BAB I PENDAHULUAN. program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan

dokumen-dokumen yang mirip
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

JAMSOSTEK. (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hukum dapat diartikan sebagai norma hukum yakni norma yang dibuat

UU R.I. NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan dan cita-cita luhur

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

PENDAHULUAN. sumber daya dan dana yang ada. Faktor manusia atau tenaga kerja sebagai penggerak utama

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA. 1. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Jasa

BAB I PENDAHULUAN. namanya menjadi BPJS Ketenagakerjaan. 1 Jaminan Sosial adalah salah satu

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia

BAB II PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) DI INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 12 Tahun 2018 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG

2 Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi se

BAB II PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA KONTRAK YANG DI PHK DARI PERUSAHAAN

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap pekerja berhak mendapatkan perlindungan (protection), pemajuan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 182, Tamb

BAB I PENDAHULUAN. Bagi negara-negara yang sedang berkembang khususnya di Indonesia,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi diarahkan antara lain

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. arti yang sebenarnya sejak Pembangunan Lima Tahun (Pelita) I pada tahun

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (JAMSOSTEK)

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Ta

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG

Kata Kunci : BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan Jaminan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan nasional dengan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

JAMINAN SOSIAL YANG DITERAPKAN TERHADAP TENAGA KERJA KONTRAK. (Studi di PT Tyfountex Indonesia)

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik I

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke IV yaitu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENGAGA KERJA

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Hukum ketenagakerjaan merupakan keseluruhan peraturan baik tertulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Yuridis Filosofis Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II FORMULASI ATURAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI DALAM UNDANG-UNDANG NO. 24 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja. Dalam melakukan pekerjaan harus dibedakan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat dicapai dengan baik, jika sumber daya manusia di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan negara Indonesia dirumuskan dalam Undang-undang. Dasar Tahun Untuk menggapai cita-cita bangsa Indonesia dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesehatan dan dalam Pasal 28 H Ayat (3) Undang-Undang Dasar

2012, No Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c menetapkan Peraturan Pemerintah te

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PRESIDEN

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

HAK PEKERJA ATAS JAMINAN SOSIAL PASCA TRANSFORMASI EMPAT LEMBAGA JAMINAN SOSIAL. Oleh : Ida Ayu Putu Widhiantini Desak Putu Dewi Kasih

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (yang selanjutnya disebut UUD) 1945

BAB II PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN JAMSOSTEK OLEH PENGAWAS KETENAGAKERJAAN. A. Gambaran Umum Seputar Pengawas Ketenagakerjaan

ABSTRAKSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PESERTA DALAM PENYELENGGARAAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA

A. Dasar Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAPAT HUKUM. perumahan dan/atau manfaat lain tidak sesuai dengan Pasal 37 UU. SJSN. Kedua, Pasal 26 ayat (5) PP No. 46 Tahun 2015 diubah dengan PP

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2017 TENTANG

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELAKSANAAN PROGRAM JAMSOSTEK DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA. DAHLIA Dosen Fakultas Hukum UNISRI

BAB II PENGATURAN SISTEM JAMINAN SOSIAL BAGI PEKERJA/BURUH DI INDONESIA. A. Sejarah Pengaturan Sistem Jaminan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Achmad Rubaie, Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum, (Malang: Bayumedia Publishing, 2007), hal 1.

Lex Administratum, Vol. II/No.3/Jul-Okt/2014

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Umumnya, negara berkembang membangun program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal. 1 Program jaminan sosial merupakan program perlindungan yang bersifat dasar bagi pekerja. Tujuannya untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap risiko risiko sosial ekonomi. Program ini merupakan sarana penjamin arus penerimaan penghasilan bagi pekerja dan keluarganya dari terjadinya risiko risiko sosial dengan pembiayaan terjangkau oleh pengusaha dan pekerja. 2 Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh program tersebut terbatas hanya pada saat terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan meninggal dunia, yang mengakibatkan berkurangnya atau 1 Agusmidah, 2010, Dinamika dan Kajian Teori Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Ghalia Idonesia, Bogor, hlm. 127 2 Bunyamin Najmi, Jaminan Sosial, http://jamsostek.blogspot.com/2010/10/apa-itujaminan-sosial.html, diakses pada tanggal 16 Oktober 2014

2 terputusnya penghasilan tenaga kerja dan atau membutuhkan perawatan medis. 3 Pascakemerdekaan RI tahun 1945, pemerintah sangat memperhatikan perlindungan terhadap rakyat, termasuk kalangan pekerja yang memang terpinggirkan di masa penjajahan. Dibidang ketenagakerjaan, pemerintah mengundangkan beberapa aturan yang melindungi tenaga kerja, diantaranya adalah UU No. 3/1947 jo. UU No. 2/1951 tentang Kecelakaan Kerja. Dalam undang undang ini pengusaha harus menanggung biaya atas pekerja yang mengalami kecelakaan kerja, hanya saja dalam UU ini cara pengusaha mengalihkan tanggungjawab tersebut tidak diatur, apakah dapat dilakukan dengan sistem asuransi atau lainnya. 4 Program jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya. Program ini dilakukan dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruh penghasilan yang hilang akibat resiko sosial. Jaminan sosial merupakan hak asasi setiap warga negara, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) yang berbunyi Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Secara universal, jaminan sosial diatur oleh Pasal 22 dan 25 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia oleh PBB (1948), dimana Indonesia ikut menandatanganinya. Ratifikasi ini dituangkan ke dalam undang undang 3 Agusmidah, op.cit. 4 Ibid, hlm. 128

3 no 39 tahun 1999 tentang HAM. 5 Kesadaran tentang pentingnya jaminan perlindungan sosial terus berkembang, seperti terbaca pada perubahan UUD 1945 tahun 2002, dalam Pasal 34 ayat (2), menyebutkan negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat.... Jaminan sosial pekerja adalah suatu perlindungan bagi pekerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh pekerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia (Pasal 1 angka 1 UU No. 3 Tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja). 6 Adapun ruang lingkup program jaminan sosial tenaga kerja berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja Pasal 6 ayat (1) adalah : 1. Jaminan Kecelakaan Kerja ( JKK ) 2. Jaminan Kematian ( JKM ) 3. Jaminan Hari Tua ( JHT ) 4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ( JPK ) 5 Syaldi, Status Ratifikasi Indonesia Untuk Instrumen Internasional Ham,http://syaldi.web.id/2008/10/status-ratifikasi-indonesia-untuk-instrumen-internasionalham/, diakses pada tanggal 17 Oktober 2014. 6 Agusmidah,Op.cit., hlm. 128-129.

4 Penjelasan dari keempat poin diatas adalah sebagai berikut : 1. Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan kecelakaan kerja adalah santunan berupa uang sebagai pengganti biaya pengangkutan, biaya pemeriksaan, biaya pengobatan dan/atau perawatan, biaya rehabilitasi serta santunan sementara tidak mampu bekerja, santunan cacat sebagian untuk selama lamanya atau cacat total selama lamanya baik, fisik maupun mental, santunan kematian sebagai akibat peristiwa berupa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan kerja ( JKK ). 7 Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. 8 2. Jaminan Kematian Jaminan kematian adalah santunan kematian berupa uang tunai dan santunan berupa uang untuk pengganti biaya pemakaman, seperti pembelian tanah (sewa/retribusi), peti jenazah, kain kafan, transportasi dan lain lain yang berkaitan dengan tata cara pemakaman sesuai dengan adat istiadat, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kondisi daerah masing masing dari tenaga kerja yang bersangkutan. 7 BPJS Ketenagakerjaan, Program Jaminan Kecelakaan Kerja, http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/content/i.php?mid=3&id=17, diakses pada tanggal 20 Oktober 2014. 8 http://www.gajimu.com/main/tips-karir/kiat-pekerja/program-jaminan-sosial-darijamsostek, diakses pada tanggal 21 Oktober 2014.

5 Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja, keluarganya berhak atas jaminan kematian (JKM). 9 3. Jaminan Hari Tua Pasal 14 ayat (1) undang undang nomor 3 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja menyebutkan Jaminan hari tua adalah santunan berupa uang yang dibayarkan secara sekaligus atau berkala atau sebagian dan berkala kepada tenaga kerja karena : a. Telah mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun; atau b. Cacat total tetap setelah ditetapkan oleh dokter. Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia dunia, jaminan hari tua dibayarkan kepada janda atau duda atau anak yatim piatu. Yatim piatu adalah anak yatim atau anak piatu, yang ada pada saat janda atau duda meninggal dunia masih menjadi tanggungan janda atau duda tersebut. Program jaminan hari tua dapat dibedakan antara program manfaat pasti dan program iuran pasti : 1. Program manfaat pasti (defined benefit), yaitu program yang manfaatnya ditetapkan dalam ketentuan yang mengaturnya, sedang iuran disesuaikan dengan manfaat tersebut. 2. Program iuran pasti (defined contribution), yaitu program pensiun yang iurannya ditentukan dalam ketentuan yang mengaturnya, 9 Asih Eka Putri, Program Jaminan Kematian, http://www.jamsosindonesia.com/sjsn/program/program_jaminan_kematian, diakses pada tanggal 21 Oktober 2014.

6 sedang manfaat bergantung pada akumulasi iuran dan hasil pengembangan. Jaminan hari tua pada pokoknya termasuk dalam jenis program pensiun iuran pasti, dimana besar iuran telah ditentukan secara pasti dalam ketentuan yang mengaturnya (dalam hal ini Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993), sedangkan manfaatnya bergantung dari akumulasi iuran yang terpuruk beserta hasil pengembangannya. 4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan pemeliharaan kesehatan adalah jaminan berupa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada tenaga kerja atau suami atau istri yang sah dan anak yang bersifat menyeluruh dan meliputi pelayanan peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, serta pemulihan kesehatan. Perkembangan sistem jaminan sosial di negara lain maupun di Asia Pasifik memang lebih lambat. Selain itu, sistem yang berkembang di negara negara itu pada umumnya tidak mempunyai cakupan yang komprehensif. Artinya, sistem itu tidak menyentuh banyak orang serta tidak mencakup banyak peristiwa peristiwa hidup manusia ( seperti pensiun, pengangguran, perceraian, pengeluaran keluarga, dsb ). Akan tetapi, secara perlahan negara negara diwilayah ini berusaha untuk membangun sistem perlindungan sosial yang lebih kuat dan komprehensif. 10 Jakarta, hlm. 8. 10 Michael Raper, 2008, Negara Tanpa Jaminan Sosial, Trade Union Rights Centre,

7 Dalam menyelenggarakan jaminan sosial tentu perlindungan hukum terhadap pekerja juga penting demi terciptanya jaminan sosial yang baik. Perlindungan hukum dapat dilakukan secara privat maupun secara publik. Perlindungan hukum secara publik dilaksanakan dengan cara memakai fasilitas perlindungan hukum yang disediakan oleh kaidah hukum yang bersifat publik, seperti peraturan perundang undangan yang berkaitan ketenagakerjaan. Tentang hal perlindungan hukum secara privat dilakukan dengan cara membuat kontrak secara teliti dan hati hati, terutama oleh pekerja. Dalam usahanya untuk mengatur, hukum menyesuaikan kepentingan perorangan dengan kepentingan masyarakat dengan sebaik baiknya, serta berusaha mencari keseimbangan antara memberi kebebasan kepada individu dan melindungi masyarakat terhadap kebebasan individu. Mengingat bahwa masyarakat terdiri dari individu individu yang menyebabkan terjadinya interaksi maka akan selalu terjadi konflik atau ketegangan antara kepentingan perorangan dan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan masyarakat. Hukum berusaha menampung ketegangan atau konflik tersebut dengan sebaik baiknya. Dengan adanya perlindungan hukum bagi pekerja tentu dapat menjamin pekerja dalam mendapatkan jaminan sosial yang menjadi hak dari pekerja. Hal tersebut harus didukung dengan peraturan perundang undangan yang baik dan aparat penyelenggara yang baik pula demi terciptanya kesejahteraan sosial.

8 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang penulis sampaikan dalam latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan pokok masalah yang akan dibahas dan dikembangkan lebih lanjut dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Sistem jaminan sosial yang seperti apakah yang dianut oleh Indonesia dilihat dari Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial? 2. Apakah Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sudah memberikan perlindungan hukum terhadap pekerja dalam hubungan kerja waktu tertentu? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengkaji dan menganalisis sistem jaminan sosial yang dianut oleh Indonesia; b. Untuk mengkaji dan menganalisis perlindungan hukum terhadap pekerja dalam hubungan kerja waktu tertentu dari perspektif Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;

9 2. Tujuan Subyektif Untuk melengkapi sebagian syarat akademis guna memperoleh gelar Magister Hukum di bidang Hukum Bisnis pada Program Magister Hukum, Konsentrasi Hukum Bisnis, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah: 1. Manfaat Teoritis Penulisan tesis ini memiliki manfaat teoritis, yakni sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan, yaitu ilmu hukum pada umumnya dan ilmu hukum ketenagakerjaan khususnya. Serta dapat bermanfaat sebagai bahan kepustakaan bagi penelitian yang berkaitan dengan konsep dan implementasi pengaturan mengenai jaminan sosial tenaga kerja bagi pekerja dalam hubungan kerja waktu tertentu. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi pembuat kebijakan, praktisi hukum bisnis, penegak hukum bisnis dan masyarakat luas baik yang bersentuhan langsung dengan perkara jaminan sosial dalam ketenagakerjaan maupun sebagai informasi yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya mengenai kedudukan pekerja, pemenuhan haknya, dan sejauh mana undang undang menjamin berjalannya

10 kepastian hukum terhadap pemenuhan hak-hak pekerja terutama dalam hubungan kerja waktu tertentu tersebut. E. Keaslian Penelitian Sepanjang pengetahuan yang penulis dapatkan, baik selama penelusuran kepustakaan di perpustakaan fakultas hukum UGM, maupun melalui web perpustakaan lain. Sebelumnya terdapat beberapa penelitian, misalnya oleh Purwono Sungkowo Raharjo yang melakukan penelitian tesis tahun 2013 tentang perlindungan hukum terhadap buruh dalam pelaksanaan perjanjian kerja waktu tertentu dengan pengusaha pada perusahaan tekstil di kota Surakarta. Penelitian tersebut mengkaji mengenai perlindungan hukum bagi buruh dalam pelaksanaan perjanjian kerja waktu tertentu pada perusahaan tekstil di kota Surakarta dan kendala perlindungan hukum terhadap buruh yang terikat perjanjian kerja waktu tertentu pada perusahaan tekstil di kota Surakarta. 11 Ada pula penelitian tesis dari Setiadi pada tahun 2009 yang menulis tentang pengaruh upah dan jaminan sosial terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Semarang Makmur. Penelitian tersebut ingin mengkaji mengenai hubungan upah dengan produktivitas kerja karyawan 11 Purwono Sungkowo Rahardjo, 2013, Perlindungan Hukum Terhadap Buruh Dalam Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu dengan Pengusaha pada Perusahaan Tekstil di Kota Surakarta,Tesis, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

11 di PT Semarang Makmur Semarang dan hubungan jaminan sosial dengan produktivitas kerja karyawan di PT Semarang Makmur Semarang. 12 Kedua penelitian tersebut menyangkut perlindungan hukum terhadap buruh serta perlindungan upah dan jaminan sosial bagi pekerja, sedangkan penelitian ini lebih kepada mengkaji Jaminan sosial bagi pekerja waktu tertentu yang ditinjau dari Undang Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS. Dengan demikian maka dapat dikatakan penelitian ini telah memenuhi kaedah keaslian penelitian. 12 Setiadi, 2009, Pengaruh Upah dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT Semarang Makmur,Tesis, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang.