Relationship of Age, Parity And Maternal Education With Intra Uterin Fetal Death In Maternity RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin In 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG VK BERSALIN RSUD. DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

HUBUNGAN UMUR, PARITAS, DAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11

Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RSUD Dr.H.Moch.ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

HUBUNGAN UMUR, PARITAS DAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA. Abstrak

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH ABSTRAK

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian Metode

CUT ROSMAWAR¹ ¹Tenaga Pengajar Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

FAKTOR RISIKO MATERNAL KEJADIAN ABORTUS (Studi Kasus di RSUD Dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal) Maternal Risk Factors for Abortion

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

HUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi

HUBUNGAN USIA IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIMPANG RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2015

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

ABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

USIA DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

Hubungan Pendidikan dan Paritas Ibu dengan Kelahiran Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Datu Sanggul Rantau

ANALISIS MULTILEVEL PENYEBAB BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

HUBUNGAN PERSALINAN KALA II LAMA DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU. LAHIR DI RSUD.Dr.H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN Husin :: Eka Dewi Susanti

Transkripsi:

Hubungan Umur, Paritas Dan Pendidikan Ibu Dengan Kejadian Intra Uterin Fetal Death (IUFD) Di Ruang Bersalin Di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2 Relationship of Age, Parity And Maternal Education With Intra Uterin Fetal Death In Maternity RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin In 2 Akhmad Mahyuni *, Amelia Pradita 2, Rahmatul Jannah STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan 2 STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan Alumni STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan *korespondensi : Abstract Intra Uterin Fetal Death (IUFD) is the death of a fetus in pregnancy before childbirth process occurs at 28 weeks gestation or fetal weight of over grams. This research aims to know the relationship between age, parity and maternal education with intra uterin fetal death (IUFD) in maternity Banjarmasin in 2. This research use analytic survey methods research design of Case Control. The population in this research is the whole birthing mothers in the maternity Banjarmasin in 2 as 624 people. The sample in this research is the mother experiencing intra uterin fetal death as many as 4 people as case and mothers who experienced no intra uterin fetal death as many as 4 people as a control. Results of the study showed the majority of mothers with age not at risk as many as 52 people (5.%), the majority of mothers have parity is not secure as many as 52 people (5.%) and the majority of mothers with primary education as many as 42 people (42,%) is. Results of statistical tests with chisquare showed that age brings the value of ρ =., parity is ρ =.2 and education ρ =,26 with α =.5, which means there is relationship of mother's age and parity occurrences intra uterin fetal death in maternity Banjarmasin in 2. There is no relationship education mother with the incident of intra uterin fetal death at the provincial Banjarmasin in 2. Key words: age, parity, education, Intra Uterin Fetal Death Pendahuluan Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari derajat kesehatan masyarakat. Dalam hal ini terdapat beberapa indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat, khususnya indikator kesehatan ibu dan anak, yaitu angka kematian ibu dan anak, usia harapan hidup, jumlah cakupan pelayanan kesehatan dan lain-lain. Salah satu tolak ukur yang paling peka untuk menilai derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian perinatal (). Hasil Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 22 menunjukkan ada persoalan dalam pencapaian target penurunan AKI, AKB, AKABA di Indonesia. Malahan yang membuat kita tercegang adalah terjadi peningkatan yang signifikan dari AKI. Peningkatannya luar biasa mengejutkan yaitu 5 per. kelahiran hidup (). Ini menjadikan kondisi kesehatan-kesehatan ibu (ibu melahirkan) mirip dengan kondisi tahun 7 (2). Artinya, terjadi kemunduran dalam pencapaian target penurunan AKI Indonesia. Indikator Angka Kematian Bayi (AKB) hanya turun sedikit dari pencapaian tahun 27, yaitu dari 4 per. kelahiran hidup menjadi 2 per. kelahiran hidup, dan indikator AKABA dalam SDKI 22 baru turun menjadi 4 per. kelahiran hidup (). Padahal bila dibandingkan dengan target pencapaian MDGs untuk Indonesia pada tahun 25, AKI sebesar 2 per. kelahiran hidup dan AKB sebesar 2 per. kelahiran hidup dan AKABA sebesar 2 per. kelahiran hidup (4). Sangat jauh pencapaian target MDGs saat ini. 2

Jurkessia, Vol. V, No., Juli 25 Intra Uterin Fetal Death (IUFD) adalah kematian janin dalam kehamilan sebelum terjadi proses persalinan pada usia kehamilan 28 minggu ke atas atau berat badan janin lebih dari gram. ( Kamus istilah kebidanan). Janin bisa juga mati di dalam kandungan (IUFD) karena beberapa faktor antara lain gangguan gizi dan anemia dalam kehamilan, hal tersebut menjadi berbahaya karena suplai makanan yang di konsumsi ibu tidak mencukupi kebutuhan janin, sehingga pertumbuhan janin terhambat dan dapat mengakibatkan kematian. Begitu pula dengan anemia, karena anemia adalah kejadian kekurangan Fe maka jika ibu kekurangan Fe dampak pada janin adalah irrefersible. Kerja organ organ maupun aliran darah janin tidak seimbang dengan pertumbuh janin (IUGR). Kematian bayi dalam kandungan (Intra Uterine Fetal Death) dapat dikarenakan berbagai hal seperti terkena lilitan tali pusat, pendarahan serta akibat tekanan darah tinggi ibu yang mengandung. Kematian janin dalam kandungan dapat dicegah dengan cara memeriksakan kandungan secara teratur ke dokter, sehingga jika terjadi kelainan pada masa kehamilan, bisa ditanggulangi sedini mungkin. Menurut dari data di ruang bersalin RSUD Dr.H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2 diperoleh angka kejadian intra uterin fetal death sebanyak 4 orang (2,%) dari 66 jumlah persalinan. Walaupun di RSUD Dr.H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin sudah dilakukan penyuluhan baik diluar maupun didalam gedung tentang Antenatal Care (ANC) namun demikian masih tinggi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, diambil orang ibu yang mengalami kejadian IUFD pada buku register atau rekam medis diperoleh data bahwa umur sangat mempengaruhi kejadian IUFD, yaitu 7 orang (7%) ibu yang mengalami kejadian IUFD adalah ibu yang berusia > tahun, sedangkan orang (%) yaitu ibu yang berusia 2-2 tahun, selain itu paritas juga mempengaruhi kejadian IUFD yaitu 7 orang (7%) ibu yang mengalami kejadian IUFD adalah ibu yang mempunyai anak lebih dari, sedangkan orang (%) yaitu ibu yang mempunyai anak 2-. Peneliti juga melihat dari pendidikan ibu yang sebagian besar berpendidikan dasar sebanyak 6 orang (6%), pendidikan menengah orang (%) dan yang berpendidikan diplomasarjana orang (%). Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian untuk mengetahui Hubungan Umur Paritas dan Pendidikan Ibu dengan Kejadian Intra Uterin Fetal Death (IUFD) di Ruang Bersalin RSUD Dr.H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2. Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode survei analitik menggunakan rancangan penelitian Case Control. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan ibu yang mengalami kejadian IUFD di RSUD Dr.H.Moch. Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2 sebanyak 66 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total populasi dengan pengambilan sampel secara keseluruhan.ibu yang mengalami intra uterin fetal death sebagai case (4 Orang) dengan total populasi dan Ibu yang tidak mengalami kejadian intra uterin fetal death (IUFD) sebagai kontrol (4 Orang) dengan Random Sampling. Analisis data ini menggunakan uji Chi Square dengan α =,5 menggunakan bantuan komputerisasi SPSS for Windows. Hasil Penelitian. Analisa Univariat Hasil penelitian mengenai hubungan umur, paritas dan pendidikan ibu dengan kejadian intra uterin fetal death (IUFD) di Banjarmasin tahun 2 sebagai berikut : a. Umur Ibu pada Kejadian IUFD di Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2 Kelompok umur ibu pada kejadian IUFD di ruang bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2 akan disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel :Distribusi frekuensi berdasarkan umur responden di ruang bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh tahun 2 24

Jurkessia, Vol. V, No., Juli 25 Kelompok Frekuensi Persentase (%) Umur Berisiko (< 46 46, % 2 dan > thn) Tidak 52 5, % beresiko (2- thn) Jumlah 8 Tabel : Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan responden di ruang bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh tahun 2. Kelompok Frekuen Persentase Pendidikan si (%) (Dasar) SD-SMP 42 42, % (Menengah) SMA 4 4,8 % Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai kelompok umur beresiko sebanyak 46 orang (46,%) dan kelompok umur tidak beresiko sebanyak 52 orang (5, %). Jadi sebagian besar responden berada pada kelompok umur tidak berisiko. b. Paritas Ibu pada Kejadian IUFD di Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2 Paritas ibu pada kejadian IUFD di ruang bersalin Banjarmasin tahun 2 akan disajikan Tabel 2:Distribusi frekuensi berdasarkan paritas responden di ruang bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh tahun 2. Kelompok Paritas Frekuensi Persentase (%) Aman (2- org) 46 46, % Tidak aman ( dan > 52 5, % org) Jumlah 8 % Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai kelompok paritas aman 46 orang (46, %) dan kelompok paritas tidak aman 52 orang (5, %). Jadi sebagian besar responden berada pada paritas tidak aman. c. Pendidikan Ibu pada Kejadian IUFD di Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2 Pendidikan ibu pada kejadian IUFD di ruang bersalin Banjarmasin tahun 2 akan disajikan (tinggi) Diploma-S 5 5, % Jumlah 8 % Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai kelompok pendidikan SD-SMP sebanyak 42 orang (42, %), kelompok pendidikan SMA sebanyak 4 orang (4,8 %) kelompok pendidikan Diploma-S sebanyak 5 orang (5, %). Jadi sebagian besar responden berpendidikan dasar. 2. Analisa Bivariat a. Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian Intra Uterin Fetal Death Hasil pengamatan terhadap hubungan antara umur ibu dengan kejadian intra uterin fetal death dari 8 responden ibu di ruang bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun disajikan Tabel 4: Hubungan umur ibu dengan kejadian IUFD di RSUD Dr. H. Moch.Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2. Umur Tdk Beres iko Intra Uterin Fetal Death Tidak Ya N % N % 6 Beres iko Total 4 6, 7, 5, 6 4 6,, 7 5, Jumlah N % Ρ Valu e Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa kelompok umur ibu sebagian besar pada kelompok tidak beresiko yaitu sebanyak 52 responden (5,%) dengan kejadian IUFD sebagian besar tidak mengalami IUFD yaitu sebanyak 6 responden (6,7%). Sedangkan pada kelompok umur beresiko (<2 dan > 5 2 4 6 8 5, 47,, O R, 7 5 25

Jurkessia, Vol. V, No., Juli 25 tahun) sebagian besar mengalami IUFD yaitu sebanyak responden (,7%). Hasil Uji Statistik dengan menggunakan chi square didapatkan nilai ρ (,) dan OR (,75). Dengan nilai ρ α (,5) maka hipotesis penelitian ini diterima yang artinya ada hubungan yang bermakna antara umur kelompok umur yang tidak beresiko berpeluang,75 kali tidak mengalami intra uterin fetal death dibandingkan dengan kelompok umur ibu yang beresiko. b. Hubungan Paritas Ibu dengan kejadian Intra Uterin Fetal Death Hasil pengamatan terhadap hubungan antara paritas ibu dengan kejadian intra uterin fetal death dari 8 responden ibu di ruang bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2 disajikan pada tabel. Tabel 5 Hubungan Paritas ibu dengan kejadian intra uterin fetal death di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2. Intra Uterin Fetal Death Jumlah Paritas Tidak Ya N % N % N % Aman,6 5 5, 46 47, Tidak Aman 8 8,4 4 4,7 52 5, Total 4 5, 4 5, 8 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa paritas ibu sebagian besar pada kelompok tidak aman yaitu sebanyak 52 responden (5,%) dengan kejadian IUFD sebagian besar mengalami IUFD yaitu sebanyak 4 responden (4,7%). Sedangkan pada paritas aman sebagian besar tdak mengalami IUFD yaitu sebanyak responden (,6%). Hasil Uji Statistik didapatkan nilai ρ (,2) dan OR (,256). Dengan nilai ρ α (,5) maka hipotesis penelitian ini diterima yang artinya ada hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan paritas aman berpeluang,256 kali tidak terjadi intra uterin fetal death dibandingkan dengan ibu yang berparitas tidak aman. c. Hubungan Pendidikan Ibu dengan kejadian Intra Uterin Fetal Death Hasil pengamatan terhadap hubungan antara umur ibu dengan kejadian intra uterin fetal death dari 8 responden ibu di ruang bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun disajikan Tabel 6 : Hubungan pendidikan ibu dengan kejadian intra uterin fetal death di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2. Pendidikan Dasar (SD- SMP) Menengah (SMA) Tinggi (Diploma- Sarjana) Ρ OR Value responden (24,5%). Sedangkan pada ibu,2,256 Intra Uterin Fetal Death Tidak Ya N % N % 8, 24, 24 8 4 5 2 2, 2, 2 4 4 Total 4, 2 5, Jumlah N % 42 4 4 4, 5 4 5, 8 42, 4, 8 5, Ρ Value,26 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa sebagian besar ibu berpendidikan dasar yaitu sebanyak 42 responden (42,%) dengan kejadian IUFD sebagian besar mengalami IUFD yaitu sebanyak 24 yang berpendidikan tinggi sebagian besar tidak mengalami IUFD yaitu sebanyak responden (,2%). Hasil Uji Statistik didapatkan nilai ρ (,26).Dengan nilai ρ α (,5) maka hipotesis penelitian ini tidak diterima yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian intra uterin fetal death di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Pembahasan Umur dengan Kejadian Intra Uterin Fetal Death di Ruang Bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2 Berdasarkan hasil uji statistik terdapat 46 kasus (46, %) yang tergolong dalam kelompok umur beresiko yang mengalami intra uterin fetal death. Sementara, pada kategori kelompok umur tidak beresiko terdapat 52 kasus (5, %) yang mengalam iintra uterin fetal death. Jadi sebagian besar responden berada pada kelompok umur tidak berisiko. Kelompok umur tidak berisiko terjadinya intra uterin fetal death (IUFD) 26

Jurkessia, Vol. V, No., Juli 25 adalah pada kelompok umur 2- tahun mempunyai fungsi reproduksi normal sehingga dapat mendukung untuk terjadinya persalinan normal. Sebaliknya wanita yang melahirkan anak pada usia dibawah 2 tahun atau lebih dari tahun merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan pasca persalinan yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Hal ini dikarenakan pada usia dibawah 2 tahun fungsi reproduksi seorang wanita belum berkembang dengan sempurna, sedangkan pada usia diatas tahun fungsi reproduksi seorang wanita 2. Pendidikan dengan Kejadian Intra Uterin sudah mengalami penurunan dibandingkan Fetal Death di Ruang Bersalin RSUD Dr. fungsi reproduksi normal sehingga H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin kemungkinan untuk terjadinya komplikasi Tahun 2 pasca persalinan terutama perdarahan Tingkat pendidikan yang diamati akan lebih besar (6). Usia seorang wanita pada saat hamil dalam penelitian ini adalah pendidikan ibu yang mengalami intra uterin fetal death. sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak Hasil penelitian menunjukkan bahwa terlalu tua. Kesiapan seorang perempuan sebagian besar responden mempunyai untuk hamil harus siap fisik, emosi, tingkat pendidikan dasar yaitu sebanyak psikologi, sosial dan ekonomi.. Paritas dengan Kejadian Intra Uterin Fetal Death di Ruang Bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2 Berdasarkan hasil uji statistik dapat dilihat bahwa yang mengalami intra uterin fetal death sebagian besar adalah paritas tidak aman yaitu 52 kasus (5,%) sedangkan pada kategori paritas aman yang mengalami intra uterin fetal death berjumlah 46 kasus (46, %). Jadi sebagian besar responden berada pada paritas tidak aman. Hal ini sesuai dengan pendapat yang tertuang dalam (6), bahwa paritas dan paritas tinggi ( lebih dari ) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Makin tinggi paritas ibu maka makin kurang baik endometriumnya. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi angka kematian maternal, karena kasus perdarahan meningkat dengan bertambahnya jumlah paritas.ibu-ibu dengan kehamilan lebih dari satu kali atau yang termasuk multipara mempunyai resiko lebih tinggi terhadap terjadinya perdarahan pascapersalinan dibanding ibu ibu yang termasuk golongan primipara. Paritas dan paritas tinggi (multipara) mempunyai angka kejadian perdarahan pasca persalinan lebih tinggi. Pada paritas yang rendah (paritas satu), ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan yang pertama merupakan faktor penyebab ketidakmampuan ibu hamil dalam menangani komplikasi yang terjadi selama kehamilan, persalinan dan nifas. Sedangkan pada paritas tinggi (lebih dari satu), fungsi reproduksi mengalami penurunan sehingga kemungkinan terjadi perdarahan pascapersalinan menjadi lebih besar. 42 responden ( 42,%). Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang, kelompok, kelompok orang, dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan(7). Sehingga seseorang bisa berperilaku dengan baik dan benar serta berpengaruh besar terhadap kesehatan dan lingkungan. Dalam hal ini adalah perilaku untuk mencegah kejadian intra uterin fetal death (IUFD) bagi ibu.pendidikan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi seseorang sehingga bisa mempengaruhi seseorang dalam berperilaku. Ibu yang berpendidikan dasar tentunya akan mengalami keterbatasan dalam mengakses informasi tentang kesehatan, dalam hal ini tentang pencegahan dan penanganan kejadian intra uterin fetal death (IUFD).. Hubungan Umur dengan Kejadian Intra Uterin Fetal Death di Ruang Bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2 Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa kelompok umur ibu sebagian besar pada kelompok tidak beresiko yaitu sebanyak 52 responden (5,%) dengan kejadian IUFD sebagian besar tidak mengalami IUFD yaitu sebanyak 6 responden (6,7%). Sedangkan pada kelompok umur beresiko 27

Jurkessia, Vol. V, No., Juli 25 (<2 dan > tahun) sebagian besar mengalami IUFD yaitu sebanyak responden (,7%). Hasil Uji Statistik didapatkan nilai ρ (,) dan OR (,75). Dengan nilai ρ α (,5) maka hipotesis penelitian ini diterima yang artinya ada hubungan yang bermakna antara umur umur yang tidak beresiko berpeluang,75 kali tidak mengalami intra uterin fetal death dibandingkan dengan umur ibu yang beresiko. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Safrianti (8) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan kejadian kematian janin dalam kandungan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Winkjosastro 25), bahwa kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 2 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi daripada kematian maternal yang terjadi pada usia 2-2 tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia -5 tahun. Bahwa umur < 2 tahun fungsi reproduksi belum siap sedangkan > tahun fungsi organ reproduksi sudah mengalami penurunan sehingga kecenderungan untuk terjadinya intra uterin fetal death (IUFD) akan lebih besar. 4. Hubungan Paritas dengan Kejadian Intra Uterin Fetal Death di Ruang Bersalin Banjarmasin Tahun 2 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa paritas ibu sebagian besar pada kelompok tidak aman yaitu sebanyak 52 responden (5,%) dengan kejadian IUFD sebagian besar mengalami IUFD yaitu sebanyak 4 responden (4,7%). Sedangkan pada paritas aman sebagian besar tdak mengalami IUFD yaitu sebanyak responden (,6%). Hasil Uji Statistik didapatkan nilai ρ (,2) dan OR (,256). Dengan nilai ρ α (,5) maka hipotesis penelitian ini diterima yang artinya ada hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan paritas aman berpeluang kali tidak terjadi intra uterin fetal death dibandingkan dengan ibu yang berparitas tidak aman. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Safrianti (8) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu dengan kejadian kematian janin dalam kandungan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang Wiknjosastro, 7, bahwa paritas dan paritas tinggi ( lebih dari ) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Makin tinggi paritas ibu maka makin kurang baik endometriumnya. Endometrium adalah lapisan terdalam pada rahim dan tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi. 5. Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Intra Uterin Fetal Death di Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa sebagian besar ibu berpendidikan dasar yaitu sebanyak 42 responden (42,%) dengan kejadian IUFD sebagian besar mengalami IUFD yaitu sebanyak 24 responden (24,5%). Sedangkan pada ibu yang berpendidikan tinggi sebagian besar tidak mengalami IUFD yaitu sebanyak responden (,2%). Hasil Uji Statistik didapatkan nilai ρ (,26). Dengan nilai ρ α (,5) maka hipotesis penelitian ini tidak diterima yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian intra uterin fetal death di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Penelitian ini tidak sama dengan penelitian Safrianti (2) yang menyatakan bahwa ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan kejadian kematian janin dalam kandungan. Pendidikan sangan kuat kaitannya dengan pengetahuan, semakin tinggi pendidikan seseorang maka pengetahuan yang didapat juga semakin banyak tetapi dalam hal ini pendidikan ibu yang mengalami intra uterin fetal death (IUFD) sama walaupun pendidikannya lebih tinggi karena kemungkinan besar kurangnya akses informasi tentang kesehatan. Sehingga tidak ada hubungan yang bermakna antara ibu yang berpendidikan dasar, menengah 28

Jurkessia, Vol. V, No., Juli 25 maupun tinggi dengan intra uterin fetal death (IUFD). Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian tentang hubungan umur, paritas dan pendidikan terhadap kejadian intra uterin fetal death di Banjarmasin tahun 2. Sebagian besar kelompok umur responden terhadap kejadian intra uterin fetal death (IUFD) di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2 adalah pada kelompok umur tidak berisiko yaitu sebanyak 52 responden (5,%). 2. Sebagian besar paritas responden terhadap kejadian intra uterin fetal death (IUFD) di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2 adalah pada paritas tidak aman yaitu sebanyak 52 responden (5,%).. Sebagian besar pendidikan responden terhadap kejadian intra uterin fetal death (IUFD) di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2 adalah pada pendidikan dasar yaitu sebanyak 42 responden (42,%). 4. Ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian intra uterin fetal death (IUFD) di Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2, dengan nilai ρ (,)< α =,5dan OR (,75). 5. Ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian intra uterin fetal death (IUFD) di Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2, dengan nilai ρ (,2)< α =,5dan OR (,256). 6. Tidak ada hubungan pendidikan ibu dengan kejadian intra uterin fetal death (IUFD) di RuangBersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2, dengan niali ρ =,26> α =,5.. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 2. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 22. Jakarta: BKKBN 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 2. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 24. Jakarta: Bappenas RI 5. Aziz Alimul H, 27, Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data, Jakarta : Penerbit Salemba Medika 6. Wiknjosastro, H. 25. Dalam Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 7. Kamus Besar Bahasa Indonesia.. Balai Pustaka. 8. Safrianti. 2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Terjadinya Kematian Janin Dalam Kandungan di RSUD Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara.Mahasiswi D-III Kebidanan U budiyah Banda Aceh Daftar Pustaka. Manuaba, IBG.,2. Ilmu Kebidanan, penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta:EGC 2. Saputra, Wiko. 2b. Angka Kematian Ibu (AKI) Melonjak, Indonesia Mundur 5 Tahun. Prakarsa Policy Review / 5 Oktober 2. 2