GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL Aprilia Megawati *),Shinta Ayu Nani **) *) Mahasiswa Akbid Uniska Kendal **)Dosen Akbid Uniska Kendal ABSTRAK Terdapat beberapa masalah dalam masa yaitu puting susu lecet atau luka, yang disebabkan teknik ibu menghentikan bayi kurang tepat. Di Desa Candiroto masih ada yang mengalami masalah seperti puting susu lecet, payudara bengkak dan bendungan ASI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang teknik yang di Desa Candiroto Kecamatan Kota Kendal. Penelitian ini menggunakan desain penelitian metode deskriptif. Pendekatan menggunakan Cross Sectional. Populasinya adalah ibu yang ada di Desa Candiroto Kecamatan Kota Kendal pada awal bulan Mei 2015 populasinya sebanyak 33 orang. Pengambilan sampel dengan cara total sampling (sampel jenuh), pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisa univariat dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu responden mayoritas mempunyai pengetahuan baik tentang teknik yang sejumlah 16 orang (48,5%), Kemudian pengetahuan cukup sejumlah 12 orang (36,4%), dan pengetahuan kurang sejumlah 5 orang (15,2%). Masyarakat diharapkan terutama ibu diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan di bidang kesehatan tentang teknik yang dan diharapkan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan agar lebih meningkatkan perhatian dalam memberikan informasi teknik yang pada masa untuk kesehatan ibu dan anak. Kata Kunci : Pengetahuan, Teknik Menyusui yang Benar, Ibu Menyusui PENDAHULUAN ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan garam organik yang di sekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sehingga makanan utama bagi bayi, komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu. Hal ini berdasarkan stadium laktasi (Kristiyanasari, 2011; h. 9). Fungsi ASI ada bagi bayi dan bagi ibu. Fungsi bagi bayi yaitu dapat membantu memulai kehidupannya yang baik, mengandung antibodi, mengurangi kejadian karies dentis, memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi, meningkatkan kecerdasan bagi bayi. Fungsi bagi ibu antara lain dapat menurunkan berat badan, ibu akan merasa bangga dan diperlukan rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia, sebagai kontrasepsi, karena menjarang kehamilan, pemberian ASI memberikan 98% metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan pertama sesudah kelahiran bila diberikan hanya ASI saja (Eksklusif) dan belum terjadi menstruasi kembali (Kristiyanasari, 2011; h. 15-19). Menurut Roesli dalam Arini (2012; h. 23) adalah suatu proses alamiah, berjutajuta ibu di seluruh dunia berhasil bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI, bahkan ibu yang buta huruf pun dapat anaknya dengan baik. Walaupun demikian, dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini, melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah. Terdapat beberapa masalah dalam masa yaitu puting susu lecet atau luka, payudara bengkak, tersumbatnya saluran laktiferus atau duktus laktiferus (lactiverous duct), mastitis atau radang payudara (Suherni, 2006; h. 53-55). Penyebab dan akibat masalah pada masa tersebut antara lain teknik ibu menghentikan bayi kurang tepat 22 J. Ilmu Kesh. Vol. 5 No. 2, Januari 2015
sehingga mengakibatkan puting susu lecet atau luka, sering kali payudara terasa penuh, tegang dan nyeri. Hal ini disebabkan karena terjadinya asal sekresi ASI yang mengakibatkan payudara bengkak, pemakaian brah yang terlalu ketat dan adanya tekanan jari- jari ibu ketika mengakibatkan tersumbatnya saluran laktiferus atau duktus laktiferus, asupan nutrisi ibu kurang sehat, disertai kurang beristirahat sehingga memudahkan terjadinya infeksi pada payudara bila terjadi luka atau lecet sedikit, karena daya tahan rendah maka akan mengakibatkan mastitis atau radang pada payudara (Suherni, 2006; h. 53-55). Dari survey awal data yang di dapat dari bidan desa Candiroto terdapat 33 ibu, dari 33 ibu tersebut masih ada yang mengalami masalah seperti puting susu lecet, payudara bengkak dan bendungan ASI, membuat ibu merasa tidak nyaman dalam memberikan ASI kepada bayinya. Dengan cara yang masalah-masalah payudara bengkak, puting susu lecet, radang payudara, air susu kurang tidak ditemukan lagi. Melihat fenomena di atas peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian Gambaran Pengetahuan Ibu tentang teknik yang di Desa Candiroto Kecamatan Kota Kendal Kabupaten Kendal. METODE PENELITIAN KerangkaKonsepPenelitian Teknik yang meliputi: 1. Pengertian 2. Jenis- jenis posisi 3. Langkah- langkah yang 4. Kontra indikasi 5. Masalah pada masa 6. Permasalahan teknik yang 7. Tips sederhana sukses Faktor- faktor yang mempengaruhi Pengetahuan: 1. Faktor internal a. Pendidikan b. Umur 2. Faktor eksternal a. Sumber Informasi b. Sosial budaya dan ekonomi Pengetahuan tentang teknik yang Desain Penelitian Desain penelitian yang diteliti adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. Metode penelitian deskritif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang metode yang digunakan adalah metode survey yaitu suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan obyek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu (Notoatmodjo, 2005; h. 69). Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti tersebut (Notoatmodjo, 2012; h. 115). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu di Desa Candiroto Kecamatan Kota Kendal pada bulan Mei 2015 sebanyak 33 orang ibu. 2. Sampel Sampel adalah obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam mengambil sampel penelitian digunakan cara atau teknik- teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya (Notoatmodjo, 2012; h. 115). Sampel dalam penelitian ini terdapat 33 orang ibu, karena populasi diambil semua. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data primer berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file- file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden yaitu orang yang dijadikan obyek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai sarana mendapat informasi ataupun data (Sumantri, 2011; h. 226). Data primer pada penelitian ini adalah hasil jawaban dari pengetahuan ibu tentang teknik yang. Data sekunder pada penelitian ini adalah berupa data Ibu Menyusui di Desa Candiroto Kecamatan Kendal. Pengolahan dan Analisa Data Teknik pengolahan data dilakukan melalui empat tahapan yaitu : editing, coding, proccesing, cleaning data. Data yang telah diolah kemudian dilakukan analisis secara kuantitatif. Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat. Analisis univariat adalah analisa Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui.(Aprilia, Shinta Ayu Nani) 23
yang dilakukan untuk menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian. Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasikan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Analisa univariat dilakukan masing- masing variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2010; h. 182). Analisa univariat dalam penelitian untuk menggambarkan Pengetahuan Ibu tentang teknik yang. HASIL PENELITIAN 1. Umur Hasil penelitian karakteristik responden umur ibu dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1 Distribusi frekuensi umur ibu di Desa Candiroto Kecamatan Kota Kendal Umur Frekuensi Persentase 25-35 tahun 25 75,8 % >35 tahun 8 24,2 % Total 33 100% Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa mayoritas ibu berumur 20-35 tahun sebanyak 25 (75,8%) dan minoritas ibu berumur > 35 tahun sebanyak 8 (24,2%). 2. Pendidikan ibu Hasil penelitian karakteristik responden pendidikan ibu dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2 Distribusi frekuensi pendidikan ibu di Desa Candiroto Kecamatan Kota Kendal Pendidikan ibu Frekuensi Persentase SMP 14 42,4% SMA 19 57,6% total 33 100% Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 19 (42,4%) dan sebagian SMP sebanyak 14 (57,6%) 3. Pekerjaan ibu Hasil penelitian karakteristik responden pekerjaan ibu dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Menyusui di Desa Candiroto Kecamatan Kota Kendal Pekerjaan ibu Frekuensi Persentase Ibu rumah tangga 15 45,6 % Karyawati Swasta 18 10 24,2 % 30,3 % Total 33 100 % Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 15 (45,6%), kemudian yang swasta ada 10 responden (30,3%), dan minoritas bekerja sebagai karyawati sebanyak 8 responden (24,2%). 4. Pengetahuan ibu tentang teknik yang Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Teknik Menyusui yang Benar di Desa Candiroto Kecamatan Kota Kendal Pengetahuan Frekuensi Persentase Kurang 5 15,2 % Cukup Baik 12 16 36,4 % 48,5 % Total 33 100 % Dari Tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas ibu mempunyai pengetahuan baik yaitu sebanyak 16 orang (48,5%), kemudian pengetahuan cukup sebanyak 12 orang (36,4%), dan minoritas berpengetahuan kurang yaitu 5 orang (15,2%). BAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu tentang teknik yang dalam kategori baik sebanyak 16 responden (48,5%). Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan melalui panca indra yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2005; h. 3). Pengetahuan seseorang diperoleh dengan dua cara yaitu : cara tradisional dan modern. Kedua cara inilah yang telah digunakan untuk memperoleh kean pengetahuan (Notoatmodjo, 2005; h. 10). Faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan, usia, sumber informasi, sosial budaya 24 J. Ilmu Kesh. Vol. 5 No. 2, Januari 2015
dan ekonomi, lingkungan (Meliono, 2007; h. 122-360). Pengetahuan ini senya dapat diperoleh ketika ibu datang di posyandu. Pengetahuan ibu tentang teknik yang juga dapat diperoleh dari informasi teman dan keluarga terdekat. Berdasarkan pengalaman mereka saat mengalami masa nifas. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pengetahuan responden sudah baik yang dapat dilihat dari jawaban kuesioner diantaranya: responden sudah mengetahui tentang jenis- jenis posisi yang. Pengetahuan responden kurang juga terdapat pada pertanyaan mengenai langkah- langkah yang, misalnya: ibu tidak mengeluarkan ASI sedikit sewaktu mau dan setelah, ibu tidak mengetahui bahwa puting susu akan menjadi lecet apabila cara menopang payudara jari- jarinya menekan puting susu dan juga cara melepas isapan bayi yang kurang yaitu dengan cara menarik puting sampai terlepas. Berdasarkan hasil penelitian Nikke. Y (2013) tentang hubungan teknik dengan kejadian puting lecet pada ibu menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang melaksanakan teknik kurang sebanyak 5 responden (18,5%), cukup 10 responden (37,1%), dan baik sebanyak 12 responden (44,4%). Responden yang dapat melakukan teknik yang didasarkan pada taraf pendidikan dan pengetahuan yang baik, terlihat dari responden yang mempunyai latar belakang pendidikan SLTP yaitu sebanyak 16 responden (48,7%). Karena dari pengalaman dan penelitian, ternyata pendidikan merupakan dasar pengetahuan yang harus dimiliki seseorang, hal ini berarti semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima dan mengakses informasi baru. Teknik yang tidak dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya, atau bayi enggan menyusu. Maka dari itu, seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam. Orang yang dapat membantunya adalah orang yang berpengaruh besar dalam kehidupannya atau yang disegani, seperti suami, keluarga/ kerabat terdekat dan perlu dibina kelompok pendukung ASI di lingkungan masyarakat yang dapat menjadi sarana pendukung ibu agar dapat bayinya dengan baik. Dapat juga dibantu oleh tenaga kesehatan dengan cara memberikan penyuluhan tentang teknik yang. Dapat di analisa bahwa penelitian yang dilakukan oleh Nikke. Y dengan penelitian saya tentang teknik yang mempunyai hasil pengetahuan yang baik karena dilihat dari pengalaman dan pendidikan responden. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Teknik Menyusui yang Benar di Desa Candiroto Kecamatan Kota Kendal yang dilakukan pada bulan juli 2015 dengan sampel jenuh jumlah 33 responden dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Teknik Menyusui yang Benar yang mempunyai mayoritas pengetahuan baik di ketahui 16 orang (48,5%). Saran 1. Bagi Ibu Menyusui Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan ibu di bidang kesehatan tentang teknik yang 2. Bagi tenaga kesehatan Diharapkan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan agar lebih meningkatkan perhatian dalam memberikan informasi bagi kesehatan ibu dan anak, terutama pada masa agar ibu dapat memberikan nutrisi terbaik bagi bayinya 3. Bagi Institusi Akbid Uniska Kendal Hasil penelitian ini disarankan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk pembelajaran materi perkuliahan kebidanan. 4. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan masukan untuk penelitian selanjutnya dengan menggunakan variabel yang berbeda dan diharapkan adanya tindaklanjut dari penelitian selanjutnya mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang teknik yang. DAFTAR PUSTAKA Andriyani, A. 2010. Manajemen laktasi (dimuat majalah As Sunnah edisi 04/ XI/ 1428 h/ 2007 M). <http://ummushofiyya.wordpress.co m diakses 16 Juni 2010. Notoatmodjo. 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. h. 3, 21,10, 11, 12, 13, 14, 22, 70 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. h. 11 Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui.(Aprilia, Shinta Ayu Nani) 25
2012. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. h. 1, 35, 46, 83, 115, 130, 152, 164, 168, 171, 182, 183 Atikah dan Eni. 2010. Kapita selekta. Jakarta: Rineka Cipta. h. 38, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 103 Meliono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. h. 122, 250, 360 Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Suherni. 2006. Nutrisi ibu. Yogyakarta: Graha Ilmu. h. 55 Kristiyansari. 2009. Teknik yang. Jakarta: Rineka Cipta. h. 44 Mansjoer. 2005. Manajemen laktasi. Jakarta: Rineka Cipta. h. 320 Entjang. 2006. Pendidikan kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. h. 32 Hidayat, AA. 2010. Metode penelitian kebidanan dan teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. h. 106 Sumantri, A. 2011. Prosedur dan Pengumpulan data. Jakarta: Kencana. h. 224-243 Varney, H. 2007. Asuhan Kebidanan. Jakarta: ECG. h. 35 Saryono, 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. h. 30 Udiyono, A. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. h. 28 Kristiyanasari, 2011. Asi, dan sadari. Yogyakarta: Nuha medika. h. 9 26 J. Ilmu Kesh. Vol. 5 No. 2, Januari 2015