PROFIL TITER ANTIBODI Avian Influenza (AI) dan Newcastle Disease (ND) PADA ITIK PEJANTAN DI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL TITER ANTIBODI Newcastle Disease (ND) dan Avian Influenza (AI) PADA ITIK PETELUR FASE STARTER DI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

PROFIL TITER ANTIBODI Newcastle Disease (ND) dan Avian Influenza (AI) PADA ITIK PETELUR FASE GROWER DI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

Deteksi Antibodi Terhadap Virus Avian Influenza pada Ayam Buras di Peternakan Rakyat Kota Palangka Raya

1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

MATERI DAN METODA. Kandang dan Perlengkapannya Pada penelitian ini digunakan dua kandang litter sebesar 2x3 meter yang

PERBANDINGAN UJI HI DAN ELISA UNTUK MENGUKUR MATERNAL ANTIBODI ND PADA ANAK AYAM

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam subfamily Paramyxovirinae, family Paramyxoviridae (OIE, 2009).

HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI HASIL VAKSINASI AVIAN INFLUENZA (AI) DI KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG ANI SITI NURFITRIANI

PRODUKSI ANTIBODI POLIKLONAL ANTI H5N1 PADA MARMOT (Cavia porcellus) YANG DIVAKSINASI DENGAN VAKSIN AVIAN INFLUENZA H5N1 DAN H5N2 KUNTO WIDYASMORO

Study Characteristics and Body Size between Goats Males Boerawa G1 and G2 Body in Adulthoodin the Village Distric Campang Gisting Tanggamus

Waktu Vaksinasi Avian Influenza (AI) yang Tepat untuk Menghasilkan Respon Imunologis Protektif pada Ayam Ras Pedaging

RINGKASAN. Kata kunci : Titer antibodi ND, Newcastle Disease, Ayam Petelur, Fase layer I, Fase Layer II

MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Hewan Percobaan Vaksin AI-ND Pakan Kandang dan Perlengkapannya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terus

METODELOGI PENELITIAN

GAMBARAN TITER ANTIBODI ANTI H5 PADA SERUM DAN KUNING TELUR AYAM SINGLE COMB BROWN LEGHORN YANG DIVAKSINASI DENGAN VAKSIN INAKTIF H5N2 WA ODE YUSRAN

Kajian Vaksin Avian Influesa (AI) pada Ayam Buras dengan Sistem Kandang Kurung di Gunung Kidul Yogyakarta

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Perbandingan Titer Antibodi Newcastle Disease pada Ayam Petelur Fase Layer I dan II

ABSTRAK. Elisabet Risubekti Lestari, 2007.Pembimbing I : Donny Pangemanan, drg., SKM. Pembimbing II : Budi Widyarto, dr.

RESPON TITER ANTIBODI PASCAVAKSINASI AVIAN INFLUENZA PADA AYAM YANG DIBERI EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.)

BAB I PENDAHULUAN. Tetelo yang merupakan salah satu penyakit penting pada unggas. Penyakit ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : Bursa Fabrisius, Infectious Bursal Disease (IBD), Ayam pedaging

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sub sektor memiliki peran penting dalam pembangunana nasional. Atas

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI E.5 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2007

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP SUSUT BOBOT DALAM PENGANGKUTAN SAPI DARI LAMPUNG KE BENGKULU

PEMBUATAN DAN STANDARISASI ANTIGEN AI H5N1 KOMERSIAL UNTUK MONITORING TITER ANTIBODI HASIL VAKSINASI AI DI INDUSTRI PETERNAKAN AYAM

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. unggas yang dibudidayakan baik secara tradisional sebagai usaha sampingan

METODE PENELITIAN. Kerangka Konsep. Kerangka konsep yang dibangun dalam penelitian ini digambarkan sebagai. berikut :

Deskripsi. IMUNOGLOBULIN YOLK (IgY) ANTI Canine parvovirus MURNI UNTUK TERAPI INFEKSI VIRUS PARVO PADA ANJING

2 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/Permentan/OT.140/7/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBIBITAN ITIK LOKAL YANG BAIK

DETEKSI KEBERADAAN ANTIBODI ANTI H5N1 MENGGUNAKAN METODE ENZYME-LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA) PADA SERUM SAPI YANG DIVAKSINASI H5N1 NOVIYANTI

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran

TINJAUAN PUSTAKA Newcastle Disease (ND)

UJI TANTANG DENGAN VIRUS IBD ISOLAT LAPANG PADA AYAM YANG MENDAPATKAN VAKSIN IBD AKTIF DAN INAKTIF KOMERSIL

PEDOMAN PEMBIBITAN ITIK LOKAL YANG BAIK

TITER ANTIBODI PROTEKTIF TERHADAP NEWCASTLE DISEASE PADA BURUNG UNTA (STRUTHIO CAMELUS)

BAB I PENDAHULUAN. influenza tipe A termasuk dalam famili Orthomyxoviridae. Virus AI tergolong

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 MATERI DAN METODA Vaksin ND ( Newcastle Diseases ) Vaksin ND yang dipergunakan terdiri dari a Ga

PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PRODUKSI AYAM PETELUR FASE AWAL GROWER

METODE PENELITIAN. Metode Penelitian

SERODETEKSI PENYAKIT TETELO PADA AYAM DI TIMOR LESTE Muhammad Ulqiya Syukron 1, I Nyoman Suartha 2, Nyoman Sadra Dharmawan 3.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

Bambang Sumiarto1, Heru Susetya1

PENGARUH PEMBERIAN KUNYIT DAN TEMULAWAK MELALUI AIR MINUM TERHADAP TITER ANTIBODY AI, IBD, DAN ND PADA BROILER

GAMBARAN RESPON KEBAL TERHADAP INFECTIOUS BURSAL DISEASE

Perkembangan Kasus Avian Influenza (AI) pada Unggas Kondisi s/d 31 Mei 2014

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September-Oktober 2013.

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

PENGARUH CARA PEMBERIAN VAKSIN ND LIVE PADA BROILER TERHADAP TITER ANTIBODI, JUMLAH SEL DARAH MERAH DAN SEL DARAH PUTIH

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan

DETEKSI KEBERADAAN ANTIBODI ANTI H5N1 MENGGUNAKAN METODE HEMAGLUTINASI INHIBISI (HI) PADA KOLOSTRUM SAPI YANG DIVAKSINASI H5N1

STATUS REPRODUKSI DAN ESTIMASI OUTPUT BERBAGAI BANGSA SAPI DI DESA SRIWEDARI, KECAMATAN TEGINENENG, KABUPATEN PESAWARAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit flu burung atau flu unggas (bird flu, avian influenza) adalah

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 2

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/Permentan/PK.320/12/2015 TENTANG PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN

Analisis Biaya dan keuntungan...simon pardede

Deteksi Respon Antibodi dengan Uji Hemaglutinasi Inhibisi dan Titer Proteksi terhadap Virus Avian Influenza Subtipe H5N1

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Skematis virus ND. (FAO 2004)

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN

ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA JAKARTA SELATAN SKRIPSI

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PEMELIHARAAN DAN PEREDARAN UNGGAS

Pertanyaan Seputar Flu A (H1N1) Amerika Utara 2009 dan Penyakit Influenza pada Babi

PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN PENGENDALIAN FLU BURUNG DI JAWA BARAT. oleh : Ir. Koesmajadi TP Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September 17 Oktober 2012 di unit kandang

MEKANISME ALUR LAYANAN KARANTINA

Titer Antibodi dan Hitung Jenis Leukosit Ayam Potong Jantan Pasca Vaksinasi Virus Newcastle Disease

DETEKSI ANTIBODI ANTI- Escherichia coli K99 DI DALAM SERUM INDUK SAPI FRIESIAN HOLSTEIN BUNTING POST VAKSINASI E. coli DENGAN TEKNIK ELISA

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr. & Perry) TERHADAP RESPON ANTI BODY AVIAN INFLUENZA SUBTIPE H5N1

MODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

EVALUASI HASIL PENGUJIAN UJI KEAMANAN VAKSIN GUMBORO AKTIF DI BBPMSOH TAHUN

BUPATI KULON PROGO INSTRUKSI BUPATI KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG

ANALISIS POTENSI SUMBER DAYA PETERNAKAN DI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR UNTUK PENGEMBANGAN TERNAK DOMBA SKRIPSI YULIDA

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Salah Satu Manajemen Perkandangan pada Peternakan Ayam Broiler.

SURVEILANS SWINE INFLUENZA DI WILAYAH KERJA BBVET WATES JOGJAKARTA TH

Perkembangan Kasus AI pada Itik dan Unggas serta Tindakan Pengendaliannya

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN

Wahai Burungku, Ada Apa Denganmu (naskah ini disalin sesuai aslinya untuk kemudahan navigasi)

METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian

RESPON FISIOLOGIS AYAM JANTAN TIPE MEDIUM DI KANDANG PANGGUNG DENGAN KEPADATAN BERBEDA

Proses Penyakit Menular

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peternakan babi berperan penting dalam meningkatkan perekonomian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR PELAYANAN PUBLIK JANGKA WAKTU LAYANAN KARANTINA ( SERVICE LEVEL AGREEMENT )

Maulana Ar Raniri Putra

Transkripsi:

PROFIL TITER ANTIBODI Avian Influenza (AI) dan Newcastle Disease (ND) PADA ITIK PEJANTAN DI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU Profile Of Antibody Titre Against and Avian Influenza (AI) and Newcastle Disease (ND) In Drake In Gadingrejo Subdistrict Pringsewu District Gabriella Ayu Anggraini a, Purnama Edy Santosa b, and Sri Suharyati b a The Student of Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture Lampung University b The Lecture of Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture Lampung University Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture Lampung University Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 Telp (0721) 701583. e-mail: kajur-jptfp@unila.ac.id. Fax (0721)770347 ABSTRACT This study about profile of antibody titre in drake in Gadingrejo Subdistrict Pringsewu District has been conducted in December January 2014. The method used in this study were survey method and sample collecting by method of purposive random sampling. The data analysis used in this study was descriptive analysis. The variable observed was the antibody titre Based on the result of Hemaglutination Inhibition (HI) on Avian Influenza in drake in Gadingrejo Subdistrict, there were 39% ducks that showed seropositive result on AI. There were 61% ducks showed seronegative result on AI. Based on the result of HI test of Newcastle Disease in drake in Gadingrejo Subdistrict Pringsewu District, there were 10% ducks that showed seropositive result and 90% ducks with seronegative result on ND. Key words: drake, antibody titre, Avian Influenza, Newcastle Disease (ND) PENDAHULUAN Kecamatan Gadingrejo adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Populasi itik di Kecamatan Gadingrejo selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pringsewu, 2013). Salah satu permasalahan yang menghambat peternak di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu adalah mewabahnya virus Avian Influenza (AI) dan Newcastle Disease (ND). Sejauh ini belum ada penanganan penyakit AI dan ND secara optimal. Sampai saat ini, belum juga dilakukan monitoring terhadap profil antibodi pada ternak itik di Kecamatan Gadingrejo untuk mengetahui tingkat kekebalan terhadap penyakit AI dan ND. Langkah pencegahan seperti vaksinasi dan bisekuriti di lingkungan peternakan juga tidak diterapkan karena kurangnya perhatian dan pemahaman masyarakat tentang penyakit AI dan ND. Oleh karena itu, untuk mengetahui kekebalan serta tingkat penyebaran terhadap AI dan ND maka perlu dilakukan survei mengenai profil titer antibodi AI dan ND pada itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Dengan demikian dapat dilakukan langkah langkah pencegahan yang lebih baik lagi. MATERI DAN METODE Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling. Metode purposive random sampling merupakan metode pengambilan sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti. Pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) lama beternak 2 tahun, 2) pekerjaan utamanya adalah peternak, 3) populasi 2 untuk pejantan. Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari hasil kuisioner, ditambah data hasil titer AI dan ND yang didapat dari Laboratorium Diagnostik PT. Agrinusa Jaya Sentosa-Jakarta. Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah titer antibodi terhadap Avian 101

Influenza(AI) dan Newcastle Disease (ND) pada itik pejantan di Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu. HASIL DAN PEMBAHASAN A Gambaran Umum Pemeliharaan Itik Pejantan di Kecamatan Gadingrejo Dari hasil survei yang dilakukan pada peternak itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, didapatkan 10 orang peternak dengan jumlah itik pejantan sebanyak 40 ekor. Peternak tersebut telah memenuhi syarat pertimbangan dari peneliti untuk diambil sampel serumnya, yaitu: 1) lama beternak 2 tahun, 2) pekerjaan utamanya adalah peternak, 3) populasi 2 untuk pejantan. Data peternak menunjukkan bahwa tidak ada peternak lulus SMA (0%), 8 peternak lulus SMP (80%), dan sebanyak 2 peternak lulus SD (20 %). Peternak yang mengambil bibit dari Tulung Agung sebanyak 7 orang (70%) dan peternak yang mengambil bibit dari Bulukerto sebanyak 3orang (30%). Peternak yang pernah mengikuti sebanyak 7 orang (70 %) dan 3 orang (30%) belum pernah mengikuti penyuluhan. Seluruh peternak (10 orang) memiliki pengetahuan beternak secara turun-menurun (100%). Pengalaman beternak selama 7 tahun sebanyak 1 orang (10%), 6 tahun sebanyak 4 orang (40%), 5 tahun sebanyak 3 orang (30%), 4 tahun sebanyak 1 orang (10%), 3 tahun sebanyak 1 orang (10%). Frekuensi pemberian ransum terhadap ternak rata-rata 2--3 kali sehari dilakukan oleh 7 orang (70%), 3 kali sehari dilakukan oleh 2 orang(20%), 2 kali sehari dilakukan oleh 1 orang (10%). Ransum yang diberikan oleh peternak berupa konsentrat (100%), yang diberi tambahan bekatul (80%), hijauan (70%), keong mas (30%). Sebagian besar pemberian air minum secara adlibitum (tidak dibatasi) dilakukan oleh 9 peternak (90%), libitum dilakukan oleh 1 orang (10%) dengan jumlah pemberian 2--3 liter/hari. Peternak yang memilih beternak sebagai pekerjaan utama sebanyak 10 orang (100%). Peternak yang memilih sistem pemeliharaan secara intensif sebanyak 8 orang (80%) dan peternak yang memilih sistem pemeliharaan secara semi intensif sebanyak 2 orang (80%). Pembersihan kandang dilakukan peternak sebanyak 2 kali/seminggu sebanyak 2 orang (20%) dan 1kali/minggu sebanyak 8 orang (80%). Jarak kandang dari rumah 2 m dimiliki 3 orang peternak (30%), 2,5 m dimiliki 1 orang peternak (10%), 3 m dimiliki 2 orang peternak (20%), 4 m dimiliki 3 orang peternak (30 %), 10 m dari rumah dimiliki 1 orang peternak (10%). Pembersihan kandang 2 kali/minggu (20%) dan 1 kali/minggu (80%). Adanya unggas lain yang berkeliaran di sekitar kandang dimiliki oleh 9 orang peternak (90%) dan yang tidak terdapat unggas lain yang berkeliaran di sekitar kandang dimiliki oleh 1orang peternak (10%). Wabah Avian Influenza tahun 2012 sebanyak 9 (90%) peternakan itik dengan mortalitas sebesar 80%. Wabah Newcastle tahun 2012 sebanyak 2 (20%) peternakan itik dengan mortalitas sebesar 0%. Sebanyak 100% peternak tidak melakukan vaksinasi dan desinfeksi serta tidak melakukan penerapan sistem biosekuriti. B. Hasil Uji Hemaglutinasi Inhibisi (HI) terhadap Avian Influenza (AI) di Kecamatan Gadingrejo. Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa secara keseluruhan itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo terdapat 39 % ternak yang hasilnya menunjukkan seropositif terhadap AI dan sebanyak 61% menunjukkan hasil seronegatif terhadap AI. Titer antibodi di Kecamatan Gadingrejo nilainya bervariasi dari mulai yang rendah yaitu 2 1, 2 2, 2 3 dan yang tergolong tinggi 2 6 dan 2 7. Dari Tabel 1 tersebut juga diketahui bahwa Desa Tulung Agung hanya terdapat 5% sampel yang hasilnya menunjukkan seropositif terhadap AI, sisanya sebanyak 61% menunjukkan seronegatif terhadap AI. Dari Tabel 1 juga diketahui bahwa Desa Bulukerto terdapat 24% sampel yang hasilnya menunjukkan seropositif terhadap AI, dan sebanyak 0% menunjukkan seronegatif terhadap AI. Dari Tabel 1 tersebut juga diketahui bahwa Desa Wonodadi hanya terdapat 10% sampel yang hasilnya menunjukkan seropositif terhadap AI, sisanya sebanyak 0% menunjukkan seronegatif terhadap AI 102

Tabel 1. Perbandingan nilai titer antibodi terhadap AI di Kecamatan Gadingrejo Nama Desa Jumlah Hasil uji HI Sampel Seropositif ND Seronegatif ND Tulung Agung 14 1 (5%) 13 (61%) Bulukerto 5 5 (24%) 0 Wonodadi 2 2 (10 %) 0 Keseluruhan 21 8 (39 %) 13 (61%) Hasil uji Hemaglutinasi Inhibisi (HI) itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo yang bernilai seronegatif terdapat pada ternak di Desa Tulungagung yaitu sampel dari peternak 1 (P1TA), peternak 2 (P2TA), peternak 3 (P3TA), peternak 5 (P5TA), peternak 6 (P6TA), dan peternak7 (GR7TA) Sampel yang menunjukkan seropositif dengan nilai 2 2 terdapat pada ternak di Desa Bulukerto (P1BK); (P2BK), 23 dari ternak di Desa (P4TA), dan 2 6, 2 7 Desa Wonodadi (PWD) TITER ANTIBODI LOG 2 8 7 6 5 4 3 2 1 0 P1TA P2TA P3TA P4TA P5TA P6TA P7TA PWD P1BK P2BK KODE DESA Series 1 Series 2 Series 3 Gambar 1. Hasil titer antibodi terhadap Avian Influenza (AI) itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo. Adanya titer antibodi seperti yang terdapat pada sampel P4TA, P1BK dan P2BK serta yang paling tinggi didapat dari sampel PWD yang mencapai 2 6 dan 2 7 menunjukkan bahwa di ketiga desa tersebut pernah terpapar virus Avian Influenza (AI) pada tahun 2012 (Lampiran 3). Adanya titer antibodi bisa juga diperoleh dari kenyataan bahwa di desa Tulung Agung, Wonodadi dan Bulukerto tersebut tidak melakukan vaksinasi terhadap ternak itik pejantan. Penularan penyakit Avian Influenza (AI) mungkin saja dikarenakan bibit yang digunakan sama-sama berasal dari daerah Tulung Agung serta dari Bulukerto yang pada kenyataannya daerah-daerah tersebut pernah terserang virus AI. Tingkat mortalitas AI mencapai 80%. Penanganan terhadap bangkai ternak yang terkena virus AI dilakukan dengan cara dikubur dan dibakar. Penanganan seperti ini bisa berpotensi untuk kembali menyebarkan virus AI karena virus AI tidak benar-benar hilang dari lingkungan kandang dan kembali berpotensi lagi untuk menyerang ternak. Titer antibodi di Kecamatan Gadingrejo tergolong rendah dan tidak protektif karena 13 dari 21 sampel yang diuji bernilai log 2 0. Nilai titer antibodi tertinggi berasal dari Desa Wonodadi yaitu 2 7 (=124), titer tersebut protektif. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan dan direkomendasikan oleh organisasi kesehatan hewan dunia atau OIE (Alfons, 2005) yang mengatakan bahwa titer antibodi yang protektif terhadap penyakit Avian Influenza (AI) bernilai 2 4 ( 16), yaitu tingkat titer antibodi yang menunjukkan kekebalan hewan terhadap infeksi. Tingginya nilai titer antibodi di Desa Wonodadi kemungkinan disebabkan oleh tingginya tingkat paparan virus AI yang diduga disebabkan tidak adanya penghalang (barrier) alamiah. Keadaan lingkungan di Desa Wonodadi tidak terdapat sungai ataupun hutan sehingga menyebabkan cepatnya penyebaran virus AI di desa tersebut. Menurut Wibawan (2003) kondisi alam yang bergunung-gunung dan terhalang oleh sungai akan menjadi penghalang (barrier) alamiah 103

dalam menghalangi penyebaran agen penyakit. Antibodi yang terbentuk pada itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo diduga karena ternak telah terpapar oleh virus AI subtipe H5N1 secara alamiah yang didapat dari lingkungan. Hal ini dikarenakan di Desa Tulung Agung pernah terjadi kasus AI yang berakibat pada mortalitas (kematian) itik mencapai 80% pada tahun 2012 yang menyerang sebanyak 6 orang peternak. Oleh sebab itu virus lapangan diduga berasal dari sisa virus AI yang masih bertahan di lingkungan kandang dan berpengaruh terhadap itik-itik baru. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Wibawan (2003) apabila ternak unggas baru berdekatan dengan ternak unggas yang lama kemudian ternak baru tersebut terpapar virus AI dan tidak menunjukkan gejala klinis (subklinis), maka ternak baru tersebut dapat berpotensi menularkan virus pada ternak yang lain, terlebih jika berada dalam kondisi fisik yang rentan. Rendahnya titer antibodi pada ternak itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo diduga karena ternak menunjukkan derajat infeksi yang ringan. Titer antibodi itik pejantan di setiap desa menunjukkan nilai seronegatif (2 0 ). Kemungkinan hal ini disebabkan karena ternak tersebut memang tidak terpapar oleh virus. Menurut Tizard (1988), tidak adanya antibodi dalam serum menunjukkan bahwa virus kemungkinan memang tidak ada dalam tubuh. Pada itik yang terinfeksi virus AI memang tidak terlihat gejala klinisnya, sehingga para peternak sering dikagetkan dengan kematian ternak secara mendadak. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Soejoedono (2008) yang menjelaskan bahwa infeksi virus AI pada itik tidak menyebabkan gejala klinis yang berarti. C. Hasil Uji Hemaglutinasi Inhibisi (HI) terhadap Newcastle Disease (ND) Kecamatan Gadingrejo Tabel 2. Perbandingan nilai titer antibodi terhadap ND di Kecamatan Gadingrejo Nama Desa Jumlah Hasil uji HI Sampel Seropositif ND Seronegatif ND Tulung Agung 14 0 14 (66%) Bulukerto 5 0 5 (24%) Wonodadi 2 2 (10 %) 0 Keseluruhan 21 2 (10 %) 19 (90%) Dari Tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo terdapat 10 % ternak yang hasilnya menunjukkan seropositif terhadap ND dan sebanyak 90% menunjukkan hasil seronegatif terhadap ND. Dari Tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo terdapat 10 % ternak yang hasilnya menunjukkan seropositif terhadap ND dan sebanyak 90% menunjukkan hasil seronegatif terhadap ND. Hasil seropositif terhadap ND tersebut diperoleh dari sampel dengan nilai 2 2 pada peternak dengan kode PWD, peternak lainnya menunjukkan hasil seronegatif (2 0 ). Dari Tabel 1 tersebut juga diketahui bahwa Desa Tulung Agung hanya terdapat 0% sampel yang hasilnya menunjukkan seropositif terhadap ND, sisanya sebanyak 66% menunjukkan seronegatif terhadap ND. Dari Tabel 2 juga diketahui bahwa Desa Bulukerto terdapat 0% sampel yang hasilnya menunjukkan seropositif terhadap ND, dan sebanyak 24% menunjukkan seronegatif terhadap ND. Dari Tabel 2 tersebut juga diketahui bahwa Desa Wonodadi hanya terdapat 10% sampel yang hasilnya menunjukkan seropositif terhadap ND, sisanya sebanyak 0% menunjukkan seronegatif terhadap ND Hasil uji Hemaglutinasi Inhibisi (HI) itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo yang bernilai seronegatif terdapat pada ternak di Desa Tulungagung yaitu sampel dari peternak 1 (P1TA), peternak 2 (P2TA), peternak 3 (P3TA), peternak 4 (P 4 TA) peternak 5 (P5TA), peternak 6 (P6TA), dan peternak7 (GR7TA) dan dari Desa Wonodadi (PWD). Sampel yang menunjukkan seropositif dengan nilai 2 2 terdapat pada ternak di Desa Bulukerto yaitu sampel dari peternak (P1BK); (P2BK). Secara umum profil titer antibodi terhadap ND itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo nilainya rendah dan tidak protektif (2 0 ). Hal ini diduga karena ternak kemungkinan memang tidak terpapar virus, namun para peternak harus tetap waspada karena titer 104

antibodi pada ternak itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo tergolong sangat rendah. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Wibawan (2003) bahwa unggas yang mempunyai titer antibodi ND rendah dapat. menyebabkan mortalitas sampai 100%. Hal ini sesuai sesuai dengan yang dikemukakan oleh Allan et. al (1978) bahwa titer yang dianggap protektif terhadap ND adalah berkisar 2 5 2 8 TITER ANTIBODI LOG 2 8 7 6 5 4 3 2 1 0 P1TA P2TA P3TA P4TA P5TA P6TA P7TA PWD P1BK P2BK Series 1 Series 2 Series 3 KODE PETERNAK Gambar 2. Hasil titer antibodi terhadap Newcastle Disease (ND) itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo Adanya titer antibodi pada ternak di Desa Wonodadi kemungkinan disebabkan oleh paparan secara alamiah dari lingkungan peternakan karena fakta dilapangan diketahui bahwa di ketiga desa di Kecamatan Gading Rejo tersebut tidak dilakukan vaksinasi terhadap ND. Berdasarkan data yang diperoleh, Desa Wonodadi terserang wabah ND pada tahun 2012 dengan tingkat mortalitas 80%. Dari semua sampel darah yang diambil di Desa Wonodadi, hasil uji titer antibodi menunjukkan adanya titer antibodi terhadap penyakit ND. Adanya titer antibodi ini kemungkinan disebabkan oleh adanya challenge virus lapangan yang berasal dari sisa virus ND yang masih bertahan di lingkungan kandang dan berpengaruh terhadap itik-itik baru. Respon kekebalan tubuh yang pasif merupakan hasil transfer atau perolehan kekebalan asal induk. Kekebalan yang diperoleh tergantung dari titer antibodi dan akan habis dalam waktu relatif singkat Adanya antibodi dalam serum menunjukkan bahwa kemungkinan virus sudah tidak ada lagi dalam tubuh karena sudah dieliminasi oleh antibodi atau virus mungkin masih ada dalam tubuh. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Tizard (1998) bahwa adanya antibodi tersebut memiliki fungsi untuk melawan infeksi. Adanya nilai titer antibodi di Desa Wonodadi kemungkinan disebabkan juga oleh tingginya tingkat paparan virus ND yang diduga disebabkan oleh tidak adanya penghalang (barrier) alamiah, seperti hutan dan sungai di antara desa satu dengan desa lainnya yang pernah terjadi kasus ND sebelumnya. Kemungkinan rendahnya titer antibodi di desa Bulukerto tersebut disebabkan karena itik mengalami akibat kondisi pemeliharaan yang tidak nyaman. Kondisi stress dapat disebabkan dari faktor lingkungan peternakan seperti suhu, kelembaban tinggi serta faktor lainnya yang dapat mempengaruhi fisiologis unggas dalam membentuk kekebalan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Reilly (1985) yang mengatakan bahwa apabila suatu krisis terjadi dengan suatu kasus sangat ekstrem maka dapat menimbulkan suatu kepanikan/stress yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kekebalan tubuh ternak. Simpulan SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk ternak itik pejantan di Kecamatan Gadingrejo : 1. Titer antibodi Avian Influenza (AI) di Kecamatan Gadingrejo menunjukkan hasil seropositif terhadap AI yaitu 39% dan hasil titer antibodi yang menunjukkan seronegatif terhadap AI yaitu 61%. 2. Titer antibodi Newcastle Disease (ND) di Kecamatan Gadingrejo menunjukkan seropositif terhadap ND yaitu 10% dan hasil titer antibodi yang menunjukkan seronegatif terhadap AI yaitu 90%. 105

Saran Peternak itik di Kecamatan Gading Rejo sebaiknya segera melaksanakan program vaksinasi, baik terhadap penyakit AI maupun ND. 1. Peternak disarankan mulai melaksanakan program biosekuriti. 2. Pihak berwenang ( Dinas Peternakan) diharapkan dapat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap peternak itik di Kecamatan Gadingrejo. DAFTAR PUSTAKA Alfons, M.P.W. 2005. Pengaruh Berbagai Metode Dan Dosis Terhadap EfikasiVaksin Avian Influenza (AI) Inaktif. [Skripsi]. Bogor: FKH IPB. Allan, W.H., Lancaster J.E., Toth B., 1978. Newcastle Disease Vaccines Their Production and Use. Food and Agriculture Organization of The United Nations. Rome Mulia, B.H. 2005. Inaktivasi Virus Avian Influenza (AI) Untuk Pembuatan Vaksin Reilly. 1985. Sports fitness and sports injuries. London : Faber and faber limited, p.25-26, 46. Sherwood L. 1996. Human Physiology : from Cells to Systems,2th. Ed. Virginia. Thomson Publishing, Inc. Tizard, I.R. 1982. Pengantar Imunologi Veteriner. Terjemahan: Dr Masduki Partodirejo. Surabaya: Airlangga University. 2004. Veterinary Immunology an Introduction 7th editon. USA: Saunders. Wibawan, I.W.T, Soejoedono RD, Damayanti CS, Tiok BT. 2003. Diktat imunologi. Lab Imunologi, Dept. Kitwan Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. 106