PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP PENINGKATAN HASIL LOMPAT JANGKIT. Jurnal. Oleh NIA RAHMAWATI

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan. penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

PENGARUH GAYA STRADLE TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DWI HURIGI PADA BELADIRI TAEKWONDO JURNAL. Oleh ZIKO FAJAR RAMADHAN

PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING. (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN

PENGARUH LATIHAN MENGOPER BOLA KE TEMBOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS. Jurnal. Oleh ROHIMA

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER ATLETIK DI SMP NEGERI 1 TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

TINJAUAN PUSTAKA. pada diri seseorang yang diperoleh melalui pengalaman dan latihan dan dapat

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP FOREHAND DRIVE TENIS MEJA. Jurnal. Oleh ADITYA WIGUNA

EFEKTIVITAS MODEL RETURN BERPASANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN DROPSHOOT DAN PUKULAN LOB JURNAL. Oleh DODI ALVINDO

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelum eksperimen (pre test) pada kelompok siswa SMA Negeri 1 Gorontalo yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TOLAK PELURU. (Jurnal) Oleh YANDRI NAULI

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

I. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

Pengaruh Latihan Pliometrik antara Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas XI Geomatika SMK Negeri 1 Bireun

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA SMKN 1 RASAU JAYA

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

PENGARUH PEMBELAJARAN LEMPAR TANGKAP TERHADAP PENINGKATAN KOORDINASI MATA TANGAN PEMAIN KASTI JURNAL. Oleh DEWI ANITA SARI

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH NAIK TURUN BANGKU DAN TANGGA TERHADAP KETERAMPILAN RENANG GAYA BEBAS. (Jurnal) Oleh I GEDE GUNAWAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SERVIS SEPAKTAKRAW. Jurnal. Oleh AGUS YUDIANSYAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. tehnik penelitian membicarakan alat-alat yang akan digunakan dalam

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

BAB I PENDAHULUAN. Proses latihan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra

MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

BAB I PENDAHULUAN. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan keterampilan kerja, kesegaran jasmani

PENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT, METODE KONVENSIONAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH SISWA

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN BERPASANGAN DAN BERKELOMPOK TERHADAP KETERAMPILAN OLAHRAGA SENAM. Jurnal. Oleh RICKY PUTRA ALIT

PENGARUH LATIHAN LAY UP

PENGARUH LATIHAN LONCAT NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG. Jurnal. I Wayan Nesha Dharma

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DENGAN INDIVIDU TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP. (Jurnal) Oleh I PUTU WISNU OCTAVERNANDA

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah atletik. Menurut Yoyo Bahagia (2000:7) Atletik merupakan cabang

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GUIDE DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA SCHNEPPER

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimenyaitu untuk

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT TANPA AWALAN MENGGUNAKAN ANGKLE WEIGHT TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA KELAS XI SMA N 8 MUARO JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

PENGARUH LATIHAN MERAIH BOLA DI GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NATALIA NIM F

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat.

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu

Muh. Fauzan, Pengaruh Latihan Loncat Katak dan Naik Turun Bangku Terhdap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa SDN Sibalaya Selatan

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA EKSTRAKURIKULER

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG

PERBANDINGAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN TEKNIS TERHADAP KETEPATAN HASIL PUKULAN BOLA KASTI JURNAL. Oleh AHMAD HERWANTO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri.

PENGARUH LATIHAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN ROLL DEPAN PADA SENAM LANTAI ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HENDI GUNAWAN NIM F

Oleh YOPI ANGGA SETIA Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Gumilar Mulya, M.Pd.

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

Transkripsi:

1 PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP PENINGKATAN HASIL LOMPAT JANGKIT Jurnal Oleh NIA RAHMAWATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

2 ABSTRACT EFFECT OF EXERCISE PASS THE BALL TO THE WALL AND PAIRWISE TO CHEST PASS SKILL By: NIA RAHMAWATI Mentor: Drs. Wiyono, M.Pd Drs. Suranto, M.kes This study aimed to determine the effect of up and down the bench exercise to increase the results of triple jump. The method used in this study was the experimental method. The population in this study were students in high school extracurricular of athletic at SMA Swadhipa with the sample used in this study were the total population of students in athletic extracurricular of 40 students so this research was called the population study. Data were analyzed by using t test. The results showed that there was a significant effect of up and down the bench exercise against the triple jump results in extracurricular of male students at SMA Swadhipa South Lampung, seen from the calculations showed that t count 14.977 t> t table 2,093. The conclusion of this study is up and down the bench can improve the results of triple jump. Keywords : basketball, chest pass, pairwise, wall.

3 ABSTRAK PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP PENINGKATAN HASIL LOMPAT JANGKIT Oleh NIA RAHMAWATI Pembimbing: Drs. Wiyono, M.Pd Drs. Suranto, M.kes Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan naik turun bangku terhadap peningkatan hasil lompat jangkit. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler atletik di SMA Swadhipa dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi siswa ekstrakurikuler atletik putra sebanyak 40 siswa sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi. Teknik analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari latihan naik turun bangku terhadap hasil lompat jangkit pada siswa ekstrakurikuler atletik putra di SMA Swadhipa Lampung Selatan, dilihat dari perhitungan yang mernunjukan t hitung 14,977 > t table 2,093. Kesimpulan dari penelitian ini adalah naik turun bangku dapat meningkatkan hasil lompat jangkit. Kata kunci : hasil lompat jangkit, latihan naik turun bangku, pengaruh latihan..

4 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Lompat adalah salah satu bagian dari olahraga atletik. Dalam olahraga atletik dikenal beberapa jenis nomor lompat yaitu lompat jauh, lompat jangkit atau lompat tiga, lompat tinggi dan lompat galah. Keempat jenis nomor lompat ini selalu dilombakan dalam kejuaraan nasional, regional ataupun internasional. Sebagai nomor lompat yang selalu dilombakan, keempat jenis lompat ini harus selalu dibina dan dikembangkan prestasinya sedini mungkin. Menurut sunarya (1979) Lompat jangkit disebut juga lompat-lompat tiga, karena dilakukan dengan tiga lompatan yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat langkah lompat. Lompat jangkit termasuk salah satu nomor lompat di antara nomor-nomor lompat yang lainnya seperti lompat jauh, lompat tinggi dan lompat tinggi galah. Menurut ketentuan si pelompat harus melakukan tiga kali menumpu, menumpu dua kali dengan kaki yang sama yang disebut Hop dan Step dan diakhiri dengan gerakan Jump atau lompat. Hasil dari suatu lompatan sangat tegantung dari kecepatan horizontal dan kekuatan pada ketiga tahapan tumpuan tesebut. Jarak antara hop, step, jump bervariasi tergantung dari kecepatan, kekuatan, dan kelentukan otot. Sudut tumpuan yang tepat sangat membantu menjaga kecepatan. Berdasarkan uraian di atas bahwa pencapaian hasil belajar siswa pada lompat jangkit dipengaruhi berbagai aspek dan faktor-faktor penunjang lain, bertolak dari latar belakang tersebut maka penulis terdorong untuk meneliti Pengaruh latihan naik turun bangku terhadap peningkatan hasil lompat jangkit pada siswa ekstrakurikuler atletik di SMA SWADHIPA Lampung Selatan Tahun 2013. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Rendahnya hasil lompat jangkit pada siswa ekstrakurikuler atletik di SMA SWADHIPA Lampung Selatan Tahun 2013. 2. Rendahnya keseriusan pemanasan pada siswa ekstrakurikuler atletik di SMA SWADHIPA Lampung Selatan Tahun 2013. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian yang diajukan dengan pertanyaannya adalah : 1. Seberapa besar pengaruh latihan naik turun bangku terhadap peningkatan hasil lompat jangkit pada siswa ekstrakurikuler atletik di SMA SWADHIPA Lampung Selatan Tahun 2013? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh latihan naik turun bangku terhadap peningkatan hasil lompat jangkit. secara khusus penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui Pengaruh latihan naik turun bangku terhadap peningkatan hasil lompat jangkit pada siswa ekstrakurikuler atletik di SMA SWADHIPA Lampung Selatan Tahun 2013.

5 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Sebagai salah satu sarana untuk mengkaji ulang mengenai peran ilmu dasar-dasar kepelatihan, dalam menunjang peningkatan kesegaran jasmani. 2. Bagi siswa Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa, sehingga siswa dapat sehat secara jasmani dan rohani 3. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian dalam pengembangan ilmu kepelatihan, khususnya untuk tes kebugaran jasmani. II. TINJAUAN PUSTAKA Hakikat Lompat Menurut mardiyanto (2011:11) Lompat adalah salah satu bagian dari olahraga atletik. Dalam olahraga atletik dikenal beberapa jenis nomor lompat yaitu lompat jauh, lompat jangkit ataulompat tiga, lompat tinggi dan lompat galah. Keempat jenis nomor lompat iniselalu dilombakan dalam kejuaraan nasional, regional ataupun internasional.sebagai nomor lompat yang selalu dilombakan, keempat jenis lompat ini harusselalu dibina dan dikembangkan prestasinya sedini mungkin. 1. Lompat Naik Turun Bangku Menurut Adisasmita (2000:70) Loncat naik turun bangku yaitu meloncat ke atas bangku dan loncat naikturun bangku dengan kedua tungkai bersama-sama. Dari uraian tersebut dalam penelitian ini adalah bahwa loncat naik turun bangku pelaksanaannya meloncat dengan menggunakan kedua kaki serta memakai media bangku yang digunakan untuk rintangan dalam naik turunbangku. Teori Belajar Gerak Dalam pembelajaran juga kita harus mengedepankan proses belajar gerak, menurut Herman.Tarigan (2010: 22) proses dalam belajar gerak terbagi menjadi tahapan : 1. Tahap Kognitif Pada tahap ini guru setiap akan memulai mengajarkan suatu keterampilan gerak, pertama kali yang harus dilakukan adalah memberikan informasi untuk menanamkan konsep-konsep tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa dengan benar dan baik. 2. Tahap Asosiatif/Fiksasi Pada tahap ini siswa mulai mempraktikkan gerak sesuai dengan konsep-konsep yang telah mereka ketahui dan pahami sebelumnya. Tahap ini juga sering disebut sebagai tahap latihan. 3. Tahap Otomatis Pada tahap ini siswa telah dapat melakukan aktivitas secara terampil, karena siswa telah memasuki tahap gerakan otomatis, artinya siswa dapat merespon secara cepat dan tepat terhadap apa yang ditugaskan oleh guru untuk dilakukan. Hakekat Latihan Pengertian Latihan Latihan adalah suatu proses yang sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani seseorang atlet dengan suatu aktifitas yang dipilih, sedang pada umumnya masyarakat mengatakan latihan atau berlatih yang

6 maksudnya untuk melakukan suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk menambah pengetahuan dan keterampilan. Harsono (1992) dalam modul Heru Sulistianta (2013:28) mengatakan sebagai berikut latihan adalah proses yang sistematis dari yang berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta intensitas latihannya. Dari uraian tersebut, jelaslah bahwa berlatih secara sistematis adalah latihan yang terprogram dan berpedoman pada suatu jadwal latihan, menutut pola tertentu dalam penyampaian atau metodenya dilakukan secara sistematis yakni dari yang lebih mudah ke yang lebih sukar. Prinsip-prinsip Latihan Proses latihan dapat direncanakan, sebab latihan harus mengikuti prinsipprinsip tertentu Empat prinsip yang penting adalah: 1. Overload (beban Latihan) 2. Reversibiliti (Kompensasi) 3. Kekhususan (Specificity) 4. Pulih Asal (recovery) Atletik Atletik merupakan cabang olahraga tertua, karena gerakan-gerakan dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari yaitu jalan cepat, lari, lompat, dan lempar merupakan gerakan yang dilakukan orang sejakjaman purba, baik untuk mempertahankan hidup maupun digunakan sebagai alat untuk membela dirinya. Lompat Jangkit Lompat jangkit juga sering dikatakan dengan lompat jingkat atau lompat tiga (triple jump). Manun istilah nama yang resmi di gunakan di Indonesia, yaitu yang tercantum di dalam buku peraturan perlombaan yang di keluarkan oleh PB PASI adalah lompat jangkit (hop step jump). Lompat jangkit adalah suatu lompatan yang terdiri atas jingkat (hop), langkah (step), dan lompat ( jump) yang dilakukan secara berurutan dan terpadu. Adapun rangkaian gerak secara lengkap adalah awalan, jingkat, melangkah dan di akhiri dengan melompat seperti pada lompat jauh. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenaranya (Margono, 2010:67). Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H 1 : Ada pengaruh yang signifikandari latihan naik turun bangku terhadap peningkatan hasil lompat jangkit pada siswa ekstrakurikuler atletik di SMA SWADHIPA Lampung Selatan Tahun 2013. H 2 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari latihan naik turun bangku terhadap peningkatan hasil lompat jangkit pada siswa ekstrakurikuler atletik di SMA SWADHIPA Lampung Selatan Tahun 2013. III. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

7 dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan dan analisis data. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian membicarakan mengenai tatacara pelaksanaan penelitian, sedangkan prosedur penelitian membicarakan urutan kerja penelitian dan tehnik penelitian membicarakan alat-alat yang akan digunakan dalam mengukur atau data pebelitian. Dengan demikian, metode penelitian melingkupi prosedur dan tehnik penelitian. Metode penelitian menurut Arikunto (2006:26) mengemukakan bahwa: metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Penelitian eksperimen menurut (Arikunto, 2006:36) adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) anatar dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang menganggu. Variabel Penelitian 1. Variabel Peneltian Variabel penelitian Adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam hal ini terdapat dua macam variabel, yaitu: (1) variabel bebas dan (2) variabel terikat. a. Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang nilai-nilainya tidak tergantung ada variabel lainya yang yang berguna untuk meramalkan dan meramalkan nilai variabel yang simbolkan dengan (X). Adapun veriabel bebas dalam penelitian ini adalah Naik turun bangku (X 1) b. Variabel terikat (Y) Variabel terikat adalah veriabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lainya dan merupakan variabel yang diterangkan nilainya dilambangkan dengan (Y). Variabel terikatnya adalah peningkatan lompat jangkit (Y). Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan yang susah ditetapkan sehingga tujuan tersebut, penulis dalam penelitian ini menggunakan desain pretest, post-test, group desain. Desain atau rancangan penelitian yang penulis gunakan adalah : R Pretest OP Populasi dan Sampel Populasi KE1 KK Treatment A Tanpa Treatment Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130), populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler atletik putra SMA SWADHIPA Lampung Selatan sebanyak 40 siswa. Sampel Post test

8 Sampel penelitian adalah suatu objek yang akan menjadi bahan penelitian. Adapun untuk menentukan besarnya sampel yang akan diteliti, menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 131) di dalam bukunya, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dan untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, selanjutnya jika subjeknya lebih dari 100 dapat di ambil antara 10% - 15% atau 20% - 25%. Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka sampel yang di gunakan dalam penelitan ini adalah keseluruhan jumlah populasi siswa ekstakurikuler atletik di SMA Swadhipa Natar sebanyak 40 siswa. Teknik Pengambilan Data Metode pengambilan data adalah suatu metode untuk memperoleh keterangan yang benar sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode eksperimen lapangan melalui tes dan pengukuran. Instrumen Penelitian Instrumenadalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah. Tujuan test ini adalah untuk mengukur peningkatan hasil lompat jangkit terhadap latihan naik turun bangku. Alat-alat yang dibutuhkan : 1) Bangku 2) Stopwatch 3) Pluit 4) Tabel hasil 5) Bak pasir 6) Meteran. Teknik Analisis Data Sehubungan penelitian ini adalah penelitian sampel, maka diperlukan uji persyaratan untuk menentukan teknik analisis statistik yang digunakan. Uji persyaratan yang diperlukan adalah uji homogenitas, uji normalitas. Secara lebih jelas pengujian analisis data dari uji prasyarat hingga pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Hipotesis Uji t IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Data Tabel. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kelompok Latihan Naik Turun Bangku Dan Kelompok Kontrol Kelompok Latihan Naik Keterangan Turun Bangku Kelompok Kontrol Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes Akhir Jumlah 111.6 141.17 111.66 112.23 Rata-rata 5.58 7.0585 5.583 5.6115 Standar deviasi 0.30 0.50 0.29 0.33 Varians 0.09 0.25 0.08 0.11 Deskripsi Data Latihan Naik Turun Bagku Terhadap Peningkatan Hasil Lompat Jangkit Hasil analisis deskriptif penelitian kelompok latihan naik turun bangku terhadap peningkatan hasil lompat jangkit dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

9 Gambar 1 Hasil Tes Awal dan Akhir Kelompok Latihan Naik Turun Bangku Deskripsi Data Kelompok Kontrol Terhadap Peningkatan Hasil Lompat Jangkit Hasil analisis deskriptif penelitian kelompok latihan naik turun bangku terhadap peningkatan hasil lompat jangkit dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar Perbandingan Hasil Tes Awal Kelompok Latihan Naik Turun Bangku Dan Kelompok Kontrol Perbandingan hasil tes akhir penelitian kelompok latihan naik turun bangku dan kelompok kontrol terhadap peningkatan hasil lompat jangkit dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 2 Hasil Tes Awal dan Akhir Kelompok Kontrol Perbandingan Hasil Tes Awal dan Akhir Kelompok Latihan Naik Turun Bangku Dan Kelompok Kontrol Terhadap Peningkatan Hasil Lompat Jangkit. Perbandingan hasil tes awal penelitian kelompok latihan naik turun bangku dan kelompok kontrol terhadap peningkatan hasil lompat jangkit dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar Perbandingan Hasil Tes Akhir Kelompok Latihan Naik Turun Bangku Dan Kelompok Kontrol Analisis Data Uji Prasyarat UJi Normalitas Data Nilai Signifikansi Kesimpulan Tes awal naik turun bangku 0,115 Normal Tes awal kelompok kontrol 0,139 Normal Tes akhir naik turun bangku 0,200 Normal Tes akhir kelompok kontrol 0,200 Normal

10 Uji Homogenitas Data Tes awal latihan naik turun bangku dan kelompok kontrol Tes akhir latihan naik turun bangku dan kelompok kontrol Tes awal dan Tes akhir kelompok latihan naik turun bangku Tes awal dan Tes akhir kelompok kontrol Uji hipotesis Nilai Signifikansi Kesimpulan 0,975 Homogen 0,181 Homogen 0,231 Homogen 0,587 Homogen Uji T Pengaruh Kelompok Latihan Naik Turun Bangku Dan Kelompok Kontrol Terhadap Peningkatan Hasil Lompat Jangkit Tabel. Rangkuman Output SPSS Tabel Paired Samples Test Hasil Analisis Uji Pengaruh Kelompok Latihan Naik Turun Bangku Dan Kelompok Kontrol Terhadap Peningkatan Hasil Lompat Jangkit Data Latihan Naik Turun Bangku Kelompok Kontrol Jumlah selisih 29,57 0,57 Nilai rata-rata 1,4785 0,0285 Nilai standar deviasi 0,441484 0,101943 Nilai varians 0,194908 0,010392 Nilai Sig. 0,000 0,226 t hitung 14,977 1,250 t tabel 2,093 2,093 Kesimpulan Terdapat pengaruh Tidak terdapat pengaruh Hasil analisis pengaruh latihan naik turun bangku terhadap peningkatan hasil lompat jangkit diperoleh jumlah selisih sebesar 29,57, rata-rata peningkatan masing-masing individu sebesar 1,4785, nilai standar deviasi 0,441484 dan nilai varians 0,194908. Berdasarkan data tersebut diperoleh nilai Sig. 0,000 dan t hitung sebesar 14,977 dan nilai t tabel sebesar 2,093. Jika - t tabel t hitung + t tabel maka H 0 diterima, H a ditolak. Karena t hitung =14,977 > t tabel = 2,093 atau nilai Sig. 0,000 < 0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan naik turun bangku terhadap peningkatan hasil lompat jangkit siswa ekstrakurikuler atletik di SMA Swadhipa Lampung Selatan Tahun 2013. Hasil analisis kelompok tanpa perlakuan (kontrol) diperoleh jumlah selisih 0,57, rata-rata peningkatan masing-masing individu sebesar 0,0285, nilai standar deviasi 0,101943 dan nilai varians 0,010392. Dari data tersebut diperoleh nilai nilai Sig. 0,226, t hitung = 1,250 dan nilai t tabel = 2,093 Jika t tabel t hitung + t tabel maka H 0 diterima, H a ditolak, karena t hitung = 1,250 >t tabel = 2,093 atau nilai Sig. 0,226 > 0,05 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari kelompok tanpa perlakuan (kontrol) terhadap peningkatan hasil lompat jangkit siswa ekstrakurikuler atletik di SMA Swadhipa Lampung Selatan Tahun 2013 Uji T Perbedaan Tes Awal Dan Tes Akhir Kelompok Latihan Naik Turun Bangku Dan Kelompok Kontrol Terhadap Peningkatan Hasil Lompat Jangkit Tabel. Rangkuman Output SPSS Tabel Independent Samples Test Hasil Analisis Uji Beda Tes Awal Dan Tes Akhir Kelompok Latihan Naik Turun Bangku Dan Kelompok Kontrol Terhadap Peningkatan Hasil Lompat Jangkit Data Tes Awal Kelompok Latihan Naik Turun Bangku Kelompok Kontrol Tes Akhir Kelompok Latihan Naik Turun Bangku Kelompok Kontrol Rata-rata 5,5830 5,5800 231,26 208,53 Nilai SD 0,29 0,30 0,50 0,33 Df 38 38 Sig. (2-tailed) 0,975 0,000 t hitung 0,032 10,651 t tabel 2,024 2,024 Kesimpulan Tidak Ada Perbedaan Ada Perbedaan

11 Pada tabel di atas diperoleh pada tes awal rangkuman output SPSS tabel Independent Samples Test hasil analisis uji beda kelompok latihan naik turun bangku dan kelompok kontrol terhadap peningkatan hasil lompat jangkit nilai t hitung= 0,032 < 2,024= t tabel atau nilai Sig. (2-tailed)= 0,975> 0,05 Hal ini berati tidak ada perbedaan yang signifikan tes awal kelompok latihan naik turun bangku dan kelompok kontrol terhadap peningkatan hasil lompat jangkit. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tes awal kedua kelompok memiliki kemampuan yang hampir sama karena telah dibagi dengan cara ordinal pairing sehingga jika terdapat perbedaan pada tes akhir maka hal tersebut akibat dari perlakuan yang diberikan. Pada tes akhir rangkuman output SPSS tabel Independent Samples Test hasil analisis uji beda kelompok latihan naik turun bangku dan kelompok kontrol terhadap peningkatan hasil lompat jangkit nilai t hitung= 10,651> 2,024= t tabel atau nilai Sig. (2-tailed)= 0,000< 0,05 Hal ini berati ada perbedaan yang signifikan tes akhir kelompok latihan naik turun bangku dan kelompok kontrol terhadap peningkatan hasil lompat jangkit. Dari perbandingan hasil selisih peningkatan rata-rata setiap individu pada kedua kelompok yaitu latihan naik turun bangku dan kelompok kontroldapat diketahui bahwa latihan naik turun bangku menunjukkan nilai rata-rata tes akhir yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol, artinya latihan naik turun bangku lebih baik daripada kelompok kontrol untuk meningkatkan hasil lompat jangkit. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian pada siswa SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014, bahwa kemampuanlompat jangkit dapat ditingkatkan dengan latihan naik turun bangku. Lompat jangkit disebut juga lompatlompat tiga, karena dilakukan dengan tiga lompatan yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat langkah lompat. Lompat jangkit termasuk salah satu nomor lompat di antara nomor-nomor lompat yang lainnya seperti lompat jauh, lompat tinggi dan lompat tinggi galah. Menurut ketentuan si pelompat harus melakukan tiga kali menumpu, menumpu dua kali dengan kaki yang sama yang disebut Hop dan Step dan diakhiri dengan gerakan Jump atau lompat. Hasil dari suatu lompatan sangat tegantung dari kecepatan horizontal dan kekuatan pada ketiga tahapan tumpuan tesebut. Jarak antara hop, step, jump bervariasi tergantung dari kecepatan, kekuatan, dan kelentukan otot. Sudut tumpuan yang tepat sangat membantu menjaga kecepatan. Loncat naik turun bangku yaitu meloncat ke atas bangku dan loncat naik turun bangku dengan kedua tungkai bersama-sama. Dari uraian tersebut dalam penelitian ini adalah bahwa loncat naik turun bangku pelaksanaannya meloncat dengan menggunakan kedua kaki serta memakai media bangku yang digunakan untuk rintangan dalam naik turun bangku. Berdasarkan hasil dari data tes awal diperoleh bahwa masih rendahnya hasil lompatan, khususnya dalam tolakan dan melayang di udara. Pada saat melakukan tolakan siswa terkendala

12 pada ketepatan tungkai saat menolak masih kurang, sikap badan yang tidak condong, dan gerakan tungkai dengan kaki tolak dan pinggang yang belum lurus. Pada saat melayang di udara siswa terkendala pada sikap badan cenderung tegang dan condong, sikap tangan cenderung tidak naik ke atas secara bersamaan,. Hasil analisis peneliti menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan melakukan gerak dasar lompat jauha gaya melenting, khususnya pada gerak dasar tolakan. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa : 1. Ada pengaruh yang signifikandari latihan naik turun bangku terhadap peningkatan hasil lompat jangkit pada siswa ekstrakurikuler atletik di SMA SWADHIPA Lampung Selatan Tahun 2013. Saran 1. Peneliti lainnya, khususnya bagi mahasiswa Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Unila dapat terus menerus memperbaiki penelitian dalam melakukan penelitian selanjutnya, dengan beberapa penyempurnaan misalnya: a) jumlah sampel penelitian yang lebih besar; b) waktu penelitian yang lebih lama; c) menambah variabel bebas sebagai pembanding. 2. Kepada para Mahasiswa dan Guru Pendidikan Jasmani diharapkan mencoba model-model latihan untuk meningkatkan hasil lompat jangkit. 3. Guru pelatih dapat menggunakan latihan naik turun bangku untuk meningkatkan hasil lompat jangkit siswa/ atlet. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Revisi ke-vi. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Revisi ke- VI. Jakarta: Rineka Cipta. Margono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Sulistianta, Heru. 2013. Dasar-dasar Kepelatihan. Bandar Lampung. Universitas Lampung. Tarigan, Herman. 2010. Pengetahuan Umum Olahraga. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Adisasmita. 2000. Latihan Naik Turun Bangku. Jakarta : Sinar Buku. Mardiyanto. 2011. Pengertian Hakikat Lompat. Jakarta : Rajawali Pers