini adalah 8 (delapan) warga dan 2 (dua petugas pengumpul sampah dengan 3 (tiga) informan triangulasi. Fokus dalam penelitian ini adalah mengetahui aplikasi pengelolaan sampah terpadu di Kelurahan Tembalang. Yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat. Faktor predisposisi meliputi pengetahuan, sikap, dan praktik. Faktor pemungkin meliputi sarana pendukung teknis operasional pengelolaan sampah terpadu faktor penguat meliputi pembinaan dari pemerintah dan tokoh masyarakat, serta kebijakan pengelolaan sampah. Tahap pertama penelitian dimulai dari observasi terhadap kondisi lingkungan dan kegiatan pengolahan sampah dengan cara mendokumentasikannya ke dalam foto. Tahap kedua dilanjutkan dengan melakukan wawancara mendalam kepada warga dan petugas pengumpul sampah. Pada saat wawancara mendalam ini juga dilakukan perekaman sehingga dapat digunakan untuk menganalisis ulang oleh peneliti. Analisa data dalam penelitian kualitatif pada prisipnya berproses secara analisa deskripsi (content analysis). 8 Adapun urutan analisa isi adalah sebagai berikut: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Faktor Predisposisi Pengetahuan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan warga dan petugas pengumpul sampah mengenai pengelolaan sampah terpadu sudah baik. Namun ada beberapa subyek yang pengetahuannya masih kurang. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan keaktifan subyek dalam pengelolaan sampah terpadu. Sikap Dari hasil wawancara mendalam dengan subyek penelitian, mereka menyatakan bahwa setiap warga wajib melakukan pengurangan dan pengolahan sampah. Dan pada kenyataannya hanya sebagian subyek yang melakukan pengurangan dan pengolahan sampah. Menurut subyek pengelolaan sampah terpadu bisa membantu mengurangi timbulnya penyakit akibat sampah dan menciptakan lingkungan yang bersih. Selain itu dalam kegiatan ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Subyek menyatakan sudah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak yaitu Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Undip, Polines, Unpand, Jasa Marga, perusahaan BUMN dan Sido Muncul. Praktik Pengelolaan sampah terpadu dinilai baik dan perlu oleh warga dan petugas pengumpul sampah karena mereka mengetahui bahwa kegiatan tersebut berguna untuk kebersihan lingkungan dan mengurangi timbulnya penyakit akibat sampah, namun dalam praktiknya hal tersebut belum dapat diterapkan secara keseluruhan kepada warga di Kelurahan Tembalang baik warga asli maupun pendatang seperti mahasiswa dan non mahasiswa. Hal tersebut menandakan bahwa warga dan petugas pengumpul sampah mempunyai penilaian yang baik terhadap kegiatan pengelolaan sampah terpadu. Faktor Pemungkin Sarana Pendukung Teknis Operasional Pengolahan Sampah Sarana pendukung teknis operasional pengolahan sampah meliputi tong sampah organik dan anorganik, komposter, bakteri pengurai, sarana pengolahan sampah anorganik yaitu mesin jahit dan kelengkpan yang lain. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan subyek penelitian diketahui bahwa sarana pendukung untuk pelaksanaan teknis operasional sudah tersedia berupa tong sampah organik dan anorganik, komposter dan bakteri pengurai. Sedangkan sarana pengolahan sampah anorganik 64

masih memanfaatkan mesin jahit warga dan belum ada fasilitas dari pihak kelurahan. Dalam pelaksanaan teknis operasional pengolahan sampah subyek petugas pengumpul sampah menyatakan jumlah sampah yang ada di kelurahan Tembalang 2 (dua) kontainer lebih atau lebih dari 24m 3. Cakupan wilayah pelayanan hampir seluruh wilayah di Kelurahan Tembalang yakni sebanyak 380KK. Subyek melakukan kegiatan pengumpulan tanpa melakukan pemilahan antara sampah organik dan anorganik, semua sampah menjadi satu didalam 1 gerobak sampah/mobil sampah. Retribusi dalam kegiatan pengumpulan sampah kurang lebih antara 20.000-60.000 tergantung dari banyak sedikitnya sampah yang diangkut. Subyek menyatakan bahwa kegiatan pengumpulan sampah dilakukan setiap dua hari sekali, sedangkan satu subyek menyatakn melakukan pengumpulan setiap hari. Faktor Penguat Pembinaan Dari hasil wawancara mendalam kepada subyek, menyatakan bahwa pembinaan yang dilakukan Pemerintah Kelurahan Tembalang dan tokoh masyarakat hanya berupa himbauan untuk melakukan pengolahan sampah. Dengan menggunakan metode penyuluhan yang berfokus kepada ibu-ibu. Dalam kegiatan ini belum diadakan pengawasan terhadap keberlangsungan kegiatan pengolahan sampah, yang dilakukan hanya sekedar mengecek sudah membuat kompos dan sudah jadi atau belum. Subyek pengumpul sampah menyatakan belum mendapatkan pembinaan khusus dari Kelurahan Tembalang dalam kegiatan pengelolaan sampah terpadu. Kebijakan Dari hasil wawancara mendalam dalam penelitian ini subyek menyatakan bahwa kebijakan yang ada hanya berupa himbauan untuk melakukan pemilahan sampah dan pengolahan sampah. Namun kebijakan resmi berupa surat keputusan yang dikeluarkan oleh kepala Kelurahan Tembalang belum ada. Dan utuk pemberitahuan kepada warga, sudah diberitahukan kepada semua warga namun masih banyak yang belum mengetahui atau bahkan tidak perdulu dengan kegiatan ini. KESIMPULAN Sumber timbulan sampah di Kelurahan Tembalang berasal dari aktivitas rumah tangga penduduk Kelurahan Tembalang. Selain itu timbulan sampah berasal dari aktivitas non domestik, yaitu dari kegiatan warung, pertokoan dan perkantoran yang ada di Kelurahan Tembalang Teknik operasional bersifat integral dan terpadu secara berantai dengan urutan yang berkesinambungan yaitu: pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemindahan. Terdapat beberapa kegiatan teknik operasional dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Tembalang yang sudah dilakukan hampir setiap hari yakni meliputi kegiatan pewadahan, pengumpulan, dan pengangkutan. Kegiatan pengolahan sampah organik dilakukan oleh sebagian kecil warga yaitu 2 RW dari 8 RW (25%) yang ada di Kelurahan Tembalang dan pengolahan sampah anorganik dilakukan ibu PKK. Peran serta masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Tembalang adalah pengetahuan tentang sampah, pembayaran retribusi untuk kegiatan pengumpulan, pemilahan sampah, pengolahan sampah, dan penyediaan tempat sampah. Tujuan dilakukan kegiatan pengelolaan sampah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan Keterpaduan dalam pengelolaan sampah yang ada di Kelurahan Tembalang adalah dalam hal pembinaan, kerjasama dan kemitraan dalam penyediaan/pengadaan sarana pengelolaan sampah. Saran Bagi Kelurahan Tembalang 1. Perlu adanya kebijakan yang jelas mengenai pengelolaan sampah di Kelurahan Tembalang, dalam hal ini dengan adanya surat keputusan kepala Kelurahan Tembalang. 65

2. Untuk menambah jumlah sarana pengelolaan sampah baik organik, penambahan jumlah tempat sampah, tong komposter dan pengadaan sarana pengelolaan sampah anorganik. 3. Perlu adanya kerjasama dan kemitraan untuk pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST). Bagi Kader 1. Perlu adanya pendekatan kepada seluruh warga Kelurahan Tembalang untuk meningkatkan kesadaran warga dalam pengelolaan sampah. 2. Menambah jumlah kader yang berguna untuk memaksimalkan pendekatan kepada warga. Bagi Tokoh Masyarakat Memberikan motivasi kepada warga untuk melakukan pengelolaan sampah skala rumah tangga. Sampah Organik Komposter Untuk Mewujudkan Kelurahan Tembalang sebagai Kelurahan Percontohan Ramah Lingkungan. Semarang: Kelompok Tani Cinta Bunga. 6. DKK. Data Demam Berdarah Dengue dan Diare. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Semarang. 2013. 7. Moleong LJ. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008. DAFTAR PUSTAKA 1. DKP. Kumpulan Data Bidang Sarana Prasarana Kota Semarang. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang. Semarang. 2013. 2. Nahadi. Program Pengelolaan Sampah Melalui Pemanfaatan Teknologi Komposting Berbasis Mayarakat. Kimia Lingkungan dan Evaluasi Pendidikan Jurusan Pendidikan Kimia-FPMIPA UPI. 2006. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. 4. Dinas Pekerjaan Umum. Sampah sebagai Sumber Daya. 2006. (Online), (http://plp.diskimtarujateng.go.id/sampah/sa mpah_sebagai_sumberdaya.pdf, diakses tanggal 6 Januari 2013). 5. Hartono, FX. Pengelolaan Sampah Mandiri Berskala Keluarga Dengan Unit Pengolah 66