SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BANTUAN SISWA MISKIN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (Studi Kasus SDN 1 Sukabanjar)

dokumen-dokumen yang mirip
M. Ari Effendi 1, Oktafianto 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI MA MA ARIF 8 BANGUNREJO.

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 GISTING DENGAN METODE SAW (Simple Additive Weighting)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU SMK MA ARIF 01 KALIREJO LAM-TENG MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING. Anggia Sari

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT

Jasmir Prodi Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 2015 ISSN : Harold Situmorang

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WAIGHTING (FSAW) DALAM PENENTUAN PERANKINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN PRINGSEWU

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA PADA SMK IPT KARANGPANAS SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE

Rudi Hartoyo ( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (Study Kasus SD Negeri 3 Patoman )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW

SISTEM PENILAIAN DOSEN TELADAN MENGGUNAKAN METODE SAW ( SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank BPD Sulteng

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT PADA PD BPR BKK BOJA DENGAN METODE SAW. Riris Niken Pratiwi

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS RAMBUT MANUSIA DENGAN MENERAPKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA BERPRESTASI MENGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SD NEGERI 2 SINAR BANTEN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW DI SDN IV TUBUMURI

kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.

Metode Simple Additive Weighting Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa Murid Berprestasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN MOTOR BEBEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

BAB I PENDAHULUAN. Pengolahan data beasiswa di SMA Negeri 6 Pandeglang pada umumnya. masih menggunakan sistem yang masih manual, yaitu belum adanya

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADICTIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMKN 1 RAWAJITU TIMUR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA TELADAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS : DI SMP NEGERI 3 TASIKMALAYA)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA THERESIANA WELERI KENDAL MENGGUNAKAN METODE SAW

Penerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Multi-Attribute Decision Making

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS SMK BINA LATIH KARYA BANDAR LAMPUNG

Marlina STMIK Kharisma Makassar Abstrak

Daniel Oktodeli Sihombing Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI, Pontianak

Bayu Erlangga 1, Elisabet Y.A 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE FUZZY SAW UNTUK PENYELEKSIAN BEASISWA BIDIKMISI (STUDI KASUS : UNIVERSITAS POTENSI UTAMA)

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS PT.SURYA ENERGI INDOTAMA (SEI)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGANGKATAN CALON KEPALA SEKOLAH NEGERI BANDAR LAMPUNG DENGAN METODE SAW. Aron Naldo Ritonga1 dan Sri Lestari2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI USAHA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGTHING(SAW) Studi Kasus : TUPANG ENTERTAIMENT

Jl. RE. Martadinata No. 272A, Indihiang, Kota Tasikmalaya 1), 2),

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN CALON KEPALA PEKON PADA PEKON SUKOYOSO MENGGUNAKAN METODE SAW. Asiah 1, Rina Wati 2

PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-SAW. Fera Tri Wulandari 1*, Setiya Nugroho 1

PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMAN PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA PADA SMK BAHRUL MAGHFIROH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK TABLET PC MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA PERGURUAN TINNGI NEGERI SINAR MAS DENGAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS: SMK NEGERI 1 GALANG)

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 9-16

SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR

PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT. PATRA NUR ALASKA

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

Desi Reskika Sari ( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA BERPRESTASI MENGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMP NEGERI 1 PRINGSEWU ISTIANA SOLEHA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK MENGUNAKAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PEGAWAI PADA BMKG MARITIM SEMARANG.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Humaidi Hidayatullah( 2015), Hotma Sadariahta Sipayung (2014), dan Rizal

Multi-Attribute Decision Making

Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Fuzzy, SMA, SAW, dan Beasiswa

KORELASI NORMATIF PEMILIHAN JURUSAN DI SMK BERBASIS WEB

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 2 PEMALANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

9/22/2011. Bahan Kuliah : Topik Khusus

Abstract. Keywords: Scholarship, Fuzzy MADM, SAW, Criteria.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PINJAMAN TERHADAP NASABAH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS: PT. BPR LAKSANA GUNA PERCUT

ANALISIS PEMILIHAN CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

MODEL MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM PENENTUAN PENERIMA PINJAMAN

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Penentuan Remunerasi Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PANTI ASUHAN PENERIMA DANA DONATUR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING(SAW)

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT RUMAH DENGAN METODE FUZZY SAW MADM

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMBERIAN KREDIT

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BANTUAN SISWA MISKIN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (Studi Kasus SDN 1 Sukabanjar) Iin Aryani (14100280P) Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 19 Pringsewu Lampung Telp. (0729) 22240 website: www.stmikpringsewu.ac.id E-mail : iin.airy@yahoo.com ABSTRAK SDN 1 Sukabanjar merupakan sekolah dasar yang berada dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran. Seiring dengan banyaknya siswa kurang mampu dan siswa berprestasi, maka diadakan Bantuan Siswa Miskin (BSM) oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat. Pembagian bantuan siswa miskin dilakukan untuk membantu seseorang yang tidak mampu ataupun berprestasi selama menempuh studinya. Untuk membantu penentuan dalam menetapkan seseorang yang layak menerima bantuan tersebut maka dbutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan. Dalam proses pembangunan sistem pendukung keputusan untuk menentukan penerima bantuan siswa miskin SDN 1 Sukabanjar menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud yaitu seseorang yang berhak menerima bantuan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Penelitian ini dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses penarikan kesimpulan yang optimal, yaitu siswa terbaik yang memenuhi kriteria penentuan. Berdasarkan dari hasil pengujian, sistem yang dibangun dapat membantu kerja tim penyeleksi bantuan siswa miskin dalam melakukan proses seleksi, selain dapat mempercepat proses penyeleksian sistem yang dibangun juga dapat mengurangi kesalahan dalam menentukan penerima bantuan dalam arti lain lebih tepat sasaran. Kata Kunci : SDN 1 Sukabanjar, Bantuan Siswa Miskin (BSM), Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Simple Additive Weighting (SAW). 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer yang sejak dini hingga dewasa hendaknya dirasakan oleh seluruh masyarakat. Hal ini sesuai dengan amanat UUD Negara kita, anjuran agama, dan menjadi penentu kemajuan suatu bangsa [1]. Pendidikan sangatlah penting mengingat Program Pemerintah yang mewajibkan pendidikan 9 tahun (minimal), namun bertolak belakang dengan keinginan tersebut banyak masyarakat kalangan menengah kebawah yang tidak mampu untuk membiayai pendidikan putra-putri mereka walau sampai 9 tahun saja. Pendidikan juga merupakan tombak bagi bangsa untuk meningkatkan kualitas bangsa dan Negara dalam berbagai bidang, karena pendidikan akan membangun generasi penerus yang sangat berkualitas, pendidikan yang berkualitas menjamin generasi bangsa berkualitas pula. Berdasarkan peraturan Pemerintah No.32 tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintahan No.19 tahun 2005 tentang Standar Nosional Pendidikan, pada Pasal 67 yang ayat (1a) yang berisi Ujian Nasional untuk satuan pendidikan jalur formal pendidikan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan untuk SD/MI/SDLB [4]. Pemberian beasiswa merupakan program Perguruan Tinggi yang dilakukan untuk memberi penghargaan terhadap mahasiswa yang dianggap mampu mengikuti peraturan dengan tepat. Program beasiswa juga terdapat didalam sekolah menengah juga dasar. Namun kali ini terdapat perbedaan antara beasiswa yang biasanya dilakukan, beasiswa tersebut biasanya hanya diberikan kepada mahasiswa/ siswa yang pandai, namun itu kurang tepat. Selain siswa yang pandai, banyak pula siswa yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah yang tidak dapat menyekolahkan putra-putrinya, untuk itu Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) diadakan. Bantuan Siswa Miskin (BSM) merupakan program pemerintah yang diselenggarakan 4-5 kali dalam satu tahunnya, dan dalam penerapannya harus benar-benar tepat sasaran. Sesuai dengan peraturan Pemerintah dan UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Gedongtataan, maka diperlukan beberapa kriteria untuk menentukan siapa yang berhak menerima Bantuan tersebut. Kriteria dalam studi ini adalah siswa tersebut benar-benar siswa aktif di SD

Negeri 1 Sukabanjar, penghasilan orangtua, keterangan dari kepala desa, dan kartu perlindungan sosial dan lain-lain. Oleh sebab itu diperlukan sebuah Sistem Penunjang Keputusan untuk menentukan siapa yang benar-benar berhak menerima bantuan tersebut untuk menghindarkan kesalahan dalam proses penentuan untuk tidak disalahgunakan bagi yang mendapatkannya. Metode yang digunakan dalam sistem ini yaitu Metode Simple Additive Weigthing. Metode Simple Additive Weigthing sering dikenal istilah metode penjumlahan terbobot, konsep dasar Metode Simple Additive Weigthing adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode Simple Additive Weigthing membutuhkan proses normaliasai matriks keputusan (X) ke satu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode ini dipiliih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksudkan yaitu yang berhak menerima bantuan/ beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pemilihan judul, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana menentukan kriteria dan alternatif siswa-siswi yang akan menerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) berdasarkan bobot dan kriteria yang sudah ditentukan? 2) Bagaimana merancang Sistem Penunjang Keputusan untuk penerimaan bantuan dengan menggunakan Metode Simple Additive Weigthing? 3) Bagaimana menerapkan metode Simple Additive Weigthing dalam menentukan siswa-siswi penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM)? 4) Bagaimana proses penerimaan Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang dilakukan dari metode Simple Additive Weigthing (SAW)? 1.3. Batasan Masalah Agar pemahasan tidak menyimpang dari tujuan maka diberikan batasan masalah sebagai berikut : 1) Pengambilan data untuk penelitian ini diperoleh dari SD Negeri 1 Sukabanjar, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran. 2) Metode pengambilan data diperoleh dengan menggunakan formulir bantuan, Kartu Perlindungan Siswa (KPS), raport siswa, dan surat keterangan lainnya. 3) Bantuan yang diolah yaitu Bantan Siswa Miskin (BSM). 4) Aplikasi pemrograman yang digunakan adalah Macromedia Dreamweaver MX 2004 dan menggunakan Database MySQL. 5) Metode yang akan digunakan dalam sistem ini adalah metode Simple Additive Weigthing (SAW). 1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yang membangun Sistem Pengambilan Keputusan untuk menentukan penerima Bantuan Siswa Miskin di SD Negeri 1 Sukabanjar dengan menggunakan metode Simple Additive Weigthing (SAW) adalah : 1) Untuk menentukan kriteria dan alternatif hasil yang lebih akurat terhadap siapa yang akan menerima Bantuan Siswa Miskin (BSM). 2) Merancang Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk menentukan penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) menggunakan metode Simple Additive Weigthing (SAW). 3) Memahami secara lebih dalam untuk menerapkan metode Simple Additive Weigthing (SAW) dalam menentukan penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM). 1.5. Manfaat Peelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1) Manfaat bagi pihak Akademik a. Dapat mengetahui kemampuan Mahasiswa. b. Dapat menjalin relasi kerja dengan pihak yang diteliti. c. Dapat menjadi lebih berkembang karena Mahasiswa didikannya telah berhasil dalam proses pembuatan sebuah Sistem. 2) Manfaat bagi lembaga yang diteliti a. Dapat membantu kerja tim penyeleksi Bantuan Siswa Miskin (BSM). b. Dapat mempercepat proses penyeleksian. c. Mengurangi resiko kesalahan dalam menentukan penerima Bantun Siswa Miskin (BSM). 3) Manfaat bagi masyarakat a. Meerasa lebih tenang, karena tidak akan terjadi kesalahan dalam proses seleksi penerimaan Bantuan Siswa Miskin (BSM). b. Masyarakat akan lebih percaya kepada pihak instansi (SD Negeri 1 Sukabanjar). c. Tidak ragu untuk berkomunikasi dengan peneliti maupun puhak yang diteliti. 4) Manfaat bagi peneliti a. Sebagai syarat untuk menuntaskan/ menyelesaikan Matakuliah dalam Program Pendidikan S1 Sistem Informasi. b. Jurnal ini sebagai salah satu syarat untuk mengajukan sebuah skripsi yang merupakan syarat wajibb dalam kelulusan program S1. c. Mengimplementasikan hasil belajar selama ini dan mengetahui seberapa jauh kemampuan yang dimiliki oleh peneliti.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Sistem Informasi Sistem Informasi merupakan sekumpulan elemen-elemen tau komponen yakni manusia, komputer, teknologi dan prosedur kerja, ada sesuatu yang di proses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan [9]. Aktifitas pada sistem informasi : 1) Input adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun luar organisasi untuk diproses dalam suatu sistem informasi. 2) Proses adalah konversi/ pemindahan manipulasi dan analisis input data mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia. 3) Output adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi yang menggunakan output tersebut. 4) Informasi membutuhkan umpan balik (feedback) yakni output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang berkepentingan untuk membantu mengevaluasi atau memperbaiki output. 2.2 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem Pedukung Keputusan (SPK) adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah tidak tersruktur. Sistem pendukung keputusan memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapasitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan [2]. Menurut Alter (dikutip oleh [3]), Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyeridakan indormasi, pemodelan, dan manipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengmbilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. Menurut Turban (dikutip [3]), tujuan dari DSS adalah : 1) Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstruktur. 2) Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer. 3) Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih dari pada perbaikan efisiensinya. 4) Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah. 5) Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan kemungkinan para anggotanya untuk berada diberbagai lokasi yang berbedabeda. Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa ditingkatkan produktivitas juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi yang menentukan cara terbaik untu menjalankan sebuag bisnis. 6) Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat.sebagai contoh, semakin banyak data yang diakses, makin banyak juga alternatif yang bisa dievaluasi. Analisis resiko bisa dilakukan dengan cepat dan pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka beradadilokasi yang jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan biaya yang lebih rendah. Keahlian bahkan dapat diambil langsung dari sebuah sistem komputer melalui metode kecerdasan tiruan. Dengan komputer, para pengambil keputusan bisa melakukan simulasi yang kompleks, memeriksa banyak skenario yang memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis. Semua kapasitas tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik. 7) Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambil keputusan menjadi sulit. Persaingan didasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan cepat mengubah mode operasi, merekayasa ulang proses dan struktur, memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan yang baik secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang. 8) Megatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpangan. Otak manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproses dan meyimpan informasi. Orangorang kadang sulit mengingat dan menggunakan sebuah informasi dengan cara yang bebas dari kesalahan. 2.3 Definisi Bantuan Siswa Miskin (BSM) Program BSM adalah program Nasional yang bertujuan untu menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah dengan membantu siswa miskin memperoleh akses layanan pendidikan yang layak, mencegah putus sekolah, menarik siswa miskin untuk kembali bersekolah, membantu siswa memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran, mendukung program wajib belajar pendidikan dasar sembilan Tahun (bahkan hingga tingkat menengah atas), serta membantu kelancaran program sekolah [5].

Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerimanya. Beasiswa ini sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian penghasilan adalah tambahan ekonomis dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh dari sumber Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak (WP), karena beasiswa bisa diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya, berarti beasiswa merupakan penghasilan [6]. Sasaran Program BSM di Madrasah adalah siswa di MI, MTs, dan MA Negeri dan swasta yang berasal dari keluarga kurang mampu/ miskin. Kepada setiap siswa yang menerima KPS dan siswa yang berhak sesuai kriteria yang telah ditetapkan sebagai penerima dana Program BSM [7]. 2.4 Tahapan Pengambilan Keputusan Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah dalam penelitian ini menggunakan metode SAW, yaitu : 1) Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan; 2) Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria; 3) Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria, kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disebutkan dengan jenis atribut sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R; 4) Pemberian bobot pada masing-masing kriteria; 5) Hasil akhir diperoleh dari proses perangkaian yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektorbobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif [13]. 2.2 Simple Additive Weigthing (SAW) Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut [10]. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang diperbandingkan dengan semua rating yang ada [11]. r ij = X ij Max Jika j adala atribut keuntungan (benefit ) X i ij Min X i ij X ij Jika j adala atribut biaya cost Dimana r ij adalah rating kinerja normalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj:i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebgai : V i = n j =1 W j W ij Keterangan : Vi = Nilai prefensi Wj = bobot rangking Rij = rating kinerja ternormalisasi Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikanbahwa alternatif Ai lebih terpilih [11]. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini pada metode SAW adalah : 1) Mendefnisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. 2) Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan, kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan yaitu Ci dan kemungkinan alternatif-alternatif pada tingkatan yang paling bawah. 3) Menentukan rating kecocokan setiap alternatifalternatif pada setiap kriteria. 4) Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. 5) Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. [11] 3. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah kerangka teoritis yang dipergunakan untuk menganalisa, mengerjakan atau mengatasi masalah yang dihadapi. Sedangkan kerangka teoritis atau kerangka ilmiah adalah metode-metode ilmiah yang akan diterapkan dalam pelaksanaan tugas [12]. 3.1 Obyek Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan secara apa adanya atau fakta yang terdapat pada obyek penelitian. 3.2 Jenis Data 1) Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh penulis secara langsung (dari tangan pertama), melalui kuisioner, kelompok fokus, dan panel, ataupun data hasil wawancara penulis dengan responden/ nara sumber. 2) Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh penulis dari sumber yang sudah ada, seperti catatan atau dokumentasi perusahaan berupa kriteria penilaian gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, dan lain sebagainya [12].

3.3 Pengumpulan Data Dalam penelitian teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. 1) Metode Angket Pada tahap ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan cara menggunakan angket/ quisioner yang ditujukan pada responden yang berkompeten dan berhubungan dengan masalah penerimaan bantuan siswa miskin, yaitu siswa dan keadaan orang tuanya. 2) Metode Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti dengan menganalisis sistem yang tengah berjalan memberikan pendapat atau solusi yang bermanfaat. 3) Metode Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan kegatan berbicara langsung dengan pihak sekolah di tempat penelitian, untuk bahan perancangan dan pembangunan Sistem Pendukung Keputusan dalam rangka pemberian bantuan kepada siswa miskin didalam sekolah tersebut. 4) Metode Kepustakaan Kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara referensi berupa berkas/ data yang terdapat di sekolah tersebut, internet, jurnal penelitian dan lain sebagainya. 3.2 Model Pengembangan Metode pengembangan sistem yang akan diguakan oleh penulis adalah model sekuensial linier (clasic life cycle/ waterfall model) sering disebut model waterfall. Dalam metode tersebut, terdapat beberapa tahapan, antara lain : 1) Rekayasa dan Pemodelan Sistem Informasi Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan kebutuhan pada level sistem yaitu kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, orang dan basis data. Pengumpulan kebutuhan ini penting dilakukan karena sistem informasi (perangkat lunak) yang akan dibangun meruupakan bagian dari sistem komputer. 2) Analisis Kebbutuhan Sistem Informasi Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan untuk sistem informasi (perangkat lunak) yang berupa data input, proses yang terjadi dan output yang diharapkan dengan melakukan wawancara dan observasi. 3) Perancangan (Design) Pada tahap ini menterjemahkan analisa kebutuhan ke dalam bentuk rancangan sebelum penulisan program yang berupa rancangan antar muka (input dan output), perancangan file-file atau basis data dan merancang prosedur (algoritma). 4) Pengkodean (Coding) Hasil rancangan diatas diubah menjadi bentuk yang dimengerti oleh mesin dalam bentuk bahasa pemrograman. Jika rancangannya rinci maka penulisan program dapat dilakukan dengan cepat. 5) Pengujian (Testing) Sebelum sistem informasi (perangkat lunak) dapat digunakan, maka terlebih pengujian terlebih dahulu. Pengujian difokuskan pada logika internal, fungsi eksternal dan mencari semua kemungkinan kesalahan, dan memeriksa apakah sesuai dengan hasil yang diinginkan. 6) Perawatan (Maintenance) Pada tahap ini sistem informasi (PL) yang telah diuji (bebas dari kesalahan) diimplementasikan dilingkungan pelanggan jika ditemui kesalahan (error) maka dilakukan perbaikan atau adanya penambahan fungsi. Sehingga faktor pemeliharaan ini penting berpengaruh pada semua tahap yang dilakukan sebelumnya. 3.5 Analisis Data Jeni penelitian ini yaitu deskriptif, yaitu akan digambarkan secara nyata mengenai objek penelitian. Dalam objek penelitian terdapat beberapa atribut yang nantinya akan digunakan sebagai pertimbangan penerimaan bantuan siswa miskin pada Sekolah Dasar Negeri 1 Sukabanjar, antara lain : 1) Buku Induk (Daftar siswa) Dalam buku induk sekolah akan terlihat berapa banyak siswa yang terdaftar di SD N 1 Sukabanjar, sehingga peneliti dapat mengambbil data yang diperlukan mengenai data siswa. 2) Kartu Perlindungan Sosial (KPS) KPS adalah kartu perlindungan sosial yang diberikan oleh dinas sosial Kabupaten Pesawaran kepada keluarga yang bersangkutan. Kartu tersebut menjadi salah satu kunci untuk menentukan siapa yang berhak menerima BSM yang telah di programkan. 3) Raport Siswa Raport siswa merupakan tanda bukti bahwa siswa tersebut benar-benar siswa aktif di SD N 1 Sukabanjar. Selain sebagai tanda bukti, dalam raport akan diambil nilai yang telah diperoleh siswa sebagai pertimbangan sistem yang akan dibuat, jika nilai siswa memenuhi syarat maka siswa tersebut berhak mendapatkan BSM tersebut. 4) Angket yang telah diisi oleh siswa Dalam angket yang telah peneliti sebarkan ke seluruh siswa, maka peneliti akan menerima sebuah data mengenai biodata orang tua/ wali dari siswa yang bersangkutan, dan berapa banyak penghasilan dari masing-masing orang tua siswa, untuk diambil data penghasilan tersebut sebagai salah satu atribut yang akan

menentukan apakah siswa tersebut akan dapat bantuan atau tidak.. 3.6 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Sukabanjar, yang beralamat di Jl. Dalom Kesuma Ratu, Desa Sukabanjar, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, dari tanggal 01 Februari sampai dengan 31 Maret 2015. 4. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.3 Kriteria dan Bobot Gambaran sistem secara global perlu dilakukan untuk mempermudah memahami proses yang dibutuhkan dan bagian-bagian terkait. Bagian yang terkait Bagian yang terkait dalam sistem ini adalah siswa, orangtua wali, admin, kepala Sekolah, guru, dan raport dapat dilihat pada gambar 1. Dari masing-masing kriteria tersebut akan ditentukan bobot-bobotnya. Pada bobot terdiri dari Lima bilangan Simple Additive Weighting, yaitu sangat rendah (SR), sedang (S), tengah (T1), tinggi (T2), dan dangat tinggi (ST) seperti terlihat pada gambar 3. U (w) SR R S T1 T2 B 1 0 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 W Keterangan SR = Sangat Rendah; R = Rendah; S = Sedang; T1 = Tengah; B = Banyak; ST = Sangat Tinggi; T2 = Tinggi; Gambar 2 : Bilangan Simple Additive Weighting untuk bobot Dari gambar diatas bilangan-bilangan Simple Additive Weighting dapat dikonversikan kebilangan crisp untuk lebih jelas data bobot dibentuk dalam tabel dibawah ini : Tabel 1 : Nilai Bobot Bobot Nilai Sangat Rendah (SR) 0 Rendah (R) 2,5 Cukup (C) 5 Tinggi (TI) 7,5 Sangat Tinggi (ST) 10 Gambar 1 : Gambaran umum sistem Penjelasan dari sistem diatas yaitu : a. Sebuah sistem telah dibuat dan di presentasikan kepada pihak Sekolah b. Pihak Sekolah mengumumkan adanya program Bantuan Siswa Miskin (BSM) kepada seluruh siswa c. Siswa melengkapi berkas mereka, dan menyerahkan ke admin untuk di proses berkasnya dan di masukkan ke dalam aplikasi yang ada d. Data/ berkas yang telah dimasukkan kedalam aplikasi akan secara otomatis melkukan penilaian terhadap berkas tersebut e. Kepala sekolah mengawasi dan melakukan penilaian dalam penginputan data siswa dan berkas kelengkapan f. Setelah tercetak hasil dari penilaian, bagian admin menyerahkan hasil tersebut kepada kepala sekolah g. Hasil dari siswa yang lulus seleksi diumumkan kepada seluruh siswa Berdasarkan kriteria dan ranting kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria yang telah ditentukan, selanjutnya penjabaran bobot setiap kriteria yang telah dikonversikan dengan bilangan Simple Addtive Weighting. Tabel-tabel dari kriteria dengan nilai bobotnya masing-masing dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : 1) Kriteria Nilai Rata-Rata Raport Kriteria nilai rata-rata raport merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan jumlah nilai raport yang diperoleh oleh siswa selama studi berlangsung. Berikut ini Interval nilai rata-rata raport yang telah dikonversikan dengan bilangan Simple Additive Weighting (SAW). Tabel 2 : Kriteria Nilai Rata-rata Raport Nilai rata-rata Raport (C1) Bobot Nilai C1 <= 60 Sangat Rendah (SR) 0 C1 = 61-70 Rendah (R) 2,5 C1 = 71-80 Cukup (C) 5 C1 = 81-90 Tinggi (T) 7,5 C1 => 91 Sangat Tinggi (ST) 10 Dalam metode Simple Additive Weighting (SAW) terdapat kriteria-kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan penilaian penerimaan bantuan. Adapaun bantuan harus mempunyai bobot setiap kriteria sebagai berikut :

2) Kriteria Semester Kriteria semester merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan semester yang telah ditempuh. Berikut ini penjabara interval semester yang telah dikonversikan dengan bilangan Simple Additive Weighting dibawah ni Tabel 3 : Semester Semester (C3) Nilai Semester = 2 2 Semester = 3 4 Semester = 4 6 Semester = 5 8 Semester = 6 10 3) Kriteria Penghasilan Orangtua Kriteria penghasilan orangtua merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengambila keputusan berdasarkan jumlah penghasilan tetap maupun tidak setiap bulannya. Berikut penjabaran interval jumlah penghasilan orangtua yang telah di konversikan dengan bilangan Simple Addtive Weighting. Tabel 4 : Kriteria Penghasilan Orangtua Jumlah Penghasilan Orangtua Bobot Nilai C2 <= Rp. 500.000 Rendah (R) 2,5 C2 > 500.000 <= Rp. 1.500.000 Cukup (C) 5 C2 > Rp. 1.300.000 - Tinggi (T) 7,5 < 3.000.000 C2 > = 3.000.000 Sangat Tinggi (ST) 10 4) Kriteria Tanggunagan Orangtua Kriteria jumlah tanggungan orangtua merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan jumlah anak yang masih menjadi tanggungan orangtua berupa biaya hidup. Berikut ini penjabaran interval semester yang telah dikonversikan dengan bilangan Simple Additive Weighting dibawah ini Tabel 5 : Jumlah Tanggunagan Orangtua Jumlah Tanggungan Bobot Nilai Orangtua (C4) C4 = 1 anak Sangat Rendah 0 C4 = 2 anak Rendah 2,5 C4 = 3 anak Cukup 5 C4 = 4 anak Tinggi 7,5 C4 = 5 anak Sangat Tinggi 10 Berikut ini contoh Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang dapat digunakan sebagai salah satu kriteria dan dianggap sah oleh Negara Gambar 3 : contoh KPS 4.2 Implementasi Adapun desain antar muka yang saya rancang dalam penggunaan metode Simple Additive Weighting in adalah sebagai berikut : Form pada program ini terdiri dari 5 Form, yaitu : form utama, form kriteria, form siswa, form about me, form hasil. 1) Form utama berisi tampilan utama program, menu-menu, dimana pengguna aplikasi (user) dapat melakukan hal-hal seperti, membuka form Bantuan Siswa Miskin (BSM), menutup aplikasi, dan lain-lain. 2) Form kriteria, yaitu untuk menentukan kriteria untuk penerimaan Bantuan kedalam bentuk form sebenarnya, dalam form ini dilakukan penginputan data yang dibutuhkan dalam penentuan penerima bantuan. 3) Form siswa, adalah sebuah form yang digunakan untuk menampilkan informasi tentang data siswa, didalam form ini semua data siswa akan dimasukkan. 4) Form abaout me, yaitu form yang berisi tentang riwayat saya sebagai pembuat program. 5) Form hasil, yaitu sebuah form yang digunakan untuk menampilkan hasil akhir dari seleksi penerimaan bantuan. Tampilan Form : 1) Tampilan Form Menu Utama Gambar 4 : Tampilan Menu Utama 5) Kriteria Kartu Perlindungan Sosial (KPS) Kriteria Kartu Perlindungan Sosial (KPS) merupakan syarat yag dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan keabsahan kartu tersebut.

2) Tampilan Form Data Siswa b. Laporan Data Kriteria Bantuan Siswa Gambar 9 : Laporan Kriteria Bantuan Siswa Gambar 5 : Tampilan Form Data Siswa 3) Tampilan Form Kriteria Bantuan Gambar 6 : Tampilan Form Kriteria Bantuan Siswa 4) Tampilan Form About Me Gambar 7 : Tampilan Form About Me 5) Tampilan Hasil Laporan a. Laporan Data Siswa Gambar 8 : Laporan Data Siswa 4.3 Pembahasan Adapun Hasil dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan yang diusulkan antara lain : Memudahkan dan mempercepat kerja Admin pengolah Bantuan Mempermudah pengawasan dan penilaian oleh Kepala Sekolah Hasil dari laporan lebih efektif Hasil akhir dari penelitian ini yaitu sebuah Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan penerima bantuan siswa miskin, adapun tujuan dari aplikasi yang diusulkan supaya dapat meminimalisir waktu penentuan penerimaan bantuan tersebut dan juga mempermudah dalam pengawasan dan penilaian kriteria siswa calon penerima bantuan siswa miskin tersebut, unutk menghindari kesalahan dalam menentukan penerima yang tergolong dalam kalangan menengah keatas dalam segi ekonomi keluarganya. 5. PENUTUP 5.3 Kesimpulan Sistem Pendukung Keputusan Untuk menentukan penerima bantuan siswa miskin ini dapat digunakan untuk : 1) Sistem Pendukung Keputusan ini menampilkan Data Siswa secara lengkap. 2) Sistem Pendukung Keputusan ini akan memberikan informasi tentang Bantuan Siswa Miskin (BSM) 3) Informasi yang ditampilkan berupa urutan nilai alternatif, mulai terkecil sampai terbesar dari masing-masing kriteria. 4) Data kriteria yang diproses meliputi Nilai Ratarata Raport, Penghasilan Orangtua, Semester, Jumlah Tanggungan Orangtua, dan data Kartu Perlindungan Sosial (KPS). 5) Hasil dari proses Sistem Pendukung Keputusan untuk mentukan penerima bantuan siswa miskin ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk bantuan yang lainnya.

5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diharapkan penelitian selanjutnya : 1) Untuk melakukan penelitian Sistem Pendukung Keputusan dengan mengguakan metode pengambilan keptusan yang lain seperti AHP, TOPSIS dan yang lainnya. 2) Untuk melakukan penelitian dengan menggunakan topik sistem pendukung selanjutnya dapat menentukan jenis bantuan prestasi seperti beasiswa. DAFTAR PUSTAKA [1] L. A. Abdillah and Emigawaty, Analisis laporan tugas akhir mahasiswa Diploma I dari sudut pandang kaidah karya ilmiah dan penggunaan teknologi informasi, Jurnal Ilmiah MATRIK, vol. 11, pp. 19-36, April 2009 dalam Pesos Umami 1, Leon Andretti Abdillah 2, Ilman Zuhri Yadi 3, Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa Bidik Misi Jurnal. [2] Efrain Turban, Jay E. Aronson, Ting Peng Liang dalam bukunya yang berjudul Decision Support Systems and Intelligent Systems (2005:19), dalam Jurnal Rina Hasanah yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Beasiswa Dengan Metode Simple Additive Weigthing (SAW), Desember 2013. [3] Kursini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: ANDI, dalam Jurnal Sistem Informasi (JSI) VOL. 5, No.1, April 2013 oleh Yudi Utamu Sistem Pendukug Keputusan Untuk Menentukan Prioritas Penanganan Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Saw Berbasis Mobile Web : 570". [4] Peraturan Pemerintah No.32 tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Mas Yusro pada website http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/14/p p-no32-tahun-2013-standar-nasional- pendidikan-ujian-nasional-sd-dihapus-- 560365.html diakses pada 26 Maret 2015 Pukul 16:00 WIB. [5] Pengertian Bantuan Siswa Miskin (BSM) pada Website Tanya Jawab TNP2K http://www.tnp2k.go.id/id/tanyajawab/klaster-i/program-bantuan-siswamiskin-bsm/ diakses pada tanggal 26 Maret 2015 Pukul 16:28 WIB [6] (Kartiko : 2010) Pengertian Beasiswa dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000, dalam Jurnal Rina Hasanah yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Beasiswa Dengan Metode Simple Additive Weigthing (SAW), Desember 2013. [7] Petunjuk Teknis Bantuan Siswa Miskin Tahun 2014 : 3 [8] R. S. Parman, Software Enginering: A Practitioner s Approach, 7th ed. New York, US : McGraw-Hill, 2010, dalam Jurnal Pesos Umami 1, Leon Andretti Abdillah 2, Ilman Zuhri Yadi 3, Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa Bidik Misi. [9] Farida, Intan Nur. 2010. Aplikasi Bergerak Mobile Application) Pemandu Wisata Wilayah Malang Raya Berbasis J2me. Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang : Skripsi Tidak Diterbitkan. Dalam Jurnal Sistem Informasi (JSI) VOL. 5, No.1, April 2013 oleh Yudi Utamu Sistem Pendukug Keputusan Untuk Menentukan Prioritas Penanganan Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Saw Berbasis Mobile Web : 568-569". [10] (Fishbum, 1967) (MacCrimmon, 1968), Dalam Jurnal Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kineja Karyawan Menggunakan Metode Simple Additive Weigthing (SAW) Pada PT. Indonesia Steel Tube Work oleh Siprianus Endro Sri Widodo 1, Septia Lutfi 2, Solikhin 3. [11] Kusmadewi, S., 2006, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making, Yogyakarta, Graha Ilmu, dalam Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengangkatan Calon Kepala Sekolah Negeri Bandar Lampung Dengan Metode SAW oleh Aron Naldo Ritonga 1 dan Sri Lestari 2. [12] Jurnal oleh Siprianus Endro Sri Widodo 1, Septia Lutfi 2, Solikhin 3, Program Studi Sistem Informasi STMIK Himsya, Sistem Pendukung Keputsan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode Simple Additive Weigthing (SAW) Pada PT. Indonesia Steel Tube Work. [13] Kusumadewi, Sri dkk. 2006. Fuzzy Multi- Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta: GRAHA ILMU dalam Jurnal Sistem Informasi (JSI) VOL. 5, No.1, April 2013 oleh Yudi Utamu Sistem Pendukug Keputusan Untuk Menentukan Prioritas Penanganan Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Saw Berbasis Mobile Web:573.