PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU NOMOR : 001/DIR/PER/III/2013 TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK INDRAMAYU

dokumen-dokumen yang mirip
UNDANG-UNDANG UNIT KEGIATAN MAHASISWA BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG TATA LAKSANA ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

BUKU PANDUAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN

PEDOMAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN INDONESIA TELKOM MUQADDIMAH

Nomor: 10071/STKIP-AK/PGRI/SB/2012 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT KETUA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB I KETENTUAN UMUM

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor 2 Tahun 2014 tentang PEDOMAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS WIDYA DHARMA

PANDUAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN (ORMAWA) UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MATARAM

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

UNDANG-UNDANG MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR 001/UU/MPM POLBAN/IX/2016

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015

PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA Nomor : 5840/IT6.1/KM/2015 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA No : 13/A-SK/DPM.REMA.UPI/IX/2013

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

Daftar Isi. Ketetapan SK Rektor. 2. Konstitusi Penjalas... 13

UNDANG UNDANG DASAR KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA MUQADDIMAH

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

BUKU PANDUAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN

Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

RANCANGAN PEDOMAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

Mengingat: Pasal 5 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), dan Pasal 21 ayat (2) Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

UNDANG UNDANG KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PARTAI MAHASISWA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

Uiui",l';'tr. (4) Dekan adalah pemimpin fakultas/sekolah yang mengkoordinasikan pengelolaan Program Studi. kom u n ive rsity.ac.

KEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 17/TAP/BPM FMIPA UI/X/2017.

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik UNDANG-UNDANG KMFT UGM Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridho dari Allah SWT, Sidang Istimewa KM- POLSRI setelah :

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

PERATURAN PEMILIHAN RAYA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Dj.I/253/2007

SURAT KEPUTUSAN KETUA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PERIODE 2012 No : 23/A-SK/DPM.REMA.

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 001/UU/BPMFEUI/VI/2012

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERWAKILAN MAHASISWA dan KETUA BEM KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 01/PM.9/2010 TENTANG

ATRIBUT LEMBAGA KEMAHASISWAAN

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 001/UU/BPMFEBUI/II/2015

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

ANGGARAN DASAR KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2016 PEMBUKAAN

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

K O N S T I T U S I KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

FAKULTAS TEKNIK DEWAN MAHASISWA FAKULTAS

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 15/TAP/BPM FMIPA UI/X/2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 04/UU/BPM FEB UI/XII/2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 15 Tahun : 2008 Seri : E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA SERTA TATA CARA PEMBENTUKANNYA

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

ANGGARAN RUMAH TANGA KEMA TEL-U

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN KEPALA DESA

Transkripsi:

PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU NOMOR : 001/DIR/PER/III/2013 TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan penalaran, minat, bakat dan kesejahteraan mahasiswa perlu dibentuk organisasi kemahasiswaan; b. bahwa guna meningkatkan keberadaan dan peranan organisasi kemahasiswaan di lingkungan Politeknik Indramayu dalam rangka menyesuaikan perannya pada penyelenggaraan Perguruan Tinggi, diperlukan peraturan Organisasi Kemahasiswaan di lingkungan Politeknik Indramayu; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Politeknik Indramayu tentang Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan Politeknik Indramayu; Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003, tambahan lembar negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi; 4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 124/D/O/2008 tentang pendirian Politeknik Indramayu; 5. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26/Dikti/Kep/2002 tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam Kehidupan Kampus 6. Keputusan Ketua Yayasan Cipta Insan Mandiri Nomor 199/YS- PCIM/XI/2009 tentang pengangkatan Direktur Politeknik Indramayu. 1

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK INDRAMAYU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan Direktur ini yang dimaksud dengan : 1. Organisasi Kemahasiswaan POLINDRA selanjutnya disingkat Ormawa POLINDRA adalah organisasi mahasiswa yang dibentuk dari, oleh, dan untuk mahasiswa pada tingkat Politeknik, Jurusan, dan Program Studi yang merupakan sarana pengembangan penalaran, keilmuan, kewirausahaan, minat dan bakat, pengembangan kesejahteraan mahasiswa, dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Anggaran Dasar yang selanjutnya disingkat AD adalah ketentuan-ketentuan dasar yang ditetapkan dalam Musyawarah Ormawa yang digunakan sebagai dasar hukum untuk merencanakan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi pelaksanaan program sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Ormawa. 3. Anggaran Rumah Tangga yang selanjutnya disingkat ART adalah penjabaran dan pengaturan lebih lanjut atas ketentuan-ketentuan dasar yang tercantum di dalam Anggaran Dasar Ormawa. 4. Kegiatan kemahasiswaan adalah kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan diri ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiaan serta integritas kepribadian dalam mencapai tujuan pendidikan tinggi. 5. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang meliputi penalaran dan keilmuan, kewirausahaan, minat dan bakat, pengembangan kesejahteraan mahasiswa, dan pengabdian kepada masyarakat. 6. Musyawarah adalah musyawarah tertinggi Ormawa. 7. Politeknik adalah Politeknik Indramayu. 8. Direktur adalah Direktur Politeknik Indramayu. 9. Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan adalah Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan di Politeknik Indramayu. 10. Ketua Jurusan/Program Studi adalah Ketua Jurusan/Program Studi di lingkungan Politeknik Indramayu. BAB II PRINSIP, MAKSUD, DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Prinsip penyelenggaraan Ormawa di Politeknik Indramayu adalah: a. Terbuka, artinya Ormawa terbuka bagi semua kalangan mahasiswa POLINDRA; b. Tidak diskriminatif, Ormawa tidak membedakan mahasiswa berdasarkan SARA c. Nirlaba, Ormawa tidak berorientasi pada laba; d. Mandiri, Ormawa tidak tergantung kepada Ormawa lainnya dan bersifat Independen; e. Adil, Ormawa tidak memihak, tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang, tidak pilih kasih, dan menempatkan sesuatu pada tempatnya; f. Kekeluargaan, Ormawa harus mengembangkan kesetiakawanan dan solidaritas sosial; 2

g. Transparan, Ormawa harus bersifat terbuka dalam penyelenggaraan manajemen organisasi kepada publik; dan h. Akuntabel, Ormawa harus dapat mempertanggungjawabkan program kerja dan pengelolaan keuangan. (2) Peraturan Ormawa tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku umum di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan peraturan yang berlaku di Politeknik. (3) Peraturan ini diterbitkan dengan maksud sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam membentuk Ormawa dan pedoman bagi Ormawa dalam menyelenggarakan kegiatannya. (4) Peraturan ini diterbitkan dengan tujuan agar mahasiswa dalam menyusun kegiatan dapat mendukung pencapaian visi dan misi Politeknik. BAB III ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 3 (1) AD dan ART Ormawa beserta penjelasannya yang disusun oleh Ormawa melalui musyawarah harus memuat norma, kaidah, ketentuan, dan aturan organisasi yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua anggota Ormawa. (2) AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak bertentangan dengan Statuta Politeknik (3) Perubahan AD dan ART hanya dapat dilakukan melalui musyawarah. BAB IV BENTUK DAN KEPENGURUSAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN Bagian Kesatu Bentuk Organisasi Pasal 4 (1) Ormawa dapat berbentuk Badan, Himpunan, Lembaga, Dewan, Majelis, Forum, Unit Kegiatan Mahasiswa, dan atau nama lain sesuai dengan visi dan misi Politeknik. (2) Di tingkat Politeknik dapat dibentuk Ormawa, sebagai berikut : a. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa POLINDRA yang di singkat MPM POLINDRA; b. Dewan Perwakilan Mahasiswa POLINDRA yang disingkat DPM POLINDRA; c. Badan Eksekutif Mahasiswa POLINDRA yang disingkat dengan nama BEM POLINDRA; d. Unit Kegiatan Mahasiswa POLINDRA yang disingkat UKM POLINDRA; dan/atau e. Forum Komunikasi Unit Kegiatan Mahasiswa yang disingkat FK UKM. (3) Di setiap Jurusan dapat dibentuk Ormawa, sebagai berikut: a. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Jurusan yang disingkat dengan nama MPM Jurusan; b. Dewan Perwakilan Mahasiswa Jurusan yang disingkat dengan nama DPM Jurusan; c. Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan yang disingkat dengan nama BEM Jurusan; dan/atau d. Unit Kegiatan Mahasiswa Jurusan yang disingkat dengan nama UKM Jurusan. (4) Di setiap Program Studi dapat dibentuk Ormawa, sebagai berikut: a. Himpunan Mahasiswa Program Studi yang disingkat dengan nama Himaprodi; b. Unit Kegiatan Mahasiswa Program Studi yang disingkat dengan nama UKM Program Studi. 3

Pasal 5 Segala bentuk organisasi yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 4, keberadaannya tidak diakui dan dilarang melakukan kegiatan dalam bentuk apapun di lingkungan Politeknik. Bagian Kedua Kepengurusan, Keanggotaan, dan Masa Bakti Pasal 6 (1) Kepengurusan Ormawa dibentuk melalui tata cara dan mekanisme yang ditetapkan oleh mahasiswa sesuai AD dan ART Ormawa. (2) Keanggotaan Ormawa adalah semua mahasiswa yang terdaftar dan aktif dalam kegiatan akademik dalam lingkup Ormawa masing-masing (3) Masa bakti pengurus Ormawa pada masing-masing tingkat adalah 1 (satu) tahun. (4) Ketua Umum Ormawa tidak dapat dipilih kembali untuk periode kepengurusan berikutnya Bagian Ketiga Pengesahan dan Pencabutan Kepengurusan Pasal 7 (1) Kepengurusan Ormawa yang telah dibentuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, harus mendapat pengesahan dari Direktur setelah mendapat masukan Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan. (2) Pengesahan dapat dilakukan apabila pengurus Ormawa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyerahkan susunan pengurus dan AD dan ART. (3) Pengesahan susunan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikeluarkan dalam bentuk Keputusan Direktur. Pasal 8 (1) Kepengurusan Ormawa yang telah dibentuk dan disahkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, dapat dicabut pengesahannya, apabila : a. Pengurus Ormawa tidak melakukan kegiatan sesuai dengan AD dan ART; dan/atau b. Pengurus diketahui dan terbukti telah melakukan kegiatan/tindak pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di Politeknik. (2) Pencabutan pengesahan kepengurusan Ormawa sebagaimana di maksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Direktur dalam bentuk Surat Keputusan. BAB V KEDUDUKAN DAN FUNGSI Pasal 9 Kedudukan Ormawa berada di lingkungan Politeknik. 4

Pasal 10 Ormawa berfungsi sebagai penampung dan penyalur aspirasi, pemersatu, wahana pengembangan kepribadian, kepemimpinan, wawasan keagamaan dan kebangsaan bagi mahasiswa. BAB VI KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN Bagian Kesatu Kegiatan Pasal 11 (1) Kegiatan Ormawa adalah wahana pembelajaran pembentukan karakter, kreativitas, inovasi, kepemimpinan, manajerial, dan kerjasama sebagai upaya membangun pribadi yang unggul dan berahlak mulia. (2) Segala kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan Ormawa harus mendukung pencapaian visi dan misi politeknik. (3) Semua kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan oleh Ormawa harus dengan persetujuan dan dipertanggungjawabkan kepada Direktur. (4) Dalam memberikan persetujuan atas bentuk kegiatan yang akan dilakukan oleh Ormawa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur dapat mendelegasikan kewenangan kepada Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan. Bagian Kedua Pembiayaan Pasal 12 (1) Politeknik menyediakan dana untuk kegiatan Ormawa secara proporsional dan bersifat stimulus. (2) Pembiayaan Ormawa bersumber dari: a. dana pengembangan kemahasiswaan; b. iuran anggota; c. usaha organisasi yang dilakukan secara sah dan legal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. dana lainnya yang tidak mengikat. (3) Dana pengembangan kemahasiswaan dikelola oleh pimpinan politeknik melalui unit keuangan. (4) Pendanaan Ormawa didistribusikan secara proporsional kepada Ormawa. (5) Penggunaan dana dalam kegiatan kemahasiswaan harus dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya. (6) Setiap Ormawa harus membuat laporan tertulis setelah melaksanakan kegiatan maksimal dua minggu. (7) Laporan kegiatan harus diketahui dan disetujui oleh dosen pembimbing dan Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan. (8) Sumbangan dana dari pihak luar harus dilaporkan kepada pimpinan politeknik. 5

BAB VII MEKANISME PENDIRIAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN Bagian Kesatu Tata cara pendirian Ormawa tingkat politeknik Pasal 13 (1) Pendirian Ormawa tingkat politeknik hanya dimungkinkan sepanjang ruang lingkup kegiatannya mendukung pencapaian visi dan misi politeknik. (2) Pendirian Ormawa tingkat politeknik adalah sebagai berikut: a. Ruang lingkup kegiatan tidak sama atau tidak sejenis dengan kegiatan Ormawa yang telah ada; b. Mempunyai calon anggota dari lintas Jurusan yang dinyatakan dengan tanda tangan seluruh calon anggota dan dilampiri kartu tanda mahsiswa; c. Mendapatkan pengesahan dari Direktur setelah mendapat pertimbangan dari Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan; d. Mempunyai peraturan dan tata tertib organisasi dalam bentuk AD dan ART e. Dilengkapi dengan susunan pengurus dan struktur organisasi; f. Mempunyai rancangan program kerja; g. Mempunyai pembimbing yang berstatus dosen tetap POLINDRA; h. Melaksanakan musyawarah anggota; dan i. Mempunyai visi dan misi Ormawa. (3) Mengisi dan melengkapi formulir pendaftaran yang disediakan oleh politeknik. (4) Organisasi yang telah memenuhi dan melengkapi persyaratan, serta telah dinyatakan sah, mempunyai hak dan kewajiban yang sama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bagian Kedua Tata cara pendirian Ormawa Tingkat Jurusan Pasal 14 (1) Pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Jurusan hanya dimungkinkan sepanjang ruang lingkup kegiatannya mendukung pencapaian visi dan misi Jurusan. (2) Pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Jurusan adalah sebagai berikut : a. Ruang lingkup kegiatan tidak sama atau tidak sejenis dengan kegiatan organisasi kemahasiswaan yang telah ada di Jurusan masing-masing; b. Mempunyai calon anggota lintas Program Studi (dalam satu Jurusan) yang dinyatakan dengan tanda tangan seluruh calon anggota dan dilampiri Kartu Tanda Mahasiswa (KTM); c. Mendapatkan persetujuan dari Ketua Jurusan; d. Mendapatkan pengesahan dari Direktur setelah mendapat pertimbangan dari Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan; e. Mempunyai peraturan dan tata tertib organisasi dalam bentuk AD dan ART; f. Dilengkapi dengan susunan pengurus dan struktur organisasi; g. Mempunyai rancangan program kerja; h. Mempunyai pembimbing yang berstatus dosen tetap dari Jurusan yang bersangkutan; i. Melaksankan musyawarah anggota; dan j. Mempunyai visi dan misi Ormawa. (3) Mengisi dan melengkapi formulir yang disediakan oleh politeknik. (4) Organisasi yang telah memenuhi dan melengkapi persyaratan, serta telah dinyatakan sah, mempunyai hak dan kewajiban yang sama sesuai dengan peraturan yang berlaku. 6

Bagian Ketiga Tata cara pendirian Ormawa Tingkat Program Studi Pasal 15 (1) Pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa Program Studi hanya dimungkinkan sepanjang ruang lingkup kegiatannya mendukung pencapaian visi dan misi Program Studi. (2) Pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa Kampus Daerah adalah sebagai berikut: a. ruang lingkup kegiatan tidak sama atau tidak sejenis dengan kegiatan Organisasi Kemahasiswaan yang telah ada di Program Studi tersebut; b. mempunyai calon anggota lintas kelas dan angkatan yang dinyatakan dengan tanda tangan seluruh calon anggota dan dilampiri kartu tanda mahasiswa (KTM); c. mendapatkan persetujuan dari Ketua Program Studi; d. mendapatkan pengesahan dari Direktur setelah mendapat pertimbangan dari Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan; e. mempunyai peraturan dan tata tertib organisasi dalam bentuk AD dan ART; f. dilengkapi dengan susunan pengurus dan struktur organisasi; g. mempunyai rancangan program kerja; h. mempunyai pembimbing yang berstatus dosen tetap dari Program Studi yang bersangkutan; i. melaksanakan musyawarah anggota; dan j. Mempunyai visi dan misi Ormawa; (3) Mengisi dan melengkapi formulir yang disediakan oleh politeknik. (4) Organisasi yang telah memenuhi dan melengkapi persyaratan, serta telah dinyatakan sah, mempunyai hak dan kewajiban yang sama Bagian Keempat Tata Cara Pendirian BEM, DPM, MPM tingkat Politeknik dan Jurusan Serta Himaprodi Pasal 16 (1) Pendirian Organisasi BEM, DPM, MPM tingkat Politeknik dan Jurusan serta Himaprodi dimungkinkan sepanjang ruang lingkup kegiatannya mendukung pencapaian visi dan misi politeknik. (2) Pendirian Organisasi BEM, DPM, MPM tingkat Politeknik dan Jurusan serta Himaprodi harus mendapatkan Pengesahan dari Direktur setelah mendapat pertimbangan Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan. (3) Melaksanakan musyawarah mahasiswa. (4) Mempunyai rancangan program kerja. (5) Mempunyai peraturan dan tata tertib organisasi dalam bentuk AD dan ART. (6) Dilengkapi dengan susunan pengurus dan struktur organisasi. (7) Mempunyai Pembimbing Organisasi Kemahasiswaan yang berstatus dosen tetap POLINDRA. 7

BAB VIII HAK, KEWAJIBAN, DAN SYARAT-SYARAT DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN Bagian Kesatu Kebebasan Berorganisasi yang Bertanggung Jawab Pasal 17 (1) Mahasiswa memiliki hak kebebasan untuk berorganisasi dan bergabung dengan Ormawa di Politeknik untuk mengembangkan diri, bakat, minat, dan penalaran sesuai peraturan yang berlaku (2) Keanggotaan, kebijakan, dan kegiatan Ormawa ditentukan oleh anggota dalam organisasi yang bersangkutan dengan cara yang tidak melanggar peraturan Politeknik. (3) Anggota Ormawa adalah mahasiswa aktif yang terdaftar secara sah dan keanggotaannya dijamin kerahasiaannya untuk kepentingan pihak tertentu dari luar Politeknik. (4) Setiap Ormawa harus memiliki dosen pembimbing yang dapat dipilih sendiri. (5) Pembimbing sebagaimana dimaksud pada ayat (4) pasal ini adalah dari dosen tetap di lingkungan Politeknik yang ditugaskan untuk membimbing Ormawa dengan Surat Tugas Direktur melalui Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan. (6) Pengurus Ormawa terdiri atas mahasiswa yang terdaftar pada semester yang sedang berjalan dan tidak sedang menjalani sanksi dari Politeknik atau jenis sanksi lainya. (7) Mahasiswa yang menjadi pengurus Ormawa diutamakan mahasiswa yang mempunyai Prestasi Akademik yang baik, berpengalaman di lingkungan Ormawa, dan tidak pernah atau sedang menjalani sanksi dari Politeknik dan atau jenis sanksi lainnya. Bagian Kedua Hak dan Kewajiban Organisasi Kemahasiswaan Pasal 18 (1) Ormawa Politeknik mempunyai hak: a. Memperoleh pelayanan kemahasiswaan. b. Memperoleh izin penggunaan fasilitas Politeknik. c. Memperoleh pendanaan untuk pengembangan Ormawa secara proporsional dan bersifat stimulus. d. Memperoleh perlindungan jika mendapat ancaman atau gangguan dari pihak manapun. (2) Ormawa Politeknik mempunyai kewajiban: a. memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan peraturan di Politeknik. b. melaksanakan kegiatan secara bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab serta bermanfaat bagi mahasiswa, baik perorangan maupun kelompok/organisasi, serta bermanfaat bagi kegiatan pendidikan di Politeknik. c. mendukung suasana dan proses pembelajaran yang menunjang keberhasilan proses pendidikan. d. menjaga dan menegakkan nama baik dan wibawa serta kehormatan Politeknik. e. memberikan laporan kegiatan secara tertulis kepada Direktur melalui Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan selambat-lambatnya dua minggu setelah penyelenggaraan kegiatan. 8

Bagian Ketiga Pencabutan Hak Organisasi Kemahasiswaan Pasal 19 Direktur berwenang mencabut hak Ormawa apabila terbukti: a. melakukan kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban pelaksanaan proses pendidikan serta hal-hal lain yang merugikan Politeknik; b. melakukan kegiatan ilegal atau kegiatan yang tidak mendapat izin dari yang berwenang; dan/atau c. melanggar ketentuan dan peraturan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan peraturan di Politeknik; d. tidak melakukan aktivitas selama satu tahun kepengurusan berjalan. Bagian Keempat Izin Kegiatan Pasal 20 (1) Seluruh izin kegiatan Ormawa dibuat oleh Direktur. (2) Permohonan izin kegiatan seluruh Ormawa diajukan kepada Direktur melalui Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan. Bagian Kelima Persyaratan Kegiatan Pasal 21 (1) Kegiatan kemahasiswaan dapat diizinkan apabila sesuai dengan pedoman sebagai berikut: a. Tidak mengganggu kegiatan resmi POLINDRA; b. Tidak merusak citra POLINDRA; c. Memberikan manfaat nyata pada pendidikan dan pengembangan mahasiswa sesuai dengan visi dan misi POLINDRA. (2) Kegiatan kemahasiswaan di luar kampus harus mengindahkan norma, aturan, dan adat yang berlaku di lingkungan setempat. Bagian Keenam Surat Izin Kegiatan Pasal 22 (1) Surat izin/dispensasi kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh Ormawa dikeluarkan oleh Direktur melalui Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan. (2) Pengajuan surat izin/dispensasi kegiatan yang dilaksanakan seluruh Ormawa harus diketahui dosen pembimbing Ormawa yang bersangkutan. (3) Pengajuan surat izin/dispensasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Ormawa Jurusan/Program Studi harus diketahui oleh Ketua Jurusan/Program Studi. 9

Bagian Ketujuh Kegiatan di Luar Kampus Pasal 23 Kegiatan yang diselenggarakan oleh seluruh Ormawa di luar kampus wajib didampingi oleh Dosen Pembimbing Kemahasiswaan yang ditugaskan dengan Surat Tugas dari Direktur melalui Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan. Bagian Kedelapan Penghargaan Pasal 24 (1) Ormawa yang memiliki prestasi dapat diberi penghargaan. (2) Mekanisme pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur datam peraturan tersendiri. 10

BAB IX PELARANGAN ORGANISASI EKSTRA KAMPUS ATAU PARTAI POLITIK DALAM KEHIDUPAN KAMPUS Pasal 25 Dilarang: a. mengikuti segala bentuk organisasi ekstra kampus dengan membawa nama Politeknik Indramayu; b. membuka Sekretariat Partai Politik dan/atau melakukan aktivitas politik praktis di lingkungan kampus Politeknik Indramayu. BAB X SANKSI Pasal 26 Pengurus Ormawa, anggota Ormawa, dan/atau Ormawa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 27 Pada saat Peraturan Direktur ini mulai berlaku, semua ketentuan atau peraturan yang terkait dengan organisasi kemahasiswaan di lingkungan Politeknik Indramayu dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan Peraturan Direktur ini. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. 11