BAB I PENDAHULUAN. (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hani Megawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu. komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. survei yang dilakukan oleh the Asian-South Pacific Bureau of Adult Education

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup

BAB I PENDAHULUAN. dengan model-model tertentu sehingga orang dapat memperoleh. Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC),

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidik merupakan salah satu komponen yang menentukan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas di era seperti sekarang ini sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang harus diperhatikan

KOMPARASI PROSES SUPERVISI KLINIS DITINJAU DARI SERTIFIKASI DAN MASA KERJA KEPALA SEKOLAH SD/MI KECAMATAN KEDUNGTUBAN BLORA TESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. bukanlah hal yang baru lagi, khususnya bagi masyarakat. Kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pasal 5 ayat (1) mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak. memperoleh pendidikan yang bermutu. Untuk dapat menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang- Undang Sisdiknas No. 2 Tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. Dari survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas

PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang bermutu merupakan harapan dan dambaan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

Efektivitas Penerapan Penelitian Tindakan Kelas Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SD Kecamatan Palu Barat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan

KESEJAHTERAAN GURU. A. Pengertian Kesejahteraan. Kesejahteraan atau sejahtera dapat memiliki empat arti.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PRANATA SOSIAL MASYARAKAT KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ABSTRAKSI PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2004

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya. Agar mampu melaksanakan tugas tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan kehidupan, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 183) mendefinisikan prestasi sekolah sebagai hasil atau tingkat keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. ada rasa ingin tahu, tanpa pertanyaan, dan tanpa ada daya tarik terhadap hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

yang identik dengan berhitung, dan membutuhkan kosentrasi lebih, serta menuntut begitu banyak pencapaian konsep sehingga terkesan sangat sulit, tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakangMasalah. Pendidikan merupakan modal dasar bagi sebuah bangsa dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hana Riana Permatasari, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada pelajaran matematika kelas empat pokok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mempelajari Matematika tidak terlepas dengan bilangan Salah satu

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

PENDIDIKAN DI INDONESIA MEMPRIHATINKAN. Oleh: Sujarwo, M.Or Dosen PJKR Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNY

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Di samping itu melatih ketrampilan di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 darinegara-negara lain di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya. mengingat dan membuat lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tujuan Penelitian. Kajian Teori. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman siswa dalam memahami konsep-konsep Matematika. Dari

BAB I PENDAHULUAN. situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan selanjutnya, sehingga pembelajaran di SD haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mendasar kegunaanya. Setiap ilmu pengetahuan tidak pernah lepas dari ilmu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan menjadi sangat penting perannya dalam mengantarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat

BAB I PENDAHULUAN. siswa sangat rendah. Hasil penelitian Suryanto dan Somerset terhadap 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitaspendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia. Atas dasar fakta tersebut maka diperlukan suatu upaya peningkatan mutu pendidikan termasuk yang diselenggarakan di sekolah, yang dilakukan secara menyeluruh, pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil dimasa datang. Dengan demikian peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jatidiri yang dikembangkan melalui 1 kesinambungan.oleh karena itu diperlukan penyempurnaan kurikulum yang berbasis pada kompetensi peserta didik.

Penyempurnaan kurikulum ini dilandasi oleh kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sebagai berikut : 1. UUD 1945 dan Pembukaannya. 2. Undang-Undang No. 20 tahun 2006 tentang sistem Pendidikan Nasional. 3. Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dan 4. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom. Pelaksanaan pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila materi pelajaran yang disajikan benar-benar dikuasai oleh siswa.tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai. Nilai ulangan harian siswa kelas II SDIT Adzkia 1 Sukabumi Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012 hasilnya masih rendah hampir 70% siswa tidak mencapai KKM (tidak tuntas). Hasil ulangan harian Matematika semester genap tersebut menunjukkan masih rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Matematika. Dari 30 siswa hanya 10 siswa yang mendapat nilai diatas KKM sisanya hampir 70% siswa masih mendapat nilai di bawah KKM. Hal ini menunjukkan rendah kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran khususnya Matematika di kelas II (dua) SDIT Adzkia 1 Sukabumi Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, penulis bermaksud melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Setelah dilakukan identifikasi masalah kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu: 1. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang disajikan. 2. Siswa tidak mau mengajukan pertanyaan.

3. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti materi pelajaran yang disajikan. 4. Metode yang digunakan tidak melibatkan siswa secara aktif. 5. Media yang digunakan kurang menarik dan memotivasi siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan masalah yang peneliti temukan di atas, maka yang harus segera diperbaiki adalah rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, dengan cara memanfaatkan alat peraga atau Media Pembelajaran dan menerapkan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan pada pendahuluan di atas, penulis menentukan rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan alat peraga kelereng dan stik es krim dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran matematika di kelas II SDIT Adzkia 1 Sukabumi? 2. Bagaimana penggunaan alat peraga kelereng dan stik es krim agar siswa dapat menjadi aktif dalam kegiatan belajar? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Mengungkap peningkatan pemahaman siswa kelas II tentang materi pembagian bilangan dua angka pada pelajaran matematika di SDIT Adzkia 1 Sukabumi. 2. Mengungkap penggunaan alat peraga kelereng dan stik es krim pada mata pelajaran matematika dapat menjadikan siswa aktif dalam kegiatan belajar. D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi siswa, guru, sekolah maupun rekan-rekan guru yang lain. 1. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan upaya peningkatan pemahaman siswa tentang materi pembagian dua angka sehingga prestasi siswa meningkat. 2. Bagi rekan-rekan guru yang lain, diharapkan dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan perbaikan pembelajaran di kelas khususnya pada materi yang sama. 3. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangsih pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. 4. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru terutama dalam penggunaan alat bantu pembelajaran, sehingga guru berusaha mengembangkan diri untuk meningkatkan profesi yang akhirnya pembelajaran dapat terlaksana dengan maksimal E. Definisi Operasional 1. Pemahaman Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya (1) pengertian; pengetahuan yang banyak, (2) pendapat, pikiran, (3) aliran; pandangan, (4) mengerti benar (akan); tahu benar (akan); (5) pandai dan mengerti benar. Apabila mendapat imbuhan me- i menjadi memahami, berarti : (1) mengerti benar (akan); mengetahui benar, (2) memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan pe- an menjadi pemahaman, artinya (1) proses, (2) perbuatan, (3) cara memahami atau memahamkan (mempelajari baik-baik supaya paham) (Depdikbud, 1994: 74). Sehingga dapat diartikan bahwa pemahaman adalah suatu proses penyerapan informasi, maksud pemahaman yang digunakan

dalam penelitian ini adalah siswa memperoleh nilai belajar, dengan demikian untuk mengetahui pemahaman siswa dapat dilihat dari hasil tes tersebut. 2. Pembagian Bilangan Pembagian bilangan yang dimaksud peneliti adalah salah satu operasi hitung dalam pelajaran matematika SD kelas II 3. Alat Peraga Menurut Sudjana alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien (http://www.columbia.edu/cu/tat/handout15.html, 2009) 4. Kelereng dan stik es krim Kelereng adalah mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca atau tanah liat.ukuran kelereng sangat bermacam-macam, umumnya ½ inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung. Stik es krim adalah stik yang terbuat dari kayu berukuran kecil sekitar 10 cm yang sering digunakan untuk pegangan es krim batang.