ABDIMAS: PEMBUATAN PAKAN IKAN DAN MESIN PELLET UNTUK KELOMPOK PETANI TAMBAK LELE DAN IKAN NILA DESA PENATAR SEWU KABUPATEN SIDOARJO



dokumen-dokumen yang mirip
Rancang Bangun Mesin Pelet Ikan Untuk Kelompok Usaha Tambak Ikan

IMPLEMENTASI MESIN PRODUKSI PAKAN LELE DUMBO PADA PETERNAK DI DESA ARJOWINANGUN KOTA MALANG

Pelatihan dan Penerapan Teknologi Pembuatan Pakan Alternatif Ikan Lele Pada Kelompok Petani Ikan Di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Clarias sp (ikan lele) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang

PENGETAHUAN BAHAN PAKAN. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc

STUDI TEKNOLOGI PAKAN PADA USAHA TERNAK PUYUH PETELUR

DIES NATALIS XXXIII Universitas Islam Batik Surakarta ISBN :

LAPORAN PENGANTAR ILMU EKONOMI PEMANFAATAN BUDIDAYA KEONG SAWAH SEBAGAI PAKAN IKAN. Disusun Oleh : 1. Abdul Kholid ( )

BAB I PENDAHULUAN. antar jenis tanaman menyebabkan tanaman ini tersisih dan jarang ditanam dalam

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

BAB I PENDAHULUAN. karena itu manusia berperan aktif dalam mengembangkan daya kreatifitas

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN IKAN LELE, MAS DAN NILA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Pendahuluan PENGABDIAN BAGI PETANI IKAN BANDENG DESA JAMBO TIMU PEMKOT LHOKSEUMAWE YANG MENGHADAPI MASALAH TINGGINYA HARGA PAKAN IKAN

IbM PETERNAK LELE DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO

"PRO-FISHTA" UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BUDIDAYA LELE DESA SETONO KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

PENYULUHAN PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN SEBAGAI PAKAN LELE

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. industri pakan ikan di Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PADA KELOMPOK IKAN DI DESA JATISARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

MESIN DWI FUNGSI PENCETAK PELET IKAN DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR TUNGGAL

Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN

PENINGKATAN KAPASITAS PETERNAK LELE TRADISIONAL MELALUI PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT

1. PENDAHULUAN. digemari masyarakat Indonesia dan luar negeri. Rasa daging yang enak dan

I. PENDAHULUAN. mempunyai keunggulan, yaitu kaya karbohidrat. Oleh karena itu, ubi jalar dapat

PENINGKATAN PENDAPATAN KELOMPOK PETANI IKAN AIR TAWAR DI KABUPATEN JEMBER MELALUI PEMBUATAN PAKAN IKAN

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

Diversifikasi Ikan Lele Menjadi Produk Olahan Pangan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Lele

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

I. PENDAHULUAN. yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. lele salah satunya adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( I b M) PADA KELOMPOK TANI BUDIDAYA JAMUR KONSUMSI SUBUR MAKMUR DESA PARONGPONG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT menciptakan alam semesta dengan sebaik-baik ciptaan. Langit

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proses penggilingan padi menjadi beras tersebut menghasilkan beras sebanyak

I PEDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ikan merupakan salah satu hewan yang banyak dibudidayakan oleh

Dosen Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono, MSc

Desain dan Implementasi Mesin Pengolah Limbah Ikan

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lele dumbo yang bernama ilmiah Clarias geriepinus, masuk di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang gemar

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN LELE (Clarias sp.) DI DESA HANGTUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan Tempat dan Waktu Penelitian. Kg/Kap/Thn, sampai tahun 2013 mencapai angka 35 kg/kap/thn.

1. PENDAHULUAN. perbaikan kualitas sumberdaya manusia. Untuk mendukung pengadaan ikan

Scanned by CamScanner

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

USAHA PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERIKANAN AIR TAWAR MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN MANDIRI DALAM MENGATASI LIMBAH ORGANIK DAN MAHALNYA PAKAN IKAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tahu merupakan salah satu makanan yang digemari dan mudah dijumpai

KETERPADUAN ANTARA BETERNAK PUYUH, LELE DAN AZOLLA DALAM MENGATASI LIMBAH PUYUH DAN MAHALNYA PAKAN LELE

IbM Kelompok Tani Buah Naga

DESAIN OPTIMAL PENGOLAHAN SLUDGE PADAT BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKU PELET PAKAN IKAN LELE

FORMULASI PAKAN IKAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini penulis mencari beberapa sumber

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

JURNAL INFO ISSN : TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENCUKUPI KONTINUITAS KEBUTUHAN PAKAN DI KTT MURIA SARI

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

LAPORAN PROGRAM PPM PPM FAKULTAS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan patin siam merupakan salah satu komoditas ikan yang dikenal sebagai

Makanan Kasar (Roughage) Pakan Suplemen (Supplement) Pakan Aditive (Additive)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

IbM PENGOLAHAN JAGUNG IBU-IBU PKK DESA TAMBAKMERANG GIRIMARTO WONOGIRI

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi 1 : Formulasi Pakan

IPTEKS BAGI MASYARAKAT USAHA BUDIDAYA LELE TIRTA ANUGERAH MAOSPATI MAGETAN DAN UMKM OLAHAN PANGAN PERMATA ALAMI MADIUN

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

Rizal Isnain Muttaqin, Djoko Murwono*)

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PRODUKSI PAKAN IKAN DAN PAKAN TERNAK DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH BIOGAS ASAL KOTORAN TERNAK YANG MURAH DAN BERKUALITAS. Sujono 1 & Ahmad Yani 2

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

A. Sarana & Prasarana Perikanan / Kolam B. Sarana & Prasarana Olahan Ikan Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU SUSU SAPI DI KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

PROSIDING SEMINAR NASIONAL INOVASI PERKEBUNAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi: Formulasi Pakan

PEMANFAATAN AMPAS TAHU UNTUK OLAHAN PANGAN DARI LIMBAH PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU DI KELURAHAN TUNGGULWULUNG KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. hasil laut yang berlimpah terutama hasil tangkapan ikan. Ikan merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

1. PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang

MATERI DAN METODE. Materi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PELFEDUS (PELET LELE FESES WEDUS) SEBAGAI SOLUSI PAKAN LELE KAYA PROTEIN BIDANG KEGIATAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT. Judul : : INTRODUKSI PAKAN BERBASIS LOKAL PADA BUDIDAYA UDANG GALAH DENGAN MESIN MEKANIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Transkripsi:

ABDIMAS: PEMBUATAN PAKAN IKAN DAN MESIN PELLET UNTUK KELOMPOK PETANI TAMBAK LELE DAN IKAN NILA DESA PENATAR SEWU KABUPATEN SIDOARJO Prantasi Harmi Tjahjanti 1), Andriana Eko Prihatiningrum 2), Wiwik Sulistiyowati 3) 1) Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Siodarjo, Kampus II Jalan Raya Gelam 250,Candi Sidoarjo, Jawa Timur Indonesia 2) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Siodarjo, Kampus II Jalan Raya Gelam 250,Candi Sidoarjo, Jawa Timur Indonesia 3) Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Siodarjo, Kampus II Jalan Raya Gelam 250,Candi Sidoarjo, Jawa Timur Indonesia 1) prantasiharmi@umsida.ac.id ; prantasi@gmail.com 3) w2kblue@yahoo.com ABSTRACT Devotion to Community Activities (Abdimas) that implemented is to help the problems that occurred in the farmers group of catfish ponds and tilapia fish in Penatar Sewu village of Sidoarjo Regency in case of manufacturing fish feed (pellets) are cheap, fish feed manufacturing machine (pellets machine) and product innovation food processing results catfish and tilapia fish. The results obtained for the manufacture of fish feed-use of waste materials and can float. For pellet machine manufacturing capacity in a small size (capacity 10 kg) and big size (capacity 100-150 kg), and for product innovation can be made nuggets, crackers, rollade, chicken balls, beef jerky and abon catfish. Keywords: fish feed (pellets), machine fish feed (pellets), product innovation fish I. PENDAHULUAN Analisis Situasi Desa Penatar Sewu yang terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Sangangsewu dan Dusun Pelataran, merupakan salah satu dari sekian desa di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo yang terkena dampak lumpur panas Sidoarjo (lumpur Lapindo). Desa ini memiliki luas wilayah 525,5 Ha dan batas batas wilayahnya sebagai berikut: sebelah utara adalah desa Banjar Asri, sebelah selatan, desa Sentul, sebelah timur, desa Plumbon dan sebelah barat, adalah desa Gempol Sari. 103

Jumlah penduduk desa Penatar Sewu sekitar 1347 jiwa dengan mata pencaharian yang utama saat sebelum lumpur menerjang desa mereka adalah petani tambak udang dan bandeng, namun desa Penatar Sewu wilayahnya yang berjarak sekitar 7 km dari pusat semburan lumpur Sidoarjo, tidak bisa menghindari lumpur panas tersebut, karena luapannya telah masuk ke Kali (sungai) Kendil, Kali Kajang hingga Kali Alo yang selama ini menjadi sumber air utama ribuan hektar tambak udang dan bandeng mereka di desa Penatar Sewu. Sumber air tambak udang yang berasal dari kali-kali tersebut telah tercemar, sehingga banyak udang yang mati dengan warna pucat kemerah-merahan. Karena itu para petani tambak mulai mengalihkan mata pencaharian mereka dari petani tambak udang dan bandeng menjadi petani tambak ikan lele dan ikan nila. Para petani tambak itu terbagi menjadi dua kelompok yaitu untuk Dusun Sangangsewu terdapat kelompok petani tambak budidaya ikan nila, sedangkan untuk dusun Pelataran terdapat kelompok petani tambak budidaya ikan lele. Dua kelompok petani tambak ini merupakan Mitra dalam kegiatan Abdimas. Namun demikian jumlah yang diperlukan dalam kegiatan ini hanya diambil 3 orang (1 dari petani tambak ikan nila dan 2 dari petani tambak lele). Hal ini ditetapkan dengan mempertimbangkan efisiensi dan intensitas pelaksanaan program. Karena jumlah sesunguhnya masing-masing kelompok petani tambak terdiri dari 86 orang petani tambak lele yang diketuai oleh bapak Djumain dengan jumlah kolam lele lebih dari 320 petak, sedangkan untuk petani tambak ikan nila terdiri dari 45 orang yang diketuai oleh bapak Satukan dengan jumlah kolam ikan nila di atas 85 kolam. Rata-rata usia mereka adalah 35-60 tahun. Kapasitas output ikan nila yang dihasilkan perhari bisa mencapai 3,5 ton, sedangkan lele menghasilkan 2 ton perhari. Tentu saja hasil tersebut dibarengi dengan pakan ikan nila dan lele yang cukup tinggi pula. Perhari, pakan yang mereka beli dari pabrik rata-rata menghabiskan 10 sak karung pakan dengan harga persaknya sekitar Rp 215.000,-. Sehingga total perharinya, para petani tambak ini harus mengeluarkan uang sebesar Rp 2.150.000,- untuk memberi makan lele dan ikan nilanya. Secara keseluruhan hampir 60% biaya operasional habis dipakai untuk membeli pakan lele dan ikan nila. Belum lagi kondisi ini ditambah dengan penjualan hasil produksi lele dan ikan nila yang dijual lewat tengkulak. Harga jual tentu saja bergantung pada tengkulak, bahkan ada beberapa tengkulak yang membayarnya tidak langsung cash, tapi masih menjanjikan beberapa hari lagi. Secara keseluruhan jika ditotal perbulan pendapatan yang diperoleh para petani tambak lele dan ikan nila ini hanya mencapai 20% dari total biaya keseluruhan. Pengeluaran terbesar adalah pada biaya pakan lele dan ikan nila. Sehingga dari analisis situasi di atas, sangat penting untuk membuat pakan ternak sendiri sekaligus dengan pembuatan mesin pelletnya, dengan tujuan utama untuk mengurangi biaya pakan lele dan ikan nila yang hingga saat ini sangat bergantung pada pabrik. Lebih lanjut, program ini untuk memberdayakan dan alih teknologi sederhana dari Institusi ke para petani tambak agar dapat membuat pakan lele dan ikan nila sendiri. Tiga petani tambak yang ditentukan di atas, diharapkan dapat sebagai core awal yang akan menularkan ilmunya yang telah diberikan dalam kegiatan Abdimas ini nanti, kepada petani-petani tambak lainnya di desa Penatar Sewu, atau bahkan sampai di desa-desa sekitarnya. Permasalahan Mitra Dari uraian analisis situasi di atas, dapat diambil beberapa permasalahan Mitra antara lain: 104

Permasalahan Mitra yang Utama 1. Biaya Operasional yang Tinggi Petani tambak lele dan nila di Desa Penatar Sewu masih kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Indikator dari hal ini karena laba yang di dapat petani rendah, hal itu disebabkan oleh tingginya harga pakan ikan yang harus dibeli di pabrik-pabrik. Keadaan tersebut mengakibatkan para petani tambak lele dan ikan nila merasa rugi, karena hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan kerja kerasnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya operasionalnya cukup tinggi. 2. Pembuatan Pakan Ikan Lele dan Ikan Nila Biaya operasional yang cukup tinggi, harus segera diatasi dengan salah satunya adalah membuat pakan ternak sendiri untuk lele dan nila. 3. Pembuatan Mesin Pellet Pakan Ikan Lele dan Ikan Nila Pembuatan mesin pellet pakan ternak untuk lele dan ikan nila, memang merupakan satu paket yang tak terpisahkan dalam pembuatan pakan ternak sendiri. Permasalahan Mitra yang Sekunder 1. Pemasaran Pemasaran yang dilakukan oleh petani tambak lele dan ikan nila di Desa Penatar Sewu masih bersifat tradisional artinya hasil panennya langsung diambil oleh tengkulak. Sehingga, harga beli hasil budidaya lele dan ikan nila juga belum optimal. Karena keuntungan yang diterima oleh tengkulak lebih besar daripada keuntungan yang diterima oleh petaninya sendiri. 2. Inovasi Produk Hasil budidaya lele dan ikan nila yang dihasilkan untuk mendapatkan harga jual yang pantas dan meningkatkan nilai jual masih belum optimal. Selama ini, hasil produksi budidaya lele dan ikan nila hanya sebatas pada saat masa panen, kemudian langsung dijual kepada tengkulak. Belum dilakukan diversifikasi dan inovasi produk hasil budidayanya untuk menambah nilai jual. Karena kurang pemahaman masyarakat terhadap pengolahan hasil budidaya lele dan ikan nila untuk mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi. II. Sumber Inspirasi: Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pemecahan Masalah Permasalahan Mitra yang Utama, meliputi: 1. Biaya Operasional yang Tinggi Biaya operasional yang tinggi untuk pembelian pakan ikan harus diantisipasi dengan cara membuat pakan ikan lele dan ikan nila sendiri. Pembuatan pakan ternak ini harus lebih baik dan lebih segar dan komposisinya juga mempunyai kandungan nutrisi sesuai dengan standar. Karena itu pakan ternak yang dibuat harus mengandung protein (misal: tepung ikan, tepung kepala udang, dan lainnya), mengandung karbohidrat (misal: tepung bungkil kedelai, dan lainnya), juga sebagai sumber mineral (misal: tepung tulang) dan dan bahan-bahan lainnya seperti vitamin (premix). Sehingga dapat dirangkum bahwa langkah-langkah yang dikerjakan adalah: a). memilih bahan baku pakan ternak lele dan ikan nila yang sesuai dengan macam, sifat dan ukuran 105

bahan baku pakan tersebut, b). menghitung kebutuhan bahan baku pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak tersebut, c). melakukan penepungan, penimbangan, dan pencampuran pakan ternak dan d). melakukan uji pakan secara fisik, kimia dan biologis. 2. Pembuatan Mesin Pellet Pakan Ikan Lele dan Ikan Nila Setelah pembuatan adonan pakan ternak selesai, maka untuk membuat pelletnya, dibutuhkan mesin pellet pakan ternak. Pembuatan mesin pellet pakan ternak untuk lele dan ikan nila, memang merupakan rancangan sendiri dan juga referensi dari Adrian Syahputra (2010). Perancangan mesin pellet pakan ternak ini bertujuan untuk menghitung dimensi setiap elemen mesin serta memperoleh gambar desain alat. Dalam perancangan alat, type dan kapasitas disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada. Untuk menentukan rotari/putaran pada mesin/generator yang diinginkan dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan: Putaran Mesin Putaran aktual =... (1) TMR actual TMR = Total Multiplication Ratio (TMR) Sehingga apabila dalam rancangan mesin ini, putaran mesin diesel 2000 rpm, dan diameter pully motor (pulley 1 dan pulley 2b) = 10 cm. Sementara untuk diameter pully pada generator (pulley 2a dan pulley 3) = 50 cm dan menggunakan dua transmisi, maka dengan menggunakan persamaan (1) akan didapat: 2000 rpm Putaran aktual = = 80 rpm.. (2) 25 Permasalahan Mitra yang Sekunder, meliputi: 1. Pemasaran Pemasaran merupakan faktor utama dalam kelancaran usaha / bisnis. Pemasaran yang dilakukan oleh petani tambak lele dan ikan nila di Desa Penatar Sewu masih bersifat tradisional artinya hasil panennya langsung diambil oleh tengkulak. Sehingga, harga beli hasil budidaya lele dan ikan nila juga belum optimal. Karena keuntungan yang diterima oleh tengkulak lebih besar daripada keuntungan yang diterima oleh petaninya sendiri. Kondisi ini harus diputus mata-rantainya, agar tidak berkepanjangan, salah satunya dengan membantu proses pemasarannya, misalkan dengan memilih teknik pengemasan dan penyimpanan pakan yang baik. 2. Inovasi Produk Inovasi produk bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani tambak lele dan ikan nila dalam pembudidayaan ikan dalam hal diversifikasi produk olahan pangan berbasis ikan air tawar secara teknis maupun ilmu. Selain teori, para petani ini juga akan melakukan kegiatan 106

praktek langsung tentang bagaimana pembuatan nugget Ikan lele dan ikan nila, pembuatan kerupuk lele dan ikan nila, pembuatan dendeng rollade lele dan nila, pembuatan baso ikan lele dan pembuatan abon ikan nila. Pengolahan ini akan menjadi produk yang bernilai jual tinggi, sehingga dipastikan mendapat keuntungan yang bertambah. Contoh 1 kilogram lele biasa dijual Rp 12 ribu kemudian dengan diolah menjadi produk makanan seperti abon atau nugget, maka satu kilogram lele dapat laku hingga Rp 25-27 ribu. Selain itu hasil pengolahan produk budidaya perikanan tersebut juga tidak asal-asalan, karena harus berstandar kesehatan dari BBPOM, Laborat Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPMHP), serta dari UMSIDA (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) Fakultas Pertanian. III. Metode Metode pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat dituangkan dalam gambar 1, sebagai berikut: Persiapan Tim Pertemuan dengan Kelompok Petani Tambak Pertemuan dengan Kelompok Petani Tambak Ikan Nila Pembahasan solusi masalah Pembuatan pakan lele dan nila Pembuat an mesin pellet Pemasaran produk Inovasi produk Berhasil TIDAK YA Analisa hasil dan kesimpulan S E L E S A I Gambar 2. Skema kegiatan Abdimas 107

IV. Karya Utama dan Ulasan Karya Utama Pembuatan Mesin Pellet (Pakan ikan Nila dan Lele) Perlu adanya kemandirian dari petani lele dan nila untuk tidak tergantung dengan pakan pabrik (Adrian Syahputra, 2010). Karena itu dicoba untuk membuat mesin pelet sendiri.sketsa mesin produksi pellet untuk pakan ikan lele dan ikan nila seperti ditunjukkan pada gambar 3 untuk kapasitas 10 kg. Sementara gambar 4 menunjukkan mesin pellet untuk kapasitas 100 150 kg. 50 cm 60 cm 1 m 70 cm Gambar 3 Sketsa mesin pakan ikan lele dan ikan nila (kapasitas 10 kg) Gambar 4 Mesin pakan ikan lele dan nila kapasitas 100 150 kg 108

Pembuatan Pakan ikan Lele dan Ikan Nila Pakan merupakan komponen paling penting dalam usaha budidaya ikan, termasuk ikan lele dan nila. Sekitar dua per tiga biaya produksi ikan lele dibelanjakan untuk pakan (Afrianto, E& P. E.,Liviawaty, 2005). Formula dan komposisi pembuatan pakan ikan lele dan ikan nila disajikan dalam tabel 1. Gambar pakan ikan, pakan ikan yang mengambang dan pakan ikan (pellet) hasil mesin pellet semua disajikan pada gambar 5a, 5b dan 5c. Afrianto, E dan P. E., Liviawaty, 2005 (a) (b) (c) Gambar 5 (a) Pakan ikan, (b) Pakan ikan yang mengambang (c) Pakan ikan (pellet) hasil mesin pellet Pembuatan Inovasi Produk Olahan Ikan Lele dan Ikan Nila Produk olahan yang di buat dari ikan lele dan ikan nila adalah nugget, kerupuk, rollade, baso dan abon. Dalam pembuatan inovasi produk belum sampai mendapatkan label halal dan label kesehatan. Hasil inovasi produk ditampilkan pada gambar 6. (a) (b) (c) (d) (e) Gambar 6. Produk olahan ikan nila dan ikan lele (a) Rollade, (b) Nugget, (c) Abon, (d) Bakso, (e) Kerupuk 109

No Nama Bahan SUMBER A. PROTEIN 1 Tepung Ikan (Fish Mill/FM) Tabel 1 FORMULASI dan Komposisi PAKAN IKAN BUATAN (lele dan nila) Kandungan Nutrisi (%) Kar Protein Lemak boh i Serat Air 50-60 10,00 * 1,74 10,0 0 Keterangan Prosentase Pemakaian (hasil uji coba untuk Nila dan nila) Mudah di-peroleh 24,13 % dari total bahan baku (HITUNG AN BAKU) 2 Tepung Kepala 53,74 6,65 * 7,72 5,19 Mudah diperoleh Udang 3 Tepung Bulu 86,50 3,90 * 0,40 * Unggas/ayam 4 Tepung Darah 71,45 0,42 * 7,95 5,19 Meskipun kandungan proteinnya tinggi, tetapi karena mengandung serat yang terlalu besar sehingga sulit untuk dicerna oleh ikan, maka penggunaannya di- SARAN-kan sedikit sekali B. SUMBER KARBOHIDRAT 1 Tepung Bungkil Kedelai / SBM (termasuk sumber 37,42 6,26 47,5 1 * 8,48 Mudah di-peroleh 20,27 % dari total bahan baku (HITUNGAN BAKU) PROTEIN NABATI) 2 Tepung Jagung ± 9-10 * * 2,50 * Cukup sulit di-dapat, alternatif: tompi jagung 3 Katul / Dedak ± 10-12 0,12 28-34 24,46 10,1 5 Mudah di-peroleh 55,60 % dari total bahan baku (BISA di-mix / campur DENGAN BAHAN TAMBAHAN LAIN) 4 Tepung Terigu 0,25 * 77 - * 13,2 Sbg. bahan perekat (binder) 86 5 5 Tepung Kanji 0,41 0,54 86,4 13,16 12,6 Sbg. bahan perekat (binder) 5 % dari dedak 0 6 Tepung Sagu ± 4-7 0,5-0,8 74,5 6 C. SUMBER MINERAL Tepung Tulang (DCP) ± 10-13 0 ± 10-12 Sbg. bahan perekat (binder) SANGAT DIANJURKAN karena kandungan protein lebih tinggi dari perekat lainnya 12,00 * * 2,00 * Berfungsi untuk kekuatan tubuh ikan, tetapi penggunaan di-anjur-kan sedikit 0.1 % dari dedak C. BAHAN LAIN Vitamin (premix) Pencampuran dengan air 0.5 % dari dedak 110

Vitamin C Pencampuran dengan air 0.1 % dari dedak Perasa (kaldu ayam) Pencampuran dengan air 0.8 % dari dedak Minyak Ikan (Fish Disemprotkn pada pelet yang 0.1 % dari dedak Oil) sudah jadi Tompi Jagung Sebagai bahan tambahan dan untuk mengapungkan pelet 10 % dari dedak Catatan: 16.6 % campuran lain untuk katul/dedak V. Kesimpulan Beberapa hasil kegiatan Abdimas dapat disimpulkan segabia berikut: 1. Telah dibuat mesin pakan ikan lele dan ikan nila (pellet), untuk kapasitas kecil (10 kg) dan kapasitas 100 150 kg 2. Telah dibuat pakan ikan lele dan ikan nila yang dapat mengambang 3. Telah dibuat olahan produk ikan lele dan ikan nila berupa nugget, kerupuk, rollade, baso dan abon. VI. Ucapan Terimakasih Ucapan terimakasih disampaikan kepada Kemendikbud DIKTI untuk bantuan hibah Pengabdian Kepada Masyarakat untuk skim Ipteks bagi Masyarakat (IbM) tahun 2013. VII. Daftar Pustaka Adrian Syahputra. (2010). Rancang Bangun Alat Pembuat Pakan Ikan Mas Dan Ikan Lele Bentuk Pellet. Afrianto, E dan P. E., Liviawaty. (2005). Pakan Ikan. Yogyakarta: Kanisius. Anonim, 2013e. Adonan Bakso. http://id.wikipedia.org/wiki/adonan Bakso. Akses 10 Oktober 2013, Sidoarjo. 111