BAB III GAMBARAN UMUM IRT ROTI ACONG DAN PENDAPAT AHLI TENTANG PRODUK MAKANAN KEMASAN YANG TIDAK MENCANTUMKAN TANGGAL KADALUWARSA

dokumen-dokumen yang mirip
Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Dalam hal ini yang dimaksud makanan adalah segala sesuatu. pembuatan makanan atau minuman. 1

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. malam). Contohnya kue kaktus.jadi, makanan ringan adalah aneka makanan atau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh yang meliputi aspek

Menimbang : Mengingat :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau oleh daya beli masyarakat tercantum dalam UU no. 18, th Pangan yang aman merupakan faktor yang penting untuk

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUATAN USAHA PRODUKSI KEMBANG GOYANG DI NGAMPIN AMBARAWA

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan yaitu, wajan, kompor, pisau, pengaduk, gilingan daging dan siler.

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

BERBISNIS NUGGET SAYUR

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengawasan agar produk pangan yang dihasilkan sesuai

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Harmoni Brownies ini menjelaskan awal mula berdirinya usaha home industry ini

BAB III PEMBAHASAN. produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM USAHA ROTI BOBO. 1980an oleh bapak Tedy Gunawan. Lokasi perusahaan beralamat di Jalan Kuras

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN

Makalah. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ketrampilan. Dosen Pengampu: DRA. Y. Flori Setiarini, M.Pd.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UKM yang didirikan oleh Bapak H. Tarwa Hadi. Usaha ini bermula saat dia

TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ketentuan Pasal 1 Angka (1) Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang

Nisaa Aqmarina EB10

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II IDENTIFIKASI DATA

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN KADALUWARSA. Menurut Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja

BAB III ANALISIS SISTEM. produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. industry Adijaya Bakery.Home industry ini terletak di Kompleks Ruko Wijaya

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PANGAN SEHAT DAN BEBAS BAHAN BERBAHAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ARTIKEL UJI KANDUNGAN BORAKS PADA ROTI YANG DIJUAL DI KAWASAN PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pangan dan bahan kimia yang dibutuhkan agar mutunya baik.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih luas tentang bidang produksi yang dijalankan dari Pihak Instansi terkait.

KEBON BINATANG (Kerupuk Puli Bentuk Obat Nyamuk Buatan Tangan Sendiri) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

BAB X PENGAWASAN MUTU

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menghabiskan uangnya untuk pergi ke salon, klinik-klinik kecantikan

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS USAHA ROTI KERING PINISI

LAPORAN Pengabdian Masyarakat

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi. berkembang semakin maju guna mendapatkan output secara optimal sehingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Roti

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa makan dan minum yang

Bisnis Sampingan Untung Besar dari Kreasi Cake 3D

BAB I PENDAHULUAN. yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dibidang perindustrian dan perdagangan nasional telah. Mayoritas konsumen Indonesia sendiri adalah konsumen makanan, jadi

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELABELAN. informasi verbal tentang produk atau penjualnya. 17

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Agrimart, Vol. 3 No. 1, September 2016

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V GAMBARAN UMUM USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA. merupakan usaha kecil hasil binaan koperasi BMT Al-Ikhlaash perumahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik

ANALISIS KADAR NITRIT PADA SOSIS SAPI DI PASAR MODERN KOTA GORONTALO. Nurnaningsi Yalumini, Rama P Hiola, Ramly Abudi 1

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan. Zat gizi yaitu zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan

BISNIS TELOR ASIN KHAS BREBES

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BIKA SINGKONG Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis Kelompok G

ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM IRT ROTI ACONG DAN PENDAPAT AHLI TENTANG PRODUK MAKANAN KEMASAN YANG TIDAK MENCANTUMKAN TANGGAL KADALUWARSA A. Gambaran Umum Industri Rumah Tangga Roti Acong 1. Sejarah Berdirinya Industri Rumah Tangga Roti Acong Industri rumah tangga Roti Acong adalah sebuah industri rumah tangga yang terletak di desa Purwokerto RT. 02/ RW. 02 Keamatan Brangsong Kabupaten Kendal. Industri ini didirikan oleh Selamet Sugeng dan Nur Khayati sejak tahun 1996. Industri tersebut dalam keseharianya memproduksi Roti. 1 Awalnya Selamet Sugeng dan istrinya (Nur Khayati) adalah seorang karyawan atau buruh pabrik sebuah industri rumah tangga yang juga memproduksi produk yang sama yaitu memproduksi roti. Menurut Nur Khayati mereka telah bekerja di industri tersebut selama beberapa tahun dan karena ada konflik internal antara pemilik pabrik dan dirinya membuat mereka terpaksa mengambil keputusan untuk keluar dan berhenti menjadi buruh dari pabrik roti tersebut. 2 Beberapa bulan kemudian setelah mereka keluar dari pabrik tempat mereka bekerja kondisi ekonomi keluarganyapun sangat menurun. Hal ini tentu saja karena tidak adanya penghasilan lagi untuk 1 Hasil wawancara dengan Ibu Nur Khayati (Pemilik Sekaligus pendiri pabrik pembuatan Roti acong), pada tanggal 27 Maret 2014. 2 Ibid. 1

2 memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kondisi tersebut membuat mereka sempat kebingungan dan hingga akhirnya mereka berfikir tentang bagaimana caranya agar mereka bisa memperoleh penghasilan kembali untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berbagi usaha telah mereka lakukan untuk mengembalikan kondisi ekonomi keluarganya, mulai dari menjadi buruh serabutan hingga menjadi pedagang dipasar. Namun hal tersebut tidak bertahan lama karena kondisi tersebut hanya mampu memberikan keuntungan mereka untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari tanpa bisa menyisakan sebagian uangnya untuk kebutuhan lain. 3 Dalam keadaan demikian Selamet Sugeng dan Nur Khayati sepakat untuk membuat roti sendiri untuk dijual di pasar. Kemudian dengan modal yang terbatas dan dengan berbekal pengalaman saat menjadi buruh pabrik pembuat roti Selamet Sugeng dan Nur Khayati memberanikan diri membuat roti dengan mengolah bahan mentahnya di penggilingan milik tetangganya yang kebetulan memiliki mesin penggiling roti. Setelah roti sudah jadi sang istri yang bernama Nur Khayati kemudian menjualnya sendiri di pasar. 4 Pada awalnya roti yang mereka buat dan mereka jual sendiri di pasar kurang mendapat tanggapan dan respon positif dari para konsumen. Menurut Nur Khayati hal ini karena roti yang mereka buat dan mereka jual sendiri di pasar belum dikenal di pasaran dan tentu saja karena 3 Ibid. 4 Ibid.

3 banyak sekali produk roti lain yang dijual di pasar yang sama. Namun hal ini tidak membuat mereka serta merta putus asa untuk terus melanjutkan usaha yang baru mereka rintis itu. Hingga akhirnya dari hari kehari dengan penuh optimis merekapun merasakan bahwa mulai ada respon yang baik dari para konsumen meskipun roti yang mereka produksi itu belum memiliki nama atau merek. 5 Sejarah pemberian nama Acong sendiri menurut Nur Khayati terinspirasi oleh anak pertamanya yang kurang jelas saat memanggil adiknya dengan panggilan Acong, padahal nama anak kedua Nur Khayati sebenarnya adalah Ansori. Hal ini karena anak pertama Nur Khayati tidak bisa berbicara dengan jelas pada waktu itu. Dari situlah Selamet Sugeng kemudian Menjadikan Panggilan Acong sebagai nama dari roti yang ia produksi hingga saat ini. Pemberian nama roti Acong pada roti tersebut menurut Nur Khayati agar konsumen bisa membedakan roti buatanya dan roti yang lain dan supaya lebih mudah dikenali oleh para konsumen. 6 Nama Roti Acong yang dicantumkan dalam kemasan plastik roti dari hari kehari mulai mendapat respon dan tanggapan pasar lebih baik dan keuntunganpun mulai mereka dapatkan sedikit demi sedikit. Respon dan tanggapan pasar tersebut dibuktikan dengan mulai banyaknya permintaan produk roti kepada Selamet Sugeng dan Nur Khayati. Selain 5 Ibid. 6 Ibid.

4 itu mereka juga mendapatkan beberapa pesanan roti untuk berbagai acara. 7 Keuntungan dari penjualan roti tersebut mereka gunakan untuk mengembangkan usahanya hingga mereka mampu membeli beberapa peralatan dan mesin penggiling roti. Selain itu mereka juga telah memiliki beberapa pekerja hingga pada awal tahun 2009 usaha mereka dapat dikatakan berada pada puncak kesuksesan. Saat itu mereka memiliki lebih dari 20 karyawan dan mampu memproduksi roti hingga lebih dari sepuluh ribu biji roti dalam sehari. 8 Pada akhir tahun 2011 pabrik ini bermasalah dengan Dinas kesehatan karena produksi roti terebut tidak sesuai dengan standar produksi pengolahan pangan yang ditentukan oleh Dinkes. Mulai dari bahan-bahan baku pembuatan roti yang dianggap kurang bermutu, kebersihan, hingga standar tempat produksi yang dianggap jauh dari kata layak karena dianggap kumuh. Hingga akhirnya Dinas kesehatan melarang IRT Roti Acong beroprasi dan mengedarkan produknya sebelum mendapatkan ijin dari Dinas kesehatan dengan syarat-syarat yang telah ditentukan sesuai dengan standar P-IRT dalam peraturan yang sudah ada. Akhirnya pabrik roti milik Selamet Sugeng dan Nur Khayatai tersebut perlahan mengalami kebangkrutan hingga memaksa mereka mengurangi jumlah produksinya dan memberhentikan beberapa 7 Ibid. 8 Ibid.

5 karyawanya. Meskipun pabrik tersebut mendapat teguran dari Dinas kesehatan karena dianggap kurang memenuhi standar industri rumah tangga usaha pembuatan roti tetap dijalankan hingga sekarang meskipun hanya dengan delapan pekerja saja. 9 Teguran dari Dinas kesehatan membuat Nur Chayati berfikir dan bertindak untuk mendaftarkan usahaya supaya mendapatkan ijin usaha. Dengan serangkaian syarat yang telah ditentukan sebagai persyaratan ijin usaha maka Nur Chayati akhirnya mendaftarkan industrinya hingga akhirnya Dinas kesehatan mengeluarkan ijin usaha IRT tersebut dengan nomor P. IRT NO: 206332401156, namun saat ini ijin yang diberikan oleh dinas terkait sudah tidak berlaku atau sudah dalam masa kadaluwarsa. Nur Khayati dan Selamet Sugeng sebagi pemilik IRT Roti Acong tidak lagi memperpanjang ijin tersebut karena menurut Nur Khayati di daerah mereka tinggal banyak sekali industri-industri rumah tangga yang ilegal aman aman saja dan tidak mendapatkan sanksi apapun dari dinas terkait. 10 2. Proses Produksi Roti Acong Kata Produksi telah menjadi kata Indonesia, setelah diserap di dalam pemikiran ekonomi bersamaan dengan kata konsumsi dan distribusi. Dalam kamus Inggris-Indonesia, kata production secara bahasa mengandung arti penghasilan. 11 Produksi merupakan suatu 9 Ibid. 10 Ibid. 11 I. Markus Willy, et.al.., Kamus 950 Juta (Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris), (Surabaya : Arloka), Cet. I, 1997, h. 354.

6 kegiatan untuk menghasilkan barang-barang menjadi lebih berharga dan lebih berfaedah bagi manusia dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan kemudian diperdagangkan, yang selanjutnya bisa dikatakan dengan bisnis. Produksi pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan/atau mengubah bentuk pangan. 12 Produksi yang dilakukan di Industri rumah Tangga Roti Acong untuk menghasilkan produk roti melalui beberapa proses yaitu proses pembuatan roti yang meliputi pemilihan dan pengolahan bahan baku roti, dan proses pengemasan roti. 13 a. Teknis Pembuatan roti 1) Pemilihan bahan baku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam industri untuk diolah melalui proses produksi menjadi barang jadi. 14 Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, salah satu faktor yang sangat berperan adalah pemilihan bahan baku. Bahan baku yang berkualitas akan memberikan hasil produk dengan kualitas yang cukup baik. Oleh karena itu seorang 12 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. 13 Hasil wawancara dengan Ibu Nur Khayati (Pemilik Sekaligus pendiri pabrik pembuatan Roti acong), pada tanggal 27 Maret 2014. 14 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Departemen Pendidikan, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, h. 87.

7 produsen haruslah pintar dalam memilih kualitas bahan baku yang akan digunakan sebagai bahan produk dalam produksinya. Hasil produksi yang berkualitas tentu saja akan menjadi nilai tersendiri bagi para konsumen dalam hal ini sebagai pemakai produk. Bahan baku untuk proses pembuatan roti dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu bahan pokok atau bahan utama seperti tepung terigu, ragi dan air, bahan penambah rasa yaitu, gula, garam, lemak dalam bentuk mentega/margarin, susu dan telur, serta bahan tambahan untuk meningkatkan mutu adonan seperti mineral yeast food (MYF) dan pengawet terutama terhadap jamur. 15 Bahan baku yang dipakai dan dipilih untuk pembuatan roti di industri rumah tangga Roti Acong terdiri dari tiga macam yaitu bahan utama, bahan tambahan dan bahan pengawet. Bahan utamanya antara lain yaitu: tepung, mentega, gula, air, garam, susu, telur, ragi. Bahan tambahanya antara lain: pisang, acang hijau dan colat. 16 2) Pengolahan bahan baku Proses pengolahan dimaksudkan untuk menyiapkan bahan-bahan baku roti kemudian diproses untuk mencadi produk 15 Sutrisno Koswara dalam http://www.ebookpangan.com2009+tenologipengolahanroti. Diases pada Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 20.11 WIB. 16 Hasil wawancara dengan Ibu Nur Khayati (Pemilik Sekaligus pendiri pabrik pembuatan Roti acong), pada tanggal 27 Maret 2014.

8 akhir. Proses pengolahan bahan baku menjadi roti di industri rumah tangga Roti Acong dilakukan dengan melalui empat tahap, yaitu: pencampuran bahan semua bahan baku utama, peragian, pembentukan dan pemanggangan. 17 Pencampuran, proses penampuran diawali dengan mencampurkan seluruh bahan-bahan roti menjadi adonan sebelum difermentasi dengan cara diaduk-aduk. Tujuan pencampuran ialah untuk membuat dan mengembangkan sifat daya rekat. Peragian, tujuan peragian (fermentasi) adonan ialah untuk pematangan adonan sehingga mudah ditangani dan menghasilkan produk bermutu baik. Fermentasi juga berperan dalam pembentukan cita rasa. Pembentukan, tahap pembentukan secara berurutan adonan dibagi dan dibulatkan atau dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan, ditiriskan dan kemudian dimasukkan dalam loyang. Pemanggangan, beberapa menit pertama setelah adonan masuk oven, terjadi peningatan volume adonan dengan cepat. Roti dalam oven dipanggang kurang lebih selama 8-10 menit supaya tidak terlalu gosong. Hal tersebut dilakukan supaya roti matang dan warnanya menjadi kuning kecoklatan. 17 Ibid.

9 Pemanggangan sealigus merupakan proses akhir dari pematangan adonan menjadi roti. b. Teknis Pengemasan Roti Kemasan pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi dan atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak. Kemasan pangan terbagimenjadi dua yaitu kemasan pangan primer dan kemasan pangan sekunder. Kemasan pangan primer adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi dan atau membungkus pangan yang bersentuhan langsung dengan pangan. Sedangkan kemasan pangan sekunder adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi dan atau membungkus pangan, yang tidak bersentuhan langsung dengan pangan. 18 Secara umum pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi dari bahaya pencemaran serta ganguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menetapkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar memiliki bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi 18 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Rangga.

10 wadah atau pembungkus dapat menjadi daya tarik bagi pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaanya. 19 Proses pengemasan Roti Acong dilakuan secara manual yaitu dengan memasukkan roti satu-persatu ke dalam plastik yang sudah diberi label nama Roti Acong dengan komposisi bahan terigu, gula telur, mentega, dan emulsifier, label halal dari MUI, DINKES P. IRT NO: 206332401156, dan selanjutnya plastik di rekatan untuk menjaga roti supaya tetap steril, namun pada kemasan roti tersebut ternyata tidak ditemukan tanggal kadaluwarsa sebagai jaminan batas akhir produk roti tersebut layak untuk dikonsumsi. Berikut adalah alasan yang dikemukakan oleh Nur Khayati sebagi pemilik IRT Roti Acong berkaitan dengan tidak dicantumkanya tanggal kadaluwarsa pada kemasan produk roti. 20 1) Kemasan yang digunakan untuk mengemas roti adalah plastik bening yang transparan dan apabila terjadi kerusakan pada roti maka dapat terlihat secara langsung 2) Roti yang diproduksi di IRT Roti Acong belum pernah mengalami kejadian atau kasus yang mengakibatkan orang keracunan akibat mengkonsumsi roti yang diproduksi IRT tersebut 19 Diambil dari brosur Label Pangan pada Kemasan Badan POM RI. Pada tanggal 21 November 2014. 20 Hasil wawancara dengan Ibu Nur Khayati (Pemilik Sekaligus pendiri pabrik pembuatan Roti acong), pada tanggal 27 Maret 2014.

11 3) Roti diproduksi dalam jumlah yang tidak banyak dan langsung habis terjual 4) Menghemat biaya produksi. 3. Sistem Pemasaran Roti Acong Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang maupun perusahaan jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung kaitanya dengan pasar. Sistem pemasaran produk hasil Industri rumah Tangga Roti Acong dilakukan dengan dengan berbagai macam diantaranya: 21 a. Diambil langsung oleh pedagang Diambil sendiri oleh pedagang maksunya adalah roti kemasan yang telah siap untuk di konsumsi dipasarkan dengan cara pihak ke- 2 atau pedagang mengambil sendiri barang tersebut (roti kemas) dari pabrik dan dijual kembali kepada konsumen. b. Dijual sendiri kepada konsumen secara langsung Dijual sendiri kepada konsumen secara langsung maksudnya adalah pemilik pabrik memasarkan sendiri produk hasil produksinya dengan cara menjualnya langsung pada konsumen tanpa perantara 21 Hasil wawancara dengan Ibu Nur Khayati (Pemilik Sekaligus pendiri pabrik pembuatan Roti acong), pada tanggal 27 Maret 2014

12 penjual sebagai pihak ke-3 dalam sistem ini biasanya konsumen datang langsung ke pabrik tempat pembuatan roti untuk membeli atau memesan roti secara langsung. c. Dititipkan ke warung-warung atau toko-toko Dititipkan ke warung-warung atau toko-toko maksudnya yaitu penjualan dilakukan oleh produsen dengan menitipkan barang dagangannya (Roti Acong) kepada pemilik warung maupun toko untuk dijual kepada konsumen. B. Pendapat Ahli Tentang Produk Makanan Kemasan Yang Tidak Mencantumkan Tanggal Kadaluwarsa Saat ini, pertumbuhan dan penemuan teknologi sudah sangat maju dan berkembang dengan pesat. Dimana saja, kapan saja, dan siapa saja dapat menikmati berbagai jenis makanan dengan cepat dan mudah. Namun sebagai konsumen kita harus cerdas untuk menjatuhkan pilihan terhadap suatu produk yang akan kita beli untuk dikonsumsi. Saat ini banyak sekali produk-produk makanan kemasan yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa pada kemasan yang beredar di pasaran. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa tanggal kadaluwarsa merupakan salah satu informasi penting untuk konsumen terhadap suatu produk. Karena tanggal kadaluwarsa merupakan batas jaminan produsen ataupun pelaku usaha terhadap produk yang diproduksinya. Sebelum mencapai tanggal yang telah ditetapkan tersebut kualitas atas produk tersebut dapat dijamin oleh

13 produsen atau pelaku usaha sepanjang kemasannya belum terbuka dan penyimpanannya sesuai dengan seharusnya. 22 Berikut adalah pendapat para ahli terhadap produk makanan kemasan yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa 1. Dra. Novi Kepala Seksi LIK Balai POM Semarang. Menurutnya pencantuman tanggal kadaluwarsa merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan seorang produsen terutama produsen yang bergerak di bidang industri makanan. Karena tanggal kadaluwarsa merupakan keterangan batas akhir suatu panganan olahan dijamin mutunya sepanjang penyimpananya mengikuti petunjuk yang diberikan produsen. Apabila ada suatu makanan kemasan yang tidak menantumkan tanggal kadaluwarsa maka sebagi konsumen kita sebaiknya menghindari makanan tersebut, karena makanan yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa merupakan produk yang berbahaya. Berbahaya karena seorang konsumen tidak mendapat informasi yang jelas apakan produk tersebut masih aman untuk dikonsumsi atau justru malah sudah kadaluwarsa. Namun tetap saja untuk mengetahui apakan makanan tersebut sudah berbahaya atau tidak tentu saja harus dengan uji labolatorium. 23 22 Masa Tenggang Kadaluwarsa, dalam: http://www.ummi-online.com/artikel-50-masatenggang-kadaluarsa.html, yang diakses pada 27 Februari, Pukul 09. 15 WIB. 23 Hasil wawancara dengan Dra. Novi Kepala Seksi LIK BPOM Semarang pada tanggal 21 November 2014.

14 2. Bapak Bambang Staf LIK Balai POM Semarang. Menurutnya makanan kemasan yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa adalah salah satu produk berbahaya. Hal ini karena banyak sekali ditemukan produk makanan yang sudah kadaluwarsa di pasaran karena para penjual ternyata tidak mengetahui kalau produk yang ia jual ternyata sudah kadaluwarsa. Mereka mengaku tidak mengetahui karena tidak adanya tanggal kadaluwarsa pada kemasan. Oleh karena itu seorang produsen dilarang untuk memproduksi dan memperdagangkan makanan yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang. 24 3. dr. Riyanto W. N, Kepala Seksi Varmamin Dinas Kesehatan Kota Semarang. Menurutnya makanan yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa adalah makanan yang sangat berbahaya. Karena informasi tanggal kadaluwarsa itu adalah rambu-rambu dari produsen kalau produk makanan tersebut sudah tidak layak untuk dikonsumsi dan itupun dengan syarat produk tersebut tidak rusak baik bentuk atau rusak karena salah penyimpanan. Karena jika rusak sebelum batas tanggal kadaluwarsa saja memungkinkan sudah terjadi kadaluwarsa karena kondisi roti yang rusak biasanya tumbuh jamur dan belum terlihat karena sifat mikro organisme yang tak terlihat oleh kasat mata. Tentu saja ini harus dibuktikan dengan uji labolatorium. Jamur yang berkembang dalam makanan itu biasanya November 2014. 24 Hasil wawancara dengan Bapak Bambang Staf LIK BPOM Semarang pada tanggal 20

15 terlihat secara kasat mata mulai 1-2 minggu setelah produk tersebut melewati batas kadaluwarsa. Dan secara kesehatan jika sudah terlihat tumbuh jamur berarti roti tersebut sudah benar-benar berbahaya. Bahanyanya makanan yang rusak atau sudah melewati batas kadaluwarsa dalam jangka pendek biasanya konsumen akan mengalami mual muntah, kepala pusing dan disertai diare. Jangka panjangnya jika dikonsumsi terus menerus bisa memicu terjadinya kangker dan kematian. 25 25 Hasil wawancara dengan dr. Riyanto W. N, Kepala Seksi Varmamin Dinak Kesehatan Kota Semarang pada tanggal 21 November 2014.