BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu bagian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Gardu antique indah ini didirikan tepatnya pada tahun CV. Gardu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas (reasonable). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyaknya Coffee Shop saat ini yang bermunculan, seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB II LANDASAN TEORI

PERUSAHAAN KAYU JATI ONLINE SEBAGAI PELUANG USAHA E-BUSINESS. Disusun guna memenuhi tugas. Mata kuliah E-Business

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki beberapa kebutuhan pokok yang dapat dikelompokkan

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis.

Aspek Pemasaran 1. d. Peramalan Penjualan b. Riset Penjualan. e. Rencana Pemasaran c. Sistem Informasi Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan munculnya berbagai perusahaan-perusahaan baru yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. pada bidang industri yang sama. Dalam persaingan pasar domestik akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Subagja (2005), dengan judul: Pengaruh Differensiasi Produk Terhadap. Brand Image B Burger Di Bandung. Dengan hasil penelitian sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

I. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis sekarang ini semakin lama semakin berkembang dan semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : Mata Kuliah Lanjutan Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

Integrated Marketing Communication II

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami

Bab 1 PENDAHULUAN. populasi penduduk maka semakin besar pula kebutuhan masyarakat terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri nyaris tidak ada perbedaan karena kemudahan akses dari barang dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang industri, penjualan maupun jasa. Maka akan terjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. pelaku bisnis harus berfikir keras untuk mengikuti zaman. Tidak hanya pemikiran

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin cepat sejalan. dengan semakin majunya manusia membuat berubahnya pandangan orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Gaya hidup modern yang cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Posisi pengambilan keputusan sangat menentukan akan berhasil atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha, perusahaan tidak saja beroperasi di lingkungan. perusahaan, yaitu adanya cabang, agen, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi terus berkembang kearah yang lebih baik. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis sekolah berbasis

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dipasarkan. Dalam era teknologi informasi, keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba cepat saat ini globalisasi ekonomi telah menciptakan

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan pun bermacam-macam, tetapi untuk mendapatkan laba, perusahaan. status konsumen dapat berubah menjadi pelanggan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagian besar masyarakat, sering mengertikan pemasaran sebagai proses

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

Lampiran 3. Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Produk (X 1 )

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan pada saat ini berusaha ingin meraih banyak konsumen

STRATEGI PRODUK PADA PEMASARAN. MINGGU KE SEMBILAN FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada abad modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion akhir-akhir ini mengakibatkan banyak persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini baik dunia usaha maupun dunia teknologi sedang memasuki era

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, masyarakat Indonesia sudah mulai terpengaruh dan mengadaptasi

PASAR KONSUMEN. Meet -2. BY.Hariyatno.SE.Mmsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Kotler dan Armstrong (2019:253) produk adalah segala sesuatu yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Semakin banyaknya produk yang sejenis dipasarkan akan

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

Peluang Usaha Perabot Rumah Tangga Batok Kelapa

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan zaman dan teknologi menuntut kehidupan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ada. Setiap perusahaan harus mengetahui perubahan lingkungan yang terjadi karena hal tersebut sangat penting untuk menentukan strategi yang akan ditetapkan perusahaan untuk mencapai tujuan. Untuk itu diperlukan perencanaan yang matang dalam mencapai tujuan tersebut. Semakin mudah suatu lingkungan berubah, maka dampak terhadap pelaksanaan strategi semakin besar. Begitu pula hal tersebut sangat penting dalam menentukan strategi apakah yang akan digunakan perusahaan guna untuk meningkatkan volume penjualan. Sehingga upaya untuk meningkatkan volume penjualan pada sebuah perusahaan, harus mampu mengetahui dan mengorganisasi perilaku konsumen dalam mengkonsumsi barang yang dibutuhkan dan diinginkan. Kebutuhan manusia sering menghadirkan suatu stimulus kuat untuk menciptakan produk dan jasa yang baru. Jika stimulus itu di 1

2 kombinasikan dengan sasaran agar organisasi tetap langgeng dan juga tumbuh di sektor bisnis, maka kebutuhan seperti itu akan menimbulkan suatu rantai aktivitas yang bertujuan untuk menjawab tuntutan tersebut. Umumnya, mata rantai aktivitas tersebut akan berawal dari upaya menemukan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Kebutuhan dan keinginan itu kemudian diterjemahkan menjadi desain atas produk atau jasa yang akan dihasilkan. Lebih lanjut, desain diubah menjadi rencana produksi, dan kemudian ke dalam aktivitas pemasaran. Sebuah perusahaan pabrik atau jasa dapat dapat memperoleh suatu bingkai keunggulan kompetitif melalui desain yang membawa gagasan baru kepada pelanggan dengan cepat, melakukan suatu pekerjaan yang lebih baik untuk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Desain produk (product design) menetapkan jenis desain yang lebih baik digunakan untuk membuat suatu produk, menentukan batas toleransi serta dimensinya, menggambarkan penampilan dari produk, sekaligus menetapkan standar kinerja produk yang bersangkutan. Desain jasa (service design) menetapkan bentuk penampilan fisik, gaya, manfaat, kenikmatan, dan manfaat psikologis yang akan diterima oleh pelanggan yang menerima jasa bersangkutan. Melalui keadaan dan sifat seperti yang dikemukakan diatas, maka suatu desain akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap mutu suatu produk atau jasa. Desain produk, atau dalam bahasa keilmuan disebut juga desain produk industri, adalah sebuah bidang keilmuan atau

3 profesi yang menentukan bentuk/from dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut agar sesuai dengan pemakainya dan sesuai dengan kemampuan proses produksinya pada industri yang memproduksinya. Istilah desain produk industri atau industrial design muncul pertama pada awal abab 20 sebagai pendeskripsian dari proses pendahuluan secara kreatif yang dilakukan oleh artis individu terhadap barang-barang yang diproduksi secara massal. Untuk mengatasi rumitnya sebuah produksi massal, desainer produk bekerja sama dengan profesi lain yang terlibat untuk menghasilkan, mengembangkan, dan memanufaktur produk. Profesi tersebut diantaranya adalah ahli marketing, mekanik, teknisi, desain manufaktur dan programmer software. Bersama dengan spesialis ilmu faktor manusia, desiner produk menyelenggarakan tes daya guna produk untuk meyakinkan bahwa sebuah produk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, harapan penggunanya, dan seringkali mereka mengatur ulang komponenkomponen atau bagian-bagiannya untuk membuat produk-produk lebih efisien untuk diproduksi dan mudah untuk dirakit, diperbaiki dan didaur ulang. Sebagaimana yang diungkapkan levit dalam kotler (2000 : 449) bahwa dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam, seorang produsen tidak boleh terpaku oleh bentuk produk yang menawarkan manfaat dasarnya saja. Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2001),

4 Kesuksesan dalam persaingan akan dipenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan dapat mempertahankan pelanggannya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perusahaan memerlukan berbagai usaha agar tujuan yang telah direncanakan tercapai. Karena pada dasarnya kebutuhan dan keinginan konsumen selalu mengalami perubahan bahkan cenderung meningkat dari waktu ke waktu maka perusahaan perlu mengadakan suatu riset pemasaran dalam usahanya untuk mengetahui produk apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Persaingan sekarang ini pada umumnya terjadi pada tingkat produk tambahan yang meliputi tambahan jasa, kemasan dan manfaat yang akan membedakannya dari produk pesaing. CV. Gardu Antique Indah merupakan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak dibidang Mebel/Furnitur yang terbuat dari kayu, dengan design antik dan unik yang mengandung unsur-unsur budaya kuno. Furniture adalah istilah yang digunakan untuk perabot rumah tangga yang berfungsi sebagai tempat penyimpan barang, tempat duduk, tempat tidur, tempat mengerjakan sesuatu dalam bentuk meja atau tempat menaruh barang di permukaannya. Furniture sebagai produk artistik biasanya terbuat dari kayu pilihan dengan warna dan tekstur indah yang dikerjakan dengan penyelesaian akhir yang halus. Awal mula berdirinya perusahaan pada tahun 1995 banyak terjadi metamorphosis yang sangat berkepanjangan, perusahaan awalnya hanya memproduksi beberapa produk mebel untuk daerah sekitar perusahaan

5 saja dan produk yang diproduksi hanya produk dengan desain yang sederhana/polos tanpa ada ukirannya, setelah ada respon baik dari konsumen sekitar pada tahun 1998 Perusahaan mulai melirik mebel dengan ukiran kuno yang di harapkan bisa menarik minat konsumen luar, ide ukiran tersebut didapatkan dari barang-barang peninggalan yang dibeli dari masyarakat sekitar. Barang-barang yang sudah terbilang tua tersebut lalu diperbaiki kembali untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik dari sebelumnya. Selain itu perusahaan mulai meniru dari barang-barang tersebut untuk dibuat menjadi produk yang lebih beraneka ragam. Sejak ditetapkannya perusahaan menjadi mebel antik sampai saat ini konsumen lokal mulai kurang memperhatikan namun dari konsumen luar banyak yang mengunjungi dan membeli produk tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari penjualan 3 tahun terakhir pada table dibawah ini: No 1 2 3 4 5 Table 1.1 Data Penjualan Usaha Mebel Pada desain Ukir CV. Gardu Antique Indah Situbondo Selama 3(tiga) Tahun Terakhir 2009 20 2011 Jenis produksi KLN KL KLN KL KLN KL Dipan Gajah Akar / Ukir Almari 2 Pintu Almari 3 Pintu Buffet TV/Laci/Hias/Nakas Kursi Bar 60 5 120 168 80 18 12 22-62 98 2 157 68 15 18 15 27 18 56 3 0 149 76 11 15 13 25 -

6 6 Kursi Tamu Ukir(1set) 59 15 42 12 47 7 Kursi Tamu Panjang (1set) 37 13 32 11 35 9 8 Meja Makan + 6/5/4 Kursi 34 17 39 19 40 16 9 Tempat Koran Susun 98 87 16 99 14 Sekcell Akar/Ukir/Bambu - - 39 22 32 11 Frame Kaca Kecil/Besar 36 15-8 38 Sumber Data: CV. Gardu Antique Indah Situbondo Ket: KLN = Konsumen Luar Negeri KL = Konsumen Lokal Dilihat dari hasil penjualan produk perbulannya, CV. Gardu Antique Indah ini banyak mengalami penurunan pada 3 tahun terakhir. terutama pada penjualan produk kepada konsumen lokal dan hanya memenuhui permintaan dari beberapa negara seperti Amerika, Taiwan, Australia, Inggris, Prancis, dan melalui eksportir-eksportir local yang ada di Bali. Semakin berkembangnya zaman membuat konsumen menginginkan produk yang sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin modern dan bergaya glamor. Sedangkan CV. Gardu Antique Indah ini hanya memproduksi produk mebel antik yang berbentuk ukiran. dilihat dari turunnya volume penjualan dan juga dari keinginan konsumen, maka dapat diprediksi bahwa konsumen yang berhenti membeli produk dari perusahaan tersebut dikarenakan desain produk yang dibuat terkesan monoton dan konsumen merasa jenuh.

7 Untuk itu berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pemilik perusahaan pada tanggal 30 Mei 2012 ada beberapa hal yang menyebabkan produk mebel dengan desain ukiran kurang diminati konsumen lokal (KL) yaitu: 1. Ciri-ciri Ciri-ciri adalah karakteristik yang mendukung fungsi dasar produk. Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan beberapa ciri-ciri. Ciri-ciri produk merupakan alat kompetitif untuk produk perusahaan yang terdiferensiasi. Ciri-ciri produk desain mebel ukir tersebut hanya pada ukirannya saja. 2. Kinerja Kinerja mengacu kepada tingkat karakteristik utama produk pada saat beroperasi. Menurut kinerjanya mebel memang bermanfaat sebagai alat perabotan rumah tangga. Namun desain ukir ini cenderung lebih besar sehingga membuat ruangan yang kecil semakin sempit. 3. Mutu Kesesuaian Yang dimaksud dengan penyesuaian adalah tingkat dimana desain produk dan karekteristik operasinya mendekati standar sasaran. Mutu kesesuaian adalah tingkat kesesuaian dan pemenuhan

8 semua unit yang diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Hal ini disebut konformansi karena spesifikasinya. 4. Tahan Lama (Durability) Daya tahan merupakan ukuran waktu operasi yang diharapkan dari suatu produk tertentu. 5. Tahan Uji (Reliabilitas) Reliabilitas adalah ukuran kemungkinan bahwa suatu produk tidak akan berfungsi salah atau rusak dalam suatu periode waktu tertentu. Pembeli rela membayar lebih untuk produk-produk dengan reputasi reliabilatas yang lebih tinggi. Mereka ingin menghindari biaya karena kerusakan dan waktu untuk reparasi. 6. Kemudahan Perbaikan (Repairability) Kemudahan perbaikan adalah suatu ukuran kemudahan perbaikan suatu produk yang mengalami kegagalan fungsi atau kerusakan kerusakan. Kemudahan perbaikan ideal akan ada jika pemakai dapat memperbaiki produk tersebut dengan biaya murah atau tanpa biaya dan tanpa memakan waktu terlalu lama.

9 7. Model (Style) Model menggambarkan seberapa jauh suatu produk tampak dan berkenan bagi konsumen. Model memberi keunggulan ciri kekhususan produk yang sulit untuk ditiru. Untuk itu perusahaan harus membuat design yang sesuai dengan keinginan konsumen, mungkin perlu sesuatu yang berbeda dari produksi sebelumnya, dengan design yang lebih menarik dan sesuai dengan keinginan/kebutuhan konsumen. Melalui strategi design produk diharapkan produk yang dihasilkan tersebut dapat menjaga kelangsungan hidup produk serta meningkatkan volume penjualan perusahaan dalam jangka panjang. Sehingga perusahaan akan dapat mempertahankan dan memperluas pasarnya ke berbagai pangsa pasar lain. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Analisis Strategi Design Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada Produk Mebel Antik CV. Gardu Antique Indah Situbondo 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Strategi Design Produk yang dibuat oleh CV. Gardu Antique Indah dalam Meningkatkan Volume Penjualan? 2. Apa Implikasi penerapan Strategi Design produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis Strategi Design Produk yang dibuat oleh CV. Gardu Antique Indah dalam Meningkatkan Volume Penjualan. 2. Untuk menganalisis Implikasi penerapan Strategi Design produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan. 1.4 Kegunaan Penelitian Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan Manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai wahana bagi penulis sendiri dalam menambah dan memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai topik penelitian yang dilakukan yaitu mengenai Usaha Kecil dan Menengah. 2. Bagi CV. Gardu Antique Indah penelitian ini dapat menambah informasi atau masukan dalam menentukan kebijaksanaan terhadap Strategi Design Produk yang efektif agar dapat

11 meningkatkan volume penjualan pada perusahaan yang bersangkutan. 3. Sebagai referensi peneliti lainnya yang tertarik untuk mengembangkan tema serupa yang akan datang. 1.5 Batasan Penelitian Agar sebuah penelitian terfokus pada titik permasalahan yang akan diteliti maka perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah yang akan diteliti oleh peneliti adalah: 1. Penelitian ini khusus pada CV. Gardu Antique indah Situbondo. 2. Peneliti hanya membatasi pada Strategi Design produk yang dilakukan untuk konsumen lokal oleh CV. Gardu Antique indah Situbondo.