PEMAKAIAN KAMERA CCTV SEBAGAI SENSOR POSISI

dokumen-dokumen yang mirip
Jobsheet 3 Cara Kerja Sistem CCTV

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

Kontrol Mesin Bor PCB Otomatis dengan Menggunakan Programmable Logic Controller

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

PERANCANGAN PENGATURAN SISTEM TRAFFIC LIGHT DENGAN WEBCAM DINAMIS (PENGUKURAN KEPADATAN DENGAN CITRA DIGITAL) TUGAS AHIR OLEH : Samuel Christian

Operasi Morfologi. Kartika Firdausy - UAD blog.uad.ac.id/kartikaf. Teknik Pengolahan Citra

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan. Andry Jonathan ( )

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B

SISTEM KONTROL GERAK SEDERHANA PADA ROBOT PENGHINDAR HALANGAN BERBASIS KAMERA DAN PENGOLAHAN CITRA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra

IP TRAFFIC CAMERA PADA PERSIMPANGAN JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE LUASAN PIKSEL

PENGUKURAN KECEPATAN OBYEK DENGAN PENGOLAAN CITRA MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING SKRIPSI. Disusun Oleh : Hery Pramono NPM.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

PENGENDALIAN MOBILE ROBOT VISION MENGGUNAKAN WEBCAM PADA OBJEK ARAH PANAH BERBASIS RASPBERRY PI

KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN SISTEM PELACAKAN OBJEK SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA

BAB 2 LANDASAN TEORI

DETEKTOR GERAK MENGGUNAKAN WEBCAM BERBASIS PENGOLAHAN CITRA

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

PENGENDALIAN MOBILE ROBOT VISION MENGGUNAKAN WEBCAM PADA OBJEK ARAH PANAH BERBASIS RASPBERRY PI

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL

ROBOT PEMINDAH BARANG YANG DIKONTROL DAN DIMONITOR MELALUI JARINGAN INTERNET

PENILAIAN LESAN DADA TIDAK BERNILAI PADA TTC MENGGUNAKAN MORFOLOGI CITRA DIGITAL

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

1 BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran yang diperoleh dari sekolah adalah pengenalan dan pemahaman akan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

ROBOT MOBIL DENGAN SENSOR KAMERA UNTUK MENELUSURI JALUR PADA MAZE

Pertemuan 2 Representasi Citra

OPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

Edisi Juni 2011 Volume V No. 1-2 ISSN PEMASANGAN SENSOR GELOMBANG ULTRASONIK UNTUK APLIKASI ROBOT ANTI-BENTUR

PENDETEKSI LOKASI PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN METODE FRAME DIFFERENCES DAN STATIC TEMPLATE MATCHING

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSIAN OBJEK MENGGUNAKAN METODE YCBCR PADA ROBOWAITER DRU99RWE4-V13

Penghitung Kendaraan Menggunakan Background Substraction dengan Background Hasil Rekonstruksi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra

Segmentasi Citra Berwarna Menggunakan Deteksi Tepi dan Fuzzy C-Means yang Dimodifikasi Berdasarkan Informasi Ketetanggaan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN APLIKASI PERHITUNGAN JUMLAH OBJEK PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATHEMATICAL MORPHOLOGY

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Analisis Perbandingan Algoritma Optical Flow dan Background Estimation untuk Pendeteksian Objek pada Video

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )

BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran

JURNAL IT STMIK HANDAYANI

APLIKASI PENGUKURAN KECEPATAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE FRAME DIFFERENCE BERBASIS ANDROID

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi merupakan sebuah hal yang akan terus berkembang mengikuti jaman. Seiring perkembangan jaman,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

DETEKSI POSISI PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN AREA CITRA

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING

BAB III METODE PENELITIAN

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma

APLIKASI WEBCAM UNTUK MENJEJAK PERGERAKAN MANUSIA DI DALAM RUANGAN

PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION

Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1) Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc

PEMANFAATAN KAMERA CCTV SEBAGAI ALAT BANTU TRAFFIC SURVEY BIDANG : TRAFFIC ENGINEERING. Ressi Dyah Adriani NPP

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. objek, analisis blob, SMS service, dan video saving. Deteksi objek adalah proses untuk

PERANCANGAN ALAT PEMERIKSA LEMBAR JAWAB KOMPUTER MENGGUNAKAN WEBCAM

Aplikasi Metoda Random Walks untuk Kontrol Gerak Robot Berbasis Citra

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

SEGMENTASI WARNA CITRA DENGAN DETEKSI WARNA HSV UNTUK MENDETEKSI OBJEK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Internasional Batam

PERANCANGAN OSILOSKOP PC MELALUI SOUNDCARD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

Transkripsi:

PEMAKAIAN KAMERA CCTV SEBAGAI SENSOR POSISI Erdhi Widyarto Nugroho Teknik Elektro Universitas Katolik Soegijapranata Semarang e-mail : Erdhi@unika.ac.id ABSTRACT Kamera CCTV adalah suatu kamera yang secara real time dapat diinputkan ke dalam computer. Kamera CCTV sering diakai sebagai sarana untuk alat keamanan. Dalam penelitian ini kamera CCTV difungsikan sebagai alat instrumentasi atau alat untuk menghitung jarak perpindahan suatu benda. Dengan mengubah citra ke dalam model threshold dan operasi template matching antara citra satu dengan citra duaakan menghsilkan citra yang menampilkan posisi benda awal dan posisi benda akhir. Kemudian diukur jarak piksel antara posisi benda awal dan posisi benda akhir. Kata Kunci : Kamera CCTV, template matching, jarak piksel 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Alat ukur atau alat instrumentasi banyak sekali dibutuhkan baik pada aplikasi industri maupun rumah tangga. Hal ini seiring banyak sekali dipakainya aplikasi di bidang industi dan rumah tangga yang memakai kendali umpan balik, atau dalam bahasa sehari-harinya adalah alat otomatis. Pada salah satu teknik pengolahan citra memungkinkan citra digital hasil dari kamera digital dapat difungsikan sebagai suatu alat ukur atau alat instrumentasi. Pengolahan citra tersebut adalah dengana mengubah citra digital kedalam model threshold sehingga didapat batasan pada citra tersebut. atau bisa juga memakai teknik deteksi tepi. Setelah mendapatkan batasan-batasan pada citra, kemudian dilakukan penentuan pedoman untuk instrumentasi. Sebagai contoh untuk mengukur perpindahan posisi suatu benda. Dilakukan dua buah citra digital, citra digital pertama adalah untuk penentuan jarak awal dan citra digital ke dua adalah untuk penentuan jarak akhir. Dengan mengubah citra ke dalam model threshold dan operasi template matching antara citra satu dan citra dua akan menghasilkan citra yang menampilkan posisi benda awal dan posisi benda akhir. Kemudian diukur jarak piksel antara posisi benda awal dan posisi benda akhir. Kamera CCTV adalah suatu kamera yang secara real time yang dapat diinputkan kedalam komputer. kamera CCTV sering dipakai sarana untuk alat keamanan. Dalam penelitian ini kamera CCTV difungsikan sebagai alat instrumentasi atau alat ukur, karena alat ini digunakan secara real time. Bagaimana kamera CCTV ini bisa difungsikan sebagai alat ukur atau alat instrumentasi mendorong peneliti melakukan analisa untuk memfungsikan kamera CCTV sebagai alat instrumentasi. 1.2. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui dan menganalisa kamera CCTV sebagai akusisi citra dipakai untuk sensor posisi 1.3. Pembatasan Masalah D 1

Penelitian ini hanya untuk gerakan benda untuk koordinat x dan y. Benda yang bergerak dibatasi hanya untuk benda yang beraturan. 1.4. Rumusan Masalah Pada penelitian ini peneliti merumuskan masalah, bagaimana kamera CCTV difungsikan sebagai sensor posisi atau sensor jarak. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Akusisi Citra Dalam proses akusisi citra dikenal dengan trigger (picu), frame, log, start dan stop. Start adalah mulai gambar atau kamera berjalan dalam display, untuk ini hanya memerlukan monitor. Trigger adalah picu saat kapan frame mulai masuk kedalam memori. Frame masuk ke dalam memori bisa disetting. Dalam gambar 2.1 menunjukkan frame yang diakusisi adalah 3 frame tiap trigger. Trigger ini bisa diatur pengulangan picu dalam video stream. Log adalah banyaknya frame yang masuk dalam memori. Gambar 2.1 Operasi akusisi citra 2.2. Pengolahan gambar Morphologi Morpologi adalah satu teknik pengolahan citra yang berdasakan pada bentuk obyek. Nilai dari tiap piksel pada citra keluaran berasal dari operasi perbandingan suatu piksel dengan piksel-piksel disekitarnya (neighbors) pada citra masukan. Operasi perbandingan ini bergantung pada suatu struktur elemen. Struktur elemen adalah matrik yang digunakan untuk memberikan suatu tanda pada piksel-piksel di sekitar piksel asal (origin) dengan suatu bentuk dan ukuran tertentu. Matrik ini mempunyai bentuk dan ukuran yang bebas dan mempunyai nilai 1 dan 0. Operasi morphologi dapat dibagi menjadi dua operasi dasar, yaitu Erosi dan Dilasi. 2.2.1 Dilasi Dilasi yang sederhana adalah proses penambahan area suatu obyek dengan menghasilkan satu piksel disekeliling obyek tersebut. Proses ini menghasilkan area yang lebih besar dari obyek tersebut. Proses Dilasi dapat dinyatakan sebagai berikut : E = B S = {x,y S xy B Ø} E adalah Citra Output. B adalah obyek dan S adalah Struktur elemen. Citra keluaran didapat dari piksel asal / origin nilainya bertambah atau menjadi satu(jika nilainya satu maka nilainya akan tetap satu) jika ada piksel tetangga (neighbors) sesuai dengan struktur elemen. Gambar 2.2 menggambarkan proses dilasi D 2

Obyek Gambar 2.2 Operasi Dilasi 2.3. Segmentasi Segmentasi adalah suatu proses untuk memisahkan sejumlah objek dalam suatu citra dari latar belakangnya. Proses segmentasi dapat dilakukan dengan menggunakan dua buah pendekatan sebagai berikut : Metode berdasarkan tepi (edge based) Metode ini berbasiskan perbedaan atau perubahan mendadak nilai intensitas suatu piksel terhadap piksel tetangganya. Metode berdasarkan daerah (region-based) Metode ini berbasiskan kesamaan nilai suatu piksel terhadap piksel tetangganya. akan pada citra biner. 3. METODOLOGI PENELITIAN mulai Inisialisasi hardware Inisialisasi trigger,repeat trigger, logged data Input posisi mula (berupa citra biner) Repeat trigger dan logged data Operasi template matching Hapus logged data terakhir Ada piksel bernilai 1? Frame terakhir di inputkan jadi master dua Repeat trigger dan logged data Hapus logged data terakhir Operasi template matching piksel bernilai 0 semua? 5 x repeat trigger 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Operasi perhitungan piksel di master 2 dengan data posisi pertama Konversi ke cm END D 3

Pada akusisi citra yang dilakukan adalah inisialisasi hardwarenya, jika menggunakan kamera CCTV atau card video maka inisialisasinya memakai matrox, jika menggunakan web kamera menggunakan winvideo, selain inisialisasi hardware juga dilakukan inisialisasi penentuan trigger(picu atau gambar yang mau diambil), jenis trigger, repeat trigger (pengulangan trigger) dan jumlah frame yang mau diambil. Jika menggunakan trigger secara manual maka tidak usah mengatur lagi repeat trigger. Gambar atau frame yang diambil adalah sebagai berikut: Picu Picu Picu Picu Gambar 4.1 Setting trigger set(vid,'framespertrigger',1); set(vid, 'TriggerRepeat',5); Inisialisasi repeattrigger memakai 5 frame, hal ini disesuaikan dengan frame rate hardwarenya. Atau dengan kata lain dalam 1 detik alat ini mampu mengakusisi gambar sebanyak 5 frame. Data yang diakusisi ke memori adalah 1 frame. Input gambar yang diambil disamakan dengan inisialisasi repeat trigger. data = getdata(vid,1); Gambar pertama adalah untuk gambar pada posisi benda saat pertama kali diambil atau diambil gambarnya. Gambar atau frame pertama ini yang kemudian menjadi gambar yang diinputkan ke memori. Sebelum diinputkan ke memori dilakukan operasi biner yaitu membuat gambar menjadi bernilai 0 dan 1. Contoh gambar awal : I = rgb2gray(data); threshold = graythresh(i); master = im2bw(i,threshold); a. b. Gambar 4.2 gambar posisi awal Kemudian pada setiap frame yang diambil dari trigger ulang yang diatur frame setiap pengulangannya akan dilakukan operasi image matching. Jika ada pergerkan pada posisi bola tersebut maka gambar akan ada warna putihnya. Jika tidak maka gambar akan hitam legam. Jika gambar/ frame hitam legam maka gambar tersebut akan dihapus dari memori. Jika ada pergerakan akan ditunjukkan gambar berikut : D 4

Gambar 4.3 saat terjadi gerakan Cara mengetahui adanya pergerakan adalah sebagai berikut : for i= 1 : 320 for j = 1 : 240 L(i,j) = data2(i,j) - master(i,j); if L(i,j) == 1; master2 = L; else flushdata(vid); end L adalah gambar yang diinputkan untuk dilakukan pengujian. Ukuran gambar yang dipakai adalah 320x240. flushdata bertujuan untuk menghapus semua gambar di memori. Gambar 4.3 yang menunjukkan adanya gerakan, gambar ini akan inputkan ke memori sebagai master ke 2. Gambar atau frame master dua ini dilakukan operasi image matching dengan input trigger berikutnya, sehingga input trigger berikutnya tidak dilakukan operasi image matching dengan frame awal atau posisi pertama. Jika tidak terjadi pergerakan(hitam total) maka dilakukan operasi image matching lagi sampai langkah ke lima input trigger. Jika tidak terjadi pergerakan (hitam total) maka gambar atau frame tersebut yang kemudian dilakukan operasi perhitungan piksel dari posisi mula sampai posisi akhir. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mencari posisi akhir. Jika masih ada gerakan maka frame master 2 dihapus dan frame terakhir yang dijadikan frame master 2. begitu seterusnya sampai didapatkan frame posisi akhir. Operasi perhitungan piksel dilakukan dengan menghitung koordinat posisi awal dikurangi dengan koordinat posisi akhir. Contoh gambar 4.4 operasi perhitungan piksel : Gambar 4.4 Operasi jarak gerakkan Setelah tahu jarak pikelnya kemudian dikonversikan ke jarak asli. Pada penelitian ini memakai ukuran 320x 240. sehingga jarak tiap piksel sama dengan 0,5 mm. Untuk operasi manual pertama-pertama ditentukan dulu posisi tepi luar dari benda tersebut kemudian diukur sampai posisi tepi luar benda tersebut terkhir. Untuk operasi otomatisnya dilakukan dengan cara dilakukan operasi pencarian posisi tepi luarnya. Jika pergerakannya dari kiri kanan maka diambil posisi koordinat x nya, jika atas bawah dipakai posisi koordinat y. D 5

Operasi pencarian tepi luar adalah dengan cara dilakukan operasi perbandingan, jika pada suatu piksel bernilai 1 maka dilakukan perbandingan koordinat obyek yang bernilai paling kecil atau paling besar yang bernilai 1. operasi diatas untuk koordinat x dan y. k = 1; for i= 1 : 320 if K(i,j) == 1; if k >= j k = k; else k = j; for j = 1 : 240 end Setelah didapat koordinat titik tepi luar posisi awal dan posisi akhir baru kemudian dilakukan operasi perhitungan piksel. Jika jarak yang dicapai melebihi dari ukuran bola maka yang dilakukan adalah menghitung posisi tepi luar atau dalam dikurangi posisi tepi luar atau dalam bola saat tidak bergerak. Pada penelitian ini haya dilakukan untuk pergerakan posisi koordinat X dan Y. dan untuk benda yang beraturan. Jika dilakukan benda yang tidak beraturan secara analisa harus terlebih dahulu dilakukan inisialisasi pergerakan benda tersebut. Jika benda tersebut adalah air atau untuk penentuan tinggi cairan maka harus terlebih dahulu ditentukan nilai rata-rata tepi luarnya atau pada letak koordinat terbanyak titik-titik piksel tepi tersebut terdapat. Tapi sebelumnya dilakukan terlebih dahulu operasi deteksi tepi. Hal ini karena cairan air bergelombang atau bahkan ada riaknya. Untuk pergerakan posisi Z, harus lebih dahulu tahu luas penampang benda yang bergerak. Jika benda maju maka benda tersebut akan tampak besar. Jika benda tersebut mundur maka benda tersebut akan tampak kecil. Besar kecilnya benda tersebut dikonversikan dengan luas penampang mula. Tranformasi yang dilakukan dengan tranformasi affin 3. Supaya picu trigger dengan lama proses program tidak berbenturan sebaiknya trigger data dilakukan secara manual. picu trigger secara manual digunakan untuk mencegah jalannya program lebih dari 1 detik pada setiap picunya. Atau bisa juga dengan mengetahui dahulu lamanya jalanya eksekusi program baru diset picu triggernya. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan antara lain: 1. Kamera CCTV mampu dipakai untuk sensor posisi dan sensor kecepatan. 2. Adanya gerakan diketahui dari adanya gambar yang bernilai 1 dari hasil operasi image matching dari setiap picu akusisi citra. 3. posisi gerakkan dihitung dari tepi awal atau akhir benda saat posisi akhir dikurangi tepi awal atau akhir posisi benda awal. 4. Sensor kecepatan dihitung dengan dua metode yaitu metode frame yang berhubungan dengan operasi pada sensor posisi dan metode koordinat. D 6

5. Metode frame dihitung lamanya frame saat bergerak sampai frame diam 6. Metode koordinat diawali dan diakhiri saat ada benda menyentuh garis koordinat tertentu. 5.2 Saran Dari penelitian ini bisa dibuat saran-saran : 1. dicoba untuk pergerakan benda kearah maju mundur, dan pergerakkan benda tidak beraturan 2. dicoba untuk pergerakan lintasan benda yang tidak linier. DAFTAR PUSTAKA 1. Kenneth R. Castleman.,Digital Image Processing, 1996, Prentice Hall International 2. Anil K Jain., Fundamental of Digital Image,1995, Prentice Hall of India New Delhi. 3. Dwayne Phillips, Image Processing Analysis and Enhancing Digital Images, 1994, R&D Publications, Inc. 4. Jacob, J., M., 1989, Industrial Control Electronics, Prentice Hall International 5. Widyarto, serdhi,2004, Pemakaian Sensor Gambar untuk Pengendalian motor stepper, Laporan Penelitian Unika D 7