BAB I PENDAHULUAN. itu mencapai rata-rata tumbuh sekitar 7 persen per tahun. Namun pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi kepada defisit unit selalu mengalami dinamika pada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan tersebut yakni industri perbankan. untuk menjalankan industri perbankan agar tidak merusak tatanan

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai

BAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 27 Oktober 1988 (PAKTO) yang mencakup bidang keuangan, moneter dan

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. lain yang ditopang oleh bank tersebut. Fungsi bank sebagai perantara (financial

BAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dan kegiatan usaha bank yaitu menghimpun dana, dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sistem pengelolaan yang berbeda, walaupun dalam beberapa hal

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor perbankan. Hal ini antara lain dipicu pengalaman negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. karena bank memiliki fungsi sebagai Agen Pembangunan. Sebagai badan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan deposito) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. sistematik yang bisa menggoyah stabilitas sistem keuangan. Kegagalan suatu bank

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. seperti dilanggarnya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential-banking

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi yang surplus dana, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dimana kegiatannya hanya menghimpun dana atau kembali

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karolina, 2014 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi antara investor atau pihak yang memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. secara mikro maupun secara makro. Indonesia merupakan salah satu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan kredit perbankan sebelum krisis ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi yang memiliki arti yaitu Lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Setiap bank memiliki visi dan misi untuk mencapai sebuah tujuan

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. global dan domestik cenderung bias ke bawah yang disebabkan oleh. pertumbuhan ekonomi dunia berjalan tidak seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) yang menyalurkan dana

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. tanggal 10 November 1998 yang menyatakan bahwa bank adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam pembangunan ekonomi yang memiliki peranan sangat

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat banyak. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN. merubah perekonomian Indonesia menjadi terpuruk. Hal yang berimbas kepada

1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan terdiri dari lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era tahun 1990an, perekonomian Indonesia pernah disebut-sebut sebagai salah satu macan Asia dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia saat itu mencapai rata-rata tumbuh sekitar 7 persen per tahun. Namun pada pertengahan tahun 1997 badai krisis ekonomi melanda Indonesia dan beberapa negara dikawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Berbagai faktor mempengaruhi krisis ekonomi tersebut baik faktor eksternal dan faktor internal. Akibat dari badai krisis tersebut secara makro pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 1997 merosot tajam menjadi 4,9 persen bahkan sampai minus 17,13 persen pada triwulan III tahun 1998 1. Sebagai wujud dari pelaksanaan program reformasi di sektor keuangan guna menyehatkan sistem perbankan, maka pada 1 November 1997 sebanyak 16 bank swasta nasional ditutup. Penutupan 16 bank tersebut mengakibatkan terjadinya bank runs pada bank-bank yang menurut persepsi masyarakat tergolong tidak sehat. Kebijakan penutupan bank yang seharusnya dimaksudkan untuk menyehatkan perbankan nasional justru sebaliknya 1 Seketariat Kabinet Republik Indonesia/ Minggu, 09 September 2012 08:43 WIB)

2 mengakibatkan terjadinya penarikan dana besar-besaran pada bank-bank bukan pemerintah. Penarikan dana besar-besaran ini terjadi karena runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan akibat penutupan bank tersebut. ). Setelah dilakukan likuidasi terhadap bank-bank swasta nasional tersebut, kepercayaan masyarakat terhadap bank swasta nasional menurun drastis. Satu bulan sejak penutupan 16 bank tersebut di atas (Desember 1997), jumlah dana pihak ketiga yang terdapat di bank umum swasta nasional (BUSN) menurun sebesar Rp 22,9 triliun (11,94%). Penarikan dana pada umumnya dimulai sejak penutupan bank dan mencapai puncak penarikan tertinggi pada Desember 1997 dan Januari 1998. Meski menghadapi tekanan akibat krisis keuangan global yang dampaknya semakin meluas, kinerja perbankan 10 tahun kemudian yaitu tahun 2008 relatif stabil. Meningkatnya fungsi pengawasan dan kerjasama dengan otoritas terkait yang disertai penerbitan beberapa peraturan oleh Bank Indonesia dan Pemerintah cukup efektif menjaga ketahanan perbankan dari dampak negatif gejolak pasar keuangan tersebut. Perbankan berhasil meningkatkan fungsi intermediasinya dan melaksanakan proses konsolidasi perbankan dengan hasil yang positif 2. Kita lihat saja tabel 1.1 perbandingan Return On Assets (ROA) pada masa krisis dan pasca setelah krisis sebagai berikut. 2 Iskandar Simorangkir, Penyebab Bank Rush Di Indonesia, Jurnal, hal. 57

3 Tabel 1.1 ROA BUSN Devisa tahun 1997-1998 TAHUN ROA 1996 1.37 1997 18.76 1998 6.14 5 0 5 10 Grafik 1.1 ROA Pada BUSN Devisa pada tahun 1997 1998 1.37 1996 1997 1998 6.14 ROA 15 20 18.76 Tabel 1.2 ROA BUSN Devisa tahun 2007-2009 TAHUN ROA 2007 2.55 2008 2.21 2009 2.09 Sumber Bank Indonesia

4 3 Grafik 2.2 ROA pada Bank Devisa pada Tahun 2007 2009 2.5 2 2.55 2.21 2.09 1.5 1 ROA 0.5 0 2007 2008 2009 Pada tabel 1.1 dan 1.2 dapat dilihat bahwa kinerja bank Devisa mengalami penurunan di tahun 1997 dan ROA terbesar di tahun 2007. Hal ini membuktikan bahwa bank devisa mampu mengembalikan kepercayaan masyarahakat untuk menyimpan dananya pada bank Devisa dengan cara meningkatkan kinerja kerjanya. Sementara pasca krisis global 2008 bank devisa masih tetap menjaga kestabilannya. Bank Indonesia memberikan ketentuan mengenai standar terbaik ROA yaitu 2%, semakin tingginya ROA, maka akan semakin baik produktifitas asset dalam memperoleh laba. Hal ini berarti kinerja Bank Devisa lebih baik dibandingkan masa krisis pada tahun 1997. Rasio keuangan merupakan suatu indeks penghubung antara dua angka akuntansi yang diperoleh dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Kinerja suatu bank dapat dilihat dari perbandingan antara

5 laporan keuangannya dengan bank lain. Laporan keuangan yang dibandingkan dapat berupa angka-angka yang sebenarnya atau dalam bentuk rasio keuangan yang dicapai bank tersebut. Analisis rasio keuangan dapat membantu manajemen dalam mengidentifikasikan perubahan - perubahan pokok pada trend jumlah, hubungan dan alasan perubahan tersebut. Analisis rasio keuangan dapat digunakan dalam penilaian tingkat kesehatan suatu bank. Penilaian tingkat kesehatan bank pada akhirnya akan menunjukkan bagaimana kinerja bank tersebut 3. Penilaian kesehatan suatu bank dapat memberikan dampak yang besar terhadap tingkat kepercayaan masyarakat dalam memilih bank untuk menyimpan dan mendapatkan dana. Kesehatan dan kinerja bank, dapat di lihat dari beberapa rasio keuangan bank, salah satunya yaitu dari segi Return On Assets (ROA). Menurut Bank Indonesia Return On Assets (ROA) dengan cara membanding terhadap total aktiva. Dipilihnya ROA sebagai rasio pengukur kinerja Bank Devisa karena ROA dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan kekayaan yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya dikeluarkan untuk mendanai aset tersebut. Namun biasanya akan sulit untuk mengukur keakuratan dari kinerja bank, yang lebih real biasanya dilakukan dengan mengukur kinerja 3 Finishia Damayanti, ANALISIS PENGARUH CAR, LDR, BOPO, DAN KAP TERHADAP KINERJA PERBANKAN (Studi Komparatif Antara Bank Devisa dan Bank Non Devisa Periode 2007-2011), Skripsi, hal. 3

6 keuangannya. Oleh karena itu, bank-bank yang sekarang masih beroperasi dianggap adalah bank-bank yang memiliki kinerja yang relatif baik dibanding bank-bank yang telah dilikuidasi beberapa waktu lalu baik dari sisi aktiva maupun sisi pasivanya. Penurunan kinerja perbankan terjadi pada semua aspek keuangan bank, yaitu mencakup permodalan, kualitas aktiva produktif, dan likuiditas, Beban Bunga (Interest Expense), Beban lain-lain (overhead cost), Size Bank, Struktur Keuangan (DPK). Faktor makro ekonomi juga mempengaruhi kinerja kerja Bank meliputi KURS, Suku Bunga Indonesia, Cadangan Devisa, Gross Domestic Product.Demikian halnya kinerja kualitas aktiva produktif (KAP), yang diukur dari perbandingan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan tidak lancar dengan total aktiva produktif, Sejalan dengan penurunan kredit, maka loan to deposit ratio (LDR) bank juga menurun. Berdasarkan Uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja keuangan Industri Perbankan (Studi Kasus pada BUSN DEVISA periode 2002Q1-2012Q4). B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1. Dari hal-hal yang di uraikan dalam latar belakang, dapat di identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

7 a. Secara umum kondisi dunia usaha selalu mengalami persaingan yang ketat mengikuti perkembangan zaman dan persaingan muncul didalam maupun luar negeri. b. Krisis dunia mengakibatkan banyak bank tutup c. Krisis dunia mengakibatkan penurunan Kinerja kerja BUSN Devisa d. Kondisi perekonomian yang sulit, perubahan peraturan yang cepat, lalu persaingan yang semakin ketat sehingga kinerja bank menjadi rendah. e. Kinerja perbankan secara nasional harus tetap di pertahankan menuju industri perbankan yang sehat dalam meningkat kinerja industri secara nasional. 2. Pembatasan masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah-masalah yang diteliti yaitu: a. Penelitian dilakukan pada BUSN DEVISA di Indonesia. b. Observasi yang dilakukan yaitu periode 2002 sampai dengan 2012. c. Penelitian ini dilakukan dengan melihat kinerja BUSN DEVISA ditinjau dari tingkat struktur aktiva (structure asset), struktur keuangan (sturucture financial), likuiditas dan struktur biaya (structure cost) dan kondisi ekonomi makro yang mempengaruhi profitabilitas bank secara individual.

8 C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kondisi struktur aktiva, struktur keuangan dan struktur laba pada Kinerja Perbankan BUSN Devisa di Indonesia Periode 2002.Q1 2012.Q4? 2. Bagaimana kondisi likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan profitabilitas pada Kinerja Perbankan BUSN Devisa di Indonesia Periode 2002.Q1 2012.Q4? 3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat profitabilitas, faktor eksternal dan internal pada Kinerja Perbankan BUSN Devisa di Indonesia Periode 2002.Q1 2012.Q4? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian untuk mengetahui: 1. Kondisi struktur aktiva, struktur keuangan dan struktur laba laba pada kinerja Perbankan BUSN Devisa di Indonesia Periode 2002.Q1 2012.Q4. 2. Kondisi likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan profitabilitas laba pada kinerja Perbankan BUSN Devisa di Indonesia Periode 2002.Q1 2012.Q4.

9 3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi tingkat profitabilitas, faktor eksternal dan internal pada Kinerja Perbankan BUSN Devisa di Indonesia Periode 2002.Q1 2012.Q4. E. Manfaat penelitaian Adapun manfaat dan kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Dapat memperkaya wawasan dan memberikan tambahan pengetahuan yang telah didapatkan ketika kuliah untuk dapat diaplikasikan dalam menyusun penelitian dan mengolah data yang ada untuk mencapai hasil yang di harapkan tentang struktur modal pada industri perbankan di Indonesia. 2. Bagi kalangan akademik dan praktisi Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dan contoh untuk referensi bagi peneliti lainnya, yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama. 3. Bagi Perusahaan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai seberapa besar hubungan tiap-tiap variabel yang berpengaruh terhadap ROA

10 F. Sistematika penulisan Maksud dari pembuatan sistematika penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran yang ringkas dan jelas, mengenai isi bab demi bab. Sistematika penulisannya adalah sebagi berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan teori-teori yang di gunakan sebagai dasar penelitian, kerangka pikir penelitian, dan hipotesis sementara dari permasalahan yang di teliti. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini dikemukakan dimana dilakukannya penelitian dan untuk mengumpulkan data dengan cara studi lapangan atau studi kepustakaan.

11 BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN Bab ini dikemukakan tentang sejarah perusahaan industri perbankan yang terdaftar di BEI. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian tersebut. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup kesimpulan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan yang berguna kepada perusahaan.