Analisa SWOT Kabupaten Lampung Timur

dokumen-dokumen yang mirip
Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

LAMPIRAN 2 SWOT ANALISYS AIR LIMBAH KOTA LANGSA

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

LAMPIRAN 2 ANALISA SWOT AIR LIMBAH KABUPATEN ACEH TENGGARA

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Sub Sektor : AIR LIMBAH

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan Kabupaten Luwu

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI KABUPATEN PATI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Sub Sektor : Air Limbah

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Adanya Program/Proyek Layanan Pengelolaan air limbah permukiman yang berbasis masyarakat yaitu PNPM Mandiri Perdesaan dan STBM

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

3.2 Masterplan air limbah kota Yogyakarta 4 4,00. 4 Aspek Komunikasi SDM. 5.1 Terbatasnya dan kurangnyasdm

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

Tabel Skor Air Limbah Domestik Skor

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Lampiran 2: Hasil Analisis SWOT

ANALISIS SWOT. Kurangnya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik

B A B I I I ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

Strategi S-O (menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang)

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Tinjauan BAB V : Tabel Rekap Sumber Pendanaan DAK tidak ada.

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN

BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN ENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

4.1 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERKAIT SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGANN SANITASI

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan Sektor Air Limbah

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

1. Sub Sektor Air Limbah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR & ASPEK UTAMA

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

Bab 4 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Deskripsi Program Pembangunan IPLT

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

Bab IV Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

Bab 5 Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi

RENCANA IMPLEMENTASI BAB Kondisi Kesiapan Pelaksanaan

BAB V. Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB V PROGRAM,KEGIATAN DAN INDIKA SI PENDANAANSA NITASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu

BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI SSK

Lampiran E Deskripsi Program Utama

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI DI KABUPATEN FAKFAK

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

Transkripsi:

a. Air limbah Domestik Analisa SWOT Kabupaten Lampung Timur NO ELEMEN BOBOT PERKALIAN BOBOT DAN KET INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) 1 Ada regulasi terkait pengelolaan air limbah 1,00% 3 0,48 2 Lembaga pengelola setingkat Badan 2,00% 2 0,52 3 Sudah ada pendanaan dari APBD,DAK 1,30% 2 0,32 4 Sudah mempunyai sarana prasarana lingkungan 1,80% 1 0,018 5 Sudah memiliki SDM sesuai keahliannya 11,40% 2 0,228 Telah melibatkan masyarakat 2,0% 2 0,052 7 Melakukan monev 1,20% 1 0,012 8 Memiliki peralatan radio FM sebagai sarana sosialisasi dan informasi 0,80% 1 0,008 9 Adanya Perda RTRW 23,70% 2 0,474 Total 100% 2,118 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 pendanaan belum sesuai dengan kebutuhan 32,50% 3 0,975 2 SDM belum memadai 20,40% 1 0,204 3 Peralatan Laoratorium belum menunjang 9,10% 1 0,091 4 Belum memiliki truck sedot tinja 10,70% 2 0,214 5 Belum dapat melaksanakan peraturan secara optimal 15,80% 3 0,474 Belum ada IPLT 11,50% 4 0,4 Total 100% 2,418 Selisih Kekuatan dan Kelemahan -0,300 (X) EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) 1 Masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan 3,0% 3 1,098 2 Adanya anggaran APBD Prov. 2,50% 1 0,025 3 Adanya Anggaran APBN 11,40% 3 0,342 4 SKPD di luar BLH ikut berperan aktif 13,10% 3 0,393 5 Adanya tokoh masyarakat peduli lingkungan 24,30% 2 0,48 Adanya LSM peduli lingkungan 7,0% 1 0,07 7 Adanya CSR dari swasta 4,40% 1 0,044 Total 100% 2,44 ANCAMAN (THREATH) Belum ada kesadaran sebagian masyarakat terhadap 1 permasalahan lingkungan 31,40% 3 0,942 2 Belum semua rumah memiliki sarana pengelolaan limbah sesuai standar (%) 33,20% 3 0,99 3 Mobil sedot tinja membuang kotorannya ke bantaran sungai 3,30% 0 0 4 Masih banyak pengusaha / industri belum menjalankan dokumenukl/upl 1,70% 2 0,034 5 Masih banyak pengusaha / industri belum membuat dokumen UKL/UPL,40% 2 0,128 Masih banyak masyarakat yang membuang air limbah di saluran terbuka (4%) 24,00% 2 0,48 Total 100% 2,58 Selisih Peluang dan Ancaman -0,11 (Y)

b. Pengelolaan Persampahan NO ELEMEN BOBOT PERKALIAN BOBOT DAN KET INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) 1 Ada Perda terkait persampahan 10,00% 2 0,2 2 Sudah ada lembaga pengelola sampah setingkat Badan 12,00% 1 0,12 3 Sudah ada pendanaan dari APBD,DAK 1,30% 2 0,32 4 Sudah mempunyai TPA 13,00% 2 0,2 5 Telah melibatkan masyarakat dalam pemilahan sampah dan 3R 8,0% 3 0,258 Adanya dokumen RPIJM, RPJPM, RPJMD 20,00% 2 0,4 7 Adanya APBD untuk pengelolaan sampah secara rutin 10,80% 2 0,21 8 Adanya Perda RTRW 9,00% 2 0,18 Total 100% 1,9 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Pendanaan untuk pengelolaan sampah belum memadai 32,50% 3 0,975 2 Pengelolaan TPA masih open dumping 20,40% 2 0,408 3 Sarana pengelolaan sampah belum memadai 9,10% 2 0,182 4 Kendaraan operasional belum mencukupi 10,70% 2 0,214 5 Belum dapat melaksanakan peraturan secara optimal 15,80% 2 0,31 Belum ada retribusi persampahan 11,00% 1 0,11 Total 100% 2,205 Selisih Kekuatan dan Kelemahan -0,245 (X) EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) 1 Masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan 21,0% 2 0,432 2 Adanya alokasi dana APBD I dan APBN 11,00% 2 0,22 3 Keberadaan pemulung akan mereduksi sampah 25,00% 2 0,5 4 SKPD di luar Dinas kebersihan ikut berperan aktif 13,10% 2 0,22 5 Adanya LSM peduli lingkungan 5,00% 1 0,05 Adanya CSR dari swasta 5,00% 2 0,1 7 Berkembangnya metode pengolahan sampah utuk pengurangan sampah dengan 3 R 19,00% 3 0,57 Total 100% 2,134 ANCAMAN (THREATH) Masih banyak masyarakat yang membakar sampah 1 (81,8%) 25,40% 2 0,508 2 Komposisi sampah anorganik meningkat dari pada sampah organik 15,20% 2 0,304 3 Masih kurangnya kesadaran masyakat melaksanakan 3R 23,30% 2 0,4 4 Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam hal pengelolaan dan pengolahan sampah (3,9%) 20,00% 1 0,2 5 Rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah,40% 1 0,04 Masih banyak masyarakat yang membuang sampahdi saluran terbuka 10,00% 2 0,2 Total 100% 1,742 Selisih Peluang dan Ancaman 0,392 (Y)

c. Pengelolaan Drainase Lingkungan NO ELEMEN BOBOT PERKALIAN BOBOT DAN INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) 1 Adanya kelembagaan yang menangani sektor drainase 2,00% 2 0,52 2 Adanya alokasi APBD II sektor drainase 1,00% 3 0,48 3 Sudah mempunyai sarana prasarana Drainase 10,00% 2 0,2 4 Memiliki peralatan radio FM sebagai sarana sosialisasi dan informasi 12,00% 2 0,24 5 Telah melibatkan masyarakat 12,00% 1 0,12 Adanya Perda RTRW 23,70% 2 0,474 Total 100% 2,034 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Sumber dana belum sesuai dengan kebutuhan 42,50% 2 0,85 2 Belum memiliki masterplan drainase 20,40% 3 0,12 3 Peralatan belum menunjang 9,10% 2 0,182 4 Kendaraan operasional belum mencukupi 10,70% 2 0,214 5 Belum ada regulasi terkait drainase 15,80% 2 0,31 Belum optimalnya peralatan Radio FM sebagai sarana sosialisasi dan informasi 1,50% 1 0,015 Total 100% 2,189 Selisih Kekuatan dan Kelemahan -0,155 (X) EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) 1 Masyarakat semakin peduli terhadap Drainase 15,00% 2 0,300 2 Adanya alokasi dana APBN 40,00% 3 1,200 3 Adanya peraturan perundang-undangan 5,00% 2 0,100 4 SKPD di luar PU ikut berperan aktif 10,00% 1 0,100 5 Adanya CSR dari swasta 5,00% 1 0,050 Melibatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan 25,00% 2 0,500 Total 100% 2,25 ANCAMAN (THREATH) 1 Lampung Timur sebagai daerah hilir berdampak mendapat banjir kiriman dari daerah hulu 30,00% 3 0,9 2 Sebagian wilayah lampung merupakan daerah pasang surut 25,00% 3 0,75 3 Masih banyak aliran air belum dipasang Drainase 12,00% 1 0,12 4 Tidak ada biaya operasional perawatan darinase 10,00% 1 0,1 5 Masih banyak Drainase tidak dirawat 10,00% 1 0,1 Masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke drainase/sungai 10,00% 1 0,1 Total 97% 2,07 Selisih Peluang dan Ancaman 0,180 (Y) KET