ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL MENJADI DJO KARYA DYAH RINNI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH KARYA TERE-LIYE DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI RELIGIUS NOVEL KERLING SI JANDA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

NILAI BUDAYA DALAM NOVEL SINDEN KARYA PURWADMADI ADMADIPURWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL KUBAH DI ATAS PASIR KARYA ZHAENAL FANANI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS XI SMA

ANALISIS TEMA, AMANAT, PENOKOHAN DAN LATAR NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK NOVEL AIR MATA TUHAN KARYA AGUK IRAWAN M. N. DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL NOVEL BULAN KARYA TERE LIYE DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION DI KELAS XI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL 99 HARI DI PRANCIS KARYA WIWID PRASETIYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA NOVEL AIR BASUHAN KAKI IBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI SMA

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

Oleh: Anggi Dwi Jayanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL HANIF: ZIKIR DAN PIKIR KARYA REZA NUFA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

NILAI PENDIDIKAN NOVEL AIR BASUHAN KAKI IBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA

ASPEK MOTIVASI DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA SKRIPSI

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI-NILAI RELIGIOSITAS NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif

NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TOKOH UTAMA NOVEL KEMBARA KARYA PRADANA BOY ZTF DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL ORANG CACAT DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUTIRAN DEBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL GURU PARA PEMIMPI KARYA HADI SURYA DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

ANALISIS NILAI RELIGIUS NOVEL WO AI NI, ALLAH KARYA VANNY CHRISMA W. DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUNDA LISA KARYA JOMBANG SANTANI KHAIREN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA KELAS XI

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI BAWAH LANGIT JAKARTA KARYA GUNTUR ALAM DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL MENGEJAR-NGEJAR MIMPI KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

NILAI MORAL NOVEL PENGANTIN HAMAS KARYA VANNY CHRISMA W. DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL BAK RAMBUT DIBELAH TUJUH KARYA MUHAMMAD MAKHDLORI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL AIR MATA SURGA KARYA E. ROKAJAT ASURA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

KAJIAN ASPEK-ASPEK SOSIOLOGI PADA NOVEL KIDUNG SHALAWAT ZAKI & ZULFA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS STRUKTURAL OBJEKTIF DALAM NOVEL KENTJONO KATON WINGKO KARYA BOEDHI S.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. beberapa penulis dalam meneliti atau mengkaji karya sastra. Beberapa diantaranya adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa tidak terlepas dari pembelajaran sastra, khususnya

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

ANALISIS TOKOH UTAMA NOVEL BATAS KARYA AKMAL NASERY BASRAL, RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER, DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XII

NILAI-NILAI MORALDALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR DAN SKENARIOPEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS X

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL ZIE-ZIE MENCARI JALAN RASUL KARYA MUHAMMAD B. ANGGORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI RELIGIUS NOVEL HAJI BACKPACKER KARYA AGUK IRAWAN MN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang

NILAI RELIGIUS NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak pernah terlepas dari realitas sosial (Pradopo, 2009:114).

NILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL SINTREN KARYA DIANING WIDYA YUDHISTIRA

Transkripsi:

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh : Tri Maryani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammaddiyah Purworejo Tri3683@gmail.com Abstrak: Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu mendeskripsikan unsur intrinsik dan ekstrinsik untuk mengungkap latar belakang terciptanya karya sastra yang di dalamnya juga mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik (tema, alur, tokoh dan penokohan serta latar) dan ekstrinsik (fakta kemanusiaan, subjek kolektif, pandangan dunia pengarang) novel novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi; (2) skenario pembelajaran novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi di kelas XI SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini, adalah (1) unsur intrinsik, yakni tema: perjuangan Alif dalam mencari tempat berkarya, pasangan hidup, dan makna hidup; tokoh dan penokohan, yakni: tokoh utama: Alif Fikri, tokoh tambahan: Ibu Odah, Randai, Pasus, Mas Aji, Mas Malaka, Dinara, Mas Garuda, Uda Ramon, Sutan Rangkayo Basa, Ibu Utami, Amak, dan Ustad Fariz; alur: maju; latar: latar tempat: Bandung, Jakarta, Washington DC, dan New York; latar waktu: pagi, siang, sore, malam hari, tengah malam, musim semi, tahun 1998 serta tahun 2001; fakta kemanusiaan membahas situasi sejarah tentang krisis ekonomi global di Indonesia tahun 1998, subjek kolektif membahas perbedaan kelas sosial antara masyarakat biasa (wartawan) dengan pengusaha dan pejabat dari segi gaya hidup, kendaraan, dan tempat tinggal, dalam pandangan dunia pengarang, Ahmad Fuadi ingin menyampaikan bahwa jika ingin meraih impian harus kerja keras dan konsisten, selain itu dia juga berpesan agar menjadi manusia yang bermanfaat untuk banyak orang,(2) Skenario pembelajaran novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi dilakukan dengan menggunakan model kooperatif Group Investigation. Metode yang digunakan, adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas. Langkahlangkah pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Kata kunci: strukturalisme genetik, pandangan dunia pengarang, skenario pembelajaran PENDAHULUAN Sastra tidak hanya menyuguhkan ilmu penegetahuan dalam bentuk jadi. Sastra berkaitan dengan semua aspek manusia dan alam dengan keseluruhannya. Setiap karya sastra selalu menghadirkan sesuatu dan kerap menyajikan banyak hal yang apabila dihayati benar-benar akan semakin menambah pengetahuan orang yang menghayatinya. Pengetahuan dalam hal ini, mengandung suatu pengertian yang luas. Dengan berbagai cara, kita dapat menguraikan dan menyerap pengetahuan semacam itu dalam karya sastra.

Sebagai contoh, banyak fakta yang diungkapkan dalam karya sastra, tetapi masih banyak fakta yang harus kita gali dari sumber-sumber lain untuk memahami situasi dan problematika khusus yang dihadirkan dalam suatu karya sastra. Apabila kita dapat merangsang siswa-siswa untuk memahami fakta-fakta dalam karya sastra, lama-kelamaan siswa itu akan sampai pada realitas bahwa faktafakta itu sendiri tidak lebih penting dibanding dengan keterkaitannya satu sama lain sehingga dapat saling menopang dan memperjelas apa yang ingin disampaikan lewat karya sastra itu. Namun, yang lebih penting dari semuanya itu adalah kenyataan yang akhirnya disadari oleh para siswa bahwa fakta-fakta yang perlu dipahami bukan hanya sekadar fakta-fakta tentang benda, tetapi faktafakta tentang kehidupan (Rahmanto, 1988: 17). Salah satu bentuk karya satra adalah novel. Novel merupakan bentuk karya sastra yang mampu memberikan manfaat besar bagi perkembangan kemanusiaan dan kehidupan manusia. Para novelis menampilkan pengajarannya melalui berbagai tema dan amanat dalam novelnya, misalnya tema kemanusiaan, sosial, cinta kasih, ketuhan, dan sebagainya. Dalam pembentukannya novel tidak dapat lepas dari struktur pembangunnya. Namun, dalam strukturalisme genetik Goldmann menyatakan bahwa struktur itu bukanlah sesuatu yang statis, melainkan merupakan produk dari proses sejarah yang terus berlangsung, proses strukturasi dan destrukturasi yang hidup dan dihayati oleh masyrakat karya sastra yang bersangkutan. Goldman percaya pada adanya homologi antara struktur karya sastra dengan struktur masyarakat sebab keduanya merupakan produk dalam aktivitas strukturasi yang sama (dalam Faruk, 2014: 56). Menurut Endraswara (2013: 56), strukturalisme genetik merupakan penelitian yang terfokus pada latar belakang terciptanya karya sastra dengan memandang karya sastra dari dua sudut yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Dalam menciptakan karya sastra (novel), pengarang dipengaruhi oleh latar belakang

masyarakat pada zaman karya sastra tersebut diciptakan dan karya sastra merupakan potret masyarakat pada zamannya. Berdasarkan silabus SMA kelas XI dicantumkan mengenai kompetensi dasar pembelajaran sastra yaitu 7.2 menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan strukturalisme genetik novel Rantau I Muara karya Ahmad Fuadi dan skenario pembelajarannya di Kelas XI SMA. Kajian terdahulu yang dijadikan acuan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan Agung Wijayanto dan Desi Lestariningtias. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer, yakni novel Rantau 1 Muara. Objek penelitian ini adalah analisis strukturalisme genetik novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi dan skenario pembelajarannya di kelas XI SMA. Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan kertas pencatat data. Penelitian ini difokuskan pada analisis strukturalisme genetik pada novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi yang meliputi struktur karya sastra, fakta kemanusiaan, subjek kolektif, pandangan dunia, dan skenario pembelajarannya di kelas XI SMA. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tekni pustaka dan teknik catat (Sugiyono, 2013: 308) yaitu dengan membaca seluruh teks novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi. Intrumen penelitian yang dipakai adalah kertas pencatat data, stabilo, dan bolpoint. Teknik analisis data dilakukan dengan metode analisis isi (Ratna, 2008:48) yakni penulis membahas tentang isi komunikasi dalam penelitian ini berupa teks dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi. Dalam penyajian hasil analisis menggunakan teknik informal.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis strukturalisme genetik dalam novel Rantau 1 Muara, meliputi: a. unsur intrinsik, meliputi (a) tema novel Rantau 1 Muara adalah tentang konsistensi untuk terus berusaha melakukan pencarian tempat berkarya, pencarian belahan jiwa, serta pencarian makna hidup; (b) alur dalam novel Rantau 1 Muara adalah alur progresif atau alur maju karena peristiwaperistiwa yang ada dalam novel bergerak secara kronologis dari tahap awal, tengah, sampai akhir cerita; (c) tokohnya terbagi menjadi dua, yaitu tokoh utama dalam novel ini adalah Alif yang digambarkan sebagai tokoh yang pandai, pekerja keras, dan saleh dan tokoh tambahan, yaitu Ibu Odah, Randai, Pasus, Mas Aji, Mas Malaka, Dinara, Mas Garuda, Uda Ramon, Sutan Rangkayo Basa, Ibu Utami, amak, dan Ustad Fariz. (d) latar yang digunakan dalam novel Rantau 1 Muara adalah latar tempat, yaitu di Bandung, Jakarta, Washington, dan New York, latar waktu yaitu pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari, tengah malam, musim semi, tahun 1998, dan tahun 2001, latar sosial yang terdapat dalam novel Rantau 1 Muara, yaitu latar sosial kebudayaan Jawa, Minang, islami, dan latar dunia pendidikan; b. unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel Rantau 1 Muara meliputi (1) fakta kemanusiaan, yakni gambaran tentang fakta masyarakat Indonesia pada tahun 1998 tertuang dalam rangkaian karya Ahmad Fuadi yang berjudul Rantau 1 Muara; (2) subjek kolektif dalam novel Rantau 1 Muara, yakni terlihat dari dua kelas sosial yang berbeda. Hal ini, dijelaskan melalui tokoh Pak Garda yang merupakan orang kelas atas dengan tokoh Alif dan Pasus yang hanya kalangan biasa. Perbedaan kelas sosial ini terlihat dari gaya hidup, kendaraan yang digunakan, dan juga bangunan tempat tinggal mereka; (3) pandangan dunia pengarang berisi tentang latar belakang sosial pengarang dan pandangan dunia pengarang sendiri. Latar belakang sosial budaya pengarang memberikan pengaruh terhadap karya sastra

yang diciptakan. Ahmad Fuadi melihat bahwa masyarakat sering bingung mencari kerja. Melaui pandangan dunia inilah, ia ingin menyampaikan kepada seluruh pembaca, bahwa menulis ternyata bisa menghasilkan materi, dan juga bisa bermanfaat bagi banyak orang. Hal ini sudah dibuktikan oleh Ahmad Fuadi sendiri. Namun, dalam hal ini tentu harus disertai dengan kerja keras, kesungguhan, serta niat yang baik. 2. Skenario pembelajaran novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi di kelas XI SMA dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran group investigation (Miftahul, 2013: 293). Pertemuan I (1) tahap pendahuluan, guru mengucapkan salam, mempresensi, mengkondisikan kelas, menyampaikan KD, dan memberikan motivasi tentang pelajaran yang akan dibahas, (2) tahap inti, kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan inti (a) eksplorasi, pada tahap ini guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, yang terdiri dari 5-6 orang dan menjelaskan tentang materi pelajaran, tugas dan cara mengerjakannya, kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencari materi sesuai KD, dan mendiskusikan hasil materi yang didapat dengan kelompok, (b) elaborasi, guru memberikan materi mengenai analisis strukturalisme genetik dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya bagian yang tidak dimengerti, serta guru menyediakan novel Rantau 1 Muara dan meminta siswa untuk membacanya, (c) konfirmasi, guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah untu membaca, menganalisis unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik pada novel Rantau 1 Muara. (3) penutup, guru menyimpulkan kembali pembelajaran yang dipelajari kemudian mengucapkan salam penutup. Pertemuan II, (1) pendahuluan, guru memberikan salam, mengkondisikan kelas, dan mengajukan pertanyaan terkait materi yang sudah disampaikan. (2) kegiatan inti, terdiri dari: (a) eksplorasi, guru menanyakan tugas pertemuan sebelumnya, siswa kemabali ke kelompok yang sudah dibentuk, (b) elaborasi, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok, guru dan kelompok lain memberikan pertanyaan pada setiap kelompok, (c) konfirmasi, guru

memberikan tanggapan terhadap analisis siswa dalam kelompok dan memberikan penghargaan berbentuk pujian dan nilai, (3) Penutup, guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari, kemudian guru mengadakan evaluasi, dan mengakhiri proses pembelajaran dengan salam penutup. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan sebelumnya, maka simpulan penelitian ini adalah (1) unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Rantau 1 Muara meliputi tema, alur, tokoh dan penokohan, serta latar, unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel Rantau 1 Muara meliputi fakta kemanusiaan, subjek kolektif, dan pandangan dunia pengarang, (2) skenario pembelajarannya menggunakan metode group investigation. (1) pendahuluan, guru memberikan salam, mengkondisikan kelas, dan mengajukan pertanyaan terkait materi yang sudah disampaikan. (2) kegiatan inti, terdiri dari: (a) eksplorasi, guru menanyakan tugas pertemuan sebelumnya, siswa kemabali ke kelompok yang sudah dibentuk, (b) elaborasi, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok, guru dan kelompok lain memberikan pertanyaan pada setiap kelompok, (c) konfirmasi, guru memberikan tanggapan terhadap analisis siswa dalam kelompok dan memberikan penghargaan berbentuk pujian dan nilai, (3) Penutup, guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari, kemudian guru mengadakan evaluasi, dan mengakhiri proses pembelajaran dengan salam penutup. Berdasarkan simpulan di atas, maka saran penulis Bagi Guru Bahasa Indonesia diharapkan novel Rantau 1 Muara dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran sastra karena novel ini berisi tentang proses pencarian jati diri, impian, tempat berkarya dan cinta. Hal ini sangat cocok untuk anak SMA yang sebentar lagi akan mulai menentukan impiannya. Bagi Siswa hendaknya lebih kreatif dalam mengapresiasikan dan menganalisis novel. Siswa juga harus belajar mencintai sastra dengan banyak membaca buku tentang sastra (novel). Bagi

peneliti lain diharapkan teori strukturalisme genetik ini hendaknya dapat digunakan untuk mengkaji karya sastra lainnya. DAFTAR PUSTAKA Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra.Yogyakarta: CAPS. Faruk. 2014. Pengantar Sosiologi Sastra.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offest. Kutha, R. Nyoman. 2008. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: IKAPI. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.