BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Jika dahulu pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat. menggunakan metode-metode yang monoton, tentu dirasakan kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal masyarakat adalah sekolah yang menyelenggarakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Winkel (dalam Darsono dkk., 2000) mengungkapkan pengertian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi, dengan komunikasi kita

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia khususnya dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan gambaran hasil analisis data yang telah diperoleh selama

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan. Diperlukan penataan kembali sistem pendidikan secara menyeluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa sangat penting, karena belajar bahasa berarti belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kata pengajaran atau teaching. Pembelajaran merupakan

belaka (Widja, 1989). Seorang pakar pendidikan, Suprijono secara rinci menjelaskan tentang masalah pembelajaran sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang- Undang tentang sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran adalah salah satu bagian dari dunia pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau

POKOK BAHASAN EKOSISTEM MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 PANINGGARAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu melakukan proses edukasi, sosialisasi, dan transformasi.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar adalah

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah untuk dilaksanakan secara menyeluruh pada setiap sekolah

BAB I PENDAHULUAN. oleh pembelajaran yang berlangsung. Peranan guru dalam bidang pendidikan. mendapatkan perhatian dari penanggung jawab pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat pendidikan formal yang menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Departemen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun pendidikan non formal, dilihat dari instansi yang

Apabila ditinjau dari segi pembelajaran di kelas,

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Peningkatan Pemahaman Tata cara pernikahan Melalui Metode Role Playing dan Demonstrasi Pada Siswa Kelas XII

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam meniti karir misalnya, dapat juga ditentukan oleh terampil

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

BAB I PENDAHULUAN. Yusi Rosidah, 2013 PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAPA PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan sarana yang tepat dalam. pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan suatu bagian yang penting dan menjadi hal yang tidak dapat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan akan melahirkan manusia-manusia yang akan menjadi motor

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. keluarga serta lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm.

rangka perkembangan manusia (Hidayat dan Machali, 2010: 32). maka manusia dapat berkembang lebih jauh daripada mahluk-mahluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajarnya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, pemerintah maupun pihak yang berhubungan langsung dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma metodologi pendidikan saat ini disadari atau tidak telah mengalami suatu pergeseran yang menuntut guru di lapangan harus mempunyai syarat dan kompetensi untuk dapat melakukan suatu perubahan dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Jika dahulu pendidikan kita mengarah kepada teacher center, maka sekarang arah itu telah berubah menuju student center, menempatkan siswa tidak hanya sebagai objek belajar tetapi juga sebagai subjek belajar. Pada akhirnya belajar akan bermuara pada proses pembelajaran yang menyenangkan, bergembira, dan demokratis yang menghargai setiap pendapat sehingga substansi pembelajaran benar-benar dihayati. Seorang guru yang akan menggunakan metode atau teknik pembelajaran sebaiknya memahami dan mengetahui kapan suatu teknik pembelajaran digunakan. Penggunaan teknik ini sebaiknya disesuaikan dengan kondisi, tujuan pembelajaran dan lebih baik lagi didukung dengan media pembelajaran yang mampu meningkatkan minat belajar siswa. Pemanfaatan teknik pembelajaran tidak bisa begitu saja diterapkan pada seluruh mata pelajaran yang akan diajarkan. Pelaksanaan pembelajaran Biologi yang selama ini dilaksanakan masih belum bisa merangsang siswa supaya aktif dalampembelajaran Biologi. 1

2 Pembelajaran lebih banyak melatih siswa untuk melakukan latihan-latihan tertulis dan menghafal saja, bahkan ada siswa yang takut ketika ada pelajaran Biologi karena merasa tidak bisa, ada juga yang menjadi malas karena hanya di perintahkan membaca dan menghafal, jadi siswa menjadi kurang aktif di dalam pembelajaran. Penggunaan teknik pembelajaran dan penggunaan media yang tepat sangatlah diperlukan karena dengan hal itu diharapkan media pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu seorang pengajar harus bisa memilih metode pembelajaran yang tepat supaya siswa bisa berperan aktif dalam pembelajaran. Untuk mendapatkan hal tersebut, maka perlu strategi pembelajaran Biologi yang mendorong siswa aktif dalam pembelajaran Biologi yaitu salah satunya dengan media pembelajaran game pembelajaran Role Playing Game Biologi. Saat ini banyak sekali teknik-teknik mengajar yang berasal dari permainan-permainan yang kemudian diterapkan dalam bidang pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran Biologi yaitu media pembelajaran interaktif model game Role Playing Game. Oleh karena itu, media pembelajaran Biologi yang akan lebih lanjut di bicarakan di sini adalah media permainan yang berupa Role Playing Game. Media ini di harapkan dapat menarik minat siswa untuk mempelajari Biologi sehingga siswa dapat belajar tanpa di bebani rasa takut, dan menjadi lebih aktif dalam pembelajaran Biologi terutama pada pokok bahasan Jamur.

3 McDonough (1989) mengemukakan beberapa keuntungan pembelajaran dengan menggunakan komputer seperti memberikan rangsangan dan motivasi untuk belajar, menciptakan efek audio dan visual, adanya konsep pemanggilan kembali konsep yang sudah tercatat, mendorong siswa untuk belajar aktif. Hal ini sejalan dengan pendapat Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991;2) bahwa manfaat media dalam pembelajaran adalah Pertama, pembelajaran akan lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa. Kedua, bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami oleh siswa mencapai tujuan yang lebih baik. Ketiga, siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian dari guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,dll. Perkembangan akademik siswa di SMA Lab School UPI Bandung menurut data yang telah diberikan khususnya pada mata pelajaran Biologi mengalamai penurunan rata-rata nilai pada tahun ajaran 2002/2003 sampai akhir tahun ajaran 2005/2006. Namun pada tahun 2006/2007 terjadi peningkatan yang cukup signifikan rata-rata nilai sebanyak. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan nilai ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS) siswa SMA Lab School UPI Bandung kelas X dari waktu ke waktu. Saat ini pun siswa di SMA Lab School UPI Bandung telah memiliki minat dan kesadaran yang baik akan pentingnya Biologi. Meskipun hal itu hanya berlaku bagi beberapa siswa saja, karna justru sebagian besar terdapat beberapa jumlah siswa yang masih memiliki nilai rata-rata dibawah normal.

4 Selain itu juga dapat dilihat dari beberapa siswa unggul yang berminat pada mata pelajaran Biologi untuk mendalami lebih lanjut mata pelajaran tersebut, terbukti dengan adanya beberapa lulusan SMA Lab School UPI Bandung yang melanjutkan di universitas negeri maupun swasta dan mengambil jurusan Biologi. Dalam proses pembelajaran Biologi di SMA Lab School UPI selama ini terlihat kurang menarik terutama pada bab Jamur yang terdapat di kelas X, karna pada bab tersebut hanya menggunakan alat peraga torso yang digunakan juga pada beberapa materi lainya. Sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat pada pelajaran Biologi, sehingga suasana kelas cenderung pasif, sedikit sekali siswa yang bertanya pada guru meskipun materi yang diajarkan belum dapat dipahami. Dalam pembelajaran seperti ini mereka akan merasa seolah-olah dipaksa untuk belajar sehingga jiwanya tertekan. Keadaan demikian menimbulkan kejengkelan, kebosanan, sikap masa bodoh, sehingga perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran menjadi rendah. Hal ini akan berdampak terhadap ketidak tercapaiannya tujuan pembelajaran Biologi Alasan betapa pentingnya diadakan penelitian ialah untuk lebih mampu mengembangkan minat siswa pada mata pelajaran Biologi. Agar lebih mampu meningkatkan nilai akademik mata pelajaran tersebut, yakni dengan cara membuat kegiatan melajar mengajar (KBM) menjadi lebih menyenangkan. Salah satunya yaitu dengan cara menggunakan metode game pembelajaran, Role Playing Game yaitu game pembelajaran yang bertujuan

5 membuat pembelajaran Biologi menjadi lebih menyenangkan sehingga dapat lebih menarik siswa untuk mempelajari mata pelajaran Biologi. Minat yang tinggi terhadap suatu mata pelajaran di sekolah berbanding lurus dengan meningkatnya kemampuan pada mata pelajaran tersebut sehingga otomatis membuat nilai ulangan peserta didik menjadi lebih baik. Berdasarkan pertimbangan dan pemikiran diatas, maka penulis melakukan penelitian mengenai Pengaruh Penggunaan Program Pembelajaran Interaktif Model Games Role Playing Game Terhadap Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Jamur B. Rumusan Masalah Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah seberapa jauh pengaruh media games Role Playing Game dalam meningkatkan pengajaran penguasaan pemahaman istilah-istilah pada mata pelajaran Biologi. Berdasarkan permasalahan penelitian diatas masalah yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana pengaruh penggunaan media Role Playing Game terhadap kemampuan siswa dalam memahami istilah-istilah pada mata pelajaran Biologi di Siswa Sekolah Menengah Atas kelas X?. Untuk memudahkan pembahasan dalam penelitian ini maka diidentifikasikan pada sub-sub masalah sebagai berikut :

6 1. Bagaimana pengaruh pengunaan media Role Playing Game bahasan Jamur pada ranah kognitif aspek menerapkan? 2. Bagaimana pengaruh pengunaan media Role Playing Game bahasan Jamur pada ranah kognitif aspek menganalisis? 3. Bagaimana pengaruh pengunaan media Role Playing Game bahasan Jamur pada ranah kognitif aspek menciptakan? C. Tujuan Penelitian Secara umum, penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media games Role Playing Game dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi di SMA kelas X. Tujuan khusus dari penelitian ini untuk : 1. Mengetahui pengaruh pengunaan media Role Playing Game bahasan Jamur pada ranah kognitif aspek menerapkan. 2. Mengetahui pengaruh pengunaan media Role Playing Game bahasan Jamur pada ranah kognitif aspek menganalisis.

7 3. Mengetahui pengaruh pengunaan mediarole Playing Game bahasan Jamur pada ranah kognitif aspek menciptakan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang langsung maupun tidak langsung terlibat dalam dunia pendidikan, baik sebagai pengembang pendidikan, lembaga pendidikan formal maupun non formal, terutama bagi guru dan siswa yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Secara lebih khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi : A. Praktik 1. Pihak Guru a. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi dalam menggunakan berbagai metode dan teknik pengajaran yang menarik. b. Dapat mengembangkan media pengajaran dengan lebih bervariasi. c. Sebagai bahan masukan bagi peningkatan kualitas proses pembelajaran. 2. Peserta Didik Dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya dalam meningkatkan hasil belajar. Memudahkan pemahaman istilah

8 Biologi dengan cepat dan mudah diingat. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pembendaharaan istilah-istilah Biologi oleh anak didik. 3. Pihak Sekolah Sebagai sebuah upaya kreatif serta alternatif dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar dalam program pembelajaran disekolah. 4. Pihak Penulis Menambah pengalaman yang cukup berharga karena dapat merealisasikan pengetahuan keilmuan yang telah didapatkan sebagai bentuk nyata dalam mengembangkan pola berpikir kreatif, ilmiah, dan sistematis. B. Teori 1. Pihak Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Sebagai bahan masukan dalam rangka pengembangan media pendidikan dan metode belajar mengajar yang relevan dengan tingkat kebutuhan di sekolah. 2. Pihak Peneliti Selanjutnya

9 Memberi data awal bagi pengembang media game pembelajaran khususnya Role Playing Game dan menjadi bahan masukan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya. E. Definisi Operasional Beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian ini dan dipandang perlu dijelaskan adalah : 1. Pengaruh pada penelitian ini diartikan sebagai perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek aplikasi, analisis, sintesis. 2. Penggunaan adalah proses, perbuatan, cara mempergunakan sesuatu, pemakaian. 3. Hasil belajar adalah daya capai pada akhir suatu proses pembelajaran yang dimiliki siswa. Hasil atau kemampuan yang ingin dicapai pada penelitian ini dibatasi oleh daya capai yang pokok mencakup ranah kognitif saja. Lebih khusus lagi pada penelitian ini hasil belajar dibatasi oleh tiga kemampuan pokok yakni, aspek menerapkan(c3) yaitu siswa dituntut untuk mampu menerapkan gagasan, aspek menganalisis (C4) yaitu siswa dituntut untuk menganalisa informasi yang masuk, dan aspek menciptakan (C6) yaitu siswa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario.

10 4. Biologi adalah salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Atas yang mempelajari mengenai kehidupan (ilmu hayat). Objek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup. 5. Pokok Bahasan Jamur adalah pokok bahasan dalam materi Biologi Sekolah Menengah Atas kelas X. 6. Program Pembelajaran Interaktif Model Games adalah kelompok media yang menuntut siswa untuk berinteraksi selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Sedangkan model games ini merupakan salah satu jenis dari pembelajaran interaktif yang terdapat unsur rekreasinya, misalkan suatu game yang melibatkan siswa dalam kegiatan atau masalah yang mengharuskan mereka untuk memecahkan suatu masalah tersebut. 7. Role Playing Game (RPG) adalah sebuah permainan yang para pemainnya memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita bersama. RPG dalam penelitian ini berisikan suatu drama kehidupan sosial yang mengandung materi-materi mata pelajaran Biologi Pokok Bahasan Jamur.