STUDY EKSPERIMENTAL KOMPARASI BUKAAN KATUP INTAKE DAN MODIFIKASINYA TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH DOHC 4 KATUP

dokumen-dokumen yang mirip
STUDY EXPERIMENTAL COMPARASI BUKA TUTUP KATUP EXHAUST DAN MODIFIKASINYA TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH DOHC 4 KATUP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI ELEKTRODA BUSI TERHADAP PERFORMA MOTOR BENSIN TORAK 4 LANGKAH 1 SILINDER HONDA SUPRA-X 125 CC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

STUDI EKSPERIMENTAL KOMPARASI BUKAAN KATUP INTAKE STANDAR DAN MODIFIKASINYA TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH DOHC 4 KATUP

PENGUJIAN STANDARD CAMSHAFT DAN AFTER MARKET CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor diindonesia sekarang ini

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bensin Penjelasan Umum

Yoyok Drajat Siswanto - Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft dan Variasi...

Abstract. Keywords: Performance, Internal Combustion Engine, Camshaft

PEMAJUAN VALVE TIMING

UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG

PENGARUH BESAR LSA (LOBE SEPARATION ANGLE) PADA CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

Analisis Pengaruh Penambahan Durasi Camshaft terhadap Unjuk Kerja dan Emisi Gas Buang pada Engine Sinjai 650 cc

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

REMAPING PENGAPIAN CDI PROGRAMMABLE DENGAN VARIASI DURASI CAMSHAFT PADA MOTOR 4 TAK 125 CC BAHAN BAKAR E 100. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pengaruh Variasi Tinggi Lift, Lobe Separation Angle Camshaft, dan Roller Rocker Arm Terhadap Unjuk Kerja Motor Bensin Empat Langkah

ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

BAB III LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3B4B5

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

Fungsi katup Katup masuk Katup buang


BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK

Seminar Nasional (PNES II), Semarang, 12 Nopember 2014

BAB I PENDAHULUAN. (khususnya sepeda motor) berkembang. semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Perubahan Sudut Injektor pada System EFI Terhadap Performa Motor 4 Langkah

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Variabel terikat Variabel kontrol Pengumpulan Data Peralatan Bahan Penelitian

TUGAS AKHIR MODIFIKASI MOTOR 4 LANGKAH YAMAHA JUPITER Z 110 CC MENJADI 200 CC. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

Karakteristik Emisi Gas Buang Kendaraan Berbahan Bakar LPG untuk Mesin Bensin Single Piston

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

TUGAS AKHIR. DisusunOleh: MHD YAHYA NIM

PENGARUH CAMPURAN METANOL TERHADAP PRESTASI MESIN

UNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 SILINDER TYPE 4G63 SOHC 2000 CC MPI

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI

Ahmad Nur Rokman 1, Romy 2 Laboratorium Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau 1

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN CAMSHAFT STANDARD dan CAMSHAFT RACING TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

BAB I PENDAHULUAN. tipe terbaru dengan teknologi terbaru dan keunggulan-keunggulan lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI SIMULASI KONVERSI MOTOR BAKAR OTTO MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CNG DENGAN VARIASI AIR FUEL RATIO DAN IGNITION TIMING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci: Mekanisme katup, VTEC, DOHC, VTEC, SOHC VTEC-E, 3-Stage VTEC, i-vtec, Advanced VTEC, VVT-i

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan untuk kepentingan lain. Bagi yang mempunyai hobi atau kesukaan pada

M.Mujib Saifulloh, Bambang Sudarmanta Lab. TPBB Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

Optimasi Daya dan Torsi pada Motor 4 Tak dengan Modifikasi Crankshaft dan Porting pada Cylinder Head

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

Pengaruh Penggunaan Enviropurge Kit

PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Ini terlihat dari data yang

BAB III METODE PENELITIAN

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

Imam Mahir. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta Jalan Rawamangun Muka, Jakarta

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA Motor Yamaha Jupiter MX dengan camshaft 209 (standart)

PENGARUH PENGGUNAAN RESIRKULATOR GAS BUANG PADA KNALPOT STANDAR, TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

Andik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi

UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH VARIASI UNJUK DERAJAT PENGAPIAN TERHADAP KERJA MESIN

Pengaruh Ukuran Katup Terhadap Torsi Dan Daya Pada Sepeda Motor Honda Supra Fit

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

ABSTRAK. : I Made Sumaryanta

ASPEK TORSI DAN DAYA PADA MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR CAMPURAN PREMIUM METHANOL

Penerapan Sistem Desmodromic Pada Silinder Head Sepeda Motor Honda GL Max 2008

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

OPTIMASI DAYA MESIN DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR MESIN TOYOTA SERI 5K MELALUI PENGGUNAAN PENGAPIAN BOOSTER

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan

Analisis Variasi Intake Manifold Standard dan Porting Pada Piston Standard dan Racing Terhadap Kinerja Sepeda Motor Honda GL100

Agus Nuramal, Angky Puspawan, Reswanto ABSTRACT

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

Surya Didelhi, Toni Dwi Putra, Muhammad Agus Sahbana, (2013), PROTON, Vol. 5 No 1 / Hal 23-28

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

SUMBER Konstruksi dan Fungsi Sistem VTEC. Daftar Isi SUMBER Konstruksi dan Fungsi Sistem VTEC RT 1/26. Pengantar.

SWIRL SEBAGAI ALAT PEMBUAT ALIRAN TURBULEN CAMPURAN BAHAN BAKAR DAN UDARA PADA SALURAN INTAKE MANIFOLD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STRATEGI PENINGKATAN MODEL AIR TO FUEL RATIO (AFR) DAN BRAKE CONTROL SYSTEM PADA MESIN BENSIN

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, PENGARUH PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMANAS INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SUPRA X TAHUN 2002

Transkripsi:

STUDY EKSPERIMENTAL KOMPARASI BUKAAN KATUP INTAKE DAN MODIFIKASINYA TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH DOHC 4 KATUP Hermanu Kusbandono 1) dan Djoko Sungkono 2) Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh November 1,2) Keputih Sukolilo, Surabaya 601. Indonesia 1,2) Phone : 0830040004 E-Mail : hermanu.m42@gmail.com 1) ABSTRAK Performa motor bensin dapat ditingkatkan salah satunya dengan memaksimalkan asupan atau efisiensi volumetris bahan bakar udara yang masuk ke dalam ruang bakar, dengan waktu pemasukan yang tepat pada putaran yang tepat akan meningkatkan unjuk kerja motor. Waktu pemasukan bahan bakar-udara dalam mesin motor bensin diatur oleh mekanisme camshaft. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan mekanisme buka tutup katup yang dapat berubah ubah pada fungsi putaran atau rpm. Oleh karena itu ingin diketahui karakteristik unjuk kerja motor bensin dengan merubah bukaan katub melalui modifikasi gigi timing camshaft standard dan modifikasi. Penelitian ini menggunakan metode komparasi antara unjuk kerja engine standar dengan variasi dan modifikasinya, menggunakan mesin motor bensin 4 langkah 4 katub DOHC, dengan memakai sasis dynometer inersia dengan memvariasikan derajad bukaan katub intake standar (in open 5 sebelum TMA in close 40 setelah TMB) dan derajad bukaan katub intake modifikasi (in open 23 sebelum TMA in close 56 setelah TMB). Variasi derajad bukaan katub standar dilakukan dengan menggeser intake camshaft +10,+5,-5,-10,- dihitung dari titik bukaan standar dan variasi bukaan katub modifikasi dengan mengganti cam intake dengan camshaft modifikasi dan juga menggeser cam intake +10,+5,-5,-10,-,-20 juga dihitung dari titik standar bukaan intake modifikasi.pada penelitian ini didapatkan bahwa menggeser durasi bukaan katub intake -5-10 - didapat peningkatan nilai torsi, baik pada cam standar maupun modifikasinya, sedangkan menggeser +10 +5 didapat peningkatan daya. Selain itu juga pergeseran -5-10 - didapat adanya penurunan kadar CO dan HC pada emisi gas buang yang mengindikasikan bahwa pembakaran di ruang bakar terjadi lebih baik. Kata kunci: camshaft, variable valve timing, bukaan katup PENDAHULUAN Teknologi pengaturan derajad buka tutup katub yang dapat berubah-rubah disebut sebagai variable valve timing. Katup intake dibuka lebih lama berguna untuk menaikkan volume bahan bakar-udara masuk lebih banyak kedalam silinder sehingga mampu menaikkan efisiensi volumetris dari suatu mesin. Namun juga derajad buka tutup katup sangat dipengaruhi dengan putaran mesin dikarenakan bahan bakar-udara masuk mengalami gaya inersia akibat hisapan atau pergerakan piston kebawah. Sehingga diperlukan teknologi pengaturan buka tutup katup menyesuaikan dengan putaran mesin. Hal ini akan membuat proses pemasukan bahan bakar-udara kedalam mesin menjadi efisien sehingga akan menghasilkan daya yang besar, hemat bahan bakar dan emisi yang rendah disemua rentang rpm. A-33-1

Pada penelitian yang dilakukan oleh E. Sher, T. Bar-Kohany [1] bahwa kinerja mesin SI komersial unthrottled diinstal dengan VVT menaikkan daya sebesar 6%. Setiyo. Muji dan Condro P. Bagiyo [2], dengan memajukan valve timing didapat peningkatan daya rata 3,%.Dan penelitian oleh Susilo. Arif dan Muliatna. I Made [3], mendapatkan dengan lobe separation angle 5 menghasilkan daya lebih besar 1,6% dibanding lsa standar. Pada penelitian tentang camshaft oleh Utomo, Saputro. Adi [5] didapat cam dengan durasi 270 memberikan nilai daya tertinggi dibandingkan 210, 260, dan 280. DASAR TEORI Camshaft atau poros bubungan atau noken as adalah bagian dari motor bensin yang mengatur buka dan tutup katub baik intake ataupun exhaust, serta mengatur seberapa tinggi katub terbuka. Camshaft membuka katub dengan menekannya, atau bisa juga dengan bantuan mekanisme lain seperti rocker arm atau pelatuk, ketika cam itu berputar. Hubungan antara perputaran camshaft dengan perputaran poros engkol adalah sangat penting. Karena katub sebagai satu-satunya jalan masuknya bahan bakar dan pengeluaran gas sisa pembakaran, sehingga katub atau klep harus dibuka dan ditutup pada saat yg tepat selama langkah hisap, Pada system DOHC, terdapat dua buah camshaft pada silinder head, satu cam untuk mengatur katub intake dan satu cam lagi untuk mengatur katub exhaust. METODE Gambar 1 Diagram buka tutup katup (Honda training book) Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen dengan menggeser durasi buka tutup katub intake camshaft standar maju +5, +10, + dan mundur -5, -10. Variabel pergeseran ini (maju +5, +10, + dan mundur -5, -10 ) di hitung dari durasi buka tutup standar, bukan dari titik TMA. serta dalam penelitian ini juga menggeser pula durasi buka tutup untuk camshaft modifikasi juga dengan variabel maju +5, +10, + dan mundur -5, -10. Pergeseran durasi ini dilakukan dengan menggeser gear timing atau gigi camshaft. Dimana camshaft ini terhubung dengan gear timing melalui dua baut pengikat. Dengan menggeser gear timing juga akan menggeser posisi camshaft yang artinya juga menggeser durasi camshaft atau durasi buka tutup katup. A-33-2

Tabel 1. data buka tutup camshaft standar dan camshaft modifikasi Camshaft standar intake timing (at 1mm valve lift) Lift (mm) Buka / Open 10 sebelum TMA 6,7 Tutup / Close 40 sesudah TMB exhaust timing (at 1mm valve lift) Buka / Open 40 sebelum TMB 6,3 Tutup / Close 10 sesudah TMA Camshaft modifikasi intake timing (at 1mm valve lift) liftmm Buka / Open 23 sebelum TMA 7,6 Tutup / Close 56 sesudah TMB exhaust timing (at 1mm valve lift) Buka / Open 56 sebelum TMB 7,3 Tutup / Close 23 sesudah TMA HASIL DAN PEMBAHASAN Kurva torsi yang dihasilkan dengan menggeser durasi buka tutup katub intake camshaft standar ke kiri -5, -10,- dibanding dengan kurva standar. Didapatkan bahwa pergeseran - memberikan nilai torsi yang lebih besar dibanding standar hingga putaran 7500rpm. Kurva pergeseran +5 memberikan nilai torsi lebih tinggi dibanding dengan standar. Hal ini disebabkan adanya waktu yang lebih cukup bagi bahan bakar dan udara untuk memasuki ruang bakar saat klep intake hendak menutup. Sedangkan pergeseran + justru cenderung memberikan nilai torsi lebih rendah akibat waktu penutupan yng terlalu lama sehingga bahan bakar dan udara akan terdorong kembali ke katub intake. Kurva torsi terbaik untuk putaran dibawah 7500 rpm dihasilkan dari pergeseran -º, sedangkan diatas 7500 rpm didapat pergeseran +5º adalah yang terbaik. 10 3500 4500 5500 6500 7500 8500 500 torsi std torsi +5 torsi - Hasil eksperimen kurva daya mesin dengan menggeser durasi buka tutup katub intake camshaft standar ke kiri -5, -10,- dibanding dengan kurva standar. Didapatkan pergeseran -º memberikan nilai daya lebih tinggi untuk putaran dibawah 7500 rpm, sedangkan -5º memberikan nilai terbaik setelah 7500rpm. A-33-3

Hasil eksperimen dengan menggeser durasi buka tutup katub intake camshaft standar ke kanan +5, +10, +. Didapat kurva daya mesin +5º memberikan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan standar. 10 4000 5000 6000 7000 8000 000 hp -5 hp -10 hp - hp +5 hp +10 hp + 5500 6500 7500 8500 500 Kurva daya mesin terbaik untuk putaran dibawah 7500 rpm dihasilkan dari pergeseran -º, sedangkan diatas 7500 rpm didapat pergeseran +5º adalah yang terbaik. Hal ini dikarenakan pada putaran rendah <7500 rpm, penutupan katub intake lebih awal menyebabkan aliran bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar mengalami gaya inersia yang kecil, sehingga di perlukan waktu penutupan katub intake lebih cepat agar campuran bahan bakar dan udara tidak terdorong keluar akibat pergerakan piston yang naik ke atas. Sedangkan untuk putaran mesin yang tinggi >7500rpm membutuhkan waktu penutupan katub intake yang lebih lama agar bahan bakar dan udara dapat memiliki waktu yang lebih untuk masuk ke dalam ruang bakar melawan pergerakan piston yang naik ke atas. A-33-4

hp +5 hp - 5500 6500 7500 8500 500 Kurva daya-torsi camshaft standar dan camshaft modifikasi, didapat bahwa unjuk kerja camshaft modifikasi mengalami penurunan dibanding camshaft standar. Hal ini dikarenakan modifikasi yang dilakukan memerlukan penyesuian pada sistem pendukung yang lainnya untuk mendapatkan unjuk kerja yang maksimal. Camshaft modifikasi memiliki durasi buka tutup yang lebih lama, hal ini membutuhkan suplai bahan bakar yang lebih banyak dari system karburator agar proses pembakaran menjadi lebih baik. 7 5 3 4000 5000 6000 7000 8000 000 hp NOL torsi std torsi NOL 7 5 hp NOL hp +5 MODIF hp - MODIF 3 4000 6000 8000 A-33-5

Pergeseran -º memberikan nilai daya yang lebih tinggi dibanding tanpa pergeseran untuk putaran mesin dibawah 7500rpm, sedangkan untuk putaran diatas 7500rpm pergeseran +5º memberikan nilai daya yang lebih tinggi. 7 5 torsi NOL torsi +5 MODIF torsi -20 MODIF 3 4000 5000 6000 7000 8000 000 Pergeseran -20º memberikan nilai torsi yang lebih tinggi dibanding tanpa pergeseran untuk putaran mesin dibawah 7500rpm, sedangkan untuk putaran diatas 7500rpm pergeseran +5º memberikan nilai torsi yang lebih tinggi. KESIMPULAN DAN SARAN Untuk mendapatkan unjuk kerja yang maksimal di setiap putaran mesin maka perlu dilakukan pergeseran camshaft standar -º untuk nilai torsi yang terbaik diputaran rendah dan +5º untuk nilai daya terbaik pada putaran diatas 7500rpm. Sedangkan untuk camshaft modifikasi diperlukan pergeseran -20º untuk nilai torsi terbaik dan +5º untuk daya terbaik. Untuk memperbaiki unjuk kerja camshaft modifikasi diperlukan modifikasi pula pada sistem pemasukan bahan bakar. TINJAUAN PUSTAKA [1] E. Sher, T. Bar-Kohany, 2002, Optimization of Variable valve Timing for Maximizing Performance of An Unthrottled SI Engine- A Theoretical Study, The Pearlstone Center for Aeronautical Engineering, Ben-Gurion University of The Negev, Beer Sheva, Israel [2] Setiyo. Muji,Condro P. Bagiyo, 2010,Pemajuan Valve Timing terhadappeningkatanperbandingankompresiaktual, Torsi dandaya; UpayauntukMeningkatkanUnjukKerjaMesin, Program Study teknikotomotif, UniversitasMuhammadiyahMagelang, Indonesia [3] Susilo. Arif, Muliatna. I Made, 20, PengaruhBesar LSA (Lobe Separation Angle) pada Camshaft terhadapunjukkerjamesinsepeda Motor 4 Langkah, TeknikMesin, UniversitasNegeri Surabaya, Surabaya, Indonesia [4] Golcu. Mustafa, Sekmen. Yakup, Erduranh. Perihan, Salma. M Sahir, Artificial Neural-Network Based Modeling of Variable Valve Timing in A Spark Ignition Engine, Department of Mechanical Education, Gazi University, Ankara, Turkey A-33-6

[5] Utomo, Saputro. Adi, 2007, AnalisaPengaruhDurasi Camshaft TerhadapUnjukKerja Motor Bakar Supra X5 Tune Up Roadrace, FTI UK Petra, Surabaya [6] Siswanto. YoyokDrajat, Ranto, Rohman. Ngatou, 20, PengaruhVariasi Lobe Separation Angle Camshaft danvariasiputaranmesinterhadapdayapadasepeda Motor Honda Supra X5 Tahun 2008, Program StudiJurusanTeknikMesin, UnversitasNegeri Surakarta, Surakarta [7] Nagaya. Kosuke, Kobayashi. Hiroyuki, Koike. Kazuya, 2004, Valve Timing and Valve Lift Control Mechanism for Engines, Department of Mechanical Engineering, Gunma University, Kiryu, Japan [8] Graham Bell, A, 1, Four Stroke Performance Engine Tuning in Theory and Practice, HeynesPublising, California [] Antoni. Julius, 20, KonsepPengembanganMekanisme Single Rail untukperubahanbukaankatubpada Single Camshaft, JurusanTeknikMesin, Universitas Indonesia, Jakarta [10] G. Fontana, E. Galloni, 2008, Variable Valve Timing for Fuel Economy Improvement in A Small Spark-Ignition Engine, Department of Industrial Engineering, University of Cassino, Cassino, Italy [] Astawa. Ketut, 2010, Pencapaian Performa Padakatub Variable Timing Fixed Timing untukmesin yang Optimal, JurusanTeknikMesin, UniversitasUdayana, Bali [] Masi. Massimo, Toffolo. Andrea, Antonello. Marco, 200, Experimental Analysis of A Motorbike High Speed Racing Engine, Department of Mechanical Engineering,, University of Padova, Padova, Italy [] Heinz Heisler. 15.Advanced Engine Technology,Edward Arnold, The College of North West London, Willesden Centre, London, UK. [] Mathur, M. L, Sharma, R. P. 0. A Course in Internal Combustion Engines. DhanpatRai& Sons, 3 rd Edition.New Delhi, [] Crouse, William, 15, Automotive Engine, McGraw-Hill School Publising Company, New York [] Heywood, John B.8.Internal Combustion Engine Fondamentals,McGraw Hill Book Co. Inc, New York. [] Kawano. D Sungkono, 20, Motor BakarTorak, ITS Press, Surabaya A-33-7