BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dan turut menentukan produk, menciptakan keuntungan bagi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) menetapkan bahwa Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki berbagai sasaran yang akan diraih guna mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT.Hexindo Adiperkasa Tbk Pekanbaru yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu: yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner (angket) yang

BAB III METODE PENELITIAN

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SPBU BINTARA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai tujuan yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh kemampuan pimpinan perusahaan dalam. dapat dimanfaatkan untuk memeperoleh hasil yang maksimal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT.(Persero) Bank Riau Kepri Cabang Air

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam

BAB I PENDAHULUAN. (keluarga), kebutuhan studi, pekerjaan, status ekonomi, status sosial, dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan akan mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting dalam perusahaan. Meskipun telah ditemukan teknologi baru, sumber daya alam yang baik dan modal yang memadai perusahaan tidak akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor tersebut jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tergantung pada bagaimana sumber daya manusia itu bekerja, berprilaku dan menjalankan tugasnya dengan baik. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 2003: 93). Prestasi kerja yang tinggi hanya tercapai apabila seluruh karyawan memiliki tanggung jawab penuh atas pekerjaanya dan didukung pemberian balas jasa/imbalan yang diberikan dalam bentuk insentif yang sesuai oleh perusahaan. Menurut Panggabean (2002: 89) insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar kerja yang telah ditentukan. Semakin besar prestasi kerja seorang pegawai maka semakin besar pula insentif yang akan diterimanya. Menurut Sulistiani dan Rosidah (2003: 206) insentif merupakan konteks yang lebih luas dari pemberian kompensasi atau suatu intitusi. Imbalan meliputi seluruh paket keuntungan yang disediakan organisasi kepada para karyawan. 1

Insentif yang layak dan wajar akan mendorong peningkatan prestasi kerja dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. Adanya prestasi kerja karyawan yang tinggi secara otomatis mempengaruhi tingkat pencapaian tujuan perusahaan tersebut. PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan kebutuhan listrik masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh dari PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan bahwa pada tahun 2005 perusahaan tersebut merubah kebijakan kompensasinya dimana pada tahun tersebut perusahaan memutuskan mulai memberikan insentif kepada karyawan setiap bulannya. Pada perusahaan ini pegawai yang memperoleh insentif adalah mereka yang menduduki jabatan sebagai divisi bidang niaga, divisi bidang keuangan, dan divisi bidang SDM & administrasi. Ketiga divisi ini dibawahi oleh kepala unit dan wakil kepala unit. Insentif diberikan secara berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidikan selain atas prestasi kerja yang diberikan oleh karyawan bagi perusahaan. Tabel 1.1 di bawah ini menunjukkan daftar insentif yang diberikan pada ketiga bagian tersebut pada PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan Tahun 2008:

Tabel 1.1 Daftar Biaya Insentif Berdasarkan Tingkat Pendidikan Divisi Bidang Niaga, Divisi Bidang Keuangan, Bidang SDM & Administrasi PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan Tahun 2008 Divisi - Niaga (22 orang) - Keuangan (27 orang) - SDM/Adm (58 orang) Rumus: Tingkat Pendidikan (orang) SLTA = 5 D3 = 15 S1 = 2 SLTA = 6 D3 = 2 S1 = 19 SLTA = 9 D3 = 20 S1 = 29 Insentif yang diterima (dalam rupiah) SLTA = 9.600.000 D3 = 43.200.000 S1 = 7.600.000 SLTA = 11.520.000 D3 = 5.760.000 S1 = 72.960.000 SLTA = 17.280.000 D3 = 105.200.000 S1 = 111.360.000 Insentif yang ditetapkan perusahaan (diluar lembur, gapok dan tunjangan) SLTA : Rp.1000/jam * 8 jam/hari = Rp.8.000/hari D3 : Rp.1500/jam * 8 jam/hari = Rp.12.000/hari S1 : Rp.2000/jam * 8 jam/hari = Rp.16.000/hari Insentif ketetapan perusahaan*jumlah hari kerja/bulan* 12 bulan Sumber:Bagian Keuangan PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan, 2009 (diolah) Tabel 1.1 menunjukkan bahwa insentif yang diberikan PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan kepada karyawan mengalami perbedaan sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan. Tingkat pendidikan SLTA memperoleh insentif paling rendah dan tingkat pendidikan S1 memperoleh insentif paling tinggi. Pemberian insentif yang berbeda-beda berdasarkan tingkat pendidikan berkaitan dengan semakin meningkat atau menurunnya prestasi kerja karyawan. Semakin besar insentif yang diberikan kepada karyawan maka prestasi kerja akan meningkat dan semakin kecil insentif yang diberikan kepada karyawan maka prestasi kerja akan menurun. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Insentif Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan Pada PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan.

B. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah Insentif Berpengaruh Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan Pada PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan?. C. Kerangka Konseptual Menurut Panggabean (2002: 89) insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada pekerja melampaui standar yang telah ditentukan. Insentif merupakan motivator yang positif bagi para karyawan untuk meningkatkan gairah kerja, kreativitas dan pengembangan dirinya menuju tenaga yang profesional. Menurut Sofyandi (2008: 167) insentif yang diberikan kepada pegawai harus secara adil dengan mempertimbangkan: 1. Besarnya insentif (jumlah insentif) yang ditetapkan perusahaan. 2. Peningkatan insentif yang sesuai dengan kontribusi pegawai dalam mencapai target yang ditetapkan. 3. Ketepatan dan kelancaran insentif yang diberikan tanpa mengalami penundaan. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 2003: 93). Menurut Mathis (2005: 95) prestasi kerja karyawan mempengaruhi seberapa besar mereka memberikan kontribusi kepada organisasi yang termasuk: a. Kuantitas kerja: volume kerja yang dihasilkan di ats kondisi normal

b. Kualitas kerja: kerapian, ketelitian dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan. c. Pemanfaatan waktu: penggunaan masa kerja yang disesuaikan denga kebijaksanaan perusahaan. d. Kerjasama: kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan. Berdasarkan uraian di atas, maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut: Insentif (X). a. Besarnya insentif b. Peningkatan insentif c. Ketepatan dan Kelancaran insentif Prestasi Kerja Karyawan (Y) a. Kuantitas kerja b. Kualitas kerja c. Pemanfaatan waktu d. Kerjasama Sumber: Sofyandi (2008: 167) dan Mathis (2005: 95), diolah (2009) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual D. Hipotesis Berdasarkan masalah penelitian, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Insentif berpengaruh dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan pada PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara - Medan. E. Tujuan dan manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh insentif dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan pada PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan. 2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan Dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai insentif dan prestasi kerja karyawan sehingga pelaksanaan tugas dan tujuan perusahaan bisa tercapai dengan baik. b. Bagi Penulis Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis mengenai insentif serta pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan pada suatu organisasi atau perusahaan. c. Bagi Pihak lain Referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan pengembangan penelitian yang sama di masa yang akan datang. F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional a. Variabel Bebas (X): Insentif Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar kerja yang telah ditentukan. Insentif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah insentif finansial yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan. b. Variabel Terikat (Y): Prestasi kerja karyawan. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu

(Hasibuan, 2003: 93). Ruang lingkup penelitian ini adalah prestasi kerja karyawan pada PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan divisi bidang niaga, divisi bidang keuangan dan divisi bidang SDM & administrasi. 2. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini ada dua variabel penelitian yaitu: a. Variabel Insentif (X) Insentif merupakan tambahan penghasilan dalam bentuk uang yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas pencapaian prestasi kerja yang melebihi standar kerja yang ditetapkan perusahaan. b. Variabel Prestasi Kerja Karyawan (Y) Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu yang mencakup: a. Kuantitas kerja: volume kerja yang dihasilkan diatas kondisi normal. b. Kualitas kerja: kerapian, ketelitian dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan. c. Pemanfaatan waktu: penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan. d. Kerjasama: kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan. Tabel 1.2 Definisi Operasionalisasi Variabel No Definisi Variabel Indikator Variabel Skala pengukuran 1. Likert

2. Insentif (X) Insentif merupakan tambahan penghasilan dalam bentuk uang yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas pencapaian prestasi kerja yang melebihi standar kerja yang ditetapkan perusahaan yang mencakup atas: a. Besarnya Insentif. b. Peningkatan Insentif. c. Ketepatan dan Kelancaran Insentif Prestasi Kerja Karyawan (Y) Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugastugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu yang mencakup: a. Kuantitas kerja: volume kerja yang dihasilkan di atas kondisi normal. b. Kualitas kerja: kerapian, ketelitian dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan. c. Pemanfaatan waktu: penggunaan masa kerja yang disesuaikan denga kebijaksanaan perusahaan. d. Kerjasama: kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan a. Besarnya Insentif b. Peningkatan Insentif c. Ketepatan dan Kelancaran Insentif a. Kuantitas Kerja b. Kualitas Kerja c. Pemanfaatan Waktu d. Kerjasama Sumber: Sofyandi (2008: 167) dan Mathis (2005: 95), diolah (2009) Likert 3. Skala Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006: 104). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban

kepada responden dengan menggunakan skor 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini: Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert No Jawaban Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (ST) 4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2006: 105) 4. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2009 sampai dengan bulan Januari 2010. Lokasi penelitian pada PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan Jalan Yos Sudarso No. 284 Medan. 5. Jenis Data Peneliti menggunakan dua jenis data yaitu: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara kepada responden yang dilakukan pada penelitian awal sampai selesai. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti

mendapat data sekunder dari buku-buku, majalah dan data-data dari PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan. 6. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ialah melalui kuesioner yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Kuesioner berisikan pertanyaan mengenai identitas responden dan variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu variabel Insentif (X) dan variabel Prestasi Kerja Karyawan (Y). 7. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan tahun 2008 yang berjumlah 107 orang karyawan. Sampel pada penelitian ini hanya pada tiga divisi saja dikarenakan hanya tiga divisi yang menerima insentif pada PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara Medan, yaitu bagian divisi bidang Niaga (22 orang karyawan), divisi Keuangan (27 orang), dan divisi bidang SDM & administrasi (58 orang karyawan). Jadi total karyawan pada tiga divisi ini tahun 2008 berjumlah 107 orang karyawan. Penarikannya diambil secara secara sensus adalah karena kecilnya jumlah populasi yang ada. 8. Uji Validitas dan Realibilitas a. Uji Validitas Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan (kuesioner) dalam

mendefenisikan suatu variabel. Menurut Nugroho (2005: 68) kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: 1) Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid 2) Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid. b. Uji Realibilitas Realibilitas merupakan ukuran kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Menurut Nugroho (2005: 72) realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach s Alpha > dari 0.60. Uji validitas dan realibilitas awal, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 30 orang karyawan yang diambil dari kantor cabang PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Rayon Medan Baru pada bagian divisi bidang niaga, divisi bidang keuangan, dan divisi bidang SDM & administrasi tahun 2008 yang beralamat di Jalan Sei Batu Gingging No. 9 Medan. Responden yang dipilih adalah responden yang menerima insentif. 9. Metode Analisis Data a. Metode Deskriptif Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengumpulkan dan menganalisa data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengaruh insentif terhadap prestasi kerja karyawan pada PT PLN (Persero) Wilayah II

Sumatera Utara Medan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian. 10. Teknik Analisis Data a. Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh/hubungan variabel bebas (insentif) dan variabel terikat (prestasi kerja karyawan). Agar hasil penelitian lebih terarah dan teruji maka peneliti menggunakan bantuan program statistik SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 12.00. Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut Sugiyono (2006: 211): Dimana: Y= a + bx + e Y a x b e = Prestasi Kerja Karyawan = Konstanta = Insentif = Koefisien regresi = Standar error Dalam analisis regresi sederhana ada 2 jenis kriteria ketepatan (Nugroho, 2005: 45) yaitu: 1. Uji t Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh varibel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu insentif (X), terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja karyawan (Y). Ho : b1 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu insentif (X) terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja karyawan (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 2. Identifikasi Determinan ( R²) Identifikasi determinan (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinan terletak pada Tabel Model Summary dan tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan Adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R square dikatakan baik jika di atas 0.5 karena R square berkisar antara 0 sampai 1 (Nugroho, 2005: 51). Identifikasi determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Semakin bersar nilai identifikasi determinan, maka semakin baik kemampuan variabel dependen (Y). Determinan (R²) semakin besar (mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu (X)

berupa insentif serta variabel dependen (Y) yaitu prestasi kerja karyawan semakin besar. Sebaliknya, jika determinan (R²) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu (X) berupa variabel insentif serta variabel dependen (Y) yaitu prestasi kerja karyawan semakin kecil.