II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN PENJELASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

METODE PELAKSANAAN D.I. BONDUKUH.

SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN. Pasal 1 PENJELASAN UMUM

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO

BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

WAE BOBO KEL. RANA LOBA KEC. BORONG KAB. MANGGARAI TIMUR

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

METODE PELAKSANAAN. M e t o d e P e l a k s a n a a n

BAB SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN IRIGASI IKB MODOINDING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA KELOMPOK KERJA KONSTRUKSI IV

BAB IV MANAJEMEN PROYEK

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

BAB IV METODE PENELITIAN

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

SPESIFIKASI TEKNIS. Pekerjaan mencakupi pembuatan drainase pasangan batu, pembuatan cor beton bertulang plat drainase dan timbunan bahu jalan.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN Nomor : 027 / 017 / ULP.POKJA.KONSTRUKSI IV / / 2012 Tanggal : 28 Mei 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

BAB IV PENGELOLAAN PROYEK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB III METODE PENELITIAN

Implementation study. Asep Sundara. BSCE, MT.

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua)

Berat Tertahan (gram)

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. portland atau semen hidrolik yang lain, dan air, kadang-kadang dengan bahan tambahan

PENGARUH PERSENTASE BAHAN RETARDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PENGERASAN CAMPURAN BETON

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi yang dilakukan adalah dengan cara membuat benda uji di

DINDING DINDING BATU BUATAN

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BAB V HASIL PEMBAHASAN

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA. Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL

SPESIFIKASI KHUSUS-2 INTERIM SEKSI 6.6 LAPIS PENETRASI MACADAM ASBUTON LAWELE (LPMAL)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN

Transkripsi:

II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBERSIHAN a. Lokasi kegiatan harus dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-semak, sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan itu harus dibuang, kecuali tidak ada ketentuan lain yang disetujui oleh Direksi. b. Penyedia jasa diminta untuk memulai pembersihan jauh sebelum pekerjaan pembangunan dimulai. c. Pekerjaan dianggap disetujui sesudah semua bahan-bahan yang berguna dan peralatan dikumpulkan. d. Semua kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik umum atau perseorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa harus diperbaiki atau diganti biaya Penyedia Jasa. PEKERJAAN PENGUKURAN a. Penyedia jasa diwajibkan melakukan pengukuran dilapangan sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan, selama pelaksanaan pekerjaan dan setelah pekerjaan selesai semua dilaksanakan atau akhir pekerjaan finishing b. Pedoman utama pelaksanaan pekerjaan pengukuran dilapangan adalah patok yang merupakan titik tetap utama (Bench Mark) yang akan ditentukan oleh pengguna jasa. c. Selama masa pelaksanaan, semua data dan perhitungan hasil pengukuran harus disahkan oleh direksi pekerjaan dan dari waktu kewaktu selama masa pelaksanaan pekerjaan akan dipergunakan sebagai dasar perhitungan prestasi hasil pelaksanaan pekerjaan. d. Pada hal-hal khusus yang ada kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan, direksi pekerjaan/pengawas lapangan sewaktu-waktu berwenang dan berhak memberikan instruksi kepada penyedia jasa dan penyedia jasa harus bersedia untuk melaksanakan pengukuran tertentu yang sifatnya sebagai cek berkala atau stick proof, misalnya kedalaman pondasi, ketebalan pasangan dan lain sebagainya e. Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan, penyedia jasa diwajibkan melakukan pengukuran akhir dari pelaksanaan pekerjaan. Semua data dan perhitungan hasil pengukuran harus disahkan oleh direksi pekerjaan dan dipergunakan sebagai dasar acuan guna mempersiapkan gambar purna bangun (Asbuilt Drawing) f. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban penyedia jasa, serta sudah diperhitungkan termasuk overhead pada analisa harga satuan pekerjaan. PEKERJAAN GALIAN TANAH a. Sebelum pekerjaan galian tanah dimulai, penyedia jasa harus mengadakan cek bersama pengawas pekerjaan atas duga tinggi/peil awal permukaan tanah, sehingga apabila terdapat perbedaan antara lapangan dengan gambar rencana dapat segera diketahui secara dini, dan melaporkannya kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan disetujui oleh KPA. Pengajuan atas perbedaan/kelainan setelah penyedia jasa melakukan pekerjaan galian, tidak dapat diterima. b. Dalam galian dan lebarnya lubang pondasi harus sesuai dengan gambar detail yang ada. Apabila terjadi penyimpangan akan diperhitungkan pekerjaan tambah kurang dan galian harus cukup lebar untuk dapatnya pekerja melaksanakan dengan leluasa. c. Jika Direksi menganggap galian sudah sesuai dengan gambar maka penyedia jasa dapat melaksanakan kegiatan selanjutnya.

PEKERJAAN TIMBUNAN DAN PEMADATAN a. Material yang dipadatkan harus ditimbun dengan lapisan setebal tidak lebih dari 15 cm sebelum dipadatkan dan pengamparan material tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga tanah yang dipadatkan homogen, bebas dari kantong-kantong dan cacat-cacat lainnya. b. Untuk bagian yang berbatasan dengan bangunan, termasuk pipa-pipa beton, dimana pemadatan atau urugan yang diperlukan tidak mungkin dilakukan dengan alat penggilas untuk mendapatkan pemadatan yang cukup, maka urugan harus dipadatkan dengan mesin penumbuk (mechanical tamper) dengan berat dan desain cukup untuk mencapai kepadatan yang setingkat dengan tanggul atau urugan yang dipadatkan didekatnya. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas kerusakankerusakan bangunan yang disebabkan operasi-operasi pemadatan bahan tanggul atau urugan yang berdampingan dengan bangunan-bangunan lain yang harus diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa. c. Pekerjaan timbunan dihampar lapis demi lapis maksimum setebal 15 cm setiap lapis dan dipadatkan dengan alat pemadat (stamper/vibro roller sesuai dengan material timbunan sehingga mencapai kepadatan minimum standart proctor 95%. d. Pemadatan dengan tenaga manusia. Material yang akan dipadatkan harus dibuat dengan lapisan-lapisan horizontal dengan tebal tidak lebih dari 15 cm dengan alat penumbuk dengan tangan beratnya tidak kurang dari 15 kg serta jarak jatuh bebas (graving fall) untuk melaksanakan pekerjaan harus 30 cm. Material harus dipadatkan sampai kepadatan yang diinginkan tercapai. Penumbuk tangan (hand tamper) boleh dibuat dari besi atau beton, penggunaan kayu atau batang kelapa tidak diijinkan. PASANGAN BATU BATA a. Semua pasangan batu bata menurut spesifikasi ini, harus terdiri dari bahan yang diperinci dan harus dicampur dan ditempatkan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan dalam gambar bestek. b. Untuk pemasangan batu bata tebal 1 bata harus menghasilkan dinding finish setebal 25 cm dan untuk ½ bata menghasilkan dinding finish setebal 15 cm. c. Adukan untuk semua pasangan batu bata menggunakan adukan spesi 1 Pc : 5 Pasir (pasangan tembok) atau 1 Pc : 3 Pasir (pasangan trasram) dan air secukupnya untuk membuat ketentuan yang cocok untuk penggunaan yang dimaksudkan. d. Pemasangan Semua batu bata yang digunakan untuk pasangan harus memenuhi syarat dan disetujui Direksi. Batu bata tidak boleh dipasang apabila terjadi hujan lebat atau cukup lama yang bisa / untuk menghanyutkan adukan dari pasangan. Semua batu bata yang digunakan dengan siaran spesi harus dibasahi dengan air antara 3 4 jam sebelum digunakan dengan cara yang terjamin. Pasangan batu bata dalam satu hari kerja tingginya tidak boleh lebih dari 1 m. PEKERJAAN PLESTERAN a. Adukan spesi untuk semua plesteran menggunakan spesi 1 Pc : 3 Pasir untuk plesteran trasram dan 1 Pc : 5 Pasir untuk plesteran tembok diaduk menggunakan air tawar yang bebas dari bahan kimia dan organik b. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai semua bidang yang akan diplester harus dibersihkan, disiram dengan air sampai kotoran yang melekat pada permukaan bidang yang akan diplester bersih dan dalam keadaan basah. c. Plesteran harus benar-benar rata, dan pada pertemuan sudut harus bersisi tajam.

PEKERJAAN LANTAI a. Semua bahan yang akan digunakan untuk pemasangan lantai ini disesuaikan dengan yang dipersyaratkan b. Sebelum dilakukan pemasangan, bahan lantai terlebih dahulu agar terjadi perekatan dengan baik. c. Pemasangan lantai harus terkontrol kelurusannya, sedangkan untuk pemasangan lantai pada KM/WC perlu di kontrol kemiringannya 1 % ke arah pembuang. d. Adukan spesi untuk pemasangan lantai ini menggunakan spesi 1 Pc : 3 Pasir dan dipasang hingga padat dan tidak berongga. e. Setiap pertemuan antar bahan lantai (nat) harus diberi air semen untuk menghindari pergeseran dan menjaga kerataan lantai. PEKERJAAN BETON BERTULANG a. Adukan spesi pada pemasangan beton tak bertulang menggunakan spesi 1 Pc : 2 Pasir : 3 Kerikil dan diaduk menggunakan air tawar yang tidak mengandung bahan kimia dan organik, untuk memenuhi mutu beton K. 225. b. Setiap proses pengadukan harus dibuatkan sample benda uji (uji kubus) dan slump harus memenuhi kekentalannya. c. Untuk pemasangan bekisting harus dilakukan dan diawasi dengan teliti oleh tenaga ahli/supervisi agar dihasilkan bekisting yang kuat, rapi dan lurus. d. Selama minimal 14 hari kedepan setelah proses pengecoran, beton harus dijaga kelembabannya (selalu dibasahi) agar tidak terjadi penyusutan secara cepat yang bisa menyebabkan retak pada beton. e. Sebelum dilakukan pembesian, besi yang didatangkan harus sesuai dengan persyaratan dan disetujui oleh direksi. SYARAT-SYARAT BAHAN Bahan yang didatangkan dan dipergunakan haruslah bahan yang berkualitas baik dan disetujui Direksi. Apabila ternyata bahan yang didatangkan tidak sesuai dengan spektek maka bahan tersebut harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu selambatlambatnya 3x24 jam. a. Portland Cement ( PC ) PC yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah PC Gresik, Holcim, Tiga Roda atau sejenisnya yang mempunyai kwalitas sama dengan PC Gresik, Holcim, Tiga Roda dan harus mendapatkan persetujuan dari pemberi kerja / Direksi. PC yang digunakan harus dalam keadaan baik dan tidak boleh ada bagian yang mengeras. Untuk itu maka cara penyimpanan Portland cement ( PC ) harus benar sehingga PC yang datang lebih dulu harus dipakai lebih dulu pula cara penyimpanannya harus diatas papan kayu yang jaraknya minimal 30 cm dari lantai. Bagian atas penyimpanan PC harus rapat dan tidak boleh ada bocoran atau tampesan hujan. b. Besi Tulangan - Besi tulangan untuk penulangan beton harus sesuai dengan gambar rencana dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia NI-2; - Besi tulangan yang digunakan adalah baja tulangan polos dengan mutu U24 dengan diameter sesuai dengan yang tercantum dengan gambar. - Semua besi tulangan yang digunakan harus memenuhi syarat bebas dari kotorankotoran, lapisan minyak, kasar dan tidak cacat seperti retak dan lain-lain; c. Pasir Jenis pasir yang digunakan harus : - Keras, tajam, tidak bercampur butir dari batuan yang rendah kualitasnya, - Tahan lama : tidak mudah lapuk oleh cuaca, - Berbutir aneka ragam (gradasi),

- Bersih tidak mengandung kotoran, butir- butir halus, zat-zat organic, garam dan kimia, - Kadar Lumpur maximum 5 %. d. Kerikil Jenis kerikil yang digunakan harus : - Kerikil lokal pecah mesin, - Keras, tajam, tidak bercampur butir dari batuan yang rendah kualitasnya, - Tahan lama : tidak mudah lapuk oleh cuaca, - Berbutir aneka ragam (gradasi) d=1 s/d 3 cm, - Bersih tidak mengandung kotoran, butir-butir halus, zat-zat organic, garam dan kimia, kandungan kotoran maximum 5 %. e. Air Air yang digunakan haruslah : - Bersih, jernih dan tidak berwarna, - Tidak mengandung lumpur, bahan kimia dan zat-zat organic, - Tawar, tidak asin, tidak mengandung zat yang dapat merusak bangunan. f. Kayu Kayu yang digunakan untuk bekisting haruslah kayu meranti yang berkualitas baik, kering dan diserut agar mendapatkan permukaan cor yang rata. CARA PENGADUKAN Semua campuran adukan harus dicampur dengan mesin pengaduk / molen. Pengadukan dengan tangan hanya boleh dilaksanakan atas persetujuan Direksi. Pengadukan dengan mesin molen akan menghasilkan adukan yang lebih baik dan homogen. Setelah diaduk dengan mesin molen kemudian tuang kedalam kotak adukan sebelum digunakan. Cara pengadukan : Takar kerikil, pasir dan semen ( PC ) sesuai dengan job mix formula kemudian diaduk dalam keadaan kering sampai rata warnanya, setelah itu ditambahkan air dan diaduk lagi sampai rata. Bila dirasa masih kurang air dapat ditambahkan secukupnya dan diaduk lagi. Waktu pengadukan antara 4 s/d 10 menit. Adukan harus sudah digunakan dalam waktu setengah jam ( 30 menit ) setelah diaduk. PERHATIAN : Tidak boleh menambahkan air pada adukan yang mengeras untuk dipergunakan dengan mengaduk lagi. Lindungi adukan yang sudah siap dengan lembaran plastik untuk mencegah agar tidak cepat mengering. BIAYA LAIN-LAIN Segala resiko yang diakibatkan oleh pekerjaan ini sudah harus dimasukkan kedalam harga satuan dan tidak dimintakan tambahan biaya kepada Pemberi Kerja / Direksi. Yang dimaksud dengan segala resiko disini adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh penyedia jasa misalnya : biaya administrasi kantor, pembuatan laporan, pembersihan pra konstruksi dan pasca konstruksi, pengukuran untuk MC 0%, MC 100%, as built drawing, foto pendukung 0%, 50%, 100%, ganti rugi tanaman untuk jalan masuk, biaya pemeliharaan beton, timbunan tanah, tanaman rumput dan lainnya. TIME SCHEDULE Penyedia jasa harus menyiapkan schedule implementasi secara detail berdasarkan schedule utama yang diberikan oleh Pemberi Kerja, 3 copy dari schedule implementasi yang dibuat dalam system bar chart, harus diserahkan kepada Pemberi Kerja / Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

Seperti yang diminta oleh Pemberi Kerja / Direksi maka wakil dari penyedia jasa yang bisa dipertanggung jawabkan harus hadir dengan biaya mereka sendiri. Di dalam pelaksanaan persetujuan schedule implementasi dari kontrak, Penyedia jasa harus bekerja sama dengan Pemberi Kerja / Direksi di lapangan berkaitan dengan pengaruhnya terhadap penyelesaian pekerjaan. Jika selama pelaksanaan kontrak tigkat progress pekerjaan mengalami pengunduran dibanding dengan yang tertera didalam schedule yang telah disetujui bersama, dan sepanjang penafsiran Pemberi Kerja / Direksi maka Penyedia jasa untuk meningkatkan power kerjanya untuk mempercepat tingkat progress pada bagian pekerjaan termaksud. PELAPORAN Semua laporan yang antara lain : Laporan Mingguan adalah merupakan tanggung jawab daripada penyedia jasa dimana laporan tersebut harus diketahui oleh pengawas lapangan dan Direksi akan memeriksa laporan tersebut. Apabila dinyatakan sudah benar, maka Direksi akan menandatangani laporan tersebut. Volume yang dihitung adalah volume yang dilaksanakan sedangkan yang tidak dilaksanakan atau bahan yang terbuang tidak boleh dihitung. a. Pemeriksaan Bersama ( MC. 0% ) Pada tahap awal dalam periode mobilisasi, Direksi bersama penyedia jasa melaksanakan pemeriksaan bersama di lapangan ( Mutual Check 0% = MC. 0% ) yaitu penerapan gambar rencana dilapangan serta mengecek kembali volume tiaptiap kegiatan yang tercantum dalam dokumen daftar kuantitas dan harga. Hasil pemeriksaan ini dibuatkan berita acara pemeriksaan pekerjaan dan penyedia jasa harus menyerahkan laporan lengkap dan detil dari hasil survey kepada Direksi selambat-lambatnya 20 hari setelah MC.0% dilaksanakan. Selanjutnya pemeriksaan bersama tiap satuan kegiatan terus dilaksanakan dan dipantau selama periode pelaksanaan kontrak sehingga tidak sampai terjadi selisih volume lebih besar dari anggaran yang disediakan. Segala biaya pengeluaran untuk pembuatan MC. 0% ini menjadi tanggungan penyedia jasa yang sudah dimasukkan dalam harga satuan penawaran. b. Pemeriksaan Bersama Akhir Pekerjaan ( MC. 100% ) Pada tahap akhir pelaksanaan pekerjaan Direksi bersama Penyedia jasa melaksanakan pemeriksaan bersama akhir di lapangan ( Mutual Check 100% = MC. 100% ) yaitu pelaksanaan pekerjaan di lapangan serta mengecek kembali volume tiap-tiap kegiatan yang tercantum dalam dokumen daftar kuantitas dan harga. Hasil pemeriksaan ini dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Akhir secara detil termasuk gambar as built drawing atau gambar pelaksaan dijilid jadi satu ( Mutual Check 100% = MC. 100% ) dan penyedia jasa harus menyerahkan laporan lengkap rangkap 6 (enam) dari hasil survey ini kepada Direksi selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum berakhirnya masa kontrak. Segala biaya pengeluaran untuk pembuatan MC. 100% ini menjadi tanggungan penyedia jasa yang sudah harus dimasukkan dalam harga satuan penawaran. c. Laporan Mingguan Penyedia jasa harus menyerahkan laporan mingguan rangkap 3 (tiga) setelah rentang waktu pelaksanaan pekerjaan selama satu minggu atau 7 (tujuh) hari untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Kerja / Direksi. Laporan tersebut mencakup hal-hal : Kemajuan fisik komulatif pekerjaan 7 (tujuh) harian dalam bentuk perhitungan volume pekerjaan serta memuat kejadian-kejadian penting yang perlu ditonjolkan. PROGRESS PEMFOTOAN Penyedia jasa harus melampiri foto pendukung 1 (satu) lembar cetakan pada tiap bagian pekerjaan yang dianggap relevan untuk menunjukkan posisi yang berbeda dan aktivitas konstruksi.

Selain foto pendukung penyedia jasa juga diharuskan mengirim foto 0%, 50%, 100% dengan dilengkapi tanggal, judul dan keterangan arah pengambilan. Penyedia jasa harus menyimpan rekaman foto untuk tiap kemajuan pekerjaan. Ketika pekerjaan telah terselesaikan penyedia jasa harus menyerahkan kepada Pemberi Kerja / Direksi 3 (tiga) set foto-foto tersebut yang dibendel dalam bentuk buku dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan. Biaya yang diakibatkan oleh pembuatan foto tersebut beserta keterangannya sudah termasuk didalam harga-harga yang terdapat dalam kontrak. PENCEGAHAN BAHAYA DAN KESELAMATAN KERJA a. Peralatan Keselamatan Kerja Semua personil yang bekerja pada lokasi pekerjaan harus dilengkapi dengan peralatan penyelamatan yang tepat sesuai dengan lingkup pekerjaannya. Penggunaan peralatan penyelamat haruslah diwajibkan bagi semua pekerja yang melaksanakan pekerjaan. b. Perlindungan Terhadap Cuaca Berkaitan dengan progress pekerjaan yang makin maju, penyedia jasa melakukan pengamanan penting dengan biaya sendiri dengan metode yang telah disetujui oleh Pemberi Kerja / Direksi terhadap pekerjaan termaksud terhadap kemungkinan gangguan cuaca yang buruk. c. Lain-lain Tidak ada pembayaran khusus yang dipergunakan dalam tindakan pencegahan untuk keselamatan kerja dan semua biaya yang timbul dari hal-hal tersebut diatas harus sudah termasuk didalam harga satuan pekerjaan dalam kontrak. PERTANGGUNGJAWABAN Penyedia jasa harus bertanggung jawab untuk melakukan semua aktivitas dalam pelaksanaan pekerjaan dan pemeliharaan dari pekerjaan sipil sesuai dengan yang dikehendaki di dalam kontrak. GAMBAR DAN BESTEK a. Gambar dan bestek ini tidak boleh diberikan pada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan ini atau dipergunakan untuk maksud lain yang tidak diinginkan oleh Direksi. b. Penyedia jasa tidak dibenarkan untuk merubah dan membatalkan serta menambah gambar-gambar yang ada, bila mungkin terjadi dalam gambar ada kekurangankekurangan, maka penyedia jasa menanyakan kepada Direksi. c. Gambar yang tidak ada pengesahannya dari Direksi adalah tidak sah. d. Jika ada perbedaan antara gambar dan bestek, maka penyedia jasa harus konsultasi kepada Direksi dan segala keputusan yang dikeluarkan oleh Direksi, Penyedia jasa harus mentaatinya. KETENTUAN LAIN a. Penyedia jasa harus mentaati dan mengikuti peraturan / ketentuan yang tercantum dalam bestek maupun gambar-gambar. b. Apabila dalam gambar dan bs\estek terdapat perbedaan ukuran maka gambargambar yang berlaku adalah yang skalanya besar atau sesuai persetujuan / ketentuan tertulis dari Direksi. c. Calon penyedia jasa harus membuat surat pernyataan bersedia diputus kontrak apabila tidak mentaati segala peraturan dan ketentuan yang ada dalam pelaksanaan pekerjaan. d. Pemutusan kontrak harus didahului dengan peringatan ke 1 (satu), peringatan ke 2 (dua).

PENGUKURAN UNTUK MUTUAL CHECK 0% DAN 100% Pengukuran meliputi pekerjaan mengukur dan menghitung Mutual Check 0% dan Mutual Check 100% ( MC.0% dan MC.100% ). Perhitungan untuk Mutual Check 0% dan 100% harus dijilid rapid an digandakan 6 (enam) kali serta dilengkapi dengan gambar rencana hasil MC. 0% dan gambar pelaksanaan MC. 100%. Sedangkan ketentuan untuk gambar adalah sebagai berikut : a. Ukuran kertas dibuat standart folio. b. Gambar yang telah diperiksa dan ditandatangani kemudian dicetak dan harus dijilid rapi. Penyedia jasa juga harus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai schedule yang diminta Direksi. Pengeluaran biaya yang berkaitan selama pemeliharaan haruslah sudah termasuk harga satuan pekerjaan yang tertera di dalam harga satuan dalam kontrak. PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG a. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dilakukan atas perintah dan persetujuan dari Direksi dahulu. b. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tanpa ijin dari Direksi adalah tidak syah dan menjadi tanggungan Penyedia jasa dengan kata lain tidak ada tuntutan ganti rugi. c. Pekerjaan tambah dan kurang apabila terjadi akan diperhitungkan dan akan dibuatkan Berita Acara berdasarkan harga satuan yang dilampirkan dalam Surat Penawaran. SPK DAN MEMULAI PEKERJAAN a. Penyedia jasa yang ditunjuk dapat memulai pekerjaan setelah diberikan Surat Perintah Kerja ( SPK ) oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang merupakan hari permulaan untuk melaksanakannya. b. Jika dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari setelah SPK diterima oleh penyedia jasa belum juga ada aktifitas di lapangan maka SPK akan diserahkan kepada Penyedia jasa lain yang lebih mampu untuk melaksanakannya. c. Segala kerugian akibat pencabutan SPK hingga tercapainya SPK yang baru akan dibebankan kepada penyedia jasa pertama. d. Penandatanganan kontrak akan dilakukan kemudian mengingat prosedur penyusunan kontrak. e. Segala keperluan dan biaya sampai dengan selesainya kontrak harus ditanggung oleh penyedia jasa. Nganjuk, 2011 Mengetahui, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah Kabupaten Nganjuk Direncana, CV. HATIGA KONSULTAN Ir. FADJAR JUDIONO, M.Si Pembina NIP. 19640311 199303 1 012 Ir. UBAIDILAH SALIM Direktur