Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

dokumen-dokumen yang mirip
perencanaannya yang harus mengacu pada Rencana Strategis SKPD, pelaksanaan teknis di lapangan, maupun pengawasan/ monitoringnya.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BADUNG

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Renstra BKP5K Tahun

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

LAPORAN KINERJA (LKJ)

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara

I. PENDAHULUAN. mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Kelurahan Abianbase TAHUN 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

K A T A P E N G A N T A R

KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

Rencana Strategis (RENSTRA)

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LkjIP ) SKPD KECAMATAN BOJONG TAHUN 2016

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KECAMATAN KUBUTAMBAHAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Kabupaten Tebo Tahun 2015 disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Pemerintah

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

1. COVER LAKIP.doc 2. DAFTAR ISI, TABEL & GAMBAR.doc 3. IKHTISAR EKSEKUTIF.DOC 4. BAB I (PENDAHULUAN).DOC 5. BAB II (PERENCANAAN & PERJANJIAN

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

2. RENSTRA SKPD (Ringkasan) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

Bab II Perencanaan Kinerja

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

1. RENSTRA SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

Mangupura, 20 Mei 2015 Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung,

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. Ateh (2016) dalam artikelnya mengungkapkan, pernah menyampaikan bahwa ada yang salah dengan sistem perencanaan dan

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

1.1. Latar belakang I. PENDAHULUAN

Mangupura, 20 Maret 2016 Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung,

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 27 Januari 2017 KEPALA BIRO PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN SETDA PROVINSI GORONTALO,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma penyelenggaraan pemerintahan telah bergeser dari rule government menjadi good governance. Karakteristik atau unsur utama penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency), keterbukaan (openes) dan kerangka hukum (rule of law). Akuntabilitas publik merupakan landasan utama bagi proses penyelenggaraan pemerintahan. Ini diperlukan karena aparatur pemerintah harus mempertanggungjawabkan tindakan dan pekerjaannya kepada publik dan organisasi tempat kerjanya. Akuntabilitas juga merupakan prasyarat mendasar untuk mencegah penyalahgunaan kewenangan yang didelegasikan dan menjamin kewenangan tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan yang dapat diterima secara luas dengan tingkat efisiensi, efektivitas, kejujuran dan hasil yang sebesar mungkin. Akuntabilitas publik yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah sangat terkait erat dengan kinerja instansi yang bersangkutan. Keberhasilan/kegagalan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi maupun kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan akan terlihat dari pertanggungjawaban yang dilakukannya. Untuk menilai keberhasilan/kegagalan tersebut, pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan. Selama ini pengukuran terhadap kinerja instansi pemerintah lebih ditekankan kepada kemampuan instansi dalam menyerap anggaran terlepas dari proses dan pelaksanaan kegiatan di lapangan, manfaat, keuntungan maupun dampak yang ditimbulkannya. Dalam melakukan pengukuran kinerja diperlukan indikator kinerja, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Karenanya indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan diukur untuk digunakan sebagai dasar untuk menilai 1

atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi. Berpijak pada konsep tersebut, maka indikator kinerja tidak saja dari aspek inputs, outputs, tapi juga sampai pada out comes, benefits dan impact dari kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah. Pada gilirannya semua proses yang dilaksanakan untuk dinikmati masyarakat. B. Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sesuai dengan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung adalah Unsur Pelaksana Otonomi Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan menyelenggarakan fungsi merumuskan kebijakan kebijakan teknis, menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan pelaksanaan tugas serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Adapun ruang lingkup tugasnya antara lain di bidang sumber daya manusia dan penyuluhan; bidang sarana dan prasarana; bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura; bidang perkebunan; bidang kehutanan; bidang pengolahan hasil dan pasca panen; serta bidang pengelolaan lahan dan air. Sesuai Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tersebut, Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung terdiri dari seorang Kepala Dinas dengan eselon IIb ; 1 (satu) jabatan Eselon IIIa, yaitu Sekretaris; 7 (tujuh) jabatan Eselon IIIb dan 30 (Tigapuluh) Jabatan eselon Iva dan 6 (Enam) eselon Ivb. Disamping itu, juga terdapat Unit-Unit Pelaksana Teknis Daerah dan Kelompok Jabatan Fungsional. 2

Struktur Organisasi tersebut didukung oleh 179 orang personil dimana 63 orang diantaranya adalah Pejabat Fungsional (PPL ), 1 PPS, dan 45 Jabatan eselon (II, III, IV) dan selebihnya staf. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup akuntabilitas kinerja ini, pada dasarnya berupaya untuk menjawab sasaran RPJMD diantaranya terwujudnya pengelolaan sumberdaya untuk kehidupan masa kini dan yang akan datang, yang kemudian dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Utama. Sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan program kegiatan yang menjadi tanggung jawab/kewenangan SKPD, maka setiap tahun setiap SKPD wajib mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sesuai instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999. Penyusunan LAKIP harus mengikuti prinsip-prinsip pelaporan, yaitu laporan harus disusun secara jujur, obyektif, akurat dan transparan. Disamping itu, perlu pula diperhatikan : - Prinsip Lingkup Pertanggungjawaban, yaitu hal-hal yang dilaporkan harus proporsional dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawab masing-masing SKPD serta memuat baik keberhasilan maupun kegagalan. - Prinsip Prioritas, yaitu yang dilaporkan adalah hal-hal yang penting dan relevan bagi pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban SKPD yang diperlukan untuk upaya-upaya tindak lanjutnya. - Prinsip Manfaat, yaitu manfaat laporan harus lebih besar daripada biaya penyusunannya dan bermanfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja. LAKIP mencerminkan kinerja SKPD bersangkutan selama satu tahun anggaran yang berbasis kinerja artinya pelaksanaan kegiatannya terukur, teruji dengan sasaran yang jelas. 3

Berdasarkan Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan sesuai Visi dan Misi dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, maka pada Tahun Anggaran 2012 ada 5 Sasaran yang ingin dicapai, terdiri dari 15 Program yang dijabarkan ke dalam 78 Kegiatan dan telah ditetapkan berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan 2012. 4

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Tahun 2010-2015 pada hakekatnya merupakan pernyataan komitmen mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta pencapaian tujuan melalui perbaikan-perbaikan sistematika dan kebijakan di bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan. Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pembangunan Bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutaan di Kabupaten Badung yang selaraskan dengan arah pembangunan dan program pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD, maupun Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung 2010-2015 digunakan sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi. Visi dan Misi Visi merupakan gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh Pimpinan dan seluruh staf Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. Visi harus mampu memperlihatkan gambaran keseluruhan apa yang akan dicapai secara jelas, ringkas, mudah diingat, memberi inspirasi, sebagai titik temu, memiliki fleksibilitas, inovatif, antisipatif, produktif dan kreatif dalam pelaksanaannya. Visi harus memenuhi persyaratan - persyaratan sebagai berikut : a. Dapat dibayangkan (imaginable) oleh Pimpinan dan staf; 5

b. Memiliki nilai yang diinginkan (desirable) oleh Pimpinan dan staf; c. Memungkinkan untuk dicapai (achievable) ; d. Terfokus pada permasalahan utama; e. Berwawasan jangka panjang (5 s/d 25 tahun) dan tidak mengabaikan perkembangan; f. Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh stakeholders. Rumusan Visi juga hendaknya : (a) mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah Organisasi, (b) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, (c) mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis Organisasi, (d) memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan membentuk masa depan Organisasi, (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan Organisasi, dan (f) mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan Organisasi. Rumusan Visi yang jelas diharapkan mampu : (a) menarik komitmen dan menggerakkan orang, (b) menciptakan makna bagi kehidupan anggota Organisasi, (c) menciptakan standar keunggulan, dan (d) menjembatani keadaan sekarang dengan keadaan masa depan. Visi Instansi perlu ditanamkan pada setiap unsur Organisasi sehingga menjadi Visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber Organisasi. Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Badung selalu memperhatikan keseimbangan pembangunan yang ada di Badung Selatan, Badung Tengah dan Badung Utara, sebagai satu kesatuan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, politik dan pemerintahan sehingga terwujud pembangunan yang terencana dan berkelanjutan dengan dilandasi falsafah Tri Hita Karana, khususnya dalam sub sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. Bertitik tolak dari hal-hal tersebut diatas, maka dalam lima tahun kedepan Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung: Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang Tangguh, Mandiri dan Berkelanjutan menuju terciptanya Ketahanan pangan yang Berbasis Agribisnis untuk Kesejahteraan Masyarakat. 6

Misi merupakan pemandu dalam mencapai Visi dengan menawarkan keunggulan seperti peningkatan efisiensi, hasil yang lebih baik, inovasi dan fleksibilitas serta meningkatkan gairah/semangat bagi Pimpinan dan seluruh staf unit kerja. Misi suatu Instansi harus jelas dan sesuai dengan Tugas, Pokok dan Fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki, peraturan perundangan dan kemampuan penguasaan teknologi sesuai dengan strategi yang dipilih. Perumusan Misi Instansi harus memperhatikan masukan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan memberikan peluang untuk perubahan/penyesuaian sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategis. Rumusan Misi hendaknya mampu: (a) melingkupi semua pesan yang ada pada Visi, (b) memberikan petunjuk terhadap Tujuan yang akan dicapai, (c) memberikan petunjuk kelompok Sasaran mana yang akan dilayani, dan (d) memperhitungkan berbagai masukan dari stakeholders. Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas serta memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai serta memberikan fokus terhadap Program yang akan dilaksanakan, maka ditetapkan Misi (Misi 2010-2015) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sebagai berikut: 1. Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan 2. Memantapkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan Komoditas Lokal yang memiliki daya saing 3. Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya saing untuk mendukung ekonomi kreatif 4. Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya yang dimiliki 5. Mewujudkan ikon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra daerah Kabupaten Badung. 7

Tujuan Mengacu pada pernyataan Visi dan Misi yang telah ditetapkan serta berdasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, langkah selanjutnya adalah dengan menetapkan Tujuan Instansi. Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Tujuan akan mengarahkan perumusan Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi. Adapun Tujuan dari masing masing Misi tersebut, yaitu : 1. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan sumber daya Pertaian dan Kehutanan 2. Mewujudkan Ketahanan Pangan 3. Meningkatkan nilai tambah komodias pertanian agar mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal, nasional dan internasional 4. Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah tangga petani 5. Menciptakan produk unggulan yang menjadi kebanggan daerah Kabupaten Badung Sasaran merupakan penjabaran dari Tujuan dan menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang dilakukan selama 1 (satu) tahun. Sasaran juga memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, teruji, dapat diukur dan dapat dicapai serta saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya. Adapun Sasaran yang ingin dicapai Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan periode tahun 2010 2015 adalah sebanyak 5 Sasaran, yaitu : 1 Meningkatnya optimasi pemanfaatan lahan dan air 2 Tercapainya target produksi dan produktivias 3 Tercapainya target pemasaran 4 Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan tumbuhnya sentra produksi 5 Terciptanya pasar 8

Adapun korelasi antara misi, tujuan dan sasaran dapat dilihat pada tabel berikut : Misi ke-satu: Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan Meningkatkan daya guna dan pemanfaatan Kehutanan Tujuan: Sasaran : hasil guna sumber daya Pertanian dan Meningkatnya optimasi pemanfaatan lahan dan air Misi ke-dua : Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan Komoditas Lokal yang memiliki daya saing Tujuan: Sasaran : Mewujudkan Ketahanan Pangan Tercapainya target produksi dan produktivias Misi ke-tiga: Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya saing untuk mendukukung ekonomi kreatif Tujuan: Sasaran : Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian agar mampu lokal, nasional dan internasional memenuhi pasar Tercapainya target pemasaran Misi ke-empat : Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya yang dimiliki Tujuan: Sasaran : Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah tangga petani Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan Tumbuhnya sentra produksi Misi ke-lima : Mewujudkan icon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra daerah Kabupaten Badung. Tujuan: Sasaran : Menciptakan produk nggulan yang menjadi kebanggaan daerah Kabupaten Badung Terciptanya pasar 9

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator Kinerja Utama merupakan acuan kerja yang digunakan oleh unit kerja di lingkungan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung adalah yang ditetapkan dengan SK Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Nomor 62 Tahun 2012 tanggal 10 Januari 2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sebagai berikut : No Sasaran Indikator Kinerja 1 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Perkebunan yang berkelanjutan 1. Jumlah produktivitas tanaman padi. 2. Jumlah produktivitas tanaman Palawija. 3. Jumlah Produksi Tanaman Hortikultura. 4. Jumlah Produktivitas Tanaman Perkebunan. 2 Terwujudnya Pelestarian SDA Hutan dan Penanganan Lahan Kritis 1. Luas Lahan Kritis dan Potensial kritis yang direhabilitasi 2. Jumlah Tenaga Pengawasan dan Pengamanan Hutan. 10

Dalam perjalanan waktu ternyata masih dibutuhkan perbaikan Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam rangka mengukur keberhasilan yang mencerminkan kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, sehubungan dengan hal itu maka dilakukan revisi Indikator Kinerja Utama dengan SK Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung nomor 18 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Nomor 62 Tahun 2012 tentang penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan sebagai berikut : No Sasaran Indikator Kinerja 1. Meningkatnya optimasi pemanfaatan lahan dan air a. Luas peningkatan kualitas penutupan Lahan dan lahan kritis di Kabupaten Badung b. Persentase Peningkatan kualitas infrastruktur pertanian 2. Tercapainya target produksi dan produktivias a. Luas lahan yang mendapat subsidi benih b. Luas Lahan yang mendapat subsidi pupuk c. Jumlah Produktivitas Padi d. Jumlah Produksi Padi e. Jumlah Produksi Palawija f. Jumlah Produksi Hortikultura g. Produktivitas Tanaman Perkebunan h. Jumlah produksi tanaman perkebunan 11

3. Tercapainya target pemasaran a. Jumlah promosi produk pertanian/perkebunan b. Volume eksport komoditi perkebunan 4. Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan tumbuhnya sentra produksi a. Jumlah penumbuhan kelas kelompok tani utama b. Jumlah penumbuhan kelompok tani industri kecil c. Jumlah sentra produksi yang dikembangkan 5. Terciptanya pasar a. Jumlah produk yang sudah akses dengan hotel/supermarket C. Rencana Kinerja Rencana Kinerja dilakukan dengan Penetapan kinerja yang merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang akan menerima tanggungjawab/kinerja dengan pihak yang memberikan tanggungjawab/kinerja. Dengan demikian, penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya. Penetapan kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu unit kerja dalam satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Ruang lingkup penetapan kinerja lebih diutamakan tehadap berbagai program utama organisasi, yaitu program-pogram yang dapat mengggambarkan keberadaan organisasi serta menggambarkan issue strategik yang sedang dihadapi organisasi. Informasi yang disajikan dalam lampiran penetapan kinerja meliputi : Sasaran strategik organisasi, indikator kinerja, target kinerja, program pendukung dan jumlah anggaran yang dialokasikan (terlampir). 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dilakukan dengan menggunakan Indikator Kinerja Kegiatan, sedangkan pengukuran Kinerja Sasaran dilakukan dengan Indikator Kinerja Sasaran. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data - data kinerja yang lazimnya dapat diperoleh melalui dua sumber yaitu : (1) Data internal, berasal dari sistem informasi yang diterapkan di SKPD, dan (2) Data eksternal, berasal dari luar Instansi baik data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan Kinerja Instansi Pemerintah tanpa meninggalkan prinsipprinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisien dan efektivitas. Pengukuran Tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badug dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Untuk mengukur analisis capaian kinerja maka terdapat 5 sasaran strategis yang hendak dicapai yang diukur dengan terdiri dari 16 indikator kinerja sasaran. Pada pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2012, diperoleh hasil sebagai realisasi pencapaian sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dapat digambarkan sebagai berikut : 13

B.1. Meningkatnya optimasi lahan dan air. Untuk mengukur sasaran ini digunakan 2 indikator kinerja utama : Indikator kinerja untuk mencapai sasaran ini adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Tahun 2012 Target Realisasi % 1 Luas peningkatan kualitas penutupan lahan dan lahan kritis di Kabupaten Badung 2 Persentase peningkatan kualitas infrastruktur pertanian 100 Ha 1.952,12 Ha 1.952,12 1,5 % 4,08 % 272,39 Luas wilayah Kabupaten Badung yang menjadi sasaran peningkatan kualitas penutupan lahan dengan penanamanan bibit kayu hutan dan tanaman berkayu lainnya adalah seluas 17.565 Ha atau 41,96 % dari luas wilayah Kabupaten Badung seluas 41.852 Ha. Pada tahun tahun 2012 telah dilakukan penanaman seluas 1952,17 Ha. Dengan demikian dari luas sasaran 17.565 Ha tersebut sampai tahun 2012 sudah dilakukan penanaman untuk peningkatan kualitas penutupan lahan dan tegakan tanaman seluas 8.825,24 ha atau 50,24 %. Sedangkan sasaran dengan indikator Luas peningkatan kualitas penutupan lahan dan lahan kritis di Kabupaten Badung dalam pencapaian tarrgetnya didukung oleh 5 program dan 9 kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. Realisasi yang tinggi dan 14

beberapa kali lipat melampaui target capaian kinerja sebesar 1.952,12 % disebabkan karena adanya tambahan kegiatan pusat yang cukup besar yang bersumber dari dana kementerian kehutanan (DAK Kehutanan). Disamping itu masyarakat Kabupaten Badung sampai saat ini masih memiliki minat yang besar pada sektor tanaman berkayu karena memiliki nilai ekonomi yang menjadi harapan dimasa depan. Realisas Indikator Persentase peningkatan kualitas infrastruktur pertanian pada tahun 2012 mencapai 272,39 % dari target rencana kinerja tahunan. Infrastruktur Pertanian Kabupaten Badung ini di dukung oleh komponen Jalan usaha Tani dan Jaringan Irigasi Usaha Tani yang pada akhir tahun 2011 mencapai 67,06 % dalam kondisi baik. Pada tahun tahun 2012 ditargekan terdapat peningkatan kualitas infrastruktur sebesar 1, 5%, tetapi realisasi pembangunan dan capaian target kinerja terealisasi sebesar 4,08 % dengan sumber dana dari APBD dan dari APBN kementerian pertanian. Capaian kinerja pada Infrastruktur dengan realisasi 4,08 % tersebut berupa Jalan Usaha Tani sepanjang 27, 94 Km dan Jaringan Irigasi Usaha Tani sepanjang 21,13 km. Dengan demikian kondisi infrastruktur pertanian Kabupaten Badung pada akhir tahun 2012 dengan kondisi baik mencapai 71,14 %. 15

B2. Tercapainya target produksi dan produktivitas. Untuk mengukur sasaran ini digunakan 8 indikator kinerja utama : No Indikator Kinerja Tahun 2011 Tahun 2012 Target Realisasi % Target Realisasi % 1 Luas lahan yang mendapat subsidi benih 800 Ha 800 Ha 100 800 Ha 800 Ha 100 2 Luas Lahan yang mendapat subsidi pupuk 2400 Ha 2.400 Ha 100 4250 Ha 4250 Ha 100 3 Jumlah 60,20kw/ha 62,88 104,45 62,00 Kw 63,20 101,93 Produktivitas kw/ha /Ha kw/ha Padi 4 Jumlah 120.800 125.465 103,86 124.500 124.598 100,08 Produksi Padi ton ton ton ton 5 Jumlah Produksi Palawija 6 Jumlah Produksi Hortikultura 12.500 ton 13.005 ton 104 12.750 ton 11.407 ton 33.000 ton 27.505 ton 83,34 34.000 ton 44.958 ton 89,47 132,23 7 Produktivitas Tanaman Perkebunan 8 Jumlah produksi tanaman perkebunan 438 kg/ha 416 kg/ha 94,97 520 Kg/Ha 583 kg/ha 112,11 465 ton 850 ton 182,79 690 ton 757 ton 109,71 16

Capaian Kinerja Luas lahan yang mendapat subsidi benih terealisasi 100 %. Luas lahan yang menjadi target sasaran susidi benih seluas 800 Ha dan semuanya dapat tercapai sesuai target sasaran tahun 2012. Luas Lahan yang mendapat subsidi pupuk seluas 4.250 Ha menjadi target sasaran kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan dankehutanan Kabupaten Badung dalam tahun 2012. Dari target tersebut capaian kinerja sasaran tahun 2012 dapat tercapai 100 %. Sasaran dengan indikator Jumlah Produktivitas padi capaian kinerjanya mencapai 101,93 %. Hal tersebut karena produktivitas padi lebih tinggi dari target sebesar 62,00 Kw/ha dengan capaian produktivitas padi sebesar 63,20 kw/ha. Produktivitas ini juga sudah jauh lebih tinggi dari target produktivitas padi secara nasional. Untuk di Kabupaten Badung sendiri mengalami peningkatan sebesar sebesar 0,51 % yaitu 62,88 kw/ha pada tahun 2011 menjadi 63,20 kw/ha pad a tahun 2012. Jumlah Produksi Padi yang terealisasi sebesar 124.598 ton dengan tingkat capaian kinerja pada tahun 2012 sebesar 100,08 %. Akan tetapi produksi gabah kering giling (gkg) mengalami penurunan sebesar 0,69 % yaitu dari 125.465 ton gkg pada tahun 2011 menjadi 124.598 ton gkg pada tahun 2012, namun masih di atas target nasional. Jumlah Produksi Palawija yang terealisasi sebesar 11.407 ton dengan tingkat capaian 89,47 %. Penurunan capaian kinerja disebabkan penurunan total 17

produksi oleh indeks luas tanaman palawija yang mengalami penurunan luas tanam cukup besar pada tahun 2012. Jumlah Produksi Hortikultura yang terealisasi sebesar 44.958 ton dengan tingkat capaian 132,23 %. Jumlah produksi pada tahun 2012 meningkat cukup signifikan dari tahun sebelumnya yang sangat di tentukan oleh kondisi iklim pada tahun 2012. Perubahan dari kondisi cuaca secara global memberi dampak yang menguntungkan bagi produksi hortikultura pada tahun 2012. Produktivitas Tanaman Perkebunan terealisasi sebesar 583 kg/ha dengan tingkat capaian 112,11 %. Peningkatan produktivitas menyebabkan capaian kinerja produktivitas tanaman perkebunan dapat terlampaui sesuai dengan harapan. Hal ini selain didukung oleh berbagai program dan kegiatan pada tahun 2012 juga disebabkan oleh kondisi cuaca yang cukup mendukung terjadinya peningkatan produktivitas tanaman perkebunan. Hal ini juga sekaligus membuat Jumlah produksi tanaman perkebunan yang terealisasi sebesar 757 ton dengan tingkat capaian kinerja 109,71 %. 18

B3. Tercapainya target pemasaran. Sasaran ini diukur dengan 2 indikator kinerja utama.. Adapun Indikator Kinerja tersebut adalah : No Indikator Kinerja Tahun 2011 Tahun 2012 Target Realisasi % Target Realisasi % 1 Jumlah promosi produk pertanian/perkebunan 2 Volume eksport komoditi perkebunan 3 kali 3 kali 100 3 Kali 3 kali 100 8 ton 8 ton 100 20 ton 18 ton 90 Indikator Jumlah promosi produk pertanian/perkebunan dapat terealisasi sebanyak 3 kali sehingga capaian kinerja indikator ini mencapai 100 %. Untuk indikator volume ekspor komoditi dapat terealisasi sebanyak 18 ton dari target sasaran sebesar 20 ton sehingga capaian kinerja sasaran dengan indikator knerja ini mencapai 90%. 19

B4. Sasaran Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan tumbuhnya sentra produksi diukur dengan menggunakan indikator kinerja utama seperti dalam tabel berikut. No Indikator Kinerja Tahun 2011 Tahun 2012 Target Realisasi % Target Realisasi % 1 Jumlah penumbuhan kelas kelompok tani utama 80 Klp 80 Klp 100 90 Klp 92 Klp 102,22 % 2 Jumlah penumbuhan kelompok tani industri kecil 3 Jumlah sentra produksi yang dikembangkan 50 Klp 56 Klp 112 60 Klp 65 Klp 108,33 - - - 1 Klp 1 Klp 100 % % Indikator Jumlah penumbuhan kelas kelompok tani utama terealisasi sebanyak 92 kelompok dengan capaian indikator kinerja 102,22 % Sasaran dengan indikator Jumlah penumbuhan kelompok tani industri kecil trealisasi sebanyak 65 kelompok dengan capaian kinerja sebesar 108,33 % B5. Sasaran Terciptanya pasar di ukur dengan menggunakan indikator di bawah ini. No Indikator Kinerja Target Realisasi % 1 Jumlah produk yang sudah akses dengan hotel/ supermarket 180 kw 246 kw 136,66 20

Indikator Jumlah produk yang sudah akses dengan hotel/ supermarket terealisasi antara lain yang sudah tercapai adalah produk sayuran asparagus, tomat chery, baby buncis dan sayuran lainnya. C. PEMBANDING Pembanding untuk LAKIP ini lebih ditujukan untuk sebagai spirit untuk kemajuan (kompetisi) dan bukan dalam konteks membanding-bandingkan apalagi kalau indikatornya tidak sama. Sejalan dengan pemikiran itu, maka dicoba untuk mencari indikator yang relatif sama yang dimiliki oleh Propinsi atau Kabupaten/Kota di Bali. Dalam hal ini dipilih produktivitas padi dan cakupan subsidi pupuk yang akan dibandingkan antara data Kabupaten Badung dan Propinsi Bali. Tahun 2012 capaian produktivitas padi di Kabupaten Badung rata-rata 63,20 Kw/Ha jauh lebih besar dari rata-rata propinsi yang mencapai 58,09 Kw/Ha. Demikian juga cakupan subsidi pupuk sebagai bentuk perhatian terhadap petani, untuk Badung mencapai luas 4250 Ha (41,69 % dari total luas sawah). Sementara Propinsi hanya mampu memberikan sebesar 26.666 Ha (32,62 % dari total luas sawah) D. ASPEK KEUANGAN Pencapaian kinerja keuangan tergambar pada pencapaian/realisasi anggaran pendapatan dan belanja bain induk maupun perubahan. Berikut disajikan gambaran realisasi anggaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2012 adalah sebagai berikut : 21

Pada Anggaran Tahun 2012 untuk pelaksanaan pembangunan kegiatan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 30.851.079.387,00 terealisasi sebesar Rp. 26.754.646.922,00 atau 86,72 %. Capaian bagian belanja sebesar 86,72 % terinci untuk masing-masing komponen belanja sebagai berikut: - Belanja Tidak Langsung, target anggaran sebesar Rp. 16.597.672.926,00 terealisasi sebesar Rp. 13.855.632.558,00 atau 83,48 %. - Belanja Langsung, target anggaran sebesar Rp. 14.253.678.067,00 terealisasi sebesar Rp. 12.899.014.364,00 atau 90,50 %. Realisasi anggaran belanja langsung sebesar Rp. 12.899.014.364,00 di atas digunakan untuk membiayai pelaksanaan program-program di lingkungan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. E. PRESTASI YANG DIRAIH Prestasi yang diraih selama tahun 2012 pada urusan pertanian antara lain : - Piagam Penghargaan dari Presiden Republik Indonesia kepada Kabupaten Badung dalam Rangka Peningkatan Produksi Beras Diatas 5 Persen. - Piagam Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara dari Menteri Pertanian Republik Indonesia kepada Subak Babakan Bengkel I, Desa Getasan, Kecamatan Petang sebagai Pelaku Ketahanan Pangan Atas Prakarsa dan Prestasinya dalam Memelopori, Meningkatkan dan Memberikan Keteladanan untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Tahun 2012. - Piagam Penghargaan dari Gubernur Bali kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Bus Asri, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, sebagai Juara I Lomba Olahan Produk Pangan Lokal KWT Perkebunan Berbahan Baku Hasil Perkebunan Tahun 2012. - Penghargaan Gubernur Bali kepada Gapoktan Dharma Pertiwi (Simantri 174) Desa Lukluk, Kecamatan Mengwi, meraih prestasi Peringkat II (Kedua) pada 22

Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) Tingkat Provinsi Bali Tahun 2012. Dalam bidang kehutanan prestasi yang diraih kelompok maupun perseorangan tahun 2012 antara lain : - Juara II dan Juara III Tingkat Provinsi Lomba Kader Konservasi Alam (KKA) masing-masing atas nama I Gst. Ngurah Mertha Yudana, S.Pd. alamat Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal (Juara II) dan I.G.N Agung Artagina, S.Pd. alamat Desa Jagapati, Kecamatan Abiansemal (Juara III). - Juara III Tingkat Provinsi Bali pada Lomba Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM) yang diraih SD Negeri 3 Kuwum, Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi. 23

BAB IV PENUTUP Secara umum pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung yang merupakan penjabaran dari Sasaran dan Program Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011-2015, baik Pencapaian Kinerja Sasaran, telah terlaksana cukup baik dan lancar walau masih dijumpai adanya kendala dan permasalahan di lapangan. Dari 78 kegiatan, seluruhnya telah berjalan dengan cukup efektif untuk mendukung pencapaian sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Tahun 2012. Keberhasilan pencapaian sasaran sangat ditentukan oleh koordinasi, kerjasama, kerja keras dan kemampuan Pimpinan dalam mengatur dan mengarahkan bawahannya untuk secara bersama-sama bergerak mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Permasalahan, kendala dan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan, diupayakan untuk diperbaiki secara terus menerus agar Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, yaitu Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang tangguh, Mandiri dan berkelanjutan menuju Terciptanya ketahanan pangan yang berbasis agribisnis untuk Kesejahteraan Masyarakat. dapat tercapai. Tentunya sangat diperlukan adanya komitmen dari Pimpinan dan Legislatif untuk lebih memahami, konsen dan apresiatif terhadap Sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan di Kabupaten Badung, agar sector ini tetap lestari sepanjang masa, karena sangat terkait erat dengan sosial cultural masyarakat Bali umumnya dan masyarakat Badung khususnya yang agraris. 24

DAFTAR ISI DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii RINGKASAN EKSEKUTIF... iii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung... 2 C. Ruang Lingkup... 3 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 5 A. Rencana Strategis... 5 B. Indikator Kinerja Utama... 10 C. Rencana Kinerja... 12 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA... 13 A. Pengukuran Kinerja... 13 B. Analisis Capaian Kinerja... 13 C. Pembanding...... 21 D. Aspek Keuangan... 21 E. Prestasi yang diraih...... 22 BAB IV. PENUTUP... 24 LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran I : Formulir Rencana Strategis Lampiran II : Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran Lampiran III : Dokumen Penetapan Kinerja Lampiran IV : Dokumen Indikator Kinerja Utama iii 25

RINGKASAN EKSEKUTIF Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pembangunan Bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan di Kabupaten Badung disusunlah LAKIP. Hal ini harus selaras dengan arah pembangunan dan program pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD, maupun Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung 2010-2015. Hal ini perlu digunakan sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi. Visi merupakan gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh Pimpinan dan seluruh staf Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. Visi harus mampu memperlihatkan gambaran keseluruhan apa yang akan dicapai secara jelas, ringkas, mudah diingat, memberi inspirasi, sebagai titik temu, memiliki fleksibilitas, inovatif, antisipatif, produktif dan kreatif dalam pelaksanaannya. Visi harus memenuhi persyaratan - persyaratan sebagai berikut : a. Dapat dibayangkan (imaginable) oleh Pimpinan dan staf; b. Memiliki nilai yang diinginkan (desirable) oleh Pimpinan dan staf; c. Memungkinkan untuk dicapai (achievable) ; d. Terfokus pada permasalahan utama; e. Berwawasan jangka panjang (5 s/d 25 tahun) dan tidak mengabaikan perkembangan; f. Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh stakeholders. Rumusan Visi juga hendaknya : (a) mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah Organisasi, (b) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, (c) mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis Organisasi, (d) memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam 26 iv

mendefinisikan dan membentuk masa depan Organisasi, (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan Organisasi, dan (f) mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan Organisasi. Rumusan Visi yang jelas diharapkan mampu : (a) menarik komitmen dan menggerakkan orang, (b) menciptakan makna bagi kehidupan anggota Organisasi, (c) menciptakan standar keunggulan, dan (d) menjembatani keadaan sekarang dengan keadaan masa depan. Visi Instansi perlu ditanamkan pada setiap unsur Organisasi sehingga menjadi Visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber Organisasi. Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Badung selalu memperhatikan keseimbangan pembangunan yang ada di Badung Selatan, Badung Tengah dan Badung Utara, sebagai satu kesatuan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, politik dan pemerintahan sehingga terwujud pembangunan yang terencana dan berkelanjutan dengan dilandasi falsafah Tri Hita Karana, khususnya dalam sub sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. Bertitik tolak dari hal-hal tersebut diatas, maka dalam lima tahun kedepan Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung: Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang Tangguh, Mandiri dan Berkelanjutan, menuju terciptanya Ketahanan pangan yang Berbasis Agribisnis untuk Kesejahteraan Masyarakat. Misi merupakan pemandu dalam mencapai Visi dengan menawarkan keunggulan seperti peningkatan efisiensi, hasil yang lebih baik, inovasi dan fleksibilitas serta meningkatkan gairah/semangat bagi Pimpinan dan seluruh staf unit kerja. Untuk mewujudkan Visi serta memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai serta memberikan fokus terhadap Program yang akan dilaksanakan, maka ditetapkan Misi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sebagai berikut : 1. Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan 2. Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan Komoditas Lokal yang memiliki daya saing 27 v

3. Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya saing untuk mendukung ekonomi kreatif 4. Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya yang dimiliki 5. Mewujudkan ikon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra daerah Kabupaten Badung. 28 vi

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Tahun 2012 dapat diselesaikan pada waktunya. Maksud dan tujuan penyusunan Laporan ini adalah untuk memenuhi Instruksi Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya dalam mengelola sumber daya dan kebijakan yang telah diberikan berdasarkan Rencana Strategis yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam Laporan ini dimuat pertanggungjawaban Kinerja Pembangunan di Bidang Pertanian dan Kehutanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung tahun 2012, yang diukur dengan 16 indikator kinerja utama untuk pencapaian 5 sasaran strategis yang dilaksanakan dengan di dukung 15 program dengan 78 kegiatan. Dalam laporan ini di sajikan pula uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, analisis tentang capaian indikator kinerja. Dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelaksanaan kegiatan pada tahun - tahun berikutnya, perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh dan upaya upaya perbaikan secara terus menerus baik dalam proses 29 i

perencanaannya yang harus mengacu pada Rencana Strategis SKPD, pelaksanaan teknis di lapangan, maupun pengawasan/ monitoringnya. Demikian Laporan ini disajikan sebagai bahan untuk mendapat kajian dan evaluasi dalam rangka penyempurnaan kinerja di masa mendatang. Semoga laporan singkat ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan. Mangupura, Januari 2013 Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, DAFTAR Ir. ISI I G. A. K. Sudaratmaja, M.S. Pembina Utama Muda NIP. 19570717 198603 1 001 ii 30

Lampiran 31

32

33

34

35

Misi ke-satu: Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan Meningkatkan daya guna dan pemanfaatan Kehutanan Tujuan: Sasaran : hasil guna sumber daya Pertanian dan Meningkatnya optimasi pemanfaatan lahan dan air Misi ke-dua : Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan Komoditas Lokal yang memiliki daya saing Tujuan: Sasaran : Mewujudkan Ketahanan Pangan Tercapainya target produksi dan produktivias Misi ke-tiga: Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya saing untuk mendukukung ekonomi kreatif Tujuan: Sasaran : Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian agar mampu lokal, nasional dan internasional memenuhi pasar Tercapainya target pemasaran Misi ke-empat : Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya yang dimiliki Tujuan: Sasaran : Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah tangga petani Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan Tumbuhnya sentra produksi Misi ke-lima : Mewujudkan icon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra daerah Kabupaten Badung. Tujuan: Sasaran : Menciptakan produk nggulan yang menjadi kebanggaan daerah Kabupaten Badung Terciptanya pasar 36

37

38

39