BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang dikembangkan dalam pengembangan sistem. keputusan jantung ini adalah sebagai berikut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB 3. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukan : Menentukan kebutuhan data yang digunakan, seperti data makanan, data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MET PEN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah langkah dan proses yang akan dilakukan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini. Pada dasarnya penelitian ini terpisah antara pengembangan MBROLA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibutuhkan desain penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam desain

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. collaborative filtering ini digambarkan pada gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut ini, pada gambar 3.1 adalah tahapan yang dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor INTEL Pentium Dual Core T4300

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1 BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan penelitian yang bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut tahapan penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk

Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan beberapa perangkat keras dan perangkat

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan yang menggambarkan susunan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. calon seleksi alih golongan (SAG) dengan menggunakan metode SMART (Simple

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2.

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: keputusan tingkat kesehatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperlancar proses penelitian, maka dibentuk desain penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain untuk penelitian disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini dijelaskan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Gambar desain penelitian adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah gambaran desain penelitian pengklasifikasian konsumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jantung mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi manusia karena

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 ini merupakan desain penelitian yang akan digunakan. Exponential Smoothing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian dibutuhkan desain penelitian agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan-tahapan dalam penelitian. Berikut di bawah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1 BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tools yang akan digunakan untuk merancang aplikasi generator denah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang sangat berharga dalam kehidupan manusia,

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukan : disleksia, teori metode Certainty Factor, algoritma Entropy, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menu makanan berbasis web pada konsumen restoran menggunakan metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Alat penelitian berupa komputer yang akan diimplementasikan prototipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dengan nilai angka kredit yang dimiliki oleh seorang peneliti. Angka

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukkan oleh penulis :

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang dikembangkan dalam pengembangan sistem keputusan jantung ini adalah sebagai berikut. Studi Literatur Data Pelatihan Data Data testing Menentukan Table atribut Proses Fuzzy Decision Tree Menentukan Table MF FDT Pembentuk nilai MF Menentukan nilai Mf Mencari nilai fuzzy entropy Mencari dan menentukan nilai information gain Tahapan testing Data sample Data testing Menentukan Grafik Array pembentuk grafik Tahap Kesimpulan Rule inferensi Simulasi program Menentukan kembali Tabel MF Keputusan Gambar 3.1 Desain Penelitian 32

33 Penjelasan gambar: 1. Tahap data penelitian a. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari dan memahami teoriteori yang digunakan, yaitu mencari gejala-gejala atau faktor-faktor yang menjadi gejala penyakit jantung, teori Fuzzy Decision Tree, algoritma FID3 dan perhitungan mencari Fuzzy Entrophy dan Information Gain. b. Pengumpulan data-data mengenai gejala yang diderita oleh pasien. Data yang digunakan diperoleh dari http://archive.ics.uci.edu 2. Tahap pemrosesan Fuzzy Decision Tree a. Menentukan nilai Fuzzy Membership Function. b. Setelah didapat nilai fuzzy decision tree maka langkah selanjutnya yaitu mencari dan menentukan nilai Fuzzy Entrophy yang nantinya akan dijadikan dalam pencarian nilai information gain c. Setelah menentukan nilai Fuzzy Entrophy maka dicarilah nilai Information Gain dari setiap atribut. Nilai information gain inilah yang akan digunakan untuk merepresentasikan masalah, pencarian nilai yang terbesar yang akan dijadikan sebagai node. Penjelasan algoritma terdapat pada sub bab 3.3 d. Setelah mendapatkan nilai information gain, maka pemrosesan dalam pengembangan sistem untuk keputusan jantung mulai bisa terlihat karena mulai membentuk suatu grafik keputusan

34 e. Algoritma FID3 dimodifikasi atau disesuaikan dengan kebutuhan pencarian resiko terhadap penderita penyakit jantung. Penjelasan algoritma terdapat pada sub bab 2.5 3. Tahap kesimpulan Pada tahap kesimpulan dapat dilihat dan diambil sebagai keputusan untuk data testing dari grafik yang telah didapat. 4. Tahap testing a. Sistem Pendukung Keputusan Penyakit Jantung merupakan nama perangkat lunak yang dikembangkan. b. Metode pendekatan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan terstruktur dengan model proses sekuensial linier. Pendekatan terstruktur lebih menekankan pada aliran data. Model sekuensial linier mengusulkan sebuah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial mulai dari system level dan terus maju ke analisis, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan (Pressman, 2001: 28). Gambar 3.2 Model Perangkat Lunak Model sekuensial linier memiliki beberapa aktivitas, yaitu sebagai berikut. a. Analisis Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan sistem (fungsional dan non fungsional), kebutuhan pengguna, kebutuhan informasi, dan

35 kebutuhan antarmuka eksternal. Untuk memodelkan sistem, pada tahap analisis ini digunakan Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), kamus data (data dictionary), dan spesifikasi proses (process specification). b. Desain Tahap desain berfungsi untuk mengtranslasikan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis, menjelaskan bagaimana perangkat lunak dapat berfungsi, dan menjelaskan bagaimana spesifikasi perangkat lunak diimplementasikan. Tahap desain meliputi perancangan data, perancangan arsitektur, perancangan antarmuka, dan perancangan prosedur. Tool yang digunakan adalah structure chart untuk memodelkan perancangan arsitektur dan dialog chart untuk memodelkan perancangan antarmuka. c. Coding Coding atau implementasi merupakan penerjemahan hasil desain ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Dalam penelitian ini digunakan PHP untuk bahasa pemrograman dan my SQL sebagai database dalam pembuatan sistemnya. 3.2 Representasi Masalah Untuk merepresentasikan masalah menentukan resiko terhadap penyakit jantung digunakan pencarian fungsi keanggotaan fuzzy, pencarian Fuzzy Entrophy dan pencarian Information Gain dan treshold dalam FDT.

36 3.2.1 Sampel data dengan representasi Fuzzy membership function Secara umum terdapat dua macam atribut: diskrit dan kontinu. Banyak algoritma memerlukan data dengan nilai diskrit. Hal ini tidak mudah untuk mengganti kontinu domain dengan yang diskrit. Ini membutuhkan beberapa partisi dan clustering. Hal ini juga sangat sulit untuk menentukan batas dari terus menerus atribut. Sebagai contoh, bagaimana kita mendefinisikan apakah sakit dada selalu penyakit jantung atau tidak? Dapatkah kita mengatakan bahwa normal sakit dada hanya dalam waktu 5 menit atau paling lama 15 menit? Bisakah kita mengatakan itu adalah saat tidak beraktifitas 2 menit, dan 30 menit ketika beraktifitas? Oleh karena itu, beberapa peneliti mengutip konsep Fuzzy dalam metode ID3, pengganti data sampel dengan ekspresi dan bentuk metode Fuzzy ID3. Berikut ini adalah contoh dari representasi Fuzzy untuk data sampel. (G.Liang, 2005) Sesuai dengan parameter yang sudah ditentukan dalam pendeteksian resiko penyakit jantung pada data yang didapat ada 9 parameter diantaranya yaitu chest pain, tresbps, chol, fbs, restecg, thalach, exang, slope, dan thal. Sedangkan parameter yang digunakan pada penelitian ini hanya diambil 6 parameter dikarenakan atribut yang lain telah mencakup dalam 1 parameter yaitu restecg, berikut penjelasan mengenai atribut tersebut. 1. Chest pain Chest pain yaitu jenis sakit dada. Jenis sakit dada ini peneliti menyimpulkan dinilai dalam hitungan menit dan memiliki 4 atribut antara lain.

37 a. Typ angina, jenis sakit dada yang lama dirasa kisaran 5 10 menit b. Atyp angina, jenis sakit dada yang lama dirasa kisaran 10 30 menit c. Asympt, jenis sakit dada yang lama dirasa kisaran 30 60 menit d. Non angina, jenis sakit dada yang lama dirasa kisaran lebih dari 60 menit 2. Tresbps Tresbps atau biasa dikenal tekanan darah tinggi (Hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri. Berikut klasifikasi berdasarkan tekanan darah tinggi (Hipertensi). Tabel 3.1 Klasifikasi Berdasarkan tresbps Batas tekanan Keterangan <130/85 Normal 130 139/85 89 Normal tinggi 140 159 /90 99 Stadium 1 (hipertensi ringan) 160 179/100 109 Stadium 2 (hipertensi sedang) 180 209/110 119 Stadium 3 (hipertensi berat) >210/210 Stadium 4 (hipertensi maligna) 3. Chol Chol biasa dikenal dengan cholesterol atau kolesterol, klasifikasi pada chol yaitu desirable apabila kadar kolesterol < 200, borderline 200 239, dan tinggi apabila kadar kolesterolnya >240. 4. Fasting Blood Sugar (FBS) Fasting Blood Sugar (FBS) atau kadar gula. Klasifikasi pada fbs terhadap keputusan jantung yaitu apabila kadar gula < 120 mg/dl maka F, dan

38 apabila kadar gula >120 mg/dl maka dinyatakan T terhadap kadar gula atau fbs tersebut. 5. Restecg Restecg yaitu Resting Electrocardiographic Results. Restecg ini kesimpulan dari hasil tes Elektrokardiografi (EKG). Elektrokardiografi (EKG) adalah pencatatan potensial bioelektrik yang dipancarkan jantung melalui elektroda-elektroda yang diletakkan pada posisi dipermukaan tubuh. Dalam pengklasifikasian terhadap restecg, peneliti menyimpulkan apabila pada data sample terdapat normal maka nilai tersebut <50 % dari hasil tes EKG, tetapi apabila dalam data terdapat Left Vent Hyper maka nilai tersebut >50% dari hasil tes EKG. 6. Thalach Thalach yaitu denyut jantung. Thalach ini diklasifkasikan berdasarkan denyut jantung dalam hitungan /menit. Maka didapat klasifikasi untuk thalach yaitu a. Bradikarbi : < 80 kali/menit b. Normal : 80 100 kali/menit c. Takikarbi : >100 kali/menit 3.2.2 Implementasi algoritma FID3 Seperti yang telah dijelaskan pada sub-bab 2.6, algoritma yang dipakai untuk pembangunan ADPJ ini menggunakan algoritma FID3. Implementasi algoritma FID3 pada ADPJ ini adalah sebagai berikut.

39 1. Membuat root node dari semua data training yang ada dengan member nilai derajat keanggotaan untuk semua record sama dengan 1. 2. Menghitung fuzzy entrophy dari training set yang ada. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai fuzzy entrophy. Nilai ini akan digunakan untuk menghitung nilai information gain dari masing-masing atribut. 3. Menghitung information gain dari atribut dalam kelas, sehingga dari hasil tersebut dipilih atibut dengan nilai information gain terbesar. Atribut yang nilainya terbesar selanjutnya digunakan untuk mengekspansi tree atau menjadi root-node, tapi pada sub-node selanjutnya atribut tersebut tidak dapat digunakan untuk mengekspansi tree. 4. Data training diekspansi berdasarkan atribut nilai information gain terbesar sehingga diperoleh hasil ekspansi tree. 3.3 Alat dan Bahan Penelitian 3.3.1 Alat Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan komputer dengan spesifikasi. Prosesor Intel Pentium Core 2 duo T5250 2,4GHz RAM 1Gb VGA 512 MB 32 Bit Layar dengan resolusi 1280 X 800 pixel, 32 bit color. Mouse

40 2. Sistem operasi Microsoft Windows XP atau Linux atau sistem operasi Microsoft Windows versi yang lebih tinggi dan mendukung aplikasi XAMPP 1.7.3. 3. Perangkat lunak untuk perancangan sistem informasi: XAMPP tools versi 1.7.3 (PhpMyAdmin, MySql, Apache). Text editor. (Macromedia Dreamweaver 8, Notepad ++, Geany) Web browser. 4. Perangkat keras penyimpan data berupa flashdisk, cd dan dvd. 3.3.2. Bahan Penelitian 1) Database pasien dan database gejala 2) Parameter dari penyakit jantung 3) Nilai Membership Function 4) Nilai Fuzzy entrophy dan nilai information gain