BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kebijakan Pemerintah Timor Leste terhadap hak kepemilikan atas tanah sudah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Negara Timor Leste sebagai suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TESIS KEBIJAKAN PEMERINTAH TIMOR LESTE TERHADAP HAK KEPEMILIKAN ATAS TANAH DALAM MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM DAN TERCAPAINYA KEADILAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

; ZAULINO VARELA GUTERRES NO. MHS /PS/MIH

BAB I PENDAHULUAN. melalui kesepakatan Three Parties antara masyarakat Internasional,

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Zainuddin, 2013,Metode Penelitian Hukum, Cetakan Keempat, Sinar Grafika, Jakarta

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Peralihan hak atas tanah Kalakeran di Minahasa dapat dikatakan sah,

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Siregar, Tampil Anshari, Mempertahankan Hak Atas Tanah, Multi Grafik, Medan, 2005

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan. bahwa :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebijakan Pemerintah Timor Leste Terhadap Hak Kepemilikan atas Tanah.

BAB III PENUTUP. Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan

DAFTAR PUSTAKA. Ash-shofa, Burhan, 2004, Metode Penelitian Hukum, cetakan keempat, PT Rineka Cipta, Jakarta.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan rumusan masalah diperoleh kesimpulan, yaitu:

DAFTAR PUSTAKA. Buku: Gautama, Sudargo Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria. Bandung: Alumni.

DAFTAR PUSTAKA. Basri, Hasan dan Sarjita, Pembatalan dan Kebatalan Hak Atas Tanah, Yogyakarta, Tigu Jogja Pustaka, Cetakan kedua, 2005

BAB III PENUTUP. pendaftaran Hak Milik atas tanah melalui PRONA pada tahun 2010 di. Kabupaten Bantul telah mewujudkan kepastian hukum karena seluruh

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan dalam penulisan ini sesuai dengan rumusan masalah, sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian mengenai problematika perolehan Hak Milik atas Tanah

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Zainuddin, 2010, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir, 2005, Hukum Pailit Dalam Teori Dan Praktek, PT Citra Aditya. 2013, Teori-Teori Besar (Grand Theory) Dalam Hukum, Kencana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Zainal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta:

dikeluarkan oleh masyarakat sekitar perkebunan. 1. Perlu adanya ketegasan dalam peraturan perundang-undangan, bahwa

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan Thaib, dkk, 2013, Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan ke-11, Rajawali Perss, Jakarta.

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

BAB V PENUTUP. penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Kabupaten Bantul berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pada Bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai. berikut :

BAB V KESIMPULAN. Kabupaten Sleman, DIY adalah sebagai berikut: a. Secara preventif dilakukan dengan cara sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir, 2003, Perseroan Terbatas: Paradigma Baru, Citra Aditya Bakti, Bandung.

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Kabupaten Kepulauan Aru dengan masyarakat hukum adat Desa Wangel

BAB IV PENUTUP. Namun demikian, konstruksi pemikiran hukum post positivisme dalam

BAB III PENUTUP. rumah makan sebagian telah sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2012 adalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan pendaftaran peralihan hak atas tanah di Kabupaten Sukoharjo

DAFTAR PUSTAKA. A. Gunawan Setiardja, 1990, Dialektika Hukum dan Moral dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Yogyakarta, Kanisius.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Pelaksanaan pemberian Hak Milik dari tanah negara dan. perlindungan hukumnya di Kabupaten Kutai Timur pada tahun

DAFTAR PUSTAKA. Gautama, Sudargo, Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria, Bandung : Citra Aditya, 1993.

TESIS KEMANDIRIAN KEKUASAAN KEHAKIMAN DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

/diusahakan sendiri oleh pemilik secara aktif.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan dan analisa mengenai penerapan alternatif

BAB V PENUTUP. dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali & Wiwie Heryani, Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum, Cetakan ke 1,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1) Definisi privatisasi menurut Undang-Undang BUMN adalah penjualan

BAB IV PENUTUP. A. Pengaturan kepemilikan tanah pertanian absentee bertujuan untuk menjamin

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadapa penelitian ini, maka dapat disimpulkan:

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU-BUKU. Abdurrahman Masalah Pencabutan Hak-Hak Atas Tanah Dan Pembebasan Tanah Di Indonesia, Bandung: Alumni

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dari pemasalahan yang ada, yaitu :

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis. 1. Kepastian Hukum Penyelenggaraan Jamsostek bagi TK LHK belum

DAFTAR PUSTAKA. - Arifin Hoesein, Zainal, Kekuasaaan Kehakiman Di Indonesia, Yogyakarta:

BAB V PENUTUP. kesimpulan sebagai berikut bahwa:

BAB I A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan tanah. Tanah mempunyai kedudukan dan fungsi yang amat penting

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Adjie, Habib, 2015, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang

Lex Privatum Vol. VI/No. 1/Jan-Mar/2018

PENULISAN HUKUM. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK ATAS TANAH (Studi tentang tindak pidana penyerobotan hak atas tanah PT.Mawija Jaya di kota Tarakan)

DAFTAR PUSTAKA. A. Gunawan Setiarja, Dialektika Hukum Dan Moral Dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Penerbit Kanisus, Yogyakarta, 2001.

SKRIPSI KEPEMILIKAN RUMAH TEMPAT TINGGAL ATAU HUNIAN OLEH ORANG ASING YANG BERKEDUDUKAN DI INDONESIA

BAB III PENUTUP. 1. Pelaksanaan peralihan hak milik atas tanah karena (hibah) di

DAFTAR PUSTAKA. Buku. Badrulzaman, Darus Mariam, 2001, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung

BAB III PENUTUP. Kabupaten Sleman ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

(PENGANTAR ILMU HUKUM)

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Acmad, 2009, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Yudicialprudence), Kencana, Jakarta.

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan penegakan hukum penataan ruang di kawasan jalan Bantul-

DAFTAR PUSTAKA. Abdoel Djamali, 2009, Pengantar Hukum Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Djojodirdjo, M.A. Moegni, 1979, Perbuatan Melawan Hukum : Tanggung Gugat(Aansprakelijkheid) Untuk Kerugian, Yang Disebabkan Karena Perbuatan Melawan

Lex Crimen Vol. VI/No. 5/Jul/2017

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, Kebijakan Kriminal, op.cit, hal.2

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP HAK PENGUASAAN ATAS TANAH

BAB V KESIMPULAN. Discrimination Againts Women) dalam menentukan kebijakan di. penjelasan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tidak efisien ada

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian dan pembahasan serta analisis yang dilakukan

TESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN

EVALUASI KEBIJAKAN NASIONALISASI PERTANAHAN

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Asikin Zainal, H, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan. dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Nezar Patria dan Andi Antonio Gramsci Negara & Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENUTUP. Sebagai penutup dari ulasan dari penelitian ini, yang berjudul Pelaksanaan

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Muslan, Sosiologi Dan Metode Penelitian Hukum, Penerbit UMM Press, Malang, 2009.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Kepentingan umum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 adalah

BAB III PENUTUP. konversi Leter C di Kabupaten Klaten telah mewujudkan kepastian. hukum. Semua responden yang mengkonversi Leter C telah memperoleh

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Abrar Saleng Hukum Pertambangan. Yogyakarta: UII Press.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN

DAFTAR PUSTAKA. AZ Nasution, Konsumen dan Hukum, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1995.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

JURNAL BERAJA NITI ISSN : Volume 3 Nomor 2 (2014) Copyright 2014

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diberikan kesimpulannya sebagai berikut. Khusus yakni : Perdasus Nomor 18 Tahun 2008 tentang Perekonomian

BAB III PENUTUP. bahwa berlakunya Otonomi daerah dengan asas Desentralisasi. ditegaskan dalam Pasal 1 Angka 7 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

DAFTAR PUSTAKA. Ashofa Burhan, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta, 1996.

BAB I PENDAHULUAN. Timor Leste atau Timor Timur (sebelum merdeka) yang bernama resmi Republik

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Baharuddin, 2008, Hukum Perkawinan di Indonesia, Studi Historis Metodologi, Syari ah Press, Jambi.

DAFTAR PUSTAKA. Asri Wijayanti, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Edisi 1, Cetakan 1, Jakarta : Sinar Grafika, 2009.

D A F T A R P U S T A K A. Arifin, E. Zainal, 2006, Dasar-DasarPenulisan Karya Ilmiah, PT. Grasindo, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Abbas Salim, 1985, Dasar-Dasar Asuransi (Principle Of Insurance) Edisi Kedua, Tarsito, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Amanat, Anisitus, 1996, Pembahasan Undang-Undang Perseroan Terbatas 1995

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di bahas pada penelitian ini dapat disimpulkan, sebagai berikut: 1. Kebijakan Pemerintah Timor Leste terhadap hak kepemilikan atas tanah sudah dapat mewujudkan perlindungan hukum kepada warga negara Timor Leste dengan melihat pada peraturan perundang-undangan sebanyak 6 buah yang berlaku sebagai hukum positif di Timor Leste serta RUU hak kepemilikan atas tanah sebagai hasil suatu kebijakan pemerintah Timor Leste sudah membahas pada aspek-aspek, seperti: warga negara sebagi subjek hukum hak milik atas tanah, terdapat prosedur dalam hal pengurusan tanah serta terbentuknya lembaga yang mengurus masalah tanah, yakni: Direcção Nacional de Terras, Propriedades e Serviços Cadastrais berdasarkan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Regulasi Hukum bagian I: Harta benda tidak bergerak dan dipublikasi pada Jornal da Republica RDTL, tanggal 10 Maret 2003. Peraturan perundang-undangan di Timor Leste, sebagai berikut: a. Lei No. 1/2003, de 10 de Marco. Regime Juridico dos Bens Imoveis I Parte: Titularidade dos Bens Imoveis (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Regulasi Hukum bagian I: Harta benda tidak bergerak dan dipublikasi pada Jornal da Republica RDTL, tanggal 10 Maret 2003). ~ 236 ~

b. Decreto Lei No. 19/2004, de 29 de Dezembro. Regime Juridico dos Bens Imoveis: Afectacao Oficial e Arrendamento de Bens Imoveis do Dominio Privado do Estado (Ketetapan Hukum Nomor 19 Tahun 2004 tentang Regulasi Hukum Real Estate: Petugas, Tugas dan Penyewaan Real Properti Dalam Kekuasaan Milik Negara dan dipublikasi pada Jornal da Republica RDTL, tanggal 29 Desember 2004). c. Lei No. 12/2005, de 12 de Setembro. Regime Juridico dos Bens Imoveis II Parte: Arrendamento Entre Particulares (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Regulasi Hukum II: Real Estate bagian: Antara Sewa Swasta dan dipublikasi pada Jornal da Republica RDTL, tanggal 12 September 2005). d. Decreto Lei No. 6/2011, de 26 de Janeiro 2011. Compensacoes Por Desocupasao de Imoveis do Estado (Ketetapan Hukum Nomor 6 Tahun 2011 tentang Kompensasi yang Diberikan Negara Atas Bangunan yang Ditempati dan dipublikasi pada Jornal da Republica RDTL, tanggal 26 Januari 2011). e. Decreto Lei No. 27/2011. Regime Atu Regula Na in ba Bens Imveis ne ebe laiha Disputa (Ketetapan Hukum Nomor 27 Tahun 2011 tentang Regulasi Hukum yang Mengatur Harta Benda Tidak Bergerak yang tidak bermasalah). f. Diploma Ministerial No. 16/2011 sobre Decreto Lei No. 272011. Regime Atu Regula Na in ba Bens Imveis ne ebe laiha Disputa (Keputusan Menteri Nomor 16 Tahun 2011 tentang Ketetapan Hukum Nomor 27 Tahun 2011 tentang Regulasi Hukum yang Mengatur Harta Benda Tidak Bergerak yang tidak bermasalah). ~ 237 ~

g. RUU tentang hak kepemilikan atas tanah di Timor Leste/PROPOSTA DE LEI NO. /2010 REGIME ESPECIAL PARA A DEFINIÇÃO DA TITULARIDADE DOS BENS IMÓVEIS (RUU/Regulasi khusus untuk defenisi hak milik atas tanah) yang sudah disahkan oleh Dewan Menteri RDTL pada tanggal 10 Maret 2010 dan pada bulan Januari 2012 Parlamento Nacional Timor de Leste (DPRnya Timor Leste) sudah dibahas RUU ini pada tingkat Komisi. 2. Kebijakan Pemerintah Timor Leste terhadap hak kepemilikan atas tanah belum memberikan Keadilan hak kepemilikan atas tanah pada masa kemerdekan Timor Leste sekarang belum memberikan keadilan kepada warga negara Timor Leste karena hal ini dapat di lihat pada peraturan perundang-undangan sebanyak 6 buah yang berlaku sebagai hukum positif di Timor Leste serta RUU hak kepemilikan atas tanah yang masih dibahas oleh Parlamen Timor Leste (saat Tesis ini di tulis, Januari-April 2012) sebagai hasil dari suatu kebijakan pemerintah Timor Leste tidak terdapat adanya pasal-pasal dari peraturan tersebut yang menghkususkan membahas hak kepemilikan atas tanah dalam hal ini batas maksimum dan minimum untuk tanah pertanian dan tanah non pertanian. B. Saran. Saran-saran yang disampaikan oleh Penulis dalam Tesis ini yang berhubungan kebijakan pemerintah Timor Leste terhadap hak kepemilikan atas tanah dalam mewujudkan perlindungan hukum dan tercapainya keadilan, sebagai berikut: 1. Kepada Pemerintah dan Parlamen Timor Leste, sebagai berikut: ~ 238 ~

a. Parlamento Nacional de Timor Leste (DPRnya Timor Leste) harus segera menyetujui Rancangan Undang-Undang/RUU hak kepemilikan atas tanah di Timor Leste sebagai Ius Costituendum yang akan mengatur tentang hak milik atas tanah di Timor Leste, karena peraturan perundang-undangan yang ada sekarang belum dapat memberikan kepastian, kemanfaatan dan keadilan kepada warga negara yang mempunyai hak milik atas tanah. b. Parlamento Nacional de Timor Leste (DPRnya Timor Leste) membuat Undang-Undang yang mengatur tentang hak kepemilikan atas tanah yang menkhususkan pada tanah pertanian dan tanah non pertanian sehingga dapat memberikan keadilan kepada warga negara Timor Leste dalam hak kepemilikan atas tanah tampa melihat pada status sosial ekonomi warga negara dalam kehidupan sehari-harinya. c. Pemerintah Timor Leste melalui Direcção Nacional de Terras, Propriedades e Serviços Cadastrais/DNTPSC (BPNnya Timor Leste) harus mendaftarkan semua tanah di Timor Leste dan mengeluarkan sertipikat sebagai hak kepemilikan atas tanah kepada warga negara serta menggantikan semua sertipikat yang diperoleh pada masa penjajahan Portugis dan pendudukan bangsa Indonesia di Timor Leste berdasarkan Pasal 17 Lei No. 1/2003, de 10 de Marco. Regime Juridico dos Bens Imoveis I Parte: Titularidade dos Bens Imoveis (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Regulasi Hukum bagian I: Harta benda tidak bergerak dan dipublikasi pada Jornal da Republica RDTL, tanggal 10 Maret 2003). ~ 239 ~

d. Pemerintah Timor Leste melalui Kementerian Pertanian RDTL harus membuat Rancangan Undang-Undang tentang tanah pertanian sehingga dapat mengatur batas maksimum dan minimum penguasaan hak milik atas tanah pertanian sehingga tidak terjadinya tuan tanah lebih banyak di Timor Leste sedangkan untuk tanah non pertanian Kementerian Pertanian RDTL harus bekerja sama dengan Kementerian yang lain terkait untuk dapat mempunyai peraturan perundang-undangan yang mengatur batas maksimum dan minimum hak milik atas tanah non pertanian di Timor Leste. 2. Kepada lembaga akademis dan semua elemen bangsa di Timor Leste harus dapat melakukan penelitian dan menganalisis peraturan perundang-undangan pertanahan umumnya dan khususnya hak kepemilikan atas tanah (tanah pertanian dan tanah non pertanian) serta memberikan masukan kepada pemerintah Timor Leste berdasarkan hasil penelitian sehingga hak kepemilikan atas tanah di Timor Leste dalam mewujudkan perlindungan hukum dan tercapainya keadilan yang merata. ~ 240 ~

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU. Amiruddin dkk, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pres, Jakarta. Ammad, Ali, 2004, Menguak teori hukum dan teori peradilan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Fuady, Munir, 1993, Dinamika Teori Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta. Fajar ND, Mukti, dkk, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Gunawan Wiradi, 1989, Masalah tanah di Indonesia, Bharata, Jakarta. Hadjon P. M, 1994, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik (Normatif), Majalah Yuridika, Fakultas Hukum UNAIR, No.6 Tahun IX November-Desember 1994, Universitas Airlanga, Surabaya. Harsono Boedi, 2008, Hukum Agraria Indonesia, Jilid 1 Hukum Tanah Nasional, Edisi Refisi, cetakan ke 12, Djambatan, Jakarta. Hadjon, Phillipus, 2007, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, Peradaban, Surabaya. HR., Ridwan, 2008, Hukum Administrasi Negara, Rajawali Pers, Jakarta Istanto, Urip, 2005, Hukum Agraria dan Hak-Hak Atas Tanah, Kencana, Jakarta. Istanto, Sugeng, 2004, Kebijakan Publik, Edisi Revisi, Yayasan Pancur Siwah, Jakarta. Istanto, Sugeng, 2011, Politi HUkum, Diktat Mata Kuliah,, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Ibrahim, Johnny, 2011, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia Publishing, Malang. Kansil, C.S.T, 2011, Sistem Pemerintahan Indonesia, Cetakan ke-4, PT. Bumi Angkasa, Jakarta. Lebacqz, Karen, 1986, Six Theories of Justice, Nusa Media, Jakarta. Muchsin, 2002, Hukum Dan Kebijakan Publik, Aneroes Press, Malang. Mahmud Marzuki, Peter, 2005, Penelitian Hukum (cetakan ke 6), Prenada Media Group, Jakarta. Mertokusumo, Sudikno, 2010, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, UAJY, Yogyakarta. Nevins, Joseph, 2008, Pembantaian Timor Timur, honor masyarakat Internasional, Galang Press, Yogyakarta. Nurhaeni, Ismi Dwi Astuti, 2009, kebijakan publik Pro-Gender, Lembaga pengembangan pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Pres), Surakarta. Notonagoro, 1975, Pancasila Secara Ilmiah Populer, Bina Aksara, Jakarta. Nugroho, Riant, 2008, Public Policy, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Supriadi, 2010, Hukum Agraria, Sinar Grafika, Jakarta. Sumardjono, Maria SW, 2005. Kebijakan Pertanahan: Antara Regulasi dan Implementasi, Kompas, Jakarta. Siddiq, Mhd, 2003, Perkembangan Pemikiran Dalam Ilmu Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta. Syafiie, H. Inu Kencana, 2011, Etika Pemerintahan, Rineka Cipta, Jakarta.

Winarto, Budi, 2007, Kebijakan Publik, Teori & Proses, Media Pressindo, Yogyakarta. Zainal Abidin, Said, 2011, Diklat Mata kuliah Politik Hukum, Universitas Atma Jaya Jogyakarta, Jogyakarta. B. HASIL PENELITIAN. Fundasaun Mahein, 2010, Permasalahan Tanah dan Stabilitas Nasional di Timor Leste, Jurnal Fundasaun Mahein Nomor 8 dan Tanggal 12 Juli 2010, Dili. C. MAKALAH, TESIS DAN DISTERTASI. Arianto, Tjahjo, 2010, Problematika Hukum Terbitnya Sertipiat Ganda Hak Atas Tanah, Program Doktoral Ilmu Hukum Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya. Ka bah, Rifyal, 2005, Pedoman Perilaku Hakim (Code of Conduct), Kode Etik, dan Makalah Berkaitan, Mahkamah Agung RI, Jakarta. Kurniawan, Windi, 2003, Perlindungan hukum bagi pemilik kendaraan bermotor mobil dan motor antik dan implementasinya terhadap upaya meningkatkan pendapatan asli daerah, Programa Pascasarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Sujudono, 2006, Perlindungan Hukum Terhadap Hak Milik Atas Tanah Dalam Rangka Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Jember, Jember. Wuntu, Fence M., 2011, Peranan Hakim Dalam Mewujudkan Kepastian Hukum Keadilan dan Kemanfaatan di Peradilan Perdata, Fakultas Hukum Universitas Gahja Mahda, Yogyakarta. D. KAMUS. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1994, Edisi Kedua Cetakan Ketiga, Balai Pustaka Departamen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta. (5, 12). Poerwadarminta, W. J. S, 1996, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. E. INTERNET. http://arrosyadi.wordpres.com/2011/10/19/definisi-kebijakan-publik/ www.timor-leste.gov.tl www.mj.gov.tl dan webmail.mj.gov.tl atau E-mail: mj@mj.gov.tl www.itaniarai.tl www.fundasaunmahein.com www.untaet.com

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Carta de Lei, Nomor 1901, Data 19 de Maio de 1901. Resolusi Dewan Keamanan PBB, Nomor 384, tanggal 22 Desember 1975 dan Nomor 389, tanggal 22 April 1976 tentang PBB tidak mengakui keberadaan bangsa Indonesia di Timor Leste karena Timor Portugues masih di anggap sebagai wilayah Dekolonikasinya bangsa Portugis. Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33 ayat 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Undang-Undang Nomor 56 Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Maksimum dan Minimum Tanah Pertanian. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 56 Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Maksimum dan Minimum Tanah Pertanian. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1963 tentang Penunjukan Badan-badan hukum yang dapat menpunyai hak milik atas tanah, yaitu bank-bank yang didirikan oleh negara (Bank Negara), Koperasi pertanian, badan keagamaan, dan badan sosial. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang tentang Pendaftaran Tanah. Peraturan Menteri Pertanian dan Agraria (PMPA) Nomor 2 Tahun 1962 tentang penegasan dan pendaftaran berkas hak-hak Indonesia atas tanah. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Permen Agraria/Kepala BPN Nomor 9 Tahun 1999 tentang tata cara pemberian dan hak pengelolaan, badan-badan hukum yang dapat menpunyai hak milik, adalah Bank Pemerintah, badan keagamaan, dan badan sosial yang ditunjuk oleh pemerintah. Permen Agraria/Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2011 tentang Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah Tertentu. Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1272 tanggal 25 Oktober Tahun 1999 tentang pendirian UNTAET sebagai Pemerintahan sementara PBB di Timor Leste. Regulasi UNTAET Nomor 1 tanggal 27 Nopember Tahun 1999 tentang Kewewenangan Pemerintah Transisi di Timor Leste. Regulasi UNTAET Nomor 27 tahun 2000 tentang dalam hal mengatur harta benda tidak bergerak dengan dasar hukum yang berlaku. Regulasi UNTAET Nomor 5 tahun 2002 dan Regulasi UNTAET Nomor 7 tahun 2002 tentang mengatur harta benda tidak bergerak berupa aset-aset peningalan penjajahan bangsa Portugis dan pendudukan bangsa Indonesia di Timor Leste. Konstitusi Republic Democratica Timor Leste, Pasal 54 dan Pasal 141. Lei No. 1/2003, de 10 de Marco. Regime Juridico dos Bens Imoveis I Parte: Titularidade dos Bens Imoveis (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Regulasi Hukum bagian I: Harta benda tidak bergerak dan dipublikasikan di Jornal da Republica RDTL, tanggal 10 Maret 2003).

Decreto Lei No. 19/2004, de 29 de Dezembro. Regime Juridico dos Bens Imoveis: Afectacao Oficial e Arrendamento de Bens Imoveis do Dominio Privado do Estado (Ketetapan Hukum Nomor 19 Tahun 2004 tentang Regulasi Hukum Real Estate: Petugas, Tugas dan Penyewaan Real Properti Dalam Kekuasaan Milik Negara dan dipublikasikan di Jornal da Republica RDTL, tanggal 29 Desember 2004). Lei No. 12/2005, de 12 de Setembro. Regime Juridico dos Bens Imoveis II Parte: Arrendamento Entre Particulares (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Regulasi Hukum II: Real Estate bagian: Antara Sewa Swasta dan dipublikasikan di Jornal da Republica RDTL, tanggal 12 September 2005). Decreto Lei No. 6/2011, de 26 de Janeiro 2011. Compensacoes Por Desocupasao de Imoveis do Estado (Ketetapan Hukum Nomor 6 Tahun 2011 tentang Kompensasi yang diberikan Negara Atas Bangunan yang Ditempati dan dipublikasikan di Jornal da Republica RDTL, tanggal 26 Januari 2011). Decreto Lei No. 27/2011. Regime Atu Regula Na in ba Bens Imveis ne ebe laiha Disputa (Ketetapan Hukum Nomor 27 Tahun 2011 tentang Regulasi Hukum yang Mengatur Harta Benda Tidak Bergerak yang tidak bermasalah). Diploma Ministerial No. 16/2011 sobre Decreto Lei No. 27/2011 Regime Atu Regula Na in ba Bens Imveis ne ebe laiha Disputa (Keputusan Menteri Nomor 16 Tahun 2011 tentang Ketetapan Hukum Nomor 27 Tahun 2011 tentang Regulasi Hukum yang Mengatur Harta Benda Tidak Bergerak yang tidak bermasalah dan dipublikasikan di Jornal da Republica RDTL). RUU tentang pertanahan di Timor Leste/PROPOSTA DE LEI NO. /2010 REGIME ESPECIAL PARA A DEFINIÇÃO DA TITULARIDADE DOS BENS IMÓVEIS (RUU/Regulasi khusus untuk defenisi hak milik atas tanah) yang sudah disahkan oleh Dewan Menteri RDTL pada tanggal 10 Maret 2010 dan pada bulan Januari 2012 Parlamento Nacional de Timor Leste (DPRnya Timor Leste) sudah menbahas RUU ini pada tingkat Komisi sehingga akan dibahwa ke sidang untuk dapat disahkan menjadi Undang-Undang tentang Hak Kepemilikan atas Tanah di Timor Leste.

LAMPIRAN 1. Surat ijin penelitian. 2. Quesioner wawancara untuk narasumber Directur Direcção Nacional de Terras, Propriedades e Serviços Cadastrais/DNTPSC RDTL (BPNnya Timor Leste). 3. Hasil wawancara dengan Directur Direcção Nacional de Terras, Propriedades e Serviços Cadastrais DNTPSC RDTL (BPNnya Timor Leste). 4. Surat keterangan dari Kantor Direcção Nacional de Terras, Propriedades e Serviços Cadastrais/DNTPSC RDTL (BPNnya Timor Leste) yang menyatakan bahwa penulis telah menyelesaikan penelitian. 5. Daftar sertipikat yang dikeluarkan oleh Penjajah bangsa Portugis dan Pendudukan bangsa Indonesia di Timor Leste. 6. Peta Wilayah Negara Republica Democratica de Timor Leste (RDTL).