Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 2 No. 1, ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Jurnal Bio Educatio, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016, hlm ISSN:

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

1130 ISSN:

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No.1, ISSN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

LEMMA VOL I NO. 1, NOV 2014

Keywords: Model pembelajaran kooperatif, Think Pair Square, Hasil Belajar

PROSIDING ISBN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

JurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

Affandi*) Kartini, Susda Heleni**) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UR

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK TARI BAMBU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X MA NW TERARA PADA MATERI POKOK TRIGONOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan siswa berpikir logis, rasional, kritis, ilmiah dan luas. Selain itu,

PENINGKATAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 14 BONEGUNU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TGT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

Kemampuan Pemahaman Matematis Melalui Strategi Think Talk Write Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Islam As- Shofa Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan masalah jika mereka menemui masalah dalam kehidupan. adalah pada mata pelajaran matematika.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 8 No. 1 Juni 2006 ISSN:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE

Indra Sahfriana 46, Wachju Subchan 47, Suratno 48

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

Anita Lidya Hastuti Nauli*) Armis**) Titi Solfitri ***)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-FITYAH PEKANBAU

PEMBELAJARAN KOOPERATIF INVESTIGATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MATERI BARISAN DAN DERET

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

(PSLK) 2016, PENERAPAN THINK PAIR SHARE

Wiwin Crisdayanti 1, Sakur 2, Rini Dian Anggraini 3 Contact :

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP

JKPM VOLUME 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2016 ISSN :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-F SMPN 14 BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEANS END ANALYSIS (MEA) Muhammad Azhari

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Negeri 1 Bonai Darussalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah nilai yang melebihi dari KKM. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

Oleh: ENTIN SUPRIHATIN Guru Sekolah Dasar Heuleut. Kata Kunci: Hasil Belajar, pendekatan contextual teaching and learning

Oleh: Riza Pratiwi Sehatta Saragih Titi Solfitri ABSTRACT

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. keterkaitannya dengan perkembangan ilmu sosial sampai saat ini. Setiap

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.1 (2016) : 47-52

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI 2 SIAK HULU

Oleh: Gunawan Guru SMP Negeri 1 Raha Kabupaten Muna

Agus Muliadi Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram

PENINGKATAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MELALUI METODE BERMAIN KARTU SOAL. Nurkhikmatun

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 24-31

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

Putri Aditia Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk. diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Program Studi Pendidikan Matematika

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR- SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTs NEGERI NGRONGGOT NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGTION BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS SISWA KELAS VIII SMPN 1 GUNUNGSARI. Nurlaeli 1 & Sri Yuliyanti 2 1 Pemerhati Pendidikan Matematika 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram E-mail:- ABSTRAK: Rendahnya prestasi belajar matematika disebabkan karena (1) Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika. (2) Siswa belajar matematika hanya dengan menghafal rumus-rumus yang telah diperolehnya sehingga mereka sulit dalam menyelesaikan masalah, terutama masalah-masalah aplikatif. Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah metode Group Investigasi (GI). Peneliti mencoba mengkombinasikan penerapan metode GI dengan pendekatan lesson study (LS), untuk memaksimalkan pembelajaran sehingga nantinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI berbasis LS dapat meningkatkan hasil belajar kognitif pada materi teorema pythagoras siswa kelas VIII SMPN 1 Gunungsari. Metode penelitian ini adalah PTK yang digabungkan dengan lesson study.dari hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar kognitif siswa pada siklus I dengan rata-rata nilai sebesar 73,94 dengan persentase ketuntasan 58,8% kemudian meningkat pada siklus II sebesar 84,59 dengan persentase ketuntatasan 88,2%,Maka disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran koperatif tipe Group investigation berbasis lesson study dapat meningktakan hasil belajar kognitif siswa pada materi teorema pythagoras siswa kelas VIII SMPN 1 Gunungsari. Kata Kunci: Group Investigation, Lesson Study, Hasil Belajar Kognitif PENDAHULUAN Matematika sebagai salah satu pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar, selain sebagai sumber dari ilmu yang lain juga merupakan sarana berpikir logis, analis dan sistematis. Sebagai mata pelajaran yang berkaitan dengan konsepkonsep yang abstrak, maka dalam penyajian materi pelajaran, matematika harus dapat disajikan lebih menarik dan sesuai dengan kondisi dan keadaan siswa. Hal ini tentu saja dimaksudkan agar dalam proses pembelajaran siswa lebih aktif dan termotivasi untuk belajar. Untuk itulah perlu ada pendekatan khusus yang diterapkan oleh guru (Syahrir, 2010). Tujuan Pembelajaran matematika menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) adalah : (1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat, dalam pemecahan masalah. (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. (3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Mata Pelajaran matematika membutuhkan strategi yang berisi tentang serangkaian kegiatan yang di disain untuk mencapai tujuan pendidikan yang diimbangi dengan model-model pembelajaran yang didasarkan pada teori-teori belajar yang dijadikan landasan pembelajaran. Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi/tujuan pembelajaran yang diharapkan. Menurut Arends (2004), model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuantujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Berdasarkan hasil observasi (September-Oktober 2013) di SMPN 1 Gunungsari diungkapkan beberapa permasalahan yang dialami dalam 282

pembelajaran matematika sebagai berikut: (1) Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika. (2) Siswa belajar matematika hanya dengan menghafal rumusrumus yang telah diperolehnya sehingga mereka sulit dalam menyelesaikan masalah, terutama masalah-masalah aplikatif. Berikut ini dicantumkan nilai rata-rata MID semester I kelas VIII SMPN 1 Gunungsari yaitu pada Tabel 1. Tabel 1. Data nilai rata-rata MID semester I mata pelajaran matematika kelas VIII di SMP No Kelas Jumlah Siswa Nilai Ratarata KKM 1 VIII A 35 69,17 75 2 VIII B 35 69,60 75 3 VIII C 34 64,30 75 Sumber: Daftar nilai guru matematika di SMP Oleh karena permasalahan di atas, dalam pembelajaran matematika diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat sehingga konsep materi tersebut dapat dipahami dengan baik dan bermakna bagi siswa, karena model memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang desainnya banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin (2009) pembelajaran kooperatif adalah model dimana siswa belajar bersama-sama, saling menyumbangkan pikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu dan kelompok. Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah metode Group Investigation. Menurut Muhseto (dalam Masjudin 2012), bahwa dalam pembelajaran matematika, investigasi (penyelidikan) mempunyai peran yang penting untuk melatih keterampilan dan penalaran peserta didik melalui kajian bermakna (meaningful) yang terbuka terbatas (opened exploration). Selanjutnya, Orton (dalam Masjudin 2012) menyatakan bahwa dengan investigasi siswa akan belajar aktif dan memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir sendiri. Metode Group Investigation dapat dikombinasikan dengan metode lain atau dengan suatu pendekatan, agar hasil pembelajaran dapat dimaksimalkan. Peneliti mencoba mengkombinasikan penerapan metode Group Investigation dengan pendekatan lesson study, untuk memaksimalkan pembelajaran sehingga nantinya diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Beberapa hasil penelitian yang terkait dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation di dalam pembelajaran, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Masjudin (2012) hasil penelitiannya mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif investigatif dapat meningkatkan pemahaman siswa. Pemahaman siswa meningkat karena di dalam metode tersebut siswa melakukan diskusi kelas sehingga interaksi antara siswa dengan guru maupun interaksi antar siswa menjadi meningkat selain itu diskusi juga melatih keberanian siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Hasil penelitian lainnya yaitu Rinata (2013) menyatakan bahwa penerapan model pebelajaran think pair share berbasis lesson study dengan media crossword puzzle dapat meningkatkan proses dan hasil belajar kognitif siswa. Berdasarkan rasionalitas mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbasis Lesson Study, maka dilakukan penelitian yang mengaplikasikan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbasis Lesson Study untuk meningkatkan hasil belajar kognitif pada materi teorema pythagoras siswa SMPN 1 Gunungsari tahun ajaran 2013/2014. METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action reseach), karena peneliti sekaligus menjadi guru dan terlibat langsung dari awal hingga akhir penelitian.penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Gunungsari pada semester genap. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar observasi keterlaksanaan lesson study dan Tes Hasil Belajar. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data mengenai keterlaksanaan lesson study melalui lembar observasi dan hasil belajar kognitif siswa dikumpulkan melalui tes hasil belajar siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini, yaitu: 1. Analisis hasil belajar kognitif Data tentang hasil belajar kognitif dianalisis secara deskriptif kualitatif. Kualifikasi hasil belajar siswa diperoleh dengan pedoman ketuntas-an individu seperti yang tertera pada Tabel 2. 283

Tabel 2. Pedoman Ketuntasan Individu Rentangan Nilai Ketuntasan 75-100 Tuntas 0-74 Tidak Tuntas Peningkatan hasil belajar siswa pada digunakan rumus sebagai berikut. a. Menentukan rata-rata kelas X = Jumlah skor siswa Jumlah siswa b. Menentukan ketuntasan individu Ki = Skor yang dicapai siswa Skor maksimum 100% Apabila persentase ketuntasan individu mencapai 75%, maka siswa dianggap tuntas. Kriteria ini diambil dari KKM yang ditetapkan di SMPN I Gunungsari yaitu 75. c. Indikator Kerja Keberhasilan penelitian ini dilihat dari prestasi belajar siswa jika siswa mendapat nilai 75 pada saat Tabel 3. Keterlaksanaan lesson study siklus I Rata-rata Jumlah skor (%) Siklus I b. Data Hasil evaluasi belajar Evaluasi belajar bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah diajarkan. Evaluasi diberikan pada setiap akhir siklus berupa soal uraian untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa. Tabel 4. Hasil evaluasi belajar siswa siklus I evaluasi, maka pembelajaran dapat dikatakan tuntas. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gunungsari pada materi teorema Pythagoras dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis lesson study dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data kualitatif berupa keterlaksanaan lesson study dan data penelitian kuantitatif berupa data mengenai hasil evaluasi belajar siswa. 1. Siklus I Siklus pertama terdiri dari 3 kali pertemuan di mana setiap pertemuan ada 3 tahapan yang dilakukan yaitu plan (Perencanaan), do (pelaksanaan) dan see( refleksi).adapun hasil observasi yang diperoleh yaitu : a. Keterlaksanaan lesson study Kategori Plan 100 100% Sangat Tinggi Do 76,6 76,6% Tinggi See 87,5 87,5% Sangat Tinggi Dari tabel hasil evaluasi belajar siswa siklus I diperoleh rata-rata nilai siswa 73,94 dengan nilai tertinggi 86 dan nilai terendah 60. Jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 yaitu 20 siswa dan yang memperoleh nilai 75 yaitu 14 siswa dengan persentasi ketuntasan 58,8 %. Berdasarkan uraian tersebut maka pembelajaran dilanjutkan ke Siklus II guna mengetahui adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa atau tidak. 2. Siklus II Kegiatan Pembelajaran pada siklus 1 belum tuntas sehingga pembelajaran dilanjutkan ke siklus II untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada pembelajaran sebelumnya yang terdiri dari satu kali pertemuan. Adapun hasil observasi yang diperoleh sebagai berikut: a. Keterlaksanaan Lesson study 284

Tabel 5. Keterlaksanaan lesson study siklus II Jumlah skor Ratarata (%) Kategori Siklus II Plan 100 100% Sangat Tinggi Do 80 80% Tinggi See 87,5 87,5% Sangat Tinggi b. Data Hasil evaluasi belajar Tabel 6. Hasil evaluasi belajar siswa siklus II Berdasarkan tabel hasil evaluasi belajar siswa siklus II dapat diketahui rata-rata nilai siswa 84,59 dengan nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 28. Jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 yaitu 30 siswa dan yang memperoleh nilai 75 yaitu 4 siswa dengan persentasi ketuntasan 88,2%. Hal ini menunjukkan bahwa tidak perlu dilanjutkan kesiklus selanjutnya karena indicator keberhasilan sudah tercapai. B. Pembahasan Berdasarkan data keterlaksanaan lesson study, terlihat bahwa tahap plan (perencanaan) sudah berjalan dengan baik yaitu 100% pada siklus I maupun siklus II yang berkategori sangat tinggi ini menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran sudah disiapkan dengan maksimal. Sedangkan Tahap Do (pelaksanaan) meningkat dari 76,6 % menjadi 80% yang berkategori tinggi. Tahap See (refleksi) yaitu sebesar 87,5% pada siklus I maupun siklus II. Data evaluasi hasil belajar kognitif siswa, pada siklus I menunjukkan bahwa dari 34 orang siswa, ada 20 orang siswa yang tuntas 14 orang siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran. Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 73,94 dengan persentasi ketuntasan sebesar 58,8%, dari hasil tersebut dinyatakan bahwa hasil belajar kognitif siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena siswa kurang pengetahuan dalam pembelajaran dan kurang serius dalam mengikuti pelajaran. Adapun siswa yang tuntas dalam belajarnya adalah siswa yang tergolong aktif dalam pembelajaran, semakin tinggi aktivitas siswa dalam pembelajaran, maka prestasi belajarnya juga semakin tinggi. Pada siklus II data evaluasi hasil belajar kognitif siswa menunjukkan bahwa dari 34 orang siswa, ada 30 orang siswa yang tuntas secara individu dengan nilai rata-rata siswa sebesar 84,59 dengan persentasi ketuntasan sebesar 88,2%, dari hasil tersebut dinyatakan hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan, yang sebelumnya pada siklus I memiliki nilai rata-rata sebesar 73,94 dengan persentasi ketuntasan 58,8% meningkat pada siklus II menjadi 84,59 dengan persentasi ketuntasan 88,2%, maka disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe group investigation berbasis lesson study dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gunungsari pada materi teorema pythagoras. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa: penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe group investigation berbasis lesson study dapat meningkatkan hasil belajar kognitif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Gunungsari. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase hasil belajar kognitif siswa sebesar 58,8% meningkat menjadi 88,2%. SARAN 1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan metode Group Investigation berbasis lesson study dengan variabel terikat yang berbeda, misalnya motivasi siswa, kemampuan berpikir kritis atau keterampilan proses. 2. Kepada guru ataupun calon guru diharapkan dapat menjadikan model pembelajaran Kooperatif tipe group investigation berbasis lesson study sebagai salah satu alternatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. 285

DAFTAR RUJUKAN Arends, R.I. 2004. Learning to Teach. Six Edition. New York: McGraw Hill Companies. Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model Silabus SMA/MA. Jakarta: Depdiknas Masjudin. 2012. Pembelajaran Kooperatif Investigatif Untuk Memahamkan Siswa Materi Barisan Dan Deret Di Kelas XII IPA 2 SMAN 1 Batu. Malang: PPS UM. Tesis tidak diterbitkan Slavin, R. E. 2009. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Susilo H, Chotimah H, Joharmawan R, Jumiyati, Dwita Sari Y, dan Sunarjo. 2011. Lesson Study Berbasis Sekolah (Guru Konservatif Menuju Guru Inovatif). Cetakan ketiga Malang: Bayumedia Publishing. Syahrir, 2010. Metodologi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Naufan Pustaka. 286