LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2003 NOMOR : 62 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG K E B E R S I H A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa Kabupaten Berau yang merupakan daerah tujuan wisata, pengembangan agroindustri / agribisnis, dan daerah transit antara wilayah utara dan selatan Propinsi Kalimantan Timur, seharusnya merupakan daerah yang bersih, rapi, teduh, indah dan nyaman sesuai motto kotanya, yakni sehat, anggun, gairah, aman dan manusiawi ( SANGGAM ) ; b. bahwa dalam rangka meningkatkan budaya hidup tertib, rapi, bersih, sehat, indah dan nyaman sejalan dengan semakin maju dan berkembangnya Kabupaten Berau maka, ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Bab II Pasal 2 sampai dengan Pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 3 Tahun 1981 tentang Kebersihan dan Ketertiban Kota serta Retribusi Penampungan, Pengangkutan Sampah sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini, oleh karena itu perlu diganti ;
- 2 - b. bahwa untuk maksud tersebut diatas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Berau. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72) tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan ( Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9 ), Sebagai Undang- Undang (Memori Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820 ) ; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana ( Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209 ) ; 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848 ); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana ( Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 358 ) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom ( Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3452 );
- 3-7. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang - undangan dan Bentuk Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70 ) ; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 8 Tahun 1991 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Daerah Tingkat II Berau ; 9. Peraturan Daerah Kabuapaten Berau Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Berau ; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 24 Tahun 2002 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Berau. Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BERAU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU TENTANG KEBERSIHAN. BAB 1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Berau ;
- 4 - b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah ; c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Berau sebagai Badan Legislatif Daerah ; d. Kepala Daerah adalah Bupati Berau ; e. Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan adalah Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Berau ; f. Pejabat adalah pegawai yang diberi kewenangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; g. Wilayah kerja meliputi Wilayah Kabupaten Berau ; h. Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal tetap, tinggal sementara, dan para pendatang di Daerah Kabupaten Berau ; i. Sampah adalah setiap bentuk barang padat atau cair yang dibuang, baik yang berasal dari perorangan, rumah tangga, perusahaan, kantor-kantor dan tempat lainnya yang dapat mengganggu kebersihan tempat atau lingkungan, khususnya tempat-tempat umum ; j. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah tempat atau lahan yang ditetapkan untuk pembuangan sampah akhir ; k. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) adalah tempat untuk menampung sampah sebelum sampah tersebut diangkut ke tempat pembuangan akhir ;
- 5 - l. Tempat sampah adalah tempat untuk menampung sampah yang sifatnya terbatas, diletakkan pada tempat-tempat tertentu ; m. Insenator adalah alat pembakar sampah yang berguna untuk membakar dan menghilangkan sifat fisik, kimia dan biologis sampah. BAB II KEWAJIBAN DAN LARANGAN Pasal 2 (1) Setiap orang yang tinggal menetap, tinggal sementara, dan atau singgah untuk melanjutkan perjalanan ke tempat lain, wajib menjaga kebersihan dan keindahan lingkungannya dimanapun dia berada dalam Wilayah Kabupaten Berau ; (2) Setiap penduduk atau pemilik perwatasan dan bangunan, wajib bertanggung jawab memelihara dan menjaga kebersihan dan keindahan perwatasannya serta kebersihan dan keindahan kota, termasuk diperwatasan dan bangunan miliknya yang tidak ditempati ; (3) Setiap orang, badan hukum dan organisasi yang menyelenggarakan keramaian umum dan bentuk apapun dengan mengumpulkan orang banyak, diwajibkan menjaga kebersihan dan keindahan dengan jalan menempatkan beberapa petugas kebersihan sendiri atau bekerjasama dengan Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan atas permintaan dan beban biaya penanggung jawab acara tersebut ;
- 6 - (4) Perusahaan yang memproduksi sampah industri dalam jumlah besar dan bukan dikatagorikan sebagai sampah umum yang ditangani Pemerintah daerah, diwajibkan membangun dan mengelola sendiri TPA atas seijin Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk ; (5) Rumah sakit, poliklinik kesehatan, puskesmas dan rumah bersalin diwajibkan menangani sendiri sampah yang dihasilkan dengan cara membakarnya dalam insenator untuk menghilangkan sifat kekhususannya sehingga menjadi sampah umum sebelum dibuang ke TPS atau TPA ; (6) Pemilik toko, kios atau pedagang yang menetap di jalan utama diwajibkan menyiapkan tempat - tempat sampah, atau tempat-tempat penampungan lainnya, dan mengeluarkan pada waktu tertentu yang sudah ditetapkan untuk selanjutnya dipungut dan dibuang oleh petugas kebersihan lingkungan dan / atau petugas dari Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan ; (7) Pemilik toko, kios dan pedagang yang menetap di jalan utama diwajibkan membuang sendiri benda - benda yang bukan dikatagorikan sebagai sampah umum, seperti peti atau bekas peti, kardus, karung, plat seng pengikat peti dan/atau benda-benda sejenis lainnya ke TPA ; (8) Pemilik hotel, losmen, penginapan, rumah makan, tempat-tempat hiburan atau tempat serupa lainnya wajib membuang sampah yang dihasilkan ke TPS, bila sampah yang dihasilkan sedikit, dan ke TPA apabila sampah yang dihasilkan dalam jumlah banyak.
- 7 - Pasal 3 (1) Setiap orang, badan hukum dan organisasi dilarang membuang sampah di jalan-jalan umum, tempat - tempat umum, selokan, saluran air, sungai, danau dan laut, halaman bangunan atau tempat - tempat lain, kecuali di tempat-tempat yang telah ditentukan ; (2) Setiap orang, badan hukum dan organisasi dilarang membuang sisa material bangunan atau barang - barang sejenis lainnya, peti atau bekas peti, batang, dahan dan ranting bekas tebangan pohon dan benda - benda sejenis lainnya ke dalam TPS, di jalanan umum, tempat-tempat umum, selokan, saluran drainase, sungai, danau, pantai, halaman bangunan, atau tempattempat lain diluar tempat yang sudah ditentukan ; (3) Setiap orang, badan hukum dan organisasi dilarang membuang atau memasukan pecahan kaca, barangbarang tajam lainnya, barang-barang yang dapat menimbulkan penyakit, bangkai binatang, kotoran manusia, atau barang-barang yang berbau busuk lainnya kedalam TPS ; (4) Setiap orang, badan hukum dan organisasi dilarang mengambil, menghilangkan dan/atau memindahkan TPS dan tempat-tempat lain yang dapat menimbulkan kerusakan TPS dan bahaya kebakaran atau mengganggu lingkungan sekitarnya ; (5) Setiap orang, badan hukum dan organisasi dilarang mengambil, menghilangkan dan / atau memindahkan TPS serta tanda peringatan atau papan anjuran tentang kebersihan dan keindahan ;
- 8 - (6) Setiap orang, badan hukum dan organisasi dilarang mengotori jalan raya dengan sampah, tanah, pasir, batu dan / atau benda-benda sejenis lainnya yang dapat mengganggu pengguna jalan, merusak kebersihan, keindahan dan kenyamanan ; BAB III PENGELOLAAN KEBERSIHAN Pasal 4 Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan kebersihan dan keindahan dalam Wilayah Kabupaten Berau. Pasal 5 Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan dalam melaksanakan tugasnya atas persetujuan Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan instansi perguruan tinggi, atau lembaga lain termasuk perusahaan swasta, baik dalam maupun luar Daerah, dalam menangani penyelenggaraan kebersihan dan keindahan dalam Wilayah Kabupaten Berau. Pasal 6 Perusahaan swasta yang diberi tugas untuk memelihara kebersihan dan keindahan dalam Wilayah Kabupaten Berau harus mematuhi Peraturan Daerah ini.
- 9 - Pasal 7 (1) Pembersihan sampah di jalan-jalan umum, saluran drainase, dan lapangan terbuka milik Pemerintah serta pengangkutan dan pembuangannya di TPA menjadi tanggung jawab Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan atau perusahaan yang ditunjuk untuk itu ; (2) Pembersihan sampah di pasar - pasar menjadi tanggung jawab internal UPT Pasar, kecuali pengangkutan dan pembuangannya ke TPA yang belum dapat dilaksanakan sendiri oleh yang bersangkutan ; (3) Pembersihan sampah di terminal menjadi tanggung jawab pengelola terminal, kecuali pengangkutan dan pembuangannya ke TPA yang belum dapat dilaksanakan sendiri oleh yang bersangkutan ; (4) Pembersihan sampah di lingkungan pemukiman masyarakat atau kompleks perumahan menjadi tanggung jawab mesyarakat atau pengelola kompleks perumahan, Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan dapat membantu pengangkutan dari TPS ke TPA ; (5) Untuk sampah yang bersifat komersil, pengangkutan dan pembuangannya menjadi tanggung jawab pengelola usaha yang bersangkutan dan/atau pihak swasta. BAB IV TEMPAT PEMBUANGAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH
- 10 - Pasal 8 Pemerintah Daerah menentukan dan menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pasal 9 Setiap orang, badan hukum dan organisasi dapat menyediakan tempat-tempat pembuangan sampah sementara dan tempat pembuangan akhir setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah atau Instansi Teknis yang ditunjuk. Pasal 10 (1) Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan atau perusahaan swasta yang ditunjuk berkewajiban untuk mengangkut sampah dari TPS-TPS dan tempat - tempat sampah lain ke TPA setiap hari ; (2) Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan berkewajiban menertibkan dan membersihkan sampah sisa kebakaran, tanah longsor, banjir maupun bencana alam lainnya. Pasal 11 (1) Warga lingkungan, warga rukun tetangga, penanggung jawab tempat pemukiman penduduk, bertanggung jawab atas kebersihan dan keindahan lingkungannnya ; (2) Warga lingkungan, warga rukun tetangga, penanggung jawab tempat pemukiman penduduk dengan bantuan warganya menyediakan alat pengangkut sampah ;
- 11 - (3) Petugas pengangkut sampah di lingkungan perumahan atau pemukiman, mengangkut sampah ke tempat pembuangan sampah setiap hari. BAB V KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 12 (1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil bertugas dan berwenang untuk melakukan penyidikan terhadap siapapun yang melakukan tindak pidana pelanggaran atas ketentuanketentuan dalam Peraturan Daerah yang berlaku dalam wilayah hukum ditempat penyidikan ditempatkan, (2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) penyidik pegawai negeri sipil mempunyai wewenang : a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana ; b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian dan melakukan pemeriksaan, c. Menyuruh berhenti seseorang dari kegiatannya dan memeriksa tanda pengenal dari tersangka, d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat, e. Mengambil sidik jari dan memotret tersangka, f. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai saksi tersangka, g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara,
- 12 - h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Kepolisian Republik Indonesia bahwa tidak terdapat cukup bukti atau merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Kepolisian Republik Indonesia memberitahukan hal tersebut kepada Kejaksaan Negeri, kepada tersangka atau keluarganya, i. Mengadakan tindakan lainnya, menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. BAB VI KETENTUAN PIDANA Pasal 13 (1) Barang siapa yang melanggar Ketentuan Peraturan Daerah ini, diancam kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 5.000.000,- ( lima juta rupiah ) ; (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini adalah pelanggaran. BAB VII PENGAWASAN Pasal 14 Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah ini ditugaskan kepada instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- 13 - BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 3 Tahun 1981 tentang Kebersihan dan Ketertiban Kota serta Retribusi Penampungan, Pengangkutan Sampah dinyatak tidak berlaku lagi. Pasal 16 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian dengan Keputusan Kepala Daerah. Pasal 17 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Berau. Ditetapkan di Tanjung Redeb pada tanggal 28 Juni 2003 BUPATI BERAU, ttd Drs. H. MASDJUNI.
- 14 - Diundangkan di Tanjung Redeb Pada tanggal 08 Juli 2003 SEKRETARIS DAERAH, ttd Drs. H. SYARWANI SYUKUR. PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 010055469 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2003 NOMOR 62