ARTIKEL SKRIPSI OLEH PUTU AMIK WIANTARI NIM

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL SKRIPSI OLEH AYU LESTARI NIM JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament untuk Meningkatkan Respon dan Hasil Belajar PKn Siswa

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KELINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

Gede Nova Kertiana Putra 1, I Gede Sudirtha 2, I Made Gede Sunarya 3

HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR PKn

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh I Made Sudiartha NIM

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

RAHMAT FAUZI NIM. K

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IV SDN PARAKSARI ARTIKEL JURNAL

Dita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

PENERAPAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ana Susana SMK 1 Kawung Surabaya

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE


PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Putrawan NIM

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL. Oleh : NI NENGAH TIRTA

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament Dengan Alat Bantu Game Puzzle

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

Implementasi Model Pembelajaran Talking Stick

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

OLEH. : Sriyulyanti Mahadjani. Nim : : Pendidikan Ekonomi. : Pendidikan Ekonomi Perkantoran. : Dra. Hj. Salma Bouwtha, M.

Transkripsi:

THE APPLICATION OF COOPERATIVE MODEL TYPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TO INCREASE THE RESULT OF PKN LEARNING TOWARDS STUDENTS CLASS VIIA IN SMP BHAKTIYASA SINGARAJA ARTIKEL SKRIPSI OLEH PUTU AMIK WIANTARI NIM. 0914041067 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2013

1 THE APPLICATION OF COOPERATIVE MODEL TYPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TO INCREASE THE RESULT OF PKN LEARNING TOWARDS STUDENTS CLASS VIIA IN SMP BHAKTIYASA SINGARAJA By : PUTU AMIK WIANTARI NIM. 0914041067 Department of the Pancasila and Citizenship Education e-mail: amiex39zimoeth@yahoo.co.id ABSTRACT The purposes of this research are: (1) to know by learning model Team Games Tournament if be applied in PKn learning on class VIIa in Bhaktiyasa Singaraja can increase their result of learning or not (2) to know by learning model Team Games Tournament if be applied, can increase student s response with PKn subject in the class VIIa SMP Bhaktiyasa Singaraja. The subjects of this research are students of SMP Bhaktiyasa Singaraja which the total students of class VIIa are 22, it consist of 13 boys and 9 girls. The work procedures of this research are conducted in 4 stages. They are planning stage, implementation stage, observation of evaluation stage and reflection of action stage. Those stages are conducted in two cycles. Observation techniques and the result of student learning are used as data collection technique. The results of the research shows: (1) the applying of cooperative model type team games tournament can increase students result in PKn learning in class VIIa in Bhaktiyasa Singaraja, the average of learning result are cycles I 67 with completeness percentage 59,09% While the result of cycles II 75,68 with completeness percentage 86,36%.For the average result of response analysis is 42,2. Keyword: TGT model, the learning result of PKn and students with PKn subject.

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VIIa DI SMP BHAKTIYASA SINGARAJA Oleh: PUTU AMIK WIANTARI NIM. 0914041067 Pembimbing I : Prof. Dr. I Made Yudana, M. Pd Pembimbing II : Ketut Sari Adnyani, S. Pd, M. Hum Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan e-mail: amiex39zimoeth@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui apakah dengan diterapkan model pembelajaran Team Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas VIIa SMP Bhaktiyasa Singaraja (2) untuk mengetahui apakah dengan diterapkan model pembelajaran Team Games Tournament dapat meningkatkan respon siswa terhadap mata pelajaran PKn di kelas VIIa SMP Bhaktiyasa Singaraja. Subjek dari penelitian ini adalah siswa SMP Bhaktiyasa Singaraja yaitu kelas VIIa yang berjumlah 22 orang, yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Prosedur kerja tindakan ini dilakukan 4 tahap yakni : tahap perencanaan, tahap pelaksaan tindakan, tahap observasi evaluasi dan tahap refleksi tindakan. Empat tahap pelaksanaan tindakan tersebut dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan: (1) penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Team Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas VIIa, rata-rata hasil belajar siswa siklus I 67 dengan persentase ketuntasan 59,09%. Sedangkan hasil belajar pada siklus II 75,68 dengan persentase ketuntasan 86,36%. Untuk perolehan analisis respon rata-rata skor 42,2. Kata kunci : model TGT, hasil belajar PKn dan respon siswa terhadap mata pelajaran PKn.

3 1. PENDAHULUAN Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Salah satu prinsip tersebut adalah pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan karakteristik peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi

4 peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, balk pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Pada dasarnya baik tidaknya pembelajaran yang berlangsung sangat menentukan perolehan hasil belajar, yang pada kenyataannya tidak pernah lepas dari masalah. Masalah proses belajar mengajar pada umumnya terjadi di kelas. Kelas dalam hal ini dapat berarti ruangan yang digunakan oleh guru dan anak didiknya dalam melakukan segala kegiatan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Salah satu upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan adalah pembaharuan metode mengajar. Metode mengajar dapat dikatakan relevan jika

5 mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pendidikan kewarganegaraan pada khususnya. Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif. Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran. Maka dari itu guru dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka sehingga siswa akan lebih aktif dan semangat belajar. Hal ini karena, proses pembelajaran yang optimal adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan juga siswa dengan sumber belajarnya. Dalam interaksi belajar mengajar hendaknya guru memperhatikan karakteristik masing-masing peserta didik, karena mereka memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. interaksi belajar mengajar akan lebih optimal apabila menggunakan metode dan media yang tepat, Dimyati dan Moedjiono (1994:1). Dengan demikian, penggunaan metode dan media yang tepat menjadikan pembelajaran lebih optimal, menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan Ibu Ketut Sumiati, S.Pd guru PKn SMP Baktiyasa Singaraja menyatakan bahwa siswa di SMP Bhaktiyasa Singaraja, khususnya siswa di kelas VIIa menunjukkan sikap yang kurang aktif dan tidak antusias dalam mengikuti proses pembelajaran PKn di dalam kelas. Guru PKn SMP Bhaktiyasa Singaraja menggunakan metode ceramah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa tampak tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran karena seperti yang kita ketahui metode ceramah sangat

6 kurang memberikan kesempatan pada siswa utnuk berpartisipasi secara total, sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat yang baik, materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan dan hanya menuntut guru lebih aktif di dalam kelas untuk menjelaskan materi pembelajaran/peran guru lebih banyak sebagai sumber belajar. Seperti yang di nyatakan oleh Ibu Sumiati pada saat guru memberikan tugas membaca, perhatian peserta didik tidak terfokus pada pelajaran, seperti bercanda atau mengganggu temannya, dan bahkan enggan untuk membaca buku pegangan siswa. Kondisi ini menggambarkan kelas yang kurang kondusif dan interaksi yang rendah, sehingga berdampak pada ketidak tercapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan secara optimal. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar PKn yang belum optimal, nilai rata-rata kelas 48,82 (49) dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 70 pada siswa kelas VII tahun ajaran 2012/2013. Dengan demikian maka peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) karena menurut peneliti model pembelajaran ini dapat meningkatkan antusias siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran karena dikelompokkan dalam kelompok yang heterogen/dimana dalam satu kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa yang memiliki kemampuan berbeda, jenis kelamin yang berbeda dan lain sebagainya. Dalam penerapan model pembelajaran ini juga diadakan pertandingan yang dapat memotivasi siswa untuk bersaing secara sehat untuk bisa memperoleh penghargaan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :

7 1. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn kelas VIIa SMP Bhaktiyasa Singaraja masih rendah. 2. Respon siswa terhadap mata pelajaran PKn sangat kurang. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini tergolong Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Menurut Winardi (2001:2) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Menurut Arikunto, (2007: 3) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi disebuah kelas bersama. Dalam definisi, Arikunto menekannkan bahwa menelitian tindakan kelas merupakan suatu tindakan yang disengaja dimunculkan di kelas dan masalah tersebut perlu diadakan penelitian. Jadi dapat disimpulkan PTK merupakan penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan di dalam kelas untuk memecahkan permasalahan yang ada di dalam kelas dengan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIa SMP Bhaktiyasa Singaraja, dengan jumlah siwa 22 orang, yang terdiri dari 13 laki-laki, dan 9 perempuan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi

8 tindakan dan refleksi. Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini sebagai berikut: observasi untuk mengetahui peningkatan sikap toleransi, tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar, dan angket untuk sikap toleransi. Tabel 0.1 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data No Jenis Data 1 Hasil Belajar PKn Siswa Sumber data Siswa kelas VIIa Teknik Pengumpulan Data Tes Objektif (pilihan ganda) Instrumen Penelitian Tes hasil belajar PKn pada siklus I dan II 2 Respon Siswa Siswa Kuisioner/angket Lembar Angket Waktu Setiap akhir Siklus Akhir siklus II 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Data hasil belajar siswa diambil dalam bentuk tes / latihan kepada siswa yang dilakukan ketika mereka berdiskusi kelompok dan secara individu diberikan setiap akhir pertemuan dan tes / latihan untuk akhir siklus. Table 02 penilaian hasil belajar siklus I 1 Jumlah Nilai 1475 2 Rata-Rata Nilai 67 3 Jumlah Siswa Tuntas 13 4 Jumlah Siswa Tidak Tuntas 9 5 Presentase Ketuntasan 59,09 %

9 Data diatas menggambarkan bahwa nilai hasil belajar PKn rata-rata adalah 67 dengan ketuntasan belajar mencapai 59,09% dengan masih terdapat 9 orang siswa yang belum tuntas. Dengan demikian ketuntasan belajar belum terpenuhi, karena ketuntasan Belajar pada siklus I masih kurang dari 75 %. Siklus II Sesuai dengan teknik pengambilan data pada siklus I, pengambilan data pada siklus II ini dilakukan pada hasil belajar siswa secara individu, kelompok dan pemberian angket/kuesioner. Hasil belajar siswa secara individu pada siklus II lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 03 Penilaian hasil belajar siklus II 1 Jumlah Nilai 1665 2 Rata-Rata Nilai 75,68 3 Jumlah Siswa Tuntas 19 4 Jumlah Siswa Tidak Tuntas 3 5 Presentase Ketuntasan 86,36 % Data diatas menggambarkan bahwa nilai hasil belajar PKn rata-rata adalah 75,68 dengan ketuntasan belajar mencapai 86,36% dengan masih terdapat 3 orang siswa yang belum tuntas. Dengan demikian ketuntasan belajar terpenuhi, karena ketuntasan Belajar pada siklus II sudah lebih dari 75% Secara umum dapat dikatakan penerapan Model Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar PKn dengan melihat hasil belajar yang

10 sudah dijelaskan seperti diatas. Sehingga diasumsikan bila penelitian ini dilanjutkan dengan memperhatikan hasil refleksi pada setiap siklus, maka akan memperlihatkan hasil yang semakin baik pada hasil belajar siswa. Table 04 Analisis Angket Respon Siswa Kelas VIIa Rata-rata Kelas 42,2 Standar Deviasi (SD) 2,2 PEMBAHASAN Berdasarkan perbandingan hasil belajar, kualitas proses pembelajaran siswa pada siklus I dan siklus II terlihat bahwa pelaksanaan tindakan siklus I belum memenuhi kreteria ketuntasan. Dilihat dari hasil belajar siklus I, persentase ketuntasan yaitu 59,09% sedangkan pada siklus II persentase ketuntasan yaitu 86,36%. Jadi dapat disimpulkan presentase ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu sebanyak 27,27%. 4. PENUTUP Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas VIIa SMP Bhaktiyasa Singaraja. Hal ini dapat dilihat berdasarkan skor rata-rata hasil belajar Pkn siswa pada siklus I sebesar 67 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 59,09% sedangkan skor rata-rata hasil belajar PKn siswa pada siklus II yaitu sebesar 75,68 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 86,36%, dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan hasil belajar PKn siswa.

11 Penelitian dihentikan pada siklus II, karena pada siklus II hasil belajar siswa kelas VIIa SMP Bhaktiyasa Singaraja Tahun Ajaran 2012/2013 telah mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Winardi, J. 2001. Motivasi & Pemotivasian dalam Managemen. Bandung: PT Raja Grafindo Persada.