BAB I PENDAHULUAN. Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

I. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB I PENDAHULUAN. aktiva keuangan, biasanya yang mempunyai sifat jangka panjang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB I PENDAHULUAN. dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Hartono, 2003).

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

Rikas Dwi Cahyo¹. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peringkat investment grade dari lembaga pemeringkat kredit international fitch

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Model penetapan harga asset Capital Assets Pricing Model, biasa disebut

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

I. PENDAHULUAN. Kegiatan investasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam. kemajuan perekonomian suatu negara. Krisis moneter pada tahun 1997

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

I. PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Maka wajar apabila

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Dari investasi tersebut, investor mengharapkan adanya suatu tingkat

BAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

DEWI WULAN HANDAYANTI B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungan atau merugikan. Ketidak

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB 1 PENDAHULUAN. semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.

BAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2006, secara bertahap akan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum LQ45

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fiskal dan moneter (Fahmi, 2013). Pasar modal menjalankan dua fungsi utama, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap individu dalam jenjang waktu masa hidupnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilakukan dalam bentuk investasi riil (real investment) dan dalam bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Salah satu cara adalah dengan melakukan investasi. Investasi pada hakikatnya merupakan pengorbanan dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang (Abdul Halim, 2005:4). Investasi pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu: aset rill (real assets) dan aset keuangan ( financial assets). Aset rill di sini merupakan aset atau aktiva seperti tanah, bangunan, pengetahuaan, dan mesin yang digunakan untuk memproduksi barang serta para pekerja yang keahliannya diperlukan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada. Kebalikannya aset keuangan seperti saham atau obligasi. Saham hanya merupakan lembaran kertas atau mungkin jurnal komputer dan tidak secara langsung memiliki kontribusi terhadap kapasitas produktif dalam suatu perekonomian. Aset keuangan memiliki kontribusi secara tidak langsung terhadap kapasitas produktif suatu perekonomian, karena aset ini memisahkan kepemilikan dan manajemen dalam suatu perusahaan dan memfasilitasi pemindahan dana untuk perusahaan dengan peluang investasi yang menarik. Aset keuangan memiliki kontribusi terhadap kekayaan induvidu dan 1

2 perusahaan yang memilikinya. Karena aset keuangan merupakan klaim atas laba yang dihasilkan aset rill atau klaim atas laba dari pemerintah. Pada perekonomian primitif, masyarakat cenderung menginvestasikan uang mereka berbentuk aset rill, namun hal tersebut juga dirasakan kurang menjanjikan. Masyarakat perekonomian modern mulai berpindah kepada investasi berbentuk aset keuangan. Salah satu keunggulan berinvestasi adalah memperoleh keuntungan yang besar, namun dengan resiko yang cukup besar. Maka dari itu dibutuhkan informasi yang jelas untuk meminimalkan resiko. Untuk memperoleh informasi-informasi itu, maka disediakan tempat yang dinamakan Pasar Modal. Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek (Surnariyah, 2004:4). Kehadiran pasar modal memperbanyak pilihan sumber dana bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya untuk mencapai struktur modal yang efisien dan optimal, yaitu struktur modal dengan biaya modal rata-rata tertimbang yang rendah. Bagi investor, kehadiran pasar modal akan menambah pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka, selain investasi pada sistem perbankan atau aset rill. Investasi di pasar modal adalah investasi yang

3 mengandung risiko. Investor tidak tahu dengan pasti berapa hasil yang akan diterima, yang dapat dilakukan hanyalah memperkirakan berapa keuntungan yang diharapan (expected return) dan berapa besar risiko yang diterimanya (risk). Dalam setiap keputusan investasi, sebagai orang rasional, investor akan memilih investasi yang menjanjikan keuntungan tertinggi. Salah satu cara yang sering digunakan dalam kondisi investasi yang berisiko adalah dengan membentuk portofolio untuk menyebarkan risiko. Hakekatnya dari pembentukkan portofolio adalah mengalokasi dana pada berbagai alternatif investasi. Portofolio yang efisien dan optimal dicapai dengan mengkombinasikan beberapa sekuritas dengan proporsi yang tepat yang memaksimalkan expected return dan meminimalkan risiko. Single Index Model sebagai salah satu cara untuk membentuk portofolio saham. Setelah terbentuk portofolio yang optimal, portofolio saham tersebut akan dievaluasi kinerjanya dengan menggunakan metode penilaian kinerja portofolio Indeks Treynor, Indeks Sharpe, dan Indeks Jansen. Tujuan dari kegiatan evaluasi ini adalah untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan investasi investor. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini, ditulis dalam bentuk skripsi yang berjudul: Evaluasi Kinerja Portofolio Yang Dibentuk Dengan Menggunakan Single Index Model Di BEJ

4 1.2 Indentifikasi Masalah Penelitian ini mencoba mengevaluasi kinerja portofolio sepuluh saham teraktif yang tergabung dalam LQ-45 dibentuk dengan menggunakan Single index model di BEJ. Maka penulis mengindentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil pembentukan portofolio saham dari sepuluh saham yang kapitalisasi pasarnya tertinggi, yang tergabung dalam LQ-45 dibentuk dengan menggunakan single index model? 2. Bagaimana Penilaian kinerja portofolio saham dengan menggunakan metode penilaian kinerja portofolio Indeks Treynor, Indeks Sharpe dan Indeks Jansen? 1.3 Pembatasan Masalah Dalam melakukan penelitian, diperlukan pembatasan ruang lingkup penelitian supaya pembatasan dan penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan lebih terarah. Selain itu pembatasan masalah dilakukan karena pertimbangan keterbatasan waktu, dana dan kemampuan penulis. Batasan penelitian ini adalah: 1. Dalam skripsi ini penulis hanya membahas tentang instrumen saham saja. 2. Saham-saham yang dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam portofolio dibatasi hanya untuk sepuluh saham yang kapitalisasi pasarnya tertinggi pada bulan agustus 2007 dan tergabung dalam LQ-45 periode Agustus 2007 sampai dengan januari 2008.

5 3. Periode pengamatan untuk menentukan penelitian adalah periode harian dari tanggal 1 Agustus 2007 sampai dengan 30 September 2007. 4. Portofolio saham optimal yang dibentuk dari single index model bersifat buy and hold. 5. Penulis menggunakan single index model untuk membentuk portofolio saham dan metode Indeks Treynor, Indeks Sharpe, Indeks Jansen untuk menilai kinerja portofolio saham yang telah terbentuk. 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengumpulkan data, mengelolah, menganalisa serta menginterprestasikan yang akan penulis gunakan sebagai bahan penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian tingkat sarjana pada Falkultas Ekonomi Jurusan Manajemen. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah: 1. Menentukan portofolio saham dari sepuluh saham yang kapitalisasi pasarnya tertinggi dan tergabung dalam LQ-45 dibentuk dengan menggunakan single index model. 2. Menilai kinerja portofolio saham dengan menggunakan metode penilaian kinerja portofolio Indeks Treynor, Indeks Sharpe dan Indeks Jansen.

6 1.5 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi pihak Perguruan Tinggi dan Akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen keuangan khususnya mengenai teori portofolio. 2. Bagi Perusahaan dan Investor Dapat dijadikan bahan atau dasar pertimbangan baik para manejer perusahaannya itu sendiri maupun para investor yang akan menanamkan dananya pada salah satu saham-saham unggulan, sehingga diharapkan dapat mengambil keputusan yang tepat. 3. Penulis Menambah wawasan dan pengetahuan dalam membandingkan antara teori yang diterima dari bangku kuliah dengan praktek atau kenyataan yang sebenarnya terjadi. 4. Pihak Lain Dapat dipergunakan sebagai data atau bahan informasi yang sesuai dengan kebutuhan.

7 1.6 Kerangka Pemikiran Tujuan investor melakukan investasi untuk meningkatkan kekayaannya. Investasi dapat dilakukan dalam dalam berbagai cara, tergantung bagaimana investor yang memilihnya. Dengan demikian perlu kita ketahui pengertian investasi itu sendiri, menurut Sunariyah (1998,2) menyatakan bahwa: Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Sedangkan menurut Tim BEJ Jakarta (1994,5-6) pengertian investasi adalah: Penyaluran sumber dana yang ada sekarang dengan mengharapkan keuntungan di masa mendatang dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan selama jangka waktu tertentu, menambah nilai modal yang ditetapkan dan menjaga terhadap inflasi. Pada dasarnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian (uncertainty). Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam itu dikatakan bahwa pemodal tersebut menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. Sebelum investor melakukan investasi di pasar modal diizinkan melakukan analisis portofolio terlebih dahulu. Tujuan dari analisis portofolio adalah membentuk suatu portofolio yang dapat memaksimumkan return pada setiap tingkat risiko yang dianggap layak oleh investor (Jack Clark Francis, 1991:228). Investasi di pasar modal adalah investasi yang mengandung resiko. Investor tidak tahu dengan pasti berapa hasil yang akan diperoleh. Yang dapat dilakukan hanyalah memperkirakan beberapa keuntungan yang diharapkan

8 (expected return) dan beberapa besar risiko yang diterimanya (risk). Resiko atas saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu Systematic Risk dan Unsystematic Risk. Pada dasarnya setiap induvidu tidak suka akan resiko dan senantiasa mencari jalan untuk menghindarinya (risk averse). Untuk mengurangi risiko, investor sering melakukan diversifikasi yaitu mengkombinasikan berbagai sekuritas dalam investasi mereka membentuk suatu portofolio. Dengan melakukan divertifikasi, akan dapat dibentuk suatu portofolio yang optimal yaitu portofolio yang memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada tingkat risiko yang sama atau memberikan tingkat risiko yang lebih rendah pada tingkat keuntungan yang sama. Untuk menentukan portofolio optimal maka terlebih dahulu harus mengestimasi nilai ekspektasi return saham dan variasi-kovariasi sahamnya. Mode estimasi paramenter yang digunakan adalah single index model. Dengan menggunakan single index model, return saham-i dinyatakan berhubungan linier dengan return pasar. Untuk memperoleh portofolio optimal single index model akan digunakan metode simple Criteria for Optimal Portofolio Selection yang diperkenalkan oleh Elton & Gruber (1995,183-185) yang dibagi dalam tiga langkah yaitu: (1) Menentukan peringkat saham, (2) Menentukan cut off rate, (3) Menetukan Proporsi saham dalam portofolio optimal. Setelah portofolio saham terbentuk, maka akan dilakukan evaluasi penilaian kinerja terhadap portofolio saham tersebut. Dengan menggunakan

9 3 metode penilaian kinerja portofolio umumnya yaitu (1) indeks Treynor, (2) indeks Sharpe, (3) indeks Jansen. Tujuan dari kegiatan evaluasi ini adalah untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan investasi investor. Berdasarkan uraian diatas, berikut disampaikan kerangka pemikian sebagai berikut: Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

10 1.7 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif analitis, dimana data-data yang diperoleh selama penelitian ini akan diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan memakai teori-teori yang telah dipelajari yang pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan. 1.7.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder untuk periode harian dari tanggal 1 Agustus 2007 sampai dengan 30 September 2007, yang diperoleh dengan melakukan download data perdagangan Saham Emiten yang termasuk dalam penghitungan Indeks LQ-45 dan IHSG. 1.7.2 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan Studi Literatur (Library Research). Mempelajari literaturliteratur lainnya yang berhubungan dengan penelitian yang sedang diteliti. 1.7.3 Operasional Variabel Berikut ini adalah tabel operasional variabel yang berisi atas variabel, konsep variabel, indikator, ukuran, skala.

11 Tabel 1.1 Operasional Variabel Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala Single - Return - Selisih antara harga jual - R i % Rasio Index Saham dan harga beli models - Return - Selisih nilai indeks t - R m % Rasio Pasar dengan t-1 - Tingkat - Tingkat bunga yang - R f % Rasio bunga diberikan oleh sarana bebas investasi bebas resiko resiko Evaluasi - Indeks - Membandingkan antara - ar p % Rasio Kinerja Treynor premi risiko portofolio ar f Portofolio dengan risiko portofolio ar m yang dinyatakan dengan p beta - Indeks - Membandingkan antara - ar p % Rasio sharpe premi risiko portofolio ar f dengan risiko portofolio ar m yang dinyatakan dengan standar deviasi p - Indeks Jansen - Imbalan hasil rata-rata portofolio diatas atau dibawah imbal hasil yang diprediksikan oleh CAPM. - R p R f R m p % Rasio

12 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi pengamatan dilakukan dengan mengakses jaringan internet ke situs Bursa Efek Jakarta (http://www.jsx.com) dan (http://www.finance.yahoo.com), serta mengakses berbagai situs yang berkaitan dengan penelitian ini. Waktu penelitian dilakukan dari Agustus 2007 sampai dengan Desember 2007.