ABSTRACT. Keywords: Education Level, Income Level, Knowledge, Attitude, Household Waste Treatment. ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN II KELURAHAN SUMOMPO KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

ABSTRACT. Keywords:education, income, household rubbish management ABSTRAK

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tingkat Pendidikan, Dukungan Petugas Kesehatan, Tindakan Pencegahan Rabies

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Surahma Asti Mulasari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERSEDIANYA JAMBAN KELUARGA SEHAT DI DESA TOMPASO DUA KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG SKISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PERILAKU HIGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN PADA KATERING RUMAH TANGGA DI LEUWIDAHU KOTA TASIKMALAYA. *Nunun Khoerun Nisa

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, tingkat penghasilan, PHBS

PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGHUNI KOST TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK DI KELURAHAN SUNGAI MIAI BANJARMASIN. Meilya Farika Indah

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

PENGARUH FAKTOR PRILAKU PENDUDUK TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBELANG KECAMATAN TOULUAAN SELATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

Kata Kunci : PHBS, Peran Guru, Peran Orang Tua, Pengetahuan, Sikap, Sarana Prasarana

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

TINJAUAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMBUANGAN SAMPAH DOMESTIK DI DESA LAM ILIE MESJID KECAMATAN INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

Pembimbing II : dr. Rita Tjokropranoto, M.Sc.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: APRILIA PRAFITA SARI ROITONA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan Pada Wanita Perimenopause Di Desa Mojo Kecamatan Andong Boyolali

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM BANK SAMPAH DI KELURAHAN BINJAI KECAMATAN MEDAN DENAI KOTA MEDAN TAHUN 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan dengan

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN RUMAH SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA BANDUNG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Riwayat Keluarga, Kejadian Hipertensi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

INTISARI HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT RT 06 DAN 07 DUSUN II TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI DESA BUMI JAYA KECAMATAN PELAIHARI

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SRI ANIS FADHILA SARI J

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-5 TAHUN YANG IBUNYA BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA DI WILAYAH KELURAHAN PURWODININGRATAN KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

Ulfa Miftachur Rochmah. Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

ANALISYS THE FULFILLMENT PARTOGRAPH IN MONITORING PHASE I FOR DECREASE MORTALITY IN DELIVERING BABY SeptiRianawati 1, YuliTrisnawati 2 ABSTRACT

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, PENGETAHUAN, DAN SIKAP TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN TOSURAYA BARAT, KECAMATAN RATAHAN, KABUPATEN MINAHASA TENGGARA THE RELATIONSHIP BETWEEN THE LEVEL OF EDUCATION, LEVEL OF INCOME, AND ATTITUDES TOWARDS HOUSEHOLD WASTE TREATMENT IN WEST TOSURAYA VILLAGE, RATAHAN DISTRICT, SOUTHEAST MINAHASA REGENCY Faldi Posumah, Jootje Umboh, Paul Kawatu Bidang Minat Kesehatan Lingkungan Universitas Sam Ratulangi \ ABSTRACT Background: Social factors that most influence waste management is a factor of education and employment. Behavior towards hygiene environments positively correlated with household garbage processing methods that became a media cause disease. Purpose of this study was to analyze the relationship between the level of education, level of income, knowledge, and attitudes towards household waste. Methods: This study is an analytical survey by using a cross-sectional study using the chi-square test. Sample size in this study was fulfilled 85 respondents taken as a purposive sampling. Primary data were taken using a questionnaire. Results: By level of education, most respondents with a secondary education are as many as 56 respondents (65.9%), and primary education were 19 respondents (22.4%), and the least is higher education by 10 respondents (11.8%). based on income level, 57 respondents have income over the ump, which is Rp 1.550.000, - or more than the ump and as many as 28 respondents had incomes below the minimum wage. Based on the level of knowledge, respondents who have a good level of knowledge of 83 people (97.6%), respondents who have a fairly good level of knowledge as much as 2 people (2.4%) and no respondents had poor knowledge. Based on attitude, as many as 69 respondents (81%) had a positive attitude and as many as 16 respondents (19%) still have a negative attitude. Education is not related to waste treatment (p = 0.331). Income is associated with waste treatment (p = 0.036). Knowledge is not correlated to waste treatment (p = 1.000). Attitudes is correlated to waste treatment (p = 0.011). Conclusions: There was no relationship between level of education and household waste treatment in West Tosuraya village, Ratahan district, Southeast Minahasa regency. There is a relationship between income level and household waste treatment in West Tosuraya village, Ratahan District, Southeast Minahasa Regency. There was no relationship between knowledge and household waste treatment in West Tosuraya village, Ratahan District, Southeast Minahasa Regency. There is a relationship between attitude and household waste treatment in West Tosuraya Village, Ratahan District, Southeast Minahasa Regency. Keywords: Education Level, Income Level, Knowledge, Attitude, Household Waste Treatment. ABSTRAK Latar belakang: Faktor-faktor sosial masyarakat yang paling mempengaruhi pengelolaan sampahadalah faktor pendidikan dan pekerjaan. Perilaku terhadap kebersihan lingkungan berkorelasi positif dengan cara pengelolaan sampah rumah tangga yang menjadi media penyebab penyakit (Riswan, 2011). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pengetahuan, dan sikap terhadap pengelolaan sampah rumah tangga. Metode penelitian: penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional studydengan menggunakan uji chi-square. Besar sampel yang terpenuhi dalam penelitian ini adalah 85 responden yang diambil secara Purpossive sampling. Data primer diambil menggunakan kuesioner. Hasil penelitian: Berdasarkan tingkat pendidikan, responden paling banyak adalah yang

memiliki pendidikan menengah yaitu sebanyak 56 responden (65,9%), pendidikan dasar sebanyak 19 responden (22,4%), dan pendidikan tinggi sebanyak 10 responden (11,8%). Berdasarkan tingkat pendapatan, sebanyak 57 responden memiliki pendapatan sesuai UMP yaitu Rp.1.550.000,- atau lebih dari UMP dan sebanyak 28 responden memiliki pendapatan di bawah UMP. Berdasarkan tingkat pengetahuan, responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 83 orang (97,6%), tingkat pengetahuan cukup baik sebanyak 2 orang (2,4%) dan tidak ada responden yang memiliki pengetahuan kurang baik. Berdasarkan sikap, sebanyak 69 responden (81%) memiliki sikap positif dan sebanyak 16 responden (19%) masih memiliki sikap negatif. Pendidikan tidak berhubungan dengan pengelolaan sampah (p=0,331). Pendapatan berhubungan dengan pengelolaan sampah (p=0,036). Pengetahuan tidak berhubungan dengan pengelolaan sampah (p=1,000). Sikap berhubungan dengan pengelolaan sampah (p=0,011). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan. Terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan tindakan pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pengolahan sampah rumah tangga di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. Terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, Pengetahuan, Sikap, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Pendahuluan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) yang dikembangkan oleh Badan Pembangunan Perserikatan Bangsabangsa (UNDP) mencakup tiga indikator utama, yakni Pendidikan (education), Kesehatan (Health), dan Ekonomi (economy). Hal ini sangat beralasan karena memang ketiga faktor ini bukan hanya karena saling terkait dan mempengaruhi, tetapi saling melengkapi dalam bentuk kualitas hidup manusia (Notoatmodjo, 2012). Perilaku terhadap kebersihan lingkungan berkorelasi positif dengan cara pengelolaan sampah rumah tangga yang menjadi media penyebab penyakit (Riswan, 2011). Begitu juga sebaliknya rendahnya pendidikan mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Semakin rendah tingkat pendapatan menyebabkan pemenuhan pengelolaan sampah rumah tangga tidak terlaksana dengan baik dan bisa menyebabkan sakit. Kegiatan atau aktivitas pembuangan sampah merupakan kegiatan tanpa akhir, oleh karena itu diperlukan sistem pengelolaan yang baik. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan gangguan terhadap kesehatan dan mengakibatkan dampak negatif pada lingkungan (Sukandarrumidi, 2009). Faktor-faktor sosial masyarakat yang paling mempengaruhi pengelolaan sampahadalah faktor pendidikan dan pekerjaan. Pendidikan yang rendah akan berdampak pada ketidaktahuan tentang pengelolaan sampah, sehingga seseorang yang memiliki pendidikan rendah tidak akan menyadari pentingnya pngelolaan sampah. Faktor pekerjaan dalam hal ini berhubungan dengan faktor pendapatan, semakin baik pekerjaan seseorang maka semakin baik pula tingkat kesadaran hidup bersih dan pengelolaan sampah. Jadi semakin tinggi pendidikan dan penghasilan masyrakat maka semakin tinggi pula tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dalam lingkungan (Yuliani dkk, 2012). Kelurahan Tosuraya Barat merupakan salah satu kelurahan yang tergolong status social ekonominya masih rendah.jangkauan dan kualitas system pengelolaan persampahan masih rendah dan kualitas pelayanan belum memadai,maka diperlukan kesadaraan masyarakat tentang manajemen pengelolaan sampah agar dampak yang ditimbulkan dari dampak negatif sampah dapat diminimalisir. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Pendapatan dengan pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kelurahan

Tosuraya Barat Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. METODE Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional study. Penelitian inidilaksanakan di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitiandilakukan pada bulan Agustus - Desember 2013.Populasi dari penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara yang bejumlah 457 KK (1589 jiwa).sampel penelitian adalah sebagian dari masyarakat di Kelurahan Tosuraya Barat dalam hal yang menjadi subjek adalah Ibu Rumah Tangga. Jumlah sampel diambil secara proporsional dan dipilih secara purposive sampling. Melihat jumlah populasi < 10.000, maka jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus Taro Yamane : Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d= Presisi (10%) Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut : = 82,04= 83responden Dalam penelitian ini, jumlah sampel digenapkan menjadi 85 responden dengan pertimbangan semakin banyak jumlah sampel maka semakin baik penelitian itu.data yang dikumpulkan dan diolah adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa identitas responden, karakteristik responden, dan perilaku responden yang diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder berupa profil kelurahan Tosuraya Barat, serta data penunjang yang didapat dari kantor kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Ratahan.Data yang telah dikumpulkan ditabulasi, diolah dengan sistem komputerisasi untuk kemudian dianalisa. Data yang telah masuk diinterpretasikan lebih lanjut dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran karakteristik responden yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, jumlah penghasilan. Data-data tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengelolaan sampah rumah tangga dan hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengelolaan sampah rumah tangga.adapun uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Keseluruhan proses analisis data menggunakan komputer dengan aplikasispss Ver. 20 For Windows. Hasil dan Pembahasan Karakteristik Responden Umur responden Responden yang berumur antara 30 sampai 34 tahun sebanyak 2 responden (2,4%). Responden yang berumur antara 35 sampai 39 tahun sebanyak 10 responden (11,8%). Menurut Eviyani dalam Khairunnisa (2011), tidak selamanya umur seseorang menentukan apa yang dia kerjakan dan bagaimana hasil pekerjaannya. Umur hanya menunjukkan seberapa lama dan seberapa kuat dia melakukan pekerjaannya tersebut. Tingkat pendidikan responden Responden paling banyak adalah yang memiliki pendidikan menengah yaitu sebanyak 56 responden (65,9%), kemudian pendidikan dasar sebanyak 19 responden (22,4%), dan yang paling sedikit adalah pendidikan tinggi sebanyak 10 responden (11,8%). Hal ini juga sesuai dengan Notoatmodjo (2010), yang mengemukakan bahwa manusia yang memiliki sumber daya manusia yang lebih baik, dalam arti tingkat pendidikan yang lebih tinggi maka akan semakin mengerti dan semakin mudah memahami manfaat dari suatu hal. Status pekerjaan responden Semua responden memiliki pekerjaan, yaitu sebanyak 85 responden (100%). Menurut

Khairunnisa (2011), secara umum, ibu yang memiliki pekerjaan di luar rumah cenderung tidak peduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan urusan rumah tangga apalagi mereka sudah mempunyai orang yang akan mengurusinya. Penghasilan responden Sebanyak 57 responden memiliki pendapatan sesuai UMP yaitu Rp.1.550.000,- atau lebih dari UMP dan sebanyak 28 responden memiliki pendapatan di bawah UMP. Menurut penelitian Eviyani (2007) dalam Khairunnisa (2011), tidak selamanya jumlah penghasilan menentukan mau tidaknya seseorang dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat sekitar meskipun kegiatan tersebut juga memerlukan biaya Hubungan antara tingkat pendidikan dan tindakan Pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Pendidikan J % p Dasar 43 57,3 32 42,7 75 88, 2 Tinggi 4 40,0 6 60,0 10 11, 8 Jumlah 47 55,3 38 44,7 85 100 0,331 Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai probabilitas (p) yaitu 0,331 yang menunjukan bahwa nilai p > 0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan pengelolaan sampah rumah tangga di kelurahan Tosuraya Barat kecamatan Ratahan kabupaten Minahasa Tenggara. Tidak adanya hubungan antara kedua variabel ini dikarenakan ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah tetapi melakukan pengelolaan sampah dengan baik. Sebaliknya ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi tetapi masih melakukan pengolahan sampah dengan kurang baik. Seorang ibu akan melakukan pengolahan sampah dengan baik jika melihat tetangganya melakukan pengolahan sampah dengan baik pula. Menurut tim ahli WHO (1984) dalam Khairunnisa (2011) bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri ataupun pengalaman orang lain. Hal ini tidak sejalan dengan yang dikemukakan oleh Timmreck (2005). Responden yang mendapat banyak pelatihan, keterampilan, dan pendidikan akan memperoleh pendapatan per tahun yang lebih banyak dari mereka yang tanpa pelatihan atau keterampilan. Responden yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi lebih berorientasi pada tindakan preventif, tahu lebih banyak mengenai masalah kesehatan, dan memiliki status kesehatan yang lebih baik. Hubungan antara tingkat pendapatan dan tindakan pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Pendapatan J % p Rendah 20 71,4 8 28,6 28 32,9 Tinggi 27 47,4 30 52,6 57 67,1 Jumlah 47 55,3 38 44,7 85 100,0 Berdasarkan tabel uji statistik di atas, diperoleh nilai probabilitas (p) yaitu 0,036 yang menunjukan bahwa nilai p < 0,05 dengan nilai Odds Ratio 0,36. Hal ini berarti terdapat hubungan antara pendapatan dengan tindakan pengolahan sampah rumah tangga di kelurahan Tosuraya Barat kecamatan Ratahan kabupaten Minahasa Tenggara. Hal ini seperti penelitian oleh Sunarti (2002) di Denpasar yang dijelaskan dalam Mifbakhuddin (2010) yang menyatakan bahwa setatus ekonomi keluarga akan sangat mempengaruhi kemampuan keluarga dalam melakukan pengelolaan sampah dalam rumah tangga, semakin tinggi status ekonomi keluarga maka akan tercapainya pengelolaan sampah dengan baik dan begitu sebaliknya. 0,036

Hubungan antara pengetahuan dan tindakan pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Newcomb dalam Notoatmodjo (2007), sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu Berdasarkan tabel 13 di atas diperoleh nilai probabilitas (p) yaitu 1,000 yang menunjukan bahwa nilai p > 0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pengolahan sampah rumah tangga di kelurahan Tosuraya Barat kecamatan Ratahan kabupaten Minahasa Tenggara. Tidak ada hubungan antara kedua variabel ini dikarenakan responden yang pengetahuannya baik ada yang pengelolaan sampahnya buruk, tetapi responden yang pengetahuannya kurang baik ada yang pengelolaan sampahnya sudah baik. Menurut tim ahli WHO (1984) dalam Khairunnisa (2011) bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri ataupun pengalaman orang lain. Seorang ibu akan mengimunisasikan anaknya apabila melihat tetangganya juga melakukan hal yang sama. Begitu halnya dengan pelaksanaan pengelolaan sampah, masyarakat akan melakukan pengelolaan sampah dengan baik jika melihat tetangganya melakukan hal serupa. Hubungan antara Sikap dan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Sikap Negatif 4 25,0 12 75,0 16 18,8 Positif 43 62,3 26 37,7 69 81,2 Jumlah 47 55,3 38 44,7 85 100,0 Berdasarkan tabel uji statistik di atas, diperoleh nilai probabilitas (p) yaitu 0,011 yang menunjukan bahwa nilai p < 0,05 dengan nilai Odds Ratio 4,962. Hal ini berarti terdapat hubungan antara sikap masyarakat dengan tindakan pengolahan sampah rumah tangga di kelurahan Tosuraya Barat kecamatan Ratahan kabupaten Minahasa Tenggara. Menurut Pengetahuan Cukup 1 50,0 1 50,0 2 2,4 46 55,4 37 44,6 83 97,6 Jumlah 47 55,3 38 44,7 85 100 tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan pre-disposisi tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka tingkah laku yang terbuka. Sesuai juga dengan Notoatmodjo (2010), menyatakan bahwa suatu sikap otomatis terwujud dalam suatu tindakan tetapi diperlukan faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan seperti fasilitas Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara: 1. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan pengolahan sampah rumah tangga di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. 2. Terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan tindakan pengolahan sampah rumah tangga di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara Jumlah % p OR 3. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pengolahan sampah rumah tangga di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Ratahan 0,011 4,962 Jumlah % p Kabupaten Minahasa Tenggara 4. Terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan pengolahan sampah rumah tangga di Kelurahan Tosuraya Barat Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara Saran 1. Perlu adanya peningkatan perekonomian terhadap ibu rumah tangga, dalam hal ini 1,000

melaksanakan penyuluhan-penyuluhan tentang pengolahan sampah rumah tangga. 2. Pemerintah Kelurahan Tosuraya Barat wajib mendorong, mendukung dan menfasilitasi segala kegiatan yang berkaitan dengan prinsip 3R dalam pengelolaan sampah dengan menerbitkan peraturan, menyediakan sarana dan prasarana, insentif, permodalan dan jaminan pasar bagi produk daur ulang Daftar Pustaka Anonimous, 2003.Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, tentang Pendidikan Nasional. Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Rineka Cipta. Jakarta Riswan, 2011. Pengelolaan sampah rumah tangga di kecamatan daha selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan Vol.9, No. 1, April 2011, (online) (http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmu lingkungan/article/view/2085) Sukandarrumidi, 2009. Rekayasa Gambut, Briket Batubara, dan Sampah Organik. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Anonimous, 2008. Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008, Tentang Pengelolaan Sampah Anonimous, 2012. Profil Kelurahan Tosuraya Barat. Kabupaten Minahasa Tenggara: Kelurahan Tosuraya Barat. Khairunnisa, 2011. Hubungan Karakteristik Ibu Rumah Tangga Dengan Pengolahan Sampah Domestik Dalam Mewujudkan Medan Green And Clean (Mdgc) Di Lingkungan I Kelurahan Pulo Brayan Darat Ii Kecamatan Medan Timur Kota Medan Tahun 2011, (Online) (http://repository.usu.ac.id/handle/123456 789/30773) Mifbakhuddin, 2010. Gambaran Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Tinjauan Aspek Pendidikan, Pengetahuan, dan Pendapatanperkapita di RT 6 RW 1 Kelurahan Pedurungan Tengah Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 6 no 1 Th 2010 (Online) (diakses tanggal 14 April 2013) Notoatmodjo, S. 2005. Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta