Meitri H C Daluarti, ST., MT.

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI UMUM DAN STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

Distinctive Strategic Management

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RPJMD PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN

TATA GUNA TANAH TATA GUNA AGRARIA. WIDIYANTO, SP, MSi

Disampaikan oleh: DR. Dadang Rukmana

Konsep Dasar dan Sejarah Singkat Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-1

Urusan Pemerintahan yang Dilaksanakan pada Masing-masing Tingkatan

Disampaikan oleh: DR. Dadang Rukmana

Analisis Manfaat Biaya (AMB) Sayifullah

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA

PENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT

BAB 1 MEMORANDUM PROGRAM SANITASI 2014

S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 7. Penyelenggaraan & Pengendalian Penataan Ruang

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

BAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NO. 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

PENDAHULUAN. perlunya mendorong daya saing perekonomian khususnya dalam rangka pertumbuhan ekonomi wilayah

Apa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana??

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

TATA RUANG DAN PERENCANAAN LINGKUNGAN. PROF.Dr. Suratman Woro, M.Sc.

KETENTUAN PERATURAN ZONASI

KETERKAITAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN PENATAAN RUANG Oleh : Deddy Koespramoedyo, MSc. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan, Bappenas

OLEH : EDI SUGIHARTO DIT FPRLH DITJEN BINA BANGDA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. heso57@yahoo.com 1

Perencanaan yang baik harus dapat menjawab 6 pertanyaan yang disebut unsur-unsur perencanaan : Tindakan apa yang harus dikerjakan (what) Apa sebab

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ALTERNATIF KAWASAN HUTAN SUMUT DAN KAITAN DENGAN ROADMAP SUMATERA. Oleh: Eka Rianta Sitepu(APTRSU)

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI PROVINSI JAWA TIMUR

PELESTARIAN KAWASAN PUSAKA BERKELANJUTAN (Studi Kasus: Kawasan Taman Ayun, Kabupaten Badung, Provinsi Bali)

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Sebidang lahan Utk perumahan/ pemukiman skala besar 1 lingkungan siap bangun (lisiba) atau lebih Pembangunan bertahap Prasarana primer + sekunder

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada

BAB I P E N D A H U L U A N Latar Belakang RTRW Kabupaten Serdang Bedagai

PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (DALAM RANGKA WORKSHOP DAN STUDI KASUS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG)

KRITERIA TIPOLOGI PENINJAUAN KEMBALI

PERENCANAAN WILAYAH. GG 425

BAB I PENDAHULUAN. atau merevisi peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

OSWAR MUNGKASA DIREKTUR TATA RUANG DAN PERTANAHAN

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

MATERI KAJIAN MANAJEMEN STRATEJIK 1. KONSEP DAN APLIKASI MANAJEMEN STRATEJIK 2. PERUMUSAN VISI, MISI DAN NILAI 3. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEJIK 4.

Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan. Skala peta = 1: Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal

Sebidang lahan Utk perumahan/ pemukiman skala besar 1 lingkungan siap bangun (lisiba) atau lebih Pembangunan bertahap Prasarana primer + sekunder

Teori Pengeluaran Pemerintah. Sayifullah, SE., M.Akt. Materi Presentasi. Teori Makro Rostow dan Musgrave Wagner Peacock dan Wiseman Teori Mikro

Kelayakan Proyek dan Keputusan Investasi

& REVITALISASI CAGAR BUDAYA

PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (Dalam Rangka Workshop dan Studi Kasus Pengendalian Pemanfaatan Ruang)

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific

II PENATAAN TAMAN KOTA DALAM KONTEKS RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA KUPANG

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi DASAR PPL (perencanaan dan pengendalian laba)

Dokumen Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Melawi BAB I PENDAHULUAN

Aspek Teknis. Manajemen Proyek (TKE 3101) oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang penataan ruang.

Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang penataan


Teori Barang Publik (II)

Evaluasi terhadap Program Pengembangan Kawasan Siap Bangun (KASIBA) Studi Kasus: Kabupaten Malang

ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN

Production Planning and Control

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

Pengembangan Kawasan Industri Dalam Perspektif Rencana Tata Ruang Wilayah KABUPATEN GROBOGAN

FUTURE VALUE, PRESENT VALUE,KONSEP ANUITAS

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DAN KERJA SAMA ANTARDAERAH

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT

Proses manajemen. Suhada, ST., MBA

B. MAKNA PERENCANAAN SDM BAGI PERUSAHAAN

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

Paradigma Kesejahteraan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

APLIKASI PENATAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG KOTA SESUAI KEBIJAKAN PEMERINTAH. Budiman Arif 1

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. SIPD Kota Surakarta Tahun 2015

I. PENDAHULUAN. mahluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan

Proses Perencanaan Komprehensif: Praktek Proses Penyusunan RTRW Provinsi-Kabupaten-Kota

TATA RUANG KOTA SOSIOLOGI PERKOTAAN ARIS MARTIANA

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN. Kerangka Acuan Kerja. Tenaga Pendukung Teknis Analis Hukum Bidang Penataan Ruang

The Planning Cycle. Djoko Luknanto. animated by. Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

INFORMATION & OPERATION PERTEMUAN 6 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT

STRATEGIC PLANNING Dindin Abdul Muiz Lidinillah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Oleh :Tim Dosen MK Pengantar Audit SI

Manajemen Program Kesehatan Berbasis Kebutuhan Lokal. *) Bahan untuk manajemen program pelayanan kesehatan

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G

PERENCANAAN TRANSPORTASI

MATERI SIMKOMDIG PENGERTIAN DASAR LOGIKA DAN ALGORITMA

Transkripsi:

Perencanaan Wilayah Meitri H C Daluarti, ST., MT.

Definisi Perencanaan : (Tingkat 4) Mengetahui & menganalisis kondisi saat ini, meramalkan perkembangan berbagai faktor noncontrollable yg relevan, memperkirakan faktor-faktor pembatas, menetapkan tujuan & sasaran yg diperkirakan dapat dicapai, serta mencari langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut

Definisi Perencanaan Wilayah Mengetahui & menganalisis kondisi saat ini, meramalkan perkembangan berbagai faktor noncontrollable yg relevan, memperkirakan faktor-faktor pembatas, menetapkan tujuan & sasaran yg diperkirakan dapat dicapai, serta mencari langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut, serta menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yg akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tersebut

Langkah-langkah dalam Perencanaan Wilayah (Glasson, 1974:5) The identification of the problem; The formulation of general goals and more specific and measurable objectives relating to the problem; The identification of possible constraints; Projection of the future situation; The generation and evaluation of alternative courses of action and the production of a preferred plan, which in generic form may include any policy statement as well as definitive plan

(1) Perencanaan Wilayah di Indonesia Gambaran kondisi saat ini & identifikasi persoalan, baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang; Tetapkan visi, misi, dan tujuan umum; Identifikasi pembatas dan kendala yg sudah ada saat ini maupun yg diperkirakan akan muncul pd masa y.a.d; Proyeksikan berbagai variabel terkait, baik yg bersifat controllable dan non controllable Tetapkan sasaran yg diperkirakan dpt dicapai dlm kurun waktu tertentu, yaitu berupa tujuan yg dpt diukur

(2-lanjutan) Perencanaan Wilayah di Indonesia Mencari & mengevaluasi berbagai alternatif untuk mencapai sasaran tsb; Memilih alternatif terbaik, termasuk menentukan berbagai kegiatan pendukung yg akan dilaksanakan; Menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yg akan dilaksanakan; Menyusun kebijakan & strategi agar kegiatan pd setiap lokasi berjalan sesuai dgn yg diharapkan.

Mengapa Perencanaan Wilayah Diperlukan? Banyak di antara potensi wilayah selain terbatas juga tdk mungkin lagi diperbanyak atau diperbaharui; Kemampuan teknologi & cepatnya perubahan dlm kehidupan manusia; Kesalahan perencanaan yg sudah dieksekusi di lapangan sering tidak dapat diubah atau diperbaiki kembali; Lahan dibutuhkan oleh setiap manusia untuk menopang kehidupannya; Tatanan wilayah sekaligus menggambarkan kepribadian dari masyarakat yg berdomisili di wilayah tsb.

Tujuan Perencanaan Wilayah Menghasilkan rencana yg menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yg direncanakan baik oleh pihak pemerintah ataupun oleh pihak swasta

(1) Manfaat Perencanaan Wilayah Menggambarkan proyeksi dari berbagai kegiatan ekonomi & penggunaan lahan di wilayah tsb di masa y.a.d; Membantu atau memandu para pelaku ekonomi utk memilih kegiatan apa yg perlu dikembangkan di masa y.a.d & di mana lokasi kegiatan seperti itu masih diijinkan; Sebagai bahan acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan atau mengawasi arah pertumbuhan kegiatan ekonomi dan arah penggunaan lahan;

(2-lanjutan) Manfaat Perencanaan Wilayah Sebagai landasan bagi rencana2 lainnya yg lebih sempit tetapi lebih detail; Lokasi itu sendiri dapat digunakan utk berbagai kegiatan, penetapan kegiatan tertentu pada lokasi tertentu haruslah memberi nilai tambah maksimal bagi seluruh masyarakat.

(1) Bidang-bidang yang Tercakup dalam Perencanaan Wilayah 1. Sub bidang perencanaan ekonomi sosial wilayah : ekonomi sosial wilayah; ekonomi sosial perkotaan; ekonomi sosial pedesaan. 2. Sub bidang perencanaan tata ruang atau tata guna lahan: tata ruang tk nasional; tata ruang tk provinsi; tata ruang tk kabupaten/kota; tata ruang tk kecamatan/desa; detailed design.

(2-lanjutan) Bidang-bidang yang Tercakup dalam Perencanaan Wilayah 3. Sub bidang perencanaan khusus: perencanaan lingkungan; perencanaan pemukiman/perumahan; perencanaan transportasi. 4. Sub bidang perencanaan proyek/site planning: perencanaan lokasi proyek pasar; perencanaan lokasi proyek pendidikan; perencanaan lokasi proyek rumah sakit; dsb.

(1) Dasar-dasar Perencanaan Wilayah Dalam pelaksanaannya, perencanaan ruang wilayah ini disinonimkan dengan hasil akhir yang hendak dicapai yaitu tata ruang. Dengan demikian, kegiatan itu disebut perencanaan atau penyusunan tata ruang wilayah. Berdasarkan materi yang dicakup, perencanaan ruang wilayah atau penyusunan tata ruang wilayah dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu perencanaan yang mencakup keseluruhan wilayah yaitu perkotaan dan non perkotaan dan perencanaan khusus untuk wilayah perkotaan.

(2-lanjutan) Dasar-dasar Perencanaan Wilayah Perencanaan tata ruang yang menyangkut keseluruhan wilayah, misalnya RTRWN, RTRWP, dan RTRWK Perencanaan khusus untuk ruang perkotaan, misalnya RTRK, RTRIK, RTRIKK maka:

(3-lanjutan) Dasar-dasar Perencanaan Wilayah Perbedaan utama dari kedua jenis perencanaan tersebut adalah pada perbedaan kegiatan utama yang terdapat pada wilayah perencanaan. Pada perencanaan keseluruhan wilayah ada kegiatan perkotaan dan non perkotaan dengan fokus utama untuk menciptakan hubungan yang serasi antara kota dengan wilayah belakangnya. Pada perencanaan wilayah kota, kegiatan utama adalah kegiatan perkotaan dan permukiman sehingga yang menjadi fokus perhatian adalah keserasian hubungan antara berbagai kegiatan di dalam kota untuk melayani kebutuhan masyarakat perkotaan itu sendiri plus kebutuhan masyarakat yang datang dari luar kota

PERSOALAN RUANG WILAYAH Pertambahan penduduk yang sangat cepat Tidak sesuai dengan perkembangan lahan Perumahan Pelayanan Infrastruktur Diatur oleh pasar Spekulasi lahan Penguasaan lahan Perbedaan kepentingan/prioritas Hukum, Peraturan, Sistem Infromasi : tidak memadai

Tahapan Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRWN RTRWP RTRW Kab/Kot RDTR Perkotaan/Kota Peraturan Zonasi Perijinan Pembangunan Standar, Ketentuan

Tahapan Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRWN RTRWP RTRW Kab/Kot RTR Kaw. Metropolitan RDTR Perkotaan/Kota Peraturan Zonasi Perijinan Pembangunan Standar, Ketentuan

AMAN NYAMAN BERKELANJUTAN PRODUKTIF 4