USAHA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. lembaga atau individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa. Baik buruknya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi Mekanik merupakan salah satu mata pelajaran yang penting

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

A. Latar Belakang Masalah

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pendidikan untuk mewujudkan tujuannya. Guru

INOVASI PEMBELAJARAN CALON GURU SD DI SEKOLAH LAPANGAN. Qoriati Mushafanah Diana Endah Handayani. Dosen PGSD IKIP PGRI Semarang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

masalah penelitian yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sistem pelayanan administratif, sistem penyelenggaraan proses pendidikan (pembelajaran dan

PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada intinya, guru adalah komponen penting yang menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,

NASKAH PUBLIKASI STUDI KASUS MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SD N KENTENG PURWOREJO KELAS V-B

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan bangsa. Menurut Mulyasa Setidaknya terdapat tiga syarat

I. PENDAHULUAN. seorang guru itu belumlah terwujud dalam usaha mereka untuk. membelajarkan dengan pertimbangan-pertimbangan yang seksama.

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja seorang guru merupakan komponen yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

JURNAL PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR TUMBUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DHARMA WANITA PARE

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan siswa secara optimal baik secara kognitif, afektif dan. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2005), h Syafaruddin, dkk, Manajemen Pembelajaran, Cet.1 (Jakarta: Quantum Teaching, PT.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari di negara

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari proses belajar mengajar di sekolah, sebab sekolah. Dalam pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

I. PENDAHULUAN. di Kalianda, ditemukan ada sejumlah variabel yang berpengaruh secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kualitas pendidikan bagi pembangunan bangsa di masa datang. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), hlm. 6.

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

I. PENDAHULUAN. sekolah menengah atas adalah mata pelajaran Matematika. Mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai unsur,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. (sekolah) dewasa ini adalah rendahnya daya serap peserta didik (AR Ngalih,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. sains mempunyai potensi besar untuk memainkan peran strategis dalam menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 4. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dewasa ini diarahkan untuk peningkatan kualitas belajar,

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan memberikan pengalaman belajar kepada siswa. kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa terhadap materi agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan. terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebriani Rizki Ali, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan paling mendasar yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. di tengah-tengah pergaulan masyarakat, warga bangsa, serta warga dunia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam. pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah.

Transkripsi:

USAHA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Yanti Oktavia Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Kreativitas meliputi hasil yang baru, baik sama sekali baru bagi dunia ilmiah atau budaya maupun baru bagi individunya sendiri. Secara umum kreatifitas guru memiliki fungsi utama yaitu membantu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan efisien. Adapun pentingnya kreativitas guru dalam pembelajaran antara lain: (1) Kreatifitas guru berguna dalam transfer informasi lebih utuh, (2) Kreatifitas guru berguna dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir secara ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gejala alam yang menjadi objek kajian dalam belajar, (3) Produk kreatifitas guru akan merangsang kreatifitas siswa. faktorfaktor yang mempengaruhi kreativitas antara lain faktor internal (warisan dan psikologis) dan faktor eksternal (lingkungan sosial dan budaya). Usaha yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran yaitu : (1) Melalui pemberian supervisi, (2) Pemberian pembinaan dan pengembangan, (3) Pemberian reward bagi guru yang memiliki kreativitas yang tinggi, (4) Memagangkan guru, (5) Melakukan studi kasus, (6) Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, (7) Memberi kebebasan. Kata Kunci; Kreativitas; guru; dalam; pembelajaran PENDAHULUAN Guru adalah sosok manusia yang harus digugu dan ditiru. Sebagai salah satu unsur dalam penyelenggaraan sistem pendidikan di sekolah, guru memiliki peran teramat penting dalam membentuk, membina serta mencapai hasil pendidikan. Peran tersebut tentu akan sangat terasa apabila sosok guru mengajar di daerah atau desa-desa yang jauh dari hingar bingar kegiatan manusia seperti kota. Peran guru kerap sekali menjadi sumber inti dalam mentransformasi nilai-nilai ilmu pengetahuan maupun nilai-nilai lainnya kepada anak didik sehingga kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki guru mendominasi proses pembelajaran dan pembentukan hasil belajar terhadap anak didiknya. Halaman 808 831

Dalam proses belajar dan mengajar, kreatifitas dalam pembelajaran merupakan bagian dari suatu sistem yang tak terpisahkan dengan terdidik dan pendidik. Peranan kreatifitas guru tidak sekedar membantu proses belajar mengajar dengan mencakup satu aspek dalam diri manusia saja, akan tetapi mencakup apek-aspek lainnya yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Secara umum kreatifitas guru memiliki fungsi utama yaitu membantu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan efisien. Adapun pentingnya kreativitas guru dalam pembelajaran antara lain: (1) Kreatifitas guru berguna dalam transfer informasi lebih utuh, (2) Kreatifitas guru berguna dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir secara ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gejala alam yang menjadi objek kajian dalam belajar, (3) Produk kreatifitas guru akan merangsang kreatifitas siswa. Fenomena dilapangan menunjukkan, umumnya perilaku pembelajaran guru di sekolah dasar masih terbatas pada pengertian makna mengajar, di mana proses pengajaran bersifat searah dari guru kepada peserta didiknya. Akibatnya, pembelajaran seringakali bersifat monoton, kurang menarik dan kurang memberikan motivasi, serta cenderung menimbulkan sikap pasif pada peserta didik. Berdasarkan pengamatan penulis pada SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Mutiara Gambut, terlihat bahwa kualitas mengajar guru masih kurang baik, cara pengajaran guru yang kurang menunjukkan perubahan yang berarti, walaupun sudah sekian kali dilakukan pelatihan. Guru sering kali hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran dan jarang menggunakan media penunjang dalam pembelajaran. Apabila ingin menjadi guru yang efektif, guru dituntut untuk meningkatkan dominasinya dalam proses pengajaran dengan menitikberatkan pada makna belajar. Untuk itu, guru perlu mewujudkan perilaku pembelajaran yang kreatif dengan tidak lagi memandang peserta didik sebagai objek pembelajaran semata melainkan juga sebagai subjek pembelajaran. Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai pola berpikir atau ide yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang mencirikan hasil artistik, penemuan ilmiah dan penciptaan secara mekanik. Kreativitas meliputi hasil yang baru, baik sama sekali baru bagi dunia ilmiah atau budaya maupun baru bagi individunya sendiri. Menurut Munandar (1999: 37) mengemukakan Kreativitas merupakan suatu kemampuan untuk mengubah dan memperkaya dunianya dengan penemuan-penemuan dibidang ilmu tekhnologi, seni, maupun penemuan dibidang lainnya. Menurut UURI No. 14 Tahun 2005, tentang guru dan dosen, Pasal 1 Ayat(1) bahwa Guru adalah pendidik professional yang mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru atau asli, yang sebelumnya belum dikenal atau pun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Sedangkan pengertian guru adalah pengelola proses belajar mengajar. Jadi kreativitas guru adalah Halaman 809 831

kemampuan guru menciptakan hal-hal baru dalam mengajar sehingga memiliki variasi didalam mengajar yang akan membuat anak didik lebih aktif dan kreatif. Pada hakikatnya, mengajar jika dilakukan dengan baik telah dikatakan kreatif. Kunci keberhasilan pengembangan kreatif itu terletak pada mengajar dengan kreatif dan efisien dalam interaksi yang kondusif. Hal ini tidaklah mudah dan dibutuhkan keahlian dan kreativitas dalam kegiatan pembelajaran agar tercapai apa yang diharapkan. Ciri-ciri atau karakteristik guru kreatif menurut Pardamean (2009: 21) antara lain: fleksibel, optimistik, respek, cekatan, humoris, inspiratif, lembut, disiplin, responsive, empatik. Sedangkan faktorfaktor yang mempengaruhi kreativitas guru yaitu faktor internal (warisan dan psikologis) dan faktor eksternal (lingkungan sosial dan budaya). Faktor internal adalah hakikat dari manusia itu sendiri yang dalam dirinya ada suatu dorongan untuk berkembang dan tumbuh ke arah usaha yang lebih baik dari semula, sesuai dengan kemampuan pikirnya untuk memenuhi segala kebutuhan yang diperlukannya. Begitu juga seorang guru dalam hal melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana pendidikan pasti menginginkan dirinya untuk tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik dan berkualitas. Sedangkan faktor eksternal adalah pengaruh yang ada di sekelilingnya yaitu lingkungan dimana dia tinggal dan berinteraksi dengan orang lain (lingkungan sosial). Sebagai seorang pendidik, guru dituntut lebih kreatif dari pada murid. Pentingnya kreativitas bagi seorang murid akan menjadi pentingnya kreativitas bagi guru. pentingnya kreatifitas guru dalam pembelajaran menurut Guntur Talajan (201: 54) antara lain: - Kreatifitas guru berguna bagi peningkatan minat siswa terhadap mata pelajaran. Penerapan produk kreatifitas guru misalnya berupa instrumen yang mampu mengajak siswa belajar ke dunia nyata melalui visualisasi akan mampu menurunkan rasa bosan siswa dan meningkatkan minatnya pada pelajaran - Kreatifitas guru berguna dalam transfer informasi lebih utuh. Hasil inovasi berupa instrumen bantu pendidikan akan memberikan data atau informasi yang utuh, hal ini terlihat pada aktifnya indera siswa, baik indera penglihatan, pendengaran dan penciuman, sehingga siswa seakan-akan menemui situasi yang seperti aslinya. - Kreatifitas guru berguna dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir secara ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gejala alam yang menjadi objek kajian dalam belajar. - Kreativitas guru akan merangsang kreatifitas siswa. Usaha yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran yaitu : (1) Melalui pemberian supervisi, (2) Pemberian pembinaan dan pengembangan, (3) Pemberian reward bagi guru yang memiliki kreativitas yang tinggi, (4) Memagangkan guru, (5) Melakukan studi kasus, (6) Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, (7) Memberi kebebasan. Selain itu, selain usaha dari kepala sekolah ada juga usaha dari dalam diri guru untuk meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran antara lain : (1) Halaman 810 831

Memperluas wawasan, (2) Mengembangkan lingkungan fisik pembelajaran, (3) Mengembangkan keterbukaan, dan (4) Optimalisasi pemanfaatan teknologi pembelajaran. METODE PENELITIAN Fenomena yang penulis buat merupakan kondisi kreativitas guru yang disimpulkan berdasarkan data yang diperoleh dari perbincangan non formal penulis dengan kepala sekolah dan guru. Dari percakapan penulis dengan kepala sekolah dan majelis guru di SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Mutiara Gambut ada 4 dari 12 guru yang masih mengandalkan metode ceramah dalam mengajar. Dan ada 5 dari 7 wali kelas yang kurang paham dalam penataan kelas terutama pengaturan ruangan dan pengaturan hiasan ruangan. Selanjutnya penulis juga memperoleh informasi tentang usaha yang dilakukan kepala sekolah untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran sebatas memberikan penghargaan dan pembinaan secara umum kepada guru melalui rapat rapat majelis guru. Dalam rapat majelis guru, kepala sekolah memang telah berusaha menjelaskan tentang pentingnya dalam penggunaan media dalam pembelajaran dan variasi dalam mengajar. HASIL Berdasarkan hasil pengamatan dan percakapan sehari-hari yang terjadi antara penulis dengan beberapa orang guru dan dengan kepala sekolah SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Mutiara Gambut, dapat penulis simpulkan bahwa kreativitas guru dalam pembelajaran di SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Mutiara Gambut masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa sikap keseharian guru selama melaksanakan tugas seperti: (1) Masih ada guru yang belum sepenuhnya menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, padahal media sangat penting bagi peserta didik untuk meningkatkan minat dan mempermudah peserta didik memahami materi pembelajaran yang diberikan. Hal ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi tentang tekhnik pembuatan dan penggunaan media pembelajaran dan sulitnya birokrasi peminjaman media disekolah. (3) Masih banyak guru yang hanya mengandalkan metode ceramah dalam menyampaikan materi, sehingga dalam proses belajar mengajar guru lebih banyak berbuat dari pada siswa. Hal ini dapat mematikan kreativitas siswa karena tidak adanya kebebasan untuk berbuat dan bekerja. (3) Masih ada guru yang kurang mampu dalam pengelolaan kelas sehingga dari tahun ketahun tidak ada perubahan baik dalam pengaturan ruang kelas maupu pengaturan tempat duduk siswa, padahal kelas yang bersih dan nyaman dapat meningkatkan minat belajar siswa. (4) Ada beberapa guru yang hanya memanfaatkan ruangan kelas untuk proses belajar mengajar. Padahal lingkungan sekolah bisa dijadikan bahan pembelajaran contohnya, pelajaran sain tentang akar dan daun dapat langsung membawa siswa kehalaman atau taman sekolah. Halaman 811 831

Fenomena yang penulis buat merupakan kondisi kreativitas guru yang disimpulkan berdasarkan data yang diperoleh dari perbincangan non formal penulis dengan kepala sekolah dan guru. Demikianlah gambaran tentang keadaan kreativitas guru dalam pembelajaran di SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Mutara Gambut. Selanjutnya penulis juga memperoleh informasi tentang usaha yang dilakukan kepala sekolah untuk mengatasi permasalahan diatas dan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran sebatas memberikan penghargaan dan pembinaan secara umum kepada guru melalui rapat-rapat majelis guru. Dalam rapat majelis guru, kepala sekolah memang telah berusaha menjelaskan tentang pentingnya dalam penggunaan media dalam pembelajaran dan variasi dalam mengajar. Pembinaan ini belum sepenuhnya terprogram, misalnya melalui analisas permasalahan yang terjadi disekolah. Disamping itu kepala sekolah juga telah melakukan pembinaan secara pribadi terhadap beberapa orang guru yang belum menggunakan media pendukung dalam pembelajaran, tetapi baru sebatas memberi nasehat kepada guru yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu adanya usaha yang jelas, terencana dan terkoordinir dari kepala sekolah untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran di SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Mutiara Gambut. Usaha yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran yaitu : (1) Melalui pemberian supervisi, (2) Pemberian pembinaan dan pengembangan, (3) Pemberian reward bagi guru yang memiliki kreativitas yang tinggi, (4) Memagangkan guru, (5) Melakukan studi kasus, (6) Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, (7) Memberi kebebasan. Selain itu, selain usaha dari kepala sekolah ada juga usaha dari dalam diri guru untuk meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran antara lain : (1) Memperluas wawasan, (2) Mengembangkan lingkungan fisik pembelajaran, (3) Mengembangkan keterbukaan, dan (4) Optimalisasi pemanfaatan teknologi pembelajaran Usaha yang sudah dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran di SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Mutiara Gambut antara lain : (1) Kepala sekolah melakukan supervisi terhadap guru, (2) Pemberian pembinaan dan pengembangan, (3) Pemberian penghargaan kepada guru yang kreatif, dan (4) Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Dan usaha yang belum dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran di SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Mutiara Gambut antara lain: (1) Memagangkan guru, (2) Melakukan studi kasus, dan (3) Memberi kebebasan. PEMBAHASAN Kegagalan dan keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan pengendali dan penentu kebijakan dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah. Oleh karena itu ada beberapa usaha yang sudah dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kreativitas Halaman 812 831

guru dalam pembelajaran antara lain: (1) Kepala sekolah melakukan supervisi terhadap guru (2) Pemberian pembinaan dan pengembangan (3) Pemberian penghargaan kepada guru yang kreatif (4) Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Kepala sekolah melakukan supervisi terhadap guru Menurut Mulyasa (2009: 113) Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif antara lain melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran. Penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan diskusi kelompok atau dalam rapat antara kepala sekolah dengan guru. Rapat bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada guru untuk mengeluarkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran sehingga dapat memajukan anak didik dan sekolah. Dengan demikian antara guru dan kepala sekolah saling bertukar pikiran untuk memajukan sekolahnya. Pemberian pembinaan dan pengembangan Fungsi pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan merupakan fungsi pengelolaan personil yang mutlak diperlukan untuk memperbaiki, menjaga dan meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Kegiatan pembinaan dan pengembangan berhubungan dengan pemberian kesempatan untuk maju oleh pihak sekolah kepada guru seperti melalui seminar, penataran, KKG, lokakarya dan pemberian kesempatan kepada guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan belajar kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Misalnya memberi kesempatan bagi guru yang belum mencapai sarjana untuk mengikuti perkuliahan dengan catatan pelaksanaannya tidak mengganggu kegiatan pembekajaran. Pemberian penghargaan kepada guru yang kreatif Untuk meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar seorang kepala sekolah perlu memberikan suatu penghargaan (reward) kepada guru yang kreatif. Reward / penghargaan diberikan dengan tujuan agar guru yang kreatif bisa lebih semangat untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran. Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan Upaya lain yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran adalah menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Karna kondisi kerja merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi kreatifitas guru dalam pembelajaran. Selain usaha yang sudah dilakukan kepala sekolah, ternyata masih ada yang melum dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan pembelajaran di SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Mutiara Gambut antara lain : (1) Memagangkan guru, (2) Melakukan studi kasus, dan (3) Memberi kebebasan. Halaman 813 831

Memagangkan guru Dengan memagangkan guru diharapkan guru mampu meningkatkan kreativitasnya dalam pembelajaran karena dapat menambah pengetahuan guru dalam pembelajaran. Namun, kegiatan ini tidak dapat diterapkan di SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Mutiara Gambut karena faktor lingkungan dan faktor tempat bekerja. Faktor tempat kerja merupakan penyebab utama mengapa kegiatan ini tidak dapat terlaksana karena pengajar sudah terikat kontrak dengan perusahaan tempat bekerja, dimana isi perjanjiannya adalah wajib mengajar di Yayasan Mutiara Gambut saja. Melakukan studi kasus Dengan adanya studi kasus maka guru lebih leluasa mengungkapkan apa yang ingin dia bicarakan sehingga guru dapat meminta arahan dan nasehat dari kepala sekolah tentang permasalahan yang dihadapi terutama tentang pembelajaran disekolah. Memberikan kebebasan Tujuan diberikan kebebasan adalah agar guru mampu berkreasi dan guru lebih kreatif dalam pembelajaran sehingga siswa dapat mencerna pelajaran dengan baik. Kebebasan dapat juga dengan cara memberikan peluang kepada guru intuk memakai media pembelajaran yang ada bahkan dengan memberikan kebebasan kepada guru untuk menciptakan dan mengembangkan kreativitasnya tentunya yang sesuai dengan aturan yang ada disekolah. Dengan adanya kebebasan menggunakan media, dan kebebasan berekspresi serta kebebasan berpendapat guru mampu meningkatkan kreativitasnya dalam pembelajaran. KESIMPULAN DAN SARAN Kreativitas guru dalam pembelajaran di SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Mutiara Gambut masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari keseharian guru yang belum sepenuhnya menggunakan media dalam pembelajaran, masih banyak guru yang hanya mengandalkan metode ceramah, masih ada guru yang kurang mampu dalam pengelolaan kelas. Selain itu masih ada guru yang hanya mengandalkan ruang kelas sebagai ruang pembelajaran dan masih banyak guru yang belum mampu membuat alat peraga yang dapat menunjang keberhasilan peserta didik. Guna meningkatkan kreatifitas guru dalam pembelajaran maka usaha yang dapat dilakukan kepala sekolah antara lain dapat dilakukan dengan: (1) Kepala sekolah melakukan supervisi terhadap guru (2) Pemberian pembinaan dan pengembangan (3) Pemberian penghargaan kepada guru yang kreatif (4) Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan (5) Melakukan studi kasus (6) Memagangkan guru dan (7) Memberikan kebebasan. Usaha yang sudah dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran di SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Halaman 814 831

Mutiara Gambut antara lain : (1) Kepala sekolah melakukan supervisi terhadap guru, (2) Pemberian pembinaan dan pengembangan, (3) Pemberian penghargaan kepada guru yang kreatif, dan (4) Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Usaha yang belum dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran di SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Mutiara Gambut antara lain: (a) Memagangkan guru, (b) Melakukan studi kasus, dan (c) Memberi kebebasan. Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis menyarankan agar kepala sekolah hendaknya dapat memberikan penghargaan kepada para guru kreatif. Penghargaan dapat berupa uang atau pun pujian yang bertujuan untuk meningkatkan lagi kreativitas guru dalam pembelajaran. Untuk guru SDS 027 Tanjung Simpang Yayasan Mutiara Gambut hendaknya berusaha meningkatkan kreativitasnya dalam pembelajaran dengan cara rajin membaca untuk memperluas wawasan dan pengetahuan, sehingga kreativitas guru dapat tumbuh dengan baik. Pengawas sekolah hendaknya juga mempelajari faktor faktor penyebab rendahnya kreativitas guru dalam pembelajaran, sehingga dengan demikian dapat memberikan solusi yang tepat guna meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran dimasa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Aqib,Zainal. (2009). Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional. Bandung: Drama Widya. Ali,M (1987). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algendo. Barnawi & Arifin,Mohammad (2012). Kinerja Guru Profesional. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Mulyasa,E (2009). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : P.T Remaja Rosdakarya. Munandar,Utami (1999). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta : P.T Gramedia Widya Indonesia. Munandar,Utami (1987). Pemanduan Anak Berbakat. Jakarta : P.T Rajawali. Perdamean,Toto (2009). Profesionalitas Guru Perlu Daya Kreativitas. Bandung : Alfabeta. Roestiyah (1989). Didaktik Metodik. Jakarta : Bumi Aksara. Sardiman (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Supriyadi,Dedi (1994). Kreativitas Kebudayaan & Perkembangan IPTEK Bandung : Alfabeta. Syaefudin,Udin (2009). Pengembangan Profesi Guru. Bandung : Alfabeta. Talajan,Guntur (2012). Menumbuhkan Kreativitas dan Prestasi Guru. Yogyakarta : Laksbang Pressindo. Halaman 815 831