BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan/mendorong/mengantarkan siswa ke arah aktivitas belajar. Di dalam proses

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu upaya membelajarkan atau suatu upaya mengarahkan/mendorong/mengantarkan siswa ke arah aktivitas belajar. Di dalam proses pembelajaran, terkandung dua aktivitas sekaligus, yaitu aktivitas mengajar oleh guru dan aktivitas belajar oleh siswa. Karena itu, Tohirin mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi, yaitu interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. 1 Pembelajaran sebagai proses interaksi antara guru dan siswa sesungguhnya menegaskan bahwa pembelajaran tidak boleh berjalan searah. Pembelajaran harusnya menempatkan siswa sebagai central pembelajaran, dimana seluruh kegiatan pembelajaran idealnya diorientasikan untuk perkembangan kompetensi siswa. Dengan kata lain bahwa pembelajaran dianggap berhasil apabila dapat memberikan efek perubahan pada diri siswa. Perubahan perilaku siswa diukur melalui penguasaan sejumlah kompetensi dari materi pelajaran yang diajarkan, lazimnya ditunjukkan melalui capaian prestasi belajar. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan gambaran dari penguasaan siswa terhadap sejumlah kompetensi yang dikembangkan melalui mata pelajaran selama proses pembelajaran berlangsung. Prestasi belajar yang tinggi menunjukkan 1 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 7. 1

2 2 tingkat penguasaan yang baik terhadap kompetensi mata pelajaran, sekaligus menunjukkan bahwa pembelajaran berhasil. Sebaliknya, pembelajaran dinyatakan tidak berhasil bila capaian hasil belajar siswa tidak mencapai standar atau tidak memenuhi KKM. Dalam usaha mengantarkan siswa pada pencapaian hasil belajar yang tinggi, guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Metode mengajar erat kaitannya dengan cara guru mengkomunikasikan materi pelajaran kepada peserta didiknya. Metode mengajar sebagai sarana komunikasi, semestinya didesain dengan baik agar pesan-pesan pembelajaran yang ingin disampaikan mudah dicerna oleh siswa sebagai objek/sasaran. Dalam konteks inilah, pemilihan metode mengajar harus mempertimbangkan relevansinya dengan sifat materi yang ingin disajikan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam kaitannya dengan pembelajaran PAI, metode mengajar yang dipilih semestinya mempertimbangkan karakteristik materi pelajaran PAI itu sendiri dan juga kompetensi yang ingin dikembangkan. Mata pelajaran PAI adalah mata pelajaran yang mengajarkan tentang tuntunan hidup yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama. Sebagai tuntunan hidup, muatan materi pelajaran PAI sangat kompleks karena mencakup seluruh dimensi kehidupan manusia. Secara garis besarnya, pokok-pokok materi PAI terdiri atas materi aqidah yang mengajarkan tentang konsep ideology Islam, akhlak sebagai tuntunan perilaku umat Islam, ibadah mengajarkan tentang cara mendekatkan diri pada Allah, dan tarikh atau sejarah Islam serta pokok-pokok materi lainnya yang berkaitan dengan kehidupan umat Islam. Dengan memahami

3 3 kompleksitas materi PAI tersebut, maka metode mengajar yang dipilih semestinya mempertimbangkan karakteristik dari setiap materi yang hendak diajarkan. Guru PAI semestinya lebih jeli dalam memilih metode mengajar dengan mempertimbangkan karakteristik materi pelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selama ini pembelajaran PAI banyak didominasi dengan metode ceramah, dimana guru berdiri di depan kelas menjelaskan materi pelajaran sedang siswa secara pasif mendengarkan penjelasan guru. Cara mengajar yang demikian itu tentu sudah tidak relevan karena mengabaikan substansi belajar itu sendiri yang semestinya, dilalui dan dilakukan oleh siswa sendiri. Pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai objek yang pasif cenderung membuat siswa jenuh dalam belajar. Dalam observasi awal peneliti di SD Negeri 10 Mandonga, penulis menemukan bahwa metode mengajar guru PAI belum berkembang. Seperti pada umumnya, cara mengajar guru di sekolah ini juga banyak didominasi oleh metodemetode konvensional utamanya metode ceramah dan sesekali dirangkaikan dengan metode diskusi dan penugasan. 2 Praktek mengajar yang hanya mengandalkan metode konvensional tersebut kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga banyak siswa yang jenuh dalam mengikuti pembelajaran dan seringkali mereka tunjukkan dalam perilaku seperti tidak konsentrasi belajar, tidak memperhatikan penjelasan guru pada saat mengajar, dan pada gilirannya mempengaruhi hasil belajar mereka yang rendah. 2 Catatan Hasil Observasi di Kelas III SD Negeri 10 Mandonga, Kendari 5 April 2016

4 4 Bertolak dari hasil pengamatan tersebut, diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat menempatkan siswa sebagai central pembelajaran dan mendorong kemandirian siswa dalam belajar. diantara metode yang dipandang tepat untuk menciptakan situasi pembelajaran yang demikian itu adalah metode pembelajaran aktif learning tipe information search. Pembelajaran aktif tipe information search adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari dan menemukan informasi/pengetahuan secara mandiri. Ismail mengemukakan bahwa penerapan metode information search adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memberi kesempatan kepada peserta didik menemukan suatu informasi atau pengetahuan baru dengan proses mencari sendiri. 3 Proses mencari informasi secara mandiri dapat menjadi tantangan tersendiri bagi peserta didik yang akan menstimulasi partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran baik secara fisik maupun psikis. Proses pembelajaran seperti ini juga diharapkan dapat membentuk kemandirian belajar peserta didik dan membangkitkan minat serta perhatian mereka dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan asumsiasumsi tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengemukakan topik Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI melalui Model 3 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), (Semarang: RaSAIL, 2009), h. 78

5 5 Pembelajaran Aktif Tipe Information Search di Kelas III SD Negeri 10 Mandonga Kota Kendari B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran masih perlu ditingkatkan 2. Penguasaan siswa pada materi pelajaran tergolong rendah 3. Metode mengajar guru PAI monoton dan belum berkembang C. Rumusan Masalah Mengacu pada hasil identifikasi masalah seperti telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah penerapan model pembelajaran aktif tipe information search dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas III SD Negeri 10 Mandonga Kota Kendari? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI melalui model pembelajaran aktif tipe information search di kelas III SD Negeri 10 Mandonga Kota Kendari. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

6 6 1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kita tentang metode pembelajaran yang perlu diterapkan dalam pembelajaran PAI di sekolah. 2. Bagi guru di sekolah, penelitian ini diharapkan dapat membangun kesadaran tentang perlunya pemilihan metode mengajar yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran. 3. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat membangkitkan motivasi, semangat dan minat mereka dalam mengikuti pembelajaran PAI di kelas. 4. Bagi peneliti selanjutnya yang mengangkat tema yang sama dengan penelitian ini diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai informasi awal untuk melakukan pengkajian secara lebih komprehensif dan mendalam. F. Definisi Operasional Dalam rangka menyatukan persepsi mengenai maksud dan tujuan penelitian ini, maka peneliti mengemukakan definisi operasional sebagai berikut: 1. Pembelajaran aktif tipe information search yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu cara penyajian materi pelajaran yang mendorong keterlibatan siswa secara aktif dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari dan menemukan pengetahuannya sendiri dalam pembelajaran. 2. Hasil belajar PAI yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor nilai yang diperoleh siswa setelah melalui tes hasil belajar, yang menggambarkan

7 7 tingkat penguasaan siswa pada materi pelajaran. Tes hasil belajar akan dilakukan setelah terlebih dahulu dilaksanakan treatmen atau tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode information search.