POINTERS SAMBUTAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA PERTEMUAN DAN SOSIALISASI RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA Bandung, 12 Januari 2012 1
1. Isu-isu strategis di bidang kepegawaian yang sering muncul pada akhir-akhir ini, antara lain: 1) Manajemen kepegawaian yang diterapkan belum mencerminkan prinsip keadilan, keterbukaan, kesejahteraan, serta integritas dan kompetensi, baik pada tahap pengadaan dan seleksi, promosi dan mutasi, penilaian kinerja, pola karir, pengendalian jumlah dan distribusi pegawai, hingga penetapan pensiun. Bahkan dalam beberapa hal manajemen kepegawaian ini sarat dengan praktek KKN; 2) Secara politik, aparatur negara masih mudah diintervensi oleh kepentingankepentingan politik yang bersifat sesaat dan jangka pendek; dan 2
3) Penegakan disiplin dan kode etik yang rendah. 2. Masalah-masalah yang sering ditemui dalam praktek manajemen kepegawaian : 1) Peran PNS merupakan unsur perekat dan pemersatu bangsa dan NKRI. Dengan demikian tidak perlu lagi penyebutan Istilah PNS Pusat dan PNS Daerah agar tidak terjadi persepsi adanya dua status dalam kedudukan PNS. 2) Adanya berbagai Peraturan Perundangundangan yang dapat menimbulkan ketidaksinkronan dan menyulitkan pembinaan PNS secara nasional. 3) Sentralisasi dan desentralisasi sistem kepegawaian, serta perencanaan dan formasi PNS yang tidak sesuai dengan 3
kebutuhan riil organisasi dan tidak berdasarkan analisis kebutuhan. 4) Dalam seleksi CPNS masih terjadi pelanggaran terhadap prinsip pengadaan yang obyektif, adil, tidak diskriminatif, transparan, dan bebas KKN, hanya dengan alasan untuk mengakomodir putra daerah. Di samping itu penerapan sistem rekrutmen dan seleksi CPNS masih terdapat berbagai kelemahan sehingga membuka peluang terjadinya praktek KKN. 5) Pengangkatan dalam Jabatan seringkali terjadi kecenderungan pengangkatan PNS dalam jabatan tidak obyektif, karena didasarkan faktor kepentingan bukan faktor kemampuan dan kompetensi. 6) Belanja pegawai yang bersifat blocgrant menyulitkan dalam melakukan perpindahan PNS dan dapat menghambat 4
dalam pembinaan PNS secara terintegrasi dalam skala nasional (unified system). 7) Belum adanya pengaturan tentang sanksi bagi pejabat pembina kepegawaian yang melakukan pelanggaran dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan 3. Pemerintah sependapat dengan judul RUU tentang Aparatur Sipil Negara, dengan harapan bahwa hal ini juga akan mendorong budaya kerja dan dapat membentuk cetak pikir baru bagi Aparatur Sipil Negara. 4. Terhadap konsep manajemen stratejik SDM yang terkandung dalam RUU ASN menghendaki perubahan dari konsep administrasi kepegawaian menjadi konsep 5
manajemen sumber daya manusia yang dapat mengembangkan potensi human capital. 5. Makna yang terkandung dalam RUU ASN ini juga sungguh luar biasa karena ini adalah RUU yang saya pandang sangat reformis dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat. RUU tersebut diharapkan dapat mewujudkan paradigma baru dalam pemberian pelayanan publik yang lebih baik, sebuah pelayanan yang sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat. 6. Beberapa hal yang sangat krusial dan memerlukan perubahan dalam sistem manajemen SDM dalam RUU ASN adalah: 1) Pengisian dan pengangkatan dalam jabatan Jabatan eksekutif senior (eselon I 6
dan II) pengisiannya dilakukan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang dilaksanakan secara kompetitif, terbuka dan bersifat nasional. 2) Pengadaan Calon Pegawai ASN dilakukan hanya untuk mengisi lowongan jabatan berdasarkan perbandingan obyektif kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan dengan kompentensi yang dimiliki calon. 3) A-politisasi Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam RUU ASN yang memuat larangan bagi pegawai ASN menjadi pengurus dan menjadi anggota parpol dan prinsip merit dalam penerimaan, penetapan, pengangkatan, dan promosi pegawai ASN. Hal tersebut akan mendukung pegawai ASN bersifat a-politis dan dapat mengurangi kooptasi politik atas birokrasi. 7
7. Beberapa perubahan substansi yang lain dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang dan Rancangan Undang-Undang Tentang Aparatur Sipil Negara secara rinci akan disampaikan oleh Wamen, Deputi SDM, Kepala LAN dan Kepala BKN untuk mendapatkan saran dan masukan dan bahan diskusi dalam pertemuan ini. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abubakar 8