BAB I PENDAHULUAN. membangkitkan imajinasi berpikir siswa dalam berkarya. Pelajaran menggambar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. kekayaan yang tidak mungkin dicapai jika tidak ada kebiasaan dan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. berbeda akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerima pelajaran

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran selama ini dan sistem pembelajaran yang. mudah. Diperlukan peran aktif guru sebagai pendidik untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya pendidikan merupakan faktor yang berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru menjadi komponen yang sangat penting untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fikhi Frasethian,2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar pembelajaran IPA antara lain adalah prinsip keterlibatan, prinsip

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Djamarah dan Zain (2006:76), menyatakan Sebagai salah satu sumber

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. mencakup empat jenis yaitu keterampilan menyimak (listening skill),

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh sehingga anak lebih dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dengan skor 613. Berdasarkan nilai rata-rata untuk mata pelajaran Matematika, provinsi terbaik adalah DKI Jakarta dengan rata-rata 71,19.

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengandung pikiran atau perasaan. Di dalam kegiatan komunikasi ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu pendidikan tentu tidak terlepas dengan pembelajaran di

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan suatu bangsa, sehingga kualitas pendidikan sangat. diperhatikan oleh pemerintah. Hingga saat ini pemerintah terus

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kata pengajaran atau teaching. Pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Global Monitoring report, (2012) yang dikeluarkan UNESCO menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu proses pembelajaran tidaklah lepas dari berbagai hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Drama merupakan satu jenis karya sastra yang berbentuk fiksi maupun

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya berupaya untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi potensi

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni Budaya adalah salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mata pelajaran Seni Budaya tersebut mencakup seni rupa, seni musik, seni tari, seni teater dan seni sastra. Seni rupa merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan kreativitas, terutama dalam hal merancang, menggambar, membentuk, mengukir, meronce, memahat, dan sebagainya. Pendidikan seni rupa memegang peran penting dalam pembelajaran karena merancang siswa untuk meningkatkan kreativitasnya dengan membuat sesuatu yang baru dari diri mereka sendiri. Kreativitas tersebut didapat dari cara bagaimana ia berpikir, merasa dan melihat lalu diaktualisasikan dalam kehidupan sehari- hari. Salah satu pokok bahasan yang dipelajari di seni rupa adalah mata pelajaran menggambar ilustrasi. Ilustrasi merupakan karya seni rupa 2 dimensi yang bertujuan memperjelas suatu pengertian. Gambar ilustrasi yang baik harus dapat menggambarkan dengan jelas pesan/hal yang ingin disampaikan atau dijelaskan. Pelajaran ilustrasi sangat membantu daya kreatifitas peserta didik dan membangkitkan imajinasi berpikir siswa dalam berkarya. Pelajaran menggambar ilustrasi juga banyak cakupannya, yaitu menggambar ilustrasi hewan, ilustrasi tumbuhan, ilustrasi kartun, karikatur dan lain sebagainya. Menggambar di masa sekarang begitu besar manfaatnya bagi seorang arsitek, perancang benda, perencana kota, kriyawan, seni rupawan, perancang iklan, atau ahli lainnya. Mereka dituntut untuk mahir berpikir melalui gambar. 1

2 Berdasarkan kenyataan ini keahlian menggambar dasar menjadi penting untuk dikuasai sedini mungkin oleh para siswa. Setelah melakukan observasi dan dari hasil latihan daftar kumpulan nilai guru seni budaya SMP Parulian 1 Medan data hasil belajar seni rupa khususnya menggambar ilustrasi hewan yang dicapai pada umumnya masih rendah, dari hanya 40 % dari 30 siswa yang mencapai Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) mata pelajaran tersebut (KKM = 75), selebihnya siswa tidak mencapai KKM (Lampiran 3). Untuk mengatasi penurunan hasil belajar tersebut diperlukan pengembangan strategi pembelajaran yang dapat menumbuhkan semangat belajar dan meningkatkan aktivitas dan nilai siswa dalam pelajaran menggambar ilustrasi. Metode pembelajaran yang digunakan guru tentunya akan sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa dan perkembangan prestasinya. Metode yang monoton dan yang bersifat sentral pada guru tentunya tidak memacu siswa kreatif. Namun, pada kenyataannya guru masih tetap menggunakan metode konvensional (direct instruction, ekspositori). Pembelajaran metode konvensional adalah pengajaran yang menyampaikan pesan dalam keadaan yang telah siap. Dalam metode ini guru menyajikan bentuk yang telah siap secara rapi, sistematis dan lengkap, sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya saja secara tertib dan teratur. Metode konvensional pada hakikatnya menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa yang dipandang sebagai objek yang menerima apa yang diberikan guru. Artinya, tingkah laku dikelas pengajaran dan distribusi pengetahuan itu dikontrol dan ditentukan oleh guru. Metode ini sering digunakan guru, tetapi dikhawatirkan kegiatan belajar siswa kurang optimal sebab terbatas

3 pada pendengaran dan mencatat apa yang disampaikan guru dan sekali-kali bertanya pada guru. Untuk menentukan teknik mengajar yang baik, guru diharapkan lebih kreatif dalam memilih metode pengajaran khususnya pada mata pelajaran seni rupa.sehingga menarik, mudah diterima, dimengerti, dan diamalkan dalam lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan negara. Pada kenyataan yang kita lihat hasil belajar anak didik masih rendah itu disebabkan karena masih banyak anak didik yang kurang mengerti dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik akan ditentukan kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat tercapai dengan penggunaan metode yang tepat. Menanggapi masalah tersebut, terdapat suatu metode inovatif yang dapat digunakan yaitu metode pembelajaran inkuiri. Metode ini menekankan pada pengalaman belajar aktif yang berpusat pada siswa (student centered learning). Oleh karena itu, siswa menemukan idenya sendiri dan mengambil maknanya sendiri. Dengan kata lain, metode pembelajaran inkuiri mengutamakan situasi dimana siswa sendiri mengacu pada pengalaman sebelumnya dan pengetahuan untuk menemukan kebenaran yang akan dipelajari. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dan uraian di atas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Menggambar Cerita Bertema di Kelas VIII Semester I SMP Parulian 1 Medan.

4 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka timbul pertanyaan-pertanyaan yang perlu dicari jawabanya antara lain; Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar menggambar cerita bertema siswa di SMP? Apakah materi ilustrasi menggambar cerita bertema perlu diajarkan di sekolah?apakah penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar menggambar cerita bertema di SMP? Apakah metode inkuiri lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar menggambar cerita bertema dibandingkan dengan metode konvensional? C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka perlu adanya pembatasan masalah agar lebih fokus pada permasalahan. Sehingga yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran seni rupa pada materi pokok bahasan menggambar cerita bertema, kemudian akan dilihat seberapa besar pengaruh metode inkuiri terhadap hasil belajar menggambar cerita bertema di kelas VIII semester I SMP Parulian 1 Medan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah hasil belajar menggambar cerita bertema siswa yang diajar dengan menggunakan metode inkuiri lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar menggambar cerita bertema yang diajar dengan menggunakan metode konvensional?

5 E. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode inkuiri dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode konvensional dalam materi menggambar cerita bertema di kelas VIII SMP Parulian 1 Medan? F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Manfaat Praktis a. Hasil belajar menggambar cerita bertema meningkat. b. Hasil karya dapat turut dipamerkan dalam acara seni yang akan dilaksanakan oleh siswa SMP Parulian 1 Medan. 2. Manfaat Teoritis a. Menambah wawasan pengetahuan khususnya tentang metode metode dalam pembelajaran kepada semua pihak yang membutuhkan khususnya yang terlibat dalam dunia pendidikan. b. Sebagai sumber informasi bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa program studi Seni Rupa yang kelak menjadi seorang tenaga pendidik. c. Bahan perbandingan yang relevan bagi peneliti selanjutnya.