BAB I PENDAHULUAN. Penyimpanan pada zaman dulu hanya dilakukan di tempat-tempat yang dirasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. 1. Sistem merupakan jaringan elemen-elemen (software, hardware dan

TEKNIK REGENERATING CODE PADA PENYIMPANAN DISTRIBUSI REGENERATING CODETECHNIQUE IN DISTRIBUTED STORAGE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

STUDI AWAL PENERAPAN ALJABAR MAX PLUS PADA SISTEM PENYIMPANAN TERDISTRIBUSI MELALUI NETWORK CODING

STRUKTUR SISTEM OPERASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tampilan Form Update Evaluasi Sarana InHouse

FILE SERVICE DI DALAM SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tertulis, audio dan video. Objek-objek tersebut yang sebelumnya hanya bisa

Kelompok 4. Adelita Adhim Maulana Bobby Rosario Kreatifika Julfendi Nur Laeliyah Salista Daysa Wilfa Khairina

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data

STRUKTUR SISTEM OPERASI. by Hendri Sopryadi, S.Kom

SEMINAR NASIONAL ANALISIS AWAL SISTEM INFORMASI PERALATAN LABORATORIUM PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FT UNM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Media Penyimpanan 1. SSD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ARSITEKTUR & ORGANISASI KOMPUTER MEDIA PENYIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN. (compact disc). Teknologi ini memang praktis baik dari segi biaya maupun

KELOMPOK 1 PERANGKAT LUNAK SISTEM

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Muh Rijaludin Ramadhan

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Mengenal Pemrograman PHP7 Database untuk Pemula

PERISTILAHAN/GLOSSARY

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEDIA PENYIMPANAN. Alif Finandhita, S.Kom

TRANSPORT LAYER. Oleh : Reza Chandra

BAB II LANDASAN TEORI


- File server pertama kali dikembangkan tahun 1970

Bab 1. Pengenalan Sistem Terdistribusi

6/26/2011. Database Terdistribusi. Database Terdesentralisasi

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM ADMINISTRASI MANAJEMEN JARINGAN WEB SERVER

1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

JARINGAN KOMPUTER THIN CLIENT

Pemampatan Data Sebagai Bagian Dari Kriptografi

Rangkuman Tugas Media Penyimpanan

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Website atau World Wide Web, sering disingkat sebagai www atau web saja, yakni

BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat.

Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan Jaringan Internet. Namun Tentu saja filenya berada di komputer

BAB III LANDASAN TEORI. layanan (service) tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server. sebagai sistem operasi jaringan (network operating system).

Media Penyimpanan. Nama : Muhammad Ardian R.A NIM : Prodi : Teknik Informatika 1. SSD

STRUKTUR SISTEM OPERASI

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya teknologi internet yang dapat merambah dunia. pendidikan, yang melingkupi sistem informasi berbasis web sebagai wujud

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1. Service terdistribusi

Pengantar Memori dan Memori Internal

Sistem Terdistribusi. Sistem Operasi Terdistribusi oleh : Musayyanah, S.ST, MT

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

APLIKASI KRIPTOGRAFI DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC 4) BERBASIS WEB. Laporan Tugas Akhir

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI. Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang untuk dapat berkomunikasi dan saling bertukar data.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri

Tanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi

Nama : Didik Ardiansyah NIM : Prodi : Teknik Informatika

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

Cara Membuat Partisi Hardisk Di Windows 7

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disadap atau dibajak orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, maka harus dijaga agar tidak dibajak orang lain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN DATABASE ORACLE 10g XE

PERANGKAT KERAS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. penting di abad ini. Seiring dengan perkembangan aktifitas manusia yang semakin

Storage P g eripherals

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III PERANGKAT KERAS PEMROSESAN

BAB 1 Persyaratan Produk

FILE SERVICE DAN NAME SERVICE

BAB I PENDAHULUAN. bentuk data berupa data audio maupun data berbentuk video. Oleh karena itu

SISTEM TERDISTRIBUSI. Agenda : - Pengantar Sistem Terdistribusi - Karakteristik Sistem Terdistribusi - Model Sistem Terdistribusi. Yuli Purwati, M.

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBELAJARAN INTERAKTIF KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MYSQL

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber

BAB I PENDAHULUAN. tidak berhak. Permasalahan tersebut membuat aspek keamanan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. media penyimpanan data yang memiliki ukuran hingga ratusan gigabyte bahkan

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer

BAB I PENDAHULUAN. jalannya komunikasi maupun transaksi dengan lebih cepat, mudah dan efisien.

Nama : Diyanah Afifah NIM : Tugas ORKOM05. a. SIMM (Single In-Line Memory Module)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi informasi dan ilmu pengetahuan di dunia saat ini berkembang sangat pesat. Perkembangan teknologi tersebut berpengaruh hampir di semua aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah penyimpanan data. Penyimpanan pada zaman dulu hanya dilakukan di tempat-tempat yang dirasa aman. Penyimpanan data pada zaman dahulu disimpan pada batu bertulis, selanjutnya berkembang penyimpanan data dilakukan pada kertas, semakin lama zaman semakin berkembang dengan adanya komputer dan media-media penyimpanan yang sekarang ini lebih efisien, efektif, dan canggih. Sistem penyimpanan data dalam bahasa komputer lebih dikenal dengan storage system. Storage system membutuhkan media penyimpanan (storage medium). Media penyimpanan merupakan tempat untuk menyimpan data, contohnya: kertas, disket, CD (Compact Disk), DVD (Digital Video Disc), flashdisk, hardisk dan media penyimpanan lain yang berisi data. (Nani Mintarsih, 2012) Bit adalah satuan terkecil pada penyimpanan data dalam komputer. Penyimpanan data pada komputer yang berdasar bit, berisi satu dari dua nilai, yaitu 0 dan 1. Bit dalam komputer dapat mewakili: angka, huruf, gambar, film, suara, dokumen, program dan lain sebagainya. Satuan penyimpanan komputer diantaranya adalah terabyte, gigabyte, megabyte, byte, dan ukuran yang paling kecil adalah bit. (Silberschatz, 2012) 1

Seiring perkembangan zaman dan akibat dari banyak bencana alam yang terjadi di Indonesia, misalnya tanah longsor, banjir, gempa bumi dan lain sebagainya, yang mana mengakibatkan kerusakan pada gedung-gedung perkantoran, instansi dan lembaga. Akibat kerusakan yang terjadi pada gedunggedung tersebut, dikhawatirkan banyak data dan berkas-berkas penting dalam media penyimpanan pada komputer akan hilang ataupun rusak. Kendala lain muncul dalam sistem penyimpanan data yaitu jika kapasitas memori media penyimpanan lebih kecil dari memori file yang akan disimpan, maka file tersebut tidak dapat disimpan pada media penyimpanan. Untuk mensiasati itu, diperlukan metode pemecahan file yang dapat memecah file menjadi beberapa bagian dan metode penggabungan file yang digunakan untuk menggabungkan bagian-bagian file tersebut menjadi rangkaian file yang utuh kembali (Nani Mintarsih, 2012). Oleh karena itu muncul alternatif penyimpanan data dengan memanfaatkan teknologi informasi. Teknologi informasi adalah ilmu pengetahuan dalam bidang informasi, seperti: sistem komputer softwere dan hardwere yang berbasis komputer (Prasojo dan Riyanto, 2011). Pemanfaatan teknologi informasi ini diterapkan sistem penyimpanan data yang terdistribusi, yang backup-nya dapat dibuat dalam beberapa versi dan dapat dilindungi dengan sistem keamanan berlapis. Penyimpanan data pada server banyak digunakan oleh individu, kelompok dan lembaga atau instansi yang mempunyai beberapa keuntungan yaitu selalu ada ketersediaan data walaupun terjadi error dalam jaringan karena ada sistem backup data (Xu, 1998). Semakin berkembangnya zaman, 2

penyimpanan data pada server sudah tak terhindarkan lagi kegunaannya dan keberadaannya menjadi penting. Penyimpanan data pada server dituntut untuk menyediakan data dengan permintaan yang semakin banyak dan jenis data yang semakin besar serta beragam. Jutaan server dan media penyimpanan yang tak terhitung banyaknya memproses semua permintaan pengguna tanpa henti di penyimpanan data pada server. Oleh karena itu, penyimpanan data pada server sangat dibutuhkan dan diharapkan dapat membantu proses penyimpanan dan pemusatan data serta ketersediaan data secara kontinu untuk didistribusikan. Penyimpanan data pada server merupakan metode penyimpanan yang dilakukan pada jaringan komputer, khususnya dalam komputer yang mempunyai memori terbesar dan mampu mendistribusikannya ke setiap client atau user. Penyimpanan data pada server merupakan salah satu wujud dari sistem penyimpanan terdistribusi. Sistem penyimpanan terdistribusi merupakan sistem penyimpanan yang mengacu pada penyimpanan data yang dapat didistribusikan ke seluruh jaringan komputer dengan adanya interkoneksi (Oggier Frederique dan Datta Anwitaman, 2012). Sistem penyimpanan terdistribusi sebelumnya pernah dibahas oleh Alexandros G Dimakis, dkk. (2007) dalam jurnal penelitiannya yang berjudul Network coding for distributed storage systems yang membahas perbandingan antara regenerating code dengan desain hibrida replikasi (suatu metode replikasi penuh yang dapat dicontrol dengan menambahkan dan memperbanyak partisi atau bagian kode penghapusan) dengan kode penghapusan untuk meminimalkan bandwidth. Penelitian 3

selanjutnya dilakukan Tanakorn Chareonvisal (2012) dalam thesisinya yang berjudul Implementing Distributed Storage System by Network Coding in Presence of Link Failure yang menganalisis metode replication code dan erasure code yang ditambahkan link kegagalan untuk mengukur reliabilitas dalam jaringan dengan tujuan meningkatkan kinerja jaringan. Sistem penyimpanan terdistribusi membagi atau memecah file menjadi beberapa bagian dan menyimpannya ke dalam beberapa titik penyimpanan. Sistem penyimpanan terdistribusi ini akan menggunakan dua skema redundancy, yaitu Maximum Distance Separable (MDS) code dan replication code (Chareonvisal 2012). Skema redundancy secara bahasa diambil dari Bahasa Inggris yang artinya adalah skema berlebihan, sedangkan arti redundancy dalam teknik adalah Redundancy is the duplication of critical components or functions of a system with the intention of increasing reliability of the system, usually in the form of a backup or fail-safe. (IBM Research, 2014) Skema redundancy adalah skema pengulangan beberapa komponen atau beberapa fungsi dari suatu sistem dengan tujuan meningkatkan keandalan sistem, biasanya dalam bentuk backup atau memperbaiki kegagalan. Untuk mempartisi file perlu dipilih metode yang tepat untuk mempartisinya dan diperlukan metode yang tepat pula untuk menggabungkan file tersebut menjadi utuh kembali. Metode yang dimaksud dalam hal di atas adalah perlu adanya coding untuk mempartisi dan menggabungkan partisi data tersebut menjadi utuh kembali. Dalam teori pengkodean yang merupakan cabang dari ilmu 4

Aljabar terdapat dua proses pengkodean, yaitu enkripsi atau encoding dan dekripsi atau decoding. (Rinaldi Munir, 2006) Coding dalam mempartisi dan menggabungkan data tersebut dapat diibaratkan dengan gunting dan lem, dan file sendiri dapat diibaratkan dengan kertas sebagai media penyimpanan. Gambaran secara umum adalah sebuah file atau kertas akan dipartisi atau dibagi menjadi beberapa bagian maka perlu adanya suatu alat yang dapat mempartisinya atau membaginya salah satu alatnya yaitu gunting (coding untuk mempartisi) dan ketika digabungkan kembali menjadi satu kesatuan file yang utuh maka juga diperlukan coding untuk menggabungkannya (lem). Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mempartisi data atau menggabungkan data menjadi utuh kembali dapat dibentuk dengan bahasa pemrograman komputer PHP, MySQL dan C++. Berdasarkan uraian di atas, pada skripsi ini akan dibahas mengenai sistem penyimpanan terdistribusi yang menggunakan skema redundancy replication code dan MDS code. Selain itu, diperlukan coding ketika mempartisi file menjadi beberapa bagian dan menggabungkan partisi file tersebut menjadi utuh kembali. Metode lain yang digunakan adalah kombinasi linear dalam Aljabar yang digunakan untuk membuat backup file. Backup file tersebut digunakan sebagai repair file sehingga file tersebut tidak mengalami kerusakan atau corrupt. B. Batasan Masalah Dalam skripsi ini, pembahasan sistem penyimpanan terdistribusi berdasarkan atas replication code dan Maximum Distance Separable (MDS) 5

code yang menerapkan partisi file dan pembuatan backup file. Untuk backup file Maximum Distance Separable (MDS) code menggunakan teori kombinasi linear. Implementasi replication code dan Maximum Distance Separable (MDS) dengan program menggunakan bahasa pemrograman Hypertext Preeprocesor (PHP) sebagai coding. Selain itu, karena terdapat kendala dalam pembuatan program tersebut, penulis hanya mampu membuat program tanpa adanya koneksi jaringan. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan pokok permasalahan yang akan menjadi kajian dari skripsi ini, yaitu Bagaimana penerapan replication code dan Maximum Distance Separable (MDS) code dalam sistem penyimpanan terdistribusi menggunakan bahasa pemrograman Hypertext Preeprocesor (PHP)? D. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui penerapan replication code dan Maximum Distance Separable (MDS) code dalam sistem penyimpanan terdistribusi (distributed storage System). E. Manfaat Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Mengembangkan ilmu matematika di bidang komputer khususnya ilmu aljabar, untuk mempartisi, membuat backup file dan menggabungkan partisi file dengan bantuan teori coding 6

2. Memberikan sumbangan untuk pengembangan pembuatan aplikasi sistem penyimpanan terdistribusi bagi pihak-pihak yang menggunakan sarana informasi dan komunikasi menjadi suatu software, 7