BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses transformasi

BAB I PENDAHULUAN. yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. 2

BAB I PENDAHULUAN. 1995, hlm Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruz Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 15.

BAB VI PENUTUP. pembelajaran PAI berbasis Kurikulum Gontor di MA Al-Mawaddah 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA METODE PEMBELAJARAN. SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs NURUL HUDA BANYUPUTIH BATANG

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Demikian juga piranti pendidikan yang semakin canggih, oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 2009), hlm tentang Guru dan Dosen, UU Guru dan Dosen, (Bandung : Nuansa Indah, 2006), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk. Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir

BAB I PENDAHULUAN. Agoes Dariyo, Dasar-Dasar Pedagogi Modern, Indeks, Jakarta, hlm. 1

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. ini sesuai pendapat Didi Supriadie yang menyatakan bahwa pendidikan. dapat menjalankan hidup dan kehidupannya sesuai dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. demi detik sejak manusia lahir sampai mati. Manusia sejak lahir belajar untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Berdasarkan Temuan Terkait Fokus Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi Pustaka, 2007), hlm Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan akademik dan ketrampilan berpikir, aspek psikomotorik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. populasi penduduk yang sangat besar, tentunya membutuhkan kualitas sumber

BAB VI PENUTUP. dalam kategori cukup baik dengan nilai rata-rata dan perolehan

BAB V PEMBAHASAN. yang lain agar lebih menarik. Sebagaimana menurut Hamzah guru merupakan

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDLB NEGERI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan/mendorong/mengantarkan siswa ke arah aktivitas belajar. Di dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB V PEMBAHASAN. sebelumnya dengan teori temuan saat penelitian. Menggabungkan antara polapola

BAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB V PEMBAHASAN. guru fiqih dalam proses belajar mengajar. Materi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah Layanan Informasi. Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004: ) layanan

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB I PENDAHULUAN. sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan di mulai dari kandungan, hingga dewasa yang didapatkan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh

BAB I PENDAHULUAN. Hasil observasi awal pada tanggal 17 Februari 2016, Lampiran II, hlm. 191

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: PT. Fajar Interpratama, 2011). Hal Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(

BAB I PENDAHULUAN. untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1 Mengajar merupakan suatu

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Fiqih di MTsN Se-Kabupaten Tulungagung. Perpustakaan Sekolah di MTsN Se-Kabupaten Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu, Semarang, 2005, hal. 2 2 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Raja

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan kita akan mecetak manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. formal. Permasalahan yang ada dalam pendidikan formal bertambah pada

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran. untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM NON FORMAL BAGI PENYANDANG TUNANETRA DI PANTI TUNANETRA DAN TUNARUNGU WICARA DISTRARASTRA PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah konsep Pembelajaran Berbasis Kecedasan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2009, hlm. 108.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat signifikasi terhadap berbagai jenis dimensi kehidupan baik. dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm.

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. karena maju dan mundurnya bangsa di tentukan oleh keadaan pendidikan yang di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi guru PAI dalam menumbuhkan minat belajar siswa di SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu lembaga pendidikan yang diisyaratkan untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreativitas adalah sebuah karya yang harmonis dalam pembelajaran yang berdasarkan tiga aspek cipta, rasa dan karsa yang akan menghasilkan sesuatu yang baru agar dapat membangkitkan dan menanamkan kepercayaan diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1 Dalam proses belajar mengajar di kelas seorang guru pasti berinteraksi dengan muridnya guna menyampaikan materi, guru membantu siswa agar memahami materi dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang membuat siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, guru dituntut kreatif, profesional dan menciptakan suasana yang menyenangkan pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas tersebut, kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. 2 Menjadi guru kreatif, professional, dan menyenangkan dituntut untuk memiliki metode pembelajaran yang efektif. Hal ini penting terutama untuk 1 Abdurrahman Mas ud, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal. 165 2 E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan. (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2013), hal. 51 1

2 menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. 3 Dalam lembaga pendidikan formal madrasah dan sekolah, guru merupakan komponen yang penting, ia sebagai pelaku proses pendidikan dan pengajaran, hal ini sesuai dengan pendapat Ismail yang mengatakan bahwa: Sebagai seorang pendidik, guru senantiasa dituntut untuk mampu menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif serta dapat memotivasi siswa dalam belajar mengajar yang akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi hasil belajar secara optimal. Guru harus dapat menggunakan strategi tertentu dalam pemakaian metodenya sehingga dia dapat mengajar dengan tepat, efektif, dan efisien untuk membantu meningkatkan kegiatan belajar serta memotivasi siswa untuk belajar dengan baik. 4 Dalam penggunaan metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Guru juga sering menggunakan satu metode, karena mereka menyadari bahwa semua metode ada kebaikan dan kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih cenderung menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik. Jalan pengajaran pun tampak kaku. Kejenuhan dan kemalasan menyelimuti kegiatan belajar anak didik. 5 Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pengajarannya akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan menyampaikan pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat 3 E.Mulyasa, Menjadi Guru..., hal.95 4 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. ( semarang: Rasail Media Group, 2008), hal. 25 5 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2010), Hal. 73 2

3 siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. 6 Seorang guru mata pelajaran PAI harus bisa menciptakan suasana belajar yang nyaman dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang bervariatif agar peserta didik tidak merasakan bosan dan akan lebih termotivasi untuk mempelajari materi-materi yang disampaikan sehingga hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran tersebut maksimal dan nantinya bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan di gunakan dalam proses pengajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menujukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan antara lain: (a) ia merasa sudah akrab dengan media itu: papan tulis atau proyektor transparansi, (b) ia merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik dari pada dirinya sendiri misalnya diagram pada flip chart, atau (c) media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi. Pertimbangan ini diharapkan oleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah ia tetapkan. 7 Melihat realita yang terjadi sekarang ini masih ada guru mungkin termasuk guru mata pelajaran PAI dalam proses pembelajarannya masih kurang kreatif, semisal masih menggunakan metode-metode yang monoton 6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta,PT Raja Grafindo Persada: 2004) hal. 15-16 7 Ibid., hal. 67 3

4 dan cenderung kurang memanfaatkan fasilitas yang seharusnya di gunakan sebagai media pembelajaran. Peranan seorang guru sangat dibutuhkan keberadaannya dalam proses belajar mengajar termasuk di sini kreativitas mereka dalam pembelajaran sehingga dapat berpengaruh dalam menumbuhkan semangat belajar yang kemudian mencapai hasil yang maksimal khususnya pada mata pelajaran PAI. Seorang guru kreatif dalam mengajar mampu menumbuhkan dampak positif bagi siswa, sebab siswa tidak merasa jenuh dan dapat menerima pelajaran yang diberikan. Dengan demikian pengelolaan proses belajar mengajar yang baik didukung oleh kreativitas guru akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan yaitu hasil belajar yang maksimal. Jika kreativitas guru mata pelajaran PAI di hubungkan dengan hasil belajar siswa dapat menjadi relative menarik untuk diteliti lebih lanjut karena seharusnya dua hal itu memiliki hubungan yang sangat kuat maksudnya adalah semakin tinggi kreativitas guru mata pelajaran PAI dalam mengemas materi maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran tersebut. Sebab hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seorang siswa menguasai bahan yang sudah diajarkan oleh guru. Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman guru harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan 4

5 belajar. Dalam hal itu, guru dituntut memahami berbagai model pembelajaran yang agar dapat membimbing peserta didik secara optimal. 8 Suatu proses pembelajaran yang dilakukan dalam suatu pendidikan formal secara khusus dan non formal secara umum mengalami suatu tahap akhir yang akan dicapai dalam suatu proses belajar mengajar. Tahapan terakhir dalam suatu proses pembelajaran sangat menentukan keberhasilan siswa dalam menempuh pendidikan secara formal, tahapan tersebut adalah tes ujian akhir. Akan tetapi, sebenarnya proses evaluasi yang dilakukan tidak hanya terdapat pada akhir proses melainkan dapat juga ditengah atau diselasela proses belajar di kelas. Hasil belajar ini berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrumen yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru dapat mengembangkan dan memperbaiki program pembelajaran. Dalam menentukan hasil belajar selain menentukan instrument juga perlu merancang cara menggunakan instrument beserta criteria keberhasilannya. Hal ini perlu dilakukan, sebab dengan kriteria yang jelas dapat ditentukan apa yang harus dilakukan siswa dalam mempelajari isi atau bahan pelajaran. 9 Berdasarkan wawancara dan hasil pengamatan ketika PPL (Praktik mengajar) keunikan yang ada di sekolah ini khususnya yang berkaitan dengan mata pelajaran PAI yaitu pembiasaan membaca surat pendek sebelum 8 E.Mulyasa, Menjadi Guru..., hal 21 9 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hal. 13 5

6 pembelajaran PAI di mulai dan amaliah sholat sunnah dhuha setiap jam istirahat. Hal lain yang menjadikan peneliti termotivasi untuk meneliti yaitu dalam proses pembelajaran PAI berlangsung peserta didik semangat mengikutinya sebab di tunjang dengan kreativitas guru dalam mengemas materi (penggunaan media dan metode) yang sesuai dengan kondisi kelas. Hal ini lah yang melatar belakangi peneliti untuk mengembangkan lebih jauh tentang hubungan kreativitas seorang guru yang berdampak pada hasil belajar siswa yang terjadi di SMP Negeri 3 Kedungwaru ini. Sehingga mengadakan penelitian lebih lanjut dan hasilnya dalam bentuk judul skripsi dengan tema: Hubungan kreativitas guru mata pelajaran PAI dengan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Kedungwaru Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015 B. Rumusan Masalah 1. Adakah hubungan kreativitas guru mata pelajaran PAI dalam penggunaan media pembelajaran dengan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Kedungwaru Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015? 2. Adakah hubungan kreativitas guru mata pelajaran PAI dalam penggunaan metode pembelajaran dengan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Kedungwaru Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015? 3. Adakah hubungan kreativitas guru mata pelajaran PAI dengan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Kedungwaru Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015? 6

7 C. Tujuan Penelitian Suatu penelitian pasti mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Demikian juga dengan yang dilakukan penulis, berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui hubungan kreativitas guru mata pelajaran PAI dalam penggunaan media pembelajaran dengan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Kedungwaru Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui hubungan kreativitas guru mata pelajaran PAI dalam penggunaan metode pembelajaran dengan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Kedungwaru Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui hubungan kreativitas guru mata pelajaran PAI dengan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Kedungwaru Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015. D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Secara Teoritis Dari hasil penelitian ini akan ditemukan hubungan kreativitas guru mata pelajaran PAI dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kedungwaru Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015. 7

8 2. Secara Praktis Penelitian ini sebagai syarat lulus Sarjana Pendidikan Islam di Fakultas Tarbiyah Pendidikan Agama Islam. Dan penelitian ini berguna bagi : a. Bagi Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kedungwaru Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kebijakan dalam menyusun program pembelajaran yang lebih baik dan sebagai motivasi dalam proses pembelajaran. b. Bagi Guru Mata Pelajaran PAI Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi guru agar tercapai keberhasilan proses belajar mengajar yang sesuai dengan harapan. c. Bagi Siswa SMP Negeri 3 Kedungwaru Dengan dilaksanakan penelitian ini, diharapkan dapat: 1) Menumbuhkan motivasi belajar siswa untuk belajar lebih giat dalam mata pelajaran PAI. 2) Meningkatkan pemahaman, prestasi belajar siswa dan penerapan siswa di kehidupan sehari-hari dalam mata pelajaran PAI 3) Mengurangi rasa jenuh pada siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran PAI 8

9 d. Bagi peneliti berikutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam tentang permasalahanpermasalahan yang berkaitan dengan hubungan kreativitas guru mata pelajaran PAI dengan hasil belajar siswa. E. Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian 1. Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian ini akan mengkaji dan meneliti tentang hubungan antara variabel bebas (X) yaitu tentang kreativitas guru [dalam hal penggunaan media pembelajaran (X 1 ) dan penggunaan metode pembelajaran (X 2 )] dengan variabel terikat (Y) yaitu tentang hasil belajar. Tabel 1.1 Variabel, Sub Variabel, Indikator dan Deskriptor Variabel Sub Variabel Indikator Deskriptor Kreativitas guru (X) 1. Kreativitas guru dalam Penggunaan media pembelajaran (X 1 ) 1) Variasi-variasi penggunaan media pembelajaran - Menggunakan media visual - Menggunakan media Audio visual. 2) Aktivitas guru dalam menggunakan media pembelajaran - Memilih Media pembelajaran yang dapat memudahkan pemahaman siswa - Memilih Media yang sesuai dengan materi pembelajaran - Terampil mengoperasikan media pembelajaran - Memilih media yang dapat menumbuhkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa - Melibatkan siswa dalam pemanfaatan 9

10 media pembelajaran Kreativitas guru dalam Penggunaan metode pembelajaran (X 2 ) 1) Variasi-variasi metode pembelajaran Ceramah Tanya jawab diskusi demonstrasi pemberian tugas drill (latihan) memberi perhatian pemperian nasihat. hukuman uswah hasanah (pemberian contoh) Motivasi Belajar Siswa (Y) 2) Aktivitas guru dalam menggunakan metode pembelajaran 3) Hasil belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk nilai - Guru menjelaskan materi - Memberi kesempatan siswa untuk bertanya - Menarik perhatian siswa - Bersemangat dalam menyampaikan materi pelajaran - Merubah suasana kelas menjadi lebih baik - Menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa - Penialaian Kognitif - Penilaian Afektif - Penilaian Psikomotorik 10

11 2. Keterbatasan Penelitian Demi terwujudnya pembahasan yang terarah sesuai dengan yang diharapkan, maka penulis membatasi pembahasan masalah sebagai mana yang tertera dibawah ini: 1) Kreativitas guru a) Kreativitas guru dalam Penggunaan media pembelajaran, variasi-variasi penggunaan media pembelajaran yaitu menggunakan media visual dan menggunakan media audiovisual. Dari pemilihan media tersebut dapat memudahkan pemahaman siswa sehingga proses penyamapaian materi mudah di pahami dan menyenangkan. Sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar yang maksimal. b) Kreativitas guru dalam Penggunaan metode pembelajaran Variasi-variasi metode pembelajaran Menggunakan metode ceramah, Menggunakan metode tanya jawab, Menggunakan metode diskusi Menggunakan metode demonstrasi, Menggunakan metode, pemberian tugas, Menggunakan metode drill (latihan), Menggunakan metode memberi perhatian, Menggunakan metode, pemberian nasihat, Menggunakan metode hukuman, Menggunakan metode uswah hasanah (pemberian contoh). 11

12 c) Prestasi akademik atau hasil belajar Prestasi akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar disekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang berstandar. 3. Definisi Operasional Hubungan kreativitas guru mata pelajaran PAI dengan hasil belajar siswa adalah tingkat hubungan kuantitatif antara kreativitas guru mata pelajaran PAI dalam hal penggunaan media pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran menurut pandangan siswa, dengan hasil belajar siswa yang diukur melalui test. 12

13 Sistematika Pembahasan Skripsi BAB I, Pendahuluan dalam bab ini diuraikan tentang hal-hal yang menjadi (a) Latar balakang masalah, (b) Rumusan Masalah, (c) tujuan (d) Kegunaan (e) Penelitian, Ruang lingkup Penelitian dan keterbatasan penelitian, (f) definisi operasional (g) sistematika skripsi. BAB II, Landasan Teori dalam bab ini terdiri dari beberpa sub bab yaitu, (a) menguraikan tentang kreativitas guru, (b) menerangkan tentang Hasil belajar Siswa (c) menerangkan tentang isi judul yang sesuai dengan rumusan masalah: kreativitas guru PAI dalam penggunaan media dan metode pembelajaran, hubungan kreativitas guru dalam penggunaan media dan metode dengan hasil belajar siswa(d) kajian penelitian terdahulu (e) kerangka konseptual dan (f) hipotesis penelitian. BAB III, Metode Penelitian dalam bab ini menguraikan tentang (a) pendekatan jenis penelitian, (b) populasi, sampling, dan sampel penelitian, (c) sumber data, variable dan skala pengukurannya (d) teknik pengumpulan data dan instrument penelitian (e) analisis data. BAB IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan dalam Bab ini terdiri dari beberapa sub bab yaitu, (a) hasil penelitian (yang berisi deskripsi data dan pengujian hipotesis) serta (b) pembahasan hasil penelitian. BAB V, Penutup dalam Bab ini terdiri dari: (a) kesimpulan dan (b) saran. Bagian akhir terdiri dari: (a) daftar rujukan, (b) lampiran-lampiran, (c) surat pernyataan keaslian skripsi, (d) daftar riwayat hidup. 13