INTEGRASI SPIP DAN QMS ISO 9001:2015 SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BADAN POM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP

IMPLEMENTASI SPIP BALITBANG KEMENTERIAN KEHUTANAN

Apa sebenarnya SPI dan SPIP?

SPIP adalah sistem pengendalian intern diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE & CLEAN GOVERNMENT

PERKEMBANGAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI INDONESIA

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

Oleh : Drs. AYI RIYANTO, MSi Satgas SPIP Perwakilan BPKP Provinsi DIY

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Rabu, 19 Agustus 2015

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

Menimbang. Mengingat. Menetapkan

PENGENDALIAN DALAM PERSPEKTIF SPIP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADILAN NEGERI BOGOR

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan Sub Sektor Peternakan di Provinsi Jawa Barat

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang sistem pengendalian internal pemerintahan (SPIP) mendapat

RENCANA TINDAK LANJUT PENINGKATAN KOMPETENSI TIM QUALITY ASSURANCE (QA) QUALITY MANAGEMENT SYSTEM BPOM JAKARTA, 19 MEI 2016

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA,

PERJANJIAN KINERJA TAHUN : Inspektur Badan Pengawas Obat dan Makanan. : Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

A. Latar Belakang Masalah

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011

INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

Oleh Direktur Pengawasan Industri dan Distribusi pada Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian, BPKP. Mirawati Sudjono, Ak., M.

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

PERANAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DALAM PENGELOAAN KEUANGAN SNMPTN- SBMPTN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

GAMBARAN UMUM TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Otonomi Daerah di Pemerintahan Indonesia, sehingga setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

KEBIJAKAN PENERAPAN SPIP DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. Disampaikan oleh: Kepala BPKP DALAM RAKER BNPB TAHUN FEBRUARI 2018

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern

AKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFrA.

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb


BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

Sistem Pengendalian Internal dan Pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara. Oleh : Lutfi Harris, M.Ak., Ak. Satuan Pengawasan Internal

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD TAHUN 2012

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

SISTEM PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN APBN (BANSOS BIDANG PENDIDIKAN)

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

FORMULIR IDENTIFIKASI TUJUAN

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

PERAN APIP DALAM PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN. Oleh: Emmy Widayanti Inspektur Jenderal

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan intern atas

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB VII PENUTUP. pengendalian intern, harus dilaksanakan kelima unsur dari SPIP yaitu lingkungan

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

DUKUNGAN PERAN INSPEKTORAT JENDERAL DALAM PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Transkripsi:

INTEGRASI SPIP DAN QMS ISO 9001:2015 SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BADAN POM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DAN CLEAN GOVERNMENT Oleh : Dra. Zulaimah, Apt., M.Si Inspektur Badan POM Peningkatan Kompetensi Tim Quality Assurance QMS Badan POM Jakarta, 19 Mei 2016

Kunci Keberhasilan Pelaksanaan RB Sasaran Indikator Satuan Baseline Target 2019 Birokrasi yang bersih dan akuntabel Birokrasi yang efektif dan efisien 1. Opini WTP atas Laporan Keuangan K/L % 74 95 2. Tingkat kapabilitas APIP Skor 1-5 1 3 3. Tingkat kematangan implementasi SPIP Skor 1-5 1 3 4. Instansi pemerintah yang akuntabel (skor B atas SAKIP) K/L 5. Penggunaan e-procurement terhadap belanja pengadaan 1. Indeks RB rata-rata nasional K/L 2. Indeks profesionalitas ASN % 39,3 85 % 30 80 Skor 1-100 Skor 1-100 47 75 76 86 3. Indeks e-gov nasional K/L Skor 0-4 2,66 3,4 Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas 1. Indeks integritas nasional (Pusat) Skor 0-10 7,22 9 2. Survei Kepuasan Masy % 80 95 3. % kepatuhan pelaks UU Pelay Publik (Zona Hijau) K/L % K : 64 L : 15 100

PERANAN SPIP DALAM MENENTUKAN KEANDALAN PELAPORAN Keandalan SPI menjadi dasar dari pemberian opini Dasar pemberian opini Keandalan Pelaporan Keuangan dan Kinerja SAP Sistem AkuntansI Instansi (SAI) LAPORAN KEUANGAN Full Disclosure Kepatuhan Terhadap Peraturan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) LAPORAN KINERJA Keandalan SPI OUTCOMES: KESEJAHTERAAN, SUSTAINABLE DEVELOPMENT, DAN SOCIAL RESPONSIBILITIES 3

Pentingnya SPIP (Amanah UU 1/2004) Pasal 55 ayat (4) ; Statement of Responsibility Menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran/ pengguna barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dgn SAP. PP 60/2008 : Merupakan komitmen yang nyata dari pemerintah untuk memperbaiki akuntabilitas keuangan negara resep agar tidak disclaimer dan mencegah penyimpangan (prevention) 4

TUJUAN SPIP PP NOMOR 60 TAHUN 2008 Pasal 2 ayat (3) Untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya : a) Efektivitas dan Efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara b) Keandalan Laporan Keuangan c) Pengamanan aset negara d) Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 5

PRINSIP DASAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN SPI adalah suatu proses yang terintegrasi dan melibatkan semua tahapan manajemen dalam suatu organisasi, SPI diharapkan memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) atas tercapainya tujuan organisasi Memiliki Hard Control (kebijakan dan prosedur, struktur organisasi, birokrasi) dan Soft Control (kompetensi, komitmen trust, nilai-nilai luhur dan kepemimpinan)

SPIP YANG EFEKTIF PADA SELURUH TAHAPAN PROSES MANAJEMEN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KINERJA DAPAT MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DAN CLEAN GOVERNMENT Monev Perumusan Kebijaka n Perencanaan NAWACITA Pelaporan PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Pengang -garan...kesehatan BEBAS KKN YANBLIK... Panatausahaan Pelaksanaan Anggara n REFORMASI BIROKRASI 8 AREA PERUBAHAN Hard Control SPIP Soft Control AKUNTABILITAS KEUANGAN AKUNTABILITAS KINERJA WAJAR TANPA PENGECUALIAN WILAYAH TERTIB ADMI- NISTRASI WILAYAH BEBAS KORUPSI WTP WTA WBK GOOD GOVERNA NCE & CLEAN GOVERN- MENT

SISTEM MANAJEMEN MUTU PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA & KINERJA 9

PP 60/2008 SPIP Ps. 4-12 Lingkungan Pengendalian Penilaian Risiko Kegiatan Pengendalian Ps. 13-17 Ps. 18-40 Informasi & Komunikasi Ps. 41-42 Ps. 3 Umum Bab II Unsur SPIP Pemantauan Ps. 43-46 Ps. 1-2 Bab I Umum SPIP Bab IV Penutup Ps. 60-61 Bab III Penguatan Umum Ps. 47 Pengawasan Intern Pembinaan Ps. 59 Ps. 48-58 DAFTAR UJI 10

Definisi Pengendalian Intern SPIP Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi Proses Dipengaruhi manusia Keyakinan memadai Mencapai tujuan Terintegrasi Terusmenerus Pimpinan Pegawai Tidak mutlak Memiliki keterbatasan Operasi, pelaporan, ketaatan, pengamanan aset 11

Keyakinan memadai karena memiliki keterbatasan. Pertimbangan (judgement) Gangguan (breakdown) Pengabaian manajemen Kolusi Biaya vs manfaat 12

Visualisasi Pengendalian Intern SPIP TUJUAN UNSUR PEMANTAUAN INFORMASI & KOMUNIKASI KEGIATAN PENGENDALIAN U N I T A U N I T B K E G I A T A N 1 K E G I A T A N 2 PENILAIAN RISIKO LINGKUNGAN PENGENDALIAN LINGKUP IMPLEMENTASI 13

SPIP Terintegrasi Dengan Kegiatan Instansi Pemerintah Unsur SPIP: Dapat diterapkan pada level instansi maupun level kegiatan Menyatu dan menjadi bagian integral kegiatan instansi pemerintah Disesuaikan dengan kebutuhan instansi Dasar Integrasi SPIP dengan kegiatan Instansi Pemerintah (manajemen) Pimpinan instansi pemerintah bertanggung jawab untuk mengembangkan kebijakan, prosedur dan praktik detil untuk menyesuaikan dengan kegiatan instansi pemerintah dan untuk memastikan bahwa unsur tersebut telah menyatu dan menjadi bagian integral dari kegiatan instansi pemerintah. (Penjelasan Pasal 3 ayat (2) PP 60/2008) 14

LINGKUNGAN PENGENDALIAN Kondisi dalam instansi pemerintah yang mempengaruhi efektivitas pengendalian intern. S P I P 15

Lingkungan Pengendalian Penegakan integritas dan etika Komitmen terhadap kompetensi Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat Kebijakan yang sehat tentang pembinaan SDM Kepemimpinan yang kondusif Peran APIP yang efektif Struktur organisasi yang sesuai kebutuhan Hubungan kerja yang baik S P I P 16

PENILAIAN RISIKO Penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah. S P I P 17

Penilaian Risiko Penetapan tujuan Identifikasi Risiko Analisis Risiko Tujuan instansi Tujuan kegiatan Menggunakan metodologi yg sesuai dengan tujuan. Mengenali risiko dari faktor eksternal dan internal. Menilai faktor lain yg dapat meningkatkan risiko. Menentukan dampak risiko terhadap tujuan. Prinsip kehati-hatian untuk menentukan risiko yg dapat diterima S P I P 18

KEGIATAN PENGENDALIAN Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif. S P I P 19

Kegiatan Pengendalian Reviu atas kinerja instansi pemerintah Pembinaan SDM Pengendalian pengelolaan sistem informasi Pengendalian fisik atas aset Penetapan & reviu indikator & ukuran kinerja Pemisahan fungsi Otorisasi transaksi dan kejadian penting Pencatatan yang akurat dan tepat waktu Pembatasan akses atas sumber daya Akuntabilitas terhadap sumber daya Dokumentasi atas SPI Sesuai dengan tusi Diutamakan pada kegiatan pokok Dikaitkan dgn penilaian risiko Prosedur harus ditetapkan dan dijalankan Evaluasi secara teratur S P I P 20

INFORMASI DAN KOMUNIKASI Identifikasi, pencatatan, dan komunikasi informasi dilakukan untuk memudahkan pelaksanaan pengendalian dan tanggung jawab. S P I P 21

Informasi dan Komunikasi Identifikasi, pencatatan, dan komunikasi informasi dalam bentuk dan waktu yg tepat. Komunikasi atas informasi wajib diselenggarakan secara efektif. Penyediaan dan pemanfaatan berbagai bentuk dan sarana komunikasi. Pengelolaan, pengembangan, dan perbaruan sistem informasi secara terus menerus. S P I P 22

PEMANTAUAN Proses penilaian atas mutu kinerja sistem pengendalian intern dan proses yang memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti. S P I P 23

Pemantauan Pemantauan berkelanjutan Pengelolaan rutin, supervisi, pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas Evaluasi terpisah Penilaian sendiri, reviu, dan pengujian efektivitas SPIP melalui: PM-EPITE, RPT, TPPU, DUPU, TOPU, LHPPU, LAS PPU Tindak Lanjut Diselesaikan dan dilaksanakan sesuai mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya yang ditetapkan S P I P 24

Penguatan Pemantauan SPIP dan QMS Melalui Three Lines of Defense Unit operasional (Manajemen & seluruh pegawai) menerapkan SPIP & QMS sepanjang waktu. PENERAPAN SPIP&QMS Unit Operasional PEMANTAUAN Satgas&AI ASSURANCE Inspektorat Satgas SPIP & Auditor Internal membantu manajemen pada setiap level organisasi dengan melakukan pemantauan SPIP & QMS. Inspektorat (APIP sekaligus Koordinator Auditor Internal) memberikan assurance dan konsultasi penerapan SPIP & QMS. 25

Konsep Tiga Lini Pertahanan SPIP & QMS Lini Pertahanan Pertama Lini Pertahanan Kedua Lini Pertahanan Ketiga Manajemen & seluruh pegawai Fungsi Pemantauan (Satgas SPIP & Auditor Internal) Fungsi Assurance (Inspektorat) Lini pertahanan terpenting dalam mencegah kesalahan, mendeteksi kecurangan, serta mengidentifikasi kelemahan dan kerentanan pengendalian. Memantau SPIP dan QMS di setiap tingkatan manajemen dan memperingatkan lini pertahanan pertama bila dijumpai kelemahan rancangan dan pelaksanaan pengendalian intern Memberikan konsultasi dan assurance penerapan pengendalian intern, melaporkan kecurangan atau kekeliruan yang terjadi dan kelemahan pengendalian yang membahayakan organisasi 26

KESIMPULAN Implementasi QMS merupakan bagian tidak terpisahkan yang mendukung implementasi SPIP. QMS merupakan siklus manajemen (PDCA) yang berlaku umum dan lebih bersifat hard control, sedangkan SPIP merupakan ruh/jiwa seluruh siklus manajemen dan lebih bersifat soft control. Pelaksanaan SPIP dan QMS yang terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan rutin secara efektif, sangat menunjang pelaksanaan Reformasi Birokrasi Badan POM secara terus-menerus dan berkesinambungan dalam mewujudkan Good Governance dan Clean Government.

28