BAB I PENDAHULUAN. (Riskesdas 2007 : 115). Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN.

BAB IV ANALISA Analisa Fungsi, aktivitas, pengguna dan ruang Analisa Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan tidak dapat diukur dengan uang ataupun harta kekayaan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. berpikir abstrak) serta kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari (Keliat

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia. Maka Islam menegaskan perlunya

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah merupakan gangguan musculoskeletal yang sering terjadi pada. yang dialami pekerja adalah sikap kerja yang tidak alamiah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. nosokomial diperkirakan 5% - 10% pasien yang dirawat di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas ibadah shalat wajib memiliki

BAB I PENDAHULUAN. infeksi bakteri Mycobacterium leprae (M.leprae). Penatalaksanaan kasus

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga, setiap individu, keluarga dan

IDENTIFIKASI PEMBOROSAN MENGGUNAKAN METODE VALUE STREAM MAPPING DAN SIX SIGMA DENGAN MENGIMPLEMENTASI KONSEP LEAN MANUFACTURING TUGAS AKHIR

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

BAB IV. A. Analisis tentang Ketentuan Aborsi dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB III METODE PERANCANGAN. menguraikan, menjabarkan, dan menjelaskan latar belakang dan tujuan bangunan

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

BAB I PENDAHULUAN. peluang sebesar-besarnya kepada setiap anak Indonesia, untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri 1 Kota Sukabumi merupakan salah satu sekolah unggulan

Bab 1. Pendahuluan. fitrah yang lebih mulia dan bagi umat muslim yang menjaga kesehatannya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit kanker. Penyakit kanker merupakan penyakit yang menyerang sistem kerja

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kongenital. Diperkirakan ada kasus baru pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya pendidikan di negara itu. Pendidikan dalam pengertiannya yaitu:

PERANAN PONDOK PESANTREN DARUL QURRO DALAM MEMBANGUN KARAKTER SANTRI DI DESA KAWUNGANTEN LOR KECAMATAN KAWUNGANTEN KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. karena musibah yang diberikan oleh-nya hendaknya tidak mudah berputus asa,

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB I PENDAHULUAN. Angka penderita kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan anak yang lahir dalam keadaan fitrah atau suci :

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

AUDIT MATERNAL PERINATAL. dr. H. Armyn Oesman, SPOG(K)

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (World

BAB I PENDAHULUAN. memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu dalam hadist nabi ;

BAB I PENDAHULUAN. interaksinya dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) secara sukarela.

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. Program pelayanan kesehatan di negara berkembang masih berpusat pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

BAB I PENDAHULUAN. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan

BAB I PENDAHULUAN. Hasil studi Bank Dunia tahun 2001 menunjukkan bahwa masalah

BAB I PENDAHULUAN. WHO Department of Gender, Women and Health mengatakan dalam. jurnal Gender in lung cancer and smoking research bahwa kematian yang

BAB I PENDAHULUAN. Penglihatan adalah salah satu indera yang sangat penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis, yang sebagian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembinaan kepada anak didik lebih menekankan pada pembentukan

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tuberkulosis Paru (TB Paru) suatu penyakit kronis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang. mengakibatkan gangguan pada metabolisme. Hasil penelitian Sam (2007)

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB I PENDAHULUAN. (InfoDatin, 2014). Menurut International Diabetes Federation (IDF) tahun 2015,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia merupakan remaja berumur tahun dan sekitar 900

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB III METODE PERANCANGAN

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Rumah Sakit Jiwa Dengan Pendekatan Konsep Hijab di Karanganyar.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN FIQIH MATERI POKOK KETENTUAN QURBAN DENGAN MENGGUNAKAN CARD SORT

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB IV ANALISIS. keterangan ahli sebagai alat bukti yang sah. Malah tempatnya diletakkan pada. yang penting, artinya dalam pemeriksaan perkara pidana.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia

PERBEDAAN MANIFESTASI KLINIS DAN LABORATORIS ANTARA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN IgM+IgG+ DAN PASIEN DBD DENGAN IgM-IgG+ SKRIPSI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Al-Samii' dan Al-Bashiir

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dimungkinkan melalui pendidikan (Willis, 2013:127).

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. paru paru, hati, usus dan payudara (Ferlay et al, 2010). Hampir 70% dari angka

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sedang dihadapi saat ini dalam pembangunan kesehatan adalah beban ganda penyakit, yaitu di satu pihak masih adanya penyakit infeksi yang harus ditangani, dilain pihak semakin meningkatnya penyakit tidak menular. Angka kematian penyakit tidak menular meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 59,5% pada tahun 2007 (Riskesdas 2007 : 115). Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang mempunyai kecenderungan meningkat setiap tahunnya, sehingga beban yang harus ditanggung akibat penyakit tersebut juga semakin tinggi. Menurut laporan WHO tahun 2010 menunjukkan kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskuler. (www.depkes.go.id, diakses tanggal 19/11/2012). Sedangkan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2007 : 115), kanker menempati urutan ke 6 penyebab kematian terbesar di Indonesia. Apalagi jika kita melihat fakta bahwa penanganan penyakit kanker di Indonesia belum dapat dilaksanakan secara optimal, sebab hampir 70% kasus baru ditemukan dalam keadaan stadium yang sudah lanjut. Hal ini terjadi karena penanganan penyakit tidak menular belum sepenuhnya mendapat prioritas dari pemerintah dan berbagai pihak (www.dinkesjatim.go.id, diakses tanggal 19/11/2012). Page 1

2 Dengan melihat fakta itu, maka pembangunan sarana kesehatan seperti Rumah Sakit khusus kanker yang memadai menjadi sebuah solusi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan semakin mempermudah masyarakat untuk mengetahui dan mendeteksi penyakitnya secara dini. Dengan akses fasilitas yang mudah, dan akses deteksi penyakit yang mudah, maka mudah pula menemukan solusi dan obat yang tepat dari penyakitnya. Dengan begitu, maka kesehatanpun akan diperoleh, sebagaimana hadist Nabi Saw berikut: 7 ل ك ل د اء د و اء ف إ ذ ا أ ص يب د و اء الد اء ب ر أ ب ذ ن ا لل ع ز و ج ل )صحيح مسلم - )ج / ص )12 Tiap-tiap penyakit itu ada obatnya, apabila obat itu telah tepat pada penyakit itu maka dengan izin Allah azza wajalla sembuh penyakitnya. (HR. Muslim). Menyikapi hal ini, maka berbagai jenis pengobatan telah ditawarkan. Ada pengobatan konvensional dan adapula pengobatan alternatif. Menurut syahruddin (dalam www.yayasankankerindonesia.org, diakses tanggal 19/11/2012) Pengobatan konvensional adalah pengobatan standar untuk kanker terdiri dari bedah, kemoterapi, radioterapi, targeted therapy dan sebagian juga menggunakan imunoterapi. Pilihan pengobatan itu tergantung pada jenis sel, stadium penyakit dan keadaan umum penderita pada saat diagnosis ditegakkan. Pengobatan yang diberikan diluar dari standar disebut sebagai pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif tidak hanya marak di Indonesia. Lebih dari 50% Page 2

3 biaya pengobatan di negara maju seperti Amerika dan Eropa dihabiskan untuk pengobatan alternatif. Perbedaanya adalah mereka biasanya mengkombinasikan pengobatan standar dan alternatif dengan sepengetahuan dokter yang merawat. Tambahan pengobatan meski diharapkan meningkatkan hasil untuk penyembuhan, tentu juga memungkinkan adanya peningkatan risiko terjadi efek samping, sebagaimana banyak fakta yang ditemukan bahwa banyak sekali jenis pengobatan alternatif terbukti hanya sebagai pengobatan pendamping dan tidak bekerja sebagai pembunuh sel kanker, bahkan ada sebagian yang justru mengurangi efektifitas pengobatan konvensional. Karena itu, Kerjasama dan komunikasi dokter-pasien yang baik akan memberikan kebaikan untuk penderita dan pencegahan pengeluaran biaya yang tidak perlu karena harga untuk pengobatan alternatif itu juga mahal. Dengan adanya fasilitas Rumah Sakit Kanker yang mengakomodir pengobatan alternatif, diharapkan akan membantu terbangunnya kerjasama yang baik antara dokter dengan pasien serta memperoleh hasil yang memuaskan. Selain itu, dengan adanya fasilitas yang terpadu antara pengobatan alternatif dan konvensional ini menjadikan perancangan Rumah Sakit ini sebagai langkah awal dalam meneliti berbagai metode-metode dan jenis-jenis pengobatan baru yang lebih baik dan lebih ampuh dalam mengatasi berbagai jenis kanker. Kanker bukan hanya satu penyakit tapi banyak penyakit. Ada lebih dari 100 berbagai jenis kanker. Sebagian besar kanker diberi nama untuk organ atau jenis sel di mana mereka mulai. misalnya, kanker yang dimulai di usus besar Page 3

4 disebut kanker usus besar. kanker yang berawal di sel-sel basal kulit disebut karsinoma sel basal. Setiap jenis penyakit itu juga berbeda karakteristik, dan metode pengobatannya. Dari fakta itulah kemudian keberadaan Pusat penelitian kanker menjadi sebuah fungsi utama disamping sebagai pelayanan kesehatan. Itulah yang menjadi alasan utama Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Kanker terpadu ini dirancang. Di sisi lain, Ilmuwan kesehatan baik muslim maupun non-muslim telah menyadari bahwa faktor psikologis memiliki peran terhadap kondisi fisik dan proses terjadinya penyakit. Jika dilihat dari kontinum yang merefleksikan faktor psikologis dalam penyakit, gangguan yang terjadi sangat bervariasi. Terdapat gangguan yang murni bersifat psikologis, terdapat juga gangguan yang seolaholah tidak terlihat memiliki hubungan psikologis. Berbagai penelitian empiris tentang gangguan psikomatik memang menunjukkan bahwa emosi negatif (depresi, kemarahan, permusuhan dan kecemasan) berhubungan dengan angka terjadinya beberapa jenis penyakit. Walaupun demikian, hubungan yang terjadi terlihat sangat kompleks dan tidak sesederhana itu (hasan, 2008 : 73-74). Karena psikologis mempengaruhi kesehatan seseorang, menjadi penting juga untuk memperhatikan aspek psikologis pada perangcangan. Gagasan Arsitektur Perilaku mampu menjawab dan menyelesaikan problem psikologis sebagai contoh, dari aspek tata ruang. Dengan kata lain peran layanan kesehatan, psikologis dan islam mampu dipadukan. Dari sini terbentuklah suatu pemahaman yang menyeluruh hingga menjadikan perancangan senantiasa memperhatikan Page 4

5 ketiga aspek ini. Dan dari sini tema arsitektur perilaku penulis angkat menjadi karya tulis ini. Sebagaimana yang tertuang dalam peraturan daerah kota malang nomor 4 tahun 2011 tentang rencana tata ruang wilayah kota malang tahun 2010 2030, bahwasanya Sub Pusat Pelayanan Kota berada di Pasar Gadang dan sekitarnya. Dengan mengacu kepada perda tersebut, lokasi tapak Balai pengobatan kanker terpadu ditempatkan di Jl. Gadang Bumiayu, kelurahan Bumiayu, kecamatan kedung kandang, kota Malang. Jl. Gadang-bumi ayu memang telah direncanakan oleh pemerintah kota malang khusus untuk fasilitas pelayanan publik seperti rumah sakit. Alasan utama selain itu adalah, karena penderita kanker ada di berbagai tempat di indonesia, sedangkan rumah sakit dan pusat penelitian khusus kanker hanya ada di jakarta. Ini pulalah yang menjadikan keberadaan rumah sakit kanker di kota malang ini dibutuhkan keberadaannya. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana merancang Balai Pengobatan dan Penelitian Kanker Terpadu Bagaimana menerapkan tema arsitektur perilaku pada rancangan Balai Pengobatan dan Penelitian Kanker Terpadu Bagaimana mengintegrasikan prinsip islam pada rancangan Balai Pengobatan dan Penelitian Kanker Terpadu yang bertema arsitektur perilaku. 1.3. Tujuan merancang balai Rumah Sakit dan Pusat Penelitian kanker terpadu yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsi. Page 5

6 Mengaplikasikan tema arsitektur perilaku pada rancangan Balai Pengobatan dan Penelitian Kanker Terpadu Memadukan prinsip islam dalam rancangan Balai Pengobatan dan Penelitian Kanker Terpadu yang bertema arsitektur perilaku. 1.4. Manfaat 1.4.1. Pemerintah Membantu pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat Membantu melengkapi pusat penelitian kanker di kota malang Merancang pusat pelayanan kesehatan alternatif dan konvensional yang terjangkau bagi masyarakat umum 1.4.2. Masyarakat Mendapatkan kenyamanan kesehatan yang prima serta didukung oleh fasilitas yang lengkap. 1.4.3. Akademisi Sebagai masukan dalam merancang sarana kesehatan yang menggunakan metode yang berbeda dari sarana kesehatan konvensional. 1.4.4. Praktisi Menjadikan gagasan ini sebagai pertimbangan dalam mendesain 1.5. Ruang lingkup 1.5.1. Objek Ruang lingkup objek dalam skala propinsi, mengingat belum adanya balai pengobatan integratif di jawa timur. Fungsi yang diwadahi; Page 6

7 Primer : Pelayanan kesehatan alternatif dan konvensional serta Pusat Penelitian Pengobatan alternatif dan kanker. Sekunder : memberikan layanan informasi, pencegahan, pemeriksaan, deteksi dini, pengobatan dan follow up pengobatan penyakit kanker dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang lengkap. Penunjang : Sarana Ibadah, kafe, mini market, workshop, pemulasaraan jenazah, pelayanan gizi dan kebersihan. 1.5.2. Tema Menggunakan arsitektur perilaku yang mampu memberikan pengaruh kejiwaan yang baik Tema arsitektur perilaku yang membantu mempercepat proses penyembuhan fisik maupun psikis pasien. Menjadikan arsitektur perilaku yang mampu memotivasi pengguna untuk sehat Menjadikan tema arsitektur perilaku yang terintegrasi dengan agama sehingga pengguna semakin taat dalam beragama. Page 7