HASIL MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PILOTING DAN LESSON STUDY PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH KOTA MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
Husnul Chotimah Guru Biologi SMA LAB UM

STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK

C. Pengalaman Lesson Study di Kota Malang Sosialisasi Lesson Study

B. Pengalaman Lesson Study di Yogyakarta

Lesson Study dapat Diiplementasikan dalam Mata Pelajaran Bukan-MIPA. Oleh: Yosaphat Sumardi dan Ariswan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

1. Kegiatan Perkuliahan Pertemuan ke-

PEMANTAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU-GURU SMP LAB UNESA MELALUI LESSON STUDY

SUATU CONTOH IMPLEMENTASI PORTOFOLIO SEBAGAI ASESMEN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN SAINS DI SEKOLAH DASAR

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS HANDS ON ACTIVITY PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

Pengalaman FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta dalam Pendampingan Lesson Study di SMP/MTs Kabupaten Bantul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5

I. PENDAHULUAN. mudah dihadirkan di ruang kelas. Dalam konteks pendidikan di sekolah,

Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS

Peningkatan Efektivitas Pembelajaran IPA Melalui Kegiatan Lesson StudyDi SMP PGRI Kasihan Bantul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

A ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MENINGKATKAN PRODUKSI PANGAN MELALUI HIDROPONIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Susriyati Mahanal*) dan Soewolo*) Yayuk Prihatnawati**) *) Jurusan Biologi FMIPA UM **) SMP Laboratorium UM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memberikan. kemampuan yang dapat memecahkan masalah atau isu-isu yang beredar.

Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik)

BAB I PENDAHULUAN. khususnya teknologi sekarang ini telah memberikan dampak positif dalam

Fatihah Indah Rohmani K

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan. yang memungkinkan perkembangan tersebut.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PS S-3 Biologi, Jurusan Biologi Fakultas MIPA

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

PENDIDIKAN KIMIA (Kode : B-03)

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia secara holistik. Hal ini dapat dilihat dari filosofi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun Ajaran Objek dalam

Implementasi Problem Posing Dalam Setting Lesson Study Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMA. Abstrak

BABV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada tahun kedua penelitian ini dilakukan uji lapangan terhadap perangkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PANDUAN WAWANCARA. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

percaya diri siswa terhadap kemampuan yang dimiliki.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS TUTOR SEBAYA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII-G SMPN 1 SEMANDING KAB. TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Menurut UU Sisdiknas

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DESKRIPSI PELAKSANAAN PENGGABUNGAN LS DAN PTK OLEH MAHASISWA PROGRAM SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENDIDIKAN

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPA-FISIKA SMP DAN MTs DI WILAYAH PASEH KABUPATEN SUMEDANG MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY BERBASIS MGMP

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI LESSON STUDY BERBASIS MGMP KAWASAN SURABAYA SELATAN

Lesson Study: Suatu Alternatif Cara Peningkatan Keprofesionalan dan Kesejawatan Guru Oleh: Paidi (Staf Pengajar FMIPA UNY)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB III METODE PENELITIAN

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata kunci: lesson study, Aktivitas belajar, Morfologi Tumbuhan

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI TENTANG PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK MATERI OPTIKA GEOMETRI KELAS X DI SMAN 4 MALANG

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA DALAM PERKULIAHAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

*Korespondensi, tel : ,

PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENGELOLA ASESMEN PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA CALON GURU KIMIA

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PENUMBUHAN MINAT MEMBACA BUKU BUKU FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Negeri I Leuwimunding Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka, Gambar 3.1. Alur Penelitian.

PERSEPSI SISWA TENTANG KEGIATAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI LABORATORIUM SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVII/Nopember 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA TOPIK GERAK LURUS BERATURAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMPN 3 TANJUNGSARI

Transkripsi:

HASIL MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PILOTING DAN LESSON STUDY PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH KOTA MALANG Eko Sri Sulasmi dan Sri Rahayu Lestari Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang ABSTRAK Pengembangan bidang ilmu dasar (MIPA), mutlak diperlukan untuk pengem- bangan IPTEK, oleh karena itu penelitian bidang MIPA dan Pendidikan MIPA terus dilakukan. Salah satu upaya untuk meningkatkan keprofesionalan guru serta meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam bidang MIPA, khususnya Biologi, yaitu melalui kegiatan Piloting dan Lesson study di sekolah, khususnya di sekolah menengah. Untuk mengetahui dampak kegiatan tersebut terhadap guru maupun siswa, diperlukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Kegiatan Piloting dan Lesson study merupakan kegiatan kolaborasi antara FMIPA Universitas Negeri Malang dengan sekolah menengah di Malang yang merupakan bagian dari program IMSTEP. Adapun sekolah yang berkolaborasi adalah SMP Lab - UM, SMPN 4, SMA Lab UM dan SMAN 2 Malang. Kelas yang digunakan untuk kegiatan ini adalah kelas VII dan kelas kelas X. Kegiatan piloting dilakukan sebanyak 3 kali, sedangkan lesson study sebanyak 1 kali selama semester genap 2005/2006. Setelah selesai kegiatan piloting dan lesson study dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa. Disamping itu, diberikan angket kepada siswa untuk mengetahui pendapat siswa mengenai dampak kegiatan tersebut. Monitoring dan evaluasi dilakukan selama kegiatan piloting dan lesson study berlangsung. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan piloting dan lesson study di sekolah menengah menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan keprofesionalan guru serta meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam mata pelajaran biologi. Guru lebih inovatif dan lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Hal ini didukung oleh meningkatnya hasil belajar siswa, sebanyak 72 s/d 97 siswa mendapatkan skor tes lebih besar dari 60. Berdasarkan hasil angket siswa, pelajaran Biologi sangat menyenangkan, guru lebih peduli dan perhatian terhadap siswa, sajian pembelajaran lebih bervariasi sehingga dapat meningkatkan: peran aktif, kemauan belajar, minat baca, rasa bersaing antar siswa, akibatnya prestasi hasil belajar juga meningkat. Disamping itu, kebanyakan siswa (99) mengiginkan kegiatan piloting dan lesson study dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran. Bagi guru kegiatan ini merupakan wahana untuk saling bertukar informasi dan saling melengkapi berbagai strategi pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas yang nantinya dapat berdampak terhadap kualitas hasil belajar siswa. PENDAHULUAN Kegiatan Piloting dan Lesson study merupakan kegiatan kolaborasi antara FMIPA Universitas Negeri Malang dengan sekolah menengah negeri maupun swasta Dipresentaskan dalam SEMINAR NASIONAL MIPA 2006 dengan tema Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA serta Peranannya dalam Peningkatan Keprofesionalan Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang diselenggarakanoleh FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY, Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 2006

Eko Sri Sulasmi, Sri RahayuLestari di Malang, baik SMP maupun SMA. Kegiatan piloting pada semester genap tahun pelajaran 2005/2006 dilaksanakan sebanyak 3 kali, sedangkan lesson study sebanyak 1 kali. Secara berurutan kegiatan dimulai dengan piloting dan dilanjutkan dengan lesson study. Kegiatan ini diawali dengan koordinasi antara dosen Jurusan Biologi FMIPA UM dengan guru IPA (Biologi dan Fisika) SMP dan guru Biologi SMA. Dari hasil kesepakatan ditetapkan bahwa implementasi piloting dilaksanakan di SMP Laboratorium UM, SMPN 4 Malang, SMA Laboratorium UM dan SMAN 2 Malang. Sedangkan implementasi lesson study dilaksanakan di SMPN 4 Malang untuk materi kimia dan di SMAN 2 Malang untuk materi Biologi. Pembahasan dalam tulisan ini hanya monitoring dan evaluasi pelaksanaan piloting dan lesson study untuk mata pelajaran Biologi. Kelas yang digunakan untuk kegiatan piloting maupun lesson study adalah kelas VII untuk SMP dan kelas X untuk SMA. Jumlah kelas yang digunakan untuk kegiatan ini hanya satu kelas untuk setiap sekolah yang telah ditetapkan. Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan piloting dan lesson study, maka hasil prestasi belajar diambil dari kemampuan siswa setelah diberi kegiatan piloting dan lesson study, dan hasil angket siswa tentang pembelajaran Biologi selama piloting dan lesson study. Selain prestasi belajar juga diperhatikan kegiatan-kegiatan pembelajaran selama piloting dan lesson study berlangsung. Hasil evaluasi kegiatan ini dapat digunakan untuk mengetahui dampak yang terjadi dari kegiatan ini terhadap perubahan kinerja guru dan prestasi belajar siswa. METODE PELAKSANAAN EVALUASI Evaluasi terhadap kegitan piloting ditekankan pada kegiatan belajar mengajar, yang mencakup kinerja guru dan kegiatan belajar siswa. Evaluasi terhadap kinerja guru antara lain meliputi pengelolaan kelas, metode, penguasan materi, sedangkan kegiatan belajar siswa meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Evaluasi terhadap kegiatan lesson study meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan refleksi. B - 344 Seminar Nasional MIPA 2006

Hasil Monitoring dan Evaluasi Metode evaluasi dengan menggunakan pos-tes, lembar observasi, angket tentang pendapat siswa untuk pembelajaran Biologi yang disajikan melalui piloting dan lesson study, dan pedoman monitoring lesson study. Pelaksanaan pos-tes dilakukan dengan menggunakan soal yang terdiri dari 25 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Untuk jawaban benar dari masing-masing soal pilihan ganda mendapatkan skor 3, sedangkan untuk jawaban salah mendapatkan skor 0. Untuk jawaban masing-masing soal uraian mendapatkan skor berkisar dari 0 sampai dengan 5. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pos-tes Hasil analisis deskriptif dari pos-tes mata pelajaran Biologi kelas VII dan kelas X, seperti pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Analisis deskriptif hasil Pos-tes Siswa Sekolah Menengah di Malang Kelas & Sekolah 1.VII-A SMP Laboratorium Jumlah min 40 50 2,5 maks 97 5 Rerata Skor < rerata 74,2 10 25 Skor > rerata 30 75 Skor < 60 2 5 Skor > 60 38 95 2. X-2 SMAN 2 Malang 3. X-6 SMA Laboratorium Malang 39 50 2,56 43 46 2,32 Total 122 46 0,81 90 5,1 88 2,32 97 1,63 75,41 19 48,71 66,16 22 51,16 71,92 46 37,7 20 51,28 21 48,83 76 62,3 1 2,56 11 27,3 14 11,47 38 97,4 32 72,7 108 88,53 Pada tabel 1 tampak bahwa skor tertinggi dari hasil pos-tes dengan rentangan 88 97; skor tertinggi adalah SMP Laboratorium dengan skor 97 (5), selanjutnya diikuti oleh SMAN 2 Malang dengan skor 90 (5,1 ), dan SMA Laboratorium dengan skor 88 (2,32 ). Skor terendah dengan rentangan 46 50, secara berururtan Biologi B - 345

Eko Sri Sulasmi, Sri RahayuLestari dari yang terendah adalah SMA Laboratorium dengan skor 46 (2,32 ), SMAN 2 dengan skor 50 (2,56 ), SMP Laboratorium dengan skor 50 (2,5). Rerata tertinggi adalah SMAN 2, yaitu 75,41; diikuti SMP Laboratorium, sebesar 74,2; dan SMA Laboratorium, sebesar 66,16. Namun demikian meskipun rerata SMAN 2 lebih tinggi dari pada SMP Laboratorium, jumlah siswa yang mendapatkan skor diatas rerata lebih sedikit dibanding SMP Laboratorium, yaitu sebanyak 20 siswa (51,28), sedangkan SMP Laboratorium, sebanyak 30 siswa (75 ), dan SMA Laboratorium, sebanyak 21 siswa (48,83). Sedangkan siswa yang mendapat skor lebih besar dari 60 secara berurutan dari yang terbanyak adalah SMAN 2, sebanyak 38 siswa dari 39 orang (97,4 ); diikuti SMP Laboratorium, sebanyak 38 siswa dari 40 orang (95 ), dan SMA Laboratorium, sebanyak 32 siswa dari 43 orang (72,7 ). Berdasarkan tabel di atas, berarti kegiatan piloting dan lesson study memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa di sekolah menengah. Adapun dampak kegiatan piloting dan lesson study terhadap hasil belajar siswa secara berurutan dari yang tertinggi adalah SMP Laboratorium, SMAN 2 dan SMA Laboratorium. Meskipun rerata tertinggi dipunyai oleh SMAN 2, yaitu 75,41, namun jika dilihat dari jumlah siswa yang mendapat skor lebih tinggi dari skor rerata (75 ) dan skor tertinggi (97), SMP Laboratorium lebih unggul dibanding dengan SMAN 2 Malang. B. Pelaksanaan Kegiatan Piloting Kegiatan piloting telah dilaksanakan dengan baik di SMP Laboratorium, didampingi oleh dosen pembimbing dalam pembuatan perencanaan atau skenario pembelajaran. Bahan atau matari pembelajaran berasal dari sekolah. Selama pelaksanaan kegiatan ini dosen pendamping bertindak sebagai pemantau dan memberikan masukan pada saat refleksi. berikut: Beberapa temuan dalam monitoring pelaksanaan piloting seperti dijelaskan 1. Pada awal pembelajaran, guru meminta siswa untuk mengeluarkan buku tugas dan diberi pertanyaan. B - 346 Seminar Nasional MIPA 2006

Hasil Monitoring dan Evaluasi 2. Guru mengaitkan dengan pengetahuan sebelumnya. 3. Guru mengaitkan dengan kehidupan nyata. 4. Guru meminta siswa mempresentasikan gambar yang telah dibuatnya. 5. Guru mengajak siswa membuat kesimpulan dengan menuliskan masing-masing temuan di papan tulis. 6. Guru mengadakan pos-tes. Beberapa aspek yang diobservasi terkait dengan pembelajaran piloting adalah seperti pada tabel 2. Tabel 2. Aspek Observasi Pembelajaran Kegiatan Aspek yang Diobservasi Skor Pendahuluan 1. Mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya 2. Menginformasikan kompetensi yang ingin dicapai 3. Mengaitkan materi yang akan dibahas dengan lingkungan/ konteks untuk memotivasi siswa 4. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam mencapai kompetensi yang ingin dicapai Inti 1. Mempresentasikan pengetahuan/ ketrampilan 2. Memfasilitasi siswa untuk melakukan kegiatan belajar 3. Memfasilitasi siswa untuk belajar/ bekerja dalam kelompok 4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa 5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruk- sikan pengetahuan 6. Membimbing siswa dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan 7. Membantu siswa dalam mengatasi miskonsepsi 8. Melakukan penilaian autentik Penutup 1. Memfasilitasi siswa unuk merangkum/ menyimpulkan pelajaran 2. Memberikan umpan balik kepada siswa 3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk refleksi 4. Melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran Keterangan pengisian skor adalah meliputi 0 jika aspek tidak muncul; 1 jika aspek muncul tetapi jelek kualitasnya; 2 jika aspek muncul dan cukup kualitasnya; dan 3 jika aspek muncul dan baik kualtasnya. Hasil penskoran meliputi 2 sampai 3, dan skor 3 lebih banyak diberikan untuk aspek-aspek yang diobservasi. Sedangkan untuk penilaian ketrampilan dan sikap meliputi aspek: mengamati, merangkai, mengukur, bertanya, menjawab, keaktifan, kesungguhan, keobyektifan, Biologi B - 347

Eko Sri Sulasmi, Sri RahayuLestari dan kehati-hatian. Pengisian skor meliputi 0, jika aspek tidak muncul; 2 jika aspek muncul tetapi jelek kualitasnya; 3 jika aspek muncul dan baik kualitasnya. Hasilnya aspek bertanya, menjawab, dan keaktifan lebih banyak yang muncul. Kegiatan piloting di SMPN 4 Malang berjalan baik dan dapat meningkatkan gairah belajar. Demikian juga pelaksanaan kegiatan piloting di SMAN 2 Malang dan SMA Laboratorium Malang. Dalam kegiatan pembelajaran, banyak siswa di kelas piloting menjadi lebih aktif dan bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa yang mengajukan pertanyaan cukup banyak. C. Evaluasi Lesson Study Pelaksanaan Lesson study untuk mata pelajaran Biologi di SMAN 2 Malang. Evaluasi lesson study meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan refleksi. Hasil monitoring pada tahap perencanaan menunjukkan bahwa tim guru biologi terdiri dari 7 orang, dan telah melaksanakan pembagian tugas untuk tahap pelaksanaan lesson study sebagai pengajar, moderator, dan pengamat. RP sudah disiapkan dan sudah dicobakan sebelum kegiatan ini, sehingga pada kegiatan ini draf RP diperbaiki dan strategi pembelajarannya direvisi. Diskusi dalam kegiatan ini berjalan dengan baik dengan interaksi yang dinamis. Akhir kegiatan ini sudah ditetapkan waktu dan tempat pelaksanaan dan meteri pembelajaran yang akan diterapkan. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 orang guru biologi dari 11 orang guru biologi yang diundang, sedangkan jumlah dosen yang diundang dan yang hadir sebanyak 11 orang. Temuan yang diperoleh pada saat tahap pelaksanaan adalah: 1. Pada kegiatan ini telah dihasilkan perangkat pembelajaran yang siap digunakan, berupa RP, LKS, dan sarana pendukung. 2. Guru tampil sesuai dengan kesepakatan, secara mandiri dan bukan tim,. 3. Aktivitas pengamat pada awalnya sedikit mengganggu siswa, tetapi lama kelamaan siswa terbiasa dengan situasi itu. B - 348 Seminar Nasional MIPA 2006

Hasil Monitoring dan Evaluasi 4. Pengamat tidak membantu siswa dan melakukan pengamatan sesuai dengan tata tertib. Kegitan ini dihadiri oleh 23 guru dan 9 dosen, serta 1 guru mata pelajaran fisika dari SMAN 2 Malang. Temuan pada saat monitoring pada tahap reflesi adalah: 1. Moderator mengenalkan tim lesson study, menyampaikan susunan acara, menyampaikan garis besar tata tertib refleksi, tetapi memberikan kesempatan ke dua pada guru pengajar untuk menyampaikan pendapatnya tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. 2. Semua pengamat diberi kesempatan untuk berbicara dan berkomentar 3. Komentar pengamat didasarkan atas bukti konkrit dan spesifik (60 ), tetapi masih ada pengamat yang komentarnya bersifat kritik. Komentar yang bersifat positif 75 dan yang bersifat negatif 25 (yang baik adalah 80 positif, dan 20 negatif). 4. 70 saran bersifat solutif dan konstruktif, 10 saran bersifat kurang solutif. 5. Komentar pengamat masih terpusat pada proses pembelajaran, bukan aktivitas belajar, terfokus pada matei pembelajaran dan cara guru mengajar. 6. Guru yang mengajar sangat terbuka menerima saran perbaikan. 7. Refleksi berlangsung sesuai dengan acara yang direncanakan 8. Pada akhir kegiatan moderator membuat kesimpulan dari hasil diskusi. Kegiatan ini dihadiri oleh 23 guru dan 9 dosen. Sarana dan prasarana yang tersedia di tempat refleksi adalah papan tulis, dan alat tulis, denah tempat duduk siswa, OHP, gambar, stoples berisi air, ikan, dan tumbuhan air. Dari hasil monitoring terhadap kegiatan lesson study terekam adanya dampak kegiatan ini yang berupa komentar/ kesan guru yang tampil maupun guru yang bertindak sebagai pengamat. Sedangkan hasil belajar siswa direkam melalui pos-tes. Biologi B - 349

Eko Sri Sulasmi, Sri RahayuLestari D. Angket Siswa Berdasarkan hasil angket siswa terhadap pembelajaran Biologi melalui kegiatan piloting dan lesson study, semua siswa sekolah menengah (SMP maupun SMA) berpendapat bahwa pembelajaran Biologi melalui kegiatan piloting dan Lesson studi sangat menyenangkan (100 ) dan tidak bosan meskipun kegiatan piloting dan lesson study dilaksanakan secara terus menerus (99 ). Bahkan sebagian besar siswa (99) menginginkan kegiatan piloting dan lesson study ini juga diterapkan untuk semua mata pelajaran. Siswa pada umumnya menyenangi sekolah di tempat piloting karena media dan sarana di sekolah ini cukup lengkap (95 ). Guru lebih peduli dan perhatian penuh kepada siswa saat melaksanakan piloting dan Lesson study (98 ), dan memakai berbagai variasi dalam sajian pembelajarannya (99 ). Pemahaman materi oleh siswa cukup mantap dan merata pada kegiatan piloting dan lesson study (95 ), dan tidak memerlukan waktu yang banyak untuk menjelaskan materi (95 ). Sebagian besar siswa (99 ), menyatakan bahwa kegiatan piloting dan lesson study ini membuat siswa lebih aktif, serta dapat meningkatkan kemauan belajar, minat baca, rasa bersaing untuk berprestasi antar teman, dan dapat meninkatkan prestasi belajar. Disamping itu, berdasarkan angket juga diketahui latar belakang kehidupan siswa. Dari hasil angket diketahui bahwa sebagian besar siswa yang merupakan responden dalam kegiatan piloting dan lesson study tinggal bersama orang tgua (99 ), dengan sarana yang cukup memadai sampai baik (99), serta prasarana yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa (99 ), walaupun latar belakang pendidikan orang tua bervariasi mulai dari SD/MI sampai S3, tetapi yang terbanyak adalah yang berlatar belakang pendidikan SMA. Pekerjaan orang tua sangat bervariasi mulai dari PNS sampai wiraswasta, tetapi sangat mendukung dan memotivasi untuk keberhasilan belajar siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis data dapat disimpulkan bahwa : Kegiatan piloting dan lesson study dapat meningkatkan keprofesionalan guru, serta meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran biologi. Guru lebih inovatif dan lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. B - 350 Seminar Nasional MIPA 2006

Hasil Monitoring dan Evaluasi Pembelajaran Biologi melalui kegiatan piloting dan lesson study sangat menyenangkan siswa, sajian pembelajaran lebih bervariasi. Kegiatan piloting dan lesson study dapat meningkatkan peran aktif, kemauan belajar, minat baca., rasa bersaing antar siswa dan prestasi belajar siswa. Bagi guru kegiatan piloting dan lesson study merupakan wahana untuk saling bertukar informasi, dan saling melengkapi berbagai strategi dan skenario pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas yang nantinya dapat berdampak terhadap kualitas hasil belajar siswa. SARAN Agar mendapatkan kesimpulan yang lebih akurat mengenai evaluasi dan monitoring kegiatan piloting dan lesson stydy, perlu data yang lebih banyak dan ada kelompok kontrol. Agar pelaksanaan lesson study sesuai dengan harapan, disarankan untuk mempelajari terlebih dahulu panduan pelaksanaan lesson study untuk pengamat, tim lesson study, diskusi, moderator dan notulen serta mentaati tata tertib yang berlaku dalam pelaksanaan lesson study. RUJUKAN Karim, Abdul M. 2006. Apa, Mengapa, dan Bagaimana Lesson Study. Panitia Penyelenggara Sosialisasi Lesson Study IMSTEP JICA. FMIPA. Universitas Negeri Malang. Joharmawan, Ridwan. 2006. Pengalaman Pelaksanaan Lesson Study di SMA Laboratorium UM. Panitia Penyelenggara Sosialisasi Lesson Study IMSTEP JICA. FMIPA. Universitas Negeri Malang. Rahayu, Sri. 2006. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran MIPA dengan Lesson Study. Panitia Penyelenggara Sosialisasi Lesson Study IMSTEP JICA. FMIPA. Universitas Negeri Malang. Rahayu, Sri. tanpa tahun. Panduan Lesson Study.FMIPA Universitas Negeri Malang. Task Team EVA FMIPA UM. 2005.Hasil Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Piloting Pembelajaran Biologi di SMA Kota Malang Semester I 2005/2006. IMSTEP JICA. FMIPA. Universitas Negeri Malang. Biologi B - 351