2. Kelas reguler dengan tambahan bimbingan dalam kelas (cluster): Anak. lain (normal) di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berlandaskan pada filsafah positivisme, digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Media Dakwah KH.

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus. Menurut Poerwandari (2001), untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna.

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar

BAB III METODE PENELITIAN. yakni bagaimanakah metode terapi Applied Behaviour Analysis (ABA) yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka angka, melainkan data tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. tergantung pada keberadaan sumber data dan tujuan penelitian. Selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. (SMA) Muhammadiyah 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. Brigjen Slamet

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hatihati

3. METODE. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif (deskriptif kualitatif). Menurut Bogdan

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif kualitatif karena dalam penelitian ini berusaha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kondisi terkendali dan dimanipulasi.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai dunia alam ataupun dunia sosial. memprioritaskan pada gambaran kejadian-kejadian yang berlangsung pada

BAB III METODE PENELITIAN. Informasi Akuntansi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X, karena SMA

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) mendefinisikan metode

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian. penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. 1.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap dirinya sendiri yang sangat bersifat subyektif dan dipengaruhi oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III METODE PENELITIAN. dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut H.B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang dilakukan adalah field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan. penjelajahan: kesimpulanya studi kasus deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Pendidikan Renang di SMP Al-Hikmah Surabaya, dengan menggunakan

Transkripsi:

38 2. Kelas reguler dengan tambahan bimbingan dalam kelas (cluster): Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus. 3. Kelas reguler dengan pull out: Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang sumber untuk belajar dengan guru pembimbing khusus. 4. Kelas reguler dengan cluster dan pull out: anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) dikelas reguler dalam kelompok khusus, dan dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas-kelas reguler ke ruang sumber untuk belajar dengan guru pembimbing khusus. 5. Kelas khusus dengan berbagai pengintegrasian: anak berkelainan belajar didalam kelas khusus pada sekolah reguler, namun dalam bidang-bidang tertentu dapat belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler. 6. Kelas khusus penuh: Anak berkelainan belajar didalam kelas khusus pada sekolah reguler. Kurikulum yang digunakan dalam sekolah inklusi, yaitu adanya Program Pembelajaran Individual (PPI) yang merupakan rencana pengajaran yang dirancang untuk satu orang peserta didik yang berkebutuhan khusus atau yang memiliki kecerdasan/bakat istimewa. Kurikulum ini sebagai dokumen yang menetapkan kebutuhan akademis, fisik, sosial, dan emosional seorang siswa dan memberikan kerangka

39 perencanaan yang berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan siswa serta menjabarkan sumber-sumber pendidikan yang diperlukan. Sedangkan untuk Guru Pembimbing Khusus (GPK) adalah guru yang memiliki kualifikasi/ latar belakang pendidikan luar biasa yang bertugas menjembatani kesulitan ABK dan guru kelas/ mapel dalam proses pembelajaran serta melakukan tugas khusus yang tidak dilakukan oleh guru pada umumnya. Tugas khusus itu adalah tugas yang berkaitan dengan kebutuhan khusus ABK.

40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan bentuk deskriptif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya atau menggunakan prosedur analisa non matematis. (Moleong, 2005) Tipe penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Menurut Maman (2002) penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial, yaitu bertambahnya jumlah penyandang autis yang berarti pula peran guru pembimbing khusus dalam mendidik siswa autis juga semakin penting. Studi deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan suatu situasi tertentu yang besifat faktual secara sistematis dan akurat. Studi deskriptif juga berati penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individu, situasi, atau kelompok tertentu secara akurat (Danim, 2002). Penelitian kualitatif memiliki ciri khas metode penelitian yang dapat dijabarkan sebagai berikut, Nasutian 1996: 1. Sumber data ialah situasi yang wajar atau natural setting Peneliti mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi yang wajar, sebagaimana adanya dan tidak dipengaruhi dengan sengaja 38

41 sehingga peneliti memasuki lapangan yang langsung berhubungan dengan situasi dan orang yang diselidikinya. 2. Peneliti sebagai instrumen peneliti Peneliti adalah key instrument atau alat penelitian utama sehingga seorang peneliti harus mengadakan sendiri pengamatan dan wawancara terhadap subjek penelitian 3. Bersifat sangat deskriptif Data yang dikumpulkan dalam penelitian diusahakan bersifat deskriptif. Data kualitatif berbentuk kata-kata, yang mempunyai kesan lebih nyata, hidup dan penuh makna yang dapat disusun ke dalam bentuk cerita atau peristiwa. 4. Mencari makna di belakang perbuatan Peneliti memahami masalah atau situasi yang menjadi fokus penelitian dengan cara berusaha memahami makna perbuatan manusia dalam konteks yang lebih luas yang dipandang dari kerangka pemikiran dan perasaan responden. 5. Mengutamakan data langsung first hand Peneliti untuk mengadakan observasi atau wawancara yang diinginkan terjun sendiri ke lapangan dengan tujuan agar memperoleh data yang langsung dari lapangan. Data yang langsung diperolah dapat mengurangi bias informasi sehingga peneliti dapat menarik gambaran dan kesimpulan yang tepat.

42 6. Triangulasi Data atau informasi dari satu pihak harus dicek kebenaranya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain, misal dari pihak kedua atau ketiga menggunakan metode yang berbeda agar dapat membandingkan informasi sehingga tingkat kepercayaan data terjamin. 7. Subjek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti Subjek penelitian tidak dipandang sebagai objek atau memilki kedudukan yang lebih rendah namun dipandang sebagai manusia yang setaraf. Peneliti adalah orang yang datang untuk belajar serta menambah ilmu pengetahuan. 8. Mengutamakan perspektif emik Peneliti mementingkan pandangan subjek (emik) berkenaan bagaimana perspektif subjek memandang dan menafsirkan dunia sehingga peneliti tidak menndesakkan pandangannya sendiri (etik). B. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan temuannya (Sugiyono, 2009) Peneliti berperan sebagai pengamat partisipan, walaupun keterbatasan pada observsi jenis ini peneliti tidak dapat diterima seutuhnya dan bahkan

43 dianggap sebagai pengganggu, namun kelebihan observasi jenis ini yaitu dapat mencatat saat informasi muncul dan hal penting lainnya dapat teramati (Poerwandari, 2005) Peneliti hadir dalam penelitian ini dalam seluruh kegiatan subjek penelitian dalam kegiatan pembelajaran serta melakukan tanya jawab terhadap subjek. C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah Sekolah Dasar Negeri Percobaan (SDNP) Unesa Surabaya. Sekolah dasar yang terletak di Jalan Sedati Km 2 Kompleks Kampus Unesa ini merupakan sekolah rintisan di bawah Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Berikut ini profil sekolah (sdnpsby.blogspot.com//2011-03-01): Nama Sekolah SD NEGERI PERCOBAAN SURABAYA Nomor Statistik 101 351 907 013 Propinsi Jawa Timur Otonomi Daerah Surabaya Kecamatan Gedangan Desa/Kelurahan Wedi Alamat Jl. Raya Sedati KM.2 Gedangan Sidoarjo Telepon 031 8915929 Status Sekolah Negeri Kelompok Sekolah Induk Akreditasi Th 2005 A Tahun Berdiri 1972 Tahun Pengerjaan 1986

44 Bangunan Sekolah Perjalanan Perubahan Sekolah: Milik Sendiri - Tahun 1972 PPSP - Tahun 1986 SD Latihan SPG Negeri I - Tahun 1986 SD Negeri Surabaya - Tahun 1987 SD Negeri Percobaan Surabaya - Tahun 2003 SD Negeri Percobaan Surabaya (Inklusi) Tabel 1 Adapun proses yang dilewati oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Meminta izin secara lisan kepada pihak sekolah dan ditemui koordinator guru permbimbing khusus. Dilakukan pada tanggal 5 Mei 2012 bertepatan pada hari Sabtu. 2. Meminta surat izin penelitian di Program Studi Psikologi pada tanggal 22 Mei 2012 3. Pada tanggal 28 Mei 2012 menyerahkan surat izin penelitian ke pihak sekolah dan ditemui oleh koordinaor guru pembimbing khusus. 4. Tanggal 31 Mei 2012 mulai melakukan penelitian. Alasan pemilihan tempat penelitian ini secara empiris menarik karena sekolah ini adalah sekolah inklusi yang memiliki kesesuaian dengan topik penelitan yang peneliti kemukakan yakni tentang layanan guru pembimbing khusus dalam menangani siswa autis di sekolah inklusi. Di sekolah ini jumlah guru pembimbing khusus juga mencukupi untuk dilakukan pengambilan data

45 penelitian. Selain itu sekolah ini letaknya secara geografis memudahkan transportasi dan komunikasi, untuk berjalannya penelitian ini. D. Sumber Data 1. Sumber dan Jenis Data Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, 2007) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dll. Data yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari dua data, yakni data primer dan data sekunder. a. Data Primer Yaitu data atau sumber informasi yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumber utama yang digunakan untuk memperoleh data utama dalam penelitian ini. Adapun data primer diperoleh dari guru pembimbing khusus. b. Data sekunder Yaitu data pendukung dari data primer yang berhubungan juga dengan subjek utama dalam penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian diperoleh dari koordinator guru pembimbing khusus serta guru kelas yang diikuti guru pembimbing khusus dalam proses pendampingan siswa. Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data dengan cara observasi dan wawancara. Observasi dilakukan saat subjek mengajar serta melakukan pendampingan terhadap siswa yang mengalami autis.

46 Sedangkan wawancara dilakukan untuk menggali informasi seputar tugas sebagai guru pembimbing khusus. 2. Prosedur pemilihan subjek a. Penentuan subjek Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan pendekatan purposive sampling, yaitu memilih subjek yang memenuhi kriteria tertentu yang sudah ditentukan oleh peneliti. Subjek dipilih secara selektif agar dapat menggambarkan apa yang menjadi pokok bahasan penelitian yakni guru pembimbing khusus di sekolah dasar inklusi. b. Kriteria subjek Adapun kriteria subjek dalam penelitian ini adalah: guru pembimbing khusus yang menangani siswa autis, memiliki pengalaman mengajar siswa autis selama minimal 1 tahun. Karena dalam interaksi antara GPK dan siswa autis memerlukan proses sehingga dipilih GPK yang telah memiliki pengalaman dalam menangani siswa autis. E. Prosedur Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan observasi. 1. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan

47 mengajukan pertanyaanpertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2002). Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. (Moloeng, 2005). Wawancara ini dapat mengarahkan pembicaraan pada hal-hal tertentu dari kehidupan/ pengalaman subjek, dalam hal ini yang terkait tugasnya sebagai guru pembimbing khusus bagi siswa autis. 2. Observasi Observasi berasal dari Bahasa Latin yang berarti melihat dan memperhatikan. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan secara akurat. Mencatat fenomena yang muncul, dan memperhatikan hubungan antara aspek dan fenomena tersebut. Dalam observasi ini peneliti menggunakan bentuk observasi non partisipan dimana peneliti hanya mengamati tingkah laku subjek tanpa ikut aktif dalam kegiatan subjek, karena peneliti hanya sebagai pengamat. Melalui metode observasi, peneliti ingin mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai situasi atau perilaku dari subjek/informan dalam hal ini interaksi antara GPK dan siswa autis baik di kelas maupun di ruang sumber. Situasi yang diobservasi pada penelitian ini tidak dikontrol atau dibiarkan terjadi secara alami, tanpa memunculkan stimulus yang

48 membuat subjek atau individu yang memunculkan suatu reaksi. Situasi seperti itu disebut juga dengan observasi pada kondisi yang alami. Dalam merekam dan menulis hasil observasi, peneliti menggunakan metode naratif. Pada metode ini peneliti membuat deskripsi dari interaksi yang terjadi dengan kata-kata sendiri. Menurut Poerwandari (2005), penulis sangat berperan dalam seluruh proses penelitian mulai dari memilih topik, mendekati topik, mengumpulkan data, analisis, interpretasi dan menyimpulkan hasil penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat instrumen sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, yaitu: a. Pedoman Wawancara b. Pedoman Observasi c. Alat Perekam (Menggunakan HP milik peneliti yaitu HP Sony Ericsson Tipe W100i) d. Alat Tulis F. Analisis Data Langkah-langkah penelitian dalam menganalisa data adalah sebagai berikut: 1. Membuat transkrip wawancara Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Hasil wawancara yang dicatat kemudian ditulis dalam

49 transkrip secara lengkap untuk memudahkan dalam menganalisis, demikian pula dengan laporan hasil observasi ditulis dalam bentuk laporan agar lebih mudah dianalisis. 2. Mencari tema Transkrip wawancara yang telah dibuat kemudian dicari temanya yaitu dengan mengelompokkan tentang peran guru pembimbing khusus dalam pembelajaran siswa autis di sekolah dasar inklusi. Pencarian tema tersebut dilakukan dengan pengambilan kesimpulan secara induksi, yaitu kesimpulan ditarik dari keputusan yang khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum. 3. Mendeskripsikan kategori Kategori yang diperoleh kemudian dideskripsikan dengan maksud untuk menggambarkan dan menjelaskan tentang peran guru pembimbing khusus dalam pembelajaran siswa autis. 4. Pembahasan hasil penelitian Hasil deskripsi kategori kemudian dibahas dengan menghubungkan teori peran guru pembimbing khusus dalam pembelajaran siswa autis. G. Pengecekan Keabsahan Temuan Agar penelitian ini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka dapat dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi. Triangulasi mengacu pada upaya mengambil sumber-sumber data yang berbeda, dengan cara berbeda untuk memperoleh kejelasan mengenai suatu hal tertentu. Triangulasi

50 memiliki empat macam sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keakuratan data, yaitu: 1. Triangulasi data Yaitu, menggunakan berbagai sumber data seperti hasil wawancara, hasil observasi, data sekunder, significant other, atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang berbeda. Dalam hal ini selain melakukan wawancara dan melakukan observasi kepada subjek utama, peneliti juga mewawancarai significant other yaitu koordinator GPK dan juga guru kelas. 2. Triangulasi pengamat Yaitu, adanya pengamat diluar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data. Dalam penelitian ini, Dosen Pembimbing bertindak sebagai pengamat (expert judgement) yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data. 3. Triangulasi teori Yaitu, Penggunaan berbagai teori, telah dijelaskan yaitu berbagai teori tentang peran guru pembimbing khusus dalam proses pembelajaran siswa autis di sekolah dasar inklusi, sebagaimana teori ini telah dijelaskan pada bab II untuk digunakan dan menguji terkumpulnya data. 4. Triangulasi metode Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal seperti penggunaan metode observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data penelitian.