Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi di Jakarta BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

STRUKTURAL FUNICULAR: KABEL DAN PELENGKUNG

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

STRUKTUR CANGKANG I. PENDAHULULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. Sport Hall/Ekspresi Struktur TINJAUAN KHUSUS. Laporan Skripsi dan Tugas Akhir. Pengertian Tema

STRUKTUR PERMUKAAN BIDANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. apartemen, perkantoran, sekolahan dan rumah sakit, ataupun untuk penggunaan ganda

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bangunan ke dalam tanah (Schodek,1998). Bentuk struktur permukaan

APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA ROYAN MARKET HALL, ROYAN

APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA ROYAN MARKET HALL, ROYAN PERANCIS

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

TEKNOLOGI BAHAN BUATAN YOYOGI NATIONAL GYMNASIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal.

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

plat lengkung atau plat lipat yang tebalnya kecil dibandingkan dengan dimensi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

BAB VI HASIL RANCANGAN. digunakan adalah High-Tech Expression yaitu hith tech yang tidak hanya

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.

struktur. Pertimbangan utama adalah fungsi dari struktur itu nantinya.

Struktur dan Konstruksi II

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman

PERBANDINGAN BERAT KUDA-KUDA (RANGKA) BAJA JENIS RANGKA HOWE DENGAN RANGKA PRATT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV

SPACE FRAME (RANGKA RUANG) OLEH ;

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

EKSPLORASI STRUKTUR CANGKANG UNTUK BANGUNAN TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Serbaguna 2 lantai Latar Belakang. 1.2.

BAB I PENDAHULUAN. adalah struktur portal beton bertulang dengan dinding bata. Pada umumnya

03. Semua komponen struktur diproporsikan untuk mendapatkan kekuatan yang. seimbang yang menggunakan unsur faktor beban dan faktor reduksi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

BAB V KONSEP PERANCANGAN

A. Struktur Balok. a. Tunjangan lateral dari balok

Struktur Ruang. Gambar 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton berlulang merupakan bahan konstruksi yang paling penting dan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR LIPATAN. Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

2.5.c Konsep Selembar kertas tipis dan datar tidak dapat menahan beban sendiri.

menahan gaya yang bekerja. Beton ditujukan untuk menahan tekan dan baja

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

Kuliah ke-6. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI FAKULTAS TEKNIK Jalan Sudirman No. 629 Palembang Telp: , Fax:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

PERILAKU STRUKTUR RANGKAA DINDING PENGISI DENGAN BUKAAN PADAA GEDUNG EMPAT LANTAI

TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PERBANDINGAN PANJANG BENTANG GESER DAN TINGGI EFEKTIF PADA BALOK BETON BERTULANG

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. Berikut adalah bagan flowchart metodologi yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. . Gambar 3.1. Flowchart Metodologi

yang berhubungan satu sama lain secara kaku sehingga menjadi stabil dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. secara nyata baik dalam tegangan maupun dalam kompresi sebelum terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada perencanaan bangunan bertingkat tinggi, komponen struktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

BAHAN KULIAH Struktur Beton I (TC214) BAB IV BALOK BETON

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan perilakunya. Struktur membran cenderung dapat menyesuaikan diri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH DINDING GESER TERHADAP PERENCANAAN KOLOM DAN BALOK BANGUNAN GEDUNG BETON BERTULANG

ANALISIS PERENCANAAN DINDING GESER DENGAN METODE STRUT AND TIE MODEL RIDWAN H PAKPAHAN

BAB I PENDAHULUAN. tanah, dan batu digunakan langsung sebagai bahan utama pembuatan bangunan.

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rumah Tahan Gempa (Bagian 2) Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT.

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harus dilakukan berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Tata Cara

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia

ANALISIS KAPASITAS BALOK BETON BERTULANG DENGAN LUBANG PADA BADAN BALOK

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK III.1 Tema Sebagaimana kita ketahui struktur merupakan suatu bagian dalam bangunan yang memiliki fungsi penahan beban vertical dan horizontal tetapi bersamaan dengan berkembangnya arsitektur, struktur pada bangunan dapat di perlihatkan (di ekspresikan) dan berperan sebagai penambah nilai keindahan/estetika. Ekspresi akan kejujuran desain struktur yang membentuk sebuah bangunan akan menjadi menarik jika diterapkan ke dalam desain. Kejujuran akan makin dirasakan oleh orang yang berada di dalam bangunan yaitu bentuk struktur yang terlihat jelas di dalam interior bangunan sehingga pengguna bangunan akan merasakan kekuatan serta keindahan dari struktur yang membentuk bangunan. Seperti yang diungkapkan oleh Schoppenhaur tentang ekspresi system struktur dimana suatu bangunan akan mempunyai ekspresi system struktur yang hampir sempurna bila system tersebut dapat memperlihatkan perjuangan antara bahan-bahan structural melawan gaya gravitasi 1. 1 Ishar.H.K.Pedoman Umum Bangunan III-1

System struktur Rangka Portal Keterangan : Struktur rangka merupakan perwujudan dari pertentangan antara gaya gravitasi dan kekuatan. Struktur ini terdiri dari kolom dan balok, dimana kolom berfungsi sebagai unsur vertical yang menerima beban baik beban hidup dan mati yang langsung di terima pondasi dan di salurkan ke tanah, sedangkan balok berfungsi sebagai unsur horizontal yang menyalurkan beban ke kolom dan langsung diteruskan ke pondasi terus ke tanah. III.2 Definisi Tema Ekspresi Pernyataan atau proses pengungkapan perasaan yaitu memperlihatkan sesuatu atau menyatakan maksud, tujuan, perasaan dan sebagainya 2. Struktur - Merupakan alat penyalur beban yang merupakan hasil penggunaan dan / atau bangunan ke tanah 3. III-2

- Susunan atau bentuk 4 Dari definisi kata-kata diatas dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa Ekspresi Struktur adalah menunjukkan, memperlihatkan bagian struktur/konstruksi dari suatu bangunan. III.3 Hubungan Struktur Terhadap Arsitektur Teknologi lebih dari sekedar sebuah metode, melainkan sebuah dunia di dalam dirinya sendiri. Sebagai sebuah metode, teknologi sangat superior di hampir semua aspek. Tetapi ketika hanya menjadi dirinya sendiri, sebagai sebuah struktur besar dari mesin, maka teknologi menjelma menjadi sebuah sifat dasar yang nyata. Pengaruh desain konstruksi pada arsitektur yang berupa teknologi ternyata sangat kuat sebagai desain yang akan mewujudkan karya arsitektur, karena teknologi merupakan sebuah saksi dari perkembangan dunia arsitektur, bukan hanya dari zaman modern tetapi sejak peradaban arsitektur tertua, seperti mesir. Menurut Mies van de Rohe bahwa Teknologi mempunyai dunianya sendiri, dalam kondisi-kondisi tertentu ketika teknologi (struktur) sudah memenuhi persyaratan arsitektur, maka teknologi akan membentuk suatu arsitektur baru yang disebabkan karena kebutuhan akan struktur yang 2 4 Prof Dr. J.S. Badudu & Prof. Sutan Mohammad Zain. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Hal : 377 dan 1357 Sinar Harapan, Jakarta 1994 3 Schodek.L.Daniel.Structure.hal 3 III-3

dipengaruhi factor-faktor tertentu sehingga membentuk suatu bangunan. Kekuatan dari teknologi (struktur) akan memberikan suatu identitas tersendiri bagi desain arsitektur 5. Kapel Ron Champ oleh Le Corbusier Keterangan : Bangunan ini dibentuk oleh kolom dan balok dimana dindingnya menggunakan batu bata sedangkan atapnya terbuat dari beton bertulang yang hanya berfungsi sebagai atap (non structural). Dari penjelasan tentang hubungan antara desain struktur dan bentuk arsitektur, maka dapat disimpulkan bahwa elemen-elemen struktur dan non-struktur pada sebuah desain konstruksi dapat dikombunasikan menjadi suatu bentuk arsitektur. 5 Trampton, Kenneth. Modern Architecture a Critical history. London 1992 III-4

III.4 Hubungan Struktur Terhadap Bangunan Fungsi struktur adalah untuk memberikan kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah sebuah bangunan mengalami keruntuhan. Lebih khususnya, struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban. Beban-beban tersebut menumpu diatas titiktitik untuk selanjutnya disalurkan pada bagian bawah tanah bangunan, sehingga beban-beban tersebut akhirnya dapat ditahan. Apresiasi peranan struktur merupakan hal yang pokok untuk memahami arsitektur. Menurut Sir Henry Wooton pada abad ke-17 bahwa Bangunan dapat diartikan sebagai ketangguhan (firmness), komoditas (Commodity), dan kesenangan (delight) 6. Ketangguhan (firmness) adalah kualitas yang paling dasar. Ketangguhan ini dikaitkan dengan kemampuan bangunan untuk menjaga keutuhan fisiknya dan bertahan di bumi sebagai objek fisik. Bagian bangunan yang memenuhi kebutuhan untuk kekokohan adalah struktur atau konstruksi. Struktur merupakan hal yang fundamental, tanpa struktur tidak ada bangunan dan dengan demikian tidak ada komoditi. Tanpa desain yang baik tidak ada kesenangan (delight). Komoditas (commodity), mengacu pada fungsi praktis bangunan, memprasyaratkan bahwa kumpulan ruang-ruang yang ada mempunyai manfaat dan memenuhi kegunaan bangunan yang dimaksudkan. 6 Macdonald, Angus. J. Structure and Architecture, Edition : 2. Erlangga. Jakarta 2001 : Viii III-5

Kesenangan (delight) merupakan istilah untuk pengaruh bangunan pada perasaan estetika dari mereka yang berhubungan dengan bangunan tersebut. Hal itu mungkin ditimbulkan oleh lebih dari satu factor. Pengertian simbolik dari bentuk-bentuk pilihan kualitas estetika bentuk, tekstur dan warna, penyelesaian yang anggun dimana berbagai permasalahan yang bersifat praktis dan programatik telah diselesaikan, dan cara-cara yang di dalamnya telah di buat hubungan antara aspekaspek desain yang berbeda, semuanya merupakan kunci yang memungkinkan dihasilkannya kesenangan.(delight). III.5 Klasifikasi Struktur Struktur bangunan dapat dibedakan menjadi : III.5.1 Struktur Bawah Bangunan (Sub Structure). Struktur bawah bangunan adalah struktur yang langsung berhubungan dengan tanah dan menyalurkan beban-beban diatasnya. Struktur bawah bangunan dikenal dengan sebutan Pondasi. Adapun criteria untuk pemilihan struktur bawah bangunan : Sesuai dengan besar beban yang dipikul. Sesuai keadaan tanah pada tapak. Batasan akibat konstruksi struktur bahan bangunan. Batasan-batsan sekelilingnya baik dari segi bangunan pondasi sekeliling. Waktu dan biaya pekerjaan. III-6

Alat-alat perlengkapan dan bahan. Tersedia teknisi. Pondasi yang biasa di gunakan pada bangunan dapat dibedakan menjadi 2 tipe : 1. Shallow Foundation. Pondasi untuk bangunan bertingkat dengan beban rendah dan tanah keras dekat permukaan. 2. Deep Foundation. Pondasi untuk bangunan bertingkat tinggi atau pondasi untuk bangunan bertingkat bila kondisi tanah keras jauh dari permukaan. III.5.2 Struktur Atas Bangunan (Upper Structure) Pada bagian ini hanya membahas struktur untuk bangunan yang memiliki bentang yang lebar, antara lain : 1. Struktur Rangka Struktur rangka merupakan perwujudan dari pertentangan antara gaya gravitasi dan kekuatan. Struktur ini terdiri dari kolom dan balok, dimana kolom berfungsi sebagai unsur vertical yang menerima beban yang langsung di terima pondasi dan di salurkan ke tanah, sedangkan balok berfungsi sebagai unsur horizontal yang menyalurkan beban ke kolom dan langsung diteruskan ke pondasi terus ke tanah. Bahan-bahan yang biasa digunakan adalah kayu, baja, beton bertulang dan lain-lain, dimana bahan- III-7

bahan tersebut tahan terhadap gaya tarik, tekan, puntir dan lentur bersama-sama. Tetapi pada masa sekarang banyak digunakan baja dan beton yang mampu menahan gaya-gaya tersebut dalam skala yang lebih besar. Struktur rangka dapat di bagi menjadi beberapa macam : Portal Frame/Rangka Portal 7. Struktur rangka yang terdiri dari kolom dan balok sebagai struktur utama. Rangka Batang. Struktur rangka yang terdiri dari bagian batang lurus baik vertical, horizontal, dan diagonal yang dihubungkan antar satu sama lain secara sendi dan biasanya berbentuk unsur segitiga. Prinsip-prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur pemikul adalah penyusunan elemen menjadi konfigurasi segitiga yang menghasilkan bentuk stabil. Bahan-bahan yang digunakan adalah kayu, baja dan beton 7 Ir. Hartono Poerbo. M.Arch, Sistem Struktur dan Estetika, Jilid 1, Jambatan, Jakarta 1999 III-8

Bentuk segi empat yang labil karena beban Bentuk segitiga yang stabil karena beban Bentuk umum rangka batang Kelebihan pada Rangka Batang : o Dapat digunakan pada bangunan berbentang lebar. o Biaya relatif murah karena dapat dikerjakan ditempat. Kekurangannya pada Rangka Batang : o Kurang stabil jika mendapat beban pada arah horizontal. Rangka Ruang. Struktur rangka ruang merupakan rangka bidang yang digabungkan dan dikaitkan antara satu sama lain., hingga dapat menstranslasikan gaya tarik dan tekan dalam arah 3 dimensi. III-9

Adapun Sambungan yang biasa di gunakan pada rangka ruang ada beberapa macam, yaitu : System oktaplat System yang mempunyai beberapa yang kemudian di las listrik pada titik simpul yang berbentuk bola yang terbuat dari baja. System Triodetic System dimana setiap batang pipa dipipihkan ujungnya, kemudian di masukkan ke dalam celah bergerigi. System Mero System yang hanya mempunyai dua elemen dasar yaitu sebuah batang dan bola yang menpunyai lubang berulir. Kelebihan pada Rangka Ruang : o Dapat digunakan pada bangunan berbentang lebar. o Lebih stabil jika dibandingkan dengan Rangka Batang. o Pekerjaannya relative cepat dan mudah jika menggunakan system sambungan Mero. Kekurangannya pada Rangka Ruang : o Perhitungan yang rumit. o Menggunakan bahan yang relative banyak, karena gaya yang bekerja pada titik hubung disalurkan ke beberapa batang. III-10

2. Struktur kabel (Bentang 25 100 m). Struktur kabel merupakan elemen-elemen tarik yang mampu memindahkan beban-beban vertical kearah horizontal dengan cara mengerahkan suatu dorongan horizontal melalui lendutannya 8. Adapun klasifikasi struktur kabel adalah 9 : Struktur Kabel Ganda. Struktur ini menggunakan kabel berkelengkungan saling berlawanan pada satu bidang. Struktur Berkelengkungan Tunggal. Struktur ini meletakkan kabel-kabel sejajar dengan menggunakan permukaan yang di bentuk oleh balok-balok yang membentang diantara kabel-kabel. Struktur Berkelengkungan Ganda. Struktur ini menggunakan kabel menyilang dan berkelengkungan saling berlawanan (Cekung dan cembung) serta membentuk permukaan atap utama. III-11

Kelebihan pada Struktur Kabel : o Sebagai elemen yang dapat membentangi jarak yang besar. Kekurangannya pada Sruktur Kabel : o Kurang stabil jika mendapat gaya angin, karena efek angin dapat mengakibatkan atap mudah mengepakngepak (Flutter) dan bergetar (vibration effect). 3. Struktur Cangkang. (Bentang 10-35 m). Struktur cangkang merupakan bentuk structural 3 dimensi yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan melengkung. III-12

Bentuk umum struktur ini berasal dari kurva yang di putar dalam satu sumbu seperti :permukaan bola, elips, dan parabola. Bentuk cangkang sangat bervariasi berdasarkan tipe kelengkungan permukaannya, bentuk cangkang dibagi atas : Cangkang melengkung ke satu arah (cylindrical shell). Cangkang melengkung ke dua arah (dome shell). Cangkang dengan bentuk bebas (Hyperbolic parabolic). Kelebihan pada Struktur Cangkang : o Dapat digunakan pada bangunan yang berbentang lebar dengan tipisnya kulit permukaan. o Karena cangkang terbuat dari beton bertulang maka akan kuat terhadap api. Kekurangannya pada Sruktur Cangkang : o Pelaksanaan pekerjaan berkesan rumit. o Membutuhkan biaya yang mahal. 8 Salvadori. Mario, Disain Struktur dalam Arsitektur, hal 196 Edisi Ke-2, Erlangga, Jakarta 1986 9 L.Schodeck, Daniel., Struktur, hal 172 Edisi Ke-2, Erlangga, Jakarta 1986 III-13

III-14