RANCANG BANGUN SUMBER MEDAN MAGNETIK DINAMIK UNTUK IDENTIFIKASI ANOMALI MAGNETIK LAPISAN TANAH

dokumen-dokumen yang mirip
2015 RANCANG BANGUN SUMBER MEDAN MAGNET DINAMIK UNTUK IDENTIFIKASI ANOMALI MAGNETIK LAPISAN TANAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari lingkungan atau benda diluar sistem sensor. Input rangsangan

KARAKTERISASI SENSOR HALL EFFECT SEBAGAI SENSOR MAGNETIK PADA PROTOTIPE PENJELAJAH PENGUKUR MEDAN MAGNET DENGAN SISTEM KENDALI ANDROID

ANALISA PENGARUH INTI KOIL TERHADAP MEDAN MAGNETIK DAN MUATAN PADA KAPASITOR DALAM RANGKAIAN SERI LC. Sri Wahyuni *, Erwin, Salomo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menganalisa data hubungan tegangan dengan

ANALISA PENGARUH INTI KOIL TERHADAP MEDAN MAGNETIK DAN MUATAN PADA KAPASITOR DALAM RANGKAIAN SERI LC

PROTOTYPE GENERATOR MAGNET PERMANEN MENGGUNAKAN KUMPARAN STATOR GANDA

PERUBAHAN KUAT MEDAN MAGNET SEBAGAI FUNGSI JUMLAH LILITAN PADA KUMPARAN HELMHOLTZ

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

PENENTUAN TINGKAT KEMAGNETAN DAN INDUKSI MAGNETIK TOTAL ENDAPAN PASIR LAUT PANTAI PADANG SEBAGAI FUNGSI KEDALAMAN

PENGUKURAN INDUKSI MAGNETIK TOTAL DAN IDENTIFIKASI KANDUNGAN ELEMEN ENDAPAN PASIR BESI DI PANTAI BAGIAN SELATAN KOTA PADANG SUMATERA BARAT

PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR

Wahana Fisika, 2(1),

PERANCANGAN DAN REALISASI LISTRIK WIRELESS MENGGUNAKAN RESONANT COUPLING MAGNETIC

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2.11. Magnetic Resonance Imaging Magnet RF Coil Prinsip Dari MRI Aplikasi MRI

PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN. Laporan Praktikum. yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si

Lenny Marcillina, Erwin, dan Tengku Emrinaldi

DESAIN PEMBUATAN DAN UJI COBA KUMPARAN HELMHOLTZ BERBENTUK LINGKARAN. Ginisa Ardiyani *, Erwin, Salomo

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

PERANCANGAN PERANGKAT SISTEM PELAYANGAN MAGNETIK (MAGNETIC LEVITATION)

1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

Breadboard Breadboard digunakan untuk membuat dan menguji rangkaian-rangkaian elektronik secara cepat, sebelum finalisasi desain rangkaian dilakukan.

GENERATOR LISTRIK MAGNET PERMANEN TIPE AKSIAL FLUKS PUTARAN RENDAH DAN UJI PERFORMA

Perancangan Sumber Medan Magnet Variabel Untuk Pengaplikasian Tomografi Induksi Medan Magnet

BAB 4 ANALISIS DAN DATA

Optimasi Rangkaian dan Material Kumparan pada Rangkaian Transfer Listrik Tanpa Kabel Terhadap Jarak Jangkauan Pengiriman Energi Listrik

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor

ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET ELF (EXTREMELY LOW FREQUENCY) DI SEKITAR PERALATAN ELEKTRONIK DENGAN DAYA 1000 W

Karakterisasi Sensor Magnetik Efek Hall UGN3503 Terhadap Sumber Magnet dan Implementasinya pada Pengukuran Massa

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

BAB III METODE PENELITIAN. blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Sistem Blok Diagram Penelitian

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL

STUDI PERBANDINGAN KONFIGURASI KOIL METODA EDDY CURRENT TESTING (ECT) PADA BAHAN FERROMAGNETIK DAN NON- FERROMAGNETIK

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK PENGEMBANGAN SIMULATOR PENGUKURAN KONSENTRASI HEMOGLOBIN NON INVASIVE BERBASIS GIANT MAGNETORESISTANCE

OPTIMALISASI DIAMETER KAWAT UNTUK KOMPONEN SENSOR SUHU RENDAH BERBASIS SUSEPTIBILITAS

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR MOTOR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN ANTARMUKA SERIAL KOMPUTER TUGAS AKHIR

Hardware terdiri dari catu daya 5VDC, sensor passive infrared, mikrokontroler. ATMega8, transmitter TLP434 dan receiver. WinAVR.

PENENTUAN DISTRIBUSI INDUKSI MAGNETIK YANG DITIMBULKAN OLEH BERBAGAI JENIS TELEPON SELULER DENGAN MENGGUNAKAN PROBE MAGNETIK PASCO

Pada saat pertama kali penggunaan atau ketika alat pemutus daya siaga digunakan pada perangkat elektronik yang berbeda maka dibutuhkan kalibrasi

APLIKASI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI WIRELESS TRANSFER ENERGI LISTRIK UNTUK KIPAS ANGIN

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

jadi Yang membedakan arusnya saja, pada dasarnya prinsip kerjanya sama

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

ANALISIS FILTER INDUKTIF DAN KAPASITIF PADA CATU DAYA DC

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBUATAN DAN UJI KELISTRIKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

PEMBUATAN ALAT UKUR KUAT MEDAN MAGNET INDUKSI BERBASIS KOMPUTER. Elni Gusrini *1, Lazuardi U 2, Rahmondia N.Setiadi 2.

Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS

Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

RANCANG BANGUN ALAT UKUR RESISTIVITAS PADA LAPISAN TIPIS MENGGUNAKAN METODE 4 PROBE BERBASIS ATMega8535 DENGAN TAMPILAN LCD KARAKTER 2 X 16

Dielektrika, ISSN Vol. 3, No. 2 : , Agustus 2016

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar belakang.

LAPORAN AKHIR. oleh TRIA UTAMI PALEMBANG 2016

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN. Skema sistem lup tertutup dari alat yang dirancang digambarkan pada Gambar 3.1.

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Selama ini sumber energi pada sektor transportasi didominasi oleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN ALAT UKUR MEDAN MAGNET PADA KUMPARAN BERARUS MENGGUNAKAN SENSOR MAGNETIK UGN 3503 BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

Rangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206

SISTEM PENGATURAN BEBAN PADA MIKROHIDRO SEBAGAI ENERGI LISTRIK PEDESAAN

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK SINYAL AC

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN

MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGEMBANGAN SENSOR MAGNETIK MAGNETORESISTIF (MR) UNTUK APLIKASI KOMPAS ELEKTRONIK

III. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.

BAB III PERANCANGAN ALAT. (Beat Frequency Oscilator) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram sistem

BAB II LANDASAN TEORI

Pengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga pada Materi Hukum Biot Savart di SMA Negeri 1 Prambanan Klaten

PERANCANGAN DAN REALISASI PLL(88-108) MHZ DENGAN INDIKATOR LED SAAT DAERAH FREKUENSI LOCK DAN UNLOCK

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD

Perancangan Alat Ukur Daya Listrik Lampu Pijar Menggunakan ADC TLV2543 Dengan Tampilan Komputer

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

PERANCANGAN SISTEM ALAT PENAMPIL KURVA HISTERESIS TERKOMPUTERISASI DENGAN BANTUAN ZELSCOPE 1.0

SOAL LATIHAN ULANGAN UB-1 KELAS XII

Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda.

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

UJI COBA DAN ANALISIS SENSOR SERAT OPTIK UNTUK WEIGHT IN MOTION (WIM) PADA REPLIKA KENDARAAN STATIS DAN DINAMIS

Magnet Rudi Susanto 1

BAB III METODE PENELITIAN

SENSOR GETARAN BERBASIS KOIL DATAR UNTUK DETEKSI DINI GEMPA di WILAYAH LOMBOK NUSA TENGGARAA BARAT

STUDI EKSPERIMENTAL PEMBANGKITAN GAYA MAGNETIK PADA KUMPARAN BERARUS DALAM MEDAN MAGNET NEODYMIUM

Transkripsi:

Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 2, September 2015 RANCANG BANGUN SUMBER MEDAN MAGNETIK DINAMIK UNTUK IDENTIFIKASI ANOMALI MAGNETIK LAPISAN TANAH Kartini Kartikasari 1 ; Ahmad Aminudin,; Nanang Dwi Ardi 3* 1,2,3Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung 40154, Indonesia Kartinikartikasari@gmail.com nanang_dwiardi@upi.edu ABSTRAK Penelitian tentang medan magnet dinamik yang banyak dilakukan lebih sering memfokuskan tentang radiasi yang dihasilkan oleh sumber medan magnet dinamik. Sedangkan tentang pemanfaatan sumber medan magnet dinamik sendiri untuk membantu kepentingan manusia masih sedikit. Ini alasan penelitian dilakukan yaitu untuk mempelajari lebih lanjut tentang sumber medan magnet dinamik dan pemanfaatannya. Diharapkan sumber medan magnet dinamik dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk aplikasi geofisik dalam identifikasi anomali magnetik lapisan tanah. Sumber medan magnet dinamik yang dirancang terdiri dari 3 bagian yaitu function generator, power amplifier, dan koil solenoida. Sumber medan magnet yang dibuat menghasilkan medan magnet dinamik, dengan menggunakan solenoida yang dialiri arus AC. Medan magnet dinamik yang dihasilkan dibaca oleh sensor magnetik, sensor magnetik yang digunakan adalah sensor GMR. Sensor GMR membaca medan magnet dinamik dalam bentuk tegangan. Hasil pengujian sumber medan magnet dinamik diperoleh hasil medan magnet dinamik antara rentang -0,281 G 5,425 G dengan menggunakan koil solenoida 200 lilitan. Sumber medan magnet dinamik yang dihasilkan di aplikasi untuk identifikasi anomali magnetik lapisan tanah. Identifikasi anomali magnetik lapisan tanah dilakukan terhadap beberapa jenis tanah dengan memagnetisasi tanah kemudian dilakukan pengukuran dengan menggunakan sensor GMR. Hasil yang diperoleh dari pengujian dengan jarak 0 5 cm terhadap beberapa jenis tanah yaitu pasir beton antara -0,110 4,635 G; pasir beton ditambah FeCl 3 antara -0,066 4,713 G dan pasir beton ditambah FeCl 3 dan batu kali (Andesit) antara -0,154 4,702 G. Kata Kunci : Medan Magnet Dinamik, Power Amplifier, Solenoida, Sensor Magnetik DESIGN OF SOURCE DYNAMIC MAGNETIC FIELD FOR IDENTIFICATION OF DYNAMIC SOIL LAYER MAGNETIC ANOMALY ABSTRACT Research on dynamic magnetic fields are much more often focus on the radiation generated by the source of the dynamic magnetic field. While on the use of dynamic magnetic field source itself for the benefit of human life is still a little help. This is the reason that the research conducted to learn more about the source of the dynamic magnetic field and its utilization. Expected sources of dynamic magnetic field can be used further for geophysical applications in magnetic anomaly identification soil layer. Sources of dynamic magnetic field that is designed consists of three parts, namely the function generator, power amplifier, and a solenoid coil. Sources of magnetic field created generates a dynamically magnetic field by using *Penanggung Jawab

Kartini Kartikasari, dkk, Rancang Bangun Sumber Medan Magnet Dinamik Untuk IdentifikasiAnomaliMagnetik Lapisan Tanah a solenoid energized AC. Dynamic magnetic field generated by the magnetic sensor is read, the magnetic sensor used is a GMR sensor. GMR sensor reads the dynamic magnetic field in the form of voltage. Test results obtained by dynamic magnetic field sources, the results of the dynamic magnetic field between the range of -0,281 G to 5,425 G using a solenoid coil 200 loops. Sources of dynamic magnetic field generated in the application for the identification of magnetic anomalies soil layer. Identification of magnetic anomalies soil layer on several types of soil with soil magnetize then measured by using a GMR sensor. The results obtained from testing with a distance of 0-5 cm to some soil types, namely concrete sand -0,110 to 4,635 G; concrete sand plus FeCl 3 between -0,066 to 4,713 G and concrete sand plus FeCl 3 and Andesit between -0,154 to 4,702 G. Keywords: Dynamic Magnetic Field, Power Amplifier, solenoids, Magnetic Sensor. PENDAHULUAN Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet yang menjadikan benda-benda tertentu mengalami gaya magnet. Sumber medan magnet dibedakan menjadi dua yaitu sumber medan magnet statik dan sumber medan magnet dinamik. Sumber medan magnet statik disebabkan oleh magnet permanen dan arus DC. Sedangkan sumber medan magnet dinamik disebabkan arus AC dan medan listrik dinamik. Bumi sendiri merupakan sumber medan magnet statik alami yang membentang dari utara ke selatan. Selain bumi sebagai sumber medan magnet statik alami banyak sumber medan magnet statik lain yang diciptakan oleh manusia. Meskipun sumber kelistrikan menggunakan arus AC tapi berbagai alat kebutuhan manusia itu menggunakan arus DC dan menghasilkan medan magnet statik. Sumber medan magnet statik dalam kehidupan sehari-hari contohnya seperti peralatan elektronik, alat-alat kesehatan, alat transportasi dan lain-lain. Perkembangan teknologi dewasa ini berkembang sangat cepat. Penelitian untuk menunjang berbagai kebutuhan manusia dilakukan. Salah satunya adalah penelitian tentang medan magnet dinamik. Berbagai penelitian dengan berbagai kasus dan pendekatan tentang medan magnet dinamik telah dilakukan di negara-negara maju. Namun, di beberapa negara berkembang seperti Indonesia belum banyak dilakukan penelitian yang membahas mengenai medan magnet dinamik. Sebagian besar penelitian ilmiah tentang sumber medan magnet dinamik yang banyak dilakukan lebih sering memfokuskan tentang radiasi yang dihasilkan oleh sumber medan magnet dinamik. Padahal penelitian tentang radiasi yang ditimbulkan oleh medan magnet dinamik yang dilakukan belum terbukti tentang bahaya atau efek samping yang ditimbulkan. Mempelajari lebih lanjut tentang medan magnet dinamik baik karakteristik dan interaksi yang dihasilkan oleh medan magnet dinamik diharapkan dapat digunakan untuk dimanfaatkan membantu kepentingan manusia. Karena penelitian tentang pemanfaatan sumber medan magnet dinamik sendiri untuk membantu kepentingan manusia masih sedikit. Namun ada juga penelitian tentang pemanfaatan medan magnet dinamik. Contoh penelitian yang dilakukan tentang medan magnet dinamik adalah dengan menganalisis secara mendalam tentang medan magnet dinamis dalam generator untuk mendapatkan desain ideal yang akan digunakan untuk power generator angin ukuran kecil (Haruo Sakamoto dkk, 2008). Berdasarkan latar belakang di atas, ini yang menjadi alasan dalam penelitian

Fibusi (JoF), Vol. 3 No. 1 April 2015 ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang sumber medan magnet dinamik dan pemanfaatannya. Dengan mempelajari lebih lanjut serta merancang sumber medan magnet dinamik diharapkan dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk aplikasi geofisik. Aplikasi pemanfaatan sumber medan magnet dinamik ini direncanakan untuk pengembangan identifikasi anomali magnetik lapisan tanah dalam mengetahui medan magnetik dinamik yang dimiliki berbagai lapisan tanah. Salah satu kelebihan sumber medan magnet dinamik ini untuk aplikasi geofisik adalah tidak terganggu oleh sumber medan magnet bumi. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada rancang bangun sumber medan magnet dinamik untuk identifikasi anomali magnetik lapisan tanah adalah metode eksperimen. Melalui metode eksperimen, penulis melakukan perancangan untuk membuat sumber medan magnet dinamik serta pengaplikasiannya identifikasi anomali magnetik lapisan tanah. Tahap awal dalam pelaksanaan penelitian ini adalah dengan melakukan kajian literatur tentang sumber medan magnet dinamik. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan perancangan power amplifier yang akan digunakan untuk menguatkan frekuensi masukan serta perancangan koil solenoid yang akan digunakan. Rancangan sumber medan magnet dinamik yang akan dibuat adalah arus AC yang digunakan berasal dari frekuensi function generator. Frekuensi tersebut dikuatkan oleh power amplifier kemudian dijadikan masukan untuk koil solenoid sehingga menghasilkan medan magnet dinamik (B). Medan magnet dinamik yang dihasilkan digunakan memagnetisasi objek ukur (lapisan tanah). Medan magnet dinamik yang dibaca oleh sensor GMR adalah medan magnet dinamik yang telah melwati objek ukur (B ) sehingga tidak sama nilai dengan medan magnet dinamik yang keluar dari solenoida. Nilai medan magnet dinamik yang telah melwati objek ukur bisa menjadi lebih besar atau lebih kecil tergantung nilai suseptibilitas dari objek ukur. Data yang diperoleh dalam penelitian ini ialah nilai medan magnet yang dihasilkan oleh sumber medan magnet dinamik ketika dialiri arus AC dan hasilnya dibaca oleh sensor GMR dalam bentuk tegangan listrik. Serta data nilai medan magnet dinamik pada pengaplikasian terhadap beberapa jenis tanah. Pengaplikasian dilakukan dengan memvariasikan beberapa sample jenisjenis tanah serta memvariasikan jarak sumber medan magnet dengan sensor GMR. HASIL DAN function generator Frekuensi Power Amplifier Gelombang Sinusoidal Koil Solenoida B Osiloskop Multimeter Sinyal Sinusoidal V eff Objek Ukur Gambar 2. B Gambar hasil pengukuran medan magnet dinamik menggunakan Sensor Magnetik osiloskop (GMR) Gambar 1. Diagram Pengukuran dan Alat Sumber Medan Magnet Dinamik.

PEMBAHASAN Perancangan sumber medan magnet dinamik terdiri dari beberapa bagian yaitu function generator, power amplifier, dan koil solenoida. Function generator berfungsi untuk membangkitkan gelombang listrik berbentuk gelombang sinusoidal yang frekuensinya dapat diatur. Frekuensi gelombang dari function generator ini dapat diatur mulai dari 0,2 Hz sampai 2 MHz. Gelombang listrik yang berasal dari function generator masuk ke power amplifier. Power amplifier berfungsi untuk menguatkan daya yang masuk. Power amplifier yang digunakan adalah power amplifier dengan penguatan 300 watt. Gelombang listrik yang telah diperkuat oleh power amplifier masuk kedalam koil solenoida. Gelombang listrik yang mengalir pada solenoida menghasilkan medan magnet. Karena gelombang listrik yang masuk ke solenoida berbentuk gelombang sinusoidal maka medan magnet yang dihasilkan adalah medan magnet dinamik atau medan magnetik AC. Pengujian respon sensor magnetik dilakukan dengan menguji beberapa solenoida untuk mendapatkan nilai medan magnet dinamik maksimum. Pembacaan medan magnet dinamik menggunakan sensor GMR yang terhubung ke osiloskop. Sensor GMR menbaca medan magnet dinamik dalam bentuk tegangan dan osiloskop menampilkanya dalam bentuk gelombang sinusoidal. Dari pengujian yang dilakukan data berupa sinyal sinusoidal seperti pada gambar 2. Solenoida (lilitan) Panjang (cm) Dimensi Koil Solenoida D dalam (cm) D luar (cm) Frekuensi (khz) V eff GMR (mv) 100 6,4 0,9 1,5 20-180 nilanya tetap = 4,3 200 7,3 1 1,9 20-180 4,3-11,1 400 7,4 1 3 20,3-180 4,3-5,4 600 9 1 2,9 20,03-4,2-5,3 180 Namun perhitungan nilai medan magnet dinamik berupa tegangan tidak dapat dilakukan karena sinyal sinusoidal yang diperoleh terus bergerak sehingga sulit untuk menentukan berapa besar nilai tegangan dari medan magnet dinamik tersebut. Pengujian respon sensor magnetik dengan menggunakan osiloskop dilakukan beberapa kali namun nilai medan magnet berupa tegangan, tetap sulit untuk ditentukan besar teganganya karena gelombang sinusoidal terus bergerak. Maka dicoba cara lain dalam memperoleh besar nilai medan magnet dinamik yaitu dengan menggunakan multimeter untuk membaca nilai tegangan yang dibaca oleh sensor GMR. Dengan menggunakan multimeter maka tegangan medan magnet dinamik yang diukur adalah tegangan efektifnya (V eff ). Pengujian respon sensor magnetik dengan menggunakan sensor GMR yang dihubungkan dengan multimeter menunjukan nilai tegangan yang stabil maka dilanjutkan dengan pengujian menggunakan beberapa solenoida. Solenoida dengan beberapa beda lilitan dibuat dan diuji. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan frekuensi gelombang listrik dari function generator. Pengujian respon sensor magnetik dilakukan seperti pada Gambar 3. Pada saat pengujian dilakukan koil solenoida diletakan horizontal bertujuan untuk meminimalisir adanya gangguan dari medan magnet alami bumi. Pengujian dilakukan terhadap 4 solenoida yaitu solenoida dengan banyak lilitan 100, 200, 400 dan 600 lilitan dan diperoleh hasil karakterisasi seperti pada tabel 1. Tabel 4.1. Tabel Pengujian Respon Sensor Magnetik

Fibusi (JoF), Vol. 3 No. 1 April 2015 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa solenoida dengan banyak lilitan 200 lilitan menghasilkan medan magnet 4,3-11,1 mv yang nilainya lebih besar dibandingkan dengan nilai medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida 100, 400 dan 600 lilitan. Nilai medan magnet yang dihasilkan solenoida 200 lilitan jika dibandingkan dengan grafik data kerja sensor GMR, nilai medan magnet dari solenoida 200 lilitan didapat nilai medan magnet sebesar 4,3 107,7 mv nilai ini masih ada di dalam jangkauan kerja sensor GMR, seperti ditunjukan pada gambar 4 dengan garis berwarna kuning. Solenoida 200 lilitan dipilih sebagai solenoida yang digunakan untuk pengambilan data pengujian sumber medan magnet dinamik karena menghasilkan medan magnet dinamik yang lebih baik dibandingkan dengan solenoida lainnya dan masuk dalam jangkaun kerja sensor GMR. data medan magnet dinamik yang didapat berupa tegangan efektif (V efektif). Dari data Gambar 4. Grafik kerja GMR (Data Sheet GMR Sensor, 2008) yang diperoleh dan dibandingkan dengan grafik daerah kerja GMR maka data yang diperoleh dapat dikonversikan menjadi satuan gauss yaitu dengan nilai medan magnet dinamik sekitar 4,3-107,7 mv dikonversikan menjadi -0,281 G 5,425 G (data konversi terdapat pada lampiran) diperoleh daerah kerja sumber medan magnet dinamik dengan daerah kerja sekitar nilai -5 Gauss dan 5 Gauss seperti yang ditunjukan pada gambar 4.

Gambar 5. Grafik hubungan frekuensi terhadap arus yang dihasilkan power amplifier Pengujian sumber medan magnet dinamik dilakukan seperti pada gambar 3 dan menggunakan koil solenoida 200 lilitan. Pengujian sumber medan magnet dinamik dilakukan dengan memvariasikan frekuensi dari function generator. Hasil pengukuran medan magnet dengan menggunakan multimeter diperoleh data seperti gambar 5. Gambar 5 menunjukan grafik hubungan perubahan frekuensi terhadap arus yang hasil dari penguatan power amplifier, didapat hubungan ketika frekuensi semakin kecil maka arus yang dihasilkan semakin besar. Terdapat beberapa kali arus mencapai titik puncak dan nilainya turun kembali yaitu pada frekuensi 0,170 khz dengan arus yang dihasilkan 278,2 ma dan frekuensi 0,128 khz dengan arus yang dihasilkan 275,4 ma. Dimana arusarus ini merupakan frekuensi osilasi sehingga menghasilkan arus maksimum. Frekuensi osilasi pertama yang dipilih untuk dijadikan sebagai frekuensi tetap pada pengujian terhadap beberapa jenis tanah. Pengujian sumber medan magnet dinamik hasil memvariasikan frekuensi dari function generator didapat hasil hubungan frekuensi dan arus. Pengujian sumber medan magnet dinamik terhadap lapisan tanah menggunakan koil solenoid dengan lilitan 200 dan frekuensi 0,170 khz. Pengujian dilakukan terhadap beberapa jenis tanah dan juga dengan mengubah-ubah jarak sumber medan magnet dinamik. Diperoleh data pengujian seperti pada tabel 2. Pengujian alat sumber medan magnet dinamik terhadap beberapa jenis tanah didapat data seperti data tabel 2. Untuk pengujian terhadap lapisan tanah dengan jarak 0-5 cm diperoleh perbedaan antara pasir beton sebelum dan sesudah ditambahkan FeCl 3. Pasir beton sebelum ditambah FeCl 3 diperoleh medan magnet dinamik sebesar 7,4-93,4 mv

Fibusi (JoF), Vol. 3 No. 1 April 2015 (-0,110-4,635 G) dan yang sudah Frekuensi (khz) 0,170 Jarak (cm) Pasir Beton (Vefektif/mV) ditambahkan FeCl 3 diperoleh medan magnet dinamik sebesar 8,2-94,8 mv (-0,066-4,713 G) dari data yang diperoleh ada peningkatan nilai medan magnet dinamik. Ini menunjukan ketika suatu bahan ditambahkan bahan yang mengandung besi dapat meningkatkan suseptibilitas bahan tersebut. Tabel 2 Tabel Data pengaruh jarak terhadap medan magnet dinamik yang dihasilkan dari lapisan tanah. Pengujian pun dilakukan juga dengan menambahkan batu kali (andesit). Pasir beton yang sudah ditambah FeCl 3 nilai medan magnet dinamiknya bertambah dan ketika ditambah andesit diperoleh medan magnet dinamik yaitu antara 6,6-94,6 mv (-0,154-4,702 G), nilai medan magnet dinamiknya berkurang setelah adanya penambahan batu kali (Andesit). Ini diperkirakan karena nilai suseptibilitas Pasir Beton +FeCl 3 (Vefektif/ mv) Pasir Beton +FeCl 3 +Andesit (V efektif/ mv) 0 93,4 94,8 94,6 1 28,8 33,7 32,8 2 14,8 17,3 15,7 3 12,1 13,4 11,3 4 9,6 10,3 8,2 5 7,4 8,2 6,6 6 6,5 7 5,9 7 6 6,8 5,7 8 5,8 6,5 5,6 9 5,5 5,9 5,5 10 5,5 5,6 5,4 15 5,5 5,5 5,4 20 5,4 5,4 5,3 25 5,4 5,4 5,3 30 5,4 5,4 5,3 35 5,4 5,4 5,3 magnetik dari andesit lebih kecil dibandingkan dengan FeCl 3 sehingga nilai medan magnetik yang didapat dari hasil pengujian menunjukan penurunan nilai medan magnetik dinamik. Walaupun data medan magnet dinamik yang didapat antara pasir beton, pasir beton + FeCl 3, dan pasir beton + FeCl 3 + Andesite hanya terdapat sedikit perbedaan atau tidak terlalu signifikan diperkirakan karena pengambilan data dilakukan dengan sumber medan magnet dinamik yang diletakan horizontal diatas permukaan lapisan tanah (koil solenoida diletakan horizontal terhadap tanah). Selain itu juga dilakukan cara lain untuk mendapatkan nilai sumber medan magnet dinamik dengan cara

menginteraksikan sumber medan magnet dinamik langsung dengan beberapa jenis tanah (koil solenoida diletakan vertikal terhadap tanah). Namun dari beberapa kali pengujian, data medan magnet dinamik sulit untuk diambil dikarenakan banyak noise dan sumber medan magnet dinamik yang sudah berinteraksi dengan tanah tidak dapat terdeteksi oleh sensor GMR. KESIMPULAN 1. Hasil Rancang sumber medan magnetik menunjukan bahwa keluaran dari power amplifier berupa gelombang sinusoidal. Ini menunjukan arus keluaran dari power amplifier berupa arus AC. Karena arus dari power amplifier dijadikan masukan untuk solenoida, Sehingga medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida adalah medan magnet dinamik. Diperoleh nilai medan magnet dinamik sekitar 4,3-107,7 mv (-0,281 5,425 G). 2. Frekuensi osilasi pertama sebesar 0,170 Hz yang dijadikan sebagai frekuensi tetap untuk data pengujian terhadap beberapa lapisan tanah. Hasil pengujian terhadap lapisan tanah diperoleh dari pengujian dengan jarak 0 5 cm tehadap beberapa jenis tanah yaitu pasir beton antara 7,4 93,4 mv(-0,110 4,635 G); pasir beton ditambah FeCl 3 antara 8,2 94,8 mv (-0,066 4,713 G) dan pasir beton ditambah FeCl 3 dan batu kali (Andesit) antara 6,6 94,6 mv (-0,154 4,702 G). Perubahan Iklim Global.(Tugas Akhir). Program Studi Meteorologi, FITB, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Tipler, P.A.(1991). Fisikan Untuk Sains dan Teknik (Edisi Ketiga) Jakarta: Erlangga. Malvino, A.P. (2000). Prinsip-Prinsip Elektronika Buku Dua. Jakarta: Erlangga. Djamal, Mitra. (2010). Sensor Magnetik GMR, Teknologi dan Aplikasi Pengembangannya. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI jateng & DIY. ISSN 0853-0823. Haruo Sakamoto. (2008). Dynamic Magnetic Field Analysis for Small-sized Wind Power Generator. Researchgate no publication/ 237377056. Jepang. Data Sheet GMR Sensor. Tersedia : www.nve.com/downloads/apps.pdf. DAFTAR PUSTAKA Anggraeni, V. H. (2008). Proyeksi Neraca Air sebagai Implikasi

Fibusi (JoF), Vol. 3 No. 1 April 2015